[balita-anda] obat tradisional 2
-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/22/2001 02:51 PM --- Rini Iswati 03/22/2001 02:00 PM cc: Subject: obat tradisional 2 OBAT BATUK UTK DEWASA 1. Obat batuk hitam Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga; 1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi; 3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam; 1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu secukupnya (krg lebih sebesar telur ayam) Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api kecil tanpa ditutup usahakan air tdk mndidih setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan dinginkan, lalu disaring Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari 2. Batuk krn masuk angin I Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis 3. Batuk krn masuk angin II Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari 4. Batuk kering I Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong; 3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit Cara: Sama dengan nomor 1, Dosis:1/2 gelas 3 x sehari 5. Batuk kering II Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air; 2 sdt gula batu Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum 3/4 gelas 3 kali sehari 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang tenggorokan,baik akut maupun kronis) Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring. pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah cangkir air panas gula batu,dinginkan,saring dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000. 1. Batuk karena masuk angin Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15 menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam sekali Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit kapur sirih dan beberapa tetes minyak kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan dada 2. Batuk rejan I Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris; 1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus; 2 gelas (500ml)air gula sedikit Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci email dg api kecil, usahakan agar air tidak mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag, disaring, masukkan gula batu, rebus sampai mendidih gula hancur. 3. Batuk rejan II Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris; 5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih Cara: Sama dengan No.2 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut; 5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus; gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama 15 menit, saring setelah dingin. 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak, kadang2 mimisan (krn malnutrisi,terlalu sering makan fastfood makanan yg mengandung zat aditif) Bahan:1 jari bidara upas;1/2 (setengah) sdm madu; 1/2 cangkir air panas Cara: Bidara upas dikupas,diparut,seduh dg air panas aduk2, tutp cangkirnya, setelah dingin saring dan tambahkan madu. Minumkan 4 x sehari dg dosis yg sama, setiap kali buat ramuan yg baru DOSIS : 3 - 6 bln = 1/2 (setengah) sdt, 4 x sehari 6 bln - 1 th = 1 sdt, 4 x sehari 1 - 3 th = 2 sdt, 4 x sehari 4 - 6 th = 1 sdm, 4 x sehari kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Sabar aja ya Bu. Semoga menjadi tabungan Ibu di surga nanti. Amien. Abu Faqih - Original Message - From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk tdk bisa
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu Utami, Saya secara pribadi turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk apa yang dialami oleh Ibu. Saya berdoa kiranya Tuhan yang Maha Adil Maha Kasih akan menguatkan dan menghibur Ibu sekeluarga dalam menghadapi ini. Tuhan memberkati Ibu dan Sekeluarga -Elida BS- -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya turut berduka cita, dan saya pun sedih sekali membacanya. Semoga ibu sekeluarga diberi ketabahan. Saya sangat setuju sekali dgn pendapat Bp. Taufan, hal ini saya rasa perlu agar tidak terjadi lagi dikemudian hari. Mungkin diantara netters ada yg paham hukum bagaimana untuk menangani kasus seperti ini atau mungkin ada netters dari IDI apakah harus mengambil sikap ? Memang kematian itu adalah takdir Allah tapi manusia diberi kesempatan untuk berusaha menyembuhkannya. -Original Message- From: Taufan Surana [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Kamis, 22.03.2001 13:29 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air mata membaca email Ibu Maimun. Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir Allah. Tetapi, menurut saya, jangan dibiarkan kasus seperti ini berhenti disini hanya karena kita percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab dokter/RS ybs, supaya kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yad, karena Ibu tahu bahwa kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS. Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan meminta Ibu utk menuntut hal ini ke pengadilan. Di negara2 maju seperti Jepang, dengan kejadian seperti ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb, walaupun tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal ini sudah diatur oleh UU. Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga tetap tabah. Taufan Surana ---Original Message--- From: maimun utami Date: 2001$BG/(B03$B7n(B22$BF|(B 14:45:37 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
[balita-anda] Turut berduka cita
Saya harap ibu dapat tabah menghadapi cobaan, yakinlah bahwa adek telah diterima dengan keadaan yang suci. Semoga adek mendapatkan tempat yang terbaik yang disediakan oleh Allah. Mohon ibu ikhlas dan pasrahkan semua pada-Nya, insya Allah adek sudah beristirahat dengan tenang. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Semua berasal dari Allah, akan kembali pada-Nya jua. Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menerima. Amin. Carpe Diem ! Yogi Triharso HDD Sub Assy PT. Matsushita Kotobuki Electronics Peripherals Indonesia Ph: 0770-611496 ext.526 Fx: 0770-610244 kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Buat Mba Maimun, yang tabah ya Mba.., Insya Allah Adek bahagia disana.., dan kalo Mba ikhlas, Insya Allah kelak dia yang akan melapangkan jalan Mba ke surga...Amin... Saya jadi takut ke dokter tsb, kok bisa ya, padahal setau saya dia orangnya baik, apa karena anak saya waktu ke dia itu cuma untuk imunisasi saja ya? sejak anak saya lahir sampai umur 1 tahun, dia di dsa yang diceritakan sama Mba Maimun.., jadi, kalo ke dsa dan RS juga musti ati2, pilih2, makanya..milis ini sangat baik untuk kita para orang tua... Sekali lagi, tabah ya Mba, semoga Adek mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, Amin... Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang wrote: Ass. Wr. Wb, Mbak Maimun saya turut berduka cita atas wafatnya ADEK tercinta Inna lilahi Wainailaihi rojiun, yang tambah ya mbak semoga ADEK pergi dengan damai dan tenang, amin. Menurut saya memang kebangetan yang terkenal bisa ceroboh begitu, apalagi ini urusan nyawa anak manusia kok ada ya dokter yang begitu, tapi kayaknya di MMC sering juga kejadian seperti itu waktu itu teman saya punya anak bayi yang baru lahir waktu itu memang dia periksain anaknya kesana yang jelas setelah dia datang ditanyain ini itu dan juga jaminan sampai akhirnya terlambat untuk periksa sikecil sampai akhirnya meninggal. Duh gemes banget dengernya sepertinya nyawa itu seolah-olah nggak ada artinya kecuali uang uang dan uang. Pokoknya untuk mbak Maimun yang tegar dan tabah aja atas ujian ini, salam untuk suami dan keluarga. Wass. Wr. Wb, Bunda Irsal Sarah kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
DH Ibu Maimun, Saya juga hanya bisa mengucapkan turut bela sungkawa dan berdo'a semoga ibu sekeluarga tabah dalam menghadapi musibah ini dan tak lupa semoga Putri ibu (Alm.) tenang di sisi NYA Amiin. Wassalam, Edi -- From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
mbak, kami sekeluarga ikut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan di beri ketabahan dan si adek tenang di pangkuanNya. Tia, mamanya Putri "maimun utami" [EMAIL PROTECTED] on 03/22/2001 12:47:46 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk
[balita-anda] ikutan curhat
Innalillahi wainnaillaihirrojiun.. Kehendak Illahi tdk bisa kita tentang walaupun kita harus menelan kepahitan bulat2. Semoga Allah memberikan ketabahan hati pada Ibu Maimun. Saya juga pernah mengalami hal ini pada anak pertama saya.. Di RS Fatmawati pada Juni 1998. Saya melahirkan di Pos Persalinan Karya Bakti - Kemang. Menurut orang, anak saya keracunan air ketuban, krn memang sejak jam 2 malam saya pecah ketuban dan saya berada sendirian di kamar bersalin tanpa teman, Bidan Angela baru melihat saya jam 8 pagi. Dan saya tidak diberikan suntikan induksi. Akhirnya bayi saya lahir jam 1 siang dan langsung dibawa ke RS MH Thamrin di Salemba. (Sebelumnya putar2 cari RS dgn taksi) Pos Persalinan tdk memberikan mobil pribadi Bidan utk digunakan. (Bayangkan, bayi baru lahir ahrus dibawa jalan dgn selang oksigen dituntun.. Ya Allah.. saya tdk kuat mendengar cerita ini dari suami dan ibu saya yg mengantar bayi kami). Seminggu di RS Thamrin (pelayanannya UGD nya lumayan bagus) kami pindah ke Fatmawati krn biaya... ternyata disana.. sama spt anak Ibu.. tdk ada tindakan. Malah saat bayiku mengalami sesak napas.. dokter (spt nya masih sekolah) dan suster memberikan napas buatan layaknya diberikan pada orang dewasa.. yaitu dgn menekan2 dadanya Dan menurut ibuku.. sebelumnya sudah diambil beberapa kali darahnya utk dites.. yg terakhir.. ditolak ibuku.. krn dilihat kondisi bayikusudah spt bayi ibu.. haus.. lapar.. dan spt orang yg tidur. Ya Allah.. saat itu aku dan ayahku berdo'a.. kalau memang Engkau berkehendak mengambil kembali.. ambillah... jangan Kau jadikan dia tersiksa spt ini Akhirnya dia meninggal di depanku dan ayahku Ibu Maimun semoga Ibu bisa mengambil hikmah dari yg telah diberikan Allah pada kita. Amien... Mohon maaf kalau akuikutan curhat... - Original Message - From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu, Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya putri Ibu. Mintalah kekuatan dan penghiburan dari Allah dan percayalah bahwa Allah mempunyai rencana yang indah dibalik musibah ini. Saya juga pernah mengalami kehilangan putra pertama saya (umurnya 35 hari),di RS yang sama. Salam, Mamanya Sammy -- From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Maret 2001 12:47 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wainnalillahi rojiun Ibu Maimun, saya keluarga turut belasungkawa atas berpulangnya buah hati tercinta kepangkuan illahi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan hati dan iman serta buat alm Siadek semoga mendapat tempat yang layak disisiNya. Amin Regards, J U N A I D I PT. Caltex Pacific Indonesia IT CPP * (0761) 594255 E-Mail:[EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "maimun utami" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas meninggalnya buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih miris membaca kisah Mba. Mudah2an Adek mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. Tabah dan merelakan Adek menemui Allah akan membuat Adek lebih Bahagia Mamanya Afif -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wa innailaihi roojiuun ibu, saya turut berduka atas meninggalnya pputra Ibu. Saya bisa merasakan kesedihan Ibu. Anak saya juga masih bayi (9 bulan). Semoga Ibu selalu tabah menghadapi ini. Amin. __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] soal sapih
lebih baik asinya diteruskan saja bu, sampai anaknya 2 th gitu. kalau saya pikir, asi itu adalah hak anak kita yg kebetulan oleh tuhan dititipkan kepada ibunya. jadi tentunya asi adalah titipan yg sebisa mungkin harus diberikaan kepada yg berhak, anak kita. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu Maimun Utami Yth. Assalamu'alaikum Wr Wb. Sedih sekali cerita ibu, dalam kesempatan ini saya turut berduka cita inna lillahi wainna ilaihi rojiun. Semoga ibu keluarga diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini, dan semoga ibu dikarunia Adek lainnya, Insya Allah, aamien. Sekalian untuk netters yang lain. Hal yang sama juga pernah terjadi, saat keponakan saya 7 bln sakit dibawa ke RS. Agung Manggarai, tetapi pelayanannya tidak memuaskan dokter jaga berganti-ganti dan tiap dokter punya diagnosa lain-2 sementara perawat laki-2 dan perempuan bercanda-canda. Keponakan saya diberi oksigen murni sampai perutnya kembung dan matanya melek saja. oleh perawat disana mata keponakan saya disuruh ditutupi kapas, yang sampai akhirnya meninggal. Ibu... saya sedih dan sakit hati dengan RS Agung. Pada saat itu ingin rasanya menulis di surat pembaca, tapi tidak jadi. Mudah-mudahan dengan surat ini para dokter dan perawat dapat lebih mengerti dan memahami bahwa nyawa itu lebih penting daripada uang, uang dan uang. Mohon maaf bila ada yang tersinggung walaupun bagaimana uang memang perlu sebagai alat tukar pembayaran tetapi hidup ini hanya sebentar janganlah terlalu komersial dan mengejar materi. Sekian dulu Ibu Maimun dan netters lain, oh ya Ibu Maimun adik saya setelah kehilangan anaknya di RS Agung satu tahun kemudian punya anak lagi. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. -Original Message- From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, March 22, 2001 1:01 PM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari.
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun, saya turut berduka cita atas meninggalnya putri ibu, semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan kesabaran kepada ibu dan seluruh keluarga Amin .. Alfian L Telp. : 62-770-612156 62-770-611855 ext. 421 Fax. : 62-770-611878 e-mail : [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Tempat Penitipan Anak
Rekan Netters, Mohon informasi nama tempat dan nomor telpon tempat penitipan anak didaerah Sudirman . Regards, Yani
[balita-anda] Re: [[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC]
Innalillahi waina ilaihi rojiun, semoga Ibu dan keluarga diberikan ketabahan. Adek sudah bahagia disisi Allah semoga menjadi penerang jalan bagi kedua orangtuanya. "maimun utami" [EMAIL PROTECTED] wrote: Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk tdk bisa tidur, dia lihat trus dia bilang kalo' matanya adek itu
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMCInnalilahi wa innailaihi rojiun Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa Ibu Utami keluarga, Semoga ibu sekeluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini. Awan/Calon Ayah - Original Message - From: Syah, Tengku Abdilah To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 1:42 PM Subject: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC innalillahi wainnalillahi rojiun saya turut berdukacita atas musibah yg menimpa ibu utami keluarga. Semoga selalu sabar menghadapinya. Dan u/ kita semua, dapat mengambil hikmahnya dari cerita ibu utami. Begitu juga u/ para dokter dan pihak rumah sakit. Abinya Rahma. -Original Message- From: maimun utami [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan
Re: [balita-anda] obat tradisional 2
Mbak Teny, terima kasih atas info penting ini. di Subject-nya tertulis 2, apa ini seri-nya ? ada yang seri 1 mbak ? kalau ada boleh dong saya dikirimin. Thanks ya. Gby, mamanya Andrew tyudawat@bjservi ces.com.sg To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat tradisional 2 PM Please respond to balita-anda -- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/22/2001 02:51 PM --- Rini Iswati 03/22/2001 02:00 PM cc: Subject: obat tradisional 2 OBAT BATUK UTK DEWASA 1. Obat batuk hitam Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga; 1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi; 3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam; 1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu secukupnya (krg lebih sebesar telur ayam) Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api kecil tanpa ditutup usahakan air tdk mndidih setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan dinginkan, lalu disaring Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari 2. Batuk krn masuk angin I Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis 3. Batuk krn masuk angin II Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari 4. Batuk kering I Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong; 3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit Cara: Sama dengan nomor 1, Dosis:1/2 gelas 3 x sehari 5. Batuk kering II Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air; 2 sdt gula batu Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum 3/4 gelas 3 kali sehari 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang tenggorokan,baik akut maupun kronis) Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring. pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah cangkir air panas gula batu,dinginkan,saring dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000. 1. Batuk karena masuk angin Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15 menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam sekali Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit kapur sirih dan beberapa tetes minyak kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan dada 2. Batuk rejan I Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris; 1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus; 2 gelas (500ml)air gula sedikit Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci email dg api kecil, usahakan agar air tidak mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag, disaring, masukkan gula batu, rebus sampai mendidih gula hancur. 3. Batuk rejan II Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris; 5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih Cara: Sama dengan No.2 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut; 5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus; gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang Cara: Campur semua
[balita-anda] Mainan berbunyi utk balita
Dear Netters, Begini nich , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang cepat memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau. Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti nggak akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali). Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ... sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya. Mohon sharingnya dari rekan netters . Mamanya Gabby kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya turut berduka cita yach Mba ... Mudah-mudahan Mba' keluarga diberi ketabahan yang kuat dari Allah SWT dan semoga Adek pergi dengan tenang disisinya ..Amien. - Bundanya Thiza - -- From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya
RE: [balita-anda] Susah BAB
Anak saya juga dulu mengalami hal yang sama (BAB tidak tiap hari, bisa 3 atau 4 hari sekali)dan susu yang diminumnya S26. Menurut DSA,tidak perlu dikhawatirkan jika anak tidak BAB selama 5 hari selama anaknya tidak rewel dan tidak panas. Tetapi semenjak dia mengenal makanan tambahan (tim saring) BAB-nya lancar (sehari 1x). Ambunya Shoofii From: Junaidi - IT Support RBI [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, March 21, 2001 8:38 AM To: 'Elistyandari (KPC)'; 'BaLiTa' Subject: RE: [balita-anda] Susah BAB Maaf, susunya S26 (bukan Procal) Regards, J U N A I D I PT. Caltex Pacific Indonesia IT CPP * (0761) 594255 E-Mail:[EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] obat tradisional 2
Batuk rejan itu apa ya ?? Wass. tyudawat@bjservi ces.com.sg To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat tradisional 2 PM Please respond to balita-anda -- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/22/2001 02:51 PM --- Rini Iswati 03/22/2001 02:00 PM cc: Subject: obat tradisional 2 OBAT BATUK UTK DEWASA 1. Obat batuk hitam Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga; 1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi; 3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam; 1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu secukupnya (krg lebih sebesar telur ayam) Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api kecil tanpa ditutup usahakan air tdk mndidih setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan dinginkan, lalu disaring Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari 2. Batuk krn masuk angin I Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis 3. Batuk krn masuk angin II Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari 4. Batuk kering I Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong; 3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit Cara: Sama dengan nomor 1, Dosis:1/2 gelas 3 x sehari 5. Batuk kering II Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air; 2 sdt gula batu Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum 3/4 gelas 3 kali sehari 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang tenggorokan,baik akut maupun kronis) Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring. pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah cangkir air panas gula batu,dinginkan,saring dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000. 1. Batuk karena masuk angin Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15 menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam sekali Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit kapur sirih dan beberapa tetes minyak kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan dada 2. Batuk rejan I Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris; 1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus; 2 gelas (500ml)air gula sedikit Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci email dg api kecil, usahakan agar air tidak mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag, disaring, masukkan gula batu, rebus sampai mendidih gula hancur. 3. Batuk rejan II Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris; 5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih Cara: Sama dengan No.2 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut; 5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus; gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama 15 menit, saring setelah dingin. 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak, kadang2
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya turut berduka cita atas meninggalkan putri ibu (adek) semoga ibu diberi ketabahan dan kesabaran atas duka tersebut demikian juga untuk rekan-rekan sekalian jangan sampai terjadi peristiwa adek-adek yang lain. Wass. Judi Undip kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Mogok Sekolah
Rekan Netters, Anak pertama saya Farhan (4thn) tadi pagi mogok sekolah saat dibangunkan disuruh mandi malah ngamuk teriak-teriak bilang "enggak mau sekolah..enggak mau sekolah", ketika saya tanya kenapa ia tidak mau sekolah ia menjawab "Aang capek perut Aang sakit nih..tapi lalu dilanjutkan Aang capek masih ngantuk" saya tahu sebenarnya ia tidak sakit perut (ia hanya ikut-ikutan pengasuhnya karena kemarin Mbak nya mengeluh sakit perut)..karena keliatannya dia enggan maka saya ijinkan ia hari ini untuk tidak sekolah..dan saya bilang kepadanya kalau hanya hari ini ia boleh tidak sekolah tetapi besok dan hari sabtu ia HARUS sekolah. Masalahnya suami saya kurang setuju dengan tindakan saya menurutnya saya mengajarkan Farhan untuk tidak disiplin dengan membolos. Menurut saya mungkin ia jenuh harus bangun pagi (jemputannya datang jam 6:15) dan ia pulang jam 11:30..dan Farhan sudah mulai sekolah sejak umur 2.5 thn (play group)..bagaimana menurut rekan netters apakah tindakan saya benar..karena saya tidak mau terlalu memaksakan Farhan untuk sekolah (ia duduk di TK-A) ..takut ia stress.. Mohon sharing maaf kepanjangan... Wassalam, Ibu Farhan + Raihan
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Dear Mbak Maimun sekeluarga, Saya turut berduka cita atas meninggalnya putra tercinta anda, semoga anda sekeluarga diberikan ketabahan oleh Allah SWT. terimakasih, ade -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu Maimun, Saya mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang ibu alami. Semoga Ibu dan keluarga tabah menghadapi cobaan ini, semoga Putri Ibu damai dan bahagia di sisiNya. Edi Hartono wrote: DH Ibu Maimun, Saya juga hanya bisa mengucapkan turut bela sungkawa dan berdo'a semoga ibu sekeluarga tabah dalam menghadapi musibah ini dan tak lupa semoga Putri ibu (Alm.) tenang di sisi NYA Amiin. Wassalam, Edi -- From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wa innailaihi rojiuun... saya turut berbelasungkawa atas ujian yang ibu terima. Semoga Allah SWT tetap memperkuat iman ibu maimun sekeluarga dan semoga Alm Adek diterima disisi-Nya dengan tenang. yayat supriatna -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu, saya juga ikut sedih baca cerita mengenai anak ibu. Saya membayangkan, kalau hal ini terjadi sama saya, saya bakalan sedih sekali dan rasanya mau menggantikan posisi anak saya yang sakit. Tapi walau bagaimanapun, ini pasti kehendak Allah SWT, Segala sesuatu yang berasal dari-Nya akan kembali pada-Nya. Anak adalah titipan Allah dan saya pikir ibu saya menjaga titipan itu baik-baik. Semoga ibu dan keluarga tabah menghadapi cobaan ini. Amien. salam rita --- "maimun utami" [EMAIL PROTECTED] wrote: Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget
Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita
Mamanya Gabby, mungkin dia bosen saja dg mainan itu, kita sebagai ortu harus peka melihat reaksi si bayi, kalau misalnya dia menunjukan bahwa dia tidak suka / tidak tertarik, sebaiknya jg di paksa, karena biar masih bayi punya hak memilih mainan juga loh... kalau memang penyebabnya karena bosan, coba mbak umpetin dulu mainan itu , seminggu atau lebih, baru di coba di berikan lagi. untuk berjaga jaga, perhatikan juga reaksi pendengaran nya terhadap bunyi bunyian lain, saya soalnya pernah nonton film di mana si bayi tidak nengok kalo di bunyiin mainan kerincingan, ternyata ada gangguan pada pendengarannya cheers, Dini - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 23, 2001 4:52 AM Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita Dear Netters, Begini nich , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang cepat memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau. Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti nggak akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali). Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ... sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya. Mohon sharingnya dari rekan netters . Mamanya Gabby kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Taman Penitipan Anak
Ini saya forwardkan kembali daftar TPA. Mudah-mudahan membantu. Mbak Dini, mungkin bisa dimasukkan ke table ... seingat saya belum ada ya mbak ... Regards, Ibunya Syafa --- prisca veronica [EMAIL PROTECTED] wrote: Dearest ibu hannie dan ibu2 yang lain yang mau menitipkan anak-anaknya saat bekerja ... Taman Penitipan Anak Jakarta Pusat TPA Pertiwi Jl. Ir. H. Juanda III / 31 Telp. 3859106 TPA Sylva Gedung Manggala Wana Bhakti Lt.1 Blok 7 Jl. Gatot Subroto Telp. 5702018 Taman Asuh Anak Terpadu Tunas Bangsa Jl. Gunung Sahari XI Blok A/6 Speed Plaza Telp. 6018403-05 TPA Kania Nanda Departemen Pertanaian Jl. Harsono RM No. 3 Telp. 7806131-34 pst. 3106 Jakarta Selatan Sasana Bina Balita Mitra Jl. Kuningan Timur Blok M/2 Telp. 5204277 Sasana Bina Balita Mekar Departemen Koperasi Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-5 Telp. 5204366-72, 7992844 pst. 104 TPA Sasana Bina Balita Anak Jl. Sultan Agung No. 66 Telp. 8303954 Wisma Balita Soesilowati Moewardi Jl. Cempaka III/16, Bintaro Telp. 7388558, 7363971 Jakarta Timur TPA Sejahtera Komp. PRW Mulya Jaya Telp. 8400631 TPA Taman Mini Jl. Laksamana No. 31-32 Komp. Perum TMII Telp. 8409269 TPA Tat Twam Asi Jl. Kecubung V/3, Duren Sawit Telp. 8626358 Jakarta Barat TPA Permata Bunda Jl. Gelong Baru Utara No. 5 Telp. 5650900 __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak
Setahu saya ada satu di Wisma Dharmala Sakti, Annex Lt. 3 Arief A. - Original Message - From: Yani-Prime Indonesia [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 3:29 PM Subject: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak Rekan Netters, Mohon informasi nama tempat dan nomor telpon tempat penitipan anak didaerah Sudirman . Regards, Yani kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Title: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC innalillahi wainnalillahi rojiun saya turut berdukacita atas musibah yg menimpa ibu utami keluarga. Semoga selalu sabar menghadapinya. Dan u/ kita semua, dapat mengambil hikmahnya dari cerita ibu utami. Begitu juga u/ para dokter dan pihak rumah sakit. Abinya Rahma. -Original Message- From: maimun utami [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang
re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
assalamualaikum wr wb innalillahi wainnailaihi roji,un ... semoga arwah anak ibu di terima di sisi alloh swt amiin dan yang di tinggalkan mendapat ketabahan... bapak .. faiza alfiyya rachmani kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Boneka teletubies u/ laki2 ??
Mba, kebetulan saya juga selama ini cari2 mainan berbentuk teletubbies yg rasanya lebih cocok untuk anak laki2. Minggu lalu saya temukan boneka teletubbies yang agak seperti robot, kaki dan tangannya bisa ditekuk dan bisa berdiri. Memang ngga kelihatan semontok teletubbies boneka kain, tapi anak saya (3,5 tahun) ternyata suka. Saya beli di emperan Tanah Abang, satu set isinya 2 teletubbies, harganya Rp. 10.000/set. Mungkin ini bisa jadi alternatif. Salam, Eka --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Balita, Beberapa waktu yang lalu rame di bicarakan mengenai boneka teletubies di milist ini. Anak saya 2th 8 bulan laki-laki juga senang sekali nonton teletubies di TV. Mohon sharingnya bagaimana kalau anak saya dibelikan boneka teletubies (kan lagi musim tuch di mall2...) apakah nantinya akan seperti anak perempuan ? saya dan suami ragu2 untuk membelikannyaMohon sharingnya ya... Salam, - l i t a - kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya putri Ibu. Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun. Terima kasih atas sharing ibu. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dan juga memicu berbagai pertanyaan dalam diri saya. Masalah seperti ini sudah sering kali terjadi. Menurut saya, bukan hanya masalah manajemen rumah sakitnya, tapi yang lebih penting adalah kualitas sumber daya manusianya. Kapasitas maupun attitude-nya masih sangat memprihatinkan. Jangankan menghadapi makhluk hidup yang unik, menghadapi benda mati saja diperlukan ketelitian dan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Sedangkan di negeri kita ini, khususnya untuk perawat...menurut pengamatan saya masih sangat memprihatinkan. Saya tidak tahu persis untuk daerah jakarta, tapi di daerah saya, kondisinya masih sangat memprihatinkan. Yang mendaftar masuk SPK adalah siswa yang tidak diterima di sekolah lainlalu untuk diterima di sana dan lulus dari sana, uang lebih banyak berbicara. Fasilitas seadanya dan juga pengajar yang seadanya. Saya tidak yakin dengan input dan proses yang demikian akan menghasilkan output yang bisa dikategorikan punya kapasitas standar untuk men-treat manusia. Saya sendiri sering ngeri membayangkan anak saya dirawat oleh salah seorang yang seperti mereka. Saya tidak punya cara untuk mengetahui kapasitas mereka. Saya hanya bisa berdoa semoga saya diberikan yang terbaik. Memang profesi ini sangatlah tidak mudah. Diperlukan kapasitas dan keikhlasan yang luar biasa. Karena itu saya sangat kagum pada mereka yang berdedikasi penuh dalam bidang ini. Semoga dimasa yang akan datang kejadian seperti yang dialami Ibu Maimun tidak terjadi lagi. salam, Bunda Gaiea *** REPLY SEPARATOR *** On 3/22/01 at 5:47 AM maimun utami wrote: Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua
[balita-anda] langkah awal kehamilan
dari adri, tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata .. Positif euy (alhamdulillah). tapi saya jadi bingung, 1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ? 2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ? 3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan makanannya ? kaya'nya segitu dulu aja bingungnya. mohon pencerahannya. terima kasih adri354 NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9 bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan) dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil.
[balita-anda] dukun pijat bayi
Dear balita-anda members, Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in Jakarta area. I appreciate your help and information. Thank you in advance. regards, URL: http://ji-indonesia.com kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan
Wah sebelumnya saya ucapkan selamat . Menurut saya setelah dinyatakan positif ya tiap bulan harus rajin kontrol jika perlu kita ke Dsog ,karena disini kita bisa konsultasi sekitar kehamilan dan perkembangan janin harus kita perhatikan juga kondisi ibunya (berat dan panjangnya ,posisinya dst). Dan juga kita bisa konsultasi mengenai pola makan yang sehat dan berizi bagi ibu hamil. Masalah kegiatan sehari-hari jika itu tidak membahayakan dan bisa dikerjakan kenapa mesti bingung .Yang penting harus harus banyak istirahat dan jangan terlalu capai. Mungkin dari rekan netters yang lain mau nambahin ?? Salam Mama Husin -Original Message- From: adri [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 1:03 AM To: balita anda; balita kita; aprianto dhn; haryo; Budi Sutrisno; Hery Budiarto - YBUL Subject: [balita-anda] langkah awal kehamilan dari adri, tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata .. Positif euy (alhamdulillah). tapi saya jadi bingung, 1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ? 2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ? 3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan makanannya ? kaya'nya segitu dulu aja bingungnya. mohon pencerahannya. terima kasih adri354 NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9 bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan) dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] RE: Hamil diluar rahim
Tanggal 15 februari 2001 saya terlambat haid 1 bulan dan saya check pakai sensitiv test hasilnya - (negatif) .Baru tanggal 15/03/01 saya periksa dan hasil nya + 2 bulan untuk kehamilan anak saya yang ke 2 . Satu hari setelah itu saya ada flek darah, langsung saya periksa ke Dsog dan kemudian oleh Dsog dicheck pakai Usg dan disitu diketahui kalau letak janin diluar kandungan . Dan menurut Dsog nya dalam rahim kosong dan disarankan supaya operasi. Dan untuk menunggu tanggal operasi saya mencoba untuk check ke Dsog lain. Mohon sharingnya dari netters sekalian Salam -Mama Husin kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] belajar minum pake sedotan ( was : Berhenti pakai Dot !!!)
Kalau dulu saya mengajarkan dengan cara memasukkan sedotan dalam air, lalu menutup ujung yang sebelahnya sehingga air tertinggal disedotan. Lalu sedotan tersebut dimasukkan kedalam mulut si anak. Nah dari sana dia mulai belajar menyedot sedikit demi sedikit. Lalu setelah melakukan beberapa kali, maka saya berikan cara menyedot dengan normal. Kalau bisa, sedotannya jangan terlalu panjang, sehingga sewaktu dia menyedot sedikit saja airnya sudah sampai dimulutnya. Oh ya, saya mengajar anak saya untuk minum dari sedotan ketika berusia 7 bulan. Regards Tommy Gimana yach ngajarin anak minum pake sedotan ?? padahal anak saya sekarang usianya sudah 13 bln. Mohon sharingnya. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya dan keluarga ikut belasungkawa atas meninggalnya buah hati mbak. Semoga Adek mendapat tempat yang indah dan mulia di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,kesabaran dalam Iman dan Takwa. Joko Bapaknya Irfan -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik
Re: [balita-anda] langkah awal kehamilan
Hhi, selamat ya, langkah awal awal kira kira gini, tentuin dulu, diskusikan dg istri mau pakai dokter / bidan, lalu cari dokter / bidan yg sesuai keinginan. apa pun yg di pilih, segera datang untuk periksa, mereka akan kasih pengarahan nantinya, kedua menurut saya yg penting adalah, cari cari bahan bacaan, untuk pegangan anda dan istri, karena kalo kita beberkan di sini, banyak sekali.. cheers, Dini - Original Message - From: "adri" [EMAIL PROTECTED] To: "balita anda" [EMAIL PROTECTED]; "balita kita" [EMAIL PROTECTED]; "aprianto dhn" [EMAIL PROTECTED]; "haryo" [EMAIL PROTECTED]; "Budi Sutrisno" [EMAIL PROTECTED]; "Hery Budiarto - YBUL" [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 23, 2001 1:02 AM Subject: [balita-anda] langkah awal kehamilan dari adri, tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata .. Positif euy (alhamdulillah). tapi saya jadi bingung, 1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ? 2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ? 3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan makanannya ? kaya'nya segitu dulu aja bingungnya. mohon pencerahannya. terima kasih adri354 NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9 bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan) dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] OOT : Hukum Perdata
Dear all , Ada yang tau milist yang ngebahas soal hukum perdata nggak ??? Kalau ada yang tau informasinya , bisa bagi ke saya via japri aja. Biar gak ngganggu warga lainnya Terima Kasih -Agus- kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Ibu Maimum Utami, saya turut berduka cita atas dipanggilnya nanda Sitti Fadilla Dwi Bachri. Semoga Ibu beserta keluarga diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi cobaan ini. Yakinlah bahwa nanda Sitti Fadilla Dwi Bachri sudah mendapat tempat yang terbaik disisiNya. mama Davi -Original Message- From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, March 22, 2001 12:55 PM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget
Re: [balita-anda] obat tradisional 2
Itu batuk berdahak. [EMAIL PROTECTED] om To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/22/01 03:43 Subject: Re: [balita-anda] obat tradisional 2 PM Please respond to balita-anda Batuk rejan itu apa ya ?? Wass. tyudawat@bjservi ces.com.sg To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat tradisional 2 PM Please respond to balita-anda -- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/22/2001 02:51 PM --- Rini Iswati 03/22/2001 02:00 PM cc: Subject: obat tradisional 2 OBAT BATUK UTK DEWASA 1. Obat batuk hitam Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga; 1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi; 3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam; 1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu secukupnya (krg lebih sebesar telur ayam) Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api kecil tanpa ditutup usahakan air tdk mndidih setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan dinginkan, lalu disaring Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari 2. Batuk krn masuk angin I Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis 3. Batuk krn masuk angin II Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari 4. Batuk kering I Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong; 3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit Cara: Sama dengan nomor 1, Dosis:1/2 gelas 3 x sehari 5. Batuk kering II Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air; 2 sdt gula batu Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum 3/4 gelas 3 kali sehari 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang tenggorokan,baik akut maupun kronis) Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring. pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah cangkir air panas gula batu,dinginkan,saring dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000. 1. Batuk karena masuk angin Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15 menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam sekali Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit kapur sirih dan beberapa tetes minyak kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan dada 2. Batuk rejan I Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris; 1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus; 2 gelas (500ml)air gula sedikit Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci email dg api kecil, usahakan agar air tidak mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag, disaring, masukkan gula batu, rebus sampai mendidih gula hancur. 3. Batuk rejan II Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris; 5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih Cara: Sama dengan No.2 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi Bahan:1
[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya
Sungguh saya merasa teriris melihat kesedihan Ibu Maimun yang harus melihat bagaimana anaknya berjuang melawan maut sementara tindakan medis dokter dan perawat RS.MMC begitu lambannya. Akal sehat saya mungkin tidak akan saya pakai kalau saya ada di sebelah anak ibu, mungkin satu dua tonjokkan barangkali bisa membangunkan kesadaran dari dokter dan perawat di sana. Saya kadang juga sedih denger ada RS yang sangat mengutamakan uang daripada nyawa. Di Bandung saya denger ada salah satu RS yang minta uang muka dulu apabila mau dirawat ,kaya penginapan saja. Apa RS.MMC ini juga karna faktor uang juga ya yang menyebabkan dokter dan perawat merasa ogah-ogahan dalam menangani pasien. Atau memang (maaf) tolol saja mereka. Memang kalau dikembalikan lagi semuanya karna Takdir, tapi tindakan dokter dan perawat yang begitu lamban itu patut amat sangat sangat disayangkan. Maaf Pak Ruddy , "Rudy Sutadi, MD" [EMAIL PROTECTED](salah seorang dokter yang jadi member di milis ini) bisa ndak anda melaporkan peristiwa seperti yang di alami ibu Maimun itu ke IDI. Paling tidak pelayanan RS MMC terhadap seorang pasien bisa berubah From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan
Re: [balita-anda] obat tradisional 2
Wah itu juga dapet FW-an dari temen, tapi sudah saya tanyakan ke dia, mudah-mudahan dapet jawaban OK , thank's for your respon -- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/23/2001 09:35 AM --- [EMAIL PROTECTED]@app.co.id on 03/23/2001 04:48:54 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: Re: [balita-anda] obat tradisional 2 Mbak Teny, terima kasih atas info penting ini. di Subject-nya tertulis 2, apa ini seri-nya ? ada yang seri 1 mbak ? kalau ada boleh dong saya dikirimin. Thanks ya. Gby, mamanya Andrew tyudawat@bjservi ces.com.sg To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat tradisional 2 PM Please respond to balita-anda -- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on 03/22/2001 02:51 PM --- Rini Iswati 03/22/2001 02:00 PM cc: Subject: obat tradisional 2 OBAT BATUK UTK DEWASA 1. Obat batuk hitam Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga; 1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi; 3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam; 1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu secukupnya (krg lebih sebesar telur ayam) Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api kecil tanpa ditutup usahakan air tdk mndidih setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan dinginkan, lalu disaring Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari 2. Batuk krn masuk angin I Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis 3. Batuk krn masuk angin II Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2 lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari 4. Batuk kering I Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong; 3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit Cara: Sama dengan nomor 1, Dosis:1/2 gelas 3 x sehari 5. Batuk kering II Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air; 2 sdt gula batu Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum 3/4 gelas 3 kali sehari 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang tenggorokan,baik akut maupun kronis) Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring. pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah cangkir air panas gula batu,dinginkan,saring dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000. 1. Batuk karena masuk angin Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15 menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam sekali Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit kapur sirih dan beberapa tetes minyak kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan dada 2. Batuk rejan I Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris; 1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus; 2 gelas (500ml)air gula sedikit Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci email dg api kecil, usahakan agar air tidak mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag, disaring, masukkan gula batu, rebus sampai mendidih gula hancur. 3. Batuk rejan II Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris; 5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih Cara: Sama dengan No.2 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut; 5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus; gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama 15 menit, saring setelah dingin. 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak, kadang2 mimisan (krn malnutrisi,terlalu sering makan
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya juga turut berbela sungkawa, semoga Ibu keluarga diberi ketabahan . nur --- Taufan Surana [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air mata membaca email Ibu Maimun. Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir Allah. Tetapi, menurut saya, jangan dibiarkan kasus seperti ini berhenti disini hanya karena kita percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab dokter/RS ybs, supaya kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yad, karena Ibu tahu bahwa kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS. Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan meminta Ibu utk menuntut hal ini ke pengadilan. Di negara2 maju seperti Jepang, dengan kejadian seperti ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb, walaupun tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal ini sudah diatur oleh UU. Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga tetap tabah. Taufan Surana ---Original Message--- From: maimun utami Date: 2001N0322ú 14:45:37 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu
Re: [balita-anda] Mogok Sekolah
Kok sepagi itu brangkatnya, dan sesiang itu pulangnya? Mungkin Farhan cape dijalan, dan mungkin juga bosen. Kenapa tidak cari sekolah yg lebih dekat saja? supaya sekolah tidak jadi beban buat dia..playgroup dan TK kan tetap lebih banyak mainnya daripada kewajiban2 yg harus dilakukan si anak. Saran saya, cari sekolah yg lebih dekat, dan konsultasi dengan guru di sekolahnya, mungkin juga karena di sekolah Farhan mengalami kejadian yg tidak menyenangkan (temannya nakal misalnya)..., karena anak saya yg 3 tahun pernah mengeluhkan lamanya perjalanan, shg malas sekolah.dia bilang, 'ngga sampe2..bosen..' Yani-Prime Indonesia wrote: Rekan Netters, Anak pertama saya Farhan (4thn) tadi pagi mogok sekolah saat dibangunkan disuruh mandi malah ngamuk teriak-teriak bilang "enggak mau sekolah..enggak mau sekolah", ketika saya tanya kenapa ia tidak mau sekolah ia menjawab "Aang capek perut Aang sakit nih..tapi lalu dilanjutkan Aang capek masih ngantuk" saya tahu sebenarnya ia tidak sakit perut (ia hanya ikut-ikutan pengasuhnya karena kemarin Mbak nya mengeluh sakit perut)..karena keliatannya dia enggan maka saya ijinkan ia hari ini untuk tidak sekolah..dan saya bilang kepadanya kalau hanya hari ini ia boleh tidak sekolah tetapi besok dan hari sabtu ia HARUS sekolah. Masalahnya suami saya kurang setuju dengan tindakan saya menurutnya saya mengajarkan Farhan untuk tidak disiplin dengan membolos. Menurut saya mungkin ia jenuh harus bangun pagi (jemputannya datang jam 6:15) dan ia pulang jam 11:30..dan Farhan sudah mulai sekolah sejak umur 2.5 thn (play group)..bagaimana menurut rekan netters apakah tindakan saya benar..karena saya tidak mau terlalu memaksakan Farhan untuk sekolah (ia duduk di TK-A) ..takut ia stress.. Mohon sharing maaf kepanjangan... Wassalam, Ibu Farhan + Raihan kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Fw: [balita-anda] susah makan !....
Mbak Vera, curcuma itu untuk usia satu tahun keatas selamat mencoba bu..rasanya enak sich jadi sulthan suka minta terus, aku sich suka disiasatin, caranya kasih dikit-dikit, sampai sejumlah satu sendok teh...!! kalau Sulthan aku kasih seven seas malah dia lambungnya engga kuat suka mencret (maaf) dan suka muntah. salam manis buat sikecil.. Bundanya Sulthan ** This e-mail and any attachment contains information which is private and confidential and is intended for the addressee only. If you are not an addressee, you are not authorised to read, copy or use the e-mail or any attachment. If you have received this e-mail in error, please notify the sender by return e-mail and then destroy it. ** kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita
Anak saya yasmin (12 bulan) dulu juga suka begitu bu. waktu pertama-tama dibelikan bebek-2xkan yg berbunyi cit-cit dia nggak mau dan matanya berkedip-2x spt takut, tapi saya akalin aja bebek-2kan nya saya dekatkan ke pipi saya sambil bilang "Bebek sayang nih bebek sayang umi trus sayang yasmin." saya dekatkan bebeknya keanak saya sambil dibunyikan, begitu terus saya lakukan sampai anak saya tidak takut lagi. Begitu juga cara orang tua saya mengenalkan binatang spt ayam kucing ke anak saya. anak ayamnya diambil dan didekatkan ke si kecil sambil di sayang-2x. Sampai sekarang anak saya nggak takut tuh ngasih makan ayam, malah ayamnya ngelunjak kalau lihat anak saya lasung dekat-2x sambil mematuk-2x minta makan. saya rasa kuncinya yaitu kita harus memberikan rasa aman percaya pada anak bahwa mainan atau apapun yg nanti akan ibu berikan itu tidak akan menyakiti si kecil. Eh ... maaf bu ceritanya jadi kepanjangan. Salam Dina - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 1:52 PM Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita Dear Netters, Begini nich , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang cepat memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau. Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti nggak akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali). Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ... sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya. Mohon sharingnya dari rekan netters . Mamanya Gabby kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Lagi : Tanya ttg Immunisasi DPT
Yth Dr. Rudy netters, besok 24 maret, Davi seharusnya mendapatkan immunisasi DPT 2. Tapi sejak ramainya diskusi tentang MMR di milis ini dan ternyata DPT Hepatitis B juga berbahaya (krn mengandung ethyl-mercury) saya jadi bimbang untuk meneruskan immunisasi tsb. Saya sudah coba diskusikan dengan DSA-nya Davi. Tapi saya 'ga puas karena sepertinya DSA tsb tidak mau berdiskusi ttg hal tsb, jadi dia maunya saya menurut saja dengan pendapatnya dia. Saya bingung, apakah sebaiknya Davi tetap disuntik ??? Atau dimana saya bisa dapet vaksin D,P,T yang terpisah ??? Tolong inputan dari Dr. Rudy dan rekan yang lain. makasih, mama Davi kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)
Ibu Mamiek, saya juga ingin sharing pengalaman saya. Anak saya sejak lahir selalu minum asi dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa dapat. Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum asi. Sampai usianya hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad sebelum tidur. Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru) di tempat umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut dengan barang yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih. Sampai sekarang tiap kali menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita sodori saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba dia sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh, menjadi kurang aneh, dsb.Terimakasih "Quinike N. Sukirwan" wrote: Mbak Mamiek, kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi kok! Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi... Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya ibu2 suka potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak temanku 3 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau dibawa2 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan. Kalau celana baby itu, boleh dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya sih anak2 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya. Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur? Wah, bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja? Anak saya 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya pakai spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia tahu ada minum di sebelahnya. Gitu aja sharing saya... rgds, Quinike --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun (Juli nanti) Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi untuk minum sehari2 dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini?? Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk sekedar dipegang2 menjelang tidur bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa celana tersebut Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga melihatnyatapi kasihan..juga Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin?? Terima kasih mama Ghifari dan Gaska __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] dukun pijat bayi
Silakan Bapak coba ke Ibu Hj. Komar, Jl. Guru Alif, Duren Tiga, (sebelah kanan kantor PLN, dari arah Jl. Raya Ps. Minggu). Jam pijat adalah Senin pagi-sore (09.00-17.00) sampai dengan Jum'at pagi-sore. Yang pijat di sana lumayan banyak. Nomor rumahnya saya lupa, tapi yang jelas dia sudah terkenal di situ. Terus, yang diminta masuk ke dalam ruangan hanya ibu dan anaknya. Bapak diminta menunggu di luar. Wass. NB : posisi rumah di Jl. Guru Alif, di sebelah kiri jalan (dari arah masuk) N.S. Sisworahardjo wrote: Dear balita-anda members, Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in Jakarta area. I appreciate your help and information. Thank you in advance. regards, URL: http://ji-indonesia.com kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya juga mengucapkan belasungkawa yg sedalam-dalamnya. Insya Allah arwah Adek sudah tenang diterima disisiNya. Semoga Ibu dan keluarga diberikan ketabahan. Saya juga punya anak masih bayi (7 bln), terima kasih untuk kesediaan Ibu menceritakan pengalaman yg Ibu alami, walau saya tau hal ini sangat berat bagi Ibu. Tetapi semuanya akan menjadi pelajaran yg sangat berarti bagi kami. Salam, Menik -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin
RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan
Selamat ya untuk P' Adri, pasti anak pertama ya Sebaiknya segera periksa ke dokter atau bidan itu terserah pda bapak/ibu Untuk kegiatan menurut saya tergantung dari pada kondisi si ibu sendiri, karena setiap ibu itu pasti berbeda, ada yang kuat ada juga yang lemah sampai harus bed rest segala Tapi kalau memang kondisi nya bagus tidak ada masalah apa pun bisa dilakukan asal hati-hati, Itu dari saya P' adri semoga bayi yang dikandung dan ibunya sehat selalu Salam Ibunya Bana -- From: adri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 1:03 AM To: balita anda; balita kita; aprianto dhn; haryo; Budi Sutrisno; Hery Budiarto - YBUL Subject: [balita-anda] langkah awal kehamilan dari adri, tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata .. Positif euy (alhamdulillah). tapi saya jadi bingung, 1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ? 2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ? 3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan makanannya ? kaya'nya segitu dulu aja bingungnya. mohon pencerahannya. terima kasih adri354 NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9 bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan) dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya
Hello netters, Saya turut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun dapatkan, dan saya hanya bisa ucapkan "Sesungguhnya Semuanya adalah milik Allah dan semuanya akan kembali kepada Allah ...". Saya salut dengan ketegaran dan ketabahan serta ketakwaan Ibu Maimun sekeluarga dan mudah-mudahan Allah akan lebih memberikan ganjaran dan pahala atas musibah dan semua keutamaan itu. Saya sungguh sedih dan menangis didepan PC saya walaupun saya berada di Kantor, Saya tidak bisa membayangkan jika semua terjadi pada saya dan saat ini saya mempunyai bayi berusia 3 bulan oleh karena itu saya sangat berbela sungkawa dan memohon kepada Allah agar kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya terutama buat Praktisi-praktisi hukum ataupun kesehatan dalam menyikapi dan menindaklanjuti kasus ini terutama sekali buat RS. MMC agar secara responsif menanggapi dan bertanggung jawab atas kasus ini. Dan secara pribadi saya mendukung jika RS. MMC serta seluruh petugas yang bertugas saat itu terutama para Dokter nya diajukan untuk di gugat ke Pengadilan dan di laporkan ke IDI, YLKI agar kasus ini tidak terjadi lagi. Atau bisa juga Ibu Maimun kirimkan email ibu ke berbagai media, baik surat kabar cetak atau online maupun radio-radio sehingga hal ini bisa menjadi hikmah buat semua orang dan menjadi pelajaran buat RS-RS di Indonesia, agar mereka sadar bahwa keselamatan dan kesehatan adalah yang paling utama dibandingkan dengan DUIT . Friday, March 23, 2001, 9:47:43 PM, you wrote: biac Sungguh saya merasa teriris melihat kesedihan Ibu Maimun yang harus melihat biac bagaimana anaknya berjuang melawan maut sementara tindakan medis dokter dan perawat biac RS.MMC begitu lambannya. biac Akal sehat saya mungkin tidak akan saya pakai kalau saya ada di sebelah anak ibu, biac mungkin satu dua tonjokkan barangkali bisa membangunkan kesadaran dari dokter dan biac perawat di sana. biac Saya kadang juga sedih denger ada RS yang sangat mengutamakan uang daripada nyawa. biac Di Bandung saya denger ada salah satu RS yang minta uang muka dulu apabila mau biac dirawat ,kaya penginapan saja. biac Apa RS.MMC ini juga karna faktor uang juga ya yang menyebabkan dokter dan perawat biac merasa ogah-ogahan dalam menangani pasien. Atau memang (maaf) tolol saja mereka. biac Memang kalau dikembalikan lagi semuanya karna Takdir, tapi tindakan dokter dan biac perawat yang begitu lamban itu patut amat sangat sangat disayangkan. biac Maaf Pak Ruddy , "Rudy Sutadi, MD" [EMAIL PROTECTED](salah seorang dokter yang biac jadi member di milis ini) bisa ndak anda melaporkan peristiwa seperti yang di alami biac ibu Maimun itu ke IDI. Paling tidak pelayanan RS MMC terhadap seorang pasien bisa biac berubah -- Best regards, C.mailto:[EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)
Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya pengalaman seperti saya ini. Terima kasih atas sarannya. Dewi -Original Message- From: Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:16 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah) Ibu Mamiek, saya juga ingin sharing pengalaman saya. Anak saya sejak lahir selalu minum asi dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa dapat. Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum asi. Sampai usianya hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad sebelum tidur. Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru) di tempat umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut dengan barang yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih. Sampai sekarang tiap kali menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita sodori saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba dia sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh, menjadi kurang aneh, dsb.Terimakasih "Quinike N. Sukirwan" wrote: Mbak Mamiek, kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi kok! Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi... Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya ibu2 suka potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak temanku 3 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau dibawa2 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan. Kalau celana baby itu, boleh dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya sih anak2 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya. Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur? Wah, bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja? Anak saya 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya pakai spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia tahu ada minum di sebelahnya. Gitu aja sharing saya... rgds, Quinike --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun (Juli nanti) Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi untuk minum sehari2 dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini?? Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk sekedar dipegang2 menjelang tidur bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa celana tersebut Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga melihatnyatapi kasihan..juga Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin?? Terima kasih mama Ghifari dan Gaska __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
turut berduka cita atas meninggalnya putri tercinta. Salam Ida -Original Message- From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, March 22, 2001 12:51 PM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk tdk bisa tidur, dia lihat trus dia bilang kalo' matanya adek itu bukan
Re: [balita-anda] dukun pijat bayi
Balita boleh nggak ? apakah hanya untuk bayi ? - Original Message - From: Arjuna [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 23, 2001 09:18 AM Subject: Re: [balita-anda] dukun pijat bayi Silakan Bapak coba ke Ibu Hj. Komar, Jl. Guru Alif, Duren Tiga, (sebelah kanan kantor PLN, dari arah Jl. Raya Ps. Minggu). Jam pijat adalah Senin pagi-sore (09.00-17.00) sampai dengan Jum'at pagi-sore. Yang pijat di sana lumayan banyak. Nomor rumahnya saya lupa, tapi yang jelas dia sudah terkenal di situ. Terus, yang diminta masuk ke dalam ruangan hanya ibu dan anaknya. Bapak diminta menunggu di luar. Wass. NB : posisi rumah di Jl. Guru Alif, di sebelah kiri jalan (dari arah masuk) N.S. Sisworahardjo wrote: Dear balita-anda members, Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in Jakarta area. I appreciate your help and information. Thank you in advance. regards, URL: http://ji-indonesia.com kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan
Bapak Adri dan Istri yg berbahagia, pertama-tama saya ucapkan selamat atas kehamilan Ibu. tapi saya jadi bingung, 1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ? Jangan bingung donk Pak... Bu... Sekarang Bapak mesti makin jaga istri baik-baik, 2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ? Lalu, cari banyak info mengenai DSOG/bidan dan tempat melahirkan yg diinginkan nantinya, kemudian pilih yg terbaik. Jangan lupa antar istri setiap bulan untuk check-up, dan setelah kehamilan minggu ke-36, periksa setiap minggu. 3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan makanannya ? Sementara ini, jangan kerja tll keras (angkat besi?). Ya kerja aja biasa-biasa. Kalau istri bekerja di kantor, ya tetap saja berangkat kerja. Jika istri kerja di lapangan, jangan biarkan tll capai. Mungkin perlu juga lapor boss, biar ngga' tll disuruh2 ke lapangan. Soal makanan? Ini menunya!!! =Makanan yang diperlukan dalam sehari= Susu dan Produk Susu : 3-4 takaran 1 takaran = 1 gelas susu, 1 lembar keju, 1 wadah yogurt, 1 cangkir es krim Daging dan pengganti daging : minimal 2 takaran 1 takaran = 100 gram daging sapi/ayam/ikan, 2 sdm selai kacang, 2 potong tahu/tempe, kacang-2an (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo), 1 telur, 1 hati ayam/ampela Sayur dan Buah : 5 takaran atau lebih 1 takaran = 1 buah jeruk, 1 buah apel, 1 cangkir anggur, 1 cangkir pepaya, 1 buah pisang, 1 mangkok sayur, 1 piring pecel/gadogado Nasi dan pengganti nasi : 7 takaran atau lebih 1 takaran = 1 piring nasi, 1 piring pasta (spageti, macaroni), 1 jagung, 1 kentang besar, 1 lembar roti tawar, 1 bun burger/hotdog, 1 piring mie/bihun Banyak ya? Ndak papa...yg penting sehat, dan si bayi juga sehat! Rata2 kenaikan selama hamil 11-13 kg kok! Untuk trimester pertama, kalau istri mengalami masa ngidam (pregnancy sickness), ya... pak Adri sabar2 aja, sering2 ditolongin aja! Buat Ibu, selama pregnancy sickness, tetap usahakan makan... meski sedikit, yang penting tetap makan... dan minum! Makan crackers di pagi hari sangat membantu, buah-2an di siang hari membantu menghilangkan eneg. Kalau nantinya sering muntah, normal kok! Kalau muntah, makan lagi... pokoknya diisi lagi. Yaach, begitulah... seninya orang hamil! Selamat sekali lagi ya Pak dan Bu Adri!! Semoga kehamilannya sukses... dan si kecil lahir dg selamat. rgds, Quinike __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya dan keluarga turut berduka cita atas meninggalnya Sitti Fadilla. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Wassalam, Dewi -Original Message- From: Ida [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:41 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC turut berduka cita atas meninggalnya putri tercinta. Salam Ida -Original Message- From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, March 22, 2001 12:51 PM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian
Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)
Tiap kali dia mau ngemut jempol, dialihkan saja bua, ajak main, atau ngapain,dan kalo sudah bisa diajak cerita, bikin cerita aja tentang jempol yang 'menderita' apabila diisep2, tanpa bilang bahwa tokoh dalam cerita tsb adalah dia. Tentang bantalnya, apabila sdh lelap, ambil saja, lama2 dia terbiasa bangun tanpa ada bantal tercinta disisinya, pelan2..sampe dia tdk membutuhkan bantal tsb. Bikin cerita juga tentang bantal yg berkuman dan bikin sakit anak kecil..., dulu saya melakukan hal tersebut pada anak saya, berhasil tuh.., malahan kalo ngeliat ada anak kecil yg begitu, dia akan bilang, 'ih...kan banyak kumannya ya Bu ya, kotor, bikin sakit...' Muwarni Dewi wrote: Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya pengalaman seperti saya ini. Terima kasih atas sarannya. Dewi -Original Message- From: Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:16 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah) Ibu Mamiek, saya juga ingin sharing pengalaman saya. Anak saya sejak lahir selalu minum asi dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa dapat. Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum asi. Sampai usianya hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad sebelum tidur. Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru) di tempat umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut dengan barang yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih. Sampai sekarang tiap kali menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita sodori saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba dia sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh, menjadi kurang aneh, dsb.Terimakasih "Quinike N. Sukirwan" wrote: Mbak Mamiek, kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi kok! Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi... Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya ibu2 suka potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak temanku 3 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau dibawa2 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan. Kalau celana baby itu, boleh dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya sih anak2 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya. Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur? Wah, bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja? Anak saya 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya pakai spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia tahu ada minum di sebelahnya. Gitu aja sharing saya... rgds, Quinike --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote: Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun (Juli nanti) Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi untuk minum sehari2 dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini?? Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk sekedar dipegang2 menjelang tidur bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa celana tersebut Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga melihatnyatapi kasihan..juga Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin?? Terima kasih mama Ghifari dan Gaska __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya
Saya juga ikut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun alami. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah berobat ke MMC (spesialis THT) dengan pertimbangan lokasinya dekat kantor. Waktu itu dokternya belum datang walaupun sudah lewat jam yang ditentukan. Begitu dokter datang, saya yang berada di urutan pertama ternyata tidak dipanggil padahal berada di sekitar ruang tunggu yang sangat dekat sehingga saya pasti tahu kalau nama saya dipanggil. Saya tidak tahu bagaimana caranya tapi orang lain sudah masuk di ruang dokter tsb. Saya complain ke susternya tapi tanpa penjelasan dan minta maaf, dia meminta saya menunggu lagi. Tentu saja saya menolak hal itu dan saya bermaksud complain ke management-nya. Saya tidak berhasil menemui manager-nya dan saya tidak ingat kenapa (kalau tidak salah dikatakan tidak ada di tempat). Jadi saya ingin tulis complain saja, tapi ternyata kotak saran-nya tidak ada kuncinya. Pada saat itu yang bisa saya lakukan hanya segera meninggalkan RS tsb dan berjanji tidak akan datang lagi untuk saya dan keluarga saya. Saya juga mendengar banyak complain yang jauh lebih serius seperti yang dialami Ibu Maimun mengenai RS ini. Saya ambil kesimpulan bahwa kesalahan ada di pihak Management. Salah satu indikator yang sangat jelas adalah tidak adanya jalur komunikasi (yang terjamin aman) antara pasien (customer) dengan Management. "C. Wahyono" wrote: Hello netters, Saya turut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun dapatkan, dan saya hanya bisa ucapkan "Sesungguhnya Semuanya adalah milik Allah dan semuanya akan kembali kepada Allah ...". Saya salut dengan ketegaran dan ketabahan serta ketakwaan Ibu Maimun sekeluarga dan mudah-mudahan Allah akan lebih memberikan ganjaran dan pahala atas musibah dan semua keutamaan itu. Saya sungguh sedih dan menangis didepan PC saya walaupun saya berada di Kantor, Saya tidak bisa membayangkan jika semua terjadi pada saya dan saat ini saya mempunyai bayi berusia 3 bulan oleh karena itu saya sangat berbela sungkawa dan memohon kepada Allah agar kejadian ini dapat kita ambil hikmahnya terutama buat Praktisi-praktisi hukum ataupun kesehatan dalam menyikapi dan menindaklanjuti kasus ini terutama sekali buat RS. MMC agar secara responsif menanggapi dan bertanggung jawab atas kasus ini. Dan secara pribadi saya mendukung jika RS. MMC serta seluruh petugas yang bertugas saat itu terutama para Dokter nya diajukan untuk di gugat ke Pengadilan dan di laporkan ke IDI, YLKI agar kasus ini tidak terjadi lagi. Atau bisa juga Ibu Maimun kirimkan email ibu ke berbagai media, baik surat kabar cetak atau online maupun radio-radio sehingga hal ini bisa menjadi hikmah buat semua orang dan menjadi pelajaran buat RS-RS di Indonesia, agar mereka sadar bahwa keselamatan dan kesehatan adalah yang paling utama dibandingkan dengan DUIT . kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Kami sekeluarga mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga arwah Adek diterima disisiNYA, dan dia pasti bahagia disana.., innalillahi wainnalillahi rojiun. Mari kita kembalikan kepada KekuasaanNya..., Tentunya ada baiknya kita memetik dari pelajaran yang paling berharga ini , yaitu..., 1. Pilih dan carilah DSA yang tepat dan cocok untuk anak kita, mulai dari lahir sampai dia melewati masa balita.., kalau tidak terpaksa jangan berganti-ganti dokter dan rumah sakit, apalagai pada saat gawat darurat.., ada baiknya kita memakai rumah sakit yang menyimpan medical record anak kita.dengan baik. 2. Memilih dokter yang baik berdasarkan referensi dari teman, rekan, saudara sangat penting..Perlu disadari tidak semua dokter memiliki orientasi kemanusiaan, hanya satu- dua, kebanyakan dari mereka lebih cenderung Money Oriented..., Saya punya teman kuliah dikedokteran, sekarang sedang mengambil spesialisasi anak.., motivasi dia bukan karena di suka anak-anak tapi karena Sp. Anak adalah salah satu lahan paling basah dan menguntungkan di dunia kedokteran !. Nggak tau..mau jadi apa dunia kedokteran kita.. 3.Rumah sakit mahal bukan berarti selalu memberi pelayanan yang baik..,saya sendiri lebih cenderung memilih RS yang dikelola oleh yayasan sosial/kemanusiaan, yang bukan profit oriented.., spt RS Islam, RS Haji, St Carolus, RS Ibu dan Anak, dan sejenisnya... Wawan - Original Message - From: "maimun utami" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi
[balita-anda] FW: [obat-tradisional] simposium ttg batuk pada anak
FYI -Original Message- From: Klinik Anakku [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:26 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [obat-tradisional] simposium ttg batuk pada anak Klinik Anakku Green Ville akan mengadakan acara simposium awam : "Batuk dan Alergi Saluran Napas pada Anak" dengan pembicara dr.Hendratno Halim, Sp.A (spesialis anak) dan dr.Stephanus J.Sarmili, Sp.A (spesialis anak) Acara diadakan di Klinik Anakku Green Ville, kompleks Green Ville, blok BG no.14-15, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada hari Sabtu 31 Maret 2001, pukul 08.30 - 12.00 Biaya pendaftaran Rp. 25.000,- (mendapat makalah, snack, doorprize,dll) Pendaftaran dan informasi lebih lengkap, hubungi Sdri.Ayu / Irene di no.telp: 021-7397069 atau kirimkan email ke [EMAIL PROTECTED] admin Klinik Anakku http://www.anakku.net/ _ DISCLAIMER : The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute official documents or views of The Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. IBRA is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)
Dear ibu Samantha, Terima kasih atas sarannya saya akan coba menerapkannya. Dewi -Original Message- From: samantha [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah) Tiap kali dia mau ngemut jempol, dialihkan saja bua, ajak main, atau ngapain,dan kalo sudah bisa diajak cerita, bikin cerita aja tentang jempol yang 'menderita' apabila diisep2, tanpa bilang bahwa tokoh dalam cerita tsb adalah dia. Tentang bantalnya, apabila sdh lelap, ambil saja, lama2 dia terbiasa bangun tanpa ada bantal tercinta disisinya, pelan2..sampe dia tdk membutuhkan bantal tsb. Bikin cerita juga tentang bantal yg berkuman dan bikin sakit anak kecil..., dulu saya melakukan hal tersebut pada anak saya, berhasil tuh.., malahan kalo ngeliat ada anak kecil yg begitu, dia akan bilang, 'ih...kan banyak kumannya ya Bu ya, kotor, bikin sakit...' Muwarni Dewi wrote: Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya pengalaman seperti saya ini. Terima kasih atas sarannya. Dewi -Original Message- From: Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 9:16 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah) Ibu Mamiek, saya juga ingin sharing pengalaman saya. Anak saya sejak lahir selalu minum asi dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa dapat. Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum asi. Sampai usianya hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad sebelum tidur. Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru) di tempat umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut dengan barang yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih. Sampai sekarang tiap kali menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita sodori saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba dia sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh, menjadi kurang aneh, dsb.Terimakasih "Quinike N. Sukirwan" wrote: Mbak Mamiek, kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi kok! Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi... Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya ibu2 suka potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak temanku 3 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau dibawa2 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan. Kalau celana baby itu, boleh dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya sih anak2 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya. Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur? Wah, bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja? Anak saya 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya pakai spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia tahu ada minum di sebelahnya. Gitu aja sharing saya... rgds, Quinike --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote:
[balita-anda] unscribe
Dear Pak Admin, Mohon untuk saat ini saya di "unscribe" dulu.terima kasih. Regards, Ayoe Tria Medical Adm. T351-2141 ext. 53127 "Employee fit by 2005" [EMAIL PROTECTED] -- From: Rita,SatriaJKEMS[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Reply To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Maret 2001 15:03 To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas meninggalnya buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih miris membaca kisah Mba. Mudah2an Adek mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. Tabah dan merelakan Adek menemui Allah akan membuat Adek lebih Bahagia Mamanya Afif -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai
[balita-anda] Psikolog Anak
Rekan netters apakah ada yang mengetahui psikolog untuk anak yang prakteknya di sekitar Jak. Sel. ? Terimakasih atas info-nya. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya turut mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Rifqi A (papanya Thia) __ Reply Separator _ Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Author: [EMAIL PROTECTED] at Internet Date:22/03/2001 6:50 AM Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat dia juga lgs ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) dia juga pegang tangan kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi pasien??) saya bilang
RE: [balita-anda] dukun pijat bayi
Pak coba ke Ibu Encang, Pasiennya mulai bayi baru lahir sampai balita, bahkan dewasa pun bisa (tapi hari tertentu) untuk bayibalita bisa setiap hari, mulai jam 7 pagi - 7 malam. Untuk ancer-ancernya ada didekat Pemakaman Kalibata dari jl. Raya Pasar Minggu, disebrang Makam kalibata ada show room furniture HAsta Karya (make a U turn) terus masuk ke jalan disamping showroom tsb, dari situ +-200 m ada gang kecil (nggak bisa masuk mobil/parkir aja didepan gang), dari gang itu udah banyak yang tau, tinggl tanya aja dimana rumah Ibu Encang tk. urut bayi. Anak saya cocok pak kesitu, kalo panas, batuk, mencret, keseleo, mogok makan de el el. Ok selamat mencari. Salam, Arie N.S. Sisworahardjo wrote: Dear balita-anda members, Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in Jakarta area. I appreciate your help and information. Thank you in advance. regards, URL: http://ji-indonesia.com kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] referensi untuk RS Jakarta
Membaca keajdian yang menimpa ibu maimun utami terus terang saya menjadi khawatir sekali tentang pilihan kita terhadap rumah sakit atau dokter yang akan merawat kita dan anak kita. Saat ini saya sedang hamil anak pertama hampir 6 bulan, Sampai sekarang saya masih berencana untuk melahirkan di RS jakarta karena saya selama ini selalu kontrol kesana. Dulu ketika memilih RS Jakarta lebih dikarenakan dokter yang sudah menangani persalinan 2 kakak saya juga berpraktek disana (tapi melahirkannya bukan disana) dan ini RS yang cukup dekat dengan rumah dan kantor. Tapi setelah mendengar cerita mengenai RS MMC yang kelihatannya bagus dan sudah punya reputasi, saya merasa harus berfikir 2 kali dan mencari referensi lebih lanjut mengenai RS Jakarta. Mohon sharing dari ibu-ibu sekalian apakah ada yang sudah punya pengalaman baik yang bagus maupun buruk mengenai RS ini. terima kasih sekali sebelumnya. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Boneka teletubies u/ laki2 ??
Terima kasih ya..mbak2 / ibu2 atas sharingnya. Saya akan carikan altrnative2-nya. Salam, - l i t a - Eka Laksmi Hidayati To: ekalhid@yaho[EMAIL PROTECTED] o.com cc: Subject: Re: [balita-anda] 03/22/01 Boneka teletubies u/ laki2 ?? 11:01 PM Please respond to balita-anda Mba, kebetulan saya juga selama ini cari2 mainan berbentuk teletubbies yg rasanya lebih cocok untuk anak laki2. Minggu lalu saya temukan boneka teletubbies yang agak seperti robot, kaki dan tangannya bisa ditekuk dan bisa berdiri. Memang ngga kelihatan semontok teletubbies boneka kain, tapi anak saya (3,5 tahun) ternyata suka. Saya beli di emperan Tanah Abang, satu set isinya 2 teletubbies, harganya Rp. 10.000/set. Mungkin ini bisa jadi alternatif. Salam, Eka --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan Balita, Beberapa waktu yang lalu rame di bicarakan mengenai boneka teletubies di milist ini. Anak saya 2th 8 bulan laki-laki juga senang sekali nonton teletubies di TV. Mohon sharingnya bagaimana kalau anak saya dibelikan boneka teletubies (kan lagi musim tuch di mall2...) apakah nantinya akan seperti anak perempuan ? saya dan suami ragu2 untuk membelikannyaMohon sharingnya ya... Salam, - l i t a - kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] RE: [aksek_tarakanita] Fw: Anakku meninggal di RS. MMC
Kasihn Saya turut berduka cita yach Saya juga mau berbagi cerita selama aku jaga ayah saya di ICU RS. Medistra selama 1 minggu. Ada seorang bayi usia 14 hari yang masuk ICU, karena pencernaannya tidak baik (alias encer terus - mencret - ups maap) Sebelumnya orang tuanya membawa ke UGD RS. Pondok Indah, tapi katanya suster-suster disitu bilang bawa pulang saja, bayinya sudah sulit ditolong. Tentu orang tuanya tidak mau habis akal, maka dibawa lari ke RS Medistra dan masuk ke ruang ICU dengan perawatan yang lebih "care". Tapi sayangnya saya tidak tahu kelanjutan keadaan bayi mungil tersebut, karena orang tua saya (ayah saya) meninggal dan saya sudah tidak ke RS itu lagi. Tambahan juga untuk selalu berhati-hati lah dengan rumah sakit-rumah sakit elit yang hanya bawa nama beken, tapi tidak dapat menolong dengan baik. Atau tanyakan ke dokter anda di Rumah Sakit mana dia bekerja, sehingga dengan mudah kita sesegera mungkin kesana. Terima kasih dan sekali lagi Turut Berduka Cita yach... Wenny -Original Message- From: Maria Qibtiyah Sent: Thursday, March 22, 2001 1:29 PM To: Widyawati; Dewi Marina; Yenni Rosiana; Diah Wulan Kartika; Wenny Laoh Saehu; Dinihariatiningsih Subject:FW: [aksek_tarakanita] Fw: Anakku meninggal di RS. MMC Buat yg punya anak kecil.. - Original Message - From: maimun utami [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
RE: [balita-anda] soal sapih
Dear Neters,aduh mohon maaf memang pada saat mereply capslocknya on ,tentunya tidak sengaja dong tanks for corectionnya. salam Bundanya Fuzan Fadiella -Original Message- From: Dian I. [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 11:46 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] soal sapih Aduh, Ibu Tri ini replyannya ke CapsLock ya...atau sengaja? Mudah-mudahan ngga sengaja ya Yth IBU Tuti: SAYANG SEKALI BU KALAU ASINYA MASIH BANYAK HARUS DISAPIH KAN BARU 16 BULAN KENAPA IBU TIDAK NUNGGU SAMPAI ANAK IBU USIA 24 BULAN BIAR DIA LEBIH PUAS, LAGIAN IBUKAN BEKERJA JADI PALING IBU NYUSUINYA CUMA SORE SAMPAI MALAM HARI SAJA KAN TIDAK TERLALU CAPE, SAYANG LHO BU, ASI TIDAK BISA DI BELI. MENGENAI ASI BASI SAYA RASA TIDAK ADA, SELAGI ASI ITU TIDAK DIKELUARKAN DALAM TUBUH KITA YANG MELEBIHI 24 JAM DI UDARA BIASA. SAYA JUGA KEBETULAN LAGI MENYUSUI DAN ALHAMDULILAH AIR SUSUNYA BANYAK JADI SAYA POMPA DAN SAYA MASUKIN KEDALAM LEMARI ES UNTUK DI MINUM ESOK HARINYA TENTUNYA SEBELUMNYA DIPANASKAN DULU. JADI IBU PIKIR SEKALI LAGI DECH UNTUK MENYAPIH ANAK IBU __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Saya turut menyampaikan bela sungkawa atas kepergian bidadari kecil ibu. Insya Allah jika ibu sabar dan tabah dalam menghadapinya, bidadari kecil ibu akan menjemput ibu di pintu surga, semoga. M Amin Yusuf 321-361552 Ext. 4293 V-Team Dept. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Ucapan Bela Sungkawa Terima kasih
Bapak Ibu sekalian, Saya sangat trenyuh membaca kisah Bpk Ibu sekalian. Saya sadar demikian berat beban kesedihan yg Bpk Ibu pikul atas hal ini, namun Bpk Ibu tetap memutuskan untuk share kepada kita semua. Saya harap Bpk Ibu sekalian tetap diberikan ketabahan kekuatan dr Allah swt, dan yakinlah Pak / Bu bahwa Adek pasti akan masuk sorga bergembira dan bahagia dalam linndunganNya. Insya Allah. Saya sarankan Pak / Bu untuk melaporkan hal ini kepada IDI atau bahkan melaksanakan tuntutan hukum kepada pihak terkait (RS. MMC, DSA, suster, dsb) agar ada proses akuntabilitas / pertanggung jawaban shg tidak terulang lagi kejadian tsb pada "Adek-Adek" yg lain. Saya bukan ahli hukum Pak/Bu tapi saya yakin bhw dg pelajaran ini mereka tdk akan mengulangi hal tsb dan memperbaiki sistem yg berjalan (UGD kosong, DSA yg tidak tanggap dsb). Namun ini hanya saran, segalanya tentu tergantung Bpk / Ibu sekalian. Sekali lagi tabah ya Pak / Bu, dan terima kasih banyak atas masukannya. Warm Regards. Bismo __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Nggak bisa, pasrah dong Hanya orang bodoh dan kejam yang pasrah tanpa usaha. Bodoh, karena anda dirugikan tapi tidak berusaha untuk membenarkannya. Kejam, karena kalau tidak dibenerin maka anak orang lain yang akan kena, bisa saja anak anda adalah korban kedua, karena orang tua korban yang pertama sama bodoh dan kejamnya dengan anda. Jadi lebih baik di tuntut saja RS MMC nya, supaya ada kejelasan, apakah mereka yang salah atau anda yang menyalahkan. Pasrah adalah untuk orang yang tidak beriman, Tuhan tidak pernah menyuruh ummatnya untuk pasrah, yang ada Tuhan menyuruh kita untuk berbuat segala ssesuatu dengan menyebut namanya. Andrie Bramintya Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan untuk melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan untuk dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak dapat petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya
[balita-anda] Plasenta Letak Rendah
Dear Netters, Saat ini saya hamil menginjak minggu ke-31. Saat kontrol ke dokter kemaren sore, DSOG saya bilang letak bayi normal tidak ada kelainan apa2. Tapi dari hasil USG kemaren juga saya lihat ada kalimat plasenta letak rendah, berimplementasi di korpus depan, dengan derajat maturasi I. Tapi tadi pagi waktu baca majalah Ayahbunda terbaru pada kolom Ginekolog terdapat pertanyaan ttg perdarahan pada waktu hamil dijawab oleh dr H. Soepardiman Sp.Og penyebabnya bisa karena plasenta letak rendah. Karena artikel di AyahBunda itu membuat saya was-was juga, kemaren sih karena DSOG saya bilang nggak ada masalah saya tidak menanyakan lebih lanjut ttg plasenta letak rendah tsb. Yang menjadi pertanyaan saya, apa sebenarnya yg dimaksud efek dari plasenta letak rendah tsb ? Selama kehamilan ini saya belum pernah (semoga saja tidak) mengalami perdarahan atau keluhan lain yg serius. Thanks atas sharingnya. Lilik _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Artikel: Latihan Memperlancar Persalinan bersama Pasangan
Dear netters... saya menemukan artikel "Latihan Memperlancar Persalinan bersama Pasangan" dari satuwanita.com (http://www.satuwanita.com/index.html/kesehatan/0,6503,0/)... semoga berguna Mama Ariq (Untuk netters yg ngga bisa akses internet, gambar visualisasinya akan saya kirimkan di mail saya selanjutnya...) Latihan Memperlancar Persalinan Bersama Pasangan (gambar 1:Pijitlagi2_1546_f_6503.jpeg) satuwanita.com - Jangan pernah anggap remeh andil pasangan Anda dalam memperlancar proses kehamilan Anda. Keresahan dan ketegangan yang Anda alami, bisa agak menurun kadarnya jika saja Anda berbagi rasa dengan pasangan Anda. Pasangan And juga ternyata bisa menjadi teman latihan yang menyenangkan dan paling efektif untuk membuat persalinan Anda lancar, tidak percaya? Simak yang berikut. Beberapa posisi yang membantu 1. Berdirilah berhadapan, kemudian lingkarkan tangan Anda di lehernya. Sementara itu rebahkan kepala Anda di dadanya. Biarkan kedua tangan pasangan Anda melingkar di bahu Anda, dimana salah satu tangannya memegangi bahu dan satunya lagi mengurut punggung Anda. 2. Siapkan sebuah kursi dan bantal. Lalu persilahkan pasangan Anda untuk duduk di kursi dengan bantal di pangkuannya. Kemudian posisikan tubuh Anda berlutut di sampingnya dan lipatlah tangan Anda di atas pangkuannya sambil menjatuhkan kepala Anda di pangkuannya. Usahakan posisi Anda senyaman mungkin dan minta kekasih Anda untuk mengurut atau mengusap punggung Anda. Lebih baik lagi jika pasangan Anda memijat sekitar leher, telinga, dan bahu Anda. Beberapa teknik pemijatan (gambar2: pijit2%20copy_1548_f_6503[1].jpeg) Pijatan yang tepat akan membuat Anda nyaman. Mintalah pasangan Anda membaca panduan ini dan melakukannya untuk Anda. Pijatan ini akan lebih bermanfaat jika dilakukan pada posisi tengkurap dan saat Anda tidak berbusana, untuk mengurangi tekanan pada perut gunakan handuk atau bantal tipis di sekitar perut Anda. Gunakan minyak dan sedikit bedak untuk melicinkan gerakan. Hindari daerah varises dan sendi yang membengkak (jika ada), dan bagian kulit yang lembut. Berikut cara pemijatannya: 1. Daerah punggung menjadi daerah ideal yang dapat dipijat, usahakan memberikan tekanan yang kuat pada akhir pijatan Anda. Sebaiknya dimulai dari pangkal punggung ke arah lengan dan tangan Anda. Kemudian menyeluruh ke seluruh punggung dengan kedua tangannya. (gambar3: Pijit_lagi_1547_f_6503.jpeg) 2. Selain tengkurap, pemijatan bisa juga dilakukan pada posisi telentang. Sanggahlah bahu dan tumit Anda dengan beberapa bantal, kemudian pijatlah lembut mulai dari mata kaki sampai paha Anda. Usahakan gerakan pelan dan teratur. Jangan lupa gunakan minyak agar licin. 3. Pada posisi duduk, Anda bisa meminta pasangan Anda untuk memijat dari pangkal paha hingga perut dengan lembut, melingkari bagian yang menonjol. Dasar panggul Anda bisa juga dipijat agar lebih nyaman, namun usahakan menggunakan minyak agar jalannya pijatan lancar dan licin. Bagaimana, mudah bukan? Selamat mencobanya deh! kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita
Dear Ibu Dini, Dina Thank's atas info dan sharing-nya, saya akan coba kiat"-nya... Sedikit informasi dari saya, mengenai reaksi atas bunyi" yg lain (kerincing, pethok" atau guk") syukur anak saya sangat baik responnya (tdk mengedip"kan matanya, dia cepat tanggap dan bereaksi dan mencari asal suaranya), dan juga dia sangat suka sekali/ tidak takut sama ayam dan anjing (hidup) asal tidak berbunyi ncit .. ncit .. (tapi kalo mandi mau, sama bebek/anjing-nya he ... he ... he ...). Semoga dg kiat dari ibu" tsb anak saya tidak takut lagi dg suara ncit ... ncit .. Mamanya Gabby kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh( sorry ditambah)
Kalau pengalaman saya, lain lagi, anak saya hobinya nitilin bibirnya, terutama kalau lagi bengong mau tidur. Sempet juga ibu jarinya diolesin m. kayu putih, tp ndak mempan tuh... kya'nya begitu rasa/baunya hilang, ya udah... mulai lagi! Nah, akhirnya saya dapat ide : pakai plester!! Kan banyak tuh plester anak-2, ada yg Pooh, ada Barbie, Arthur, dalmatian, crayons, gambar2 binatang, anjing dll. Ya udah, tiap malam sebelum tidur, jari jempolnya ujungnya diplester, jadi dia ndak bisa nitilin bibirnya. He-eh... seminggu kemudian, brenti tuh kebiasaannya! Nah, coba saja ide saya ini... siapa tahu bisa menghentikan kebiasaan ngisap jempol! Tapi gimana pun juga, musti diperhatikan lho ya... jangan sampai malah dia makan plesternya! Maksudnya dikasih plester yg lucu2, spy si anak tertarik sama plesternya dan ngga' mengisap jempolnya lagi (plesternya disayang2...) Selamat mencoba!! rgds, Quinike -- Muwarni Dewi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya pengalaman seperti saya ini. Terima kasih atas sarannya. Dewi __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Bagaimana kita menyikapinya (RS/layanan Medik)
P' Edy Subrata, Saya juga punya pengalaman mungkin sepele. Pada saat saya nganter suami kontrol (habis opname) di RS. Ngantrinya duluan tapi dipanggilnya paling belakang. Ternyata petugas jaga itu diantri dengan uang. Padahal mereka datang kondisinya lebih sehat dibanding suami saya, tapi ternyata juga mereka lebih tega dan memanfaat uangnya. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] OOT**FACTORY OUTLET (FYI)
Just FYI (buat ibu2) Yang Hobby belanja kali ye.. . tapi bapak2 juga boleh ** ONLY JAKARTA 1. Havillah stock center Samping GD Menara Imperium Jl HR Rasuna Said Jakse Tlp.83700343-83700344 2. Milenia ~ Sudirman Central usiness District (SCBD) Lot 6 Jkt Tlp.5150808 ~Jl. wolter Monginsidi (Depan STM PEnerbangan) 3. Depe Factory Strore Jl Ampera Raya No 115 Kemang Jaksel Tlp.7806910-78835639 4. ESPE Factory Store Jl Panglima Polim IX/16 ,jaksel Tlp7200671-7200672 5. SG house of Branded Jl Setia Budi Tengah No 37 Jaksel Tlp.5256182 6. Stockmart Metro Factory outlet Jl Suci no.4 Ciracas jaktim (Dekat Kp.Rambutan) Tlp.8403030 ext. 350/355 * Mami J Maddenuang Mama Ghifari dan Gaska * kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Untuk Ibu Maimun, Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Semoga anda dan keluarga diberiNya kekuatan dalam menghadapi cobaan. Salam Bunda Fajar -Original Message- From: nur ismurrochmah [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 8:57 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya juga turut berbela sungkawa, semoga Ibu keluarga diberi ketabahan . nur --- Taufan Surana [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat Ibu Maimun, Innalillahi wa inailaihi roji'un. Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air mata membaca email Ibu Maimun. Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir Allah. Tetapi, menurut saya, jangan dibiarkan kasus seperti ini berhenti disini hanya karena kita percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab dokter/RS ybs, supaya kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yad, karena Ibu tahu bahwa kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS. Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan meminta Ibu utk menuntut hal ini ke pengadilan. Di negara2 maju seperti Jepang, dengan kejadian seperti ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb, walaupun tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal ini sudah diatur oleh UU. Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga tetap tabah. Taufan Surana ---Original Message--- From: maimun utami Date: 2001"N03OEZ22" 14:45:37 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali
RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh( sorry ditambah)
Lhaa... yg udah ditulis ilang! Aduh, IE saya kok error ya...? Kebetulan saya punya pengalaman sejenis, tapi anak saya hobinya nitilin bibir, bukan ngisap jempol. Terutama kalau lagi bengong menjelang tidur. Sempet juga jempolnya diolesin m. kayu putih, tapi begitu rasa/baunya hilang, dia mulai lagi nitilin bibir. Nah, akhirnya saya dapat ide : pakai plester!!! Kan banyak tuh plester yg lucu, spt pooh, dalmatian, crayon, animals, dll. Ya sudah, jadinya setiap malam sebelum tidur, jempolnya ta'plester. Seminggu kemudian, kebiasaan itu hilang...! Bibirnya jadi bagus lagi. Nah, coba saja ide saya ini dipakai buat yg suka ngisap jempol. Tapi jangan lupa diperhatikan, jangan sampai plesternya malah dimakan sama anaknya. Maksudnya dikasih plester yg lucu2 supaya si anak jadi tertarik sama plesternya, dan plesternya disayang-sayang jadi lupa ngemut jempolnya. Gitu aja deh, selamat mencoba!! rgds, Quinike --- Muwarni Dewi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya pengalaman seperti saya ini. Terima kasih atas sarannya. Dewi __ Do You Yahoo!? Get email at your own domain with Yahoo! Mail. http://personal.mail.yahoo.com/ kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Komposisi Susu Formula
Dear Netters.. Sebagai orang tua pasti kita ingin yang terbaik untuk anak kita, demikian juga untuk memilih susu formula pastilah kita ingin yang terbaik. Saya telah melakukan riset kecil-kecil-an untuk merangkum kandungan susu formula. Yang membuat saya bingung ada beberapa susu formula yang kandungan-nya hampir sama namun harganya jauh sekali. Saya jadi ragu apakah benar kandungan pada susu formula yang tertera pada kemasan-nya benar ? Atau ada proses lain yang menyebabkan susu tersebut jauh lebih mahal. Secara pribadi saya lebih cenderung memilih susu formula yang lebih mahal tersebut, entah sugesti atau apa tapi yang jelas kayaknya nggak tega kalo ngasih anak susu murah, toh seharian kita kerja juga untuk anak.. Namun jika memang kandungan gizi pada susu tersebut memang sama kenapa tidak ya ??? Ada netter yang mau kasih comment ? Apakah perbedaan harga susu tersebut karena merk ? Bahan Baku yang Impor ? Or ada faktor lainnya..?? Inilah hasil rangkuman saya terhadap tiga merk susu dari kemasannya , sejauh ini anak saya sudah pernah mencoba ketiganya dan tidak ada masalah.. Setiap 100 gr susu Mengandung : KandunganEnfapro Vitalac 2 Promil Energi Makanan 450 kkal 470 kkal460 kkal Protein 15,7 g20 g20 g Lemak 14,8 g20 g18 g Nukleotida 16mg - Karbohidrat 64 g 52,5 g 55 g Mineral 3,6 g 4,5 g Abu - - 5 g Air 2 g 3 g - Vitamin A 1400 IU2000 IU 1380 SI Taurina 29mg- - Asam Linolenat 3170 mg 210 mg140 mg Asam Linolenat 6 2,2 g 2,7 mg - Kolina 67mg 88 mg 28mg Vitamin B12 1,4 mcg 1 mcg 0.72 mcg Asam Folat34mcg 50 mcg 36 mcg Tembaga 270 mcg 300 mcg348 mcg Besi8,1mg 7 mg 7,2 mg Kalsium 510mg 690 mg 688mg Fosfor 410mg 531 mg 392 mg Magnesium 54mg87 mg 56mg Vitamin D 200IU310 IU 288SI Vitamin E 7 IU7 IU 8 SI Vitamin C 40mg50 mg 40 mg Vitamin B1 340mcg 350 mcg480 mcg Vitamin B2 670mcg 800 mcg 720 mcg Niasina 5400 mcg4000 mcg 3660 mcg Vitamin B6 310 mcg 300 mcg 288mcg Asam Pantotenat 2200 mcg 2000 mcg 1440 mcg Biotina 13,4 mcg 10 mcg 10,4 mcg Seng 4 mcg4 mg 3 mg Iodium 65 mcg 50 mcg 40 mcg Mangan 49 mcg 115 mcg 60 mcg Inositol20mg 20 mg - Natrium197 mg 270 mg 192 mg Kalium 700 mg 870 mg600 mg Klorida380 mg 598 mg 480mg kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Perumahan SD di Medan
Dear netters, rekan kerja saya akan segera pindah tugas ke Medan. Kebetulan dia punya 2 anak (1 balita dan 1 akan masuk SD). Mohon saran netters yang ada di Medan, atau yang pernah tinggal di Medan, untuk tempat tinggal, dimana yang lingkungannya baik untuk balita, serta rekomendasi untuk SD yang bagus. Terima kasih. Mirma
[balita-anda] Rw: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita
Anak saya yasmin (12 bulan) dulu juga suka begitu bu. waktu pertama-tama dibelikan bebek-2xkan yg berbunyi cit-cit dia nggak mau dan matanya berkedip-2x spt takut, tapi saya akalin aja bebek-2kan nya saya dekatkan ke pipi saya sambil bilang "Bebek sayang nih bebek sayang umi trus sayang yasmin." saya dekatkan bebeknya keanak saya sambil dibunyikan, begitu terus saya lakukan sampai anak saya tidak takut lagi. Begitu juga cara orang tua saya mengenalkan binatang spt ayam kucing ke anak saya. anak ayamnya diambil dan didekatkan ke si kecil sambil di sayang-2x. Sampai sekarang anak saya nggak takut tuh ngasih makan ayam, malah ayamnya ngelunjak kalau lihat anak saya lasung dekat-2x sambil mematuk-2x minta makan. saya rasa kuncinya yaitu kita harus memberikan rasa aman percaya pada anak bahwa mainan atau apapun yg nanti akan ibu berikan itu tidak akan menyakiti si kecil. Eh ... maaf bu ceritanya jadi kepanjangan. Salam Dina - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 22, 2001 1:52 PM Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita Dear Netters, Begini nich , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang cepat memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau. Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti nggak akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali). Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ... sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya. Mohon sharingnya dari rekan netters . Mamanya Gabby kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC-
Rekan-rekan netter yang terhormat, kalo saya boleh usul utk meringankan beban Ibu Maimun, seandainya Ibu Maimun dan keluarga mau memperkarakan masalah ini ke pengadilan (krn banyak yang mengusulkan demikian) , alangkah baiknya rekan-rekan mau memberikan referensi pengacara atau LBH yang bisa membantu beban Ibu Maimun dan keluarga derita. Salam Teny kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Taman Safari
Bapak/Ibu, Rencananya saya mau jalan jalan ke Taman Safari nih besok liburan. Bisa kasih tahu nggak yah sekarang tiketnya udah berapa sih? (maklum rombongan .. hehe). Terima kasih yah. Mama Lolo kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] BAB KERAS
Netters...mau minta tolong nih, mungkin sebelumnya udah pernah dibahas tapi aku kebingungan cari file-nya nih masalah BAB anak yg keras. Soalnya anakku Syafa (4 bulan) hari ini BAB-nya keras, untuk informasi kemarin aku kasih pure buah pisang ambon+pepaya, padahal waktu aku kasih pisang cavendis dia lancar2 saja BAB-nya. Apa yg mesti saya lakukan agar BAB-nya gak keras mohon sharingnya soalnya dia nangis nihterima kasih sebelumnya. Salam , Mama Syafa
Re: [balita-anda] Taman Safari
mama Lolo, minggu lalu saya baru dari sana.Sekarang harga tiket masuk Rp. 20.000,- /orang dan untuk mobil Rp. 10.000,- /mobil tentunya. Selamat menikmati, jangan lupa kunjungi air terjunnya ya,..bagus sekali. From: prisca veronica [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: 'balita kita' [EMAIL PROTECTED], 'Balita anda' [EMAIL PROTECTED], 'anakku' [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Taman Safari Date: Fri, 23 Mar 2001 11:18:12 +0700 Bapak/Ibu, Rencananya saya mau jalan jalan ke Taman Safari nih besok liburan. Bisa kasih tahu nggak yah sekarang tiketnya udah berapa sih? (maklum rombongan .. hehe). Terima kasih yah. Mama Lolo kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] obat tradisional 2
Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas, tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis. Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik. Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu. salam mama kevin -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, March 23, 2001 12:24 PM Subject: Re: [balita-anda] obat tradisional 2 Batuk rejan itu apa ya ?? Wass. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya turut bela sungkawa atas meninggalnya anak ibu, semoga ibu dan keluarga tabah menghadapi semuanya. Mungkin Allah swt lebih tahu mana yang terbaik dan ibu harus yakin dia akan lebih damai dan bahagia di sisi Allah swt. wassalam Mama haza -Original Message- From: Rita,SatriaJKEMS [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 3:04 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas meninggalnya buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih miris membaca kisah Mba. Mudah2an Adek mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. Tabah dan merelakan Adek menemui Allah akan membuat Adek lebih Bahagia Mamanya Afif -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali
RE: [balita-anda] Komposisi Susu Formula
Menurut SPG Vitalac 2, bhn bakunya dari lokal sedangkan enfa, procal, chilmill de el el (yang termasuk mahal) itu bahan bakunya masih harus diimpor,tapi kalau ditanya memang vitalac itu prototipenya chillmil (katanya sih, tapi kalau dilihat memang kandungannya hampir serupa) -Original Message- From: Marlia Ulfah [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, March 23, 2001 10:43 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Komposisi Susu Formula Dear Netters.. Sebagai orang tua pasti kita ingin yang terbaik untuk anak kita, demikian juga untuk memilih susu formula pastilah kita ingin yang terbaik. Saya telah melakukan riset kecil-kecil-an untuk merangkum kandungan susu formula. Yang membuat saya bingung ada beberapa susu formula yang kandungan-nya hampir sama namun harganya jauh sekali. Saya jadi ragu apakah benar kandungan pada susu formula yang tertera pada kemasan-nya benar ? Atau ada proses lain yang menyebabkan susu tersebut jauh lebih mahal. Secara pribadi saya lebih cenderung memilih susu formula yang lebih mahal tersebut, entah sugesti atau apa tapi yang jelas kayaknya nggak tega kalo ngasih anak susu murah, toh seharian kita kerja juga untuk anak.. Namun jika memang kandungan gizi pada susu tersebut memang sama kenapa tidak ya ??? Ada netter yang mau kasih comment ? Apakah perbedaan harga susu tersebut karena merk ? Bahan Baku yang Impor ? Or ada faktor lainnya..?? Inilah hasil rangkuman saya terhadap tiga merk susu dari kemasannya , sejauh ini anak saya sudah pernah mencoba ketiganya dan tidak ada masalah.. Setiap 100 gr susu Mengandung : KandunganEnfapro Vitalac 2 Promil Energi Makanan 450 kkal 470 kkal460 kkal Protein 15,7 g20 g20 g Lemak 14,8 g20 g18 g Nukleotida 16mg - Karbohidrat 64 g 52,5 g 55 g Mineral 3,6 g 4,5 g Abu - - 5 g Air 2 g 3 g - Vitamin A 1400 IU2000 IU 1380 SI Taurina 29mg- - Asam Linolenat 3170 mg 210 mg140 mg Asam Linolenat 6 2,2 g 2,7 mg - Kolina 67mg 88 mg 28mg Vitamin B12 1,4 mcg 1 mcg 0.72 mcg Asam Folat34mcg 50 mcg 36 mcg Tembaga 270 mcg 300 mcg348 mcg Besi8,1mg 7 mg 7,2 mg Kalsium 510mg 690 mg 688mg Fosfor 410mg 531 mg 392 mg Magnesium 54mg87 mg 56mg Vitamin D 200IU310 IU 288SI Vitamin E 7 IU7 IU 8 SI Vitamin C 40mg50 mg 40 mg Vitamin B1 340mcg 350 mcg480 mcg Vitamin B2 670mcg 800 mcg 720 mcg Niasina 5400 mcg4000 mcg 3660 mcg Vitamin B6 310 mcg 300 mcg 288mcg Asam Pantotenat 2200 mcg 2000 mcg 1440 mcg Biotina 13,4 mcg 10 mcg 10,4 mcg Seng 4 mcg4 mg 3 mg Iodium 65 mcg 50 mcg 40 mcg Mangan 49 mcg 115 mcg 60 mcg Inositol20mg 20 mg - Natrium197 mg 270 mg 192 mg Kalium 700 mg 870 mg600 mg Klorida380 mg 598 mg 480mg kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Title: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Untuk yang kesekian kali terjadi lagi hal seperti ini Teman-teman di YLKI bagaimana tanggapannya.. -Original Message- From: Menik Dyah Ayu W [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 23 Maret 2001 9:12 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Saya juga mengucapkan belasungkawa yg sedalam-dalamnya. Insya Allah arwah Adek sudah tenang diterima disisiNya. Semoga Ibu dan keluarga diberikan ketabahan. Saya juga punya anak masih bayi (7 bln), terima kasih untuk kesediaan Ibu menceritakan pengalaman yg Ibu alami, walau saya tau hal ini sangat berat bagi Ibu. Tetapi semuanya akan menjadi pelajaran yg sangat berarti bagi kami. Salam, Menik -Original Message- From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada netter semua. Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan saya coba. 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt melakukan terapi kembali besok lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia menangis tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs ditangani sama dr suster yg jaga lgs dipasang alat oksigen. Dokter disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak panggil suster DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak melakukan pertolongan pertama hanya periksa mengomentari kalau bayi itu penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama suster dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan adek bisa tidur walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh difoto) juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya beberapakali panggil dr jaga bertanya kenapa tangan kakinya dingin sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya juga bertanya kapan mau difoto dites darah, setelah ditanya baru ada
[balita-anda] Uang TIDAK Bisa Membeli Segalanya
WHAT MONEY CAN'T BUY Uang Tidak Bisa Membeli Segalanya Money can buy a house but not a home. Uang bisa membeli rumah tetapi bukan kenyamanannya. Money can buy a bed but not sleep. Uang bisa membeli ranjang tapi bukan kenyenyakan-tidurnya. Money can buy a clock but not time. Uang bisa membeli jam tapi bukan waktu-nya. Money can buy a book but not knowledge. Uang bisa membeli buku tetapi bukan pengetahuannya Money can buy food but not an appetite. Uang bisa membeli makanan tetapi bukan selera-makannya. Money can buy position but not respect. Uang bisa membeli jabatan tetapi bukan kehormatannya. Money can buy blood but not life. Uang bisa membeli darah tetapi bukan jiwanya Money can buy medicine but not health. Uang bisa membeli obat tetapi bukan kesehatannya. Money can buy sex but not love. Uang bisa membeli tubuh seseorang tetapi bukan cintanya Money can buy insurance but not safety. Uang bisa membeli asuransi tetapi bukan keselamatannya You see, money is not everything. Iya kan, uang bukan segalanya Therefore, if you have too much, can you please give some to me? Oleh karena itu, jika kamu sudah berkelebihan uang, kasih saja ke saya, yaaa. ~Author Unknown~ Dari http://www.dobhran.com/humor/GRhumor188.htm Dari URL lain: Money isn't everything - by Lisa A. Stanford Abstract: They say you can't buy happiness, but maybe you can trade for it...By Lisa A. Sandford. etc. kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]