[balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik tyudawat



-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/22/2001 02:51 PM ---


Rini Iswati
03/22/2001 02:00 PM
cc:
Subject:  obat tradisional 2

 OBAT BATUK UTK DEWASA

 1. Obat batuk hitam
Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga;
  1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi;
  3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam;
  1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu
 secukupnya
  (krg lebih sebesar telur ayam)
Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api
  kecil tanpa ditutup  usahakan air tdk mndidih
  setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup
  panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan
  dinginkan, lalu disaring
Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari

 2. Batuk krn masuk angin I
Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu
Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan
  ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis

 3. Batuk krn masuk angin II
Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam
Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2
  lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam
Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari

 4. Batuk kering I
Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga
  manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong;
  3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit
Cara: Sama dengan nomor 1,
Dosis:1/2 gelas 3 x sehari

 5. Batuk kering II
Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air;
  2 sdt gula batu
Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya
  jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus
  hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum
  3/4 gelas 3 kali sehari

 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang
tenggorokan,baik akut maupun kronis)
Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu
Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir
  air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring.
  pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah
  cangkir air panas  gula batu,dinginkan,saring
  dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari



 Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional
 untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya
 ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000.

 1. Batuk karena masuk angin
Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu
Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15
  menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam
 sekali
Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit
   kapur sirih dan beberapa tetes minyak
   kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan
 dada

 2. Batuk rejan I
Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris;
  1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus;
  2 gelas (500ml)air gula sedikit
Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci
  email dg api kecil, usahakan agar air tidak
  mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag,
  disaring, masukkan gula batu, rebus sampai
  mendidih  gula hancur.

 3. Batuk rejan II
Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris;
  5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih
Cara: Sama dengan No.2

 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi
Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut;
  5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus;
  gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang
Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama
  15 menit, saring setelah dingin.

 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak,
kadang2 mimisan (krn malnutrisi,terlalu sering makan
fastfood  makanan yg mengandung zat aditif)
Bahan:1 jari bidara upas;1/2 (setengah) sdm madu;
  1/2 cangkir air panas
Cara: Bidara upas dikupas,diparut,seduh dg air panas
  aduk2, tutp cangkirnya, setelah dingin saring
  dan tambahkan madu. Minumkan 4 x sehari dg dosis
  yg sama, setiap kali buat ramuan yg baru

DOSIS :
3 - 6 bln  = 1/2 (setengah) sdt, 4 x sehari
6 bln - 1 th   = 1 sdt, 4 x sehari
1 - 3 th   = 2 sdt, 4 x sehari
4 - 6 th   = 1 sdm, 4 x sehari

















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Arief Andrianto

Sabar aja ya Bu.
Semoga menjadi tabungan Ibu di surga nanti.
Amien.

Abu Faqih
- Original Message -
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
memberitahu
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!)
 dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi
 adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi
 pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk  tdk bisa 

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Elida Basaria

Ibu Utami,

Saya secara pribadi turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk apa yang
dialami oleh Ibu.
Saya berdoa kiranya Tuhan yang Maha Adil  Maha Kasih akan menguatkan dan
menghibur Ibu sekeluarga dalam menghadapi ini.

Tuhan memberkati Ibu dan Sekeluarga



-Elida BS- 



 -Original Message-
 From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu 
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya 
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek 
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
 memberitahu 
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Bimo Abritomo
Innalillahi wa inailaihi roji'un.
Saya turut berduka cita, dan saya pun sedih sekali membacanya.
Semoga ibu sekeluarga diberi ketabahan.

Saya sangat setuju sekali dgn pendapat Bp. Taufan, hal ini saya rasa perlu
agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Mungkin diantara netters ada yg paham hukum bagaimana untuk menangani kasus
seperti ini atau mungkin ada netters dari IDI apakah harus mengambil sikap ?
Memang kematian itu adalah takdir Allah tapi manusia diberi kesempatan untuk
berusaha menyembuhkannya.




  -Original Message-
  From: Taufan Surana [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Kamis, 22.03.2001 13:29
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Buat Ibu Maimun,

Innalillahi wa inailaihi roji'un.
Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air mata membaca
email Ibu Maimun.

Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir Allah. Tetapi,
menurut saya, jangan dibiarkan kasus seperti ini berhenti disini hanya
karena kita percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab dokter/RS
ybs, supaya kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yad, karena Ibu
tahu bahwa kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS.
Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan meminta Ibu utk
menuntut hal ini ke pengadilan. Di negara2 maju seperti Jepang, dengan
kejadian seperti ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb, walaupun
tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal ini sudah diatur oleh UU.


Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga tetap tabah.

Taufan Surana




---Original Message---

From: maimun utami
Date: 2001$BG/(B03$B7n(B22$BF|(B 14:45:37
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan
mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran
buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya
tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl
8 Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan
unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00
pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan
unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen.
Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan
kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau
bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
dirawat inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
dirawat inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau
yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih
tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
tanya mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana
jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
diperiksa sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
oksigen 
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa
sampai kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya
ke
 

[balita-anda] Turut berduka cita

2001-03-22 Terurut Topik Yogi Triharso

Saya harap ibu dapat tabah menghadapi cobaan, yakinlah bahwa adek telah
diterima dengan keadaan yang suci.  Semoga adek mendapatkan tempat yang
terbaik yang disediakan oleh Allah.  Mohon ibu ikhlas dan pasrahkan semua
pada-Nya, insya Allah adek sudah beristirahat dengan tenang.  Innalillahi wa
inna ilaihi raji'un.  Semua berasal dari Allah, akan kembali pada-Nya jua.
Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menerima.  Amin.

Carpe Diem !
Yogi Triharso
HDD Sub Assy
PT. Matsushita Kotobuki Electronics Peripherals Indonesia
Ph: 0770-611496 ext.526
Fx: 0770-610244


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik samantha

Buat Mba Maimun, yang tabah ya Mba.., Insya Allah Adek bahagia disana.., dan
kalo Mba ikhlas, Insya Allah kelak dia yang akan melapangkan jalan Mba ke
surga...Amin...

Saya jadi takut ke dokter tsb, kok bisa ya, padahal setau saya dia orangnya
baik, apa karena anak saya waktu ke dia itu cuma untuk imunisasi saja ya? sejak
anak saya lahir sampai umur 1 tahun, dia di dsa yang diceritakan sama Mba
Maimun.., jadi, kalo ke dsa dan RS juga musti ati2, pilih2, makanya..milis ini
sangat baik untuk kita para orang tua...

Sekali lagi, tabah ya Mba, semoga Adek mendapat tempat yang layak di sisi Allah
SWT, Amin...

Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang wrote:

 Ass. Wr. Wb,

 Mbak Maimun saya turut berduka cita atas wafatnya ADEK tercinta
 Inna lilahi Wainailaihi rojiun, yang tambah ya mbak semoga ADEK pergi
 dengan
 damai dan tenang, amin.
 Menurut saya memang kebangetan yang terkenal bisa ceroboh begitu, apalagi
 ini urusan nyawa anak manusia kok ada ya dokter yang begitu, tapi kayaknya
 di MMC sering juga kejadian seperti itu waktu itu teman saya punya anak
 bayi
 yang baru lahir waktu itu memang dia periksain anaknya kesana yang jelas
 setelah
 dia datang ditanyain ini itu dan juga jaminan sampai akhirnya terlambat
 untuk periksa
 sikecil sampai akhirnya meninggal.
 Duh gemes banget dengernya sepertinya nyawa itu seolah-olah nggak ada
 artinya
 kecuali uang uang dan uang.
 Pokoknya untuk mbak Maimun yang tegar dan tabah aja atas ujian ini, salam
 untuk
 suami dan keluarga.

 Wass. Wr. Wb,

 Bunda Irsal  Sarah

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Edi Hartono

DH Ibu Maimun,
Saya juga hanya bisa mengucapkan turut bela sungkawa dan berdo'a semoga ibu
sekeluarga tabah dalam menghadapi musibah ini dan tak lupa semoga Putri ibu
(Alm.) tenang di sisi NYA Amiin. 

Wassalam,
Edi
 --
 From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu 
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya 
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek 
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
 memberitahu 
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 
 ngecek selang 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik tia . sutarno




mbak, kami sekeluarga ikut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan
di beri ketabahan dan si adek tenang di pangkuanNya.
Tia, mamanya Putri




"maimun utami" [EMAIL PROTECTED] on 03/22/2001 12:47:46 PM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!)
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi
adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi
pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk  

[balita-anda] ikutan curhat

2001-03-22 Terurut Topik Tuti

Innalillahi wainnaillaihirrojiun..

Kehendak Illahi tdk bisa kita tentang walaupun kita harus menelan kepahitan
bulat2.
Semoga Allah memberikan ketabahan hati pada Ibu Maimun.

Saya juga pernah mengalami hal ini pada anak pertama saya.. Di RS Fatmawati
pada Juni 1998. Saya melahirkan di Pos Persalinan Karya Bakti - Kemang.
Menurut orang, anak saya keracunan air ketuban, krn memang sejak jam 2 malam
saya pecah ketuban dan saya berada sendirian di kamar bersalin tanpa teman,
Bidan Angela baru melihat saya jam 8 pagi. Dan saya tidak diberikan suntikan
induksi.

Akhirnya bayi saya lahir jam 1 siang dan langsung dibawa ke RS MH Thamrin di
Salemba. (Sebelumnya putar2 cari RS dgn taksi) Pos Persalinan tdk memberikan
mobil pribadi Bidan utk digunakan. (Bayangkan, bayi baru lahir ahrus dibawa
jalan dgn selang oksigen dituntun.. Ya Allah.. saya tdk kuat mendengar
cerita ini dari suami dan ibu saya yg mengantar bayi kami).

Seminggu di RS Thamrin (pelayanannya UGD nya lumayan bagus) kami pindah ke
Fatmawati krn biaya... ternyata disana.. sama spt anak Ibu.. tdk ada
tindakan.
Malah saat bayiku mengalami sesak napas.. dokter (spt nya masih sekolah) dan
suster memberikan napas buatan layaknya diberikan pada orang dewasa.. yaitu
dgn menekan2 dadanya
Dan menurut ibuku.. sebelumnya sudah diambil beberapa kali darahnya utk
dites.. yg terakhir.. ditolak ibuku.. krn dilihat kondisi bayikusudah spt
bayi ibu.. haus.. lapar.. dan spt orang yg tidur.

Ya Allah.. saat itu aku dan ayahku berdo'a.. kalau memang Engkau berkehendak
mengambil kembali.. ambillah... jangan Kau jadikan dia tersiksa spt ini

Akhirnya dia meninggal di depanku dan ayahku

Ibu Maimun semoga Ibu bisa mengambil hikmah dari yg telah diberikan
Allah pada kita.

Amien...

Mohon maaf kalau akuikutan curhat...
- Original Message -
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang 

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Angelina Theresia Shintowati

Ibu,

Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya
putri Ibu.
Mintalah kekuatan dan penghiburan dari Allah dan percayalah bahwa Allah
mempunyai rencana yang indah dibalik musibah ini.
Saya juga pernah mengalami kehilangan putra pertama saya (umurnya 35
hari),di RS yang sama.

Salam,
Mamanya Sammy

  

 --
 From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 22 Maret 2001 12:47
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu 
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya 
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek 
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
 

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Junaidi - IT Support RBI

 Innalillahi wainnalillahi rojiun
Ibu Maimun, saya keluarga turut belasungkawa atas berpulangnya buah hati
tercinta kepangkuan illahi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi
ketabahan hati dan iman serta buat alm Siadek semoga mendapat tempat yang
layak disisiNya. Amin

Regards,
J U N A I D I
PT. Caltex Pacific Indonesia
IT CPP
* (0761) 594255
E-Mail:[EMAIL PROTECTED]



 - Original Message -
 From: "maimun utami" [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
 Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 
  Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
 kepada
  netter semua.
  Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
  (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
  menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
  kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi
 akan
  saya coba.
  2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
  terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
  Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
  (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk
 
  pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret
  saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
  melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi
 dia
  menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
  mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
  dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
  segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
  ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
  disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami
  ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
  Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
  panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
  memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
  melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi
 itu
  penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap
  saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap
  apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
  lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
  (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau
  pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi
 kami
  pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
  Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama
  suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
 melihat
  kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
 oksigen
 
  dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
  walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang
  unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
  intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto)
  juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang
  lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
  suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster
  baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam
 kmd
  baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi
  tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
  tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
 Terapi
  kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
  sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
  dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
  memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
  beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
  sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen.
 Saya
  juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
  tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
  ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
  dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu
  kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya
  juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
  (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu
 kali
  kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek
  tidak bisa istirahat. Setelah complain 

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Rita,SatriaJKEMS



Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas
meninggalnya
buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih  miris membaca kisah
Mba. Mudah2an Adek
mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. 
Tabah dan merelakan Adek  menemui Allah  akan membuat Adek lebih
Bahagia

Mamanya Afif

 -Original Message-
 From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan
mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil
pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya
tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.

 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah
pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak),
tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana
dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00
pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya
segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga
menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia
lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen.
Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan
kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS.
MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak

 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau
bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen
atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg
lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana
jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa
tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi
Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh

 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa
sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya
tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai
lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2
jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran
saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya
sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur
 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi
tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun
hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya.
Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya
dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh
oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru
ada 
   

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik nuning vi


Innalillahi wa innailaihi roojiuun
ibu, saya turut berduka atas meninggalnya pputra  Ibu.
Saya bisa merasakan kesedihan Ibu. Anak saya juga
masih bayi (9 bulan). 
Semoga Ibu selalu tabah menghadapi ini. Amin.

__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] soal sapih

2001-03-22 Terurut Topik Hardi Mardiana

lebih baik asinya diteruskan saja bu, sampai anaknya 2 th gitu.
kalau saya pikir, asi itu adalah hak anak kita yg kebetulan oleh tuhan
dititipkan kepada ibunya.  jadi tentunya asi adalah titipan yg sebisa
mungkin harus diberikaan kepada yg berhak, anak kita.





 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik tini

Ibu Maimun Utami Yth.

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Sedih sekali cerita ibu, dalam kesempatan ini saya turut berduka cita inna
lillahi wainna ilaihi rojiun.
Semoga ibu  keluarga diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini, dan
semoga ibu dikarunia Adek lainnya, Insya Allah, aamien.

Sekalian untuk netters yang lain.
Hal yang sama juga pernah terjadi, saat keponakan saya 7 bln sakit dibawa ke
RS. Agung Manggarai, tetapi pelayanannya tidak memuaskan dokter jaga
berganti-ganti dan tiap dokter punya diagnosa lain-2 sementara perawat
laki-2 dan perempuan bercanda-canda. Keponakan saya diberi oksigen murni
sampai perutnya kembung dan matanya melek saja. oleh perawat disana mata
keponakan saya disuruh ditutupi kapas, yang sampai akhirnya meninggal.
Ibu... saya sedih dan sakit hati dengan RS Agung. Pada saat itu ingin
rasanya menulis di surat pembaca, tapi tidak jadi.
Mudah-mudahan dengan surat ini para dokter dan perawat dapat lebih mengerti
dan memahami bahwa nyawa itu lebih penting daripada uang, uang dan uang.

Mohon maaf bila ada yang tersinggung walaupun bagaimana uang memang perlu
sebagai alat tukar pembayaran tetapi hidup ini hanya sebentar janganlah
terlalu komersial dan mengejar materi.

Sekian dulu Ibu Maimun dan netters lain, oh ya Ibu Maimun adik saya setelah
kehilangan anaknya di RS Agung satu tahun kemudian punya anak lagi.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
-Original Message-
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, March 22, 2001 1:01 PM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik junianto . wijaya

Innalillahi wainna ilaihi rojiuun,
saya turut berduka cita atas meninggalnya putri ibu, 
semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan kesabaran kepada ibu dan seluruh keluarga
Amin ..

Alfian L

Telp. : 62-770-612156
 62-770-611855 ext. 421
Fax.   : 62-770-611878
e-mail : [EMAIL PROTECTED] 

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Tempat Penitipan Anak

2001-03-22 Terurut Topik Yani-Prime Indonesia

Rekan Netters,

Mohon informasi nama tempat dan nomor telpon tempat penitipan anak didaerah Sudirman .

Regards,
Yani



[balita-anda] Re: [[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC]

2001-03-22 Terurut Topik ani hariani

Innalillahi waina ilaihi rojiun, semoga Ibu dan keluarga diberikan ketabahan.
Adek sudah bahagia disisi Allah  semoga menjadi penerang jalan bagi kedua
orangtuanya.

"maimun utami" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen  
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu 
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya 
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek 
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu 
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs 
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) 
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi 
adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi 
pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk  tdk bisa tidur, dia 
lihat trus dia bilang kalo' matanya adek itu 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Awan

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMCInnalilahi wa innailaihi rojiun

Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa Ibu Utami  keluarga,
Semoga ibu sekeluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini.

Awan/Calon Ayah
  - Original Message - 
  From: Syah, Tengku Abdilah 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, March 22, 2001 1:42 PM
  Subject: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


  innalillahi wainnalillahi rojiun 

  saya turut berdukacita atas musibah yg menimpa ibu utami  keluarga. 
  Semoga selalu sabar menghadapinya. 

  Dan u/ kita semua, dapat mengambil hikmahnya dari cerita ibu utami. 
  Begitu juga u/ para dokter dan pihak rumah sakit. 



  Abinya Rahma. 





  -Original Message- 
  From:   maimun utami [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
  Sent:   Thursday, March 22, 2001 12:48 PM 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC 

  Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
  netter semua. 
  Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
  (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
  menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
  kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
  saya coba. 
  2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
  terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
  Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
  (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
  pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret 
  saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
  melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
  menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
  mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
  dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
  segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
  ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
  disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
  ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
  Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
  panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
  memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
  melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
  penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap 
  saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap 
  apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
  lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
  (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau 
  pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
  pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
  Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama 
  suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
  kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen  
  dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
  walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
  unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
  intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
  juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang 
  lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
  suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster 
  baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
  baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi 
  tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
  tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
  kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
  sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
  dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
  memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
  beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  

Re: [balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik Catrien_Lanny


Mbak Teny, terima kasih atas info penting ini.
di Subject-nya tertulis 2, apa ini seri-nya ?
ada yang seri 1 mbak ? kalau ada boleh dong saya dikirimin.
Thanks ya.


Gby, mamanya Andrew



   
   
tyudawat@bjservi   
   
ces.com.sg To: [EMAIL PROTECTED]  
   
   cc: 
   
03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat tradisional 
2  
PM 
   
Please respond 
   
to balita-anda 
   
   
   
   
   






-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/22/2001 02:51 PM ---


Rini Iswati
03/22/2001 02:00 PM
cc:
Subject:  obat tradisional 2

 OBAT BATUK UTK DEWASA

 1. Obat batuk hitam
Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga;
  1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi;
  3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam;
  1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu
 secukupnya
  (krg lebih sebesar telur ayam)
Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api
  kecil tanpa ditutup  usahakan air tdk mndidih
  setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup
  panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan
  dinginkan, lalu disaring
Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari

 2. Batuk krn masuk angin I
Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu
Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan
  ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis

 3. Batuk krn masuk angin II
Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam
Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2
  lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam
Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari

 4. Batuk kering I
Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga
  manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong;
  3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit
Cara: Sama dengan nomor 1,
Dosis:1/2 gelas 3 x sehari

 5. Batuk kering II
Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air;
  2 sdt gula batu
Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya
  jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus
  hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum
  3/4 gelas 3 kali sehari

 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang
tenggorokan,baik akut maupun kronis)
Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu
Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir
  air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring.
  pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah
  cangkir air panas  gula batu,dinginkan,saring
  dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari



 Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional
 untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya
 ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000.

 1. Batuk karena masuk angin
Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu
Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15
  menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam
 sekali
Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit
   kapur sirih dan beberapa tetes minyak
   kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan
 dada

 2. Batuk rejan I
Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris;
  1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus;
  2 gelas (500ml)air gula sedikit
Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci
  email dg api kecil, usahakan agar air tidak
  mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag,
  disaring, masukkan gula batu, rebus sampai
  mendidih  gula hancur.

 3. Batuk rejan II
Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris;
  5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih
Cara: Sama dengan No.2

 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi
Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut;
  5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus;
  gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang
Cara: Campur semua 

[balita-anda] Mainan berbunyi utk balita

2001-03-22 Terurut Topik Devi_Susanti


Dear Netters,
Begini nich  , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini
kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll
...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang cepat
memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi
kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau.
Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti nggak
akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali).
Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti
mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ...
sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya.
Mohon sharingnya dari rekan netters .

Mamanya Gabby


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Dwi Anggraini (Amoseas Indonesia)

Saya turut berduka cita yach Mba ...
Mudah-mudahan Mba'  keluarga diberi ketabahan yang kuat dari Allah SWT dan
semoga Adek pergi dengan tenang disisinya ..Amien.

- Bundanya Thiza -

 --
 From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu 
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya 
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek 
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
 memberitahu 
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 
 ngecek selang oksigen yg katanya 

RE: [balita-anda] Susah BAB

2001-03-22 Terurut Topik Riana Setiawati

Anak saya juga dulu mengalami hal yang sama (BAB tidak tiap hari, bisa 3
atau 4 hari sekali)dan susu yang diminumnya S26. Menurut DSA,tidak perlu
dikhawatirkan jika anak tidak BAB selama 5 hari selama anaknya tidak rewel
dan tidak panas. Tetapi semenjak dia mengenal makanan tambahan (tim saring)
BAB-nya lancar (sehari 1x). 

Ambunya Shoofii


From: Junaidi - IT Support RBI [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, March 21, 2001 8:38 AM
To: 'Elistyandari (KPC)'; 'BaLiTa'
Subject: RE: [balita-anda] Susah BAB


Maaf, susunya S26 (bukan Procal)

Regards,
J U N A I D I
PT. Caltex Pacific Indonesia
IT CPP
* (0761) 594255
E-Mail:[EMAIL PROTECTED]

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik haify


Batuk rejan itu apa ya ??

Wass.



   
   
tyudawat@bjservi   
   
ces.com.sg  To: [EMAIL PROTECTED] 
   
cc:
   
03/22/01 02:15  Subject: [balita-anda] obat 
tradisional 2 
PM 
   
Please respond 
   
to balita-anda 
   
   
   
   
   






-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/22/2001 02:51 PM ---


Rini Iswati
03/22/2001 02:00 PM
cc:
Subject:  obat tradisional 2

 OBAT BATUK UTK DEWASA

 1. Obat batuk hitam
Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga;
  1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi;
  3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam;
  1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu
 secukupnya
  (krg lebih sebesar telur ayam)
Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api
  kecil tanpa ditutup  usahakan air tdk mndidih
  setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup
  panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan
  dinginkan, lalu disaring
Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari

 2. Batuk krn masuk angin I
Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu
Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan
  ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis

 3. Batuk krn masuk angin II
Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam
Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2
  lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam
Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari

 4. Batuk kering I
Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga
  manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong;
  3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit
Cara: Sama dengan nomor 1,
Dosis:1/2 gelas 3 x sehari

 5. Batuk kering II
Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air;
  2 sdt gula batu
Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya
  jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus
  hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum
  3/4 gelas 3 kali sehari

 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang
tenggorokan,baik akut maupun kronis)
Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu
Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir
  air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring.
  pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah
  cangkir air panas  gula batu,dinginkan,saring
  dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari



 Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional
 untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya
 ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000.

 1. Batuk karena masuk angin
Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu
Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15
  menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam
 sekali
Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit
   kapur sirih dan beberapa tetes minyak
   kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan
 dada

 2. Batuk rejan I
Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris;
  1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus;
  2 gelas (500ml)air gula sedikit
Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci
  email dg api kecil, usahakan agar air tidak
  mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag,
  disaring, masukkan gula batu, rebus sampai
  mendidih  gula hancur.

 3. Batuk rejan II
Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris;
  5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih
Cara: Sama dengan No.2

 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi
Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut;
  5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus;
  gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang
Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama
  15 menit, saring setelah dingin.

 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak,
kadang2 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Judi_Undipristawa

Buat Ibu Maimun,

Innalillahi wa inailaihi roji'un.
Saya turut berduka cita atas meninggalkan putri ibu (adek)
semoga ibu diberi ketabahan dan kesabaran atas duka tersebut
demikian juga untuk rekan-rekan sekalian jangan sampai
terjadi peristiwa adek-adek yang lain.

Wass.
Judi Undip


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Mogok Sekolah

2001-03-22 Terurut Topik Yani-Prime Indonesia

Rekan Netters,

Anak pertama saya Farhan (4thn) tadi pagi mogok sekolah saat dibangunkan disuruh mandi 
malah ngamuk teriak-teriak bilang "enggak mau sekolah..enggak mau sekolah", ketika 
saya tanya kenapa ia tidak mau sekolah ia menjawab "Aang capek perut Aang sakit 
nih..tapi lalu dilanjutkan Aang capek masih ngantuk" 

saya tahu sebenarnya ia tidak sakit perut (ia hanya ikut-ikutan pengasuhnya karena 
kemarin Mbak nya mengeluh sakit perut)..karena keliatannya dia enggan maka saya 
ijinkan ia hari ini untuk tidak sekolah..dan saya bilang kepadanya kalau hanya hari 
ini ia boleh tidak sekolah tetapi besok dan hari sabtu ia HARUS sekolah. Masalahnya 
suami saya kurang setuju dengan tindakan saya menurutnya saya mengajarkan Farhan untuk 
tidak disiplin dengan membolos.

Menurut saya mungkin ia jenuh harus bangun pagi (jemputannya datang jam 6:15) dan ia 
pulang jam 11:30..dan Farhan sudah mulai sekolah sejak umur 2.5 thn (play 
group)..bagaimana menurut rekan netters apakah tindakan saya benar..karena saya tidak 
mau terlalu memaksakan Farhan untuk sekolah (ia duduk di TK-A) ..takut ia stress..

Mohon sharing maaf kepanjangan...

Wassalam,
Ibu Farhan + Raihan



RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Ade Surya

Dear Mbak Maimun sekeluarga,
Saya turut berduka cita atas meninggalnya putra tercinta anda, semoga anda
sekeluarga diberikan ketabahan oleh Allah SWT.
terimakasih,
ade

-Original Message-
From:   maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
 
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu 
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya 
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek 
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
memberitahu 
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs 
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) 
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi 
adek (bukankah ini 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Arjuna

Ibu Maimun,

Saya mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang ibu alami.
Semoga Ibu dan keluarga tabah menghadapi cobaan ini, semoga Putri Ibu
damai dan bahagia di sisiNya.


Edi Hartono wrote:

 DH Ibu Maimun,
 Saya juga hanya bisa mengucapkan turut bela sungkawa dan berdo'a semoga
 ibu
 sekeluarga tabah dalam menghadapi musibah ini dan tak lupa semoga Putri
 ibu
 (Alm.) tenang di sisi NYA Amiin.

 Wassalam,
 Edi
  --
  From: maimun utami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Reply To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 22, 2001 12:47 PM
  To:   [EMAIL PROTECTED]
  Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
  Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
 kepada
  netter semua.
  Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
 Bachri
  (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba

  menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran
 buat
  kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi
 akan
 
  saya coba.
  2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
 dilakukan
  terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
  Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
  (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
 batuk 
 
  pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
  Maret
  saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan
 unt
  melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi
 dia
  menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
  mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan
 unt
  dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
 oksigen),
  segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
  ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter

  disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
  suami
  ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
  Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
 teriak
  panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
  memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
 tidak
  melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi
 itu
  penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
 dirawat
  inap
  saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
 dirawat
  inap
  apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau
 yg
  lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih
 tau
  (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
 tanya
  mau
  pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi
 kami
 
  pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
 Semi
  Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
 diperiksa
  sama
  suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
 melihat
 
  kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
 oksigen
  
  dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
  walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
  datang
  unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
 kasih
  intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
  difoto)
  juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
  kurang
  lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya
 ke
  suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
  suster
  baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam
 kmd
  baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran
 saja
  tapi
  tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
  tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
 Terapi
  kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
  sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak

  dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun
 hanya
  memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
  beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin

  sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen.
 Saya
 
  juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada

  tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto
 
  ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya
 tidak
  dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari).
 Sementara
  itu
  kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
  tanya
  juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
  (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 

RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Yayat Supriatna

Innalillahi wa innailaihi rojiuun...
saya turut berbelasungkawa atas ujian yang ibu terima. Semoga Allah SWT
tetap memperkuat iman ibu maimun sekeluarga dan semoga Alm Adek diterima
disisi-Nya dengan tenang.

yayat supriatna



 -Original Message-
 From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
 
 juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
 tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
 ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
 dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
 itu 
 kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
 tanya 
 juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
 (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
 kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
 adek 
 tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty
 memberitahu 
 kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
 
 ngecek selang oksigen yg katanya 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Rita Mardalina

Ibu, saya juga ikut sedih baca cerita mengenai anak ibu. Saya membayangkan, kalau hal 
ini terjadi sama saya, saya bakalan sedih sekali dan rasanya mau menggantikan posisi 
anak saya yang sakit. Tapi walau bagaimanapun, ini pasti kehendak Allah SWT, Segala 
sesuatu yang berasal dari-Nya akan kembali pada-Nya. Anak adalah titipan Allah dan 
saya pikir ibu saya menjaga titipan itu baik-baik. Semoga ibu dan keluarga tabah 
menghadapi cobaan ini. Amien.
salam
rita

--- "maimun utami" [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen  
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu 
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya 
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek 
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu 
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget 

Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita

2001-03-22 Terurut Topik Dini Rahma Shanti

Mamanya Gabby,
mungkin dia bosen saja dg mainan itu,
kita sebagai ortu harus peka melihat reaksi si bayi,
kalau misalnya dia menunjukan bahwa dia tidak suka / tidak tertarik,
sebaiknya jg di paksa,
karena biar masih bayi punya hak memilih mainan juga loh...

kalau memang penyebabnya karena bosan,
coba mbak umpetin dulu mainan itu , seminggu atau lebih,
baru di coba di berikan lagi.

untuk berjaga jaga, perhatikan juga reaksi pendengaran nya terhadap bunyi
bunyian lain,
saya soalnya pernah nonton film di mana si bayi tidak nengok kalo di bunyiin
mainan kerincingan, ternyata ada gangguan pada pendengarannya

cheers,
Dini






- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 23, 2001 4:52 AM
Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita



 Dear Netters,
 Begini nich  , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini
 kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll
 ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang
cepat
 memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi
 kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau.
 Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti
nggak
 akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali).
 Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti
 mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ...
 sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya.
 Mohon sharingnya dari rekan netters .

 Mamanya Gabby


  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Taman Penitipan Anak

2001-03-22 Terurut Topik Rie Purnomo


Ini saya forwardkan kembali daftar TPA.  Mudah-mudahan
membantu.

Mbak Dini, mungkin bisa dimasukkan ke table ...
seingat saya belum ada ya mbak ...

Regards,
Ibunya Syafa


--- prisca veronica [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dearest ibu hannie dan ibu2 yang lain yang mau
 menitipkan anak-anaknya
 saat bekerja ...
 
 
   Taman Penitipan Anak
 
 
   Jakarta Pusat
   TPA Pertiwi
   Jl. Ir. H. Juanda III / 31
   Telp. 3859106
 
 
   TPA Sylva
   Gedung Manggala Wana Bhakti
   Lt.1 Blok 7
   Jl. Gatot Subroto
   Telp. 5702018
 
 
   Taman Asuh Anak Terpadu Tunas Bangsa
   Jl. Gunung Sahari XI Blok A/6
   Speed Plaza
   Telp. 6018403-05
 
 
   TPA Kania Nanda
   Departemen Pertanaian
   Jl. Harsono RM No. 3
   Telp. 7806131-34 pst. 3106
 
 
   Jakarta Selatan
   Sasana Bina Balita Mitra
   Jl. Kuningan Timur Blok M/2
   Telp. 5204277
 
 
   Sasana Bina Balita Mekar
   Departemen Koperasi
   Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-5
   Telp. 5204366-72, 7992844
   pst. 104
 
 
   TPA Sasana Bina Balita Anak
   Jl. Sultan Agung No. 66
   Telp. 8303954
 
 
   Wisma Balita Soesilowati Moewardi
   Jl. Cempaka III/16, Bintaro
   Telp. 7388558, 7363971
 
 
   Jakarta Timur
   TPA Sejahtera
   Komp. PRW Mulya Jaya
   Telp. 8400631
 
 
   TPA Taman Mini
   Jl. Laksamana No. 31-32
   Komp. Perum TMII
   Telp. 8409269
 
 
   TPA Tat Twam Asi
   Jl. Kecubung V/3, Duren Sawit
   Telp. 8626358
 
 
   Jakarta Barat
   TPA Permata Bunda
   Jl. Gelong Baru
   Utara No. 5
   Telp. 5650900
 


__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak

2001-03-22 Terurut Topik Arief Andrianto

Setahu saya ada satu di Wisma Dharmala Sakti, Annex Lt. 3 

Arief A.

- Original Message - 
From: Yani-Prime Indonesia [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 3:29 PM
Subject: [balita-anda] Tempat Penitipan Anak


Rekan Netters,

Mohon informasi nama tempat dan nomor telpon tempat penitipan anak
didaerah Sudirman .

Regards,
Yani



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Syah, Tengku Abdilah
Title: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC





innalillahi wainnalillahi rojiun


saya turut berdukacita atas musibah yg menimpa ibu utami  keluarga.
Semoga selalu sabar menghadapinya. 


Dan u/ kita semua, dapat mengambil hikmahnya dari cerita ibu utami.
Begitu juga u/ para dokter dan pihak rumah sakit.



Abinya Rahma.





-Original Message-
From: maimun utami [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen  
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu 
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya 
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek 
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu 
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs 
ngecek selang 

re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Grindto


assalamualaikum wr wb

innalillahi wainnailaihi roji,un ...
 semoga arwah anak ibu  di terima di sisi alloh swt amiin
dan yang di tinggalkan mendapat ketabahan...
 
 bapak .. faiza alfiyya rachmani

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Boneka teletubies u/ laki2 ??

2001-03-22 Terurut Topik Eka Laksmi Hidayati

Mba, kebetulan saya juga selama ini cari2 mainan
berbentuk teletubbies yg rasanya lebih cocok untuk
anak laki2. Minggu lalu saya temukan boneka
teletubbies yang agak seperti robot, kaki dan
tangannya bisa ditekuk dan bisa berdiri. Memang ngga
kelihatan semontok teletubbies boneka kain, tapi anak
saya (3,5 tahun) ternyata suka. Saya beli di emperan
Tanah Abang, satu set isinya 2 teletubbies, harganya
Rp. 10.000/set.
Mungkin ini bisa jadi alternatif.

Salam,
Eka

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:  Rekan Balita,
 Beberapa waktu yang lalu rame di bicarakan mengenai
 boneka teletubies di
 milist ini. Anak saya 2th 8 bulan laki-laki juga
 senang sekali nonton
 teletubies di TV. Mohon sharingnya bagaimana kalau
 anak saya dibelikan
 boneka teletubies (kan lagi musim tuch di mall2...)
 apakah nantinya akan
 seperti anak perempuan ? saya dan suami ragu2 untuk
 membelikannyaMohon
 sharingnya ya...
 
 Salam,
 - l i t a -
 
 
  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
 http://www.indokado.com  
  Info balita,
 http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik gaiea sukhsmasharira

Saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya putri Ibu.
Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun.

Terima kasih atas sharing ibu. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dan juga memicu 
berbagai pertanyaan dalam diri saya.

Masalah seperti ini sudah sering kali terjadi. Menurut saya, bukan hanya masalah 
manajemen rumah sakitnya, tapi yang lebih penting adalah kualitas sumber daya 
manusianya. Kapasitas maupun attitude-nya masih sangat memprihatinkan.

Jangankan menghadapi makhluk hidup yang unik, menghadapi benda mati saja diperlukan 
ketelitian dan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Sedangkan di negeri kita 
ini, khususnya untuk perawat...menurut pengamatan saya masih sangat 
memprihatinkan. Saya tidak tahu persis untuk daerah jakarta, tapi di daerah saya, 
kondisinya masih sangat memprihatinkan. Yang mendaftar masuk SPK adalah siswa yang 
tidak diterima di sekolah lainlalu untuk diterima di sana dan lulus dari sana, 
uang lebih banyak berbicara.  Fasilitas seadanya dan juga pengajar yang seadanya. Saya 
tidak yakin dengan input dan proses yang demikian akan menghasilkan output yang bisa 
dikategorikan punya kapasitas standar untuk men-treat manusia. Saya sendiri sering 
ngeri membayangkan anak saya dirawat oleh salah seorang yang seperti mereka. Saya 
tidak punya cara untuk mengetahui kapasitas mereka. Saya hanya bisa berdoa semoga saya 
diberikan yang terbaik.

Memang profesi ini sangatlah tidak mudah. Diperlukan kapasitas dan keikhlasan yang 
luar biasa. Karena itu saya sangat kagum pada mereka yang berdedikasi penuh dalam 
bidang ini.
Semoga dimasa yang akan datang kejadian seperti yang dialami Ibu Maimun tidak terjadi 
lagi.

salam,

Bunda Gaiea

*** REPLY SEPARATOR  ***

On 3/22/01 at 5:47 AM maimun utami wrote:

Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen 
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua 

[balita-anda] langkah awal kehamilan

2001-03-22 Terurut Topik adri

dari adri, 

tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata .. 
Positif euy (alhamdulillah).
tapi saya jadi bingung, 
1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ?
2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah cukup di 
bidan atau mesti ke dokter ?
3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan 
makanannya ?
kaya'nya segitu dulu aja bingungnya.
mohon pencerahannya.

terima kasih 
adri354

NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia tentang hadis 
nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh pahala orang yang bangun / 
sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9 bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja 
berat, bayangkan)
dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil.




[balita-anda] dukun pijat bayi

2001-03-22 Terurut Topik N.S. Sisworahardjo

Dear balita-anda members,

Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in 
Jakarta area. I appreciate your help and information.

Thank you in advance.

regards,
URL: http://ji-indonesia.com


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan

2001-03-22 Terurut Topik Ida Erminayu

Wah sebelumnya saya ucapkan selamat .

Menurut saya setelah dinyatakan positif ya tiap bulan harus rajin kontrol
jika perlu kita ke 
Dsog ,karena disini kita bisa konsultasi sekitar kehamilan dan perkembangan
janin harus kita perhatikan juga kondisi ibunya (berat dan panjangnya
,posisinya dst). Dan juga kita bisa konsultasi mengenai pola makan yang
sehat dan berizi bagi ibu hamil.

 Masalah kegiatan sehari-hari jika itu tidak membahayakan dan bisa
dikerjakan kenapa mesti bingung .Yang penting harus harus banyak istirahat
dan jangan terlalu capai.
Mungkin dari rekan netters yang lain mau nambahin ??

Salam
Mama Husin


-Original Message-
From: adri [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, March 23, 2001 1:03 AM
To: balita anda; balita kita; aprianto dhn; haryo; Budi Sutrisno; Hery
Budiarto - YBUL
Subject: [balita-anda] langkah awal kehamilan


dari adri, 

tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata
.. Positif euy (alhamdulillah).
tapi saya jadi bingung, 
1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ?
2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah
cukup di bidan atau mesti ke dokter ?
3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan
makanannya ?
kaya'nya segitu dulu aja bingungnya.
mohon pencerahannya.

terima kasih 
adri354

NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia
tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh
pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9
bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan)
dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil.


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] RE: Hamil diluar rahim

2001-03-22 Terurut Topik Ida Erminayu

 Tanggal 15 februari 2001 saya terlambat haid 1 bulan dan saya check pakai
 sensitiv test hasilnya - (negatif) .Baru tanggal 15/03/01 saya periksa dan
 hasil nya +  2 bulan untuk kehamilan anak saya yang ke 2 . Satu hari
 setelah itu saya ada flek darah, langsung saya periksa ke Dsog dan
 kemudian oleh Dsog dicheck pakai Usg dan disitu diketahui kalau letak
 janin diluar kandungan . Dan menurut Dsog nya dalam rahim kosong  dan
 disarankan supaya operasi.
 Dan untuk menunggu tanggal operasi saya mencoba untuk check ke Dsog lain.
 
 Mohon sharingnya dari netters sekalian
 
 Salam -Mama Husin
 
 

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] belajar minum pake sedotan ( was : Berhenti pakai Dot !!!)

2001-03-22 Terurut Topik Tommy Sulianto

Kalau dulu saya mengajarkan dengan cara memasukkan sedotan dalam air, lalu
menutup ujung yang sebelahnya sehingga air tertinggal disedotan. Lalu
sedotan tersebut dimasukkan kedalam mulut si anak. Nah dari sana dia
mulai belajar menyedot sedikit demi sedikit. Lalu setelah melakukan beberapa
kali, maka saya berikan cara menyedot dengan normal. Kalau bisa, sedotannya
jangan terlalu panjang, sehingga sewaktu dia menyedot sedikit saja airnya
sudah sampai dimulutnya. Oh ya, saya mengajar anak saya untuk minum dari
sedotan ketika berusia 7 bulan.

Regards
Tommy

 Gimana yach ngajarin anak minum pake sedotan ?? padahal anak saya
 sekarang usianya sudah 13 bln. Mohon sharingnya.



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik joko whydr


Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. 
Saya dan keluarga ikut belasungkawa atas meninggalnya
buah hati mbak.

Semoga Adek mendapat tempat yang indah dan mulia di
sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan
diberi kekuatan,kesabaran dalam Iman dan Takwa.


Joko
Bapaknya Irfan

  -Original Message-
  From:   maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent:   Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
  
  Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
 berbagi pengalaman kepada 
  netter semua.
  Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
 Sitti Fadilla Dwi Bachri 
  (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah
 SWT. Saya akan mencoba 
  menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
 diambil pelajaran buat 
  kita semua walaupun masih terasa berat dan
 menyesakkan dada saya tapi akan
  
  saya coba.
  2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan
 selama itu telah dilakukan 
  terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
 Yuli Yafri di RS. 
  Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
 kondisinya sudah pulih 
  (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
 kemudian adek kembali batuk 
  
  pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
 terlihat sesak), tgl 8
  Maret 
  saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali,
 dari sana dianjurkan unt 
  melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
 tepatnya jam 3.00 pagi dia 
  menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya
 sdh biru saya segera 
  mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
 jaga menganjurkan unt 
  dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
 (alat bantu oksigen), 
  segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra
 Jatinegara, disana dia lgs 
  ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
 alat oksigen. Dokter 
  disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
 Mengingat jaminan kantor
  suami 
  ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb
 saya bawa ke RS. MMC. 
  Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
 sampai-sampai kita teriak 
  panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
 muncul, tapi tidak 
  memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya
 muncul. Dokternya pun tidak 
  melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
 mengomentari kalau bayi itu 
  penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya
 yg mutusin unt dirawat
  inap 
  saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya
 lgs tanya kalau dirawat
  inap 
  apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
 pemasangan oksigen atau yg 
  lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga
 di kamar yg lebih tau 
  (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
 UGD). Si dr tanya
  mau 
  pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
 satupun DSA disana jadi kami
  
  pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
 merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
  Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30
 pagi, anak saya diperiksa
  sama 
  suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
 dibantu dgn oksigen melihat
  
  kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
 dipasanglah alat bantu oksigen
   
  dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan
  adek bisa tidur 
  walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
 DSAnya dr. Semi Asti
  datang 
  unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
 adek, dan dia lgs kasih 
  intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
 diterapi, diambil drh 
  difoto) 
  juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
 tsb periksa sampai
  kurang 
  lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
 akhirnya saya tanya ke 
  suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
 dia yg mulai lemah,
  suster 
  baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs
 saya yg tanya). 2 jam kmd 
  baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
 penguapan, penyinaran saja
  tapi 
  tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
 dijalanin adek. Saya sdh 
  tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
 intruksi DSAnya. Terapi 
  kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
 malah dia tidur  
  sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali).
 Setelah terapi tidak 
  dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya
 yg kontrol pun hanya 
  memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn
 permintaan saya. Saya 
  beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa
 tangan  kakinya dingin 
  sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab
 itu pengaruh oksigen. Saya
  
  juga bertanya kapan mau difoto  dites darah,
 setelah ditanya baru ada 
  tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang
 petugas unt ambil foto  
  ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh
 arteri akhirnya tidak 
  dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg
 bisa cari). Sementara
  itu 
  kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti
 mata mengantuk. Saya
  tanya 
  juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang
 sampai DSAnya dateng 
  (ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok,
 jadi 1 hari cuma satu kali 
  kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya
 berisik 

Re: [balita-anda] langkah awal kehamilan

2001-03-22 Terurut Topik Dini Rahma Shanti

Hhi,
selamat ya,

langkah awal awal kira kira gini,
tentuin dulu, diskusikan dg istri mau pakai dokter / bidan,
lalu cari dokter / bidan yg sesuai keinginan.
apa pun yg di pilih, segera datang untuk periksa, mereka akan kasih
pengarahan nantinya,

kedua menurut saya yg penting adalah,
cari cari bahan bacaan,
untuk pegangan anda dan istri,

karena kalo kita beberkan di sini, banyak sekali..

cheers,
Dini

- Original Message -
From: "adri" [EMAIL PROTECTED]
To: "balita anda" [EMAIL PROTECTED]; "balita kita"
[EMAIL PROTECTED]; "aprianto dhn" [EMAIL PROTECTED];
"haryo" [EMAIL PROTECTED]; "Budi Sutrisno" [EMAIL PROTECTED]; "Hery
Budiarto - YBUL" [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 23, 2001 1:02 AM
Subject: [balita-anda] langkah awal kehamilan


dari adri,

tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan ternyata
.. Positif euy (alhamdulillah).
tapi saya jadi bingung,
1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ?
2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ? apakah
cukup di bidan atau mesti ke dokter ?
3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya sehari-hari dan
makanannya ?
kaya'nya segitu dulu aja bingungnya.
mohon pencerahannya.

terima kasih
adri354

NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan dia
tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh
pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9
bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan)
dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil.




 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] OOT : Hukum Perdata

2001-03-22 Terurut Topik Agus

Dear all ,
Ada yang tau milist yang ngebahas soal hukum perdata nggak ???
Kalau ada yang tau informasinya , bisa bagi ke saya via japri aja.
Biar gak ngganggu warga lainnya 

Terima Kasih 
-Agus-


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik lysta

Ibu Maimum Utami, saya turut berduka cita atas dipanggilnya nanda Sitti
Fadilla Dwi Bachri. Semoga Ibu beserta keluarga diberi ketabahan dan
kekuatan menghadapi cobaan ini. Yakinlah bahwa nanda Sitti Fadilla Dwi
Bachri sudah mendapat tempat yang terbaik disisiNya.

mama Davi

-Original Message-
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, March 22, 2001 12:55 PM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!)
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget 

Re: [balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik Catrien_Lanny


Itu batuk berdahak.


   
 
[EMAIL PROTECTED] 
 
om   To: [EMAIL PROTECTED]
 
 cc:   
 
03/22/01 03:43   Subject: Re: [balita-anda] obat 
tradisional 2  
PM 
 
Please respond 
 
to balita-anda 
 
   
 
   
 





Batuk rejan itu apa ya ??

Wass.




tyudawat@bjservi
ces.com.sg  To:
[EMAIL PROTECTED]
cc:
03/22/01 02:15  Subject: [balita-anda] obat
tradisional 2
PM
Please respond
to balita-anda








-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/22/2001 02:51 PM ---


Rini Iswati
03/22/2001 02:00 PM
cc:
Subject:  obat tradisional 2

 OBAT BATUK UTK DEWASA

 1. Obat batuk hitam
Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga;
  1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi;
  3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam;
  1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu
 secukupnya
  (krg lebih sebesar telur ayam)
Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api
  kecil tanpa ditutup  usahakan air tdk mndidih
  setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup
  panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan
  dinginkan, lalu disaring
Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari

 2. Batuk krn masuk angin I
Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu
Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan
  ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis

 3. Batuk krn masuk angin II
Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam
Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2
  lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam
Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari

 4. Batuk kering I
Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga
  manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong;
  3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit
Cara: Sama dengan nomor 1,
Dosis:1/2 gelas 3 x sehari

 5. Batuk kering II
Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air;
  2 sdt gula batu
Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya
  jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus
  hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum
  3/4 gelas 3 kali sehari

 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang
tenggorokan,baik akut maupun kronis)
Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu
Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir
  air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring.
  pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah
  cangkir air panas  gula batu,dinginkan,saring
  dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari



 Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional
 untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya
 ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000.

 1. Batuk karena masuk angin
Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu
Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15
  menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam
 sekali
Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit
   kapur sirih dan beberapa tetes minyak
   kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan
 dada

 2. Batuk rejan I
Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris;
  1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus;
  2 gelas (500ml)air gula sedikit
Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci
  email dg api kecil, usahakan agar air tidak
  mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag,
  disaring, masukkan gula batu, rebus sampai
  mendidih  gula hancur.

 3. Batuk rejan II
Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris;
  5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih
Cara: Sama dengan No.2

 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi
Bahan:1 

[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya

2001-03-22 Terurut Topik basuki_r

Sungguh saya merasa teriris melihat kesedihan Ibu Maimun yang harus melihat
bagaimana anaknya berjuang melawan maut sementara  tindakan medis dokter dan perawat
RS.MMC begitu lambannya.
Akal sehat saya mungkin tidak akan saya pakai kalau saya ada di sebelah anak ibu,
mungkin satu dua tonjokkan barangkali bisa membangunkan kesadaran dari dokter dan
perawat di sana.
Saya kadang juga sedih denger ada RS yang sangat mengutamakan uang daripada nyawa.
Di Bandung saya denger ada salah satu RS yang minta uang muka dulu apabila mau
dirawat ,kaya penginapan saja.
Apa RS.MMC ini juga karna faktor uang juga ya yang menyebabkan dokter dan perawat
merasa ogah-ogahan dalam menangani pasien. Atau memang (maaf) tolol saja mereka.
Memang kalau dikembalikan lagi semuanya karna Takdir, tapi tindakan dokter dan
perawat yang begitu lamban itu patut amat sangat sangat disayangkan.
Maaf Pak Ruddy , "Rudy Sutadi, MD" [EMAIL PROTECTED](salah seorang dokter yang
jadi member di milis ini) bisa ndak anda melaporkan peristiwa seperti yang di alami
ibu Maimun itu ke IDI. Paling tidak pelayanan RS MMC terhadap seorang pasien bisa
berubah


   From:   maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent:   Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
  
   Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
  berbagi pengalaman kepada
   netter semua.
   Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
  Sitti Fadilla Dwi Bachri
   (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah
  SWT. Saya akan mencoba
   menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
  diambil pelajaran buat
   kita semua walaupun masih terasa berat dan
  menyesakkan dada saya tapi akan
  
   saya coba.
   2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan
  selama itu telah dilakukan
   terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
  Yuli Yafri di RS.
   Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
  kondisinya sudah pulih
   (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
  kemudian adek kembali batuk 
  
   pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
  terlihat sesak), tgl 8
   Maret
   saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali,
  dari sana dianjurkan unt
   melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
  tepatnya jam 3.00 pagi dia
   menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya
  sdh biru saya segera
   mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
  jaga menganjurkan unt
   dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
  (alat bantu oksigen),
   segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra
  Jatinegara, disana dia lgs
   ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
  alat oksigen. Dokter
   disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
  Mengingat jaminan kantor
   suami
   ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb
  saya bawa ke RS. MMC.
   Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
  sampai-sampai kita teriak
   panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
  muncul, tapi tidak
   memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya
  muncul. Dokternya pun tidak
   melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
  mengomentari kalau bayi itu
   penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya
  yg mutusin unt dirawat
   inap
   saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya
  lgs tanya kalau dirawat
   inap
   apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
  pemasangan oksigen atau yg
   lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga
  di kamar yg lebih tau
   (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
  UGD). Si dr tanya
   mau
   pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
  satupun DSA disana jadi kami
  
   pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
  merekomendasikan nama DSA dr. Semi
   Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30
  pagi, anak saya diperiksa
   sama
   suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
  dibantu dgn oksigen melihat
  
   kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
  dipasanglah alat bantu oksigen
   
   dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan
   adek bisa tidur
   walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
  DSAnya dr. Semi Asti
   datang
   unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
  adek, dan dia lgs kasih
   intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
  diterapi, diambil drh 
   difoto)
   juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
  tsb periksa sampai
   kurang
   lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
  akhirnya saya tanya ke
   suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
  dia yg mulai lemah,
   suster
   baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs
  saya yg tanya). 2 jam kmd
   baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
  penguapan, penyinaran saja
   tapi
   tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
  dijalanin adek. Saya sdh
   tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
  intruksi DSAnya. Terapi
   kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
  malah dia tidur 
   sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali).
  Setelah terapi tidak
   dilakukan pemeriksaan 

Re: [balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik tyudawat


Wah itu juga dapet FW-an dari temen, tapi sudah saya tanyakan ke dia,
mudah-mudahan dapet jawaban

OK , thank's for your respon



-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/23/2001 09:35 AM ---


[EMAIL PROTECTED]@app.co.id on 03/23/2001 04:48:54 AM

Please respond to [EMAIL PROTECTED]

To:   [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:  Re: [balita-anda] obat tradisional 2



Mbak Teny, terima kasih atas info penting ini.
di Subject-nya tertulis 2, apa ini seri-nya ?
ada yang seri 1 mbak ? kalau ada boleh dong saya dikirimin.
Thanks ya.


Gby, mamanya Andrew




tyudawat@bjservi
ces.com.sg To:
[EMAIL PROTECTED]
   cc:
03/22/01 02:15 Subject: [balita-anda] obat
tradisional 2
PM
Please respond
to balita-anda








-- Forwarded by Teny Yudawati/bjsfer/BJSERVICES on
03/22/2001 02:51 PM ---


Rini Iswati
03/22/2001 02:00 PM
cc:
Subject:  obat tradisional 2

 OBAT BATUK UTK DEWASA

 1. Obat batuk hitam
Bahan:11 btr cengkih,11 btr kemukus;11 btr kapulaga;
  1 jari kayu manis;1 jari kayu manis cina/kayu legi;
  3-5 helai daun sirih;2 jari jahe;1/2 sdt adas hitam;
  1/2 jari pulasari;4 gelas (1 ltr)air;gula batu
 secukupnya
  (krg lebih sebesar telur ayam)
Cara: Taruh semua bhn dlm panci email,rebus dg api
  kecil tanpa ditutup  usahakan air tdk mndidih
  setelah air menyusut,tambahkan gula batu, tutup
  panci,rebus kembali sampaimendidih,angkat dan
  dinginkan, lalu disaring
Dosis:3 sdm, 3 - 4 x sehari

 2. Batuk krn masuk angin I
Bahan:1 sdm air jeruk nipis;2 siung bwg putih,diparut; 2 sdm madu
Cara: Campur semua bhn, minum 1 sdt setiap kali makan
  ulangi beberapa kali sehari hingga ramuan habis

 3. Batuk krn masuk angin II
Bahan:2 bh kencur,diparut;1/4 sdt garam
Cara: Seduh kencur dg 1 cangkir air hangat, aduk2
  lalu saring, sebelum diminum tambahkan garam
Dosis:Minum sedikit-sedikit hingga habis dlm 1 hari

 4. Batuk kering I
Bahan:1/2 genggam daun asam muda;1 genggam daun saga
  manis dg tangkainya;1/2 jari kayu legi dipotong;
  3 gelas (750 ml) air;gula batu sedikit
Cara: Sama dengan nomor 1,
Dosis:1/2 gelas 3 x sehari

 5. Batuk kering II
Bahan:1 genggam daun pegagan;3 gelas (750 ml)air;
  2 sdt gula batu
Cara: Rebus pegagan dg api kecil,hingga air 1/2nya
  jaga jgn sampai mendidih,mskkan gula batu,rebus
  hingga mendidih,angkat,dinginkan,saring,minum
  3/4 gelas 3 kali sehari

 6. Bronchitis/amandel bengkak (radang cabang
tenggorokan,baik akut maupun kronis)
Bahan:2 jari bidara upas;1 genggam daun pegagan;gula batu
Cara: Parut bidara upas,seduh dg satu setengah cangkir
  air hangat,aduk2, tutup,dinginkan,saring.
  pegagan ditumbuh, seduh dg satu setengah
  cangkir air panas  gula batu,dinginkan,saring
  dan campurkan. minum 1 cangkir 3 x sehari



 Berikut ini saya tuliskan beberapa obat tradisional
 untuk mengatasi batuk untuk anak-anak yang saya
 ambilkan dari majalah NIRMALA edisi Mei 2000.

 1. Batuk karena masuk angin
Bahan:1 sdm air jeruk nipis (yang tua); 2 sdm madu
Cara: Campur kedua bahan tersebut,kukus selama 15
  menit, setelah dingin, minumkan 1 sdt tiap 2 jam
 sekali
Obat luar: Campur 1 sdm air jeruk nipis, sedikit
   kapur sirih dan beberapa tetes minyak
   kayu putih. Balurkan di leher, punggung dan
 dada

 2. Batuk rejan I
Bahan:1 genggam bunga belimbingwuluh;3 helai daun jintan, diiris;
  1 jari kayu manis dipotong;11 butir kemukus;
  2 gelas (500ml)air gula sedikit
Cara: Rebus semua bhn(kecuali gula batu) dlm panci
  email dg api kecil, usahakan agar air tidak
  mendidih, setelah air menyusut hingga 3/4 bag,
  disaring, masukkan gula batu, rebus sampai
  mendidih  gula hancur.

 3. Batuk rejan II
Bahan:3 helai daun sirih, diiris;3 helai daun jintan diiris;
  5 butir kapulaga;1 jari kayumanis;11 biji cengkih
Cara: Sama dengan No.2

 4. Batuk karena badan lemah akibat kekurangan gizi
Bahan:1 genggam daun saga manis;1 btr bawang merah, diparut;
  5 btr adas manis;1/4 sdt pulasari halus;
  gula batu secukupnya;1/2 cangkir air matang
Cara: Campur semua bahan dalam mangkuk, kukus selama
  15 menit, saring setelah dingin.

 5. Batuk disertai badan panas, tenggorokan bengkak,
kadang2 mimisan (krn malnutrisi,terlalu sering makan

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik nur ismurrochmah

Buat Ibu Maimun,
 
 Innalillahi wa inailaihi roji'un.
 Saya juga turut berbela sungkawa, semoga Ibu  
keluarga diberi ketabahan .

nur


--- Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Buat Ibu Maimun,
 
 Innalillahi wa inailaihi roji'un.
 Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air
 mata membaca email Ibu Maimun.
 
 Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir
 Allah. Tetapi, menurut saya, jangan dibiarkan kasus
 seperti ini berhenti disini hanya karena kita
 percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab
 dokter/RS ybs, supaya kasus seperti ini tidak
 terjadi lagi di masa yad, karena Ibu tahu bahwa
 kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS.
 Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan
 meminta Ibu utk menuntut hal ini ke pengadilan. Di
 negara2 maju seperti Jepang, dengan kejadian seperti
 ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb,
 walaupun tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal
 ini sudah diatur oleh UU.
 
 
 Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga
 tetap tabah.
 
 Taufan Surana
 
 
 
 
 ---Original Message---
 
 From: maimun utami
 Date: 2001”N03ŒŽ22“ú 14:45:37
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
 berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
 Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT.
 Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
 diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan
 menyesakkan dada saya tapi akan 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama
 itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
 Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
 kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
 kemudian adek kembali batuk  
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
 terlihat sesak), tgl 8 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari
 sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
 tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh
 biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
 jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
 (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara,
 disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
 alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
 Mengingat jaminan kantor suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya
 bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
 sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
 muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul.
 Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
 mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg
 mutusin unt dirawat inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs
 tanya kalau dirawat inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
 pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di
 kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
 UGD). Si dr tanya mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
 satupun DSA disana jadi kami 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
 merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi,
 anak saya diperiksa sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
 dibantu dgn oksigen melihat 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
 dipasanglah alat bantu oksigen  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan 
 adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
 DSAnya dr. Semi Asti datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
 adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
 diterapi, diambil drh  difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
 tsb periksa sampai kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
 akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
 dia yg mulai lemah, suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya
 yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
 penguapan, penyinaran saja tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
 dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
 intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
 malah dia tidur  
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali).
 Setelah terapi tidak 
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya
 yg kontrol pun hanya 
 memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn
 permintaan saya. Saya 
 beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa
 tangan  kakinya dingin 
 sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu
 

Re: [balita-anda] Mogok Sekolah

2001-03-22 Terurut Topik samantha

Kok sepagi itu brangkatnya, dan sesiang itu pulangnya? Mungkin Farhan cape dijalan, 
dan mungkin juga bosen. Kenapa tidak cari sekolah yg  lebih dekat saja? supaya sekolah 
tidak jadi beban buat dia..playgroup dan TK kan tetap lebih banyak mainnya daripada 
kewajiban2 yg harus dilakukan si anak.

Saran saya, cari sekolah yg lebih dekat, dan konsultasi dengan guru di sekolahnya, 
mungkin juga karena di sekolah Farhan mengalami kejadian yg tidak menyenangkan 
(temannya nakal misalnya)..., karena anak saya yg 3 tahun pernah mengeluhkan lamanya 
perjalanan, shg malas sekolah.dia bilang, 'ngga sampe2..bosen..'

Yani-Prime Indonesia wrote:

 Rekan Netters,

 Anak pertama saya Farhan (4thn) tadi pagi mogok sekolah saat dibangunkan disuruh 
mandi malah ngamuk teriak-teriak bilang "enggak mau sekolah..enggak mau sekolah", 
ketika saya tanya kenapa ia tidak mau sekolah ia menjawab "Aang capek perut Aang 
sakit nih..tapi lalu dilanjutkan Aang capek masih ngantuk"

 saya tahu sebenarnya ia tidak sakit perut (ia hanya ikut-ikutan pengasuhnya karena 
kemarin Mbak nya mengeluh sakit perut)..karena keliatannya dia enggan maka saya 
ijinkan ia hari ini untuk tidak sekolah..dan saya bilang kepadanya kalau hanya hari 
ini ia boleh tidak sekolah tetapi besok dan hari sabtu ia HARUS sekolah. Masalahnya 
suami saya kurang setuju dengan tindakan saya menurutnya saya mengajarkan Farhan 
untuk tidak disiplin dengan membolos.

 Menurut saya mungkin ia jenuh harus bangun pagi (jemputannya datang jam 6:15) dan ia 
pulang jam 11:30..dan Farhan sudah mulai sekolah sejak umur 2.5 thn (play 
group)..bagaimana menurut rekan netters apakah tindakan saya benar..karena saya tidak 
mau terlalu memaksakan Farhan untuk sekolah (ia duduk di TK-A) ..takut ia stress..

 Mohon sharing maaf kepanjangan...

 Wassalam,
 Ibu Farhan + Raihan



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















RE: [balita-anda] Fw: [balita-anda] susah makan !....

2001-03-22 Terurut Topik Patria, Diah

Mbak Vera, curcuma itu untuk usia satu tahun keatas selamat mencoba
bu..rasanya enak sich jadi sulthan suka minta terus, aku sich suka
disiasatin, caranya kasih dikit-dikit, sampai sejumlah satu sendok teh...!!
kalau Sulthan aku kasih seven seas malah dia lambungnya engga kuat suka
mencret (maaf) dan suka muntah. salam manis buat sikecil..

Bundanya Sulthan 

**
This e-mail and any attachment contains information which is private
and confidential and is intended for the addressee only.
If you are not an addressee, you are not authorised to read, copy or 
use the e-mail or any attachment.  
If you have received this e-mail in error, please notify the sender 
by return e-mail and then destroy it.
**

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita

2001-03-22 Terurut Topik Dina B

Anak saya yasmin (12 bulan) dulu juga suka begitu bu. waktu pertama-tama
dibelikan bebek-2xkan yg berbunyi cit-cit  dia nggak mau dan matanya
berkedip-2x spt takut, tapi saya akalin aja bebek-2kan nya saya dekatkan ke
pipi saya sambil bilang "Bebek sayang  nih bebek sayang umi trus sayang
yasmin." saya dekatkan bebeknya keanak saya sambil dibunyikan, begitu terus
saya lakukan sampai anak saya tidak takut lagi.
Begitu juga cara orang tua saya mengenalkan binatang spt ayam  kucing ke
anak saya. anak ayamnya diambil dan didekatkan ke si kecil sambil di
sayang-2x. Sampai sekarang anak saya nggak takut tuh ngasih makan ayam,
malah ayamnya ngelunjak kalau lihat anak saya lasung dekat-2x sambil
mematuk-2x minta makan.

saya rasa kuncinya yaitu kita harus memberikan rasa aman  percaya pada anak
bahwa mainan atau apapun yg nanti akan ibu berikan itu tidak akan menyakiti
si kecil.
Eh ... maaf bu ceritanya jadi kepanjangan.

Salam
Dina

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 1:52 PM
Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita



 Dear Netters,
 Begini nich  , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini
 kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll
 ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang
cepat
 memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi
 kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau.
 Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti
nggak
 akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali).
 Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti
 mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ...
 sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya.
 Mohon sharingnya dari rekan netters .

 Mamanya Gabby


  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Lagi : Tanya ttg Immunisasi DPT

2001-03-22 Terurut Topik lysta


Yth Dr. Rudy  netters,
besok 24 maret, Davi seharusnya mendapatkan immunisasi DPT 2.
Tapi sejak ramainya diskusi tentang MMR di milis ini dan ternyata DPT 
Hepatitis B juga berbahaya (krn mengandung ethyl-mercury) saya jadi bimbang
untuk meneruskan immunisasi tsb. Saya sudah coba diskusikan dengan DSA-nya
Davi. Tapi saya 'ga puas karena sepertinya DSA tsb tidak mau berdiskusi ttg
hal tsb, jadi dia maunya saya menurut saja dengan pendapatnya dia.

Saya bingung, apakah sebaiknya Davi tetap disuntik ???
Atau dimana saya  bisa dapet vaksin D,P,T yang terpisah ???
Tolong inputan dari Dr. Rudy dan rekan yang lain.

makasih,
mama Davi


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik Wulan

Ibu Mamiek,
saya juga ingin sharing pengalaman saya.  Anak saya sejak lahir selalu minum asi
dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa dapat.
Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum asi.  Sampai
usianya  hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad sebelum tidur.
Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru) di tempat
umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut dengan barang
yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih.  Sampai sekarang tiap kali
menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita sodori
saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba dia
sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh, menjadi
kurang aneh, dsb.Terimakasih

"Quinike N. Sukirwan" wrote:

 Mbak Mamiek,
 kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi kok!
 Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi...
 Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya ibu2 suka
 potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak temanku 3
 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau dibawa2
 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan.  Kalau celana baby itu, boleh
 dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya sih anak2
 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya.

 Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur? Wah,
 bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja? Anak saya
 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya pakai
 spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia tahu
 ada minum di sebelahnya.

 Gitu aja sharing saya...

 rgds,
 Quinike

 --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot
  Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun (Juli
  nanti)
  Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi untuk minum
  sehari2
  dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini??
  Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk sekedar
  dipegang2 menjelang tidur
  bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa celana
  tersebut
 
  Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga melihatnyatapi
  kasihan..juga
  Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin??
 
  Terima kasih
 
  mama Ghifari dan Gaska
  


 __
 Do You Yahoo!?
 Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
 http://personal.mail.yahoo.com/

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] dukun pijat bayi

2001-03-22 Terurut Topik Arjuna

Silakan Bapak coba ke Ibu Hj. Komar, Jl. Guru Alif, Duren Tiga, (sebelah
kanan
kantor PLN, dari arah Jl. Raya Ps. Minggu).
Jam pijat adalah Senin pagi-sore (09.00-17.00) sampai dengan Jum'at
pagi-sore.
Yang pijat di sana lumayan banyak. Nomor rumahnya saya lupa, tapi yang
jelas dia
sudah terkenal di situ.
Terus, yang diminta masuk ke dalam ruangan hanya ibu dan anaknya.
Bapak diminta menunggu di luar.

Wass.
NB : posisi rumah di Jl. Guru Alif, di sebelah kiri jalan (dari arah
masuk)

N.S. Sisworahardjo wrote:

 Dear balita-anda members,

 Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in
 Jakarta area. I appreciate your help and information.

 Thank you in advance.

 regards,
 URL: http://ji-indonesia.com

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Menik Dyah Ayu W


Saya juga mengucapkan belasungkawa yg sedalam-dalamnya.
Insya Allah arwah Adek sudah tenang diterima disisiNya. Semoga Ibu  dan
keluarga diberikan ketabahan.
Saya juga punya anak masih bayi (7 bln), terima kasih untuk kesediaan Ibu
menceritakan pengalaman yg Ibu alami, walau saya tau hal ini sangat berat
bagi Ibu. Tetapi semuanya akan menjadi pelajaran yg sangat berarti bagi
kami.

Salam,
Menik


   -Original Message-
   From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
  
   Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
  berbagi pengalaman kepada
   netter semua.
   Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
  Sitti Fadilla Dwi Bachri
   (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah
  SWT. Saya akan mencoba
   menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
  diambil pelajaran buat
   kita semua walaupun masih terasa berat dan
  menyesakkan dada saya tapi akan
  
   saya coba.
   2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan
  selama itu telah dilakukan
   terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
  Yuli Yafri di RS.
   Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
  kondisinya sudah pulih
   (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
  kemudian adek kembali batuk 
  
   pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
  terlihat sesak), tgl 8
   Maret
   saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali,
  dari sana dianjurkan unt
   melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
  tepatnya jam 3.00 pagi dia
   menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya
  sdh biru saya segera
   mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
  jaga menganjurkan unt
   dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
  (alat bantu oksigen),
   segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra
  Jatinegara, disana dia lgs
   ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
  alat oksigen. Dokter
   disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
  Mengingat jaminan kantor
   suami
   ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb
  saya bawa ke RS. MMC.
   Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
  sampai-sampai kita teriak
   panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
  muncul, tapi tidak
   memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya
  muncul. Dokternya pun tidak
   melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
  mengomentari kalau bayi itu
   penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya
  yg mutusin unt dirawat
   inap
   saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya
  lgs tanya kalau dirawat
   inap
   apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
  pemasangan oksigen atau yg
   lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga
  di kamar yg lebih tau
   (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
  UGD). Si dr tanya
   mau
   pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
  satupun DSA disana jadi kami
  
   pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
  merekomendasikan nama DSA dr. Semi
   Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30
  pagi, anak saya diperiksa
   sama
   suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
  dibantu dgn oksigen melihat
  
   kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
  dipasanglah alat bantu oksigen
   
   dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan
   adek bisa tidur
   walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
  DSAnya dr. Semi Asti
   datang
   unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
  adek, dan dia lgs kasih
   intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
  diterapi, diambil drh 
   difoto)
   juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
  tsb periksa sampai
   kurang
   lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
  akhirnya saya tanya ke
   suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
  dia yg mulai lemah,
   suster
   baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs
  saya yg tanya). 2 jam kmd
   baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
  penguapan, penyinaran saja
   tapi
   tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
  dijalanin adek. Saya sdh
   tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
  intruksi DSAnya. Terapi
   kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
  malah dia tidur 
   sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali).
  Setelah terapi tidak
   dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya
  yg kontrol pun hanya
   memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn
  permintaan saya. Saya
   beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa
  tangan  kakinya dingin
   sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab
  itu pengaruh oksigen. Saya
  
   juga bertanya kapan mau difoto  dites darah,
  setelah ditanya baru ada
   tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang
  petugas unt ambil foto 
   ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh
  arteri akhirnya tidak
   dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg
  bisa cari). Sementara
   itu
   kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti
  mata mengantuk. Saya
   tanya
   juga kapan saya bisa susuin 

RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan

2001-03-22 Terurut Topik Ana,AndrianiJKELL

Selamat ya untuk P' Adri, pasti anak pertama ya 
Sebaiknya segera periksa ke dokter atau bidan itu terserah pda bapak/ibu
Untuk kegiatan menurut saya tergantung dari pada kondisi si ibu sendiri,
karena setiap ibu itu pasti berbeda, ada yang kuat ada juga yang lemah
sampai harus bed rest segala
Tapi kalau memang kondisi nya bagus tidak ada masalah apa pun bisa dilakukan
asal hati-hati, 
Itu dari saya P' adri semoga bayi yang dikandung dan ibunya sehat selalu

Salam
Ibunya Bana

--
From:  adri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:  Friday, March 23, 2001 1:03 AM
To:  balita anda; balita kita; aprianto dhn; haryo; Budi Sutrisno;
Hery Budiarto - YBUL
Subject:  [balita-anda] langkah awal kehamilan

dari adri, 

tadi pagi istri saya periksa di lab di RS di jl. juanda, Bdg, dan
ternyata .. Positif euy (alhamdulillah).
tapi saya jadi bingung, 
1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ?
2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ?
apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ?
3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya
sehari-hari dan makanannya ?
kaya'nya segitu dulu aja bingungnya.
mohon pencerahannya.

terima kasih 
adri354

NB : bagi ibu-ibu muslim, begitu tau istri saya hamil, saya ingatkan
dia tentang hadis nabi SAW dimana seorang wanita yang hamil akan memperoleh
pahala orang yang bangun / sholat malam dan puasa selama dia hamil tsb (+ 9
bulan, padahal kita puasa 1 bulan aja berat, bayangkan)
dan masih banyak kefadholan lain bagi mereka yang hamil.


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya

2001-03-22 Terurut Topik C. Wahyono

Hello netters,

Saya turut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun dapatkan,
dan saya hanya bisa ucapkan "Sesungguhnya Semuanya adalah milik Allah
dan semuanya akan kembali kepada Allah ...".

Saya salut dengan ketegaran dan ketabahan serta ketakwaan Ibu Maimun
sekeluarga dan mudah-mudahan Allah akan lebih memberikan ganjaran dan
pahala atas musibah dan semua keutamaan itu.

Saya sungguh sedih dan menangis didepan PC saya walaupun saya berada
di Kantor, Saya tidak bisa membayangkan jika semua terjadi pada saya
dan saat ini saya mempunyai bayi berusia 3 bulan oleh karena itu saya
sangat berbela sungkawa dan memohon kepada Allah agar kejadian ini
dapat kita ambil hikmahnya terutama buat Praktisi-praktisi hukum
ataupun kesehatan dalam menyikapi dan menindaklanjuti kasus ini
terutama sekali buat RS. MMC agar secara responsif menanggapi dan
bertanggung jawab atas kasus ini.

Dan secara pribadi saya mendukung jika RS. MMC serta seluruh petugas
yang bertugas saat itu terutama para Dokter nya diajukan untuk di
gugat ke Pengadilan dan di laporkan ke IDI, YLKI agar kasus ini tidak
terjadi lagi.

Atau bisa juga Ibu Maimun kirimkan email ibu ke berbagai media, baik
surat kabar cetak atau online maupun radio-radio sehingga hal ini bisa
menjadi hikmah buat semua orang dan menjadi pelajaran buat RS-RS di
Indonesia, agar mereka sadar bahwa keselamatan dan kesehatan adalah
yang paling utama dibandingkan dengan DUIT .


Friday, March 23, 2001, 9:47:43 PM, you wrote:

biac Sungguh saya merasa teriris melihat kesedihan Ibu Maimun yang harus melihat
biac bagaimana anaknya berjuang melawan maut sementara  tindakan medis dokter dan 
perawat
biac RS.MMC begitu lambannya.
biac Akal sehat saya mungkin tidak akan saya pakai kalau saya ada di sebelah anak ibu,
biac mungkin satu dua tonjokkan barangkali bisa membangunkan kesadaran dari dokter dan
biac perawat di sana.
biac Saya kadang juga sedih denger ada RS yang sangat mengutamakan uang daripada 
nyawa.
biac Di Bandung saya denger ada salah satu RS yang minta uang muka dulu apabila mau
biac dirawat ,kaya penginapan saja.
biac Apa RS.MMC ini juga karna faktor uang juga ya yang menyebabkan dokter dan perawat
biac merasa ogah-ogahan dalam menangani pasien. Atau memang (maaf) tolol saja mereka.
biac Memang kalau dikembalikan lagi semuanya karna Takdir, tapi tindakan dokter dan
biac perawat yang begitu lamban itu patut amat sangat sangat disayangkan.
biac Maaf Pak Ruddy , "Rudy Sutadi, MD" [EMAIL PROTECTED](salah seorang dokter yang
biac jadi member di milis ini) bisa ndak anda melaporkan peristiwa seperti yang di 
alami
biac ibu Maimun itu ke IDI. Paling tidak pelayanan RS MMC terhadap seorang pasien bisa
biac berubah


-- 
Best regards,
 C.mailto:[EMAIL PROTECTED]



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik Muwarni Dewi

Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman
sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya
susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak
kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu
keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya
adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap
terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya
ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal
saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia
bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya
pengalaman seperti saya ini. 

Terima kasih atas sarannya. 
Dewi 

-Original Message-
From:   Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, March 23, 2001 9:16 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda]  ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan
kebiasaan aneh(sorry  ditambah)

Ibu Mamiek,
saya juga ingin sharing pengalaman saya.  Anak saya sejak lahir
selalu minum asi
dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa
dapat.
Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum
asi.  Sampai
usianya  hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad
sebelum tidur.
Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru)
di tempat
umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut
dengan barang
yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih.  Sampai sekarang
tiap kali
menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita
sodori
saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba
dia
sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh,
menjadi
kurang aneh, dsb.Terimakasih

"Quinike N. Sukirwan" wrote:

 Mbak Mamiek,
 kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi
kok!
 Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi...
 Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya
ibu2 suka
 potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak
temanku 3
 th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau
dibawa2
 ngga' repot dan ngga' tll kelihatan.  Kalau celana baby itu, boleh
 dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya
sih anak2
 ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya.

 Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur?
Wah,
 bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja?
Anak saya
 2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya
pakai
 spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia
tahu
 ada minum di sebelahnya.

 Gitu aja sharing saya...

 rgds,
 Quinike

 --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot
  Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun
(Juli
  nanti)
  Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi
untuk minum
  sehari2
  dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini??
  Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk
sekedar
  dipegang2 menjelang tidur
  bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa
celana
  tersebut
 
  Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga
melihatnyatapi
  kasihan..juga
  Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin??
 
  Terima kasih
 
  mama Ghifari dan Gaska
  


 __
 Do You Yahoo!?
 Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
 http://personal.mail.yahoo.com/

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



















Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Ida

turut berduka cita atas meninggalnya putri tercinta.

Salam

Ida
-Original Message-
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, March 22, 2001 12:51 PM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto 
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara
itu
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya
tanya
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si
adek
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!)
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi
adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi
pasien??) saya bilang kalo si adek matanya ngantuk  tdk bisa tidur, dia
lihat trus dia bilang kalo' matanya adek itu bukan 

Re: [balita-anda] dukun pijat bayi

2001-03-22 Terurut Topik Dessy Nandra

Balita boleh nggak ? apakah hanya untuk bayi ?

- Original Message -
From: Arjuna [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 23, 2001 09:18 AM
Subject: Re: [balita-anda] dukun pijat bayi


 Silakan Bapak coba ke Ibu Hj. Komar, Jl. Guru Alif, Duren Tiga, (sebelah
 kanan
 kantor PLN, dari arah Jl. Raya Ps. Minggu).
 Jam pijat adalah Senin pagi-sore (09.00-17.00) sampai dengan Jum'at
 pagi-sore.
 Yang pijat di sana lumayan banyak. Nomor rumahnya saya lupa, tapi yang
 jelas dia
 sudah terkenal di situ.
 Terus, yang diminta masuk ke dalam ruangan hanya ibu dan anaknya.
 Bapak diminta menunggu di luar.

 Wass.
 NB : posisi rumah di Jl. Guru Alif, di sebelah kiri jalan (dari arah
 masuk)

 N.S. Sisworahardjo wrote:

  Dear balita-anda members,
 
  Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in
  Jakarta area. I appreciate your help and information.
 
  Thank you in advance.
 
  regards,
  URL: http://ji-indonesia.com
 
   kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
   Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
  Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] langkah awal kehamilan

2001-03-22 Terurut Topik Quinike N. Sukirwan

Bapak Adri dan Istri yg berbahagia,
pertama-tama saya ucapkan selamat atas kehamilan Ibu.

   tapi saya jadi bingung, 
   1. sekarang ini mesti ngapain ? just wait and see ?
Jangan bingung donk Pak... Bu... 
Sekarang Bapak mesti makin jaga istri baik-baik,

   2. apakah suatu keharusan untuk memeriksakan kandungan tiap bulan ?
 apakah cukup di bidan atau mesti ke dokter ?
Lalu, cari banyak info mengenai DSOG/bidan dan tempat melahirkan yg
diinginkan nantinya, kemudian pilih yg terbaik.
Jangan lupa antar istri setiap bulan untuk check-up, dan setelah kehamilan
minggu ke-36, periksa setiap minggu.

   3. apakah ada keterbatasan bagi istri saya dalam kegiatannya
 sehari-hari dan makanannya ?
Sementara ini, jangan kerja tll keras (angkat besi?). Ya kerja aja
biasa-biasa. Kalau istri bekerja di kantor, ya tetap saja berangkat kerja.
Jika istri kerja di lapangan, jangan biarkan tll capai. Mungkin perlu juga
lapor boss, biar ngga' tll disuruh2 ke lapangan.

Soal makanan? Ini menunya!!!
=Makanan yang diperlukan dalam sehari=

Susu dan Produk Susu : 3-4 takaran
1 takaran = 1 gelas susu, 1 lembar keju, 1 wadah yogurt, 1 cangkir es krim

Daging dan pengganti daging : minimal 2 takaran
1 takaran = 100 gram daging sapi/ayam/ikan, 2 sdm selai kacang, 2 potong
tahu/tempe, kacang-2an (kacang merah, kacang hijau, kacang tolo), 1 telur,
1 hati ayam/ampela

Sayur dan Buah : 5 takaran atau lebih
1 takaran = 1 buah jeruk, 1 buah apel, 1 cangkir anggur, 1 cangkir pepaya,
1 buah pisang, 1 mangkok sayur, 1 piring pecel/gadogado 

Nasi dan pengganti nasi : 7 takaran atau lebih
1 takaran = 1 piring nasi, 1 piring pasta (spageti, macaroni), 1 jagung, 1
kentang besar, 1 lembar roti tawar, 1 bun burger/hotdog, 1 piring
mie/bihun

Banyak ya? Ndak papa...yg penting sehat, dan si bayi juga sehat!
Rata2 kenaikan selama hamil 11-13 kg kok!

Untuk trimester pertama, kalau istri mengalami masa ngidam (pregnancy
sickness), ya... pak Adri sabar2 aja, sering2 ditolongin aja! Buat Ibu,
selama pregnancy sickness, tetap usahakan makan... meski sedikit, yang
penting tetap makan... dan minum! Makan crackers di pagi hari sangat
membantu, buah-2an di siang hari membantu menghilangkan eneg. Kalau
nantinya sering muntah, normal kok! Kalau muntah, makan lagi... pokoknya
diisi lagi.

Yaach, begitulah... seninya orang hamil! Selamat sekali lagi ya Pak dan Bu
Adri!! Semoga kehamilannya sukses... dan si kecil lahir dg selamat.

rgds,
Quinike

__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Muwarni Dewi

Saya dan keluarga turut berduka cita atas meninggalnya Sitti Fadilla. Semoga
diberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. 

Wassalam, 
Dewi 

-Original Message-
From:   Ida [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, March 23, 2001 9:41 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

turut berduka cita atas meninggalnya putri tercinta.

Salam

Ida
-Original Message-
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, March 22, 2001 12:51 PM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
Bachri
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan
mencoba
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran
buat
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya
tapi akan
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
batuk 
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak),
tgl 8
Maret
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana
dianjurkan unt
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00
pagi dia
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya
segera
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga
menganjurkan unt
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
oksigen),
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen.
Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan
kantor suami
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS.
MMC.
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
teriak
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
tidak
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau
bayi itu
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
dirawat
inap
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
dirawat
inap
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen
atau yg
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih
tau
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
tanya
mau
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana
jadi kami
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
Semi
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
diperiksa
sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
melihat
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
oksigen

dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa
tidur
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi
Asti datang
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
kasih
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa
sampai
kurang
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya
tanya ke
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai
lemah,
suster
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2
jam kmd
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran
saja
tapi
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya
sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
Terapi
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur

sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi
tidak
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun
hanya
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya
dingin
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh
oksigen. Saya
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru
ada
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian 

Re: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik samantha

Tiap kali dia mau ngemut jempol, dialihkan saja bua, ajak main, atau ngapain,dan
kalo sudah bisa diajak cerita, bikin cerita aja tentang jempol yang 'menderita'
apabila diisep2, tanpa bilang bahwa tokoh dalam cerita tsb adalah dia. Tentang
bantalnya, apabila sdh lelap, ambil saja, lama2 dia terbiasa bangun tanpa ada
bantal tercinta disisinya, pelan2..sampe dia tdk membutuhkan bantal tsb. Bikin
cerita juga tentang bantal yg berkuman dan bikin sakit anak kecil..., dulu saya
melakukan hal tersebut pada anak saya, berhasil tuh.., malahan kalo ngeliat ada
anak kecil yg begitu, dia akan bilang, 'ih...kan banyak kumannya ya Bu ya,
kotor, bikin sakit...'

Muwarni Dewi wrote:

 Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya pengalaman
 sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan, kebiasaannya
 susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah agak
 kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal itu
 keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas. Masalahnya
 adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena dihisap
 terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya
 ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini, padahal
 saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia
 bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya
 pengalaman seperti saya ini.

 Terima kasih atas sarannya.
 Dewi

 -Original Message-
 From:   Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   Friday, March 23, 2001 9:16 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject:Re: [balita-anda]  ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan
 kebiasaan aneh(sorry  ditambah)

 Ibu Mamiek,
 saya juga ingin sharing pengalaman saya.  Anak saya sejak lahir
 selalu minum asi
 dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain, sampai ia bisa
 dapat.
 Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap minum
 asi.  Sampai
 usianya  hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam breast pad
 sebelum tidur.
 Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast pad (baru)
 di tempat
 umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad tersebut
 dengan barang
 yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih.  Sampai sekarang
 tiap kali
 menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi, cuma kita
 sodori
 saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit. Saya coba
 dia
 sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi agak aneh,
 menjadi
 kurang aneh, dsb.Terimakasih

 "Quinike N. Sukirwan" wrote:

  Mbak Mamiek,
  kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah tradisi
 kok!
  Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai kumelll..hi...
  Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut, biasanya
 ibu2 suka
  potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil. Anak
 temanku 3
  th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi kalau
 dibawa2
  ngga' repot dan ngga' tll kelihatan.  Kalau celana baby itu, boleh
  dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja, biasanya
 sih anak2
  ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya.
 
  Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol menjelang tidur?
 Wah,
  bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air putih saja?
 Anak saya
  2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air putihnya (saya
 pakai
  spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau haus, dia
 tahu
  ada minum di sebelahnya.
 
  Gitu aja sharing saya...
 
  rgds,
  Quinike
 
  --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Aduh2 makin seru yah mengenai 'berhenti pakai dot
   Anakku yang pertama sekarang usianya sudah menjalang 4 tahun
 (Juli
   nanti)
   Tapi sampai saat ini,kalau mau tidur dia harus nge-dot.Tapi
 untuk minum
   sehari2
   dia biasa menggunakan gelas.bagaimana ya jika seperti ini??
   Juga dia punya kebiasaan selalu membawa 'celana babynya' untuk
 sekedar
   dipegang2 menjelang tidur
   bahkan pernah waktu nginap di rumah neneknya dan lupa mebawa
 celana
   tersebut
  
   Akhirnya dia gelisah tidurnya.Kadang saya geli juga
 melihatnyatapi
   kasihan..juga
   Bagaimana pendapat rekan2 atau ada saran mungkin??
  
   Terima kasih
  
   mama Ghifari dan Gaska
   
 
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
  http://personal.mail.yahoo.com/
 
 

Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC..Bagaimana kita menyikapinya

2001-03-22 Terurut Topik Edy Subrata

Saya juga ikut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun alami.
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah berobat ke MMC (spesialis THT) dengan 
pertimbangan
lokasinya dekat kantor.
Waktu itu dokternya belum datang walaupun sudah lewat jam yang ditentukan. Begitu 
dokter
datang, saya yang berada di urutan pertama ternyata tidak dipanggil padahal berada di 
sekitar
ruang tunggu yang sangat dekat sehingga saya pasti tahu kalau nama saya dipanggil. 
Saya tidak
tahu bagaimana caranya tapi orang lain sudah masuk di ruang dokter tsb. Saya complain 
ke
susternya tapi tanpa penjelasan dan minta maaf, dia meminta saya menunggu lagi. Tentu 
saja
saya menolak hal itu dan saya bermaksud complain ke management-nya.
Saya tidak berhasil menemui manager-nya dan saya tidak ingat kenapa (kalau tidak salah
dikatakan tidak ada di tempat). Jadi saya ingin tulis complain saja, tapi ternyata 
kotak
saran-nya tidak ada kuncinya.
Pada saat itu yang bisa saya lakukan hanya segera meninggalkan RS tsb dan berjanji 
tidak akan
datang lagi untuk saya dan keluarga saya. Saya juga mendengar banyak complain yang 
jauh lebih
serius seperti yang dialami Ibu Maimun mengenai RS ini.
Saya ambil kesimpulan bahwa kesalahan ada di pihak Management. Salah satu indikator 
yang
sangat jelas adalah tidak adanya jalur komunikasi (yang terjamin aman) antara pasien
(customer) dengan Management.

"C. Wahyono" wrote:

 Hello netters,

 Saya turut berbela sungkawa dengan musibah yang Ibu Maimun dapatkan,
 dan saya hanya bisa ucapkan "Sesungguhnya Semuanya adalah milik Allah
 dan semuanya akan kembali kepada Allah ...".

 Saya salut dengan ketegaran dan ketabahan serta ketakwaan Ibu Maimun
 sekeluarga dan mudah-mudahan Allah akan lebih memberikan ganjaran dan
 pahala atas musibah dan semua keutamaan itu.

 Saya sungguh sedih dan menangis didepan PC saya walaupun saya berada
 di Kantor, Saya tidak bisa membayangkan jika semua terjadi pada saya
 dan saat ini saya mempunyai bayi berusia 3 bulan oleh karena itu saya
 sangat berbela sungkawa dan memohon kepada Allah agar kejadian ini
 dapat kita ambil hikmahnya terutama buat Praktisi-praktisi hukum
 ataupun kesehatan dalam menyikapi dan menindaklanjuti kasus ini
 terutama sekali buat RS. MMC agar secara responsif menanggapi dan
 bertanggung jawab atas kasus ini.

 Dan secara pribadi saya mendukung jika RS. MMC serta seluruh petugas
 yang bertugas saat itu terutama para Dokter nya diajukan untuk di
 gugat ke Pengadilan dan di laporkan ke IDI, YLKI agar kasus ini tidak
 terjadi lagi.

 Atau bisa juga Ibu Maimun kirimkan email ibu ke berbagai media, baik
 surat kabar cetak atau online maupun radio-radio sehingga hal ini bisa
 menjadi hikmah buat semua orang dan menjadi pelajaran buat RS-RS di
 Indonesia, agar mereka sadar bahwa keselamatan dan kesehatan adalah
 yang paling utama dibandingkan dengan DUIT .



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Wawan

Kami sekeluarga mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga
arwah Adek diterima disisiNYA, dan dia pasti bahagia disana.., innalillahi
wainnalillahi rojiun.
Mari kita kembalikan kepada KekuasaanNya...,

Tentunya ada baiknya kita memetik dari pelajaran yang paling berharga ini ,
yaitu...,
1. Pilih dan carilah DSA yang tepat dan cocok untuk anak kita, mulai dari
lahir sampai dia melewati masa balita.., kalau tidak terpaksa jangan
berganti-ganti dokter dan rumah sakit, apalagai pada saat gawat darurat..,
ada baiknya kita memakai rumah sakit yang menyimpan medical record anak
kita.dengan baik.

2. Memilih dokter yang baik berdasarkan referensi dari teman, rekan, saudara
sangat penting..Perlu disadari tidak semua dokter memiliki orientasi
kemanusiaan, hanya satu- dua, kebanyakan dari mereka lebih cenderung Money
Oriented..., Saya punya teman kuliah dikedokteran, sekarang sedang mengambil
spesialisasi anak.., motivasi dia bukan karena di suka anak-anak tapi karena
Sp. Anak adalah salah satu lahan paling basah dan menguntungkan di dunia
kedokteran !. Nggak tau..mau jadi apa dunia kedokteran kita..

3.Rumah sakit mahal bukan berarti selalu memberi pelayanan yang baik..,saya
sendiri lebih cenderung memilih RS yang dikelola oleh yayasan
sosial/kemanusiaan, yang bukan profit oriented.., spt RS Islam, RS Haji, St
Carolus, RS Ibu dan Anak, dan sejenisnya...

Wawan


- Original Message -
From: "maimun utami" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja
tapi
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi 

[balita-anda] FW: [obat-tradisional] simposium ttg batuk pada anak

2001-03-22 Terurut Topik Dwi Wahyu Julianto

FYI

-Original Message-
From: Klinik Anakku [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, March 23, 2001 9:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [obat-tradisional] simposium ttg batuk pada anak


Klinik Anakku Green Ville akan mengadakan acara simposium awam :
"Batuk dan Alergi Saluran Napas pada Anak"
dengan pembicara dr.Hendratno Halim, Sp.A (spesialis anak) dan
dr.Stephanus
J.Sarmili, Sp.A (spesialis anak)

Acara diadakan di Klinik Anakku Green Ville, kompleks Green
Ville, blok BG no.14-15,
Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada hari Sabtu 31 Maret 2001,
pukul 08.30 - 12.00
Biaya pendaftaran Rp. 25.000,- (mendapat makalah, snack,
doorprize,dll)

Pendaftaran dan informasi lebih lengkap, hubungi Sdri.Ayu / Irene
di no.telp:
021-7397069 atau kirimkan email ke [EMAIL PROTECTED]

admin
Klinik Anakku
http://www.anakku.net/

_
DISCLAIMER :
The information contained in this communication is intended solely for the use of the 
individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it.   It 
may contain confidential or legally privileged information.   If you are not the 
intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying,  distribution 
or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly 
prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, 
any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute 
official documents or views of  The Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). 
If you have received this communication in error, please notify us immediately by 
responding to this email and then delete it from your system. IBRA is neither liable 
for the proper and complete transmission of the information contained in this 
communication nor for any delay in its receipt.


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh(sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik Muwarni Dewi

Dear ibu Samantha, 

Terima kasih atas sarannya saya akan coba menerapkannya. 

Dewi 

-Original Message-
From:   samantha [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, March 23, 2001 9:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda]  ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan
kebiasaan aneh(sorry   ditambah)

Tiap kali dia mau ngemut jempol, dialihkan saja bua, ajak main, atau
ngapain,dan
kalo sudah bisa diajak cerita, bikin cerita aja tentang jempol yang
'menderita'
apabila diisep2, tanpa bilang bahwa tokoh dalam cerita tsb adalah
dia. Tentang
bantalnya, apabila sdh lelap, ambil saja, lama2 dia terbiasa bangun
tanpa ada
bantal tercinta disisinya, pelan2..sampe dia tdk membutuhkan bantal
tsb. Bikin
cerita juga tentang bantal yg berkuman dan bikin sakit anak
kecil..., dulu saya
melakukan hal tersebut pada anak saya, berhasil tuh.., malahan kalo
ngeliat ada
anak kecil yg begitu, dia akan bilang, 'ih...kan banyak kumannya ya
Bu ya,
kotor, bikin sakit...'

Muwarni Dewi wrote:

 Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya
pengalaman
 sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan,
kebiasaannya
 susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang
udah agak
 kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2
bantal itu
 keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas.
Masalahnya
 adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena
dihisap
 terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan
jeleknya
 ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini,
padahal
 saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya.
Tapi dia
 bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah
punya
 pengalaman seperti saya ini.

 Terima kasih atas sarannya.
 Dewi

 -Original Message-
 From:   Wulan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   Friday, March 23, 2001 9:16 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject:Re: [balita-anda]  ( : Berhenti pakai Dot
!!!)dan
 kebiasaan aneh(sorry  ditambah)

 Ibu Mamiek,
 saya juga ingin sharing pengalaman saya.  Anak saya sejak
lahir
 selalu minum asi
 dengan menarik-narik breast pad dari sisi yang lain,
sampai ia bisa
 dapat.
 Kalau sudah dapat, dia akan puter-puter terus sambil tetap
minum
 asi.  Sampai
 usianya  hampir 9 bulan , dia masih ingin menggenggam
breast pad
 sebelum tidur.
 Untuk menghindari hal dimana dia memegang-megang breast
pad (baru)
 di tempat
 umum, saya ganti, disaat dia asik minum asi, breast pad
tersebut
 dengan barang
 yang mirip, yaitu tissue atau saputangan putih.  Sampai
sekarang
 tiap kali
 menjelang jam tidur, dia tidak cari-cari breast pad lagi,
cuma kita
 sodori
 saputangan atau tissue, dia langsung te lo lit te lo lit.
Saya coba
 dia
 sedikit-sedikit mengurangi kebiasaan yang aneh, menjadi
agak aneh,
 menjadi
 kurang aneh, dsb.Terimakasih

 "Quinike N. Sukirwan" wrote:

  Mbak Mamiek,
  kebiasaan membawa "sesuatu" menjelang tidur memang sudah
tradisi
 kok!
  Ada anak yg suka bawa2 selimut, boneka, dll. sampai
kumelll..hi...
  Saya ndak tau celana baby dia spt apa. Kalau selimut,
biasanya
 ibu2 suka
  potong2. Jadi selimut yg dibawa2 makin lama makin kecil.
Anak
 temanku 3
  th, sekarang selimutnya tinggal segede sapu tangan. Jadi
kalau
 dibawa2
  ngga' repot dan ngga' tll kelihatan.  Kalau celana baby
itu, boleh
  dipotong2 ndak? Kalau boleh, ya pertama potong dua aja,
biasanya
 sih anak2
  ngga' tll penting sama bentuknya, yg penting "bau"nya.
 
  Trus soal ngedot, maksudnya minum susu dari botol
menjelang tidur?
 Wah,
  bisa ngerusak gigi donk... gimana kalau diganti air
putih saja?
 Anak saya
  2 th, kalau mau tidur memang musti bawa gelas air
putihnya (saya
 pakai
  spill proof cup), tp dia ngga' ngedot terus, cuman kalau
haus, dia
 tahu
  ada minum di sebelahnya.
 
  Gitu aja sharing saya...
 
  rgds,
  Quinike
 
  --- "Mamiek.JM" [EMAIL PROTECTED] wrote:

[balita-anda] unscribe

2001-03-22 Terurut Topik Ayoe Tria S.C. (Amoseas Indonesia)

Dear Pak Admin,

Mohon untuk saat ini saya di "unscribe" dulu.terima kasih.
Regards,
Ayoe Tria
Medical Adm.
T351-2141 ext. 53127
"Employee fit by 2005"
[EMAIL PROTECTED]

 --
 From: Rita,SatriaJKEMS[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Reply To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: 22 Maret 2001 15:03
 To:   '[EMAIL PROTECTED]'
 Subject:  RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 
 
   Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas
 meninggalnya
   buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih  miris membaca kisah
 Mba. Mudah2an Adek
   mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. 
   Tabah dan merelakan Adek  menemui Allah  akan membuat Adek lebih
 Bahagia
 
   Mamanya Afif
 
-Original Message-
From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
To:   [EMAIL PROTECTED]
Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
 kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
 Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan
 mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil
 pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya
 tapi akan

saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
 dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah
 pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
 batuk 

pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak),
 tgl 8
Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana
 dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00
 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya
 segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga
 menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
 oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia
 lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen.
 Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan
 kantor
suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS.
 MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
 teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
 tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau
 bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
 dirawat
inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
 dirawat
inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen
 atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg
 lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
 tanya
mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana
 jadi kami

pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
 Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
 diperiksa
sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
 melihat

kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
 oksigen
 
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa
 tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi
 Asti
datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
 kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh
 
difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa
 sampai
kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya
 tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai
 lemah,
suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2
 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran
 saja
tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya
 sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
 Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur
  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi
 tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai 

[balita-anda] Psikolog Anak

2001-03-22 Terurut Topik Lusie

Rekan netters apakah ada yang mengetahui psikolog untuk anak yang prakteknya
di sekitar Jak. Sel. ?
Terimakasih atas info-nya.



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Rifqi ARIFIN


 Saya turut mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.
 
 Rifqi A (papanya Thia)


__ Reply Separator _
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
Author:  [EMAIL PROTECTED] at Internet
Date:22/03/2001 6:50 AM


Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada 
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri 
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.
2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan 
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS. 
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih 
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 Maret 
saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan unt 
melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi dia 
menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera 
mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan unt 
dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu oksigen), 
segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs 
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter 
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC. 
Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat inap 
saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau dirawat inap 
apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau yg 
lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih tau 
(Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr tanya mau 
pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi kami 
pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama 
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen  
dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai kurang 
lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya ke 
suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, suster 
baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam kmd 
baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran saja tapi 
tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh 
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak 
dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya 
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya 
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin 
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara itu 
kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya tanya 
juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya berisik sementara si adek 
tidak bisa istirahat. Setelah complain baru datang Manager duty memberitahu 
kalo yg renovasi sdh distop, dia kaget liat bayi yg dirawat  dia juga lgs 
ngecek selang oksigen yg katanya kegedean (ini hrsnya yg dilkk suster!!!) 
dia juga pegang tangan  kaki adek dan dia sendiri kaget melihat kondisi 
adek (bukankah ini seharusnya tugas DSAnya unt melihat perubahan kondisi 
pasien??) saya bilang 

RE: [balita-anda] dukun pijat bayi

2001-03-22 Terurut Topik ariesanthy

Pak coba ke Ibu Encang, Pasiennya mulai bayi baru lahir sampai balita,
bahkan dewasa pun bisa (tapi hari tertentu) untuk bayibalita bisa setiap
hari, mulai jam 7 pagi - 7 malam.
Untuk ancer-ancernya ada didekat Pemakaman Kalibata dari jl. Raya Pasar
Minggu, disebrang Makam kalibata ada show room furniture HAsta Karya (make a
U turn) terus masuk ke jalan disamping showroom tsb, dari situ +-200 m ada
gang kecil (nggak bisa masuk mobil/parkir aja didepan gang), dari gang itu
udah banyak yang tau, tinggl tanya aja dimana rumah Ibu Encang tk. urut
bayi.
Anak saya cocok pak kesitu, kalo panas, batuk, mencret, keseleo, mogok makan
de el el.
Ok selamat mencari.

Salam,

Arie

N.S. Sisworahardjo wrote:

 Dear balita-anda members,

 Please kindly inform me, if somebody knew there is 'dukun pijat bayi' in
 Jakarta area. I appreciate your help and information.

 Thank you in advance.

 regards,
 URL: http://ji-indonesia.com

  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com

 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] referensi untuk RS Jakarta

2001-03-22 Terurut Topik dilla

Membaca keajdian yang menimpa ibu maimun utami
terus terang saya menjadi khawatir sekali tentang pilihan kita terhadap
rumah sakit atau dokter yang akan merawat kita dan anak kita.

Saat ini saya sedang hamil anak pertama hampir 6 bulan,
Sampai sekarang saya masih berencana untuk melahirkan di RS jakarta
karena saya selama ini selalu kontrol kesana.
Dulu ketika memilih RS Jakarta lebih dikarenakan dokter yang sudah menangani
persalinan 2 kakak saya juga berpraktek disana (tapi melahirkannya bukan
disana)
dan ini RS yang cukup dekat dengan rumah dan kantor.

Tapi setelah mendengar cerita mengenai RS MMC
yang kelihatannya bagus dan sudah punya reputasi,
saya merasa harus berfikir 2 kali dan mencari referensi lebih lanjut
mengenai RS Jakarta.

Mohon sharing dari ibu-ibu sekalian apakah ada yang sudah punya pengalaman
baik yang bagus maupun buruk mengenai RS ini.

terima kasih sekali sebelumnya.





 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Boneka teletubies u/ laki2 ??

2001-03-22 Terurut Topik lagustin


Terima kasih ya..mbak2 / ibu2 atas sharingnya. Saya akan carikan
altrnative2-nya.
Salam,
- l i t a -


  
Eka Laksmi
Hidayati To:  
ekalhid@yaho[EMAIL PROTECTED]   
o.com   cc:  
 Subject: Re: [balita-anda]   
03/22/01 Boneka teletubies u/ laki2 ??
11:01 PM  
Please
respond to
balita-anda   
  
  




Mba, kebetulan saya juga selama ini cari2 mainan
berbentuk teletubbies yg rasanya lebih cocok untuk
anak laki2. Minggu lalu saya temukan boneka
teletubbies yang agak seperti robot, kaki dan
tangannya bisa ditekuk dan bisa berdiri. Memang ngga
kelihatan semontok teletubbies boneka kain, tapi anak
saya (3,5 tahun) ternyata suka. Saya beli di emperan
Tanah Abang, satu set isinya 2 teletubbies, harganya
Rp. 10.000/set.
Mungkin ini bisa jadi alternatif.

Salam,
Eka

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:  Rekan Balita,
 Beberapa waktu yang lalu rame di bicarakan mengenai
 boneka teletubies di
 milist ini. Anak saya 2th 8 bulan laki-laki juga
 senang sekali nonton
 teletubies di TV. Mohon sharingnya bagaimana kalau
 anak saya dibelikan
 boneka teletubies (kan lagi musim tuch di mall2...)
 apakah nantinya akan
 seperti anak perempuan ? saya dan suami ragu2 untuk
 membelikannyaMohon
 sharingnya ya...

 Salam,
 - l i t a -


  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
 http://www.indokado.com
  Info balita,
 http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]






















__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
























 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] RE: [aksek_tarakanita] Fw: Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Wenny Laoh Saehu

Kasihn Saya turut berduka cita yach

Saya juga mau berbagi cerita selama aku jaga ayah saya di ICU RS.
Medistra selama 1 minggu.  

Ada seorang bayi usia 14 hari yang masuk ICU, karena pencernaannya tidak
baik (alias encer terus - mencret - ups maap)
Sebelumnya orang tuanya membawa ke UGD RS. Pondok Indah, tapi katanya
suster-suster disitu bilang bawa pulang saja, bayinya sudah sulit
ditolong.

Tentu orang tuanya tidak mau habis akal, maka dibawa lari ke RS Medistra
dan masuk ke ruang ICU dengan perawatan yang lebih "care".

Tapi sayangnya saya tidak tahu kelanjutan keadaan bayi mungil tersebut,
karena orang tua saya (ayah saya) meninggal dan saya sudah tidak ke RS
itu lagi.

Tambahan juga untuk selalu berhati-hati lah dengan rumah sakit-rumah
sakit elit yang hanya bawa nama beken, tapi tidak dapat menolong dengan
baik.  Atau tanyakan ke dokter anda di Rumah Sakit mana dia bekerja,
sehingga dengan mudah kita sesegera mungkin kesana.

Terima kasih dan sekali lagi Turut Berduka Cita yach...

Wenny 

 -Original Message-
From:   Maria Qibtiyah  
Sent:   Thursday, March 22, 2001 1:29 PM
To: Widyawati; Dewi Marina; Yenni Rosiana; Diah Wulan Kartika; Wenny
Laoh Saehu; Dinihariatiningsih
Subject:FW: [aksek_tarakanita] Fw:  Anakku meninggal di RS. MMC

Buat yg punya anak kecil..

- Original Message -
From: maimun utami [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 22, 2001 5:47 AM
Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman
kepada
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi
Bachri
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran
buat
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi
akan
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
dilakukan
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali
batuk 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8
Maret
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan
unt
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 pagi
dia
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya segera
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan
unt
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
oksigen),
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor
suami
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita
teriak
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun
tidak
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi
itu
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt
dirawat
inap
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau
dirawat
inap
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan oksigen atau
yg
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg lebih
tau
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). Si dr
tanya
mau
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA disana jadi
kami
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA dr.
Semi
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
diperiksa
sama
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen
melihat
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu
oksigen

 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti
datang
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs
kasih
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh 
difoto)
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai
kurang
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya
ke
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah,
suster
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 jam
kmd
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran
saja
tapi
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya.
Terapi
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur 
 sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak
 dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun
hanya

RE: [balita-anda] soal sapih

2001-03-22 Terurut Topik Tri Haryanti

Dear Neters,aduh mohon maaf memang pada saat mereply capslocknya on
,tentunya tidak sengaja dong tanks for corectionnya.

salam 
Bundanya Fuzan  Fadiella

-Original Message-
From: Dian I. [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, March 22, 2001 11:46 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] soal sapih


Aduh, Ibu Tri  ini replyannya ke CapsLock
ya...atau sengaja? Mudah-mudahan ngga sengaja
ya



Yth IBU Tuti:
SAYANG SEKALI BU KALAU ASINYA MASIH BANYAK HARUS 
DISAPIH KAN BARU 16 BULAN
KENAPA IBU TIDAK NUNGGU SAMPAI ANAK IBU USIA 24 
BULAN BIAR DIA LEBIH PUAS,
LAGIAN IBUKAN BEKERJA JADI PALING IBU NYUSUINYA 
CUMA SORE SAMPAI MALAM HARI
SAJA KAN TIDAK TERLALU CAPE, SAYANG LHO BU, ASI 
TIDAK BISA DI BELI.
MENGENAI ASI BASI SAYA RASA TIDAK ADA, SELAGI ASI

ITU TIDAK DIKELUARKAN
DALAM TUBUH KITA YANG MELEBIHI 24 JAM DI UDARA 
BIASA.
SAYA JUGA KEBETULAN LAGI MENYUSUI DAN 
ALHAMDULILAH AIR SUSUNYA BANYAK JADI
SAYA POMPA DAN SAYA MASUKIN KEDALAM LEMARI ES 
UNTUK DI MINUM ESOK HARINYA
TENTUNYA SEBELUMNYA DIPANASKAN DULU.
JADI IBU PIKIR SEKALI LAGI DECH UNTUK  MENYAPIH 
ANAK IBU  



__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com

 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Muhammad_A_Yusuf


Saya turut menyampaikan bela sungkawa atas kepergian bidadari kecil ibu.
Insya Allah jika ibu sabar dan tabah dalam menghadapinya, bidadari kecil
ibu akan menjemput ibu di pintu surga, semoga.

M Amin Yusuf
321-361552 Ext. 4293
V-Team Dept.



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Ucapan Bela Sungkawa Terima kasih

2001-03-22 Terurut Topik Bismo Prayoga

Bapak  Ibu sekalian,
Saya sangat trenyuh membaca kisah Bpk  Ibu sekalian.
Saya sadar demikian berat beban kesedihan yg Bpk  Ibu
pikul atas hal ini, namun Bpk  Ibu tetap memutuskan
untuk share kepada kita semua. Saya harap Bpk  Ibu
sekalian tetap diberikan ketabahan  kekuatan dr Allah
swt, dan yakinlah Pak / Bu bahwa Adek pasti akan masuk
sorga bergembira dan bahagia dalam linndunganNya.
Insya Allah. Saya sarankan Pak / Bu untuk melaporkan
hal ini kepada IDI atau bahkan melaksanakan tuntutan
hukum kepada pihak terkait (RS. MMC, DSA, suster, dsb)
agar ada proses akuntabilitas / pertanggung jawaban
shg tidak terulang lagi kejadian tsb pada "Adek-Adek"
yg lain. Saya bukan ahli hukum Pak/Bu tapi saya yakin
bhw dg pelajaran ini mereka tdk akan mengulangi hal
tsb dan memperbaiki sistem yg berjalan (UGD kosong,
DSA yg tidak tanggap dsb). Namun ini hanya saran,
segalanya tentu tergantung Bpk / Ibu sekalian. Sekali
lagi tabah ya Pak / Bu, dan terima kasih banyak atas
masukannya. Warm Regards. Bismo

__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik andrie bramintya

Nggak bisa, pasrah dong
Hanya orang bodoh dan kejam yang pasrah tanpa usaha.
Bodoh, karena anda dirugikan tapi tidak berusaha untuk membenarkannya.
Kejam, karena kalau tidak dibenerin maka anak orang  lain yang akan kena, bisa saja 
anak anda adalah korban kedua, karena orang tua korban  yang pertama sama bodoh dan 
kejamnya dengan anda.
Jadi lebih baik di tuntut saja RS MMC nya, supaya ada kejelasan, apakah mereka yang 
salah atau anda yang menyalahkan.

Pasrah adalah untuk orang yang tidak beriman, Tuhan tidak pernah menyuruh ummatnya 
untuk pasrah, yang ada Tuhan menyuruh kita untuk berbuat segala ssesuatu dengan 
menyebut namanya.


Andrie Bramintya



Subject:[balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi pengalaman kepada
netter semua.
Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla Dwi Bachri  
(adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan mencoba 
menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil pelajaran buat 
kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada saya tapi akan 
saya coba.

2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah dilakukan
terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di RS.
Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah pulih
(diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek kembali batuk  
pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat sesak), tgl 8 
Maret saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana dianjurkan 
untuk  melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam 3.00 
pagi dia menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya 
segera mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga menganjurkan 
untuk  dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu 
oksigen),

segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana dia lgs
ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat oksigen. Dokter
disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan kantor suami 
ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke RS. MMC.

Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai kita teriak 
panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi tidak 
memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya pun tidak 
melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari kalau bayi itu 
penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin unt dirawat 
inap saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya kalau 
dirawat inap apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan 
oksigen atau yg lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar 
yg lebih tau (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD). 
Si dr tanya mau pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA 
disana jadi kami pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama 
DSA dr. Semi Asti.

Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya diperiksa sama
suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn oksigen melihat 
kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat bantu oksigen 
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa tidur 
walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr. Semi Asti datang 
unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia lgs kasih 
intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil drh  difoto) 
juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa sampai 
kurang lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya tanya 
ke suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai lemah, 
suster baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg tanya). 2 
jam kmd baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan, penyinaran 
saja tapi

tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek. Saya sdh
tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi DSAnya. Terapi 
kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia tidur  
sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali). Setelah terapi tidak

dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya yg kontrol pun hanya
memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn permintaan saya. Saya
beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa tangan  kakinya dingin
sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab itu pengaruh oksigen. Saya 
juga bertanya kapan mau difoto  dites darah, setelah ditanya baru ada 
tindakan (selalu begitu). Baru kemudian datang petugas unt ambil foto  
ambil darah. Hampir setengah jam mencari pembuluh arteri akhirnya tidak 
dapat  petugas menyerah (dia bilang mungkin dr yg bisa cari). Sementara 
itu kondisi si adek seperti mau tidur matanya seperti mata mengantuk. Saya 
tanya juga kapan saya bisa susuin dia, suster bilang sampai DSAnya dateng 
(ternyata rencananya DSAnya baru dateng besok, jadi 1 hari cuma satu kali 
kontrol). Suami saya juga complain karena kamarnya 

[balita-anda] Plasenta Letak Rendah

2001-03-22 Terurut Topik Lilik Kumalawati

Dear Netters,

Saat ini saya hamil menginjak minggu ke-31. Saat kontrol ke dokter kemaren
sore, DSOG saya bilang letak bayi normal  tidak ada kelainan apa2. Tapi
dari hasil USG kemaren juga saya lihat ada kalimat plasenta letak rendah,
berimplementasi di korpus depan, dengan derajat maturasi I.  Tapi tadi pagi
waktu baca majalah Ayahbunda terbaru pada kolom Ginekolog terdapat
pertanyaan ttg perdarahan pada waktu hamil  dijawab oleh dr H. Soepardiman
Sp.Og penyebabnya bisa karena plasenta letak rendah.

Karena artikel di AyahBunda itu membuat saya was-was juga, kemaren sih
karena DSOG saya bilang nggak ada masalah saya tidak menanyakan lebih lanjut
ttg plasenta letak rendah tsb. Yang menjadi pertanyaan saya, apa sebenarnya
yg dimaksud  efek dari plasenta letak rendah tsb ? Selama kehamilan ini
saya belum pernah (semoga saja tidak) mengalami perdarahan atau keluhan lain
yg serius.

Thanks atas sharingnya.

Lilik


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Artikel: Latihan Memperlancar Persalinan bersama Pasangan

2001-03-22 Terurut Topik Nurul Ainiyah

Dear netters...
saya menemukan artikel "Latihan Memperlancar Persalinan bersama Pasangan"
dari satuwanita.com
(http://www.satuwanita.com/index.html/kesehatan/0,6503,0/)... semoga berguna

Mama Ariq
(Untuk netters yg ngga bisa akses internet, gambar visualisasinya akan saya
kirimkan di mail saya selanjutnya...)
Latihan Memperlancar Persalinan Bersama Pasangan
(gambar 1:Pijitlagi2_1546_f_6503.jpeg)
satuwanita.com - Jangan pernah anggap remeh andil pasangan Anda dalam
memperlancar proses kehamilan Anda. Keresahan dan ketegangan yang Anda
alami, bisa agak menurun kadarnya jika saja Anda berbagi rasa dengan
pasangan Anda. Pasangan And juga ternyata bisa menjadi teman latihan yang
menyenangkan dan paling efektif untuk membuat persalinan Anda lancar, tidak
percaya? Simak yang berikut. 
Beberapa posisi yang membantu
1. Berdirilah berhadapan, kemudian lingkarkan tangan Anda di lehernya.
Sementara itu rebahkan kepala Anda di dadanya. Biarkan kedua tangan pasangan
Anda melingkar di bahu Anda, dimana salah satu tangannya memegangi bahu dan
satunya lagi mengurut punggung Anda.
2. Siapkan sebuah kursi dan bantal. Lalu persilahkan pasangan Anda untuk
duduk di kursi dengan bantal di pangkuannya. Kemudian posisikan tubuh Anda
berlutut di sampingnya dan lipatlah tangan Anda di atas pangkuannya sambil
menjatuhkan kepala Anda di pangkuannya. Usahakan posisi Anda senyaman
mungkin dan minta kekasih Anda untuk mengurut atau mengusap punggung Anda.
Lebih baik lagi jika pasangan Anda memijat sekitar leher, telinga, dan bahu
Anda. 
Beberapa teknik pemijatan
(gambar2: pijit2%20copy_1548_f_6503[1].jpeg)
Pijatan yang tepat akan membuat Anda nyaman. Mintalah pasangan Anda membaca
panduan ini dan melakukannya untuk Anda. Pijatan ini akan lebih bermanfaat
jika dilakukan pada posisi tengkurap dan saat Anda tidak berbusana, untuk
mengurangi tekanan pada perut gunakan handuk atau bantal tipis di sekitar
perut Anda. Gunakan minyak dan sedikit bedak untuk melicinkan gerakan.
Hindari daerah varises dan sendi yang membengkak (jika ada), dan bagian
kulit yang lembut. Berikut cara pemijatannya: 
1. Daerah punggung menjadi daerah ideal yang dapat dipijat, usahakan
memberikan tekanan yang kuat pada akhir pijatan Anda. Sebaiknya dimulai dari
pangkal punggung ke arah lengan dan tangan Anda. Kemudian menyeluruh ke
seluruh punggung dengan kedua tangannya.
(gambar3: Pijit_lagi_1547_f_6503.jpeg)
2. Selain tengkurap, pemijatan bisa juga dilakukan pada posisi telentang.
Sanggahlah bahu dan tumit Anda dengan beberapa bantal, kemudian pijatlah
lembut mulai dari mata kaki sampai paha Anda. Usahakan gerakan pelan dan
teratur. Jangan lupa gunakan minyak agar licin.
3. Pada posisi duduk, Anda bisa meminta pasangan Anda untuk memijat dari
pangkal paha hingga perut dengan lembut, melingkari bagian yang menonjol.
Dasar panggul Anda bisa juga dipijat agar lebih nyaman, namun usahakan
menggunakan minyak agar jalannya pijatan lancar dan licin. Bagaimana, mudah
bukan? Selamat mencobanya deh! 


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita

2001-03-22 Terurut Topik Devi_Susanti


Dear Ibu Dini, Dina
Thank's atas info dan sharing-nya, saya akan coba kiat"-nya...
Sedikit informasi dari saya, mengenai reaksi atas bunyi" yg lain
(kerincing, pethok" atau guk") syukur anak saya sangat baik responnya (tdk
mengedip"kan matanya, dia cepat tanggap dan bereaksi dan mencari asal
suaranya), dan juga   dia sangat suka sekali/ tidak takut sama ayam dan
anjing (hidup) asal tidak berbunyi ncit .. ncit .. (tapi kalo mandi mau,
sama bebek/anjing-nya he ... he ... he ...).
Semoga dg kiat dari ibu" tsb anak saya tidak takut lagi dg suara ncit ...
ncit ..

Mamanya Gabby


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh( sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik Quinike N. Sukirwan


Kalau pengalaman saya, lain lagi, anak saya hobinya nitilin bibirnya,
terutama kalau lagi bengong mau tidur.
Sempet juga ibu jarinya diolesin m. kayu putih, tp ndak mempan tuh...
kya'nya begitu rasa/baunya hilang, ya udah... mulai lagi!
Nah, akhirnya saya dapat ide : pakai plester!!
Kan banyak tuh plester anak-2, ada yg Pooh, ada Barbie, Arthur, dalmatian,
crayons, gambar2 binatang, anjing dll. Ya udah, tiap malam sebelum tidur,
jari jempolnya ujungnya diplester, jadi dia ndak bisa nitilin bibirnya. 
He-eh... seminggu kemudian, brenti tuh kebiasaannya!

Nah, coba saja ide saya ini... siapa tahu bisa menghentikan kebiasaan
ngisap jempol! Tapi gimana pun juga, musti diperhatikan lho ya... jangan
sampai malah dia makan plesternya! Maksudnya dikasih plester yg lucu2, spy
si anak tertarik sama plesternya dan ngga' mengisap jempolnya lagi
(plesternya disayang2...)
Selamat mencoba!!

rgds,
Quinike

-- Muwarni Dewi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya
 pengalaman
 sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan,
 kebiasaannya
 susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah
 agak
 kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal
 itu
 keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas.
 Masalahnya
 adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena
 dihisap
 terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya
 ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini,
 padahal
 saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia
 bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya
 pengalaman seperti saya ini. 
 
 Terima kasih atas sarannya. 
 Dewi 
  

__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Bagaimana kita menyikapinya (RS/layanan Medik)

2001-03-22 Terurut Topik watini

P' Edy Subrata,

Saya juga punya pengalaman mungkin sepele.
Pada saat saya nganter suami kontrol (habis opname) di RS. 
Ngantrinya duluan tapi dipanggilnya paling belakang.
Ternyata petugas jaga itu diantri dengan uang.
Padahal mereka datang kondisinya lebih sehat dibanding suami saya,
tapi ternyata juga mereka lebih tega dan memanfaat uangnya.



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] OOT**FACTORY OUTLET (FYI)

2001-03-22 Terurut Topik Mamiek.JM

Just FYI (buat ibu2)
Yang Hobby belanja kali ye.. .  tapi bapak2 juga boleh

** ONLY JAKARTA 
  1. Havillah stock center
  Samping GD Menara Imperium
  Jl HR Rasuna Said Jakse
  Tlp.83700343-83700344

  2. Milenia
  ~ Sudirman Central usiness District (SCBD)
 Lot 6 Jkt
Tlp.5150808
  ~Jl. wolter Monginsidi (Depan STM PEnerbangan)

  3. Depe Factory Strore
  Jl Ampera Raya No 115 Kemang Jaksel
  Tlp.7806910-78835639

  4. ESPE Factory Store
 Jl Panglima Polim IX/16 ,jaksel
 Tlp7200671-7200672

 5. SG house of Branded
 Jl Setia Budi Tengah No 37 Jaksel
 Tlp.5256182

 6. Stockmart Metro Factory outlet
 Jl Suci no.4 Ciracas jaktim (Dekat Kp.Rambutan)  
 Tlp.8403030 ext. 350/355

*

Mami J Maddenuang
Mama Ghifari dan Gaska
*

 
 

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Darwita, Arnelli AIS

Untuk Ibu Maimun,

Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Semoga anda dan keluarga diberiNya
kekuatan dalam menghadapi cobaan. 

Salam 
Bunda Fajar

-Original Message-
From: nur ismurrochmah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, March 23, 2001 8:57 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC


Buat Ibu Maimun,
 
 Innalillahi wa inailaihi roji'un.
 Saya juga turut berbela sungkawa, semoga Ibu  
keluarga diberi ketabahan .

nur


--- Taufan Surana [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Buat Ibu Maimun,
 
 Innalillahi wa inailaihi roji'un.
 Saya turut berbela sungkawa.. dan meneteskan air
 mata membaca email Ibu Maimun.
 
 Sama dengan Ibu, saya sangat yakin akan takdir
 Allah. Tetapi, menurut saya, jangan dibiarkan kasus
 seperti ini berhenti disini hanya karena kita
 percaya takdir. Kita harus menuntut tanggung jawab
 dokter/RS ybs, supaya kasus seperti ini tidak
 terjadi lagi di masa yad, karena Ibu tahu bahwa
 kejadian ini adalah kelalaian dari pihak RS.
 Kalau saya bisa 'memaksa' Ibu, maka saya akan
 meminta Ibu utk menuntut hal ini ke pengadilan. Di
 negara2 maju seperti Jepang, dengan kejadian seperti
 ini polisi akan langsung menangkap dokter tsb,
 walaupun tanpa pengaduan dari orangtua. karena hal
 ini sudah diatur oleh UU.
 
 
 Sekian komentar dari saya, semoga Ibu dan keluarga
 tetap tabah.
 
 Taufan Surana
 
 
 
 
 ---Original Message---
 
 From: maimun utami
 Date: 2001"N03OEZ22" 14:45:37
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
 berbagi pengalaman kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
 Sitti Fadilla Dwi Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT.
 Saya akan mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
 diambil pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan
 menyesakkan dada saya tapi akan 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama
 itu telah dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
 Yuli Yafri di RS. 
 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
 kondisinya sudah pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
 kemudian adek kembali batuk  
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
 terlihat sesak), tgl 8 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari
 sana dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
 tepatnya jam 3.00 pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh
 biru saya segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
 jaga menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
 (alat bantu oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara,
 disana dia lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
 alat oksigen. Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
 Mengingat jaminan kantor suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya
 bawa ke RS. MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
 sampai-sampai kita teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
 muncul, tapi tidak 
 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul.
 Dokternya pun tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
 mengomentari kalau bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg
 mutusin unt dirawat inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs
 tanya kalau dirawat inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
 pemasangan oksigen atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di
 kamar yg lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
 UGD). Si dr tanya mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
 satupun DSA disana jadi kami 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
 merekomendasikan nama DSA dr. Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi,
 anak saya diperiksa sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
 dibantu dgn oksigen melihat 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
 dipasanglah alat bantu oksigen  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan 
 adek bisa tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
 DSAnya dr. Semi Asti datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
 adek, dan dia lgs kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
 diterapi, diambil drh  difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
 tsb periksa sampai kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
 akhirnya saya tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
 dia yg mulai lemah, suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya
 yg tanya). 2 jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
 penguapan, penyinaran saja tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
 dijalanin adek. Saya sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
 intruksi DSAnya. Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
 malah dia tidur  
 sesekali 

RE: [balita-anda] ( : Berhenti pakai Dot !!!)dan kebiasaan aneh( sorry ditambah)

2001-03-22 Terurut Topik Quinike N. Sukirwan


Lhaa... yg udah ditulis ilang! Aduh, IE saya kok error ya...?

Kebetulan saya punya pengalaman sejenis, tapi anak saya hobinya nitilin
bibir, bukan ngisap jempol. Terutama kalau lagi bengong menjelang tidur.
Sempet juga jempolnya diolesin m. kayu putih, tapi begitu rasa/baunya
hilang, dia mulai lagi nitilin bibir.
Nah, akhirnya saya dapat ide : pakai plester!!! 
Kan banyak tuh plester yg lucu, spt pooh, dalmatian, crayon, animals, dll.
Ya sudah, jadinya setiap malam sebelum tidur, jempolnya ta'plester.
Seminggu kemudian, kebiasaan itu hilang...! Bibirnya jadi bagus lagi.

Nah, coba saja ide saya ini dipakai buat yg suka ngisap jempol. 
Tapi jangan lupa diperhatikan, jangan sampai plesternya malah dimakan sama
anaknya. Maksudnya dikasih plester yg lucu2 supaya si anak jadi tertarik
sama plesternya, dan plesternya disayang-sayang jadi lupa ngemut
jempolnya.

Gitu aja deh, selamat mencoba!!

rgds,
Quinike

--- Muwarni Dewi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wah... seru juga ya dengerin kisah ibu-ibu ini... saya juga punya
 pengalaman
 sama dengan anak saya yang sekarang usianya 1 tahun 4 bulan,
 kebiasaannya
 susah sekali dihilangkan. Dia punya bantal kecil kesayangan yang udah
 agak
 kumel dan isi bantalnya tuh udah nggak karuan. Nah sambil bawa2 bantal
 itu
 keman-mana dia juga menghisap jempolnya terus tanpa mau dilepas.
 Masalahnya
 adalah kulit di jempol tangannya itu sampai agak terkelupas karena
 dihisap
 terus. Mohon inputnya bagaimana saya dapat mengurangi kebiasaan jeleknya
 ini. Saya takut sampai dewasa dia tidak mau melepas jempolnya ini,
 padahal
 saya sudah berusaha memberikan pare dan jamu pait di jempolnya. Tapi dia
 bener2 tidak bisa melepaskan. Mohon bantuan ibu-ibu yang pernah punya
 pengalaman seperti saya ini. 
 
 Terima kasih atas sarannya. 
 Dewi  

__
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Komposisi Susu Formula

2001-03-22 Terurut Topik Marlia Ulfah

Dear Netters..

Sebagai orang tua pasti kita ingin yang terbaik untuk anak kita, demikian
juga untuk memilih susu formula pastilah kita ingin yang terbaik. Saya telah
melakukan riset kecil-kecil-an  untuk merangkum kandungan susu formula. Yang
membuat saya bingung ada beberapa susu formula yang kandungan-nya hampir
sama namun harganya jauh sekali.  Saya jadi ragu apakah benar kandungan pada
susu formula yang tertera pada kemasan-nya benar ? Atau ada proses lain yang
menyebabkan susu tersebut jauh lebih mahal.
Secara pribadi saya lebih cenderung memilih susu formula yang lebih mahal
tersebut, entah sugesti atau apa tapi yang jelas kayaknya nggak tega kalo
ngasih anak susu murah, toh seharian kita kerja juga untuk anak..
Namun jika memang kandungan gizi pada susu tersebut memang sama kenapa tidak
ya ???
Ada netter yang mau kasih comment ? Apakah perbedaan harga susu tersebut
karena merk ?
Bahan Baku yang Impor ? Or ada faktor lainnya..??

Inilah hasil rangkuman saya terhadap tiga merk susu dari kemasannya , sejauh
ini anak saya sudah pernah mencoba ketiganya dan tidak ada masalah..

Setiap 100 gr susu Mengandung :

KandunganEnfapro Vitalac 2
Promil 

Energi Makanan  450  kkal   470 kkal460 kkal
Protein 15,7 g20 g20  g

Lemak   14,8 g20 g18  g
Nukleotida  16mg   -
Karbohidrat  64   g  52,5 g
55 g
Mineral  3,6  g 4,5  g  
Abu   -   -
5  g
Air  2 g 3  g
-
Vitamin A   1400 IU2000 IU
1380 SI
Taurina  29mg-
-
Asam Linolenat 3170   mg   210 mg140
mg 
Asam Linolenat 6 2,2   g 2,7  mg
-   
Kolina   67mg   88   mg
28mg
Vitamin B12  1,4   mcg   1   mcg
0.72  mcg
Asam Folat34mcg  50   mcg
36   mcg  
Tembaga 270   mcg 300  mcg348   mcg
Besi8,1mg  7   mg
7,2   mg
Kalsium 510mg   690 mg  688mg
Fosfor  410mg   531  mg 392
mg
Magnesium 54mg87  mg
56mg
Vitamin D   200IU310   IU
288SI
Vitamin E   7   IU7   IU
8 SI
Vitamin C 40mg50   mg  40
mg
Vitamin B1  340mcg 350 mcg480   mcg

Vitamin B2  670mcg 800 mcg 720
mcg
Niasina 5400  mcg4000 mcg   3660
mcg
Vitamin B6  310  mcg  300 mcg
288mcg 
Asam Pantotenat 2200  mcg 2000 mcg  1440   mcg
Biotina  13,4  mcg 10 mcg  10,4  mcg

Seng 4   mcg4  mg  3
mg
Iodium  65   mcg  50 mcg 40
mcg
Mangan  49   mcg 115 mcg 60
mcg
Inositol20mg   20 mg
- 
Natrium197   mg  270 mg
192   mg
Kalium 700   mg   870 mg600
mg
Klorida380   mg   598  mg
480mg




 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Perumahan SD di Medan

2001-03-22 Terurut Topik Mirma

Dear netters,
rekan kerja saya akan segera pindah tugas ke Medan.  Kebetulan dia punya 2 anak (1 
balita dan 1 akan masuk SD).  
Mohon saran netters yang ada di Medan, atau yang pernah tinggal di Medan, untuk tempat 
tinggal, dimana yang lingkungannya baik untuk balita, serta rekomendasi untuk SD yang 
bagus.

Terima kasih.
Mirma



[balita-anda] Rw: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita

2001-03-22 Terurut Topik Dina B


 Anak saya yasmin (12 bulan) dulu juga suka begitu bu. waktu pertama-tama
 dibelikan bebek-2xkan yg berbunyi cit-cit  dia nggak mau dan matanya
 berkedip-2x spt takut, tapi saya akalin aja bebek-2kan nya saya dekatkan
ke
 pipi saya sambil bilang "Bebek sayang  nih bebek sayang umi trus
sayang
 yasmin." saya dekatkan bebeknya keanak saya sambil dibunyikan, begitu
terus
 saya lakukan sampai anak saya tidak takut lagi.
 Begitu juga cara orang tua saya mengenalkan binatang spt ayam  kucing ke
 anak saya. anak ayamnya diambil dan didekatkan ke si kecil sambil di
 sayang-2x. Sampai sekarang anak saya nggak takut tuh ngasih makan ayam,
 malah ayamnya ngelunjak kalau lihat anak saya lasung dekat-2x sambil
 mematuk-2x minta makan.

 saya rasa kuncinya yaitu kita harus memberikan rasa aman  percaya pada
anak
 bahwa mainan atau apapun yg nanti akan ibu berikan itu tidak akan
menyakiti
 si kecil.
 Eh ... maaf bu ceritanya jadi kepanjangan.

 Salam
 Dina

 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 1:52 PM
 Subject: [balita-anda] Mainan berbunyi utk balita


 
  Dear Netters,
  Begini nich  , saya mau nanya anak saya Gabby (6,5 bulan) akhir" ini
  kalo dikasih mainan yg berbunyi ncit ... ncit...(mis. bebek, anjing dll
  ...) kok nggak mau yach ???!!, apa karena saya jarang sekali / kurang
 cepat
  memperkenalkannya, tapi waktu 1 bulan udah saya kasih mainan yg berbunyi
  kerincing" dan mainan pegangan yg berbunyi dan dia mau.
  Sekali mainan ncit ... ncit... itu dibunyikan didekat dia , dia pasti
 nggak
  akan mau lagi ama mainan itu (udah saya coba beberapa kali).
  Dan lagi kalo mainan berbunyi ncit ... ncit... itu dibunyikan dia pasti
  mengedip"kan matanya. Gimana yach ... cara mengatasinya ??? kan ...
  sekarang banyak mainan seperti itu dan saya ingin memberikannya.
  Mohon sharingnya dari rekan netters .
 
  Mamanya Gabby
 
 
   kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik,
 http://www.indokado.com
   Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
  Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
  Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC-

2001-03-22 Terurut Topik tyudawat



Rekan-rekan netter yang terhormat,

kalo saya boleh usul utk meringankan beban Ibu Maimun, seandainya Ibu
Maimun dan keluarga mau memperkarakan masalah ini ke pengadilan (krn banyak
yang mengusulkan demikian) , alangkah baiknya rekan-rekan mau memberikan
referensi pengacara atau LBH yang bisa membantu beban Ibu Maimun dan
keluarga derita.

Salam

Teny






 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] Taman Safari

2001-03-22 Terurut Topik prisca veronica

Bapak/Ibu,
Rencananya saya mau jalan jalan ke Taman Safari nih besok liburan.
Bisa kasih tahu nggak yah sekarang tiketnya udah berapa sih? (maklum
rombongan .. hehe).

Terima kasih yah.
Mama Lolo


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























[balita-anda] BAB KERAS

2001-03-22 Terurut Topik Mega Rahayu

Netters...mau minta tolong nih, mungkin sebelumnya udah pernah dibahas tapi aku 
kebingungan cari file-nya nih masalah BAB anak yg keras.
Soalnya anakku Syafa (4 bulan) hari ini BAB-nya keras, untuk informasi kemarin aku 
kasih pure buah pisang ambon+pepaya, padahal waktu aku kasih pisang cavendis dia 
lancar2 saja BAB-nya.
Apa yg mesti saya lakukan agar BAB-nya gak keras mohon sharingnya soalnya dia nangis 
nihterima kasih sebelumnya.


Salam ,

Mama Syafa 



Re: [balita-anda] Taman Safari

2001-03-22 Terurut Topik putia pramita

mama Lolo,
minggu lalu saya baru dari sana.Sekarang harga tiket masuk Rp. 20.000,- 
/orang dan untuk mobil Rp. 10.000,- /mobil tentunya.
Selamat menikmati, jangan lupa kunjungi air terjunnya ya,..bagus sekali.


From: prisca veronica [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: 'balita kita' [EMAIL PROTECTED], 'Balita anda'  
[EMAIL PROTECTED], 'anakku' [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Taman Safari
Date: Fri, 23 Mar 2001 11:18:12 +0700

Bapak/Ibu,
Rencananya saya mau jalan jalan ke Taman Safari nih besok liburan.
Bisa kasih tahu nggak yah sekarang tiketnya udah berapa sih? (maklum
rombongan .. hehe).

Terima kasih yah.
Mama Lolo


  kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, 
http://www.indokado.com
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





















_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.


 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























Re: [balita-anda] obat tradisional 2

2001-03-22 Terurut Topik Debby


Batuk rejan merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas,
tepatnya pada batang tenggorokan. Penyebabnya kuman Hemophilus pertussis.
Batuk rejan yang juga dikenal sebagai "batuk seratus hari" atau kinkhoest
berlangsung selama dua bulan lebih, kalau tidak diobati dengan baik.
Gejalanya mirip influenza, yaitu batuk dan pilek ringan serta menurunnya
nafsu makan, yang berlangsung kira-kira 1 - 2 minggu.

salam
mama kevin

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, March 23, 2001 12:24 PM
Subject: Re: [balita-anda] obat tradisional 2



Batuk rejan itu apa ya ??

Wass.






 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Sumarni, Iis AIS

Innalillahi wainna'ilaihi raajiun.
Saya turut bela sungkawa atas meninggalnya anak ibu, semoga ibu dan
keluarga tabah menghadapi semuanya. Mungkin Allah swt lebih tahu mana
yang terbaik dan ibu harus yakin dia akan lebih damai dan bahagia di
sisi Allah swt.

wassalam
Mama haza 

-Original Message-
From: Rita,SatriaJKEMS [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, March 22, 2001 3:04 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC




Innalillahi wainna'ilaihi raajiun. Saya ikut belasungkawa atas
meninggalnya
buat hati Mba dan keluarga. Saya ikut sedih  miris membaca
kisah
Mba. Mudah2an Adek
mendapat tempat yg layak di sisi Allah SWT. Amin. 
Tabah dan merelakan Adek  menemui Allah  akan membuat Adek lebih
Bahagia

Mamanya Afif

 -Original Message-
 From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
 
 Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan berbagi
pengalaman
kepada 
 netter semua.
 Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua Sitti Fadilla
Dwi
Bachri 
 (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah SWT. Saya akan
mencoba 
 menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat diambil
pelajaran buat 
 kita semua walaupun masih terasa berat dan menyesakkan dada
saya
tapi akan
 
 saya coba.
 2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan selama itu telah
dilakukan 
 terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr. Yuli Yafri di
RS.

 Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah kondisinya sudah
pulih 
 (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu kemudian adek
kembali
batuk 
 
 pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm terlihat
sesak),
tgl 8
 Maret 
 saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali, dari sana
dianjurkan unt 
 melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret tepatnya jam
3.00
pagi dia 
 menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya sdh biru saya
segera 
 mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter jaga
menganjurkan unt 
 dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada (alat bantu
oksigen), 
 segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra Jatinegara, disana
dia
lgs 
 ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang alat
oksigen.
Dokter 
 disana menganjurkan unt dirawat inap disana. Mengingat jaminan
kantor
 suami 
 ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb saya bawa ke
RS.
MMC. 
 Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong sampai-sampai
kita
teriak 
 panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya muncul, tapi
tidak

 memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya muncul. Dokternya
pun
tidak 
 melakukan pertolongan pertama hanya periksa  mengomentari
kalau
bayi itu 
 penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya yg mutusin
unt
dirawat
 inap 
 saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya lgs tanya
kalau
dirawat
 inap 
 apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti pemasangan
oksigen
atau yg 
 lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga di kamar yg
lebih tau 
 (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga UGD).
Si dr
tanya
 mau 
 pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal satupun DSA
disana
jadi kami
 
 pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb merekomendasikan nama DSA
dr.
Semi 
 Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30 pagi, anak saya
diperiksa
 sama 
 suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt dibantu dgn
oksigen
melihat
 
 kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya dipasanglah alat
bantu
oksigen
  
 dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan  adek bisa
tidur 
 walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi DSAnya dr.
Semi
Asti
 datang 
 unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si adek, dan dia
lgs
kasih 
 intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus, diterapi, diambil
drh

 difoto) 
 juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA tsb periksa
sampai
 kurang 
 lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai akhirnya saya
tanya ke 
 suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi dia yg mulai
lemah,
 suster 
 baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs saya yg
tanya). 2
jam kmd 
 baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya penguapan,
penyinaran
saja
 tapi 
 tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini dijalanin adek.
Saya
sdh 
 tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas intruksi
DSAnya.
Terapi 
 kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis malah dia
tidur
 
 sesekali 

RE: [balita-anda] Komposisi Susu Formula

2001-03-22 Terurut Topik ariesanthy

Menurut SPG Vitalac 2, bhn bakunya dari lokal sedangkan enfa, procal,
chilmill de el el (yang termasuk mahal) itu bahan bakunya masih harus
diimpor,tapi kalau ditanya memang vitalac itu prototipenya chillmil (katanya
sih, tapi kalau dilihat memang kandungannya hampir serupa)

-Original Message-
From: Marlia Ulfah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, March 23, 2001 10:43 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Komposisi Susu Formula


Dear Netters..

Sebagai orang tua pasti kita ingin yang terbaik untuk anak kita, demikian
juga untuk memilih susu formula pastilah kita ingin yang terbaik. Saya telah
melakukan riset kecil-kecil-an  untuk merangkum kandungan susu formula. Yang
membuat saya bingung ada beberapa susu formula yang kandungan-nya hampir
sama namun harganya jauh sekali.  Saya jadi ragu apakah benar kandungan pada
susu formula yang tertera pada kemasan-nya benar ? Atau ada proses lain yang
menyebabkan susu tersebut jauh lebih mahal.
Secara pribadi saya lebih cenderung memilih susu formula yang lebih mahal
tersebut, entah sugesti atau apa tapi yang jelas kayaknya nggak tega kalo
ngasih anak susu murah, toh seharian kita kerja juga untuk anak..
Namun jika memang kandungan gizi pada susu tersebut memang sama kenapa tidak
ya ???
Ada netter yang mau kasih comment ? Apakah perbedaan harga susu tersebut
karena merk ?
Bahan Baku yang Impor ? Or ada faktor lainnya..??

Inilah hasil rangkuman saya terhadap tiga merk susu dari kemasannya , sejauh
ini anak saya sudah pernah mencoba ketiganya dan tidak ada masalah..

Setiap 100 gr susu Mengandung :

KandunganEnfapro Vitalac 2
Promil 

Energi Makanan  450  kkal   470 kkal460 kkal
Protein 15,7 g20 g20  g

Lemak   14,8 g20 g18  g
Nukleotida  16mg   -
Karbohidrat  64   g  52,5 g
55 g
Mineral  3,6  g 4,5  g  
Abu   -   -
5  g
Air  2 g 3  g
-
Vitamin A   1400 IU2000 IU
1380 SI
Taurina  29mg-
-
Asam Linolenat 3170   mg   210 mg140
mg 
Asam Linolenat 6 2,2   g 2,7  mg
-   
Kolina   67mg   88   mg
28mg
Vitamin B12  1,4   mcg   1   mcg
0.72  mcg
Asam Folat34mcg  50   mcg
36   mcg  
Tembaga 270   mcg 300  mcg348   mcg
Besi8,1mg  7   mg
7,2   mg
Kalsium 510mg   690 mg  688mg
Fosfor  410mg   531  mg 392
mg
Magnesium 54mg87  mg
56mg
Vitamin D   200IU310   IU
288SI
Vitamin E   7   IU7   IU
8 SI
Vitamin C 40mg50   mg  40
mg
Vitamin B1  340mcg 350 mcg480   mcg

Vitamin B2  670mcg 800 mcg 720
mcg
Niasina 5400  mcg4000 mcg   3660
mcg
Vitamin B6  310  mcg  300 mcg
288mcg 
Asam Pantotenat 2200  mcg 2000 mcg  1440   mcg
Biotina  13,4  mcg 10 mcg  10,4  mcg

Seng 4   mcg4  mg  3
mg
Iodium  65   mcg  50 mcg 40
mcg
Mangan  49   mcg 115 mcg 60
mcg
Inositol20mg   20 mg
- 
Natrium197   mg  270 mg
192   mg
Kalium 700   mg   870 mg600
mg
Klorida380   mg   598  mg
480mg




 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com

 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC

2001-03-22 Terurut Topik Mulyono, Sri
Title: RE: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC





 
Untuk yang kesekian kali terjadi lagi hal seperti ini Teman-teman di YLKI bagaimana tanggapannya.. 


-Original Message-
From: Menik Dyah Ayu W [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 23 Maret 2001 9:12
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC




Saya juga mengucapkan belasungkawa yg sedalam-dalamnya.
Insya Allah arwah Adek sudah tenang diterima disisiNya. Semoga Ibu dan
keluarga diberikan ketabahan.
Saya juga punya anak masih bayi (7 bln), terima kasih untuk kesediaan Ibu
menceritakan pengalaman yg Ibu alami, walau saya tau hal ini sangat berat
bagi Ibu. Tetapi semuanya akan menjadi pelajaran yg sangat berarti bagi
kami.


Salam,
Menik



   -Original Message-
   From: maimun utami [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
   Sent: Thursday, March 22, 2001 12:48 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [balita-anda] Anakku meninggal di RS. MMC
  
   Para netters tercinta, saya ingin bercurhat dan
  berbagi pengalaman kepada
   netter semua.
   Pada tanggal 9 Maret 2001 anak saya yang ke dua
  Sitti Fadilla Dwi Bachri
   (adek) yg berusia (4 bln) telah dipanggil Allah
  SWT. Saya akan mencoba
   menceritakan kronologis kepulanggannya agar dapat
  diambil pelajaran buat
   kita semua walaupun masih terasa berat dan
  menyesakkan dada saya tapi akan
  
   saya coba.
   2 minggu anak saya menderita batuk pilek dan
  selama itu telah dilakukan
   terapi selama 3 kali atas rekomendasi DSAnya dr.
  Yuli Yafri di RS.
   Bunda.Setelah dilakukan terapi alhamdulillah
  kondisinya sudah pulih
   (diperkuat dgn pemeriksaan DSAnya). Seminggu
  kemudian adek kembali batuk 
  
   pilek tepatnya tgl 5 Maret 01 (saat itu dia blm
  terlihat sesak), tgl 8
   Maret
   saya putusin unt mengajaknya ke terapi kembali,
  dari sana dianjurkan unt
   melakukan terapi kembali besok  lusa. 9 Maret
  tepatnya jam 3.00 pagi dia
   menangis  tidak mau disusuin, melihat bibirnya
  sdh biru saya segera
   mengajaknya ke klinik 24 jam didekat rumah. Dokter
  jaga menganjurkan unt
   dibawa ke RS mengingat fasilitas disana tidak ada
  (alat bantu oksigen),
   segera saya larikan dia ke UGD RS. Mitra
  Jatinegara, disana dia lgs
   ditangani sama dr  suster yg jaga  lgs dipasang
  alat oksigen. Dokter
   disana menganjurkan unt dirawat inap disana.
  Mengingat jaminan kantor
   suami
   ada di RS. MMC maka dgn surat pengantar dr tsb
  saya bawa ke RS. MMC.
   Sesampai disana ruangan UGDnya terlihat kosong
  sampai-sampai kita teriak
   panggil suster  DRnya. Baru kemudian susternya
  muncul, tapi tidak
   memberikan tindakan apa-apa sampai dokternya
  muncul. Dokternya pun tidak
   melakukan pertolongan pertama hanya periksa 
  mengomentari kalau bayi itu
   penyembuhannya hanya dgn terapi saja. Suami saya
  yg mutusin unt dirawat
   inap
   saja si Dokter malah bilang oh boleh saja, saya
  lgs tanya kalau dirawat
   inap
   apakah dikasih tindakan pertolongan (seperti
  pemasangan oksigen atau yg
   lainnya) si dokter bilang kalau nanti dokter jaga
  di kamar yg lebih tau
   (Apakah memang begitu tindakan seorang dokter jaga
  UGD). Si dr tanya
   mau
   pake DSA siapa? karena saya  suami tdk kenal
  satupun DSA disana jadi kami
  
   pasrah mau dikasih siapa aja. Dr tsb
  merekomendasikan nama DSA dr. Semi
   Asti. Setelah mendapat kmr yg kosong jam 4.30
  pagi, anak saya diperiksa
   sama
   suster  dr piket. Saya malah minta tlg dr unt
  dibantu dgn oksigen melihat
  
   kondisi adek yg sdh semakin sesak. Akhirnya
  dipasanglah alat bantu oksigen
   
   dilakukan terapi uap, kondisinya mulai agak baikan
   adek bisa tidur
   walaupun nafasnya masih berbunyi. Jam 7.00 pagi
  DSAnya dr. Semi Asti
   datang
   unt periksa. Dia kaget melihat kondisi nafas si
  adek, dan dia lgs kasih
   intruksi pengobatan ke suster (hrs diinfus,
  diterapi, diambil drh 
   difoto)
   juga menyuruh unt tidak disusuin (puasa). Stlh DSA
  tsb periksa sampai
   kurang
   lebih 1,5 jam blm ada pengobatan apa-apa, sampai
  akhirnya saya tanya ke
   suster berapa lama adek hrs puasa melihat kondisi
  dia yg mulai lemah,
   suster
   baru bergerak unt memasang infusnya (selalu hrs
  saya yg tanya). 2 jam kmd
   baru dilakukan terapi, terapi yg dilkk hanya
  penguapan, penyinaran saja
   tapi
   tidak disedot berbeda dgn terapi yg slm ini
  dijalanin adek. Saya sdh
   tanyakan ini, tapi mereka menjawab itu semua atas
  intruksi DSAnya. Terapi
   kali ini berbeda si adek tidak sedikitpun menangis
  malah dia tidur 
   sesekali menjilat lidahnya (kehausan barangkali).
  Setelah terapi tidak
   dilakukan pemeriksaan sampai siang hari. Susternya
  yg kontrol pun hanya
   memeriksa infus atau oksigen saja, itupun krn
  permintaan saya. Saya
   beberapakali panggil dr jaga  bertanya kenapa
  tangan  kakinya dingin
   sementara kepalanya panas, si dr hanya menjawab
  itu pengaruh oksigen. Saya
  
   juga bertanya kapan mau difoto  dites darah,
  setelah ditanya baru ada

[balita-anda] Uang TIDAK Bisa Membeli Segalanya

2001-03-22 Terurut Topik Rudy Sutadi, MD

WHAT MONEY CAN'T BUY
Uang Tidak Bisa Membeli Segalanya
 

Money can buy a house 
   but not a home. 
Uang bisa membeli rumah
   tetapi bukan kenyamanannya.

Money can buy a bed
   but not sleep. 
Uang bisa membeli ranjang
   tapi bukan kenyenyakan-tidurnya.

Money can buy a clock 
   but not time. 
Uang bisa membeli jam
   tapi bukan waktu-nya.

Money can buy a book
   but not knowledge. 
Uang bisa membeli buku
   tetapi bukan pengetahuannya

Money can buy food
   but not an appetite. 
Uang bisa membeli makanan
   tetapi bukan selera-makannya.

Money can buy position
   but not respect. 
Uang bisa membeli jabatan
   tetapi bukan kehormatannya.

Money can buy blood
   but not life. 
Uang bisa membeli darah
   tetapi bukan jiwanya

Money can buy medicine 
   but not health. 
Uang bisa membeli obat
   tetapi bukan kesehatannya.

Money can buy sex
   but not love. 
Uang bisa membeli tubuh seseorang
   tetapi bukan cintanya

Money can buy insurance
   but not safety. 
Uang bisa membeli asuransi
   tetapi bukan keselamatannya

You see, 
   money is not everything. 
Iya kan,
   uang bukan segalanya

Therefore, if you have too much, 
   can you please give some to me?
Oleh karena itu, jika kamu sudah berkelebihan uang,
   kasih saja ke saya, yaaa.

~Author Unknown~
Dari http://www.dobhran.com/humor/GRhumor188.htm 


Dari URL lain:
Money isn't everything - by Lisa A. Stanford

Abstract:
   They say you can't buy happiness, 
   but maybe you can trade for it...By Lisa A. Sandford.
etc.
 





 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























  1   2   >