[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Bukhari, Anda beberapa kali menyerang pribadi saya bukan isi tulisan saya. Cara ini tidak membuat anda jadi terlihat cerdas, pak. Debatlah pandangan saya, tunjukkan dimana pandangan saya yang tidak anda setujui. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: Kelihatannya dia dikasih dear atau tidak sama saja, niat asalinya memang mau mengacau saja. Orang seperti ini selalu ada saja, meloncat-loncat dari satu milis ke milis lain... Wasalam. - Original Message - From: zhonghua_wenhua To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 8:02 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@... wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
Re: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Kelihatannya dia dikasih dear atau tidak sama saja, niat asalinya memang mau mengacau saja. Orang seperti ini selalu ada saja, meloncat-loncat dari satu milis ke milis lain... Wasalam. - Original Message - From: zhonghua_wenhua To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 8:02 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Ada permasalahan tentu saja dicari jalan keluarnya, setelah didapat jalan keluar tentu saja harus direalisasikan, untuk merealisasikan tentu ada prioritas langkah2 yang harus didahulukan, saya rasa semua juga sudah tau. Tapi toh bisa melakukannya tanpa membuat orang kehilangan muka, kecuali untuk kasus-kasus yang berat dengan tujuan memberi efek jera. Sebagai manusia yg memiliki peradaban tinggi dan sangat menjunjung nilai-nilai di dalam 礼 (kesusilaan), sudah semestinya kita menghormati pribadi masing-masing orang, karena tidak ada orang yg sepenuhnya jahat atau sepenuhnya baik, tidak ada pula orang yg sepenuhnya tidak berguna. Manusia sebagai mahluk pembelajar wajar saja kalau belum tau kemudian membuat kesalahan, tapi perbedaannya manusia yang ingin maju, setelah ia menyadari membuat kesalahan dia berusaha untuk tidak mengulanginya dan berusaha berbuat lebih baik lagi. Tapi lain halnya lagi untuk orang yang berbuat memiliki maksud / motif-motif tertentu. kalau tidak salah seperti ada didalam Lun Yu : Kepada orang yang tidak semestinya kita ajak bicara tapi kita tetap berbicara itu namanya kita kehilangan kata-kata, kepada orang yang seharusnya kita ajak bicara tetapi kita tidak berbicara dengannya itu namanya kita kehilangan orang, orang yang bijak tidak akan kehilangan kata-kata maupun kehilangan orang. Terkadang kalau kita menyudutkan seseorang sampai ia kehilangan muka, apalagi untuk permasalahan yg kecil dan semua orang menjadi tau, yang terjadi justru ia membela diri mati-matian untuk mempertahankan harga dirinya, tentu saja ini bukan yang kita harapkan. ini sama juga seperti dalam strategi perang Sun Zi : Mengepung musuh tanpa menyisakan jalan musuh untuk mundur, akan mengakibatban musuh berperang mati-matian dan menimbulkan kerugian lebih besar. Demikian pendapat saya, maaf kalau gaya bahasa saya bersifat menggurui, saya disini hanya mengungkapkan pendapat dan pemahaman saya saja. Salam, hh From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 14, 2009 1:54:17 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama kasih muka atau kasih jalan keluar kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah penghabisan 2009/10/13 Hoey Hin hoey_...@yahoo. co.id Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, 给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur) salam, hh From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John johnsiswanto@ yahoo.com wrote: From: John johnsiswanto@ yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan, bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto johnsiswa...@... wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung heny...@... menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina.
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, tanaya.geo tanaya@... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan, bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto johnsiswanto@ wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina.
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John johnsiswa...@yahoo.com wrote: From: John johnsiswa...@yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan , bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@ wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina.
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, 给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur) salam, hh From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John johnsiswanto@ yahoo.com wrote: From: John johnsiswanto@ yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan , bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@ wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
kasih muka atau kasih jalan keluar kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah penghabisan 2009/10/13 Hoey Hin hoey_...@yahoo.co.id Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, *给别人留面子*,也就是*给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur)* salam, hh -- *From:* Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 *Subject:* Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On *Tue, 10/13/09, John johnsiswanto@ yahoo.com* wrote: From: John johnsiswanto@ yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan , bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com, John Siswanto johnsiswanto@ wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. -- Get your preferred Email name! http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan postingan yang mana ? Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan efek jera. Terima kasih. Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda peringatkan... nuwun sewu, John Siswanto
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung John yth, Ada dua orang yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga. Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John johnsiswa...@... wrote: Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan postingan yang mana ? Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan efek jera. Terima kasih. Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda peringatkan... nuwun sewu, John Siswanto
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... Sekedar urun rembug, keputusannya moderator yang punya hak... tabik, John Siswanto --- Pada Sen, 12/10/09, henyung heny...@yahoo.com menulis: Dari: henyung heny...@yahoo.com Judul: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 12 Oktober, 2009, 7:29 PM Bung John yth, Ada dua orang yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga. Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John johnsiswanto@ ... wrote: Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan postingan yang mana ? Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan efek jera. Terima kasih. Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda peringatkan. .. nuwun sewu, John Siswanto Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : Diskusi Tionghoa dan Imlek
Sdr.Liquid, terimakasih atas saran anda. Saya pribadi yang bertanggungjawab atas kejadian ini. Saya menggunakan koneksi yang termasuk lambat dan juga saya lakukan untuk menghemat quota karena saya tidak menggunakan pelayanan internet yang tanpa batas. Usulan anda saya perhatikan dan semoga menjadi masukan bagi moderator lainnya. Terimakasih. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote: Lalu kalo gitu knapa tadi di loloskan postingannya? Jika di loloskan berarti di setujui, tapi knapa setelah di setujui lalu di kasih peringatan? Kalo mao juga dari awal postingannya ga di lolosin - Original Message - From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 17 September, 2008 02:02 Subject: [budaya_tionghua] PERINGATAN : Diskusi Tionghoa dan Imlek Kepada sdr.Agoenk dan rekan-rekan lain, kami mengharapkan agar diskusi dilakukan dengan tertib, memberikan argumen yang jelas dan baik. Hindarilah ketegangan yang bersifat memicu perpecahan dan juga hindari penyerangan pribadi. Mohon perhatian dari segenap member di milist ini dan mari kita semua bersama-sama menjaga ketertiban milist ini. Moderator .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
RE: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : STOP DEBAT FLG (Terima Kasih sekali)
Yup anda berhak n berkepentingan utk mengklarifikasi dan meluruskan hal2 yg menurut anda adalah fitnah agar org2 tdk salah paham terhadap flg. Btw dilain pihak tmn2 yg kontra flg jg berhak dan berkepentingan untuk menginformasikan hal2 yg mereka tau agar masyarakat awam tidak terjerumus ke flg seperti yg mereka khawatirkan. Setiap hal pasti punya 2 sisi n pandangan tergantung dari kepentingan masing. Tp biasanya penonton diluar arena pertarungan yg bisa liat lebih adil. Sama aja mirip org luar ngomong kejelekan fpi kepada anggota fpi jg atau kesesatan n kekejaman dr azhari kepada anggotanya. Para member disini rata2 pinter n berpengetahuan luas jadi mereka bisa ambil kesimpulan sendiri tanpa susah2 dipaksa. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: yunita.tanuwijaya [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 31 Aug 2008 03:28:42 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : STOP DEBAT FLG (Terima Kasih sekali) Dear Moderator, Terima kasih atas keputusan moderator. Momen ini sudah saya nantikan. Sebenarnya saya jg sudah enggan mengklarikasi di milis budaya tionghoa ini setiap kali ada yg memulai memfitnah Falun Gong, karena semakin diklarifikasi malah semakin berkembang fitnahan baru dengan kata kata yg tidak enak dan mengejek. Tapi kemarin saya sudah tidak tahan utk tidak menulis klarifikasi atas fitnahan2 tsb, karena menurut saya sudah mempengaruhi member lain, membuat mereka berpikir yg tidak tidak hanya karena percaya mentah mentah pada ucapan salah satu pihak, member lain tadinya tidak ada apa apa dengan kami menjadi merinding melihat kami, padahal saya bukan kriminal atau orang jahat. Sudah lama saya berharap moderator bisa menghentikan perdebatan ini demi kebaikan mereka juga. Setiap fitnahan adalah berbuah karma. Makin cepat distop akan makin mengurangi karma yg harus mereka bayar. Saya adalah keturunan chinese dan diajari tentang karma oleh orangtua saya, saya tahu berbohong adalah membuat karma buruk untuk diri saya sendiri, maka itu yg saya tulis adalah kebenaran yg sesungguhnya mengenai Falun Gong yang sudah saya latih selama 8 tahun. Bagi yg memerlukan penjelasan lebih lanjut atau klarifikasi dari saya atas perkataan sdr.extrim bluesky, silahkan japri ke : [EMAIL PROTECTED] Saya bisa jelaskan semua disana. Salam, Yunita
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : STOP DEBAT FLG
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibc [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Moderators. Setelah saya baca perdebatan FG, sbg New member, saya setuju di STOP, Salam Damai dan Kasih. Pak Moderators, Saya setuju banget deh dengan sikap Anda. Salam erat, Sugiri. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.12/1640 - Release Date: 28/08/2008 18:58
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : STOP DEBAT FLG (Terima Kasih sekali)
Dear Moderator, Terima kasih atas keputusan moderator. Momen ini sudah saya nantikan. Sebenarnya saya jg sudah enggan mengklarikasi di milis budaya tionghoa ini setiap kali ada yg memulai memfitnah Falun Gong, karena semakin diklarifikasi malah semakin berkembang fitnahan baru dengan kata kata yg tidak enak dan mengejek. Tapi kemarin saya sudah tidak tahan utk tidak menulis klarifikasi atas fitnahan2 tsb, karena menurut saya sudah mempengaruhi member lain, membuat mereka berpikir yg tidak tidak hanya karena percaya mentah mentah pada ucapan salah satu pihak, member lain tadinya tidak ada apa apa dengan kami menjadi merinding melihat kami, padahal saya bukan kriminal atau orang jahat. Sudah lama saya berharap moderator bisa menghentikan perdebatan ini demi kebaikan mereka juga. Setiap fitnahan adalah berbuah karma. Makin cepat distop akan makin mengurangi karma yg harus mereka bayar. Saya adalah keturunan chinese dan diajari tentang karma oleh orangtua saya, saya tahu berbohong adalah membuat karma buruk untuk diri saya sendiri, maka itu yg saya tulis adalah kebenaran yg sesungguhnya mengenai Falun Gong yang sudah saya latih selama 8 tahun. Bagi yg memerlukan penjelasan lebih lanjut atau klarifikasi dari saya atas perkataan sdr.extrim bluesky, silahkan japri ke : [EMAIL PROTECTED] Saya bisa jelaskan semua disana. Salam, Yunita
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Mei 98: Korban memberi kesaksian di San Francisco
Hati2 lho, terkadang berbicara sangat gampang, termasuk menuduh orang lain sebagai pecundang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: ejohnoei To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 18, 2008 12:02 PM Subject: [budaya_tionghua] Peringatan Mei 98: Korban memberi kesaksian di San Francisco Peringatan Mei 98: Korban memberi kesaksian di San Francisco. --- Apa jaminannya bahwa ini bukan testimony rekayasa dan akal-akalan untuk assylum palsu, seperti yang kedua hal itu sudah pernah terjadi, yang menjadi boomerang pahit buat kaum Tionghoa sendiri, terutama yang betulan menjadi korban? Pertanyaan ini timbul karena bikin kesaksian koq jauh-jauh di Amrik sana. Yas pas itu memberi kesaksian di Indonesia. Jadi ada manfaatnya bagi perjuangan menegakkan keadilan. Kalau bikin kesaksian sambil ngumpet begitu, itu kelakuan pecundang! Kalau memang betulan, bukan rekayasa, kenapa tidak kesaksiannya di sini saja. Jangan kuatir, banyak teman yang dengan gigih dan terus- terusan memperjuangkan hal itu di sini, di tempat terjadinya hal itu, di tanah airnya, dan mereka okay-okay saja tuh... Bahkan elevated menjadi tokoh yang dihormati. Wasalam.
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : RIBUT DIMILIST LAIN JGN DIBAWA KESINI
Salam hangat Saudara Jonathan, Terima kasih atas sarannya. Ya mungkin adalah kesalahan saya bikin komentar disini (tidak ditempatnya). Kemarin-kemarin mungkin merasa sedikit kurang puas dan ada sedikit iseng juga, soalnya diinvite untuk gabung tapi baru pertama posting dengan sedikit ledekan saja sudah tolak ditampilkan. Sekarang saya mengerti sudah, ini adalah property pribadi, jadi kalo kita ngomong kejelekan atau tanggapan ke property orang tentu saja orang berhak untuk memblokade demi keamanan property atas jerih payahnya. Saya masih berpikir itu adalah kebebasan untuk mengutarakan pendapat dan mengomentari apa yg ada dipikiran saya saat itu. Sebenarnya saya juga sangat suka untuk belajar bareng dalam bahasa mandarin supaya bisa lebih melek budaya tionghua dan sejarahnya, karena sumbernya kebanyakan adalah tulisan mandarin. Selain itu juga bisa membantu menberikan informasi cara belajar mandarin yg asik kepada sesama milis. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jonathangoeij [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Joao Kho Joao.Kho@ wrote: Salam hangat Pak Modie, Sebenarnya bukan ribut-ributlah, cuma salah persepsi aja. Tapi yach maafkan saya kalo posting urusan milist lain disini. Abis ngak tahu mau posting dimana. Kalo disitu pasti ga muncul. Saya akan stop skrg. Peace!! JK Bung Joao Kho, saya bukan member dimilis everydaymandarin dan juga hanya member non aktif dimilis budaya_tionghoa ini. Saya hanya ingin berbicara secara umum saja, sebuah milis itu sebetulnya lebih tepat disebut private property daripada public property. Setiap orang bisa dengan mudah membuat milis di yahoo, google, MSN, dll. Mereka yg membuat milis disebut sebagai owner/pemilik, suatu hal yg menunjukkan private property sungguhpun menggunakan fasilitasnya tidak bayar sama sekali. Dan tentu karena bikin milisnya diperusahaan US sesuai dengan term of service-nya harus abide pada hukum US (dan juga hukum International). Bila ada perselisihan diselesaikan dipengadilan US (negara bagian California utk yahoo dan google). Maksud saya sederhana saja, bila tidak enjoy disuatu milis ya hengkang sajalah toh tidak ada paksaan sama sekali utk terus bergabung, khan banyak sekali milis yg bisa diikuti. Atau bisa juga bikin ajalah milis sendiri yg postingnya tidak pakai pinyin, gitu aja kok repot. JG
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : RIBUT DIMILIST LAIN JGN DIBAWA KESINI
Salam hangat Pak Modie, Sebenarnya bukan ribut-ributlah, cuma salah persepsi aja. Tapi yach maafkan saya kalo posting urusan milist lain disini. Abis ngak tahu mau posting dimana. Kalo disitu pasti ga muncul. Saya akan stop skrg. Peace!! JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Joao Kho Joao.Kho@ wrote: Salam hangat, Nah benar kan.. maunya yang dibaik-baikin saja. Serius amat seh pak moderator :-). Memang bukannya EverydayPinyin, kan tiap hari ada postingan Pinyin , kenyataan toh :D. Jadi menurut anda, kita mesti belajar sama bule donk.. lebih suka belajar pinyin dari huruf mandarin, lama-lama huruf mandarin ga usah dipake aja kalo gitu he --- deleted --- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Alfonso degaan36@ wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Joao Kho Joao.Kho@ wrote: --- deleted --- Salam Mandarin, Alfonso Indra Wijaya
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : RIBUT DIMILIST LAIN JGN DIBAWA KESINI
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Joao Kho [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam hangat Pak Modie, Sebenarnya bukan ribut-ributlah, cuma salah persepsi aja. Tapi yach maafkan saya kalo posting urusan milist lain disini. Abis ngak tahu mau posting dimana. Kalo disitu pasti ga muncul. Saya akan stop skrg. Peace!! JK Bung Joao Kho, saya bukan member dimilis everydaymandarin dan juga hanya member non aktif dimilis budaya_tionghoa ini. Saya hanya ingin berbicara secara umum saja, sebuah milis itu sebetulnya lebih tepat disebut private property daripada public property. Setiap orang bisa dengan mudah membuat milis di yahoo, google, MSN, dll. Mereka yg membuat milis disebut sebagai owner/pemilik, suatu hal yg menunjukkan private property sungguhpun menggunakan fasilitasnya tidak bayar sama sekali. Dan tentu karena bikin milisnya diperusahaan US sesuai dengan term of service-nya harus abide pada hukum US (dan juga hukum International). Bila ada perselisihan diselesaikan dipengadilan US (negara bagian California utk yahoo dan google). Maksud saya sederhana saja, bila tidak enjoy disuatu milis ya hengkang sajalah toh tidak ada paksaan sama sekali utk terus bergabung, khan banyak sekali milis yg bisa diikuti. Atau bisa juga bikin ajalah milis sendiri yg postingnya tidak pakai pinyin, gitu aja kok repot. JG
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Heheheh, Kalem aje Herny, Kalau ngga jadi panjang, milis bisa sepi dunks. Ajakan Anda bagus lho, mengajak introspeksi itu bagus. Sikap berlebihan itu harus dikikis, sebab hanya memperlebar jurang pemisah. Dan menambah masalah, semantara masih ada prasangka dan curiga warisan jaman baheula. Tapi selama tidak berlebihan, ya sah sah aja dilakukan. Ya khan. Seperti merayakan imlek misalnya, Ya rayakan aja dengan cara yang wajar, maka nggak akan ada yang protes. Baju baru, wajar. Makanan banyak, wajar. Tapi kalau tiap imlek terus ganti mobil baru, khan tidak wajar, hahahaha, kidding. Intinya, saya sih setuju dengan Anda. Permulaan dengan menempatkan diri sebagai bagian dari bangsa ini. Maka yang dipikirkan dan dilakukan akan sesuai dengan penempatan diri. Kalau ada yang menempatkan diri sendiri sebagai tamu, Ya nggak aneh, lagaknya juga kayak tamu, huehuehuehue. Tapi ngambek JiKa ada yang bilang jangan kayak tamu hotel wakakakaka. Hmm, titik awal menempatkan diri sebagai bagian dari bangsa, tanpa menghilangkan identitas diri, itu pemikiran yang bagus sekali. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Herny Sent: Monday, May 28, 2007 6:26 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Aduh.. koq masalahnya jadi panjang begini yah.. Padahal posting saya awalnya hanya untuk mengajak kita introspeksi, jangan2 ada sikap kita yang berlebihan yang walaupun kecil sekali tetapi juga dapat memicu tragedi Mei 98. Saya setuju bahwa peristiwa tersebut dipicu oleh provokasi oknum2 tertentu, tapi saya kira seandainya kalau tidak ada benih ketidaksukaan, tentunya skalanya tidak akan meluas seperti itu. Saya tidak bermaksud untuk mengatakan kita harus menghapus identitas kita sebagai orang China tetapi saya hanya berusaha mengingatkan bahwa kita adalah bangsa Indonesia dari etnis China (INTI), sehingga seharusnya kita juga berkontribusi terhadap bangsa ini. Semuanya harus dimulai dari sesuatu, harus ada titik awalnya, dan yang paling mudah adalah diri kita sendiri. Jika kita saja tidak merasa menjadi bagian dari bangsa ini, bagaimana kita mengharapkan etnis lain bisa merasakan hal yang sama? Tanpa adanya rasa kebersamaan seperti itu, tragedi yang sama mungkin akan terulang kembali.. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles - Erik
Menurut saya, ada banyak sutradara dalam kerusuhan Mey '98. Saling menunggangi, saling memanfaatkan untuk mencapai tujuannya masing-masing. Para pelaku di lapangan, ada yang memang datang ke lapangan untuk melakukan aksinya, ada juga yang datang ke lapangan untuk menonton lalu terpancing untuk ikut beraksi. Ada juga yang tidak melakukan apa-apa, bahkan ada yang ikut mencegah, namun dijadikan tersangka oleh publik. Saya tidak tahu, apakah anda atau anggota milis lainnya pernah mendengar atau tidak, namun saya sering sekali mendengar orang-orang yang berkata, tentang siapa siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan Mey '98. Ada yang menunjuk oknum (orang) tertentu, ada yang menunjuk instansi tertentu, ada yang menunjuk umat agama tertentu, ada yang menunjuk suku tertentu. Bagi saya, hal tersebut sah sah saja, karena masing-masing bebas menarik kesimpulan. Daripada membantah pendapt mereka mati-matian, belajar dari pengalaman, lebih baik memberikan mereka informasi tambahan atau menanyakan beberapa pertanyaan agar mereka mempertimbangkan kesimpulan mereka. Saya tidak merasa bosan dengan topik ini, sebab menurut saya pribadi, mendiskusikan hal ini adalah salah satu cara untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi di masa depan. Itu sebabnya ketika ada orang yang menyatakan pendapat bosan dengan topik ini, saya mengajukan informasi atau pertanyaan untuk mengurangi rasa bosan mereka. go ho hai hai --- Erik [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo menurut bung Hai-hai sendiri siapa tuh Pelaku Utama Tragedi Mei'98? Anda sendiri bosan ga' dengan topik ini? Bosannya karena apa? Jangan-jangan beda nuansa dan kadar bosannya anda dengan bosannya m'Bak Ida!! Salam, Erik In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hai hai [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan, topik basi. Seharusnya anda beri alasan, kenapa anda bosan, dan kenapa bagi anda topik ini basi? Jangan-jangan anda merasa bosan dan mengangap topik ini basi karena setelah dibahas berkali-kali, anda tidak kunjung mengerti? Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! Siapa yang anda maksudkan dengan pelaku utamanya? mereka yang merencanakan? mereka yang mengerahkan? mereka yang menunggangi? mereka yang menyulut api? mereka yang melakukan pemerkosaan? mereka yang menjarah? Mereka yang tidak berbuat apa apa? atau mereka yang merasa bulan mey '98 hanya hari cuti nasional? go ho hai hai --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links (Yahoo! ID required) mailto:[EMAIL PROTECTED] Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. http://tv.yahoo.com/collections/222
Re: ???? RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
ardian_c laoheng, salam hormat untuk anda, terima kasih sudah mengingatkan dan membesarkan hati saya. Apa yang anda tulis sangat menggugah hati saya. go ho hai hai --- ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: bbrp hari yg lalu sempat diskusi panjang sama satu org kita sebut saja pak B. Dia tanya apa kontribusi org Tionghoa thd Indonesia ? Kebetulan org itu ada teman yg pribumi jg bareng2 sama saya jualan jg kenal org tsb. Saya cuma bilang pak A ini kontribusinya apa thd Indonesia ? Saya lantas katakan jelas ada, kontribusinya dia adalah buka usaha dan memperkerjakan bbrp org sebagai karyawannya. Itu sdh suatu kontribusi yg jelas buat lingkungannya, yaitu membuka lapangan kerja. Selanjutnya kontribusinya adalah membayar pajak, walau saya tahu pak A ini kadang main nakal dgn tidak membayar pajak. Saya cuma bicara pendek soal kontribusi, jika kita bisa tertib lalu lintas saja itu sdh kontribusi, mau antri sdh kontribusi. Kalau pak B mau kontribusi Tionghoa seperti Lim SwiKing, Kwik Kian Gie ya jelas tidak mungkin. Kemampuan, kesempatan, nasib masing2 org berbeda2. Tdk semua org Tionghoa yg dagang pasti kaya, banyak yg bangkrut. Tdk semua tentara bisa jadi jendral. Kontribusi yg terkecil adalah disiplin diri dan itu TIDAK MUNGKIN dituntut kepada 1 etnis saja tapi keseluruhan masyarakat. Dan utk mencapai disiplin itu diperlukan faham Legalisme atau Fa Jia yg bicara hukuman dan hadiah, dan ke2 hal itu TDK BISA DIBELI OLEH UANG ATAU KEKUASAAN. Yg salah jelas dihukum, yg berjasa dihargai. Kalau hal ini bisa diterapkan dgn baik, maka konglomerat hitam tidak ada, penggelapan pajak tidak ada, korupsi jg tidak ada. Saya jg katakan kpd pak B bahwa dalam filsafat Tiongkok terutama dalam ajaran Kong Zi, dikatakan jelas bahwa perbaiki diri, perbaiki keluarga, perbaiki lingkungan, perbaiki negara baru perbaiki dunia. Jadi semua dimulai dari diri sendiri. Bicara pendatang, mayoritas penduduk Indonesia jg adalah pendatang, hanya bicara siapa yg datang lebih dahulu. Org Madura di Kalimantan jg adalah pendatang dimata org Dayak, begitu jg org Jawa di Irian. Jgn rendah diri dgn berpikir pendatang. Yang terpenting mau pendatang kek penduduk asli kek atau yg sdh ratusan generasi kek, apa sih KONTRIBUSI anda buat lingkungan anda ? Ingin menang sendiri adalah SIFAT MANUSIA yg umum bisa dilihat dimana2. Milis ini jg menggalang dana utk kegiatan yg bersifat membuka pintu dialog melalui budaya. Sayangnya kocek pendanaan selama ini cuma dari bbrp org saja. Pembangunan sekolah yg bobrok dan lain sebagainya sebenarnya merupakan kewajiban PEMERINTAH. Jgn selalu berbicara kekurangan dana utk pembangunan sarana pendidikan. Dana sebenarnya melimpah asal tidak salah kelola. Perbaiki sistem ekonomi dan hukum sehingga sarana pendidikan lebih baik lagi. Daripada perbaiki sarana gedung sekolah yg bobrok, perbaiki gedung hati para guru dan tokoh pendidikan yg baru2 ini ribut2 soal UN. Bisa dibayangkan kalau gurunya saja sdh mendukung diam2 para siswa2 mrk melakukan usaha contek menyontek saat ujian ? Apa gunanya gedung mewah tapi moralnya hancur2an ? Saya percaya budaya Tionghoa bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia melalui kode etik moralitas yg dimiliki etnis Tionghoa. Bahkan mbahnya pedagang yaitu Tao Zhugong sendiri membuat aturan2 atau nasehat2 bagi para pedagang. Salah satu nasehatnya adalah berdagang jujur. Banyak pedagang2 encek2 sering pajang gambar Guan Gong dgn serangkaian nasehat utk pedagang dalam tulisan mandarin. Salah satu nasehat itu adalah JGN MENIPU DGN MENGURANGI TIMBANGAN, JGN BERDAGANG OBAT PALSU dsbnya. Jika anda adalah etnis Tionghoa, coba gali nilai2 budaya anda. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, MIMI OEY [EMAIL PROTECTED] wrote: Saudara2ku, apakah kalian tidak bosen memperdebatkan (DEBAT KUSIR!!) masalah tersebut, kalau ada Pengadilan HAM yang dimaksud apa yang kalian harapkan, kemudian bentuk keuntungan apa yang kalian dapatkan dari putusan tersebut, apa berguna buat kehidupan etnis kita di negara Indonesia ini, apakah kita masih mengharapkan menjadi bangsa Indonesia, atau berharap menjadi bagian dari bangsa Indonesia tetapi memiliki klas tersendiri, klas yg lebih tinggi dari etnis lainnya, kemudian dapatkah kita diterima jika demikian oleh bagian yg lain dari bangsa Indonesia ini. Menurutku adalah kenyataan kita adalah bagian dari negara/bangsa Indonesia, dan karena kita adalah pendatang maka kita harus menerima konsekwensinya, dan untuk memperkecil seminim mungkin maka kita harus berusaha hidup sejujur atau sebaik mungkin sesuai peraturan sehingga lama kelamaan masyarakat banyak akan dapat menerima kita adalah bagian dari mereka, hal tersebut akan lama dan tidak gampang, tetapi mau tidak mau suka tidak suka harus kita laksanakan, kalau tidak ya silahkan menjadi warga
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Hallo Greysia, Terima kasih penjelasaannya. Maaf kalau ada ungkapan saya yang tidak tepat. Waktu saya mengatakan bahwa ketika Anda mengkritik kebodohan orang China di Indonesia, termasuk di dalamnya diri Anda sendiri, maksud saya bukan Anda termasuk orang bodoh tersebut, tapi Anda termasuk orang China di Indonesia yang Anda gambarkan citranya sebodoh itu. Saya memang tidak setuju dengan tulisan Anda sebelumnya, yang menurut saya terlalu merendahkan ke-etnis-an diri sendiri dan terlalu pesimis dengan etnis China di Indonesia. Tapi pastinya saya dan semua orang di sini juga tahu, Anda tidak sepenuhnya bermaksud demikian dan Anda hanya ingin menekankan hal-hal tertentu supaya orang China di Indonesia bisa menjaga diri dan tidak melakukan hal-hal bodoh seperti yang Anda sebutkan. Saya juga yakin, kebanyakan orang, termasuk saya dan Anda, masih berpikiran sehat bahwa jalan terbaik untuk mengatasi masalah ke-China-an kita di Indonesia adalah dengan mengambil jalan tengah, yaitu tidak terlalu memamerkannya dan juga bukan sama sekali menghilangkannya. Perbedaannya hanya pada aspek-aspek tertentu yang ingin ditekankan. Dari saya sendiri, keyakinan saya seperti yang saya jelaskan pada komentar-komentar saya sebelumnya. Karena ini diskusi, pasti banyak pendapat yang bertentangan. So, take it easy OK. Kurniawan --- greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, maaf baru buka email hari ini. Untuk Kurniawan-heng.. apakah mempromosikan dan menyuarakan Please keep everything simple merupakan permainan menghukum diri sendiri? Meriah bukan berarti Mewah. sama seperti seorang wanita kalau berbaju putih akan kelihatan lebih sederhana dibanding berbaju merah menyala. Yang saya tidak suka adalah diantara lautan orang berbaju hitam, muncul seorang berbaju merah menyala bukan karena dia tidak punya baju hitam dirumahnya, tapi dipakai karena dia ingin kelihatan beda. Mau muncul sebagai aksen. Orang itulah yang bakal mencemari kelompoknya. Masalah Tionghoa dari dulu sudah ada. Mengapa sekarang ini makin dipertajam dengan memperlihatkan perbedaan yang tidak perlu? Sorry saja Kurniawan-heng, kebodohan yang saya kritik adalah kebodohan orang Cina yang melakukan hal-hal yang saya kritik. Saya sendiri menghindari sebisa mungkin kebodohan seperti itu. saya tidak melakukan generalisasi. Kecuali jika anda sendiri merasa ikut mempraktekkan apa yang saya kritik tersebut, maka saya anggap anda termasuk kategori tersebut. Saya pun tidak mengatakan marilah kita tetap bersembunyi di rumah masing-masing pada waktu kita melakukan sembahyang imlek atau cengbeng seperti jaman dulu. saya turut menikmati kebebasan ini. saya hanya memperingatkan janganlah berlebihan. Kategori berlebihan pun tidak saya perinci pada tulisan saya. Saya anggap kata berlebihan itu kualitatif, yang tidak punya standar ukur. Jadi, benar kata Anda, sejauh mana kelebihan dan jor-joran yang saya maksud itu terserah pribadi masing-masing. Setidaknya saya menyerukan agar mawas diri... It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Dear Ci Grey yb, sori kalo pake sapaan mas, ternyata anda perempuan ya. 1. Tionghoa kaya bagi-bagi ampao itu tidak perlu dipolitisir menjadi gerakan anti-imlek. haji-haji pribumi kaya raya banyak berikan duit dan sembako saat lebaran. itu praktek sosial biasa dari kalangan kelas kaya. masalah media pers yg blow-up secara besar-besaran itu masalah lain. mestinya si media pers itu yang dihantam bukan Tionghoa-nya. 2. saya pernah liat pengamen Barongsai berjumlah 5 orang di Muara Karang. beda dgn atraksi Liong Barongsai yg biasanya lebih dari jumlah 5 orang. penyimpangan kesakralan Barongsai itu terjadi karena orang-orang yg ngerti kesakralan spt Ci Grey tidak ngasi tau langsung kepada para pemain amatiran itu. tetapi lebih memilih mempertontonkan slogan anti-tionghoa di milis-milis. masalah kesakralan berbeda dgn masalah ketertiban sosial. tulisan Ci Grey kemarin itu lebih menekankan pada tertib masyarakat umum, bukan masalah kesakralan permainan Barongsai. 3. dalam era globalisasi, dunia jadi kecil. Barat dgn trend budayanya masuk ke setiap belahan dunia, bahkan di arab sudah banyak situs-situs porno a la Barat tetapi menampilkan perempuan Arab. pakaian kita sehari-hari jelas mengadobsi trend Barat. pakaian resmi berdasi itu jelas produk budaya Barat. dan kita semua menerimanya tanpa masalah. termasuk ci Grey. tetapi anehnya, Greysia malah menuding masuknya produk hiburan RRT Taiwan. di saat yg bersamaan begitu terbuka permisif terhadap ekspansi budaya Barat. dari sini, anda jelas anti Tionghoa dan pro-Barat. padalah, jelas kita lebih dekat dengan Theresa Teng daripada Mariah Carey. Tionghoa tangerang bukan satu-satunya mainstream ekspresi dan atribut Tionghoa di Indonesia. masih ada lagi Bangka, Medan, pontianak, Jakarta dan Jawa. semuanya beda dgn dengan ekspresi Ketionghoaan komunitas Tionghoa Tangerang. apakah maksud ci Grey itu adalah semua Tionghoa harus mengadobsi atribute Tionghoa Benteng?! apakah ekspresi tionghoa totok itu salah?! dan bukan bagian integral dari cosmologi Tionghoa?! mama saya itu masih totok apabila dilihat dari bahasa yang dipakai. 4. saya belum baca thesis anda. saya baru kenal anda di milis ini. tentu anda tidak bisa berharap saya mempersamakan anda dgn Arief Budiman. tapi saya mau baca thesis anda. anda bisa kirim ke saya?! anda jangan asal tuduh, bahwa saya hendak membuat anda geram. yang saya permasalahan adalah tudingan anda terhadap bio-bio yang ada dgn mengaitkan semangat anti-RRT taiwan anda itu. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk Bung Kenken, pertama tama tolong dilihat nama saya. saya yakin nama Greysia adalah nama yang cukup feminim. kenapa anda sok yakin dengan memanggil saya Mas 1. Terus terang saya ga ingat pesta meriah mana. yang saya masih ingat adalah berita pemberian angpao imlek oleh anggota dpr kepada kaum tionghoa miskin di tangerang yang diliput media secara besar- besaran dan seorang tionghoa kaya yang dermawan membagikan angpao kepada ratusan orang miskin trus dipandu dengan ruhut sitompul (ceritanya orang itu temannya si ruhut, napa pula si ruhut ikut ambil komentar? ga penting banget). jadi, sudahilah yang ini. karena saya ga bisa jawab, anggep aja saya salah. 2. setau saya, permainan barongsai dan tari liong itu memiliki tradisi yang panjang di negara asalnya. apa bung Kenken belum nonton film2 Jet Lee? disitu bisa dilihat sebelum dimainkan harus melaksanakan upacara. sama saja dengan tari barong. apa menurut anda tidak menyakitkan melihat tari barong yang begitu sakral di bali ditarikan di antara restoran kaki lima dan meminta sumbangan uang? kalaupun bukan yang beragama buddhis yang menarikannya (seperti kesatuan tentara di semarang... saya lupa namanya), pasti mereka melakukan ritual pembersihan diri, puasa mutih (mungkin), dll. pokoknya bukan sembarangan. apakah para pengamen biasa... di tepi jalan, di peremp[atan dan di resto kaki lima tidak dikategorikan mengganggu ketertiban umum? apalagi serombongan pengamen berjubah barongsai yang notabene satu kelompok besar (saya tidak p[ernah lihat pemain barongsai tunggal... apa anda pernah lihat?) dan musik pukul yang lumayan berisik jika keliling sekitar tempat tinggal anda. 3. Oho bung Kenken, sebagian tionghoa sendiri yang memaksakan diri berkiblat pada RRC dan Taiwan. yang saya maksud budaya Tionghoa Taiwan dan RRC yang trend sekarang, bukan yang jaman dulu. apa anda pikir budaya Cina jaman dulu sama dengan sekarang? kalau dasar-dasar perubahan budaya dari jaman ke jaman saja anda tidak tahu, mari kita stop saja diskusi kita sampai disini. percuma saya menjelaskan nomor selanjutnya. karena itu dalam konteks studi budaya. kalau masih mau lanjut, coba gantian jelaskan pada saya hasil investigasi anda perbedaan dan persamaan tionghoa tangerang yang kita kenal sebagai cina benteng dan tionghoa yang ada di jakarta sekarang yang datang
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Dear all, maaf baru buka email hari ini. Untuk Kurniawan-heng.. apakah mempromosikan dan menyuarakan Please keep everything simple merupakan permainan menghukum diri sendiri? Meriah bukan berarti Mewah. sama seperti seorang wanita kalau berbaju putih akan kelihatan lebih sederhana dibanding berbaju merah menyala. Yang saya tidak suka adalah diantara lautan orang berbaju hitam, muncul seorang berbaju merah menyala bukan karena dia tidak punya baju hitam dirumahnya, tapi dipakai karena dia ingin kelihatan beda. Mau muncul sebagai aksen. Orang itulah yang bakal mencemari kelompoknya. Masalah Tionghoa dari dulu sudah ada. Mengapa sekarang ini makin dipertajam dengan memperlihatkan perbedaan yang tidak perlu? Sorry saja Kurniawan-heng, kebodohan yang saya kritik adalah kebodohan orang Cina yang melakukan hal-hal yang saya kritik. Saya sendiri menghindari sebisa mungkin kebodohan seperti itu. saya tidak melakukan generalisasi. Kecuali jika anda sendiri merasa ikut mempraktekkan apa yang saya kritik tersebut, maka saya anggap anda termasuk kategori tersebut. Saya pun tidak mengatakan marilah kita tetap bersembunyi di rumah masing-masing pada waktu kita melakukan sembahyang imlek atau cengbeng seperti jaman dulu. saya turut menikmati kebebasan ini. saya hanya memperingatkan janganlah berlebihan. Kategori berlebihan pun tidak saya perinci pada tulisan saya. Saya anggap kata berlebihan itu kualitatif, yang tidak punya standar ukur. Jadi, benar kata Anda, sejauh mana kelebihan dan jor-joran yang saya maksud itu terserah pribadi masing-masing. Setidaknya saya menyerukan agar mawas diri... Untuk Others-heng mengenai stereotype, benar sekali. jangan sampai kita terjebak pada stereotype. Maka tulisan saya mengkritik mereka yang melakukan, bukan generalisasi apalagi stereotype. Untuk ulysee, memang yang saya maksud gamang adalah impor dan lokal itu. definisinya sih belum ditarik garis yang tegas. sama saja dengan tidak bisanya menarik garis tegas definisi tionghoa totok dan tionghoa peranakan. kita belum selesai berurusan, melestarikan dan mengembangkan yang 'lokal', sudah mau mencaplok yang 'impor'. Yang bahaya, bukannya terjadi semakin 'kaya warna' dengan masuknya yang impor, tapi malah menindas dan memunahkan yang lokal Untuk Bung Kenken, pertama tama tolong dilihat nama saya. saya yakin nama Greysia adalah nama yang cukup feminim. kenapa anda sok yakin dengan memanggil saya Mas? 1. Terus terang saya ga ingat pesta meriah mana. yang saya masih ingat adalah berita pemberian angpao imlek oleh anggota dpr kepada kaum tionghoa miskin di tangerang yang diliput media secara besar-besaran dan seorang tionghoa kaya yang dermawan membagikan angpao kepada ratusan orang miskin trus dipandu dengan ruhut sitompul (ceritanya orang itu temannya si ruhut, napa pula si ruhut ikut ambil komentar? ga penting banget). jadi, sudahilah yang ini. karena saya ga bisa jawab, anggep aja saya salah. 2. setau saya, permainan barongsai dan tari liong itu memiliki tradisi yang panjang di negara asalnya. apa bung Kenken belum nonton film2 Jet Lee? disitu bisa dilihat sebelum dimainkan harus melaksanakan upacara. sama saja dengan tari barong. apa menurut anda tidak menyakitkan melihat tari barong yang begitu sakral di bali ditarikan di antara restoran kaki lima dan meminta sumbangan uang? kalaupun bukan yang beragama buddhis yang menarikannya (seperti kesatuan tentara di semarang... saya lupa namanya), pasti mereka melakukan ritual pembersihan diri, puasa mutih (mungkin), dll. pokoknya bukan sembarangan. apakah para pengamen biasa... di tepi jalan, di peremp[atan dan di resto kaki lima tidak dikategorikan mengganggu ketertiban umum? apalagi serombongan pengamen berjubah barongsai yang notabene satu kelompok besar (saya tidak p[ernah lihat pemain barongsai tunggal... apa anda pernah lihat?) dan musik pukul yang lumayan berisik jika keliling sekitar tempat tinggal anda. 3. Oho bung Kenken, sebagian tionghoa sendiri yang memaksakan diri berkiblat pada RRC dan Taiwan. yang saya maksud budaya Tionghoa Taiwan dan RRC yang trend sekarang, bukan yang jaman dulu. apa anda pikir budaya Cina jaman dulu sama dengan sekarang? kalau dasar-dasar perubahan budaya dari jaman ke jaman saja anda tidak tahu, mari kita stop saja diskusi kita sampai disini. percuma saya menjelaskan nomor selanjutnya. karena itu dalam konteks studi budaya. kalau masih mau lanjut, coba gantian jelaskan pada saya hasil investigasi anda perbedaan dan persamaan tionghoa tangerang yang kita kenal sebagai cina benteng dan tionghoa yang ada di jakarta sekarang yang datang belakangan dan lebih sering kita sebut 'totok'. Ini juga menjawab nomor 6. 4. untuk klenteng, dan perbedaan klenteng di indonesia dengan di RRC ato Taiwan sana, silahkan anda baca tesis saya mengenai Tipologi Klenteng Jakarta abad 17 sampai 1949 di Perpustakaan FIB UI atau yang lebih mudah, bacalah dahulu buku Klenteng2 Jakarta karya Claudine Salmon. saya
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Terima kasih atas komentar Anda bahwa jangan2 saya memang tidak punya kepekaan sosial. Saya sendiri tidak merasa demikian, tapi saya pikir Anda berhak punya pendapat sendiri. Terima kasih atas saran Anda agar saya belajar melakukan kritik terhadap etnis saya sendiri. Tapi yang mungkin tidak Anda sadari adalah bahwa yang sedang saya lakukan adalah persis seperti yang Anda sarankan, yaitu mengkritik etnis China sendiri, dalam hal ini orang-orang China yang melihat perayaan Imlek yang meriah hanya dari segi negatifnya saja dan orang-orang China yang sedang berkhayal menjadi orang yang lebih bijaksana dan peka sosial sesudah merendahkan ke-China-annya sendiri. Dan mungkin Anda juga tidak menyadari, bahwa juga persis seperti yang Anda sarankan, saya sedang mengatakan yang salah karena memang hal itu salah dan membela karena memang perlu dibela. Hanya saja, kelihatannya Anda tidak sepenuhnya memahami apa yang saya maksud. Anda mengira kalau saya membela etnis China hal itu hanya berarti saya hanya membela etnis di mana saya menjadi salah satu anggotanya saja. Tapi saya sendiri tidak merasa sedang melakukan hal demikian. Saya menggunakan kata etnis China ini hanya sebagai perwakilan dari etnis apa pun di dunia ini. Saya tidak sedang membicarakan kepentingan etnis China saja, tapi kepentingan semua etnis yang ada, tentang bagaimana menurut saya seseorang dengan ke-etnis-an tertentu harus bersikap. Saya yakin semua orang harus menghargai ke-etnis-annya sendiri, sebelum bisa benar-benar menghargai ke-etnis-an orang lain. Oleh karena itu saya sungguh-sungguh berharap etnis China di Indonesia juga bisa menghargai ke-China-annya sendiri, sama seperti saya berharap etnis lain pun sungguh-sungguh menghargai ke-etnis-an mereka masing-masing. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. Saya setuju memang orang China juga banyak yang ngaco, dan saya bersyukur bahwa Anda mual melihat tingkah mereka. Pernyataan Anda ini mengesankan bahwa Anda bukan termasuk salah satu orang China yang ngaco dan bikin mual tersebut. Mudah-mudahan memang demikian, dan dengan orang-orang seperti Anda-lah orang China bisa memperbaiki diri. Kurniawan Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi tidak melihat apa kata Greysia iu sebagai menginjak injak ke-Cina- annya sendiri. Malah bagus, ada kritik. Membiarkan sesuatu yang bodoh terus berlangsung, itu sama saja dengan pembodohan publik, ya toh? Silahkan Anda simak komentar di bawah ini: maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. that's the part of survival in this world. saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi... .. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Dan coba prinsip ini dilihat dari sudut pandang sebaliknya, misalkan kali ini Anda adalah yang mayoritas etnis China dan ada seorang minoritas suku tertentu di lingkungan Anda, misalnya suku Ambon. Apakah Anda sungguh-sungguh mengharapkan orang suku Ambon itu mengingat ke-Ambon-annya hanya dalam pikirannya saja dan menutupi semua ke-Ambonan-nya sebagai suatu cara paling simpel untu menyesuaikan diri dengan ke-China-an lingkungan Anda sebagai mayoritas? Apakah Anda sungguh-sungguh menganggap me-represi ke-Ambon-an orang tersebut adalah hal yang baik dan akan membuat orang Ambon tersebut merasa lebih nyaman dan tidak gamang? Menurut saya mengharapkan hal semacam ini berarti menginjak-injak hak seseorang untuk berkembang seutuhnya sebagai etnis tertentu. Hanya saja dalam komentar Sdri. Greysia, hal ini dilakukan terhadap dirinya sendiri sebagai etnis tertentu. Lebih menakutkan kalau Mentang-mentang sesama tionghoa lalu membutakan diri atas sikap euphoria yang kebablasan. Tidak menyadari kalau segala sesuatu yang kebablasan itu bisa menghantam diri sendiri. Saya tidak sedang melakukan pembelaan hanya karena sesama Tionghua, tetapi yang saya katakan adalah apa yang benar menurut sudut pandang saya sendiri. Silahkan Anda membaca jawaban saya kepada Sdri. Ida Khow mengenai hal ini. Meminimalisasi Identitas itu yang kayak apa lagi? Istilah yang aneh aneh nya diperjelas dulu coba. Meminimalisasi identitas maksudnya kalau seseorang itu beretnis tertentu, misalnya etnis China, kemudian ia melakukan cara-cara supaya identitasnya sebagai etnis tersebut tidak kentara. Sebenarnya istilah ini sudah jelas jika melihat konteks keseluruhan bahwa kita sedang membahas sudut pandang Sdri. Greysia mengenai identitas ke-China-annya. Silahkan Anda membaca ulang komentar Sdri. Greysia baik-baik. Kurniawan -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kurniawan Sent: Friday, May 25, 2007 8:27 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg com.sg wrote: Apa yang Anda maksud dengan permainan menghukum diri sendiri itu? Yang saya maksud dengan permainan menghukum diri sendiri adalah komentar Sdri. Greysia yang mengesankan seolah-olah jalan keluar terbaik mengenai masalah ke-China-annya adalah dengan menginjak-injak ke-China-annya itu sendiri. Seolah-olah sesudah meminimalisasi identitas China-nya dan mengkritik kebodohan orang-orang China di Indonesia, yang nota bene termasuk dirinya sendiri, ia akan lebih dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Apa mau menyangkal ada tionghoa yang pengen merayakan Imlek besar besaran sampai sewa satu kemayoran? Apa itu bukan jor-joran namanya? Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), jadi pertanyaan Anda saya anggap tidak relevan. Mengenai apakah hal itu jor-joran atau bukan, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Ada yang mengganggap Kris Dayanti itu cantik, sexy, modis, berbakat, sukses. Tapi ada juga yang menganggap Kris Dayanti itu norak, tukang pamer, jor-joran, konsumtif, menimbulkan kecemburuan sosial para wanita dsb. Untuk saya pribadi, saya akan selalu berusaha berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Saya senang melihat perayaan-perayaan yang meriah, termasuk perayaan agama-agama. Dengan melihat orang-orang bergembira, hidup rasanya lebih memiliki harapan dan tidak melulu berkutat dengan penderitaan. Tapi kalau mau, segala sesuatu bisa dilihat dari segi negatifnya dan dijadikan polemik. Keponakan saya yang berumur 9 tahun mengatakan seorang nenek jauhnya adalah orang jahat karena di rumahnya memasang AC, yang menurutnya akan merusak lapisan ozon. Kurniawan --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pribadi tidak melihat apa kata Greysia iu sebagai menginjak injak ke-Cina- annya sendiri. Malah bagus, ada kritik. Membiarkan sesuatu yang bodoh terus berlangsung, itu sama saja dengan pembodohan publik, ya toh? Silahkan Anda simak komentar di bawah ini: maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. that's the part of survival in this world. saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi... .. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Dan coba prinsip ini dilihat dari sudut pandang sebaliknya, misalkan kali ini Anda adalah yang mayoritas etnis China dan ada seorang minoritas suku tertentu di lingkungan Anda, misalnya suku Ambon. Apakah Anda sungguh-sungguh mengharapkan orang suku Ambon itu mengingat ke-Ambon-annya hanya dalam pikirannya saja dan menutupi semua ke-Ambonan-nya sebagai suatu cara paling simpel untu menyesuaikan diri dengan ke-China-an lingkungan Anda sebagai mayoritas? Apakah Anda sungguh-sungguh menganggap me-represi ke-Ambon-an orang tersebut adalah hal yang baik dan akan membuat orang Ambon tersebut merasa lebih nyaman dan tidak gamang? Menurut saya mengharapkan hal semacam ini berarti menginjak-injak hak seseorang untuk berkembang seutuhnya sebagai etnis tertentu. Hanya saja dalam komentar Sdri. Greysia, hal ini dilakukan terhadap dirinya sendiri sebagai etnis tertentu. Lebih menakutkan kalau Mentang-mentang sesama tionghoa lalu membutakan diri atas sikap euphoria yang kebablasan. Tidak menyadari kalau segala sesuatu yang kebablasan itu bisa menghantam diri sendiri. Saya tidak sedang melakukan pembelaan hanya karena sesama Tionghua, tetapi yang saya katakan adalah apa yang benar menurut sudut pandang saya sendiri. Silahkan Anda membaca jawaban saya kepada Sdri. Ida Khow mengenai hal ini. Meminimalisasi Identitas itu yang kayak apa lagi? Istilah yang aneh aneh nya diperjelas dulu coba. Meminimalisasi identitas maksudnya kalau seseorang itu beretnis tertentu, misalnya etnis China, kemudian ia melakukan cara-cara supaya identitasnya sebagai etnis tersebut tidak kentara. Sebenarnya istilah ini sudah jelas jika melihat konteks keseluruhan bahwa kita sedang membahas sudut pandang Sdri. Greysia mengenai identitas ke-China-annya. Silahkan Anda membaca ulang komentar Sdri. Greysia baik-baik. Kurniawan -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kurniawan Sent: Friday, May 25, 2007 8:27 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg com.sg wrote: Apa yang Anda maksud dengan permainan menghukum diri sendiri itu? Yang saya maksud dengan permainan menghukum diri sendiri adalah komentar Sdri. Greysia yang mengesankan seolah-olah jalan keluar terbaik mengenai masalah ke-China-annya adalah dengan menginjak-injak ke-China-annya itu sendiri. Seolah-olah sesudah meminimalisasi identitas China-nya dan mengkritik kebodohan orang-orang China di Indonesia, yang nota bene termasuk dirinya sendiri, ia akan lebih dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Apa mau menyangkal ada tionghoa yang pengen merayakan Imlek besar besaran sampai sewa satu kemayoran? Apa itu bukan jor-joran namanya? Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), jadi pertanyaan Anda saya anggap tidak relevan. Mengenai apakah hal itu jor-joran atau bukan, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Ada yang mengganggap Kris Dayanti itu cantik, sexy, modis, berbakat, sukses. Tapi ada juga yang menganggap Kris Dayanti itu norak, tukang pamer, jor-joran, konsumtif, menimbulkan kecemburuan sosial para wanita dsb. Untuk saya pribadi, saya akan selalu berusaha berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Saya senang melihat perayaan-perayaan yang meriah, termasuk perayaan agama-agama. Dengan melihat orang-orang bergembira, hidup rasanya lebih memiliki harapan dan tidak melulu berkutat dengan penderitaan. Tapi kalau mau, segala sesuatu bisa dilihat dari segi negatifnya dan dijadikan polemik. Keponakan saya yang berumur 9 tahun mengatakan seorang nenek jauhnya adalah orang jahat karena di rumahnya memasang AC, yang menurutnya akan merusak lapisan ozon. Kurniawan --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya tidak menganggap istilah meminimalisasi identitas itu kata-kata yang canggih, dan istilah ini cuma merangkum sudut pandang Sdri. Greysia mengenai identitas ke-China-annya dan supaya saya tidak perlu menulis ulang semua komentar Sdri. Greysia ketika menjelaskan sudut pandang saya sendiri. Dalam komentarnya sendiri Sdri. Greysia sudah menulis kata meminimalisasi ini. Jika masih belum jelas, silahkan Anda membaca ulang komentar Sdri. Greysia baik-baik dan kalau menurut Anda istilah ini benar-benar tidak nyambung dengan topik yang dibahas, kita bisa mendiskusikannya kembali. Kurniawan --- Dada [EMAIL PROTECTED] wrote: Doh Doyan banget pake kata-kata yang canggih malah jadi aneh kalau dibaca Seakan-akan setiap orang bisa men-DESAIN sebuah terminology . Minimalisasi Identitas = itu apa tuh :-p Rekening Agama ? hehe Salon Gereja ? hehehe Kuil Narsis ? hehehe Nasi Goreng Komunis ? wakakaka Robby Wirdja Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Posted by: Ulysee [EMAIL PROTECTED] ulysee_me2 Fri May 25, 2007 12:22 am (PST) Meminimalisasi Identitas itu yang kayak apa lagi? Istilah yang aneh aneh nya diperjelas dulu coba. [Non-text portions of this message have been removed] Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php
Re: ???? RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
Kalau mempermasalahkan kontribusi org Tionghoa thd Negara Indonesia sih sebesar gunung, dan yang disebutin oleh Ardian juga bener semua, bahkan yang ikut andil perang kemerdekaan baik secara phisik maupun secara material juga banyak, bahkan dibeberapa tempat misalnya di Medan banyak yang dapat Kartu Veteran serta bintang jasa dan berhak Taman Pahlawan jika mau, bahkan ada yang mendapat pangkat militer. Soal kontribusi dari yang kecil sampai yang besar juga banyak, dari mulai membagi makanan kepada masyarakat atau tetangga, ikut siskamling, menyumbang medali olahraga ditingkat daerah, nasional, internasional juga banyak, tentunya ikut mengharumkan nama Indonesia ini. Jadi guru, dosen bahkan jadi tentara juga ada, ini juga kontribusi, dan jangan lupa org Tionghoa berdagang atau berkecimpung didunia ekonomi itu juga adalah andil yang besar buat Negara Indonesia, kalau tidak perekonomian Negara ini tidaklah seperti sekarang ini. Org Tionghoa yang miskin sekali seperti di Pantai Cermin Sumut atau didaerah lainnya misalnya Kalbar juga ada, tetapi mereka tetap menjadi manusia yang baik dan bermoral, bahkan lebih baik dari yang ada di kota besar. Bicara tertib lalu lintas pada umumnya org Tionghoa lebih baik dan lebih tertib dari pada etnis lainnya dijalan-jalan. Kontribusi utk Negara juga tidak mungkin hanya dituntut kepada satu etnis saja. Pemerintah harus ini dan harus itu juga adalah betul, karena memang antara lain itulah TUGASNYA, buat apa ada pemerintah kalau tidak melaksanakan tugasnya. Walaupun kenyataannya masih banyak yg belum dikerjakan atau dilaksanakan. Soal pendatang dan bukan pendatang, siapa sih yang bisa menjamin akan keasliannya yang bukan pendatang, apakah melayu itu aslinya memang berasal dari Indonesia, bagaimana dong dengan melayu yang ada di Malaysia bahkan yang ada di Thailand ? Bahkan kalau kita baca buku, ada yang mengatakan bahwa melayu juga datang dari daratan China, hanya berbeda ratusan tahun lebih dahulu, konon katanya terusir atau kalah bersaing, entahlah .. Bahkan Gusdur pun pernah pada waktu jadi Presiden menyatakan adalah turunan Tionghoa, kalau nggak salah dari Tionghoa Cirebon. Jadi yang menyatakan dirinya pribumi juga tidak bisalah dijamin keasliannya .. Mengenai org jahat, org tidak bermoral, org tidak beretika dsb bisa terdapat pada org mana saja, misalnya org Jawa, org Batak, org Manado, org Tionghoa, org Belanda, org Jepang dsb. Demikian juga org yang baik, org bermoral dsb bisa didapat di org apapun juga. Demikian juga org baik maupun org jahat bisa didapat pada orang yang mengaku beragama apapun juga dan dari etnis apapun juga. Tetapi pembicaraan kita saat ini kan tidak kesana, hal-hal yang disebut diatas dianggap sudah diketahui oleh kita semua, termasuk seseorang mau menggali nilai2 budaya toh tidak harus melapor ke org lain, dan menggalinya dari bagian yg mana dulu juga tidak harus melapor ke siapapun juga, biarlah sesuai kemampuan masing2 serta ketertarikannya masing2. Sekian. ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: bbrp hari yg lalu sempat diskusi panjang sama satu org kita sebut saja pak B. Dia tanya apa kontribusi org Tionghoa thd Indonesia ? Kebetulan org itu ada teman yg pribumi jg bareng2 sama saya jualan jg kenal org tsb. Saya cuma bilang pak A ini kontribusinya apa thd Indonesia ? Saya lantas katakan jelas ada, kontribusinya dia adalah buka usaha dan memperkerjakan bbrp org sebagai karyawannya. Itu sdh suatu kontribusi yg jelas buat lingkungannya, yaitu membuka lapangan kerja. Selanjutnya kontribusinya adalah membayar pajak, walau saya tahu pak A ini kadang main nakal dgn tidak membayar pajak. Saya cuma bicara pendek soal kontribusi, jika kita bisa tertib lalu lintas saja itu sdh kontribusi, mau antri sdh kontribusi. Recent Activity 12 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends. Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! GeoCities Free Blogging Share your views with the world. . - How would you spend $50,000 to create a more sustainable environment in Australia? Go to Yahoo!7 Answers and share your idea. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Wah! dendam apa nih Erik Xiong pada saya? untungnya saya masih hidup. ( tapi ini juga gawat, malah tidak ada bukti korban Tionghoanya hahaha) Memang ada tokoh2 gerakan seperti Arief Budiman yang berpendapat, agar orang Tionghoa jangan membesarkan kasus Mei sebagai kasus rasial, supaya mendapat simpatik dari masyarakat Mayorias non Tionghoa. Secara strategi gerakan, ini sih sah2 saja, tujuannya untuk mencari dukungan seluas mungkin. Tapi, secara moral, hal ini sama sekali tidak mendidik. untuk menjelaskan maksud saya, saya coba membuat analogi dari sejarah perang dunia kedua. Kita tahu, Jerman Nazi telah melakukan gerakan pembantaian massal bangsa Yahudi, ini sebuah peristiwa yang tentu sangat mencoreng muka orang Jerman sendiri yang masih punya nurani. agar rakyat Jerman semua dapat setuju menghukum kejahatan Nazi dalam perang dunia, dari pada menonjolkan holocoust, yang lebih mudah sebenarnya adalah menonjolkan akibat perang terhadap rakyat Jerman sendiri. tapi Rakyat Jerman ternyata cukup berani menghadapi kejahatan bangsanya sendiri, mereka secara berkala mengadakan peringatan Holcoust! akibatnya, Rakyat dan Negeri Jerman mendapat penghormatan secara luas di dunia Internasional. mereka cepat sembuh dari luka perang. Sebaliknya, untuk mempertahankan harga diri bangsanya, para politikus Jepang berusaha menutupi kejahatan perangnya terhadap bangsa lain. akibatnya? mereka masih belum sepenuhnya dimaafkan oleh dunia internasional. malah, di kaum kanan Jepang mulai bangkit lagi, berambisi mengulang kejayaan kaum fasis! Kerusuhan berbau rasial sudah berulang terjadi, semakin ditutup2i, justru berpotensi akan berulang kembali. jika kita tidak bisa menuntaskan kasus Mei, pola kerusuhan yang sama tak mustahil untuk hadir kembali di Bumi ini. ZFy - Original Message - From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 24, 2007 6:21 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya jadi tertarik ikut nimbrung sama komentar Zhou Xiong. Bukan pada topik kerusuhan Mei'98 yang didebat-kusirkan, tapi pada persoalan Target Objek dan Ekses. Saya sebenarnya benci dan dendam sekali pada Zhou Xiong karena sesuatu sebab. Lalu saya bikin rencana membunuhnya. Saya pasangi bom ke mobil Zhou Xiong. Tapi, Zhou Xiong tidak sendirian di dalam mobil itu, ada orang lain yang ikut numpang. Jadi, mampuslah mereka semuanya bersama Zhou Xiong akibat ledakan bom yang saya pasang itu. Karena yang mati bukan cuma Zhou Xiong sendirian, tetapi ada banyak orang lain. maka saya tidak boleh dituduh berencana membunuh Zhou Xiong, karena buktinya yang mati bukan Zhou Xiong seorang diri, ada lebih banyak orang lain kecuali Zhou Xiong!! A, logika hukum macam apakah itu??? Salam, Erik Recent Activity a.. 17New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Dan b.. Indonesian c.. Indonesian language course d.. Indonesian language learn Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger PC-to-PC calls Call your friends worldwide - free! Y! GeoCities Be Interactive Create a conver- sation with blogs. . [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I.
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya pribadi tidak melihat apa kata Greysia iu sebagai menginjak injak ke-Cina- annya sendiri. Malah bagus, ada kritik. Membiarkan sesuatu yang bodoh terus berlangsung, itu sama saja dengan pembodohan publik, ya toh? Lebih menakutkan kalau Mentang-mentang sesama tionghoa lalu membutakan diri atas sikap euphoria yang kebablasan. Tidak menyadari kalau segala sesuatu yang kebablasan itu bisa menghantam diri sendiri. Meminimalisasi Identitas itu yang kayak apa lagi? Istilah yang aneh aneh nya diperjelas dulu coba. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kurniawan Sent: Friday, May 25, 2007 8:27 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg com.sg wrote: Apa yang Anda maksud dengan permainan menghukum diri sendiri itu? Yang saya maksud dengan permainan menghukum diri sendiri adalah komentar Sdri. Greysia yang mengesankan seolah-olah jalan keluar terbaik mengenai masalah ke-China-annya adalah dengan menginjak-injak ke-China-annya itu sendiri. Seolah-olah sesudah meminimalisasi identitas China-nya dan mengkritik kebodohan orang-orang China di Indonesia, yang nota bene termasuk dirinya sendiri, ia akan lebih dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Apa mau menyangkal ada tionghoa yang pengen merayakan Imlek besar besaran sampai sewa satu kemayoran? Apa itu bukan jor-joran namanya? Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), jadi pertanyaan Anda saya anggap tidak relevan. Mengenai apakah hal itu jor-joran atau bukan, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Ada yang mengganggap Kris Dayanti itu cantik, sexy, modis, berbakat, sukses. Tapi ada juga yang menganggap Kris Dayanti itu norak, tukang pamer, jor-joran, konsumtif, menimbulkan kecemburuan sosial para wanita dsb. Untuk saya pribadi, saya akan selalu berusaha berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Saya senang melihat perayaan-perayaan yang meriah, termasuk perayaan agama-agama. Dengan melihat orang-orang bergembira, hidup rasanya lebih memiliki harapan dan tidak melulu berkutat dengan penderitaan. Tapi kalau mau, segala sesuatu bisa dilihat dari segi negatifnya dan dijadikan polemik. Keponakan saya yang berumur 9 tahun mengatakan seorang nenek jauhnya adalah orang jahat karena di rumahnya memasang AC, yang menurutnya akan merusak lapisan ozon. Kurniawan --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah contoh permainan menghukum diri sendiri akibat kejadian di masa lalu. Pemahaman semacam ini akan merugikan etnis China dan pihak pribumi sendiri. Penjelasannya bisa dilihat di topik yang sama, yang saya ubah sedikit judulnya menjadi Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan. Kurniawan --- greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Silakan Anda tulis tentang pesta pejabat yang jor2an, nanti saya komentari tidak punya kepekaan sosial. Gampang kan? Satu komentar buat satu tema, dong Mbak! I. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan kurniawan20062000@ wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Sebab si LULU merayakan acaranya sendiri, bukan perayaan agama minoritasnya, ataupun perayaan sukunya. Masalahnya Lim Wiss, Kalau ada penggede yang merayakan IMLEK Jor-joran sampe satu kemayoran, orang nggak akan lihat SIAPA NAMA orang/kelompok yang bikin acara gede-gedean itu, apakah si LULU atau si LILI, Mereka Cuma lihat, tuh orang TIONGHOA, perayaan IMLEKnya gede-gedean amat ya Padahal tetangganya yang tidak merayakan IMLEK, makan aja masih susah Baru kebanjiran lagih. Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yang tidak mampu daripada pamer harta kayak begitu. Nah, elu sebagai TIONGHOA, Apakah rela ikut menanggung AKIBAT dari perayaan jor-joran tersebut? Untung perayaan jor-joran itu BATAL mengutip kata PERAYAAN IMLEK. Pada detik-detik terakhir disuruh ganti spanduk jadi acara PERAYAAN 50 TAHUN PERTUKARAN KEBUDAYAAN atau apa lah. Gue sih ketawa aja. Selama tidak dibilang perayaan IMLEK yang tersirat bawa nama TIONGHOA, ya ngga pusing lah. Cuman heran, mau akrab-akrab sama atase RRC aja kok ribet amat. Hihihihihi. Jadi disitu benang merahnya. IMLEK = TIONGHOA kalau ditambah lagi = JOR JORAN, nah, siapa yang kena getahnya? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Lim Wiss Sent: Friday, May 25, 2007 1:44 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Kalo menurut bung Hai-hai sendiri siapa tuh Pelaku Utama Tragedi Mei'98? Anda sendiri bosan ga' dengan topik ini? Bosannya karena apa? Jangan-jangan beda nuansa dan kadar bosannya anda dengan bosannya m'Bak Ida!! Salam, Erik In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hai hai [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan, topik basi. Seharusnya anda beri alasan, kenapa anda bosan, dan kenapa bagi anda topik ini basi? Jangan-jangan anda merasa bosan dan mengangap topik ini basi karena setelah dibahas berkali-kali, anda tidak kunjung mengerti? Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! Siapa yang anda maksudkan dengan pelaku utamanya? mereka yang merencanakan? mereka yang mengerahkan? mereka yang menunggangi? mereka yang menyulut api? mereka yang melakukan pemerkosaan? mereka yang menjarah? Mereka yang tidak berbuat apa apa? atau mereka yang merasa bulan mey '98 hanya hari cuti nasional? go ho hai hai --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili!
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
perdebatan yg buang2 waktu dan enerji saja, diskusi yg lebih berguna sajalah --- Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I. [Non-text portions of this message have been removed] Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
gak ada untungnya diperdebatkan, biarkan mereka punya persepsi sendiri, tapi yg jelas imlek sudah ada sebelum kong hu cu lahir didunia, salam dari kosambi --- hera [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ken Ken; tergelitik aja ttg point 1 Imlek itu BUKAN hari raya agama KongHuCu ? Coba tanya lagi deh ama yang lebih tua. Hera - Original Message - From: extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 3:22 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey Dear Koh You Qing Long yb, thanks atas jawabannya. saya tanya lagi dikit nech. 1. Jadi mestinya gimana merayakan imlek?! kalo perayaan di hotel itu dikategorikan sebagai mewah? lagipula, itu imlek resminya dirayakan sebagai hari raya agama Konghucu di Indonesia. setiap hari besar keagamaan, dihadiri oleh Presiden sbg simbol penghormatan pemerintah RI atas hari besar agama tersebut. 2. Barongsai ngamen, saya pernah liat di Muara Karang. ya mirip dgn pengamen liar dan kalangan gereja yg lagi cari donasi. apa ini salah?! melanggar ketertiban umum ya?! pasal apa? mestinya Barongsai main di mana? 3. Zhongguo memang gede. sekitar 9 juta km persegi lebih luasnya. terdiri dr 56 suku. tapi asal dari tradisi, ekspresi atribute Tionghoa di sluruh dunia ya dari Zhongguo. gak bisa dipisah dan diputus gitu aja. jawaban No.4 5 gak nyambung Koh Cing Lung. Kelenteng Sam Po Kong direnovasi gak ada urusannya dgn mau meniru abis-abisan kelenteng di RRT. gua liat Bun Tek Bio, Toa Se Bio, Chen te Yen dsb itu ya gak ada bedanya dgn foto-foto bio di Singapura, Taiwan dan RRT. mungkin kalah bagus iya, tapi secara atribute dan ciri khas ya mirip. dominan warna merah, ada ukiran naga, ada huruf Tionghoa dsb. nah, pertanyaan awal saya ke Mas Greysia itu masalahnya di mana supaya gak dituduh mau jiblak RRT abis-abisan?! mesti ganti huruf mandarin dgn huruf batak? mesti ganti ukiran Tionghoa dgn batik SOlo atau apa?? itu mesjid CHeng HO di Surabaya dibangun dgn arsitektur Tionghoa. beda jauh dgn arsitektur mesjid gaya Arab. apa itu salah?! PITI Jl. Lao Tze mau bangun mesjid sejenis dgn gaya arsitektur Tionghoa. mirip kelenteng. apa itu juga salah?! bakar aja semua atribut Tionghoa kalo begitu. kalo perlu bakar diri kita yang beretnis Tionghoa ini. biar gak jadi Tionghoa lagi, tapi jadi debu. 6. bisa kasi contoh apa banjir budaya baru Tiongkok Utara?? selama masa Soeharto, cuma masuk film-film Hong Kong yang dibintangi oleh Andy Lau, Steven Chow cs. saat ini, ada F4 dari Taiwan. itu Budaya baru RRT?? 7. Nah, masalah patung, Koh Cing Lung bener tuh. si Mas Greysia itu ngomong apa?! kok kayanya anti bener sama RRT. sampe patung aja diributin. La, pernah masuk bio atau kelenteng gak si Mas Grey itu?! itu patung Kongco yang ada di Bio berusia udah ratusan tahun. gak pernah beli patung dari RRT. kalo pun ada patung baru ya karena gak ada yg jual di RI. masa mau diganti sama patung Semar, Petruk Gareng?! ga nyambung kan. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, you_qing_long [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyaklah Tapi ya itu mah komoditas bisnis. Liat kalu mo imlek ada aje tawaran imlek di hotel. Baunya gak jauh dari bisnis. Kalu yg ngadain pejabat atawa pengusaha seh itu kalu kata gw seh lage cari nama. Lha perayaan imlek khan benernya silaturahmi b 2. ada apa dgn tarian Liong yang anda katakan ada di mana-mana? gak bole ya? di mana aja ada tarian Liong Barong? apa mereka mengganggu ketertiban umum? Pernah denger barong ngamen gak ? 3. Siapa yg memaksa kita menyamakan level kita dgn budaya RRT Taiwan? memangnya apa aja bedanya? kan asal budaya Tenglang kita itu dari Zhongquo. Zhongguo itu gede , pernik2 budaya org Khe ama Hokian aja bisa beda. 4. Bangunan kelenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRT? itu artinya apa? maksudnya apa? 5. Kapan ada kasus Bio dibongkar, dipugar dibuat semirip mungkin dgn bentuk kuil-kuil di RRT Taiwan. anda bisa sebut contoh kasus nama Bio-nya? harusnya gimana? bentuk kuil khas Tionghoa di Indonesia itu seperti apa?? apa gentengnya pake anyaman daun kelapa spt atap istana pagar ruyung?? nomor 4 gw jawab di nomor 5. Lu pigi ke Sampokong sono heuhehehehehehehehe Pohon Rante yg khas SAMPOKONG en gak ada dimana2 aje disemen ama dicor beton. Amburadullah pokokne. Beda ama taon 80an 6. banjir budaya baru dari RRT itu contohnya apa toch Mas? saya ndak ngerti. apa aja sih yang anda maksud dengan budaya baru dari RRT itu?? Budaya RRT yg ngalir ini budaya RRT UTARA yg JELAS BEDA SAMA MAYORITAS HUAKIAO DI Indonesia yg asalnye dari
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Salam Kenal Klo boleh usul , sebaiknya masalah etnis jangan di bicarakan lagi , setiap etnis punya kelebihan dan kekurangan masing2 , klo soal yang tdak baik , semua etnis bisa melakukan itu , baik pribumi maupun chinese semua ada yang baik dan ada yang jahat ..., sama aja .tolong masalah etnis ini tidak perlu diperpanjang . klo menurut saya mau pribumi dan Chinese sama eksklusif nya. Keluarga kami keluarga campuran ini yang serba salah .,mau bergaul di pihak papa ( Chinese ) , pandangan mata Saudara2 seolah2 berkata dasar pribumi loe , klo mau bergaul di keluarga mama , juga sama dasar Cina lu . karena kulit kita putih dan mata sipit , trus bagaimana ? akhirnya kami sendiri saja , bergaul dengan orang yg mau bergaul . Yang jelas kita tidak pernah minta sama Tuhan untuk dilahirkan sebagai etnis apa ., dan kita harus mensyukuri apa yang sudah Tuhan ciptakan. Salam yanata Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I. [Non-text portions of this message have been removed] - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Salam Kenal Klo boleh usul , sebaiknya masalah etnis jangan di bicarakan lagi , setiap etnis punya kelebihan dan kekurangan masing2 , klo soal yang tdak baik , semua etnis bisa melakukan itu , baik pribumi maupun chinese semua ada yang baik dan ada yang jahat ..., sama aja .tolong masalah etnis ini tidak perlu diperpanjang . klo menurut saya mau pribumi dan Chinese sama eksklusif nya. Keluarga kami keluarga campuran ini yang serba salah .,mau bergaul di pihak papa ( Chinese ) , pandangan mata Saudara2 seolah2 berkata dasar pribumi loe , klo mau bergaul di keluarga mama , juga sama dasar Cina lu . karena kulit kita putih dan mata sipit , trus bagaimana ? akhirnya kami sendiri saja , bergaul dengan orang yg mau bergaul . Yang jelas kita tidak pernah minta sama Tuhan untuk dilahirkan sebagai etnis apa ., dan kita harus mensyukuri apa yang sudah Tuhan ciptakan. Salam yanata Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak habis mengerti yach mengapa ethis kami dianggap tidak peka terhadap kepekaan social? Kenapa para pejabat yg merayakan pesta super meriah tidak dikomentari yach??? Kita bisa lihat pesta pernikahan Lulu Tobing yg super meriah .. Tapi kok tidak ada yg berani komentar yach? Apa karena para pejabat punya kekuasaan sehingga tidak ada yg berani komentar setiap pesta yg membuang-buang uang? Saya yakin pesta para pejabat lebih menghabiskan banyak uang daripada ethis kami kok tidak ada yang protes? Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yg tidak mampu. Tetapi para pejabat lebih suka buang uang buat pribadi tidak dikomentari Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ¼ harta mereka buat orang yg tidak mampu? -Lim Wiss- _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya? Cobalah Anda belajar berani melakukan kritik diri atas etnis Anda sendiri. Katakan salah kalau memang salah. Bela kalau memang perlu dibela. Memang orang Cina ada yang ngaco kok (sama juga terjadi di etnis2 lain), saya suka 'mual' melihat tingkah mereka. I. [Non-text portions of this message have been removed] - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center. [Non-text portions of this message have been removed]
???? RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
Saudara2ku, apakah kalian tidak bosen memperdebatkan (DEBAT KUSIR!!) masalah tersebut, kalau ada Pengadilan HAM yang dimaksud apa yang kalian harapkan, kemudian bentuk keuntungan apa yang kalian dapatkan dari putusan tersebut, apa berguna buat kehidupan etnis kita di negara Indonesia ini, apakah kita masih mengharapkan menjadi bangsa Indonesia, atau berharap menjadi bagian dari bangsa Indonesia tetapi memiliki klas tersendiri, klas yg lebih tinggi dari etnis lainnya, kemudian dapatkah kita diterima jika demikian oleh bagian yg lain dari bangsa Indonesia ini. Menurutku adalah kenyataan kita adalah bagian dari negara/bangsa Indonesia, dan karena kita adalah pendatang maka kita harus menerima konsekwensinya, dan untuk memperkecil seminim mungkin maka kita harus berusaha hidup sejujur atau sebaik mungkin sesuai peraturan sehingga lama kelamaan masyarakat banyak akan dapat menerima kita adalah bagian dari mereka, hal tersebut akan lama dan tidak gampang, tetapi mau tidak mau suka tidak suka harus kita laksanakan, kalau tidak ya silahkan menjadi warga negara lain. Terlihat bahwa didalam perdebatan, ada pihak yang seakan-akan sangat membela etnis kita, padahal kalau diikuti justru akan membahayakan kelangsungan etnis kita di Bumi Pertiwi ini, etnis kita akan lebih dibenci lagi, padahal saat ini etnis kita sudah lebih baik dari dahulu, marilah kita jadikan lebih baik lagi dengan cara-cara tadi yaitu bekerja atau hidup di Indonesia ini secara jujur/beretika/bermoral/saling-menghargai dsb. Janganlah seolah-olah ingin MENANG SELALU ! Kemudian kita harus menyadari hukum alam, sbg contoh lihatlah misalnya di Irian Jaya atau sekarang disebut Papua, adalah kenyataan disana etnis Jawa (dan etnis pendatang lainnya) sebagai pendatang terlihat kurang disukai oleh penduduk setempat, jadi kewajiban etnis tersebut untuk membuktikan bahwa mereka dapat layak diterima sebagai sesama warga disana. Sebagai penutup, marilah kita menjadi warga negara yang baik, yang rukun, memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara ini, misalnya saja milis ini menggalang sejumlah dana untuk membuat/memperbaiki sekolah-sekolah, pada gilirannya semua masyarakat menjadi pintar (minimal tidak bodoh), sehingga tidak bisa diadu domba untuk membenci etnis kita. Salam, Mimi. - How would you spend $50,000 to create a more sustainable environment in Australia? Go to Yahoo!7 Answers and share your idea. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Two more cents from me. Ibu yang disebut di talk show tersebut adalah Ibu Esther, salah satu penulis buku tentang kerusuhan Mei 98 yang baru diluncurkan. Sebagai info, Bapak Fadly Zon yang saya dengan adalah teman dekat Prabowo Subianto. so, need we more to say ??? --- Dalam perdebatan di talk show Metro TV pekan lalu, terkesan Ester dipojokkan oleh Fadli Zon. Walaupun demikian Esther sebagai aktivis HAM dari SNB (Solidaritas Nusa Bangsa) patut mendapat penghargaan dan respek atas keberaniannya sebagai seorang wanita dalam menegakkan HAM dan penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial di negara kita, walaupun ia sering mendapatkan ancaman gelap. Esther bukan saja memperjuangkan keadilan terhadap etnis Tinghoa yang menjadi korban kerusuhan Mei 98, tetapi juga untuk semua korban aksi kekerasan tersebut termasuk warga pribumi lainnya yang ikut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Bersama dengan almarhum suaminya Arnold Purba (etnis Batak) dari SNB, Esther I Jusuf sejak lama juga sudah bergerak sebagai aktivis HAM, seperti dalam Tim Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998. Dalam usaha mencari kebenaran dan menegakkan keadilan atas peristiwa Pogrom Mei 1998, yang sampai kini belum ada penyelesaian hukumnya, golongan etnis Tionghoa sebagai salah satu korban utamanya, juga tidak dapat (atau cukup) memperjuangkan sendiri saja sebagai kelompok, melainkan juga dibutuhkan dukungan dan solidaritas luas dari mayoritas warga etnis lainnya (pribumi) sebagai bagian dari cita-cita penegakkan HAM dalam negara hukum dan demokrasi di Indonesia. Mengenai Fadli Zon, saya telah mengirim sebuah komentar mengenainya kemilis BT ini (21 Mei 07). Tetapi entah mengapa, apakah karena tidak sampai ke tim moderator atau karena mungkin isinya dianggap tidak berkenan maka postingan saya tidak muncul dalam milis ini. Tetapi apapun keputusannya saya menghormati hak dan wewenang tim moderator yang mempunyai kepentingan, kebijaksanaan dan pertimbangan lainnya Selanjutnya mengenai peristiwa Mei 1998 dan Fadli Zon dapat dilihat link dibawah ini yang dilaporkan dan diinvestigasi oleh reporter asing (Asiaweek FEER) ketika itu. (Asiaweek 24 Juli 1998) http://www.asiaweek.com/asiaweek/98/0724/index.html http://www.asiaweek.com/asiaweek/98/0724/cs1.html (Far Eastern Economic Review 12 Februari 1998) http://www.geocities.com/CapitolHill/Senate/9388/february98/muslim_act ivists_say.htm (Berita SiaR 17 Juli 1998) http://www.minihub.org/siarlist/msg00348.html Salam GH.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Doh Doyan banget pake kata-kata yang canggih malah jadi aneh kalau dibaca Seakan-akan setiap orang bisa men-DESAIN sebuah terminology . Minimalisasi Identitas = itu apa tuh :-p Rekening Agama ? hehe Salon Gereja ? hehehe Kuil Narsis ? hehehe Nasi Goreng Komunis ? wakakaka Robby Wirdja Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Posted by: Ulysee [EMAIL PROTECTED] ulysee_me2 Fri May 25, 2007 12:22 am (PST) Meminimalisasi Identitas itu yang kayak apa lagi? Istilah yang aneh aneh nya diperjelas dulu coba. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Kalau toh si LULU atau si LILI melakukan itu sendiri di rumahnya sendiri dengan cara jor-joran yang menghambur-hamburkan uang, sementara di waktu yang sama ada banyak orang lain yang sedang menderita kelaparan, kebanjiran serta penggusuran rumah, juga tetap tidak pantas!! Saya kira persoalannya bukan perayaan itu dilakukan sendirian atau beramai-ramai dengan mengatas-namakan kelompok. Kalau itu ukurannya, nuansa egoisme komunal kita masih terasa kental di sana! Dalam kaca-mata etika sosial. Ukuran sesuatu dilakukan atau tidak bukan didasarkan pada pertimbangan APAKAH NANTINYA MEMBAWA DAMPAK BURUK BAGI KITA, tetapi APAKAH ITU PANTAS KITA LAKUKAN SEBAGAI MANUSIA di tengah sesama manusia lain. Dan itulah yang dimaksud dengan KEPEKAAN SOSIAL oleh m'Bak Ida!! Salam, Erik - In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebab si LULU merayakan acaranya sendiri, bukan perayaan agama minoritasnya, ataupun perayaan sukunya. Masalahnya Lim Wiss, Kalau ada penggede yang merayakan IMLEK Jor- joran sampe satu kemayoran, orang nggak akan lihat SIAPA NAMA orang/kelompok yang bikin acara gede-gedean itu, apakah si LULU atau si LILI, Mereka Cuma lihat, tuh orang TIONGHOA, perayaan IMLEKnya gede- gedean amat ya Padahal tetangganya yang tidak merayakan IMLEK, makan aja masih susah Baru kebanjiran lagih. Padahal uang mereka bisa khan disumbang ke orang yang tidak mampu daripada pamer harta kayak begitu. Nah, elu sebagai TIONGHOA, Apakah rela ikut menanggung AKIBAT dari perayaan jor-joran tersebut? Untung perayaan jor-joran itu BATAL mengutip kata PERAYAAN IMLEK. Pada detik-detik terakhir disuruh ganti spanduk jadi acara PERAYAAN 50 TAHUN PERTUKARAN KEBUDAYAAN atau apa lah. Gue sih ketawa aja. Selama tidak dibilang perayaan IMLEK yang tersirat bawa nama TIONGHOA, ya ngga pusing lah. Cuman heran, mau akrab-akrab sama atase RRC aja kok ribet amat. Hihihihihi. Jadi disitu benang merahnya. IMLEK = TIONGHOA kalau ditambah lagi = JOR JORAN, nah, siapa yang kena getahnya?
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Horde xiong, komentar anda tidak masuk meja redaksi. Sebenarnya status anda adalah tidak dimoderasi. Moderator, Ardian Mengenai Fadli Zon, saya telah mengirim sebuah komentar mengenainya kemilis BT ini (21 Mei 07). Tetapi entah mengapa, apakah karena tidak sampai ke tim moderator atau karena mungkin isinya dianggap tidak berkenan maka postingan saya tidak muncul dalam milis ini. Tetapi apapun keputusannya saya menghormati hak dan wewenang tim moderator yang mempunyai kepentingan, kebijaksanaan dan pertimbangan lainnya Selanjutnya mengenai peristiwa Mei 1998 dan Fadli Zon dapat dilihat link dibawah ini yang dilaporkan dan diinvestigasi oleh reporter asing (Asiaweek FEER) ketika itu.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
Imlek dijadikan hari raya agama Khonghucu sih sah2 saja. Sama sahnya kalau org Buddha Mahayana Tiongkok menjadikan hari raya Imlek sebagai hari keagamaan mrk. Begitu jg Taoism. Jg sah2 saja kalau org2 Kristen, Katolik mau merayakan Imlek. Tiada larangan. Ardian --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang imlek bukan hari raya agama Kong Hu Cu, tetapi pemerintah RI memandang imlek sbg hari raya agama Kong Hu Cu. makanya diliburkan dan dirayakan di hotel dan tempat pertemuan dgn dihadiri oleh presiden RI. Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hera hera-b@ wrote: Dear Ken Ken; tergelitik aja ttg point 1 Imlek itu BUKAN hari raya agama KongHuCu ? Coba tanya lagi deh ama yang lebih tua. Hera - Original Message - From: extrim_bluesky Extrim_bluesky@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 3:22 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey Dear Koh You Qing Long yb, thanks atas jawabannya. saya tanya lagi dikit nech. 1. Jadi mestinya gimana merayakan imlek?! kalo perayaan di hotel itu dikategorikan sebagai mewah? lagipula, itu imlek resminya dirayakan sebagai hari raya agama Konghucu di Indonesia. setiap hari besar keagamaan, dihadiri oleh Presiden sbg simbol penghormatan pemerintah RI atas hari besar agama tersebut. 2. Barongsai ngamen, saya pernah liat di Muara Karang. ya mirip dgn pengamen liar dan kalangan gereja yg lagi cari donasi. apa ini salah?! melanggar ketertiban umum ya?! pasal apa? mestinya Barongsai main di mana? 3. Zhongguo memang gede. sekitar 9 juta km persegi lebih luasnya. terdiri dr 56 suku. tapi asal dari tradisi, ekspresi atribute Tionghoa di sluruh dunia ya dari Zhongguo. gak bisa dipisah dan diputus gitu aja. jawaban No.4 5 gak nyambung Koh Cing Lung. Kelenteng Sam Po Kong direnovasi gak ada urusannya dgn mau meniru abis-abisan kelenteng di RRT. gua liat Bun Tek Bio, Toa Se Bio, Chen te Yen dsb itu ya gak ada bedanya dgn foto-foto bio di Singapura, Taiwan dan RRT. mungkin kalah bagus iya, tapi secara atribute dan ciri khas ya mirip. dominan warna merah, ada ukiran naga, ada huruf Tionghoa dsb. nah, pertanyaan awal saya ke Mas Greysia itu masalahnya di mana supaya gak dituduh mau jiblak RRT abis-abisan?! mesti ganti huruf mandarin dgn huruf batak? mesti ganti ukiran Tionghoa dgn batik SOlo atau apa?? itu mesjid CHeng HO di Surabaya dibangun dgn arsitektur Tionghoa. beda jauh dgn arsitektur mesjid gaya Arab. apa itu salah?! PITI Jl. Lao Tze mau bangun mesjid sejenis dgn gaya arsitektur Tionghoa. mirip kelenteng. apa itu juga salah?! bakar aja semua atribut Tionghoa kalo begitu. kalo perlu bakar diri kita yang beretnis Tionghoa ini. biar gak jadi Tionghoa lagi, tapi jadi debu. 6. bisa kasi contoh apa banjir budaya baru Tiongkok Utara?? selama masa Soeharto, cuma masuk film-film Hong Kong yang dibintangi oleh Andy Lau, Steven Chow cs. saat ini, ada F4 dari Taiwan. itu Budaya baru RRT?? 7. Nah, masalah patung, Koh Cing Lung bener tuh. si Mas Greysia itu ngomong apa?! kok kayanya anti bener sama RRT. sampe patung aja diributin. La, pernah masuk bio atau kelenteng gak si Mas Grey itu?! itu patung Kongco yang ada di Bio berusia udah ratusan tahun. gak pernah beli patung dari RRT. kalo pun ada patung baru ya karena gak ada yg jual di RI. masa mau diganti sama patung Semar, Petruk Gareng?! ga nyambung kan. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, you_qing_long you_qing_long@ wrote: Banyaklah Tapi ya itu mah komoditas bisnis. Liat kalu mo imlek ada aje tawaran imlek di hotel. Baunya gak jauh dari bisnis. Kalu yg ngadain pejabat atawa pengusaha seh itu kalu kata gw seh lage cari nama. Lha perayaan imlek khan benernya silaturahmi b 2. ada apa dgn tarian Liong yang anda katakan ada di mana-mana? gak bole ya? di mana aja ada tarian Liong Barong? apa mereka mengganggu ketertiban umum? Pernah denger barong ngamen gak ? 3. Siapa yg memaksa kita menyamakan level kita dgn budaya RRT Taiwan? memangnya apa aja bedanya? kan asal budaya Tenglang kita itu dari Zhongquo. Zhongguo itu gede , pernik2 budaya org Khe ama Hokian aja bisa beda. 4. Bangunan kelenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRT? itu artinya apa? maksudnya apa? 5. Kapan ada kasus Bio dibongkar, dipugar dibuat semirip mungkin dgn bentuk kuil-kuil di RRT Taiwan. anda bisa sebut contoh kasus nama Bio-nya? harusnya gimana? bentuk kuil khas Tionghoa di Indonesia itu seperti apa
???? RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
bbrp hari yg lalu sempat diskusi panjang sama satu org kita sebut saja pak B. Dia tanya apa kontribusi org Tionghoa thd Indonesia ? Kebetulan org itu ada teman yg pribumi jg bareng2 sama saya jualan jg kenal org tsb. Saya cuma bilang pak A ini kontribusinya apa thd Indonesia ? Saya lantas katakan jelas ada, kontribusinya dia adalah buka usaha dan memperkerjakan bbrp org sebagai karyawannya. Itu sdh suatu kontribusi yg jelas buat lingkungannya, yaitu membuka lapangan kerja. Selanjutnya kontribusinya adalah membayar pajak, walau saya tahu pak A ini kadang main nakal dgn tidak membayar pajak. Saya cuma bicara pendek soal kontribusi, jika kita bisa tertib lalu lintas saja itu sdh kontribusi, mau antri sdh kontribusi. Kalau pak B mau kontribusi Tionghoa seperti Lim SwiKing, Kwik Kian Gie ya jelas tidak mungkin. Kemampuan, kesempatan, nasib masing2 org berbeda2. Tdk semua org Tionghoa yg dagang pasti kaya, banyak yg bangkrut. Tdk semua tentara bisa jadi jendral. Kontribusi yg terkecil adalah disiplin diri dan itu TIDAK MUNGKIN dituntut kepada 1 etnis saja tapi keseluruhan masyarakat. Dan utk mencapai disiplin itu diperlukan faham Legalisme atau Fa Jia yg bicara hukuman dan hadiah, dan ke2 hal itu TDK BISA DIBELI OLEH UANG ATAU KEKUASAAN. Yg salah jelas dihukum, yg berjasa dihargai. Kalau hal ini bisa diterapkan dgn baik, maka konglomerat hitam tidak ada, penggelapan pajak tidak ada, korupsi jg tidak ada. Saya jg katakan kpd pak B bahwa dalam filsafat Tiongkok terutama dalam ajaran Kong Zi, dikatakan jelas bahwa perbaiki diri, perbaiki keluarga, perbaiki lingkungan, perbaiki negara baru perbaiki dunia. Jadi semua dimulai dari diri sendiri. Bicara pendatang, mayoritas penduduk Indonesia jg adalah pendatang, hanya bicara siapa yg datang lebih dahulu. Org Madura di Kalimantan jg adalah pendatang dimata org Dayak, begitu jg org Jawa di Irian. Jgn rendah diri dgn berpikir pendatang. Yang terpenting mau pendatang kek penduduk asli kek atau yg sdh ratusan generasi kek, apa sih KONTRIBUSI anda buat lingkungan anda ? Ingin menang sendiri adalah SIFAT MANUSIA yg umum bisa dilihat dimana2. Milis ini jg menggalang dana utk kegiatan yg bersifat membuka pintu dialog melalui budaya. Sayangnya kocek pendanaan selama ini cuma dari bbrp org saja. Pembangunan sekolah yg bobrok dan lain sebagainya sebenarnya merupakan kewajiban PEMERINTAH. Jgn selalu berbicara kekurangan dana utk pembangunan sarana pendidikan. Dana sebenarnya melimpah asal tidak salah kelola. Perbaiki sistem ekonomi dan hukum sehingga sarana pendidikan lebih baik lagi. Daripada perbaiki sarana gedung sekolah yg bobrok, perbaiki gedung hati para guru dan tokoh pendidikan yg baru2 ini ribut2 soal UN. Bisa dibayangkan kalau gurunya saja sdh mendukung diam2 para siswa2 mrk melakukan usaha contek menyontek saat ujian ? Apa gunanya gedung mewah tapi moralnya hancur2an ? Saya percaya budaya Tionghoa bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia melalui kode etik moralitas yg dimiliki etnis Tionghoa. Bahkan mbahnya pedagang yaitu Tao Zhugong sendiri membuat aturan2 atau nasehat2 bagi para pedagang. Salah satu nasehatnya adalah berdagang jujur. Banyak pedagang2 encek2 sering pajang gambar Guan Gong dgn serangkaian nasehat utk pedagang dalam tulisan mandarin. Salah satu nasehat itu adalah JGN MENIPU DGN MENGURANGI TIMBANGAN, JGN BERDAGANG OBAT PALSU dsbnya. Jika anda adalah etnis Tionghoa, coba gali nilai2 budaya anda. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, MIMI OEY [EMAIL PROTECTED] wrote: Saudara2ku, apakah kalian tidak bosen memperdebatkan (DEBAT KUSIR!!) masalah tersebut, kalau ada Pengadilan HAM yang dimaksud apa yang kalian harapkan, kemudian bentuk keuntungan apa yang kalian dapatkan dari putusan tersebut, apa berguna buat kehidupan etnis kita di negara Indonesia ini, apakah kita masih mengharapkan menjadi bangsa Indonesia, atau berharap menjadi bagian dari bangsa Indonesia tetapi memiliki klas tersendiri, klas yg lebih tinggi dari etnis lainnya, kemudian dapatkah kita diterima jika demikian oleh bagian yg lain dari bangsa Indonesia ini. Menurutku adalah kenyataan kita adalah bagian dari negara/bangsa Indonesia, dan karena kita adalah pendatang maka kita harus menerima konsekwensinya, dan untuk memperkecil seminim mungkin maka kita harus berusaha hidup sejujur atau sebaik mungkin sesuai peraturan sehingga lama kelamaan masyarakat banyak akan dapat menerima kita adalah bagian dari mereka, hal tersebut akan lama dan tidak gampang, tetapi mau tidak mau suka tidak suka harus kita laksanakan, kalau tidak ya silahkan menjadi warga negara lain. Terlihat bahwa didalam perdebatan, ada pihak yang seakan-akan sangat membela etnis kita, padahal kalau diikuti justru akan membahayakan kelangsungan etnis kita di Bumi Pertiwi ini, etnis kita akan lebih dibenci lagi, padahal saat ini etnis kita sudah lebih baik dari dahulu, marilah kita jadikan lebih baik lagi dengan cara- cara tadi yaitu bekerja
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Apa yang Anda maksud dengan permainan menghukum diri sendiri itu? Apa mau menyangkal ada tionghoa yang pengen merayakan Imlek besar besaran sampai sewa satu kemayoran? Apa itu bukan jor-joran namanya? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah contoh permainan menghukum diri sendiri akibat kejadian di masa lalu. Pemahaman semacam ini akan merugikan etnis China dan pihak pribumi sendiri. Penjelasannya bisa dilihat di topik yang sama, yang saya ubah sedikit judulnya menjadi Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan. Kurniawan --- greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... _ ___ The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php
Re: Euphoria Budaya Tionghoa (RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles)
Ulysee tacie. pinjem istilah wakil presiden dalam republik mimpi, That right sister! pertanyaan anda sangat significant! apa itu kebudayaan Tionghua? di mana batasannya? bagaimana dengan kebudayaan asing yang masuk ke daratan China lalu di terima oleh masyarakat China? apakah itu jadi kebudayaan Tionghua? ho ho ho go ho hai hai --- Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm menarik, Terutama mengenai akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal itu. Belakangan ini saya memang lagi bingung mengenai ke-tionghoaan. Maksud hati ingin melestarikan budaya tionghoa, tapi agak agak rancu, budaya tionghoa yang mana yang mau dilestarikan?? Budaya tionghoa lokal kah? Budaya tionghoa impor kah? Yang mana yang termasuk budaya tionghoa lokal? Bagaimana melestarikannya? Apakah dengan mempelajari gambang kromong, kebaya encim, dan masakan seperti lontong cap go meh? Yang mana termasuk budaya tionghoa impor? Bagaimana melestarikannya? Apakah les kaligrafi, les alat musik guzhen? Les wushu? Bingung. Ini kali yang dibilang 'gamang' itu ya? Merasa yang impor lebih afdol.. Krisis identitas??? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of greysia susilo junus Sent: Wednesday, May 23, 2007 11:36 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny [EMAIL PROTECTED] mailto:heirnee%40gmail.com com To: budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
Dear Ken Ken; tergelitik aja ttg point 1 Imlek itu BUKAN hari raya agama KongHuCu ? Coba tanya lagi deh ama yang lebih tua. Hera - Original Message - From: extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 3:22 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey Dear Koh You Qing Long yb, thanks atas jawabannya. saya tanya lagi dikit nech. 1. Jadi mestinya gimana merayakan imlek?! kalo perayaan di hotel itu dikategorikan sebagai mewah? lagipula, itu imlek resminya dirayakan sebagai hari raya agama Konghucu di Indonesia. setiap hari besar keagamaan, dihadiri oleh Presiden sbg simbol penghormatan pemerintah RI atas hari besar agama tersebut. 2. Barongsai ngamen, saya pernah liat di Muara Karang. ya mirip dgn pengamen liar dan kalangan gereja yg lagi cari donasi. apa ini salah?! melanggar ketertiban umum ya?! pasal apa? mestinya Barongsai main di mana? 3. Zhongguo memang gede. sekitar 9 juta km persegi lebih luasnya. terdiri dr 56 suku. tapi asal dari tradisi, ekspresi atribute Tionghoa di sluruh dunia ya dari Zhongguo. gak bisa dipisah dan diputus gitu aja. jawaban No.4 5 gak nyambung Koh Cing Lung. Kelenteng Sam Po Kong direnovasi gak ada urusannya dgn mau meniru abis-abisan kelenteng di RRT. gua liat Bun Tek Bio, Toa Se Bio, Chen te Yen dsb itu ya gak ada bedanya dgn foto-foto bio di Singapura, Taiwan dan RRT. mungkin kalah bagus iya, tapi secara atribute dan ciri khas ya mirip. dominan warna merah, ada ukiran naga, ada huruf Tionghoa dsb. nah, pertanyaan awal saya ke Mas Greysia itu masalahnya di mana supaya gak dituduh mau jiblak RRT abis-abisan?! mesti ganti huruf mandarin dgn huruf batak? mesti ganti ukiran Tionghoa dgn batik SOlo atau apa?? itu mesjid CHeng HO di Surabaya dibangun dgn arsitektur Tionghoa. beda jauh dgn arsitektur mesjid gaya Arab. apa itu salah?! PITI Jl. Lao Tze mau bangun mesjid sejenis dgn gaya arsitektur Tionghoa. mirip kelenteng. apa itu juga salah?! bakar aja semua atribut Tionghoa kalo begitu. kalo perlu bakar diri kita yang beretnis Tionghoa ini. biar gak jadi Tionghoa lagi, tapi jadi debu. 6. bisa kasi contoh apa banjir budaya baru Tiongkok Utara?? selama masa Soeharto, cuma masuk film-film Hong Kong yang dibintangi oleh Andy Lau, Steven Chow cs. saat ini, ada F4 dari Taiwan. itu Budaya baru RRT?? 7. Nah, masalah patung, Koh Cing Lung bener tuh. si Mas Greysia itu ngomong apa?! kok kayanya anti bener sama RRT. sampe patung aja diributin. La, pernah masuk bio atau kelenteng gak si Mas Grey itu?! itu patung Kongco yang ada di Bio berusia udah ratusan tahun. gak pernah beli patung dari RRT. kalo pun ada patung baru ya karena gak ada yg jual di RI. masa mau diganti sama patung Semar, Petruk Gareng?! ga nyambung kan. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, you_qing_long [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyaklah Tapi ya itu mah komoditas bisnis. Liat kalu mo imlek ada aje tawaran imlek di hotel. Baunya gak jauh dari bisnis. Kalu yg ngadain pejabat atawa pengusaha seh itu kalu kata gw seh lage cari nama. Lha perayaan imlek khan benernya silaturahmi b 2. ada apa dgn tarian Liong yang anda katakan ada di mana-mana? gak bole ya? di mana aja ada tarian Liong Barong? apa mereka mengganggu ketertiban umum? Pernah denger barong ngamen gak ? 3. Siapa yg memaksa kita menyamakan level kita dgn budaya RRT Taiwan? memangnya apa aja bedanya? kan asal budaya Tenglang kita itu dari Zhongquo. Zhongguo itu gede , pernik2 budaya org Khe ama Hokian aja bisa beda. 4. Bangunan kelenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRT? itu artinya apa? maksudnya apa? 5. Kapan ada kasus Bio dibongkar, dipugar dibuat semirip mungkin dgn bentuk kuil-kuil di RRT Taiwan. anda bisa sebut contoh kasus nama Bio-nya? harusnya gimana? bentuk kuil khas Tionghoa di Indonesia itu seperti apa?? apa gentengnya pake anyaman daun kelapa spt atap istana pagar ruyung?? nomor 4 gw jawab di nomor 5. Lu pigi ke Sampokong sono heuhehehehehehehehe Pohon Rante yg khas SAMPOKONG en gak ada dimana2 aje disemen ama dicor beton. Amburadullah pokokne. Beda ama taon 80an 6. banjir budaya baru dari RRT itu contohnya apa toch Mas? saya ndak ngerti. apa aja sih yang anda maksud dengan budaya baru dari RRT itu?? Budaya RRT yg ngalir ini budaya RRT UTARA yg JELAS BEDA SAMA MAYORITAS HUAKIAO DI Indonesia yg asalnye dari selatan. 7. patung-patung made in RRT?? apa aja? harus beli di mana? apa di Tulungagung ada industri kerajinan lempung, logam, kayu yang bikin patung kongco, budha, kwan im, kwan kong dsb?? Hm emang seh sebenernya banyak patung2 yg ada itu banyakan made in RRT. Kalu nurut gw seh wajar. Kalu urusan2 geser menggeser seh rasanya kagak ya
Re: Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Dear ALL Coba masuk sendiri dekh Saya adalah seorang keturunan Cina yang memeluk agama ISLAM. Saya melihat dan merasakan sendiri 2 sisi pendekatan dan perbedaan... Kadang2 saya suka cengar cengir bila ada orang Cina menjelekan ttg orang pribumi dan juga sebaliknya kalau ada orang pribumi yang menjelekkan org Cina He..he Kita tidak bisa me rubah orang lain kecuali diri kita sendiri Jangan menyalahkan siapa2, saya melihat bagaimana keluarga besar saya akhirnya bisa menerima keadaan saya UNTUNG... saya punya seorang ayah yang berpikir dan berjiwa besar dan juga punya seorang ibu mertua yang sangat bijaksana... Keluarga besar suami saya mau belajar bahwa perbedaan kita tidak harus menjadi masalah besar KEBIASAAN tiap orang berbeda KEBIASAAN tiap kelompok itu berbeda... Hera... BTW= Pesan dari Mother Theresa. Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya. Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu. Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu. Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat. Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun. Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia. Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik. Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik. Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu . Mother Theresa. NB: Jika Anda berkenan, kirimkanlah email ini ke teman2 Anda. - Original Message - From: fei fei [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 1:33 PM Subject: Re: Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles pola pikir yang bagus sekali ,saya salut atas tulisan ini. Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: --- Herny [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Hallo Sdri. Herny. Pendapat bahwa etnis Tionghua cenderung eksklusif, hanya mau bergaul dengan etnis China saja dan tidak mau bergaul dengan orang pribumi sudah menjadi pendapat umum dan ini sering dianggap sebagai penyebab antipati orang pribumi terhadap orang China. Tapi saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat ini. Menurut saya, etnis China menjadi eksklusif karena ada sebabnya, yaitu karena orang pribumi terlebih dahulu memusuhi etnis China. Jelas sekali bahwa pada zaman sebelumnya etnis China di Indonesia dicemooh, ditolak, dan ditekan di Indonesia karena ke-China-annya. Kalau etnis China dimusuhi oleh pribumi seperti ini, bagaimana mungkin etnis China masih bisa bergaul baik dengan orang yang memusuhi mereka? Sebaliknya, orang pribumi memusuhi etnis China juga bukan tanpa sebabnya. Sebab utamanya adalah kebijakan pemerintah lama yang menekan dan mengkambinghitamkan etnis China membuat orang pribumi secara otomatis mengikuti kebijakan ini dan selalu yakin bahwa orang China adalah penyebab penderitaan mereka dan ancaman bahaya yang perlu diwaspadai. Bisa dilihat, sesudah pemerintah baru memberi kebijakan keterbukaan terhadap etnis dan kebudayaan China, rakyat otomatis mengikuti kebijakan ini dan jauh lebih bisa menerima etnis China. Hal ini terasa sekali dalam kehidupan sehari-hari, tanpa didahului oleh adanya perubahan apa pun yang signifikan dari pihak etnis China sendiri, termasuk dalam hal ke-ekslusifan-nya. Saya selalu yakin, bahwa penyebab paling utama tentang masalah etnis China di Indonesia, termasuk kerusuhan Mei, adalah kebijakan pemerintah dan bukan
RE: Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Bung Kurniawan, ini adalah salah satu tulisan bagus yang pernah saya baca di milis ini. Ijinkanlah saya ikut memberikan sedikit komentar. === Mengenai bahwa sesudah era keterbukaan terlihat ke-euforia-an yang berlebihan dan orang China yang sibuk memamerkan identitas ke-China-annya saya tidak pernah melihat hal ini. Bisakah Anda memberi contoh-contoh yang lebih nyata mengenai hal ini? === Ada lho Pak. Kalau contoh, ya beberapa rekan dan orang lain yang sempat saya liat didalam kehidupan, tetapi memang ngga boleh dijadikan semacam, yah...katakanlah, stereotyping. Teorinya gini deh, begitu ikatan kuat yang membelenggu sebuah komunitas dilepas dengan tiba-tiba, maka ada semacam tendensi dari komunitas tersebut untuk berekspresi secara berlebihan terhadap sesuatu yang dibelenggu tersebut. Ini adalah lumrah secara psikologis massa. Bahwa ada yang masih dapat mengontrol ledakan ekspresinya, benar. Tetapi ada juga yang merasa menang hawa dan mulai sedikit banyak bertingkah yang kemudian dipandang oleh komunitas lain sebagai over-acting. Contoh lain mungkin adalah masalah reformasi politik di Indonesia. Sekarang coba bung liat, ada puluhan (hampir 50) partai yang siap berkompetisi di pemilu nanti. WeApa ngga puyeng ya? Amerika yang selalu mengaku sebagai kampiun demokrasi tetap memakai bipartit, demokrat dan republik. Kalau Tiongkok lebih keren lagi...cuman 1 aje...Hehehe...(ini demokrasi bukan ya??) === Sebaliknya, orang pribumi memusuhi etnis China juga bukan tanpa sebabnya. Sebab utamanya adalah kebijakan pemerintah lama yang menekan dan mengkambinghitamkan etnis China membuat orang pribumi secara otomatis mengikuti kebijakan ini dan selalu yakin bahwa orang China adalah penyebab penderitaan mereka dan ancaman bahaya yang perlu diwaspadai. === Hm...saya pikir, kata memusuhi kurang tepat ya pak. Mungkin kata iri lebih mengena. Atau apakah kata ini lebih dianggap tabu ketimbang memusuhi ya? Yang bahaya itu stereotyping pak. Dan, menurut saya sih, faktor iri atau memusuhi itu banyak lho pak. Ngga cuman masalah ekonomi aja. Masalah-masalah sosial juga banyak. Ada beberapa rekan bisnis saya yang ngga begitu suka kerja bakti dan lebih suka setor duit. Apakah salah? Ya ngga donk. Tetapi hal itu membawa dua kerugian, (1)kita dianggap kurang suka bersosialisasi dan (2)kita dianggap punya kelebihan duit. Kalau yang terakhir sih saya ngga keberatan lho :P Hehehe... Masalah sosial lain yang sering menjadi stereotyping orang cino adalah bahwa kita merupakan sebuah komunitas yang tertutup. Hm... Hal ini memang sensitif. Contohnya, masih dianggap tabu bagi komunitas tionghua tertentu bila anak gadisnya menikah dengan lelaki non-tionghua. Sama-sama lelakinya kok situ yang boleh sedang dia ngga boleh? Hal ini menimbulkan semacam kecemburuan mengingat gadis tionghua, seperti halnya manusia dari etnis lain, memiliki kelebihan-kelebihan fisik yang merupakan anugrah. Yang aneh, tuduhan stereotyping ini sepengetahuan saya hanya diberikan kepada gadis etnis tionghua, sedangkan dari etnis lain seperti India dll tidak pernah saya dengar. Padahal, saya kenal orang India yang kalau menikah dengan orang India juga. Hm...What's so special about these chinese girls? Saya jadi heran. Lha, Apakah tidak ada kawin campur ini? Ada donk. Meme dari saudara ipar saya menikah dengan lelaki pribumi dan menjadi muslim. Terus, tetangga saya yang lelaki menikah dengan gadis pribumi dan yang gadis bersedia menjadi konghuchu. Trus...mengapa kok masih ada yang cerewet dengan berkata wong cino ra gelem campur? Soalnya, stereotyping itu masih mengakar kuat dibenak komunitas lain. Itu masalahnya. Mungkin ada baiknya diundang banyak komunitas lain gabung kedalam milis ini sehingga mereka lebih melek terhadap komunitas tionghua di Indonesia, dan diharapkan adanya penghapusan stereotyping secara sistematis dalam benak mereka. Mungkin cara ini akan lebih berhasil. Who knows? Sehingga, jika ada provokator yang mengajak berbuat rusuh, maka kita akan secara kompak berkata, Ra gelem. Wong bolo dhewe... :P Beautiful dream...isn't it? Just another my two cents...
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya jadi tertarik ikut nimbrung sama komentar Zhou Xiong. Bukan pada topik kerusuhan Mei'98 yang didebat-kusirkan, tapi pada persoalan Target Objek dan Ekses. Saya sebenarnya benci dan dendam sekali pada Zhou Xiong karena sesuatu sebab. Lalu saya bikin rencana membunuhnya. Saya pasangi bom ke mobil Zhou Xiong. Tapi, Zhou Xiong tidak sendirian di dalam mobil itu, ada orang lain yang ikut numpang. Jadi, mampuslah mereka semuanya bersama Zhou Xiong akibat ledakan bom yang saya pasang itu. Karena yang mati bukan cuma Zhou Xiong sendirian, tetapi ada banyak orang lain. maka saya tidak boleh dituduh berencana membunuh Zhou Xiong, karena buktinya yang mati bukan Zhou Xiong seorang diri, ada lebih banyak orang lain kecuali Zhou Xiong!! A, logika hukum macam apakah itu??? Salam, Erik --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau banyak non Tionghoa yang mati, itu adalah ekses, karena mereka terjebak dalam pertokoan yang terbakar, sedangkan sasaran utamanya adalah tetap rumah2 dan pertokoan milik Orang Tionghoa. ini harus dibedakan. ini adalah manuver politik tingkat tinggi yang mendompleng sentimen rasial. saat menggerakkan massa untuk membakar dan memperkosa, slogan yang didenguingkan tetap ganyang Cina! warna rasial tetap saja tak bisa dihapus. Namun perlu ditegaskan, walau sasarannya adalah Tionghoa, ini bukanlah kerusuhan rasialis spontan, tapi direkayasa dan dikondisikan ( untuk melibakan masyarakat kelas bawah yang hidupnya tertekan ), maka seluruh anggota masyarakat yang sadar harus melawan, jangan mau dikambing hitamkan.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
ULysee tau gak?! di Jombang, tanggal 13 Mei 98 Kodim setempat memanggil semua kepala keluarga etnis Tionghoa yang berada di sana. Dandim menjelaskan konteks dan gerakan apa yg sedang terjadi di Jakarta dan kota-kota kerusuhan lainnya. menurut sodara Tionghoa Jombang, pihak Kodim menyadari bahwa kerusuhan Mei 98 itu berindikasi gerakan rasialis. kenapa pula cuma etnis Tionghoa yang dibriefing oleh pihak Kodim?! adakah 1 orang Batax dibakar hidup-hidup dgn benzin motornya sendiri?! spt yang dialami oleh si Iwan Firman??? adakah 1 orang Dayak digebuki dgn teriakan-teriakan bakar dayak, bunuh dayak?? nah, si Iwan Firman itu digebuki 40-an pemuda tak dikenal non-tionghoa sambil diteriaki bunuh cina, bakar cina. kemudian si Iwan Firman dibakar hidup-hidup di tengah jalan. dari contoh ini, jelas Kerusuhan Mei 98 ada indikasi gerakan ganyang cina. Masalah Perkosaan Massal terhadap cewe Tionghoa, saya tidak kompeten menjawabnya. saya berharap hal itu tidak terjadi. tetapi satu-satunya mekanisme yang paling pantas menjawab seluruh kekeruhan itu adalah PENGADILAN HAM. Penjarahan toko, restoran, properti Tionghoa jelas dapat disaksikan. di Jl. Tubagus ANgke, sekitar THI dan Dutamas, Jembatan V adalah titik penjarahan dan pembakaran terhadap properti Tionghoa. ada 1 restoran Padang ditengah-tengah toko restoran Tenglang yang dijarah massa. tetapi ajaibnya, restoran Padang itu tetap berdiri tegak tanpa luka. bahkan kaca jendal pun sama sekali tidak pecah. laporan TGPF jelas melaporkan bahwa kerugian materiil paling parah diderita oleh komunitas Tionghoa. itu artinya apa toh??? best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] wrote: Debat??? Itu belum nyampe debat donk! Baru pemanasan. Ibaratnya mau tarung, belon melancarkan jurus, baru dorong-dorongan, wakakaka. BTW, apakah Anda tidak tahu bahwa kalimat: Ente sama sekali tidak menunjukkan simpati. dan Kalo ente jadi korban, gue pikir, ente ngga bakalan berani omong kayak begini, enteng banget kayak ga ada beban. juga termasuk Attack the person, not the argument alias ad hominem? Huehuehuehue, hanya sekedar mengingatkan. Anda mau debat yang ikut aturan? tanpa logical fallacy? Boleh, ayuk! Udah lama cari sparring untuk descent fight. Cihuy! Nah mau mulai darimana sekarang? 1. Dari menentukan lapangan dulu ya. Anda berdiri di lapangan yang mana? a. Yang menyatakan bahwa kerusuhan Mei 98 adalah kerusuhan rasial. b. yang menyatakan bahwa kerusuhan Mei 98 adalah BUKAN kerusuhan rasial? 2. Menanggapi statement Anda: Gue pikir, isu rasial menjadi mencuat salah satunya akibat adanya gang-raped, mengingat korbannya adalah gadis-gadis etnis tionghua. Mengapa kok yang kena gadis2 tersebut? Hal ini kemudian diperkuat dengan posting salah seorang member disini yang berisi laporan dari UN. Misfortune inilah yang membuat orang-orang bereaksi spontan, mendapatkan justifikasi bahwa kerusuhan tersebut berbau rasial. Saya setuju dengan pendapat yang ini. Isu kerusuhan rasial, menurut pengamatan saya, baru mulai muncul setelah adanya kisah Vivian yang menyebar via internet. Yang, kalau ngga salah - boleh dibetulin kalau ada info lain - mulai beredar lewat dua minggu- hempir sebulan setelah kerusuhan. Tapi itu bukan satu satunya justifikasi orang akan adanya kerusuhan rasial, yang biasanya dibawa-bawa adalah toko-toko milik Tionghoa yang kena jarah atau kena bakar. Melupakan bahwa hampir di setiap kerusuhan, yang kena jarah ya toko donk, masa mau jarah kantor pos. Bahwa pemiliknya tionghoa, ya lantaran orang tionghoa banyak berperan di sektor dagang/distribusi barang. Toh banyak juga toko milik pribumi yang kena rusak dan kena jarah. Tapi bukan berarti menutup kemungkinan ada pihak yang mencoba mendompleng untuk kepentingan pribadi, ikut menyebarkan isu RASIAL ini. Sebab, merebaknya kasus perkosaan, yang sampai sekarang saya percaya memang benar terjadi, kemudian secara sistematis dihembuskan dikipas-kipas. Nah, kenapa bisa ter-hembus secara sistematis, itu juga menarik untuk dibahas. *kok jadi ber saya-saya neh, biasanya cuek gue-elu...hehehehe* --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Others others@ wrote: Wuah... Ternyata ngga guna deh debat ama ente. Ngga baca email saya dengan baik lagi. Kapan saya pernah TERIAK-TERIAK kalau ini adalah kerusuhan rasial? Gimana sih...Ente nuduh sembarangan aje. Kalau kehabisan argumen ya jangan begitu donk caranya... Awalnya, kupikir gue bisa memancing counter-argumen anda yang menarik. Statement ente teoritis sekali, sok diplomatis dan keliatannya OK tapi implementasi dari ente punya statement ga bakalan ada yang bisa melakukan, apalagi korban. Emang gampang buang beban dari masa lalu yang kelam? HeheKalo ente jadi korban, gue pikir, ente ngga bakalan berani omong kayak begini, enteng banget kayak ga ada
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan, topik basi Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Bosan, topik basi. Seharusnya anda beri alasan, kenapa anda bosan, dan kenapa bagi anda topik ini basi? Jangan-jangan anda merasa bosan dan mengangap topik ini basi karena setelah dibahas berkali-kali, anda tidak kunjung mengerti? Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! Siapa yang anda maksudkan dengan pelaku utamanya? mereka yang merencanakan? mereka yang mengerahkan? mereka yang menunggangi? mereka yang menyulut api? mereka yang melakukan pemerkosaan? mereka yang menjarah? Mereka yang tidak berbuat apa apa? atau mereka yang merasa bulan mey '98 hanya hari cuti nasional? go ho hai hai --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan, topik basi Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links (Yahoo! ID required) mailto:[EMAIL PROTECTED] Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Duch,,, Sdr. Hai Hai,, Sdr. Hai Hai... :'( Adakah yang bisa membantu memberi pencerahan menyangkut 'nuansa bahasa'? Maaf, pendek saja. I. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hai hai [EMAIL PROTECTED] wrote: Bosan, topik basi. Seharusnya anda beri alasan, kenapa anda bosan, dan kenapa bagi anda topik ini basi? Jangan-jangan anda merasa bosan dan mengangap topik ini basi karena setelah dibahas berkali-kali, anda tidak kunjung mengerti? Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! Siapa yang anda maksudkan dengan pelaku utamanya? mereka yang merencanakan? mereka yang mengerahkan? mereka yang menunggangi? mereka yang menyulut api? mereka yang melakukan pemerkosaan? mereka yang menjarah? Mereka yang tidak berbuat apa apa? atau mereka yang merasa bulan mey '98 hanya hari cuti nasional? go ho hai hai --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak kunjung diadili! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, muhammadrifqy@ wrote: Bosan, topik basi Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Erik Se Siung tanya: logika hukum apa ini? saya jawab, itu logika hukum si Fadli Zon, Yap Hong Gie, WIranto, Prabowo dan Ulysee. Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya jadi tertarik ikut nimbrung sama komentar Zhou Xiong. Bukan pada topik kerusuhan Mei'98 yang didebat-kusirkan, tapi pada persoalan Target Objek dan Ekses. Saya sebenarnya benci dan dendam sekali pada Zhou Xiong karena sesuatu sebab. Lalu saya bikin rencana membunuhnya. Saya pasangi bom ke mobil Zhou Xiong. Tapi, Zhou Xiong tidak sendirian di dalam mobil itu, ada orang lain yang ikut numpang. Jadi, mampuslah mereka semuanya bersama Zhou Xiong akibat ledakan bom yang saya pasang itu. Karena yang mati bukan cuma Zhou Xiong sendirian, tetapi ada banyak orang lain. maka saya tidak boleh dituduh berencana membunuh Zhou Xiong, karena buktinya yang mati bukan Zhou Xiong seorang diri, ada lebih banyak orang lain kecuali Zhou Xiong!! A, logika hukum macam apakah itu??? Salam, Erik --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras skalaras@ wrote: Kalau banyak non Tionghoa yang mati, itu adalah ekses, karena mereka terjebak dalam pertokoan yang terbakar, sedangkan sasaran utamanya adalah tetap rumah2 dan pertokoan milik Orang Tionghoa. ini harus dibedakan. ini adalah manuver politik tingkat tinggi yang mendompleng sentimen rasial. saat menggerakkan massa untuk membakar dan memperkosa, slogan yang didenguingkan tetap ganyang Cina! warna rasial tetap saja tak bisa dihapus. Namun perlu ditegaskan, walau sasarannya adalah Tionghoa, ini bukanlah kerusuhan rasialis spontan, tapi direkayasa dan dikondisikan ( untuk melibakan masyarakat kelas bawah yang hidupnya tertekan ), maka seluruh anggota masyarakat yang sadar harus melawan, jangan mau dikambing hitamkan.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
Memang imlek bukan hari raya agama Kong Hu Cu, tetapi pemerintah RI memandang imlek sbg hari raya agama Kong Hu Cu. makanya diliburkan dan dirayakan di hotel dan tempat pertemuan dgn dihadiri oleh presiden RI. Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hera [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ken Ken; tergelitik aja ttg point 1 Imlek itu BUKAN hari raya agama KongHuCu ? Coba tanya lagi deh ama yang lebih tua. Hera - Original Message - From: extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 3:22 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey Dear Koh You Qing Long yb, thanks atas jawabannya. saya tanya lagi dikit nech. 1. Jadi mestinya gimana merayakan imlek?! kalo perayaan di hotel itu dikategorikan sebagai mewah? lagipula, itu imlek resminya dirayakan sebagai hari raya agama Konghucu di Indonesia. setiap hari besar keagamaan, dihadiri oleh Presiden sbg simbol penghormatan pemerintah RI atas hari besar agama tersebut. 2. Barongsai ngamen, saya pernah liat di Muara Karang. ya mirip dgn pengamen liar dan kalangan gereja yg lagi cari donasi. apa ini salah?! melanggar ketertiban umum ya?! pasal apa? mestinya Barongsai main di mana? 3. Zhongguo memang gede. sekitar 9 juta km persegi lebih luasnya. terdiri dr 56 suku. tapi asal dari tradisi, ekspresi atribute Tionghoa di sluruh dunia ya dari Zhongguo. gak bisa dipisah dan diputus gitu aja. jawaban No.4 5 gak nyambung Koh Cing Lung. Kelenteng Sam Po Kong direnovasi gak ada urusannya dgn mau meniru abis-abisan kelenteng di RRT. gua liat Bun Tek Bio, Toa Se Bio, Chen te Yen dsb itu ya gak ada bedanya dgn foto-foto bio di Singapura, Taiwan dan RRT. mungkin kalah bagus iya, tapi secara atribute dan ciri khas ya mirip. dominan warna merah, ada ukiran naga, ada huruf Tionghoa dsb. nah, pertanyaan awal saya ke Mas Greysia itu masalahnya di mana supaya gak dituduh mau jiblak RRT abis-abisan?! mesti ganti huruf mandarin dgn huruf batak? mesti ganti ukiran Tionghoa dgn batik SOlo atau apa?? itu mesjid CHeng HO di Surabaya dibangun dgn arsitektur Tionghoa. beda jauh dgn arsitektur mesjid gaya Arab. apa itu salah?! PITI Jl. Lao Tze mau bangun mesjid sejenis dgn gaya arsitektur Tionghoa. mirip kelenteng. apa itu juga salah?! bakar aja semua atribut Tionghoa kalo begitu. kalo perlu bakar diri kita yang beretnis Tionghoa ini. biar gak jadi Tionghoa lagi, tapi jadi debu. 6. bisa kasi contoh apa banjir budaya baru Tiongkok Utara?? selama masa Soeharto, cuma masuk film-film Hong Kong yang dibintangi oleh Andy Lau, Steven Chow cs. saat ini, ada F4 dari Taiwan. itu Budaya baru RRT?? 7. Nah, masalah patung, Koh Cing Lung bener tuh. si Mas Greysia itu ngomong apa?! kok kayanya anti bener sama RRT. sampe patung aja diributin. La, pernah masuk bio atau kelenteng gak si Mas Grey itu?! itu patung Kongco yang ada di Bio berusia udah ratusan tahun. gak pernah beli patung dari RRT. kalo pun ada patung baru ya karena gak ada yg jual di RI. masa mau diganti sama patung Semar, Petruk Gareng?! ga nyambung kan. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, you_qing_long you_qing_long@ wrote: Banyaklah Tapi ya itu mah komoditas bisnis. Liat kalu mo imlek ada aje tawaran imlek di hotel. Baunya gak jauh dari bisnis. Kalu yg ngadain pejabat atawa pengusaha seh itu kalu kata gw seh lage cari nama. Lha perayaan imlek khan benernya silaturahmi b 2. ada apa dgn tarian Liong yang anda katakan ada di mana-mana? gak bole ya? di mana aja ada tarian Liong Barong? apa mereka mengganggu ketertiban umum? Pernah denger barong ngamen gak ? 3. Siapa yg memaksa kita menyamakan level kita dgn budaya RRT Taiwan? memangnya apa aja bedanya? kan asal budaya Tenglang kita itu dari Zhongquo. Zhongguo itu gede , pernik2 budaya org Khe ama Hokian aja bisa beda. 4. Bangunan kelenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRT? itu artinya apa? maksudnya apa? 5. Kapan ada kasus Bio dibongkar, dipugar dibuat semirip mungkin dgn bentuk kuil-kuil di RRT Taiwan. anda bisa sebut contoh kasus nama Bio-nya? harusnya gimana? bentuk kuil khas Tionghoa di Indonesia itu seperti apa?? apa gentengnya pake anyaman daun kelapa spt atap istana pagar ruyung?? nomor 4 gw jawab di nomor 5. Lu pigi ke Sampokong sono heuhehehehehehehehe Pohon Rante yg khas SAMPOKONG en gak ada dimana2 aje disemen ama dicor beton. Amburadullah pokokne. Beda ama taon 80an 6. banjir budaya baru dari RRT itu contohnya apa toch Mas? saya ndak ngerti. apa aja sih yang anda maksud dengan budaya baru dari RRT itu?? Budaya RRT yg ngalir ini
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa yang Anda maksud dengan permainan menghukum diri sendiri itu? Yang saya maksud dengan permainan menghukum diri sendiri adalah komentar Sdri. Greysia yang mengesankan seolah-olah jalan keluar terbaik mengenai masalah ke-China-annya adalah dengan menginjak-injak ke-China-annya itu sendiri. Seolah-olah sesudah meminimalisasi identitas China-nya dan mengkritik kebodohan orang-orang China di Indonesia, yang nota bene termasuk dirinya sendiri, ia akan lebih dihargai dan diterima oleh lingkungannya. Apa mau menyangkal ada tionghoa yang pengen merayakan Imlek besar besaran sampai sewa satu kemayoran? Apa itu bukan jor-joran namanya? Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan tidak merugikan orang lain), jadi pertanyaan Anda saya anggap tidak relevan. Mengenai apakah hal itu jor-joran atau bukan, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Ada yang mengganggap Kris Dayanti itu cantik, sexy, modis, berbakat, sukses. Tapi ada juga yang menganggap Kris Dayanti itu norak, tukang pamer, jor-joran, konsumtif, menimbulkan kecemburuan sosial para wanita dsb. Untuk saya pribadi, saya akan selalu berusaha berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Saya senang melihat perayaan-perayaan yang meriah, termasuk perayaan agama-agama. Dengan melihat orang-orang bergembira, hidup rasanya lebih memiliki harapan dan tidak melulu berkutat dengan penderitaan. Tapi kalau mau, segala sesuatu bisa dilihat dari segi negatifnya dan dijadikan polemik. Keponakan saya yang berumur 9 tahun mengatakan seorang nenek jauhnya adalah orang jahat karena di rumahnya memasang AC, yang menurutnya akan merusak lapisan ozon. Kurniawan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah contoh permainan menghukum diri sendiri akibat kejadian di masa lalu. Pemahaman semacam ini akan merugikan etnis China dan pihak pribumi sendiri. Penjelasannya bisa dilihat di topik yang sama, yang saya ubah sedikit judulnya menjadi Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan. Kurniawan --- greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya
Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- Herny [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Hallo Sdri. Herny. Pendapat bahwa etnis Tionghua cenderung eksklusif, hanya mau bergaul dengan etnis China saja dan tidak mau bergaul dengan orang pribumi sudah menjadi pendapat umum dan ini sering dianggap sebagai penyebab antipati orang pribumi terhadap orang China. Tapi saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat ini. Menurut saya, etnis China menjadi eksklusif karena ada sebabnya, yaitu karena orang pribumi terlebih dahulu memusuhi etnis China. Jelas sekali bahwa pada zaman sebelumnya etnis China di Indonesia dicemooh, ditolak, dan ditekan di Indonesia karena ke-China-annya. Kalau etnis China dimusuhi oleh pribumi seperti ini, bagaimana mungkin etnis China masih bisa bergaul baik dengan orang yang memusuhi mereka? Sebaliknya, orang pribumi memusuhi etnis China juga bukan tanpa sebabnya. Sebab utamanya adalah kebijakan pemerintah lama yang menekan dan mengkambinghitamkan etnis China membuat orang pribumi secara otomatis mengikuti kebijakan ini dan selalu yakin bahwa orang China adalah penyebab penderitaan mereka dan ancaman bahaya yang perlu diwaspadai. Bisa dilihat, sesudah pemerintah baru memberi kebijakan keterbukaan terhadap etnis dan kebudayaan China, rakyat otomatis mengikuti kebijakan ini dan jauh lebih bisa menerima etnis China. Hal ini terasa sekali dalam kehidupan sehari-hari, tanpa didahului oleh adanya perubahan apa pun yang signifikan dari pihak etnis China sendiri, termasuk dalam hal ke-ekslusifan-nya. Saya selalu yakin, bahwa penyebab paling utama tentang masalah etnis China di Indonesia, termasuk kerusuhan Mei, adalah kebijakan pemerintah dan bukan pada pihak pribumi (dalam arti rakyat) maupun pada etnis China sendiri. Mengenai bahwa sesudah era keterbukaan terlihat ke-euforia-an yang berlebihan dan orang China yang sibuk memamerkan identitas ke-China-annya saya tidak pernah melihat hal ini. Bisakah Anda memberi contoh-contoh yang lebih nyata mengenai hal ini? Saya malah melihat hal yang sebaliknya, bahwa sesudah era keterbukaan pun masih banyak etnis China yang sudah tercuci otaknya ataupun trauma atas penekanan di masa lalu, dan memiliki perasaan bersalah dan khawatir untuk menjadi terlalu China di Indonesia. Contohnya bisa dilihat dari beberapa e-mail di milis ini. Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. Pernyataan semacam ini akan selalu disetujui oleh kebanyakaan orang sebagai suatu kebaikan yang perlu dijunjung tinggi. Tapi masalah benar atau tidaknya pernyataan ini adalah hal lain. Saya setuju untuk tidak melakukan perayaan yang berlebih-lebihan yang mencolok dan menimbulkan kecemburuan sosial. Tapi saya tidak setuju bahwa merayakan sesuatu dengan besar-besaran atau mewah itu terkesan buruk untuk dilakukan. Kalau kita memang punya sedikit keberuntungan tidak ada salahnya untuk menikmati hidup. Mengenai berapa banyak orang Indonesia lain yang masih miskin, kita harus prihatin dan berusaha membantu, tapi bukan berarti karena hal ini kita harus menindas kebahagiaan kita sendiri. Selain kemisikinan di Indonesia, di dunia ini masih ada berjuta-juta penderitaan dan masalah lain yang perlu dibantu, mulai dari penyakit, kelaparan, peperangan, pelanggaran kemanusiaan dan sebagainya, tetapi apakah karena adanya hal ini kita harus menjadi martir? Berapa banyak kah orang yang tidak jadi menonton film di bioskop dan mendermakan uangnya kepada orang cacat yang meminta-minta di pintu bioskop karena nilai uang tersebut 100 X lipat lebih berharga untuk orang cacat tersebut daripada kesenangan mereka menonton film yang bisa mereka nikmati secara gratis di Televisi tanpa batas? Selain itu ada satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam situasi ini, yaitu yang Anda sebutkan sebagai muncul perasaan iri. Dalam beberapa kasus mungkin memang ada rangsangan berlebihan dari luar yang memungkinkan munculnya perasaan iri ini dalam diri seseorang atau masyarakat. Tapi seringkali perasaan iri ini sudah lebih dahulu bercokol dalam diri seseorang atau masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan keterbatasan pemahaman, yang sebelumnya didahului oleh kurangnya
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya tidak setuju dengan pendapat Sdri. Greysia di bawah ini. Menurut saya, pendapat semacam ini adalah contoh permainan menghukum diri sendiri akibat kejadian di masa lalu. Pemahaman semacam ini akan merugikan etnis China dan pihak pribumi sendiri. Penjelasannya bisa dilihat di topik yang sama, yang saya ubah sedikit judulnya menjadi Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan. Kurniawan --- greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny heirnee@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. -- deletedRecent Activity 23New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Want a quick chat? Chat over IM with group members. Y! GeoCities Share Photos Put your favorite photos online.. _ ___Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Membantu Pribumi Menghindari Pembodohan RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
pola pikir yang bagus sekali ,saya salut atas tulisan ini. Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote: --- Herny [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Hallo Sdri. Herny. Pendapat bahwa etnis Tionghua cenderung eksklusif, hanya mau bergaul dengan etnis China saja dan tidak mau bergaul dengan orang pribumi sudah menjadi pendapat umum dan ini sering dianggap sebagai penyebab antipati orang pribumi terhadap orang China. Tapi saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat ini. Menurut saya, etnis China menjadi eksklusif karena ada sebabnya, yaitu karena orang pribumi terlebih dahulu memusuhi etnis China. Jelas sekali bahwa pada zaman sebelumnya etnis China di Indonesia dicemooh, ditolak, dan ditekan di Indonesia karena ke-China-annya. Kalau etnis China dimusuhi oleh pribumi seperti ini, bagaimana mungkin etnis China masih bisa bergaul baik dengan orang yang memusuhi mereka? Sebaliknya, orang pribumi memusuhi etnis China juga bukan tanpa sebabnya. Sebab utamanya adalah kebijakan pemerintah lama yang menekan dan mengkambinghitamkan etnis China membuat orang pribumi secara otomatis mengikuti kebijakan ini dan selalu yakin bahwa orang China adalah penyebab penderitaan mereka dan ancaman bahaya yang perlu diwaspadai. Bisa dilihat, sesudah pemerintah baru memberi kebijakan keterbukaan terhadap etnis dan kebudayaan China, rakyat otomatis mengikuti kebijakan ini dan jauh lebih bisa menerima etnis China. Hal ini terasa sekali dalam kehidupan sehari-hari, tanpa didahului oleh adanya perubahan apa pun yang signifikan dari pihak etnis China sendiri, termasuk dalam hal ke-ekslusifan-nya. Saya selalu yakin, bahwa penyebab paling utama tentang masalah etnis China di Indonesia, termasuk kerusuhan Mei, adalah kebijakan pemerintah dan bukan pada pihak pribumi (dalam arti rakyat) maupun pada etnis China sendiri. Mengenai bahwa sesudah era keterbukaan terlihat ke-euforia-an yang berlebihan dan orang China yang sibuk memamerkan identitas ke-China-annya saya tidak pernah melihat hal ini. Bisakah Anda memberi contoh-contoh yang lebih nyata mengenai hal ini? Saya malah melihat hal yang sebaliknya, bahwa sesudah era keterbukaan pun masih banyak etnis China yang sudah tercuci otaknya ataupun trauma atas penekanan di masa lalu, dan memiliki perasaan bersalah dan khawatir untuk menjadi terlalu China di Indonesia. Contohnya bisa dilihat dari beberapa e-mail di milis ini. Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. Pernyataan semacam ini akan selalu disetujui oleh kebanyakaan orang sebagai suatu kebaikan yang perlu dijunjung tinggi. Tapi masalah benar atau tidaknya pernyataan ini adalah hal lain. Saya setuju untuk tidak melakukan perayaan yang berlebih-lebihan yang mencolok dan menimbulkan kecemburuan sosial. Tapi saya tidak setuju bahwa merayakan sesuatu dengan besar-besaran atau mewah itu terkesan buruk untuk dilakukan. Kalau kita memang punya sedikit keberuntungan tidak ada salahnya untuk menikmati hidup. Mengenai berapa banyak orang Indonesia lain yang masih miskin, kita harus prihatin dan berusaha membantu, tapi bukan berarti karena hal ini kita harus menindas kebahagiaan kita sendiri. Selain kemisikinan di Indonesia, di dunia ini masih ada berjuta-juta penderitaan dan masalah lain yang perlu dibantu, mulai dari penyakit, kelaparan, peperangan, pelanggaran kemanusiaan dan sebagainya, tetapi apakah karena adanya hal ini kita harus menjadi martir? Berapa banyak kah orang yang tidak jadi menonton film di bioskop dan mendermakan uangnya kepada orang cacat yang meminta-minta di pintu bioskop karena nilai uang tersebut 100 X lipat lebih berharga untuk orang cacat tersebut daripada kesenangan mereka menonton film yang bisa mereka nikmati secara gratis di Televisi tanpa batas? Selain itu ada satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam situasi ini, yaitu yang Anda sebutkan sebagai muncul perasaan iri. Dalam beberapa kasus mungkin memang ada rangsangan berlebihan dari luar yang memungkinkan munculnya perasaan iri ini dalam diri seseorang atau masyarakat. Tapi seringkali perasaan iri ini sudah lebih dahulu bercokol dalam diri seseorang atau masyarakat tersebut. Hal ini
Euphoria Budaya Tionghoa (RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles)
Hmm menarik, Terutama mengenai akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal itu. Belakangan ini saya memang lagi bingung mengenai ke-tionghoaan. Maksud hati ingin melestarikan budaya tionghoa, tapi agak agak rancu, budaya tionghoa yang mana yang mau dilestarikan?? Budaya tionghoa lokal kah? Budaya tionghoa impor kah? Yang mana yang termasuk budaya tionghoa lokal? Bagaimana melestarikannya? Apakah dengan mempelajari gambang kromong, kebaya encim, dan masakan seperti lontong cap go meh? Yang mana termasuk budaya tionghoa impor? Bagaimana melestarikannya? Apakah les kaligrafi, les alat musik guzhen? Les wushu? Bingung. Ini kali yang dibilang 'gamang' itu ya? Merasa yang impor lebih afdol.. Krisis identitas??? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of greysia susilo junus Sent: Wednesday, May 23, 2007 11:36 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny [EMAIL PROTECTED] mailto:heirnee%40gmail.com com To: budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. -- deletedRecent Activity 23New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Yahoo! Mail Get it all
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
menurut saya gini aja, toh pemerintah maupun tokoh masyarakat yg terkenalpun atau presiden cuek banget ttg kerusuhan mei 1998 ini. daripada kita habis duit untuk beli obat penurun darah tinggi, kita jaga sikap sendiri aja. Toh yg kalian cerita ini 99% hanya kerusuhan di jakarta. Kalian apa tahu kerusuhan di daerah bagaimana ? Di daerah asal saya, di jalan veteran ada wanita Tionghoa ditelanjangi rame-rame dan dikerjain. Mungkin ada teman milist yg bisa cerita apa ada wanita (maaf, pribumi) yang ditelanjangi dan dikerjain pada hari kerusuhan itu? Di jalan lain, ada engkong menebas mati perusuh yg masuk rumah karena mau memperkosa cucunya pakai samurai yg dipajang diatas TV. Mungkin ada dari teman milist yg mendengar ada pemuda Tionghoa merampok di rumah elite (maaf sekali lagi istilah ini, pribumi) dan mencoba memperkosa wanita didalam rumahnya ? Ok lah kalo mereka bilang kerjaan elite politik, toh apa yg harus kita harapkan dari mereka? Boro-boro politisi (maaf lagi, pribumi) , sekaliber kwik kian gie, frans winata SH, etc aja gak ada nyali untuk ini. So, biarkan lahhemat obat darah tinggi. kata orang bijak, berbuat sesuai kata hati toh? kalo hati anda gak sreg, kenapa harus dipaksakan. * sorry kalo kalimat ini agak membingungkan...* bagaimana selanjutnya terserah anda.. - The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya- budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng- klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny heirnee@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. -- deletedRecent Activity 23New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Want a quick chat? Chat over IM with group members. Y! GeoCities Share Photos Put your favorite photos online.. _ ___Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Euphoria Budaya Tionghoa (RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles)
Neng Ully yang baik (emang baik karena tidak sakit, huhuhu) Semua budaya harus dilestarikan, baik budaya tionghua indonesia maupun yang datang lagi dari sono, budaya tionghua di sini sudah berkembang jauuuhh, seperti gambang kromong etc, potehi, dls itu 'kan hampir punah, jadi kalo mau melestarikan ya itu dulu lah, kalo kita sekarang mau merengkuh budaya tionghua dengan melalap mentah-mentah yang datang dari RRC dan Taiwan, lha nanti siapa yang mau melestarikan budaya tionghua yang berkembang disini ?. Tapi memang aneh ya, Loo Kay baru saja makan semeja dengan Parakitri Tahi Simbolon dari Gramedia, ybs cerita bahwa sebenarnya sumber awal sastra Indonesia adalah bukan sastra Melayu tetapi sastra Baba yaitu keturunan tionghua yang mulai dengan surat kabar dan terbitan buku jeman Belanda dulu dengan bahasa Melayu Pasar atau Melayu Rendah, termasuk diantaranya genre cerita silat : Boe Hiap, Gie Hiap, Kiam Hiap de el es. Maka di jaman euphoria ini Gramedia menerbitkan kembali buku seri sastra tionghua di jaman belanda, seperti misalnya Bunga Roos dari Cikembang karangan Kwee Tek Hoay (1927), tapi apa daya jualannya nyungsep, rencana buat 25 seri cuma sampai 9 sudah habis napas. Jadi melestarikan yang mana dengan cara apa juga jadi masalah. Masalah cerita silat misalnya, karena nostalgila opa-opa kayak Loo Kay ini maka penerbitan kembali memakai Hokkian (udah pasti ada yang beli), kalau pakai pin yin, gambling juga, karena yang muda lebih gemar chicklit dan Tiger Wong dan yang tua seperti saya otaknya sudah susah untuk transformasi ke pinyin. Tapi nggak usah bingung, tenaga kita 'kan terbatas, coba lestarikan satu segmen saja kalau kita kerjakan dengan baik sudah lumayan kok. Salam, Tan Loo Kay [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Debat??? Itu belum nyampe debat donk! Baru pemanasan. Ibaratnya mau tarung, belon melancarkan jurus, baru dorong-dorongan, wakakaka. BTW, apakah Anda tidak tahu bahwa kalimat: Ente sama sekali tidak menunjukkan simpati. dan Kalo ente jadi korban, gue pikir, ente ngga bakalan berani omong kayak begini, enteng banget kayak ga ada beban. juga termasuk Attack the person, not the argument alias ad hominem? Huehuehuehue, hanya sekedar mengingatkan. Anda mau debat yang ikut aturan? tanpa logical fallacy? Boleh, ayuk! Udah lama cari sparring untuk descent fight. Cihuy! Nah mau mulai darimana sekarang? 1. Dari menentukan lapangan dulu ya. Anda berdiri di lapangan yang mana? a. Yang menyatakan bahwa kerusuhan Mei 98 adalah kerusuhan rasial. b. yang menyatakan bahwa kerusuhan Mei 98 adalah BUKAN kerusuhan rasial? 2. Menanggapi statement Anda: Gue pikir, isu rasial menjadi mencuat salah satunya akibat adanya gang-raped, mengingat korbannya adalah gadis-gadis etnis tionghua. Mengapa kok yang kena gadis2 tersebut? Hal ini kemudian diperkuat dengan posting salah seorang member disini yang berisi laporan dari UN. Misfortune inilah yang membuat orang-orang bereaksi spontan, mendapatkan justifikasi bahwa kerusuhan tersebut berbau rasial. Saya setuju dengan pendapat yang ini. Isu kerusuhan rasial, menurut pengamatan saya, baru mulai muncul setelah adanya kisah Vivian yang menyebar via internet. Yang, kalau ngga salah - boleh dibetulin kalau ada info lain - mulai beredar lewat dua minggu- hempir sebulan setelah kerusuhan. Tapi itu bukan satu satunya justifikasi orang akan adanya kerusuhan rasial, yang biasanya dibawa-bawa adalah toko-toko milik Tionghoa yang kena jarah atau kena bakar. Melupakan bahwa hampir di setiap kerusuhan, yang kena jarah ya toko donk, masa mau jarah kantor pos. Bahwa pemiliknya tionghoa, ya lantaran orang tionghoa banyak berperan di sektor dagang/distribusi barang. Toh banyak juga toko milik pribumi yang kena rusak dan kena jarah. Tapi bukan berarti menutup kemungkinan ada pihak yang mencoba mendompleng untuk kepentingan pribadi, ikut menyebarkan isu RASIAL ini. Sebab, merebaknya kasus perkosaan, yang sampai sekarang saya percaya memang benar terjadi, kemudian secara sistematis dihembuskan dikipas-kipas. Nah, kenapa bisa ter-hembus secara sistematis, itu juga menarik untuk dibahas. *kok jadi ber saya-saya neh, biasanya cuek gue-elu...hehehehe* --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Others [EMAIL PROTECTED] wrote: Wuah... Ternyata ngga guna deh debat ama ente. Ngga baca email saya dengan baik lagi. Kapan saya pernah TERIAK-TERIAK kalau ini adalah kerusuhan rasial? Gimana sih...Ente nuduh sembarangan aje. Kalau kehabisan argumen ya jangan begitu donk caranya... Awalnya, kupikir gue bisa memancing counter-argumen anda yang menarik. Statement ente teoritis sekali, sok diplomatis dan keliatannya OK tapi implementasi dari ente punya statement ga bakalan ada yang bisa melakukan, apalagi korban. Emang gampang buang beban dari masa lalu yang kelam? HeheKalo ente jadi korban, gue pikir, ente ngga bakalan berani omong kayak begini, enteng banget kayak ga ada beban. Kalau mau nulis flame email ya ngga papa, sah-sah aja, cuman yang bagus dong. (Wih...bakal ente counter deh, dengan berkata, emang tulisan loe bagus, bung others?. Hehehe...). Aturan dalam berdebat adalah, Attack the argument, not the person.. Because when you do, it is considered as a personal attack. Be warned. Gue pikir, isu rasial menjadi mencuat salah satunya akibat adanya gang-raped, mengingat korbannya adalah gadis-gadis etnis tionghua. Mengapa kok yang kena gadis2 tersebut? Hal ini kemudian diperkuat dengan posting salah seorang member disini yang berisi laporan dari UN. Misfortune inilah yang membuat orang-orang bereaksi spontan, mendapatkan justifikasi bahwa kerusuhan tersebut berbau rasial. Dengan kata lain, Ngono yo ngono mung ojo ngono.. Sampai sekarang, kasus ini kan gelap, mirip kentut, you cannot see but you can smell. Who did it? No one know. Just another my flame emails for today... _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ulysee Sent: Rabu, Mei, 23 2007 10:48 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Hehehehe, baru dibilang cengeng aja udah sengit. CENGENG Itu kalu teriak RASIAL-RASIAL melulu! Seperti kamu. Weks! Masa lalu bisa jadi beban, kalau dianggap sebagai beban, yang digembol terus terusan tidak mau dilepaskan. Beban itu bisa dilepaskan, kalau mau melihat jauh ke depan, Dan masalalu sebagai pembelajaran, bukan sekedar beban. Nah, kalau mau melangkah, pertama-tama lepasin beban rasial itu dulu. Kenapa kata rasial itu gue anggap beban? Sebab selama di kepala membawa-bawa rasial Ini masalah nggak akan bisa maju kemana-mana. Akan mandek
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles -- ABS
Waaa CURNGGG ! Nggak OOT donk kalau masih dihubungkan sama MEI 98. Lagian juga ngga ada larangan ngomongin politik, sebab katanya politik bagian dari budaya, dan punya pengaruh sama tionghoa Indonesia. Hihihihi. Kyahahahaha, gitu deh, kalau garis batas nya abu abu, jadi bingung. Okeh kalau gitu ga usah omong Malari de el el, Ngomong Mei 98 aja, Gimana bisa dianggap Kerusuhan Mei 98 itu sebagai Kerusuhan yang direkayasa untuk mempertahankan kekuasaan itu pegimana teorinya? Kalau ada yang bilang itu OOT, gue mau nuntut semua judul PERINGATAN TRAGEDI MEI 98 dicabut dari milis ini, hehehee. Mau ngomongin puisi terjemahan zhou-xiong, boleh, di judul lain dunks, ah. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 12:31 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Cerita dunks, waktu Malari gimana? Di lapangan Banteng kayak apa? Pembajakan Woyla juga gue baru denger sekarang, ntar gue google ah. Bom Stupa Borobudur bisa mempertahankan kekuasaan? Gemana tuh ceritanya tuh? Kayaknya seru tuh. Kerusuhan yang direkayasa untuk mempertahankan kekuasaan itu pegimana teorinya? --- He he he... panjang tuh ngomonginnya. Walau menarik, tetapi OOT lah sama milis budaya tionghoa ini. Di sini lebih asyik ngomongin puisi terjemahan Tjio-heng aja ah... Wasalam.
Euphoria Budaya Tionghoa (RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles)
Lookay, berhubung kayaknya sekarang banyak yang euphoria sama budaya yang impor punya. Gue mau fokus sama budaya yang nyaris punah aje deh. Tapi tolong kasi pencerahan dunks, selain gambang kromong, wayang potehi, kebaya encim, apa lagi akulturasi dua budaya yang masih bisa dipertahankan? mau bikin LIST nih, untuk bikin peta, apa lagi yang bisa dilakukan untuk mempertahankan budaya yang ada. sambil mencoba menyerap yang impor untuk memperkembangkan budaya yang ada gitchu lhooohhh. sebelum terlambat sisa tinggal sepetak kayak candranaya hiks. Akhirnya gue memilih budaya yang bisa gue nikmati aje deh, hehehe. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Neng Ully yang baik (emang baik karena tidak sakit, huhuhu) Semua budaya harus dilestarikan, baik budaya tionghua indonesia maupun yang datang lagi dari sono, budaya tionghua di sini sudah berkembang jauuuhh, seperti gambang kromong etc, potehi, dls itu 'kan hampir punah, jadi kalo mau melestarikan ya itu dulu lah, kalo kita sekarang mau merengkuh budaya tionghua dengan melalap mentah-mentah yang datang dari RRC dan Taiwan, lha nanti siapa yang mau melestarikan budaya tionghua yang berkembang disini ?. Tapi memang aneh ya, Loo Kay baru saja makan semeja dengan Parakitri Tahi Simbolon dari Gramedia, ybs cerita bahwa sebenarnya sumber awal sastra Indonesia adalah bukan sastra Melayu tetapi sastra Baba yaitu keturunan tionghua yang mulai dengan surat kabar dan terbitan buku jeman Belanda dulu dengan bahasa Melayu Pasar atau Melayu Rendah, termasuk diantaranya genre cerita silat : Boe Hiap, Gie Hiap, Kiam Hiap de el es. Maka di jaman euphoria ini Gramedia menerbitkan kembali buku seri sastra tionghua di jaman belanda, seperti misalnya Bunga Roos dari Cikembang karangan Kwee Tek Hoay (1927), tapi apa daya jualannya nyungsep, rencana buat 25 seri cuma sampai 9 sudah habis napas. Jadi melestarikan yang mana dengan cara apa juga jadi masalah. Masalah cerita silat misalnya, karena nostalgila opa-opa kayak Loo Kay ini maka penerbitan kembali memakai Hokkian (udah pasti ada yang beli), kalau pakai pin yin, gambling juga, karena yang muda lebih gemar chicklit dan Tiger Wong dan yang tua seperti saya otaknya sudah susah untuk transformasi ke pinyin. Tapi nggak usah bingung, tenaga kita 'kan terbatas, coba lestarikan satu segmen saja kalau kita kerjakan dengan baik sudah lumayan kok. Salam, Tan Loo Kay [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya-budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. -- deletedRecent Activity 23New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Want a quick chat? Chat over IM with group members. Y! GeoCities Share Photos Put your favorite photos online.. Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Hello Ulysee, numpang tanya ya. itu pernyataan bahwa kerusuhan MEI 98 adalah kerusuhan yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan dapet analisa dari mana?! indikasinya apa? dan oleh siapa?! dan itu, pernyataan bahwa kebanyakan korban jiwa BUKAN dari suku Tionghoa dapet data dari mana? ELo riset sendiri?! saya tidak dapet berapa korban jiwa Tionghoa. saya cuma dapet data korban dari TGPF. Nih, hasil laporan TGPF. baca ya, gua lampiran paragrafnya: Kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei 1998 terjadi di dalam rumah, di jalan dan di tempat usaha. Mayoritas kekerasan seksual terjadi di dalam rumah/bangunan. TGPF juga menemukan bahwa sebagian besar kasus perkosaan adalah gang rape, di mana korban diperkosa oleh sejumlah orang secara bergantian pada waktu yang sama dan di tempat yang sama. Kebanyakan kasus perkosaan juga dilakukan di hadapan orang lain. Meskipun korban kekerasan seksual tidak semuanya berasal dari etnis Cina, namun sebagian besar kasus kekerasan seksual dalam kerusuhan Mei l998 lalu d iderita oleh perempuan dari etnis Cina. Korban kekerasan seksual ini pun bersifat lintas kelas sosial. ada lagi nih laporan TGPF: 1. Kerugian Material: Adalah kerugian bangunan, seperti toko, swalayan, atau rumah yang dirusak, termasuk harta benda berupa mobil, sepeda motor, barang-barang dagangan dan barang-barang lainnya yang dijarah dan/atau dibakar massa. Temuan tim menunjukkan bahwa korban material ini bersifat lintas kelas sosial, tidak hanya menirnpa etnis Cina, tetapi juga warga lainnya. Namun yang paling banyak menderita kerugian material adalah dari etnis Cina. TAPI menarik sekali pernyataan ULysee tentang Kerusuhan MEI 98 adalah kerusuhan yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan. ajaib, bisa jabarkan lebih dalam?! ini diskusi kita tentang Kerusuhan Mei 98 yang belum sampe tuntas di milis Komunitas Tionghoa beberapa waktu yang lalu. sayangnya, gue gak pernah dapet alasan/argumen dari Ulysee yang selalu mengatakan bahwa kerusuhan Mei 98 adalah kerusuhan untuk menggulingkan pemerintah Orde Baru: [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ulysee yang baik, whooa...kamu baik deh udah mensistematiskan tulisan saya. thanks lho. bacanya jadi lebih ringkas dan padat. kamu hebat bisa meringkas sedemikian rupa. bener-bener tipe sequel kongkrit. gak kayak gua yang random abstrak. mari kita analisa lebih jauh tentang Mei 98. peristiwa bandung nanti saja kita bahas. tapi sekedar info singkat, Soekarno menangkap beberapa pelaku aksi rasialis. diantaranya Muslimin Nasution dan Siswono Yudohusodo. baru dilepas saat Harto berkuasa dan Bung Karno jatuh. siapakah kelompok yang menginginkan Harto jatuh? 1. Muslim radikal golongan Tanjung Priok. 2. Pro-Demokrasi. 3. USA4. Mahasiswa 5. CSIS 6. sebagian tentara 7. masyrakat madani 8. NGO9. Kalangan bisnis 10. rakyat miskin yang semakin miskin karena anak-anak Harto mulai ganas. siapakah pendukung Harto? 1. ICMI 2. Islam binaan harto 3. sebagian faksi militer 4. keluarga cendana 5. pebisnis sekitar keluarga cendana. 6. Kroni yang diuntungkan harto dan sama berdosanya dengan cendana siapa yang paling diuntungkan dengan kejatuhan Harto: 1. Habibi 2. ICMI analisa liar saya begini: USA merupakan otak dibalik kejatuhan Soekarno dan kenaikan Harto. sepanjang karirnya, Harto selalu diback up oleh USA dan IGGI. ngutang kerjaannya plus bunuhi rakyatnya sendiri. di Mei 98, USA beri order dan warning bahwa Harto harus mundur. kelompok-kelompok anti Harto menyambut ini dengan baik. sekalipun, di antara kelompok-kelompok itu ada yang anti USA juga tetapi pada saat itu keinginan USA bertemu dengan kepentingan kalangan anti harto. kalangan Tanjung Priok anti USA, tapi tetap sambut warning USA untuk jatuhkan Harto. Gus Dur jelas anti USA, begitu juga dengan beberapa mahasiswa radikal anti USA. Habibie yang sebenarnya boneka Harto melihat tawaran USA ini sebagai kesempatan dia untuk jadi presiden. apalagi saat Harto bikin Habibie sakit hati dengan statemen Pak Harto yang meragukan kualitas Habibie untuk jadi presiden. ICMI mengira kalao Habibie bisa jadi presiden maka kekuasaan mereka akan tambah besar. sebagai boss besar, USA cuma perlu kasih satu statemen. anak buah berlomba-lomba berkreatifitas untuk memenuhi tuntutan boss. persis sama ketika Harto berkuasa. doi cuma bilang bereskan. lantas si Kopassus menerjemahkan bereskan itu bisa jadi bunuh, perkosa, babat, karungin dsb. kalangan pro dem dan mahasiswa menekan dengan pengumpulan massa. Harto mulai basa-basi ketika di luar negeri. rencananya akan mundur sekitar tanggal 28 Mei. karena Harto udah ngitung kalo dia gak bakalan bisa bertahan lama. ketika kabinet reformasi dagelan a la Harto dilaunching malah disambut dengan mundurnya beberapa menteri anak buah paling loyal harto. TNI pun terbelah. kekuataan harto makin lemes aja. Wiranto dan SBY saat itu berpihak ke Habibie. menurut
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles--Mas Grey
Mas Greysia yb, saya tanya dikit ya: 1. kapan ada pesta-imlek jor-joran di hotel mewah seperti yang pernah anda dengar?! 2. ada apa dgn tarian Liong yang anda katakan ada di mana-mana? gak bole ya? di mana aja ada tarian Liong Barong? apa mereka mengganggu ketertiban umum? 3. Siapa yg memaksa kita menyamakan level kita dgn budaya RRT Taiwan? memangnya apa aja bedanya? kan asal budaya Tenglang kita itu dari Zhongquo. 4. Bangunan kelenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRT? itu artinya apa? maksudnya apa? 5. Kapan ada kasus Bio dibongkar, dipugar dibuat semirip mungkin dgn bentuk kuil-kuil di RRT Taiwan. anda bisa sebut contoh kasus nama Bio-nya? harusnya gimana? bentuk kuil khas Tionghoa di Indonesia itu seperti apa?? apa gentengnya pake anyaman daun kelapa spt atap istana pagar ruyung?? 6. banjir budaya baru dari RRT itu contohnya apa toch Mas? saya ndak ngerti. apa aja sih yang anda maksud dengan budaya baru dari RRT itu?? 7. patung-patung made in RRT?? apa aja? harus beli di mana? apa di Tulungagung ada industri kerajinan lempung, logam, kayu yang bikin patung kongco, budha, kwan im, kwan kong dsb?? sori nih banyak tanya Mas Grey. tapi sungguh saya gak ngerti deh. thanks.. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri... maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not in the behavior. saya pribadi masih belum bisa menerima 100% akulturasi budaya tionghoa ke budaya lokal (aduh saya ga tau ini istilahnya tepat apa ga ya... ato lebih tepat asimilasi). saya masih menganggap pelestarian budaya saya lebih penting daripada (misalnya) keselamatan saya karena diancam mati kalo masih kekeuh memegang adat. tapi, saya keep that in mind, dan tidak menekan behavior saya ke arah itu. saya tetap mau selamat juga kan semampu saya... that's the part of survival in this world. Setiap kali saya mendengar jor-joran imlek di hotel mewah, dihadiri presiden, tarian liong dimana mana, bahkan ada yang memanipulasi barongsai untuk mengamen di restoran2 pinggir jalan, saya lebih suka keadaan dimana orang tionghoa masih direpresi. dengan kebebasan ini, rasanya lebih gamang. Sangatlah normal secara psikologi dimana kita merasakan represi kita akan bersatu, tapi begitu ikatan itu longgar kita malah tercerai berai. Apalagi saya sangat tidak suka dengan membanjirnya budaya- budaya baru dari RRC yang sekarang ini dibawa kembali ke Indonesia dengan label inilah budaya Tionghoa, kita 'dipaksa' harus menyamakan level kita yang lebih tradisional (dan sudah ada elemen percampuran dengan budaya setempat), dengan budaya RRC atau Taiwan yang sekarang. Bangunan klenteng kita yang unik dan tidak ada lagi di RRC dipugar, dibongkar, dan dibikin semirip mungkin dengan bentuk kuil2 di Taiwan atau RRC idih, kayak orang ga punya ktp aje, harus minjem ktp orang lain. Patung-patung Buddha kuno yang kita miliki di klenteng-klenteng, digeser dengan patung-patung made in Taiwan busyet deh... kita ini makanan empuk bagi pebisnis2 RRC ama Taiwan. Toh, pada akhirnya, tiap kali kita 'pulang kampung' ke Cina sana, kita tetap diberi identitas orang luar. saya rasa sebagian besar orang RRC sekarang masih menganggap orang Tionghoa Indonesia sebagai mangsa empuk yang sangat konsumtif, banyak duit, dan rela mengeluarkan duit berapa saja asal diterima sebagai 'saudara dekat' mereka. orang Taiwan malah cuma menganggap orang Tionghoa Indonesia entah sebagai tempat mencari 'istri' yang rajin dan bisa mengemong anak dan tidak matre (alias gampang dikibulin), atau calon pembantu rumah tangga, ato yang kaya - investor karena anaknya banyak yang disekolahkan disana untuk blajar mandarin. some of us will do anything to be accepted by their standard. pathetic... - Original Message From: Herny [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 10:23:42 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 ulah Soeharto
Dear Ulysee yb, saya kira kerusuhan Mei 98 adalah Ulah Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. seperti yang dikatakan AHmad Bukhari Saleh, saya setuju. Harto berkali-kali menggunakan manuver sejenis untuk mempertahankan kekuasaannya. sejarah juga mencatat rangkaian kerusuhan rasialis yang pernah terjadi di RI. Di bulan Mei 1963, terjadi kerusuhan anti-tenglang di Bandung. kerusuhan dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa ITB. beberapa pendapat mengatakan bahwa Masyumi dan PSI berada dibalik gerakan mahasiswa ITB. berpuluh tahun kemudian, file CIA dibuka. Amerika membuka perannya dalam gerakan anti-tenglang 63 di Bandung. yaitu sebagai konseptor, perancang skenario mungkin juga sebagai penyandang dana. sedangkan eksekutornya adalah adalah mahasiswa ITB pro Masyumi dan PSI, kedua partai yang baru saja dibubarkan oleh Soekarno karena terlibat pemberontakan PRRI/Permesta. lalu terjadi kerusuhan serupa di tahun 98 dibulan yang sama. Dr. Syahrir menyebut kerusuhan Mei 98 sebagai kerusuhan dengan intensitas kekejian lebih hebat dibandingkan kerusuhan anti-tenglang di Bandung 63. seribu lebih orang mati. 200 perempuan tionghoa diperkosa rame-rame. rumah-rumah tenglang dibakar. toko-toko tenglang dirampok sekaligus dibakar. di toko dan rumah pribumi tertulis MILIK PRIBUMI atau MILIK HAJI PRIBUMI. sampai saat ini, tidak ada satu pun penjahat pelaku kerusuhan ditangkap. let alone diadili. otak dari kerusuhan tak pernah diketahui. tidak ada satu pun jenderal yang mengundurkan diri karena tidak mampu menjaga keamanan ibukota dan negara. hanya Jenderal Prabowo yang dicopot oleh Habibie. beberapa kalangan menuduh USA sebagai dalang. sekalipun tanpa alur yang jelas apalagi bukti-bukti tertulis dan pengakuan dari pejabat inteligen atau kedutaan USA. orang-orang ini hendak menyalahkan pihak asing sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusuhan anti-tenglang. sepenuhnya mengabaikan dan bersikap apologetik terhadap para eksekutor pribumi yang menjalankan aksi anarkis. dengan pembelaan bahwa para eksekutor itu hanyalah pion-pion. padahal, dalam kasus korupsi yang melibatkan banyak tingkatan jabatan maka si pejabat paling rendah tetap akan diseret ke meja hijau untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya. setelah itu, pejabat lebih tinggi dan terus sampai puncak yang paling bertanggung jawab atas perbuatan korupsi. logika yang sama harusnya diterapkan untuk kerusuhan yang lebih keji seperti kerusuhan Mei 98. saya mengira JENDERAL PRABOWO adalah pihak yang paling punya kemungkinan untuk berperan sebagai otak dibalik kerusuhan Mei 98. USA memang berperan sangat penting dalam usaha mendongkel Soeharto. dibantu oleh CSIS dan kalangan pro demokrasi. mahasiswa adalah pion-pion yang digunakan sebagai pressure force. tetapi gugatan agar Soeharto mundur berbeda dengan gerakan bakar-bakaran dan rampok-rampokan di Mei 98. Prabowo MUNGKIN punya pikiran bahwa untuk meredam demonstrasi mahasiswa yang meminta Pak Harto mundur dengan menciptakan chaos. agar pihak militer punya alasan untuk menerapkan situasi darurat perang atau SOB. dipilihlah Tenglang sebagai korban. karena Tenglang tidak pernah dianggap sebagai bagian dari masyarakat pribumi dan tidak memiliki pasukan paramiliter dan senjata untuk melawan. apabila SOB ini keluar, maka Harto atau Prabowo atau pihak-pihak militer akan punya otoritas membungkam mahasiswa, menangkap tokoh-tokoh pro-demokrasi spt Gus Dur, Megawati, Amien Rais dsb. sehingga selamatlah kekuasaan Pak Harto dari gugatan-gugatan dan arus demokrasi pada saat itu. tetapi skenario penyelamatan kekuasaan Orde Baru ini ternyata gagal. entah bagaimana caranya tetapi ternyata Pak Harto tetap berhasil dijatuhkan. nah, sebab kegagalan upaya mengeluarkan SOB itu harus dicari. indikasi adanya usaha menyelamatkan diri dari Pak Harto dapat ditemukan lewat pengakuan Jenderal Wiranto yang mengaku diinstruksikan oleh Pak Harto untuk membentuk suatu badan keamanan a la KOPKAMTIB di saat pak Harto hendak membantai orang-orang PKI dan pengikut Soekarno. kelompok pro-demokrasi yang didukung oleh USA tidak memiliki motif mengembangkan kerusuhan anti-tenglang guna mendongkel Pak Harto. kekuataan mahasiswa yang berhasil menduduki gedung DPR/MPR sudah cukup untuk membuat pak Harto jatuh dari kursi kekuasaan. tanpa adanya kerusuhan anti-tenglang Mei 98, Pak Harto tetap akan jatuh apabila mahasiswa dan tokoh-tokoh publik seperti gus dur, amien rais, megawati, Cak Nur dsb tetap melakukan demonstrasi yang berakibat pada berhentinya kegiatan ekonomi negara. kalau sudah begini, buat apalagi mahasiswa, kalangan pro demokrasi dan USA melancarkan sebuah kerusuhan anti-tenglang dengan korban sedemikian besar dan hanya mencoreng nama baik dan martabat NKRI di mata internasional??? para mahasiswa dan para tokoh masyarakat itu mencintai Indonesia. mereka tidak akan melakukan sesuatu
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
Dear Friends, Sekedar masukan... Mohon dengan sangat, berhati-hatilah untuk menuduh 'pelaku non-Tionghoa' yang melakukan tindakan kekerasan dalam peristiwa Mei. Maksud hati ingin menuduh pelakunya, tapi terkadang, mungkin tanpa sadar, kita dapat menyinggung perasaan etnis lain, ratusan juta jumlahnya, yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, bahkan banyak yang menolong warga Tionghoa saat itu. Dengan demikian, tanpa kita sadari, kita telah masuk perangkap para dalang yang memang ingin mengadu-domba etnis. Waspadalah... waspadalah...! Saya ada di sana saat itu (tinggal di Jl. Pembangunan, persis di depan Gajah Mada), dan adik saya ikut di dalam demo Trisakti saat itu. Saya mempunyai beberapa kenangan yang tak akan terlupakan: 1) Saat ruko2 di Gajah Mada sudah dijarah (seperti toko buah Lucky, dll) ada yang mengajak seorang bapak untuk turut mengambil buah. Si bapak itu menjawab, tidak nak, itu dosa. Luar biasa bukan, di saat setan sudah merajalela, orang mengambil TV, komputer, dll, bapak itu tetap kukuh dengan hati nuraninya yang mengatakan mencuri itu dosa, meskipun cuma sebutir mangga. 2) Para pemuda dari gang kami bersatu (segala etnis) menjaga jalan masuk, agar gerombolan perusuh tidak dapat masuk. Yang laki-laki di depan jalan (sampai ke tepi Gajah Mada), yang perempuan berkumpul sambil memegang senjata apapun - tongkat, kayu, pisau dapur, air panas. Pada malam 14 dan 15 Mei kami sudah siap akan segalanya - termasuk mati membela diri dan keluarga. 3) Saat perusuh sudah melempari Roxy Mas, tempat istri (waktu itu pacar) saya bekerja, ia berhasil keluar dibantu tukang bajaj, yang mengatakan non nunduk saja ya, saya akan terobos. Dan memang ia menerobos hiruk pikuk kegilaan itu dan mengantar istri dengan selamat. Dan masih banyak kisah nyata lain, yang membuktikan kemuliaan manusia, apapun etnisnya. Justru di tengah kesusahan, kita bisa melihat keagungan sejati manusia. Saya tidak tahu bagaimana kerusuhan itu di skala nasional, tapi yang saya tahu, banyak Tionghoa selamat, karena dibela oleh pribumi. Benar ada non-Tionghoa yang mungkin membenci Tionghoa (mungkin iri/memanfaatkan keadaan) tapi jauh lebih banyak yang melihat Tionghoa sebagai sesama manusia. Janganlah, karena nila setitik, merusak persatuan bangsa. Salam!
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya juga setuju dengan pendapat anda. Stereotipe orang tionghoa disini identik dengan punya uang banyak, sikap masa bodoh, dan cenderung eksklusif. Sayangnya, hal ini ada benarnya juga, walaupun tidak 100%. Apalagi akhir-akhir ini sejak jaman Gus Dur, orang-orang tionghoa yang selama ini ditekan tiba-tiba diberikan kebebasan, yang timbul malah euforia yang berlebihan dan sibuk memamerkan identitas kecinaannya. Sudah saatnya kita bersikap lebih peduli terhadap hal-hal seperti ini. Marilah kita mencoba berpikir dengan jernih. Saat kita hanya mau bergaul dengan sesama etnis tionghoa, bukankah kita menjadi eksklusif? Saat kita merayakan imlek besar-besaran di hotel mewah, yang sebenarnya tidak perlu, ada berapa banyak orang Indonesia lain yang masih hidup miskin; jika saya menjadi mereka, tidakkah akan muncul rasa iri dan pikiran bahwa orang Cina kaya-kaya. Contoh lain, dengan kita mengimpor barang-barang murah dari Cina; makanan, buah, baju, dsb; ada berapa petani dan pengusaha pribumi yang bangkrut karena tidak mampu bersaing dan akhirnya menyalahkan semua orang Cina termasuk yang di Indonesia. Hal-hal seperti jika tertimbun selama bertahun-tahun, dengan sedikit provokasi saja, tidakkah akan mengulangi tragedi Mei 98? Teman-teman, sebelumnya saya mohon maaf, tolong jangan salah paham terhadap apa yang barusan saya katakan. Saya sendiri adalah etnis Tionghoa dan saya sangat menghargai budaya tionghoa, saya mengagumi bangunan Kota Terlarang yg bisa benar-benar simetris, tembok cina yang begitu panjang, saya suka minum teh cina, saya suka nonton F4 dan dengar lagu cina, dan saya juga mengalami diskriminasi tapi hal itu tidak merubah kenyataan bahwa saya adalah orang Indonesia, yang lahir dan tinggal di Indonesia, dan karenanya juga harus peduli dengan kondisi bangsa ini -Original Message- From: Others [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Mon, 21 May 2007 08:52:35 +0700 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles Saya kutip tulisan anda: === kerusuhan mei 98 yang identik dengan etnis tionghoa adalah sebagai implementasi dari sifat individualis etnis tionghoa di Indonesia, karena sifatnya yang individualis inilah membuat etnis tionghoa sering menjadi korban kerusuhan ataupun pemalakan. yang penting aku nggak kena yang sudah ya sudah...begitu seterusnya. === Bung Jimmy, saya tidak dapat lebih setuju lagi dengan statement anda tersebut. Saya tidak tahu apakah anda dari etnis tionghua, tetapi tulisan anda sungguh mengena dan sedikit banyak mencerminkan sikap dari hwa-ren di Indonesia (khususnya kesan yang saya dapatkan melalui hari-hari kehidupan saya disini). [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98
Setuju, maka seruan kita harus ditujukan ke Penguasa, kita menuntut mereka untuk membongkar kasus yang jelas terorganisir ini, kita tuntut mereka untuk berani mengungkap siapa dalangnya, Terutama menjelaskan siapa yang memerintahkan pengosongan Jakarta dari kehadiran pasukan, dan membiarkan kekacauan merajarela?. ZFy - Original Message - From: Ray Indra To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 2:30 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 Dear Friends, Sekedar masukan... Mohon dengan sangat, berhati-hatilah untuk menuduh 'pelaku non-Tionghoa' yang melakukan tindakan kekerasan dalam peristiwa Mei. Maksud hati ingin menuduh pelakunya, tapi terkadang, mungkin tanpa sadar, kita dapat menyinggung perasaan etnis lain, ratusan juta jumlahnya, yang sebenarnya tidak tahu apa-apa, bahkan banyak yang menolong warga Tionghoa saat itu. Dengan demikian, tanpa kita sadari, kita telah masuk perangkap para dalang yang memang ingin mengadu-domba etnis. Waspadalah... waspadalah...! Recent Activity a.. 23New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Dan b.. Indonesian c.. Indonesian language course d.. Indonesian language learn Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger Instant hello Chat in real-time with your friends. Y! GeoCities Share Your Passion Join the web's lar- gest community. . [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Others [EMAIL PROTECTED] wrote: Tetapi bagaimana dengan kasus-kasus gang-raped yang denger-denger dialami oleh gadis-gadis etnis tionghua? Jika hal ini BISA dibuktikan dan diangkat ke forum internasional (walaupun saya sangat paham hal ini hampir mustahil, mengingat mana ada gadis korban perkosaan yang mau...), maka secara otomatis kerusuhan tersebut langsung dapat dikategorikan sebagai kerusuhan rasial dan seharusnya pihak berwenang, baik dalam maupun luar negeri, melakukan pengusutan secara tuntas. Saya berpikir ini adalah kuncinya. Sulit? Just another my two cents... UNITED NATIONS ECONOMIC AND SOCIAL COUNCIL Distr. GENERAL E/CN.4/1999/68/Add.3 21 January 1999 Original: ENGLISH COMMISSION ON HUMAN RIGHTS Fifty-fifth session Item 12 (a) of the provisional agenda INTEGRATION OF THE HUMAN RIGHTS OF WOMEN AND THE GENDER PERSPECTIVE: VIOLENCE AGAINST WOMEN Report of the Special Rapporteur on violence against women, its causes and consequences, Ms. Radhika Coomaraswamy .. . .. V. RAPE OF ETHNIC CHINESE WOMEN 62. The ethnic Chinese make up 2.8 per cent of the Indonesian population and number around 6 million. / Leo Suryadinata, The Culture of the Chinese Minority in Indonesia, Times Books International, Singapore, 1997./ They are predominantly urban dwellers and, by all accounts, have, as a community, made a significant contribution to the Indonesian economy. The perception among average non-Chinese Indonesians is that the Chinese control the economy in collaboration with Indonesian power elites. Although the Special Rapporteur was repeatedly told that the Chinese were rich and wealthy, many of the victims she met, who had been raped during the May riots, appeared to be from lower-middle-class backgrounds. Some were single women living alone, striving to make ends meet. It appeared that the victims were in fact poor, ordinary women who had very little control of the economy. 63. Since 1967, the Government of Indonesia has pursued a policy of assimilation with regard to the ethnic Chinese minority. It is important to highlight the framework within which the May riots took place (an issue the Special Rapporteur on racial discrimination will address in greater depth in his report (E/CN.4/1999/15)). The assimilation policy has been contained in government guidelines since 1967. Chinese Indonesians have been asked to change their names to Indonesian ones. Their language schools have been closed and replaced by schools, where Chinese is taught as an extracurricular language. The use of Chinese characters in public has been discouraged and Chinese festivals and rituals are to be celebrated only in the privacy of the home. Chinese Indonesians carry identity cards with special markings to show that they are of Chinese origin / On 16 September 1998, President Habibie issued a presidential decree requiring equal treatment for all Indonesians and banning the use of the words pribumi and non-pribumi in all welfare formulations, organizations and programmes, and in the implementation of government coordinated activities. Pribumi, which means indigenous or native in the Bahasa Indonesia language is normally understood to exclude persons of Chinese descent. A further welcome development is the recent decision by the Ministry of Home Affairs to stop using special codes on identity cards for Chinese Indonesians./ and Chinese businessmen are encouraged to find indigenous Indonesian business partners. However, the Chinese are free to practise the religion of their choice, and many of them are Christians or Buddhists. 64. There are two categories of Chinese in Indonesia. The first, called Peranakans, are locally born Chinese who have intermarried with Indonesians and speak Bahasa Indonesia. Some of them have become Muslims. The second category are called Totoks. They are recent migrants who continue to speak Chinese and are more involved in education and business. Both categories of Chinese were targeted during the May 1998 riots. 65. With regard to the May 1998 riots, the Special Rapporteur spoke with victims, witnesses, members of the Chinese community, human rights defenders and NGOs. She also spoke with government officials and representatives of the military and the police. The following conclusions are based on these interviews. 66. On 12 May 1998, four university students were shot dead at Trishakti University during a demonstration. By 14 May, thousands of establishments had burnt to the ground. According to the Volunteers for Humanitarian Causes, 1,190 people were dead in Jakarta and 168 women had been gang raped. According to the police, only 451 people died and there were no cases of gang rape. The Joint Fact-Finding Team (TGPF) was able to interview 85 victims of sexual violence, of whom 52 were victims of rape. 67. The riots followed a pattern.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
aku pikir bisa saja diajukan petisi ke high commision ke dewan keamanan pbb seperti kasus munir dengan syarat punya akses ke pbb dan adanya jaminan keamanan sebagai saksi kerusuhan, baik itu jaminan keamanan maupun moral. kerusuhan mei 98 yang identik dengan etnis tionghoa adalah sebagai implementasi dari sifat individualis etnis tionghoa di Indonesia, karena sifatnya yang individualis inilah membuat etnis tionghoa sering menjadi korban kerusuhan ataupun pemalakan. yang penting aku nggak kena yang sudah ya sudah...begitu seterusnya. kalo saja semua etnis tionghoa memiliki rasa saling memiliki dan mau berkorban untuk menyelesaikan kasus ini, aku pikir tidak ada kata tidak untuk pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini. selain itu undang-undang yang mengatur negara indonesia yang besar ini adalah warisan dari VOC yang mana kita ketahui adalah perusahaan dagang yang menitikberatkan masalah untung rugi semata. contoh kasus hilangnya dekrit presiden yang katanya dikeluarkan bung Karno kepada suharto sampai saat ini hilang entah kemana dan yang diherankan tidak ada tindak lanjut tentang hal ini. tidak salah jika masyarakat sekarang tidak percaya akan pemerintah dan hukum yang mengaturnya, dan sebagai implementasi adanya undang-undang yang dibuat sendiri untuk menghakimi orang yang bersalah. misalnya maling motor ketangkep langsung dibakar sampe mati. kalo sudah gini siapa yang salah? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Terima kasih atas informasinya. Sekarang saya baru yakin bahwa gang-raped thd gadis tionghua itu bukan isapan jempol. Duh... What have INDOCINA done to deserve such misfortune? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij Sent: Senin, Mei, 21 2007 2:54 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles UNITED NATIONS ECONOMIC AND SOCIAL COUNCIL Distr. GENERAL E/CN.4/1999/68/Add.3 21 January 1999 Original: ENGLISH COMMISSION ON HUMAN RIGHTS Fifty-fifth session Item 12 (a) of the provisional agenda INTEGRATION OF THE HUMAN RIGHTS OF WOMEN AND THE GENDER PERSPECTIVE: VIOLENCE AGAINST WOMEN Report of the Special Rapporteur on violence against women, its causes and consequences, Ms. Radhika Coomaraswamy
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles
Saya kutip tulisan anda: === kerusuhan mei 98 yang identik dengan etnis tionghoa adalah sebagai implementasi dari sifat individualis etnis tionghoa di Indonesia, karena sifatnya yang individualis inilah membuat etnis tionghoa sering menjadi korban kerusuhan ataupun pemalakan. yang penting aku nggak kena yang sudah ya sudah...begitu seterusnya. === Bung Jimmy, saya tidak dapat lebih setuju lagi dengan statement anda tersebut. Saya tidak tahu apakah anda dari etnis tionghua, tetapi tulisan anda sungguh mengena dan sedikit banyak mencerminkan sikap dari hwa-ren di Indonesia (khususnya kesan yang saya dapatkan melalui hari-hari kehidupan saya disini). Tentang pemalakan, waktu kecil dulu saya beberapa kali di-palak. Saking bosennya, saya sampe belajar beladiri dan sejak saat itu saya selalu melawan. Hasilnya? Duit saya utuh dan yang malak lari ke-ibunya sambil nangis. Hehehe...Coba, berapa banyak cowok-cowok chinese di milis ini yang belum pernah dipalak? Anak saya selalu saya ajarkan untuk melawan, karena menurut saya, pemalakan itu bukan cuman sekedar minta cepek nopek, tetapi kayaknya mereka belajar untuk membentuk embrio penindasan mini terhadap korbannya. Penindasan? Wah apakah anda tidak berlebihan, bung Others?. Hm...Maybe yes, maybe no :P Saya teringat sebuah teori (yah...memang masih teori sih) dari seorang pakar yang saya baca dari sebuah milis tetangga. Cukup menarik. Kalau ada yang tertarik untuk membaca detailnya, akan saya ubek-ubek hard-disk saya karena sudah lama sekali, moga-moga ketemu. Beliau berkata, bahwa etnis tionghua (yang perantauan?) itu tidak bisa bersatu. Berbeda dengan ras kaukasia yang hubungan sosialnya seperti ikatan jerami, kuat dan menyatu, biarpun terpisah. Struktur sosial tionghua itu seperti batu yang dicelupkan kedalam air. Batu itu adalah pusatnya dan riak yang timbul adalah ikatan sosial-nya. Begitu batu itu tenggelam, riaknya akan menghilang dan tidak ada lagi ikatan yang timbul. Batu mencerminkan tokoh senior dari sebuah keluarga. Anda mungkin berpikir bahwa teori itu sangat stereotyping, ngawur, dan well, it's so untrue. Yah, mungkin benar. Tetapi menarik untuk direnungkan. Apakah benar kita memang demikian? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jimmy kosasih Sent: Senin, Mei, 21 2007 4:56 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Tragedi Mei 98 di Los Angeles aku pikir bisa saja diajukan petisi ke high commision ke dewan keamanan pbb seperti kasus munir dengan syarat punya akses ke pbb dan adanya jaminan keamanan sebagai saksi kerusuhan, baik itu jaminan keamanan maupun moral. kerusuhan mei 98 yang identik dengan etnis tionghoa adalah sebagai implementasi dari sifat individualis etnis tionghoa di Indonesia, karena sifatnya yang individualis inilah membuat etnis tionghoa sering menjadi korban kerusuhan ataupun pemalakan. yang penting aku nggak kena yang sudah ya sudah...begitu seterusnya. kalo saja semua etnis tionghoa memiliki rasa saling memiliki dan mau berkorban untuk menyelesaikan kasus ini, aku pikir tidak ada kata tidak untuk pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini. selain itu undang-undang yang mengatur negara indonesia yang besar ini adalah warisan dari VOC yang mana kita ketahui adalah perusahaan dagang yang menitikberatkan masalah untung rugi semata. contoh kasus hilangnya dekrit presiden yang katanya dikeluarkan bung Karno kepada suharto sampai saat ini hilang entah kemana dan yang diherankan tidak ada tindak lanjut tentang hal ini. tidak salah jika masyarakat sekarang tidak percaya akan pemerintah dan hukum yang mengaturnya, dan sebagai implementasi adanya undang-undang yang dibuat sendiri untuk menghakimi orang yang bersalah. misalnya maling motor ketangkep langsung dibakar sampe mati. kalo sudah gini siapa yang salah?
Re: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR DAN BAIK DONG
Ok, Pak. Ardian, sedikit usul kalau diijinkan, seminar tersebut ada baiknya dilaksanakan di Sabtu dan Minggu. Apa artinya sebuah Sertifikat, sekarang kan semua Ijazah, sekarang semua Sertifikat kan bisa dibeli, kalau dah gitu kan Tong Kosong Nyaring Bunyinya habis cuma Pan Thung Sui ( Air Setengah Tong ), nanti2 bisa sertifikatnya dipajang lagi buat promosi tukang Hong Sui atau Tukang Kwa Mia, apalagi di tambah Hio dan Komputer tambah Yahut deh. Budiman - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 14, 2007 1:36 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR DAN BAIK DONG tenang aja boss Bud's hjehehehe kita udah berunding ama pak Tan, beliau mo ngajar kita Yijing itu gratis. Kira2 16 jam pengajaran getu. Nah kebetulan kita lagi usahain sponsor buat bayarin tiket pak Tan, kalu akomodasi sih kata pak Tan, dia bisa tinggal dimana aja dirumah temen2 getu. So tunggu aja tanggal maennya neh buat kursus Yijing, kalu sponsor dah dapet, tinggal cari tempat gratis, en biaya konsumsi buat peserta ama pak Tan aja. Rasa2nya gak bakalan ngeberatin kita2 semua kok. Mohon doa neh moga2 bulan mei dah bisa dilaksanakan kursus Yijing. Tapi gak pake sertifikat kelulusan neh hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin ketemu Pak. Ardian di seminar I Ching, kali ini tampilan dari Pak. Ardian agak berbeda dengan waktu Gathering BT, Kali ini tidak tampil dengan Baju batik yang keren he he he, tapi dengan Kaus dan celana yang banyak kantongnya, plus Ransel gede banget, maklum baru balik dari Tour of Duty, seminar kemarin berlangsung sampai mendekati Jam 23.00 an, sehabis itu Pak. Ardian, Pak King Hian and the gang masih lanjut ke Pecenongan untuk Copy darat, kalau aku mah sudah Give Up he he he. Kalu dilihat Jam Postingnya Pak. Ardian ( 5:15 AM ) kapan tidurnya ya ??? He he he Kembali ke Seminar I Ching, seminar ini cukup berbobot dan berat ( kelas Musik Klasik gitulah ), karena pembawanya adalah Ketua I Ching sedunia. Dalam seminar tersebut membuka Mata kita apa itu I Ching yang telah berusia hampir 6.000 tahun. cuma sayang untuk membahas I Ching ini diperlukan waktu yang cukup panjang. jadi seminar kemarin hanya tahap pengenalan saja ( Untuk isi seminar kemarin bisa baca Posting Pak. Tantono Subagyo : I Ching : Mudah untuk belajar, seumur hidup untuk memahami ) Salam, Budiman . [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR DAN BAIK DONG
tenang aja boss Bud's hjehehehe kita udah berunding ama pak Tan, beliau mo ngajar kita Yijing itu gratis. Kira2 16 jam pengajaran getu. Nah kebetulan kita lagi usahain sponsor buat bayarin tiket pak Tan, kalu akomodasi sih kata pak Tan, dia bisa tinggal dimana aja dirumah temen2 getu. So tunggu aja tanggal maennya neh buat kursus Yijing, kalu sponsor dah dapet, tinggal cari tempat gratis, en biaya konsumsi buat peserta ama pak Tan aja. Rasa2nya gak bakalan ngeberatin kita2 semua kok. Mohon doa neh moga2 bulan mei dah bisa dilaksanakan kursus Yijing. Tapi gak pake sertifikat kelulusan neh hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Kemarin ketemu Pak. Ardian di seminar I Ching, kali ini tampilan dari Pak. Ardian agak berbeda dengan waktu Gathering BT, Kali ini tidak tampil dengan Baju batik yang keren he he he, tapi dengan Kaus dan celana yang banyak kantongnya, plus Ransel gede banget, maklum baru balik dari Tour of Duty, seminar kemarin berlangsung sampai mendekati Jam 23.00 an, sehabis itu Pak. Ardian, Pak King Hian and the gang masih lanjut ke Pecenongan untuk Copy darat, kalau aku mah sudah Give Up he he he. Kalu dilihat Jam Postingnya Pak. Ardian ( 5:15 AM ) kapan tidurnya ya ??? He he he Kembali ke Seminar I Ching, seminar ini cukup berbobot dan berat ( kelas Musik Klasik gitulah ), karena pembawanya adalah Ketua I Ching sedunia. Dalam seminar tersebut membuka Mata kita apa itu I Ching yang telah berusia hampir 6.000 tahun. cuma sayang untuk membahas I Ching ini diperlukan waktu yang cukup panjang. jadi seminar kemarin hanya tahap pengenalan saja ( Untuk isi seminar kemarin bisa baca Posting Pak. Tantono Subagyo : I Ching : Mudah untuk belajar, seumur hidup untuk memahami ) Salam, Budiman
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : HENTIKAN TOPIK AGAMA YANG BERSIFAT DEBAT KUSIR
Wew setuju sekali , atas peringatan ini sebelum terlambat. Salam saya juga terhadap saudara Ciao Lie dan Richard Wu , maaf tidak sempat menanggapi tulisan anda , karena topiknya sudah dihentikan oleh moderator Akhirnya turun juga air hujan pertanda usai sudah olimpiade antar agama. Kegaduhan yang sempat timbul , anggap saja sebagai monumen kesia-siaan. Salam Damai Andreas Robby Wirdja --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] wrote: Kpd para milisers yth, mengingat milist ini adalah bersifat budaya, kami himbau agar perdebatan mengenai agama dikurangi. Kami mengharapkan agar seluruh miliser milist ini turut menjaga ketertiban dan ketenangan serta bobot isi diskusi ini. Kami sebagai moderator akan senang jika para peserta bisa mematuhi dan menjaga tata tertib, etika tanpa harus ditegur dan diberikan sanksi. Milist ini tidak memihak kepada agama apapun maupun aliran politik apapun, semua diskusi mengenai apapun diperbolehkan asal sesuai dengan tema milist ini. Tapi tolong berdiskusi dengan baik. Masalah apapun yang berkaitan dengan keyakinan, kita harus menyadari bahwa memang ada beberapa perilaku oknum yang tidak sesuai dengan beliefs dari beberapa orang. Hargai beliefs orang, respect the others and respect yourself. Kami himbau agar para peserta milist untuk berbesar hati dalam mengikuti diskusi yang ada dan renungi jika memang memiliki makna. Akhir kata, kita semua masih dalam suasana Imlek, tolong dihargai suasana Imlek yang seharusnya membawa kedamaian dan pelihara terus suasana itu setiap saat dalam hati dan pikiran kita. Sekedar saran saja, mengkritik perilaku oknum-oknum bukan harus menyamaratakan semuanya. Kritik juga harus diterima bukan dianggap pelecehan dan anggap itu adalah suatu koreksi demi kemajuan bersama.
Re: Puisi Leonowens (Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede)
Saya cukup senang dengan puisi Leonowens SP , hanya saja, sebaiknya setiap memposting sebuah karya diberi kata pengantar oleh pengirimnya, biar terasa watak personal dari millis. bagaimanapun kita di sini lebih senang berbicara dengan individu, bukan menghadapi lembar2 situs web yang pasif kan? ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 12, 2006 9:43 PM Subject: Puisi Leonowens (Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede) - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 12, 2006 11:02 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede SETUJU BUANGET.. Crossposting spam itu kaga ada gunanya. Udah jarang yang relevan, jarang yang berguna, kaga nyambung sama yang dicari pulak, lebih cialat lagi.. TERUS TERUSAN! Buset dah! Setuju dihilangkan! Terutama itu tuh puisi puisi nggak keruan si Leonowens. hihihi sejak kapan dia lenggak lenggok di milis ini? -- Wah Ul, puisinya Leonowens SP favorit saya itu!! Rasanya sih puisi Tionghoa diterjemahkan ke bah. Indonesia, relevan banget sama milis ini. Tempo hari pernah saya minta Zfy Skala Selaras lauwheng untuk sering-sering mem-posting-kan terjemahannya atas puisi Cina di milis ini. Sayang Zfy-heng kurang berkenan, mungkin karena lebih suka menerbitkannya dalam bentuk buku, seperti yang segera akan (sudah?) dilakukannya. Karena itu puisi yang di-posting-kan Leonowens-heng merupakan a nice substitute bagi permintaan saya pada Zfy-heng Wasalam.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede
Saya setuju dan mendukung sepenuhnya kalau crossposting spam perlu dihilangkan. Tapi, apakah iya Puisi dari Leonowens termasuk kategori spam yang tak berguna Milis ini kan milis Budaya Tionghoa, puisi-puisi Leonowens adalah karya-karya sastra Tionghoa yang amat sangat puitis! Berguna bagi yang tak memahami bahasa mandarin untuk lebih mendalami Budaya Tionghoa (terutama Sastra) melalui terjemahan-terjemahan puisi seeperti. Hanya saja, kenapa di setiap postingannya Leonowens selalu menutup puisi dengan namanya sendiri, seolah-olah itu karyanya sendiri? Apa tidak lebih baik sedikit berlaku jujur, agar tidak disalah-sangka orang sebagai spam yang tak berguna? Salam, Erik \ --- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: SETUJU BUANGET.. Crossposting spam itu kaga ada gunanya. Udah jarang yang relevan, jarang yang berguna, kaga nyambung sama yang dicari pulak, lebih cialat lagi.. TERUS TERUSAN! Buset dah! Setuju dihilangkan! Terutama itu tuh puisi puisi nggak keruan si Leonowens. hihihi sejak kapan dia lenggak lenggok di milis ini? *melirik sadis sama si LELE* kyaahahahahahahaha.
RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede
SETUJU BUANGET.. Crossposting spam itu kaga ada gunanya. Udah jarang yang relevan, jarang yang berguna, kaga nyambung sama yang dicari pulak, lebih cialat lagi.. TERUS TERUSAN! Buset dah! Setuju dihilangkan! Terutama itu tuh puisi puisi nggak keruan si Leonowens. hihihi sejak kapan dia lenggak lenggok di milis ini? *melirik sadis sama si LELE* kyaahahahahahahaha. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Akhmad Bukhari Saleh Sent: Sunday, December 10, 2006 6:31 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede Saya sih kenal baik dengan Lukas Kustaryo sekeluarga, tetapi posting ini, apalagi dikirim secara cross-posting spam begini, apa sihi relevansinya dengan budaya tionghoa?? Sudah saatnya moderator melindungi member yang loyal dan beritikad baik dari kerugian akibat cross-posting spam yang dikirim Batara Hutagalung, Ibrahim Isa, Sobron Aidit, dan semacamnya itu. Bayangkan, daftar alamat-alamat e-mail cross-posting-nya saja sudah menghabiskan bandwith berapa tuh!? Hilangnya spam posting semacam itu samasekali tidak merugikan ketionghoaan, melainkan hanyalah menguntungkan... Wasalam. - Original Message - From: Batara Hutagalung To: [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com ; pepicek-post@ mailto:pepicek-post%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; wahana-news@ mailto:wahana-news%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:fsab%40yahoogroups.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com ; nasional-list@ mailto:nasional-list%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:temu_eropa%40yahoogroups.com ups.com ; Batak_Cyber@ mailto:Batak_Cyber%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:HKSIS%40yahoogroups.com com ; pemimpin_teladan@ mailto:pemimpin_teladan%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; antropologi_ mailto:antropologi_batak%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] mailto:batak_gaul%40yahoogroups.com ups.com ; Forum-Pembaca- mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] ; bhinneka_tunggal_ mailto:bhinneka_tunggal_ika%40yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] ; sastra-nusantara@ mailto:sastra-nusantara%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:pdp%40centrin.net.id net.id ; budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; tionghoa-net@ mailto:tionghoa-net%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; reformasi_birokrasi mailto:reformasi_birokrasi%40yahoogroups.com @yahoogroups.com Cc: redaksitokoh@ mailto:redaksitokoh%40yahoo.com yahoo.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40rakyatmerdeka.co.id ka.co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:lkbantara%40antara.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:editor%40thejakartapost.com st.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:koran%40tempo.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:kompas%40kompas.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40sinarharapan.co.id n.co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:balipost%40indo.net.id net.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:berita%40transtv.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40satunet.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:lip6%40sctv.co.id id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40forum.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:editor%40jawapos.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:rep%40suaramerdeka.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:arun%40indoradio.net net ; [EMAIL PROTECTED] mailto:afpjakarta%40afp.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40staff.detik.com detik.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:news%40indosiar.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:hupelita%40indo.net.id net.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:editorial%40thejakartapost.com apost.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:kcm%40kompas.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40mediaindonesia.co.id sia.co.id ; redaksi_posmetro@ mailto:redaksi_posmetro%40yahoo.com yahoo.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:florespos%40yahoo.co.uk co.uk ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40surabayapost.info t.info ; harian_mediajakarta mailto:harian_mediajakarta%40yahoo.com @yahoo.com ; harian_proaksi@ mailto:harian_proaksi%40yahoo.com yahoo.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:webnews%40indosiar.com com ; redaksi.web@ mailto:redaksi.web%40bisnis.co.id bisnis.co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:lkbn2002%40yahoo.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:terbit%40harianterbit.com .com ; radarbali01@ mailto:radarbali01%40yahoo.com yahoo.com ; redaksicakrawala@ mailto:redaksicakrawala%40yahoo.com yahoo.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40hariansib.com com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40islamlib.com com ; voaindonesia@ mailto:voaindonesia%40voanews.com voanews.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:ranesi%40rnw.nl ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redactie%40blimbing.nl nl ; [EMAIL PROTECTED] mailto:redaksi%40waspada.co.id co.id ; [EMAIL PROTECTED] mailto:cs%40tempo.co.id id ; antnews2003
Puisi Leonowens (Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede)
- Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 12, 2006 11:02 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede SETUJU BUANGET.. Crossposting spam itu kaga ada gunanya. Udah jarang yang relevan, jarang yang berguna, kaga nyambung sama yang dicari pulak, lebih cialat lagi.. TERUS TERUSAN! Buset dah! Setuju dihilangkan! Terutama itu tuh puisi puisi nggak keruan si Leonowens. hihihi sejak kapan dia lenggak lenggok di milis ini? -- Wah Ul, puisinya Leonowens SP favorit saya itu!! Rasanya sih puisi Tionghoa diterjemahkan ke bah. Indonesia, relevan banget sama milis ini. Tempo hari pernah saya minta Zfy Skala Selaras lauwheng untuk sering-sering mem-posting-kan terjemahannya atas puisi Cina di milis ini. Sayang Zfy-heng kurang berkenan, mungkin karena lebih suka menerbitkannya dalam bentuk buku, seperti yang segera akan (sudah?) dilakukannya. Karena itu puisi yang di-posting-kan Leonowens-heng merupakan a nice substitute bagi permintaan saya pada Zfy-heng Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede
Saya sih kenal baik dengan Lukas Kustaryo sekeluarga, tetapi posting ini, apalagi dikirim secara cross-posting spam begini, apa sihi relevansinya dengan budaya tionghoa?? Sudah saatnya moderator melindungi member yang loyal dan beritikad baik dari kerugian akibat cross-posting spam yang dikirim Batara Hutagalung, Ibrahim Isa, Sobron Aidit, dan semacamnya itu. Bayangkan, daftar alamat-alamat e-mail cross-posting-nya saja sudah menghabiskan bandwith berapa tuh!? Hilangnya spam posting semacam itu samasekali tidak merugikan ketionghoaan, melainkan hanyalah menguntungkan... Wasalam. - Original Message - From: Batara Hutagalung To: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; ppiindia@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; budaya_tionghua@yahoogroups.com ; tionghoa-net@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, December 10, 2006 6:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Perisiwa Pembantaian di Rawagede Peringatan Peristiwa Pembantaian di Rawagede Pada 9 Desember 2006 pukul 10.00 WIB di Rawagede, dekat Karawang, Jawa Barat, telah berlangsung peringatan peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh tentara Belanda dalam melancarkan agresi militer I, Juli 1947..
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan 30 Tahun Penanggulangan Bencana Gempa
Sorry, ralat, terjadi salah ketik maksudnya korban di Tangshan adalah 240.000an lebih. salam,' ZFy - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, July 30, 2006 4:39 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Peringatan 30 Tahun Penanggulangan Bencana Gempa Bicara tentang gempa Tangshan, ada satu penting yang barusan terungkap: sebenarnya, sebelum gempa besar ini terjadi, kemungkinan akan terjadinya peristiwa ini sudah berhasil dideteksi oleh bagian teknik dinas gempa di sana, namun kesimpulan mereka tidak disetujui pihak atasan, sehingga tak jadi diumumkan. dalam situasi terjepit, salah seorang dari mereka (Wang Chengmin) memanfaatkan sebuah forum seminar nasional untuk membocorkan penemuan mereka, bahwa akan terjadi gmpa sekitar tanggal 22/7 sampai 5/8. salah satu petugas gempa dari kabupaten Qinglong yang mengikuti seminar buru2 pulang untuk mempersiapkan keadaan darurat di daerahnya. untuk berjaga2, penduduk wilayah qinglong pun hidup di kemah selama tiga hari. akibatnya, saat gmpa benar terjadi pada tgl28/7, rumah yang rubuh di sana mencapai 180.000 buah, tapi tak ada seorangpun mati. sebaliknya, kota Tangshan yang berjarak 115 kilo dari kabupaten Qinglong menghasilkan 240an lebih korban meninggal. yang parah, peristiwa kelalaian ini tak segera dibuka ke publik, laporan ini baru muncul sekarang di majalah Baogao Wexue, setelah 30 tahun!!! salam, ZFy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Peringatan 30 Tahun Penanggulangan Bencana Gempa
Bung Skalaras yb, Tambahan masukan yang sangat baik, agar penguasa dinegeri ini yang sedang menghadapi bencana bertubi-tubi bisa lebih memperhatikan secara tepat dan cepat data-data ilmiah begejolaknya tanda-tanda gempa-bumi dan Tsunami, untuk mengurangi jatuhnya korban. Dari berita memperingati 30 tahun Gempa-bumi Tangshan, nampaknya juga ada sikap ekstrim yang terjadi pada penguasa ketika itu, menurut pendapat saya sendiri, ketika itu begitu tingginya semangat berdikari, menolak semua tawaran bantuan luar-negeri! Padahal keterbatasan kemampuan Pemerintah menjadi menghambat menanggulangi mengurangi penderitaan korban yang ratusan ribu itu. Dengan pengaturan sebaik-baiknya, adanya bantuan luarnegeri tentu tidak mengurangi semangat Berdikari yang sedang berkobar, tapi yang pasti bisa menolong dan memperpecat penanggulangan penderitaan-penderitaan korban bencana. Baik luka-luka yang diderita korban, ... sampai pada masalah kebutuhan hidup utama bahan-makanan dan kebutuhan vital air-bersih! Salam, ChanCT - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, July 30, 2006 4:39 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Peringatan 30 Tahun Penanggulangan Bencana Gempa Bicara tentang gempa Tangshan, ada satu penting yang barusan terungkap: sebenarnya, sebelum gempa besar ini terjadi, kemungkinan akan terjadinya peristiwa ini sudah berhasil dideteksi oleh bagian teknik dinas gempa di sana, namun kesimpulan mereka tidak disetujui pihak atasan, sehingga tak jadi diumumkan. dalam situasi terjepit, salah seorang dari mereka (Wang Chengmin) memanfaatkan sebuah forum seminar nasional untuk membocorkan penemuan mereka, bahwa akan terjadi gmpa sekitar tanggal 22/7 sampai 5/8. salah satu petugas gempa dari kabupaten Qinglong yang mengikuti seminar buru2 pulang untuk mempersiapkan keadaan darurat di daerahnya. untuk berjaga2, penduduk wilayah qinglong pun hidup di kemah selama tiga hari. akibatnya, saat gmpa benar terjadi pada tgl28/7, rumah yang rubuh di sana mencapai 180.000 buah, tapi tak ada seorangpun mati. sebaliknya, kota Tangshan yang berjarak 115 kilo dari kabupaten Qinglong menghasilkan 240an lebih korban meninggal. yang parah, peristiwa kelalaian ini tak segera dibuka ke publik, laporan ini baru muncul sekarang di majalah Baogao Wexue, setelah 30 tahun!!! salam, ZFy http://id.chinabroadcast.cn/1/2006/07/28/[EMAIL PROTECTED] Kota Tangshan Tiongkok Gelar Kegiatan Peringatan 30 Tahun Penanggulangan Bencana Gempa -- cri Hari ini tanggal 28 Juli adalah genap 30 tahun terjadinya gempa bumi besar di Kota Tangshan Provinsi Hebei Tiongkok Utara. Di Tangshan diselenggarakan serangkaian kegiatan peringatan penanggulangan gempa bumi. Di depan rapat peringatan genap 30 tahun penanggulangan gempa hari ini, Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok Kota Tangshan Zhang He menyatakan, selama 30 tahun ini, Kota Tangshan mencapai perubahan drastis di bidang pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kebudayaan, kedokteran, pengobatan dan kesehatan, dan taraf kehidupan 7 juta warga Tangshan terus meningkat. Berikut kami sampaikan laporan wartawan kami. Pada tanggal 28 Juli tahun 1976, di kota industri Tangshan Provinsi Hebei Tiongkok Utara terjadi gempa bumi yang berkekuatan 7,8 pada skala Richter. Gempa bumi itu mengakibatkan lebih dari 240 ribu orang tewas, 160 ribu orang lainnya cedera, Kota Tangshan serentak menjadi puing dan fungsi kota lumpuh total. Setelah terjadinya gempa bumi, pemer [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan.......
Huruf Tionghoanya tak bisa dibuka. LU --- indoguoyue [EMAIL PROTECTED] wrote: ÐÑÑÑеÑмеÑеÑÑÑÑоÑÑемжиÑÑнаколенÑÑ ! Kalimat di atas selalu muncul di benak saya setiap kali saya mendengar akan ada kerusuhan rasial anti Tionghua.Arti dari kalimat itu adalah: Better die standing than live kneeling! Kata-kata diatas saya dapat dari seorang pahlawan lace w:st=onRussialace bernama Oleg Koshevoy (cmiiw) Pada saat kita tidak mungkin lagi lari atau menghindar dari tindak kekerasan para perusuh/penjarah/pemerkosa, kita harus berani melawan sampai titik darah terakhir, lebih baik mati terhormat daripada hidup terhina ?lebih baik mati sebagai pemberani daripada hidup sebagai pengecut. 5424 adalah angka keramat ang harus diingat dalam keadaan seperti ini, tapi sungguh alangkah baiknya bila angka keramat itu adalah 5323!--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Olip Bastupa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Dengan adanya isue2 negatif mengenai akan terulangnya tragedi berdarah Mei'98, saya rasa bagi teman2 yang Tionghoa tidak perlu terlalu panik, memang sangat mengerikan kalau hal tersebut itu terulang kembali. Yang terpenting untuk dilakukakan adalah kewaspadaan diri untuk memperkecil kesempatan bagi mereka (BINATANG2 PENJARAH) untuk melakukan aksinya, misalnya : - Bagi teman2 wanita jangan terlalu berpakaian yang glamour (kosmetik yang terlalu wah, perhiasan, etc), jaga cara berpakaian. - Berhatilah2 dalam bersikap, jangan terlalu emosional jika mengalami insiden dengan warga yg lain karena hal ini bisa memancing kerusuhan. - Pastikan baterei handphone selalu dalam keadaan full, akan sangat berguna untuk keep intouch dengan teman atau family jika sampai kerusuhan terjadi. - Beritahu keluarga rencana anda (tujuan, dengan siapa, etc) setiap kali keluar rumah. - Tidak usah panik, tapi sudah sebijaknya kalau persediaan makanan pokok (beras, mie instant, air putih) dijaga secukupnya, juga untuk teman2 yang mempunyai balita, persediaan susu juga harus diperhatikan. - Pengamanan secukupnya terhadap lingkungan rumah, misalnya: pasang kunci extra, alat pemadam kebakaran. - Jaga kerukunan dengan tetangga yang non Tionghoa. - Untuk yang beragama, percayalah akan kekuatan doa. - Bagi teman2 yang berpikir untuk menyiapkan senjata untuk berjaga2, simpanlah dengan baik, jangan sampai terjadi senjata makan tuan (digunakan oleh anak kita tanpa sengaja). - Yang terakhir, kalau memang sudah tidak ada jalan lain, hadapilah dengan berani, matilah bersama BINATANG2 PENJARAH tsb. Salam damai, OBas -Si cina yang perduli- - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. __ Yahoo! FareChase: Search multiple travel sites in one click. http://farechase.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Peringatan.......
ÐÑÑÑе ÑмеÑеÑÑ ÑÑÐ¾Ñ Ñем жиÑÑ Ð½Ð° коленÑÑ ! Kalimat di atas selalu muncul di benak saya setiap kali saya mendengar akan ada kerusuhan rasial anti Tionghua.Arti dari kalimat itu adalah: Better die standing than live kneeling!>>Kata-kata diatas saya dapat dari seorang pahlawan lace w:st="on">Russialace> bernama Oleg Koshevoy (cmiiw)>>Pada saat kita tidak mungkin lagi lari atau menghindar dari tindak kekerasan para perusuh/penjarah/pemerkosa, kita harus berani melawan sampai titik darah terakhir, lebih baik mati terhormat daripada hidup terhina lebih baik mati sebagai pemberani daripada hidup sebagai pengecut.5424 adalah angka keramat ang harus diingat dalam keadaan seperti ini, tapi sungguh alangkah baiknya bila angka keramat itu adalah 5323!>>--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Olip Bastupa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Dengan adanya isue2 negatif mengenai akan terulangnya tragedi berdarah Mei'98, saya rasa bagi teman2 yang Tionghoa tidak perlu terlalu panik, memang sangat mengerikan kalau hal tersebut itu terulang kembali. Yang terpenting untuk dilakukakan adalah kewaspadaan diri untuk memperkecil kesempatan bagi mereka (BINATANG2 PENJARAH) untuk melakukan aksinya, misalnya : - Bagi teman2 wanita jangan terlalu berpakaian yang glamour (kosmetik yang terlalu wah, perhiasan, etc), jaga cara berpakaian. - Berhatilah2 dalam bersikap, jangan terlalu emosional jika mengalami insiden dengan warga yg lain karena hal ini bisa memancing kerusuhan. - Pastikan baterei handphone selalu dalam keadaan full, akan sangat berguna untuk keep intouch dengan teman atau family jika sampai kerusuhan terjadi. - Beritahu keluarga rencana anda (tujuan, dengan siapa, etc) setiap kali keluar rumah. - Tidak usah panik, tapi sudah sebijaknya kalau persediaan makanan pokok (beras, mie instant, air putih) dijaga secukupnya, juga untuk teman2 yang mempunyai balita, persediaan susu juga harus diperhatikan. - Pengamanan secukupnya terhadap lingkungan rumah, misalnya: pasang kunci extra, alat pemadam kebakaran. - Jaga kerukunan dengan tetangga yang non Tionghoa. - Untuk yang beragama, percayalah akan kekuatan doa. - Bagi teman2 yang berpikir untuk menyiapkan senjata untuk berjaga2, simpanlah dengan baik, jangan sampai terjadi senjata makan tuan (digunakan oleh anak kita tanpa sengaja). - Yang terakhir, kalau memang sudah tidak ada jalan lain, hadapilah dengan berani, matilah bersama BINATANG2 PENJARAH tsb. Salam damai, OBas -Si cina yang perduli- - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Re: Peringatan.......
ÐÑÑÑе ÑмеÑеÑÑ ÑÑÐ¾Ñ Ñем жиÑÑ Ð½Ð° коленÑÑ ! Kalimat di atas selalu muncul di benak saya setiap kali saya mendengar akan ada kerusuhan rasial anti Tionghua.Arti dari kalimat itu adalah: Better die standing than live kneeling!Kata-kata diatas saya dapat dari seorang pahlawan Russia bernama Oleg Koshevoy (cmiiw)Pada saat kita tidak mungkin lagi lari atau menghindar dari tindak kekerasan para perusuh/penjarah/pemerkosa, kita harus berani melawan sampai titik darah terakhir, lebih baik mati terhormat daripada hidup terhina lebih baik mati sebagai pemberani daripada hidup sebagai pengecut.5424 adalah angka keramat ang harus diingat dalam keadaan seperti ini, tapi sungguh alangkah baiknya bila angka keramat itu adalah 5323Salam sejahtera!Mingjin--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Olip Bastupa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Dengan adanya isue2 negatif mengenai akan terulangnya tragedi berdarah Mei'98, saya rasa bagi teman2 yang Tionghoa tidak perlu terlalu panik, memang sangat mengerikan kalau hal tersebut itu terulang kembali. Yang terpenting untuk dilakukakan adalah kewaspadaan diri untuk memperkecil kesempatan bagi mereka (BINATANG2 PENJARAH) untuk melakukan aksinya, misalnya : - Bagi teman2 wanita jangan terlalu berpakaian yang glamour (kosmetik yang terlalu wah, perhiasan, etc), jaga cara berpakaian. - Berhatilah2 dalam bersikap, jangan terlalu emosional jika mengalami insiden dengan warga yg lain karena hal ini bisa memancing kerusuhan. - Pastikan baterei handphone selalu dalam keadaan full, akan sangat berguna untuk keep intouch dengan teman atau family jika sampai kerusuhan terjadi. - Beritahu keluarga rencana anda (tujuan, dengan siapa, etc) setiap kali keluar rumah. - Tidak usah panik, tapi sudah sebijaknya kalau persediaan makanan pokok (beras, mie instant, air putih) dijaga secukupnya, juga untuk teman2 yang mempunyai balita, persediaan susu juga harus diperhatikan. - Pengamanan secukupnya terhadap lingkungan rumah, misalnya: pasang kunci extra, alat pemadam kebakaran. - Jaga kerukunan dengan tetangga yang non Tionghoa. - Untuk yang beragama, percayalah akan kekuatan doa. - Bagi teman2 yang berpikir untuk menyiapkan senjata untuk berjaga2, simpanlah dengan baik, jangan sampai terjadi senjata makan tuan (digunakan oleh anak kita tanpa sengaja). - Yang terakhir, kalau memang sudah tidak ada jalan lain, hadapilah dengan berani, matilah bersama BINATANG2 PENJARAH tsb. Salam damai, OBas -Si cina yang perduli- - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan.......
terimakasih saudara olip saya harap saudara2 kita yang lain dapat lebih mawas diri dan waspada... mari kita berdoa demi keamanan negri iniOlip Bastupa [EMAIL PROTECTED] wrote:Dear All,Dengan adanya isue2 negatif mengenai akan terulangnya tragedi berdarah Mei'98, saya rasa bagi teman2 yang Tionghoa tidak perlu terlalu panik, memang sangat mengerikan kalau hal tersebut itu terulang kembali. Yang terpenting untuk dilakukakan adalah kewaspadaan diri untuk memperkecil kesempatan bagi mereka (BINATANG2 PENJARAH) untuk melakukan aksinya, misalnya : -Bagi teman2 wanita jangan terlalu berpakaian yang glamour (kosmetik yang terlalu wah, perhiasan, etc), jaga cara berpakaian. -Berhatilah2 dalam bersikap, jangan terlalu emosional jika mengalami insiden dengan warga yg lain karena hal ini bisa memancing kerusuhan. - Pastikan baterei handphone selalu dalam keadaan full, akan sangat berguna untuk keep intouch dengan teman atau family jika sampai kerusuhan terjadi. - Beritahu keluarga rencana anda (tujuan, dengan siapa, etc) setiap kali keluar rumah. - Tidak usah panik, tapi sudah sebijaknya kalau persediaan makanan pokok (beras, mie instant, air putih) dijaga secukupnya, juga untuk teman2 yang mempunyai balita, persediaan susu juga harus diperhatikan. - Pengamanan secukupnya terhadap lingkungan rumah, misalnya: pasang kunci extra, alat pemadam kebakaran. -Jaga kerukunan dengan tetangga yang non Tionghoa. - Untuk yang beragama, percayalah akan kekuatan doa. - Bagi teman2 yang berpikir untuk menyiapkan senjata untuk berjaga2, simpanlah dengan baik, jangan sampai terjadi senjata makan tuan (digunakan oleh anak kita tanpa sengaja). - Yang terakhir, kalau memang sudah tidak ada jalan lain, hadapilah dengan berani, matilah bersama BINATANG2 PENJARAH tsb.Salam damai,OBas -Si cina yang perduli- Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.sincerely, Y. Adi Gunawan (nrp: 6984076) Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Peringatan.......
hush, jangan ikut mati dgn penjarah... kalao dana mencukupi, beli hand-gunsiap tembakkin saja yg nyelonong masuk atawa imigrasi saja kenegara yg lebih menghargai nyawa manusia, ngomong-ngomong huru-hara, sobat owe di paris cerita kalau yg ngerusak disono, enggak pernah tuch, menyakiti org atawa rumah penduduk...; yg dirusak toko, mobil, gereja, tapi tdk pernah melukai org-org, cukup berbeda mungkin dgn kisah may 98!!! amin, semoga semua nya memperoleh perlindungan dari YME... rgds/ - Original Message - From: Olip Bastupa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 17, 2005 5:59 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Peringatan... Dear All, Dengan adanya isue2 negatif mengenai akan terulangnya tragedi berdarah Mei'98, saya rasa bagi teman2 yang Tionghoa tidak perlu terlalu panik, memang sangat mengerikan kalau hal tersebut itu terulang kembali. Yang terpenting untuk dilakukakan adalah kewaspadaan diri untuk memperkecil kesempatan bagi mereka (BINATANG2 PENJARAH) untuk melakukan aksinya, misalnya : -Bagi teman2 wanita jangan terlalu berpakaian yang glamour (kosmetik yang terlalu wah, perhiasan, etc), jaga cara berpakaian. -Berhatilah2 dalam bersikap, jangan terlalu emosional jika mengalami insiden dengan warga yg --- cut --- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. SPONSORED LINKS Indonesia Culture Chinese YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.