Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Untuk semua ini aku secara pribadi mohon maaf kepada seluruh members BT. Biarpun buntutnya tidak ada hubungan dengan BT, pada hakekatnya aku tidak mau ikut diskusi bila saja tidak terjadi pengulangan kasus Mei yang di tuduhkan ke seorang, itulah point aku. Peristiwa Mei selama tidak di sidang kan, dan tidak ada tersangkanya, adalah tidak patut untuk menuduh orang perorang. Millis BT berbeda dengan millis umum lainnya, dimana postingan dari millis BT bisa dicari di Googlle, sehingga otomatis masuk sebagai satu bagian dari informasi. Bila sebuah tulisan yang ber isi tuduh an yang tidak dan belum, bisa dibuktikan, didiamkan maka minimal aku memiliki kewajiban moral untuk menjelaskannya. Karena tulisan tersebut biar bagaimanapun ada istilah Tionghoanya, dan itu adalah 'kurang etis' sur. ps. Seingatku Pak Chan sudah menulis masalah ini di millis T-net dan mendapat penjelasan serta masih bisa terus didiskusikan lagi, sayangnya malah melempar tulisan di millis BT, kadang aku heran untuk tujuan apanya, dan demikian juga Kang Sunny yang memang doyan berselancar di seantero millis. - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh. Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini, yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat keputusan anda diterima. Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di kemudian hari apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan? Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan.. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Jadi fakta mega tetap maju bisa saja karena kawin terpaksakan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Wed, 24 Jun 2009 12:44:56 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Fakta sudah terjadi, dimana Mbak Mega sudah maju Kekalahan di Pileg, masih bisa dianalisa, dan sekali lagi, ada apa dibalik kekalahan di Pileg, sedang di Pilkada bisa memenangkan sampai 48 % ? sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur, begini saja: Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur, Kesalaha yg anda akui semua adalah kesalahan dalam proses organisasi, kesalahan cara kampanye, kesalahan cara berkomunikasi, kesalahan kaderisasi dll. Tidak ada satupun yg menyangkut kesalahan kebijakan! Masak sih partai anda dan pemimpin anda sesuci itu? Kalau begitu rakyatlah yg bodo, wong orang yg bijak, barang yg bagus kok disalah pahami...hanya krn kita tak bisa berkomunikasi dll dll Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Wed, 24 Jun 2009 12:59:25 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat keputusan anda diterima. Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di kemudian hari apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan? Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan.. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya. Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang mendukung SBY. Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement... Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia. --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat keputusan anda diterima. Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di kemudian hari apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan? Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan.. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini, yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa. Pengirimnya itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk berdebat di milis yang relevan. Tetapi posting terakhir ini dikirim oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok dengan budaya tionghoa ini... Wasalam. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobe...@... wrote: HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya. Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang mendukung SBY. Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement... Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia. --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsury...@... wrote: From: gsuryana gsury...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zho...@... Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat keputusan anda diterima. Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di kemudian hari apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan? Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
hahaha... ini saya setuju dg Bapak ABS, topik ini ngga nyambung dg budaya tionghua, mendingan sampe disini aja deh, mailbox sy mendadak jd penuh. lagian kita rata2 udah tau mana yg bener ngga, tp tetep aja kalo ngga punya power ya ngga bisa berbuat apa2! orang yg diatas skrg itu cm peduli sm kekuasaannya doang, cape ah... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh. absal...@... wrote: Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini, yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa. Pengirimnya itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk berdebat di milis yang relevan. Tetapi posting terakhir ini dikirim oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok dengan budaya tionghoa ini... Wasalam. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobembo@ wrote: HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya. Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang mendukung SBY. Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement... Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia. --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsuryana@ wrote: From: gsuryana gsuryana@ Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zhoufy@ Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mudah2an PS bukan Seng Koen didalam Kisah Membunuh Tionghoa (edisi'98), sehingga orang Tionghoa yg memilih dia sebagai Tjiang Boen Djin republik mimpi 5 th y.a.d. tetap memilih PS lagi. Karena jika benar2 dia Seng Koen, bukan mustahil budaya tionghoa akan punah dibumi Nusantara ini. maaf lotjianpwee masih menyangkut BT lho. sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh. absal...@... wrote: Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini, yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa. Pengirimnya itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk berdebat di milis yang relevan. Tetapi posting terakhir ini dikirim oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok dengan budaya tionghoa ini... Wasalam. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobembo@ wrote: HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya. Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang mendukung SBY. Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement... Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia. --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsuryana@ wrote: From: gsuryana gsuryana@ Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai dengan perintah partai. Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ? Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat .) Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada, dan akan menjadi lebih runcing di 2010. Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak setuju tinggal memilih tidur. sur. - Original Message - From: zhoufy@ Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Dear, saya baru join tak lama di group ini karena tertarik dengan budaya TiongHoa nya... tapi alangkah kecewanya saya kog yang dibahas di sini kebanyakan politik dan bukannya membahas sesuatu tentang budaya tionghua? setiap hari saya menerima belasan email bahkan lebih dari milis ini, dan judulnya : Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa ini mulu... cape dech.. bacanya...
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur, 1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat mencatat itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap mencatat, pdi pernah menolak. 2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas mempertahankan borok. Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? Semua media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok! 3. Dilengserkan atau terlengserkan intinya sama: orang2 lurus tersingkirkan, yg terpakai adalah orang2 yang Yes Mam! Semua yg bisa jilat mega. Ini akan semakin melemahkan partai! Perpecahan demi perpecahan bersumber dari sini! Jangan bilang partai pecahan hanya didukung sedikit suara pemilu. Pemilih yg ikut kecewa tentu tak otomatis mengalihkan suara ke partai sempalan, tapi bisa saja ke partai lain. 4. Tentang akbar tanjung, masak kang Sur lupa, yg saya sebut adalah peristiwa yang lalu, bukan pemilu sekarang! Dan kasus ak tanj jelas lain dng kasus GD, hrs dibedakan! Jika anda hanya melihat kemampuan akbar tanjung memimpin golkar, lantas menawarkan kerjasama, ini memang pilihan politik praktis, tapi bukan berdasarkan pilihan moral tentunya. Apakah jika Mega mau mengajak kerjasama Akb tanj bisa langsung diartikan bhw akbar tanjung besih? Seperti statement anda dlm membela Prtabowo? 5. Anda menyalahkan media massa, tolong tanya, apa pks bisa melejit berkat bantuan media? Anda mengakui kelemahan partai, tapi yg anda akui hanyalah kelemahan dlm komunikasi semata. Anda tak pernah mengakui, kemerosotan partai terutama adalah dari kesalahan2 sikap dan langkah2 politik, terutamana di eksekutif, krn saat itu mega presiden! Paratai yg memerintah selalu diuntungkan dlm hal komunikasi ke massa, kalau sampai kalah oleh seorang Sby yg baru membuat partai dadakan, dan juga belum cukup punya jaringan media, itu namanya rakyat menghukum partai penguasa! Seperti halnya pada pemilu sebelumnya, golkar yg sudah mapam berhasil di gulingkan pdip! Sejarah berulang Bung, yg tak mau belajar dr sejarah akan tergilas! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Tue, 23 Jun 2009 11:28:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya: 1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali? No comment, yang aku tahu pemilihan Gubernur pada saat itu dilakukan oleh DPRD. Dan DPRD tidak mungkin mayoritas PDI-Perjuangan. ( lha untuk R1 saja bisa kepotong oleh poros tengah, dimana didunia ada istilah poros tengah ?, dan poros tengah berhasil dengan menghembuskan agar tidak terjadi banjir darah ) 2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin apa yg begitu pesimis ttg masa depan? Jawaban Mega di putar balik menjadi sederhana, bagi orang PDI-Perjuangan pada saat itu gerakannya sangat sulit, karena mendapatkan sorotan yang sangat tajam, padahal pemerintahannya belum berjalan sesuai dengan fungsi ketatanegaraan, dari HBB, ke GD sampai ke Mbak Mega terjadi eksalasi politik yang sedemikian cepat dan sangat penuh dengan intrik politik. ( mohon di ingat sejak 1998 sd 1999, dilanjut 1999-2001 lebih, dan 2001-2004 ada 3 pergantian Presiden sedang sistim ketatanegaraan terjadi perubahan dari otoriter-demokrasi kemudian UU Otonomi Daerah plus penghapusan 2 kementrian ditambah dengan perekonomian yang masih kacau. 3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg dilengserkan? KKG tidak pernah dilengserkan yang terjadi KKG terlengserkan dan itu terjadi di internal partai plus di pemerintahan, karena pola kerja KKG yang terlalu frontal sedang situasi belum memungkinkan untuk serba frontal. 5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar (sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi wakil president, sempat diajak
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur, 1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat mencatat itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap mencatat, pdi pernah menolak. Oke bila ingin jelasnya mengenai Sutiyoso, mau tidak mau harus kembali ke peristiwa Kudatuli, Pada waktu itu kantor PDI-Perjuangan akan di serang oleh kelompok lain, dan berita sudah menyebar, dan Sutiyoso yang mengetahui hal itu sudah mewanti wanti bahwa akan terjadi penyerangan besar besar an ke markas PDI-Perjuangan. Untuk menghindari pertumpahan darah, maka Mbak Mega meminta seluruh jajaran partai untuk mundur dan melepas kantor tersebut, sehingga semua kader partai yang memiliki akses ke atas, mundur teratur, dan sebagian ( disebut kelompok 123 ) yang tidak mengetahui perintah datang ke kantor tersebut dengan tujuan membela dan mempertahankan kantor tersebut, akibatnya terjadi korban baik luka, meninggal dan sebagian daerah kena dibakar ( aku pada waktu itu masih di Kwitang dan sudah diwanti wanti untuk selalu siap pulang, padahal bukan kader aktif, dan pada hari H akhirnya aku pulang duluan karena kondisi sudah sangat panas. Dalam hal ini Sutiyoso sebelumnya sudah memberikan warning ke petinggi partai, dan Sutiyoso biarpun ber posisi tinggi tidak mungkin menolak perintah dengan hanya melarang, karena permasalahan sudah sedemikian memanas. 2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas mempertahankan borok. Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? Semua media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok! Jadi teringat di Bantar Gebang, semua media massa datang dan memenuhi podium, mulai dari media massa tayang, tulis sampai radio, dan pada akhirnya hanya 2 media massa tayang yang benar benar menayangkan deklarasi tersebut, padahal kendaraan media tayang memenuhi jalan di sekitar menuju panggung ( aku pernah hitung sepintas, lebih dari 15 media massa tayang ), Aku sering mendengar langsung ucapan ucapan Mbak dan ketika membaca di media massa menjadi berubah, terakhir di acara TV diawal Kampanye, ketika ada peserta yang ditanya bercita cita apa dan menjawab menjadi wartawan, oleh Mbak Mega dijawab mengapa hanya bercita cita menjadi wartawan thok, mengapa tidak ditambah menjadi pemilik media massa, dan di media massa tertulis Mbak Mega menghina posisi wartawan ( ini baru belum lama, bagaimana dengan sebelumnya ?.huehuehuehue hanya bisa nyengir kuda. Situasi dan kondisi 2001-2004 sangat jauh berbeda sekarang, ekonomi masih amburadul, hukum hancur hancuran, pertahanan keamanan masih labil, eksekutif saling gontok gontokan, birokrasi jalan sendiri sendiri, Yudikatif semau mau nya dan Mbak Mega sedikit demi sedikit memperbaiki dengan memakai sistim prioritas, dan dasar dasar perbaikan sudah disediakan dengan harapan setelah 2004 semua bisa menjadi awal yang baik. Dan pada saat itu bila memang mau, bisa saja pemilu ditunda, karena Mbak Mega memiliki wewenang sd 2009 dan itu dilakukan karena bisa merusak fondasi yang sedang dibuatnya. 3. Dilengserkan atau terlengserkan intinya sama: orang2 lurus tersingkirkan, yg terpakai adalah orang2 yang Yes Mam! Semua yg bisa jilat mega. Ini akan semakin melemahkan partai! Perpecahan demi perpecahan bersumber dari sini! Jangan bilang partai pecahan hanya didukung sedikit suara pemilu. Pemilih yg ikut kecewa tentu tak otomatis mengalihkan suara ke partai sempalan, tapi bisa saja ke partai lain. Didalam politik tidak ada istilah lurus dan tidak lurus, yang ada adalah kerja sama team, bila semua pendapat harus ditampung tentunya akan tetap ada yang suka dan tidak suka, fungsi partai politik berbeda dengan mengelola perusahaan, dan PDI Perjuangan adalah partai wong cilik yang isinya sangat beragam latar belakang, yang Idealis keluar bukan berarti yang tertinggal tidak ada yang idealis, bila suara menjadi turun hal itu adalah konsekwensi yang harus diterima, dengan situasi dan kondisi yang penuh perubahan, mempertahankan sebuah prestasi jauh lebih sulit dibandingkan dengan meraih target yang sudah direncanakan. Periode 2004 adalah hukuman nyata dan jelas, sedang periode 2009, masih menjadi tanda tanya karena masalah DPT serta gerakan operasi senyap berbeda dengan kasus 2004. 4. Tentang akbar tanjung, masak kang Sur lupa, yg saya sebut adalah peristiwa yang lalu, bukan pemilu sekarang! Dan kasus ak tanj jelas lain dng kasus GD, hrs dibedakan! Jika anda hanya melihat kemampuan akbar tanjung memimpin golkar, lantas menawarkan kerjasama, ini memang pilihan politik praktis, tapi bukan berdasarkan pilihan moral tentunya. Apakah jika Mega mau mengajak kerjasama
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi simpatisan pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan konstituennya? Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling menguntungkan. 2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat mega mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr! Dan di pemilu 2004, dia berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby! Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg kotor, mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati rakyat pemilihnya yg merasa dikhianati? Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca pikiran rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha keras membangun organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan hasil kerja dalam semalam! Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Tue, 23 Jun 2009 17:42:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Kang Sur, 1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat mencatat itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap mencatat, pdi pernah menolak. Oke bila ingin jelasnya mengenai Sutiyoso, mau tidak mau harus kembali ke peristiwa Kudatuli, Pada waktu itu kantor PDI-Perjuangan akan di serang oleh kelompok lain, dan berita sudah menyebar, dan Sutiyoso yang mengetahui hal itu sudah mewanti wanti bahwa akan terjadi penyerangan besar besar an ke markas PDI-Perjuangan. Untuk menghindari pertumpahan darah, maka Mbak Mega meminta seluruh jajaran partai untuk mundur dan melepas kantor tersebut, sehingga semua kader partai yang memiliki akses ke atas, mundur teratur, dan sebagian ( disebut kelompok 123 ) yang tidak mengetahui perintah datang ke kantor tersebut dengan tujuan membela dan mempertahankan kantor tersebut, akibatnya terjadi korban baik luka, meninggal dan sebagian daerah kena dibakar ( aku pada waktu itu masih di Kwitang dan sudah diwanti wanti untuk selalu siap pulang, padahal bukan kader aktif, dan pada hari H akhirnya aku pulang duluan karena kondisi sudah sangat panas. Dalam hal ini Sutiyoso sebelumnya sudah memberikan warning ke petinggi partai, dan Sutiyoso biarpun ber posisi tinggi tidak mungkin menolak perintah dengan hanya melarang, karena permasalahan sudah sedemikian memanas. 2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas mempertahankan borok. Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? Semua media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok! Jadi teringat di Bantar Gebang, semua media massa datang dan memenuhi podium, mulai dari media massa tayang, tulis sampai radio, dan pada akhirnya hanya 2 media massa tayang yang benar benar menayangkan deklarasi tersebut, padahal kendaraan media tayang memenuhi jalan di sekitar menuju panggung ( aku pernah hitung sepintas, lebih dari 15 media massa tayang ), Aku sering mendengar langsung ucapan ucapan Mbak dan ketika membaca di media massa menjadi berubah, terakhir di acara TV diawal Kampanye, ketika ada peserta yang ditanya bercita cita apa dan menjawab menjadi wartawan, oleh Mbak Mega dijawab mengapa hanya bercita cita menjadi wartawan thok, mengapa tidak ditambah menjadi pemilik media massa, dan di media massa tertulis Mbak Mega menghina posisi wartawan ( ini baru belum lama, bagaimana dengan sebelumnya ?.huehuehuehue hanya bisa nyengir kuda. Situasi dan kondisi 2001-2004 sangat jauh berbeda sekarang, ekonomi masih amburadul, hukum hancur hancuran, pertahanan keamanan masih labil, eksekutif saling gontok gontokan, birokrasi jalan sendiri sendiri, Yudikatif semau mau nya dan Mbak Mega sedikit demi sedikit memperbaiki dengan memakai sistim prioritas, dan dasar dasar perbaikan sudah disediakan dengan harapan setelah 2004 semua bisa menjadi awal yang baik. Dan
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi simpatisan pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan konstituennya? :o)itulah politik, sulit dibicarakan sebagai hitam dan putih. Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling menguntungkan. +++ Khusus kasus kudatuli yang sakit hati adalah aktivis mahasiswa, dilain sisi mereka juga pada aklhirnya bergabung dengan PDI-Perjuangan, sedang untuk kader PDI-Perjuangan disebut kelompok 123 sudah mendapat imbalan yang tidak pernah diduga sebelumnya, semisal menjadi anggota DPRD ( padahal berlatar belakang militansi semata ). 2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat mega mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr! ++ Pada saat pemilu 1999, sebagai pemilu terbuka pertama kali, PDI-Perjuangan menang, dan di MPR malah kena potong dengan poros tengah, sehingga terjadi koalisi koalisi, dan itulah kenyataannya dimana Mbak Mega kalah. Dan di pemilu 2004, dia berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby! Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg kotor, mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati rakyat pemilihnya yg merasa dikhianati? + Bicara 2004, maka tidak bisa lepas dari konvensi Golkar, dimana Golkar pada akhirnya mengusung Wiranto dengan Solahudin, disini PDI-Perjuangan mau tidak mau mencari cara untuk melakukan pecah suara, dan agar bisa terjadi maka harus ada yang bisa dirangkul di Golkarnya, jadi bukan semata mata bagi bagi kursi. Dan mengenai Golkar yang kotor didalam kenyataannya Golkar menang pemilu setelah namanya hancur di 1999. Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca pikiran rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha keras membangun organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan hasil kerja dalam semalam! Partai pasti mendengar suara Rakyat, sudah terbukti di Legislatif memposisikan diri sebagai partai oposisi, dimana peranan ini bukan semata asal interupsi, bila tujuannya baik dan benar akan di dukung, bila tujuannya kurang baik maka akan di oposisikan. Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang? +++ Sudah jelas... Dan sudah cukup banyak data terkumpul, dan itu bukan untuk komsumsi publik. Untuk 2009, pernah terbayang selama ini di Pilkada yang sudah berlangsung PDI-Perjuangan meraih kesuksesan sampai 48 %, sedang hasil Legislatif malah jeblok ? Pernah terbayangkan Pilkada Jatim yang sedemikian rumeknya, sehingga seorang Kapolda mundur danesok harinya menghadap Mbak Mega ? sur. Politik Indonesia saat ini belum bisa sedemokrasi di negara maju, selama tidak terjadi peristiwa seperti di Iran saat ini, kita sudah harus bersyukur. dan semoga Pilpres pun akan tetap aman tentram. Sent from my BlackBerry®
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling menguntungkan. +++ Maaf terlewat, khusus permasalahan dengan uang judi, aku tahu jelas, bahwa Mbak Mega tidak akan pernah menerima uang hasil judi, jangankan menerima, bertemu pun tidak mau. Mbak Mega memiliki prinsip yang sangat keras dan bisa dibilang kaku, salah satunya adalah tidak pernah melakukan kompromi dengan urusan yang berhubungan dengan uang yang tidak jelas asal usulnya. Dan.di partai ada Pak Murdaya Poo yang menjadi bendahara partai ( entah sekarang sudah ikut istrinya apa tidak ). sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah politik Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah politik pdip karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas pertimbangan moral! Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang bersih! Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan lewat TV, sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. Karena habis melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon lain ada yg angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang saja tidak, sangat kentara ini kawin paksa! Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres! Inilah politik bung! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Tue, 23 Jun 2009 20:35:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi simpatisan pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan konstituennya? :o)itulah politik, sulit dibicarakan sebagai hitam dan putih. Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling menguntungkan. +++ Khusus kasus kudatuli yang sakit hati adalah aktivis mahasiswa, dilain sisi mereka juga pada aklhirnya bergabung dengan PDI-Perjuangan, sedang untuk kader PDI-Perjuangan disebut kelompok 123 sudah mendapat imbalan yang tidak pernah diduga sebelumnya, semisal menjadi anggota DPRD ( padahal berlatar belakang militansi semata ). 2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat mega mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr! ++ Pada saat pemilu 1999, sebagai pemilu terbuka pertama kali, PDI-Perjuangan menang, dan di MPR malah kena potong dengan poros tengah, sehingga terjadi koalisi koalisi, dan itulah kenyataannya dimana Mbak Mega kalah. Dan di pemilu 2004, dia berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby! Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg kotor, mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati rakyat pemilihnya yg merasa dikhianati? + Bicara 2004, maka tidak bisa lepas dari konvensi Golkar, dimana Golkar pada akhirnya mengusung Wiranto dengan Solahudin, disini PDI-Perjuangan mau tidak mau mencari cara untuk melakukan pecah suara, dan agar bisa terjadi maka harus ada yang bisa dirangkul di Golkarnya, jadi bukan semata mata bagi bagi kursi. Dan mengenai Golkar yang kotor didalam kenyataannya Golkar menang pemilu setelah namanya hancur di 1999. Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca pikiran rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha keras membangun organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan hasil kerja dalam semalam! Partai pasti mendengar suara Rakyat, sudah terbukti di Legislatif memposisikan diri sebagai partai oposisi, dimana peranan ini bukan semata asal interupsi, bila tujuannya baik dan benar akan di dukung, bila tujuannya kurang baik maka akan di oposisikan. Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang? +++ Sudah jelas... Dan sudah cukup banyak data terkumpul, dan itu bukan untuk komsumsi publik. Untuk 2009, pernah terbayang selama ini di Pilkada yang sudah berlangsung PDI-Perjuangan meraih kesuksesan sampai 48 %, sedang hasil Legislatif malah jeblok ? Pernah terbayangkan Pilkada Jatim yang sedemikian rumeknya, sehingga seorang Kapolda mundur danesok harinya menghadap Mbak Mega ? sur. Politik Indonesia saat ini belum bisa sedemokrasi di negara maju, selama tidak terjadi peristiwa seperti di Iran saat ini, kita sudah harus bersyukur. dan semoga Pilpres pun akan tetap aman tentram. Sent from my BlackBerry®
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
tapi kalo ama rakyat kecil berani yah??? gak cuma berani gebuk, tapi juga berani jilat, berani gak malu demi suara. hahahaha --- On Mon, 6/22/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 22, 2009, 7:45 AM Wong yg namanya calon presiden saja beraninya cuman saling sindir di belakang kok, jika sdh berhadapan ya saling sungkan Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: indoguoyue Date: Mon, 22 Jun 2009 11:14:41 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bung Sur, Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari selamat. Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ... --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, gsuryana gsury...@.. . wrote: Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Hati orang siapa tahu? Murdaya po bukan jaminan! Bisinis istrinya jelas memanfaatkan kekuasaan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Tue, 23 Jun 2009 20:44:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling menguntungkan. +++ Maaf terlewat, khusus permasalahan dengan uang judi, aku tahu jelas, bahwa Mbak Mega tidak akan pernah menerima uang hasil judi, jangankan menerima, bertemu pun tidak mau. Mbak Mega memiliki prinsip yang sangat keras dan bisa dibilang kaku, salah satunya adalah tidak pernah melakukan kompromi dengan urusan yang berhubungan dengan uang yang tidak jelas asal usulnya. Dan.di partai ada Pak Murdaya Poo yang menjadi bendahara partai ( entah sekarang sudah ikut istrinya apa tidak ). sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
penonton kecewa... katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik. Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ??? --- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 22, 2009, 12:59 PM Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, dan INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik. Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai jam 7 malam. Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ). Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :- BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM mungkin aku yg salah ;-))
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Um Sur, sy teramat bersimpati dgn Bung Karno dan keluarganya, cerita ttg BK ini sdh sy terima dr alm ortu dan itulah mengapa keluarga sy dr dulu itu pendukung dinasti ini termasuk th 1999 tdk ragu2 utk mencoblos pdip, dgn alasan yg sama pula begitu banyak teman2 sy dan warga indonesia yg th 1999 itu mencoblos pdip sehingga secara luar biasa pdip unggul lebih dari 30 % suara. Nah dgn perolehan suara demikian besar seharusnya pdip atau dlm hal ini Megawati sbg tokoh central dpt menunjukan ketokohannya, bukan malah beralasan kerjaan lain banyak yg numpuk.. kalau beralasan demikian berarti Megawati sama sekali tidak siap menjadi presiden, dan kalau tidak siap kenapa saat itu mau2nya ditunjuk jd presiden. Imbalan jasa atau santunan itu hal lain Um, pengungkapan kasus dgn sebenar2nya itu hal lain lagi, coba Um bayangkan bagaimana bisa seorang pemimpin tidak bisa (tidak mau?) mengungkap kasus kekerasan/pelanggaran ham yg dialami oleh rakyatnya pdhal disaat yg sama org tersebut punya kesempatan besar dan punya power besar utk mengungkapkan, apakah yg demikian layak disebut pemimpin Um ? Soal korban adalah dari level bawah, ada rumor yg bilang bahwa kasus 27 juli itu bukan murni didalangi oleh pemerintah pusat melainkan juga mendapat restu dr org dlm pdip sendiri ? benarkah demikian um ? kalau benar ya semakin jelaslah kwalitas dari Ibu Mega dgn pdipnya.. dan... pantesan pdip ngotot menjagokan sutiyoso jd gubernur jakarta, pdhal dilain sisi sutiyoso ini diduga ada campur tangannya saat kerusuhan 27 juli terjadi kan ?? hehehehe.. jd ribet kalau ngomong soal ham dinegara tercinta ini kan. salam seng goan --- On Tue, 23/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, 23 June, 2009, 12:04 AM Menjawab hal seperti ini terlalu jauh dari tujuan millis ini. Eniwe..apakah terpikirkan bagaimana beratnya kehidupan seluruh keluarga BK selama hidup ?, dan mengapa proses hukum tidak berjalan sesuai keinginan orang per orang, ada apa dibalik semua ini ? ( silahkan renungkan mengenai ada apa dibalik semua ini ) sur. khusus kuda tulis selain jalur hukum juga sudah dilakukan imbal jasa bagi korban yang luka maupun tidak, sedang yang meninggal juga sudah mendapat santunan. Mohon perhatikan korban Kudatuli tidak ada petinggi partai, ada apa dibalik semua itu ?, dan mengapa korban kudatuli dari level bawah semua ? - Original Message - From: seng goan lim Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan --- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo. net.id Subject .: New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
loh??? kok elo lebih tau dari yg ngomong sendiri??? coba cari deh rekaman debat capres edisi I kalo elo sendiri gak matching dg apa yg diomongin capres elo, lucu jg bela mereka mati2an. jgn sampe ntar mati beneran ;-)) setiap ada partai baru, banyak yg mencoba2 nasib , siapa tau kecipratan seperti dapat lotere ;-)) --- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 22, 2009, 1:09 PM Huehuehue... .bukan tidak mau ngungkit ngungkitr, lagi melainkan tinggal menunggu, lha dengan jabatan 2,5 tahun, mana bisa mengerjakan semua sekali gus ?, di BPPN saja ada ribuan kasus, belum lagi bukan semua mentri adalah pilihan Mbak Mega. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, makanya gak mau ungkit 27 juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain juga memandang ke depan, emoh noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong soal HAM. jadi malam itu juga saya berkesimpulan, dari ketiganya tidak ada yg bisa diharapkan. kalo ngomong proyek mungkin mandang kemana aja ok dah, demi..kian sepertinya harus dibikin KPHAM sekalian KPK skrg --- On Sun, 6/21/09, seng goan lim k4l...@yahoo. com wrote: From: seng goan lim k4l...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 21, 2009, 10:20 PM Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
From: zho...@yahoo.com Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah politik Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah politik pdip karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas pertimbangan moral! Justru politik sangat berhubungan dengan moral, dan mengenai cacat tidak nya mau tidak mau harus dilihat kasus perkasus, karena tidaklah mungkin semua keputusan partai benar semua dimataku, dan salah semua dimataku. Bila ada yang tidak setuju kemudian mundur, itu namanya bukan bermain politik. Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang bersih! Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan lewat TV, sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. Karena habis melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon lain ada yg angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang saja tidak, sangat kentara ini kawin paksa! + Keliru lagi, deal menjadi alot karena memang ada perbedaan pendapat didalam hal ekonomi kerakyatan diantara Mbak Mega dan PS, dan untuk mencapai kesamaan mau tidak mau harus diselesaikan sejak awal, apa mungkin deal dilakukan setelah selesai pemilu ?. Akan lebih bijak deal dilakukan sejak awal, sehingga peristiwa 1999-2004 tidak terulang lagi. Mengenai angkat tangan dan tidaknya, tentu saja yang lain angkat tangan lha mereka tidak capai, nongkrong doangan sambil ngopi, sedang ybs sibuk. ( deal hanya di ikuti sedikit petinggi partai ) Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres! Inilah politik bung! Perintah kongres dan Rakornas sejak tahun 2005 Mbak Mega sudah di usung oleh seluruh kader partai untuk maju menjadi Capres, adalah hal yang mustahil bisa maju menjadi cawapres, dan lebih tidak masuk diakal lagi bila mendadak mundur, padahal perintah partai dari bawah maju untuk nyapres. Politik PDI-Perjuangan selalu berusaha untuk konsisten, biarpun badai menerpa. Bila di Pilkada menang sampai 48 %, mengapa di Pileg menjadi 14 %, bisa kira kira mengambil kesimpulan mengapa ? sur. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Maaf anda itu mau berdiskusi apa mau ngeyel ?, boleh tahu maksud dan tujuannya ?, bingung menjawabnya mas. Yang aku tanya tokoh Tionghoa siapa yang bisa memberikan suara di Pilpres dan bisa dipertanggung jawabkan ?, untuk nelayan bisa dibilang mudah dilacak, karena lokasi nelayan jelas berada dimana saja lokasi lokasinya. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya penonton kecewa... katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik. Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ??? --- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, dan INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik. Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai jam 7 malam. Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ). Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :- BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM mungkin aku yg salah ;-))
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
From: seng goan lim Soal korban adalah dari level bawah, ada rumor yg bilang bahwa kasus 27 juli itu bukan murni didalangi oleh pemerintah pusat melainkan juga mendapat restu dr org dlm pdip sendiri ? benarkah demikian um ? kalau benar ya semakin jelaslah kwalitas dari Ibu Mega dgn pdipnya.. dan... pantesan pdip ngotot menjagokan sutiyoso jd gubernur jakarta, pdhal dilain sisi sutiyoso ini diduga ada campur tangannya saat kerusuhan 27 juli terjadi kan ?? hehehehe.. jd ribet kalau ngomong soal ham dinegara tercinta ini kan. +++ Itu adalah gosip, pada saat itu siapa yang berani membela keluarga besar BK ?, bisa dibilang hanya pensiunan ( kelompok petisi 50 dan beberapa purnawiran ), adalah mustahil Sutiyoso mau membela, yang terjadi pemberitahuan bila adu otot akan banjir darah. ( lha rumah di kebagusan saja sekelilingnya penuh dengan intel yang sengaja menyewa rumah penduduk ) sur. salam seng goan
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Anda sudah kehabisan argumentasi, jadi sudah asal njeplak, silahkan jawab siapa tokoh Tionghoa yang bisa dipertanggung jawab kan bahwa suara nya bisa diperhitungkan, mohon dijawab yang sederhana ini saja dulu. Setelah anda bisa jawab, baru dilanjut ke masalah yang lain. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya loh??? kok elo lebih tau dari yg ngomong sendiri??? coba cari deh rekaman debat capres edisi I kalo elo sendiri gak matching dg apa yg diomongin capres elo, lucu jg bela mereka mati2an. jgn sampe ntar mati beneran ;-)) setiap ada partai baru, banyak yg mencoba2 nasib , siapa tau kecipratan seperti dapat lotere ;-)) --- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur, begini saja: Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Wed, 24 Jun 2009 00:21:26 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa From: zho...@yahoo.com Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah politik Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah politik pdip karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas pertimbangan moral! Justru politik sangat berhubungan dengan moral, dan mengenai cacat tidak nya mau tidak mau harus dilihat kasus perkasus, karena tidaklah mungkin semua keputusan partai benar semua dimataku, dan salah semua dimataku. Bila ada yang tidak setuju kemudian mundur, itu namanya bukan bermain politik. Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang bersih! Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan lewat TV, sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. Karena habis melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon lain ada yg angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang saja tidak, sangat kentara ini kawin paksa! + Keliru lagi, deal menjadi alot karena memang ada perbedaan pendapat didalam hal ekonomi kerakyatan diantara Mbak Mega dan PS, dan untuk mencapai kesamaan mau tidak mau harus diselesaikan sejak awal, apa mungkin deal dilakukan setelah selesai pemilu ?. Akan lebih bijak deal dilakukan sejak awal, sehingga peristiwa 1999-2004 tidak terulang lagi. Mengenai angkat tangan dan tidaknya, tentu saja yang lain angkat tangan lha mereka tidak capai, nongkrong doangan sambil ngopi, sedang ybs sibuk. ( deal hanya di ikuti sedikit petinggi partai ) Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres! Inilah politik bung! Perintah kongres dan Rakornas sejak tahun 2005 Mbak Mega sudah di usung oleh seluruh kader partai untuk maju menjadi Capres, adalah hal yang mustahil bisa maju menjadi cawapres, dan lebih tidak masuk diakal lagi bila mendadak mundur, padahal perintah partai dari bawah maju untuk nyapres. Politik PDI-Perjuangan selalu berusaha untuk konsisten, biarpun badai menerpa. Bila di Pilkada menang sampai 48 %, mengapa di Pileg menjadi 14 %, bisa kira kira mengambil kesimpulan mengapa ? sur. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Indonesia itu negara kepulauan, garis pantainya begitu luas, anda mengatakan mudah melacak keberadaan mereka? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Wed, 24 Jun 2009 00:24:31 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Maaf anda itu mau berdiskusi apa mau ngeyel ?, boleh tahu maksud dan tujuannya ?, bingung menjawabnya mas. Yang aku tanya tokoh Tionghoa siapa yang bisa memberikan suara di Pilpres dan bisa dipertanggung jawabkan ?, untuk nelayan bisa dibilang mudah dilacak, karena lokasi nelayan jelas berada dimana saja lokasi lokasinya. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya penonton kecewa... katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik. Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ??? --- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, dan INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik. Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai jam 7 malam. Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ). Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :- BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM mungkin aku yg salah ;-))
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur, Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat keputusan anda diterima. Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di kemudian hari apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan? Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan.. Sent from my BlackBerry?0?3 powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Fakta sudah terjadi, dimana Mbak Mega sudah maju Kekalahan di Pileg, masih bisa dianalisa, dan sekali lagi, ada apa dibalik kekalahan di Pileg, sedang di Pilkada bisa memenangkan sampai 48 % ? sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur, begini saja: Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Untuk orang yang berkecimpung di politik, mengetahui suara lari kemana saja tidak sulit. Aku sendiri di kecamatan bisa menduga suara di wilayah anu lari ke anu dan anu, malah di Kelurahan ku bisa lebih detail lagi sianu milih anu dan anu. padahal TPS ada lebih dari 40 an. sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Indonesia itu negara kepulauan, garis pantainya begitu luas, anda mengatakan mudah melacak keberadaan mereka? Sent from my BlackBerry®
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, makanya gak mau ungkit 27 juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain juga memandang ke depan, emoh noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong soal HAM. jadi malam itu juga saya berkesimpulan, dari ketiganya tidak ada yg bisa diharapkan. kalo ngomong proyek mungkin mandang kemana aja ok dah, demi..kian sepertinya harus dibikin KPHAM sekalian KPK skrg --- On Sun, 6/21/09, seng goan lim k4l...@yahoo.com wrote: From: seng goan lim k4l...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 21, 2009, 10:20 PM Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Bung Sur, Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari selamat. Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Wong yg namanya calon presiden saja beraninya cuman saling sindir di belakang kok, jika sdh berhadapan ya saling sungkan Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com Date: Mon, 22 Jun 2009 11:14:41 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bung Sur, Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari selamat. Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
From: B.H. Jo b...@yahoo.com Saya tidak mengerti koq yg. disalahkan Mahkamah Internasional/MI. MI tidak mempunyai pegawai2 disetiap negara. MI bertindak berdasarkan data2 yg. didapat dan dilaporkan kpd. MI oleh orang2 setempat/dalam negeri. Kalau informasi ttg. pelangaran HAM dan dalangnya ditutupi dan dimanipulasi oleh dalang dan begundalnya dan juga simpatisannya, tentu saja MI tidak bisa bertindak. BH Jo So mengapa tidak ada yang mengadukan ke sana ? sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
- Original Message - From: zho...@yahoo.com Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng mega! Yeah...tiap kepala berbeda isi, aku percaya karena menurut apa yang aku ketahui semua benar adanya. dan kebetulan aku baru menjawab postingan di millis sebelah, isinya mirip dengan diatas. Dari 10 postingan kegagalan Mbak Mega, sebenarnya tidak semua gagal, dan masih bisa dijadikan bahan argumentasi, apalagi sekarang sudah tahun 2009, sehingga minimal bisa menjadi lebih jelas lagi mengapa dimasa lalu ada kejadian seperti itu. Hanya 1 yang aku komentari. Komentar TK yang meminta maaf karena kadernya gagal menjalankan amanah Rakyat, itu aku amin i, dan itu bukan kegagalan Mbak Mega semata, melainkan kegagalan instituisi dibawah Mbak Mega sebagai ketua umum yang juga merangkap sebagai R2 kemudian R1. Seperti diketahui periode 1999 sd 2004 adalah kisah paling unik yang pernah terjadi selama Indonesia merdeka, dan ini harus dijadikan bahan pelajaran yang paling penting. Untuk periode 1999-2004 yang namanya DPR mendadak fungsinya menjadi BUKAN pengawas Eksekutif, melainkan menjadi pembuat keputusan alokasi APBD ( aku lupa mengenai APBN, eniwe APBD ditingkat Kotamadya/Kabupaten gaungnya lebih terasa langsung ke Masyarakat ). Akibat dari perubahan tersebut, dilain sisi kader PDI-Perjuangan yang duduk di DPRD bisa dibilang banyak banget ( sekali lagi banyak banget ) yang berasal dari level bawah ( lha mana kepikiran akan menang pemilu ), sehingga ketika duduk menjadi anggota DPRD langsung pada nginyem dan tidak tahu harus bekerja seperti apa ( sekali lagi banyak kader karbitan yang jangankan bicara hukum, dan uang, bicara apa fungsi Legislatif saja banyak yang tidak tahu ), akibatnya Birokrat menyodorkan buku untuk di tanda tangani, langsung saja di teken, sampai sampai slip gaji pun hanya ditanya apa di sini ada uang korupsi, bila dijawab tidak ada maka langsung ditanda tangani, akibatnya.jelegur di 2005 banyak yang kena kasus korupsi, memang tidak semua daerah, tergantung dari APBD nya, bila APBD nya besar maka korupsinya menjadi tidak ada, karena masih masuk kedalam nilai 'kepatutan', sedang bagi daerah yang APBD nya rendah, maka jadilah koruptor dadakan, dan media massa memblow up, sebagai kasus korupsi, padahal si koruptor sendiri kebingungan dari mana bisa jadi koruptor, lha semua ditanda tangani secara syah ( kasus awal terjadi di Sumbar kemudian merembet ke daerah lain ). Dan untuk periode 2005-2009 fungsi DPRD dikembalikan ke fungsi Legislatif lagi, dan dampak dari periode 1999-2004 sudah kadung terpatri. Apakah hanya kader PDI-Perjuangan thok ?, neinnn saat itu semua anggota DPRD mau tidak mau terlibat, hanya media massa sekali lagi peranan media massa lebih suka memblow up kader PDI-Perjuangan. ( apalagi di daerah tsb mayoritas Merah ). Eniwe nasi sudah menjadi bubur, untuk memperbaiki semua itu mau tidak mau membutuhkan waktu yang cukup panjang. Untuk Kader yang keluar dari PDI-Perjuangan dan membuat partai baru ( dikecualikan KKG dan Sophan, KKG tiarap demikian juga Sophan, seingatku ketika aku ikut pembentukan PDP Sophan tidak pernah terlibat ), dikarenakan tidak sabar untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi, dilain pihak di DPP sendiri memiliki pola pikir yang berbeda, dan itu wajar saja. Bisa dilihat pecahan PDI-Perjuangan perolehan suaranya bisa dibilang tidak ada yang lebih dari 2 %, dan sekali lagi media massa dan pembaca tidak memperdulikan data, melainkan lebih memperhatikan sosoknya semata, sehingga yang terpatri orang Mbak Mega yang idealis minggir, padahal orang yang idealisnya tinggi masih banyak, dan mereka tentunya tidak akan banyak cuap cuap. Dalam hal ini berbeda dengan KKG yang memang sejak lahirnya tidak bisa asal diam ( bagus juga sih minimal bisa ada informasi mengenai daleman PDI-Perjuangan, makanya apa yang diucapkan oleh KKG tidak banyak dibantah oleh orang PDI-Perjuangan ). Semoga oretan ku ini sedikitnya bisa dimengerti, sehingga minimal bisa dijadikan bahan renungan mengapa begini dan mengapa begitu. Mengenai 9 postingan lainnya, sebenarnya beberapa masih bisa dibantah sih. ( hanya aku bukan orang yang berkompeten menulisnya, karena beberapa kasus melibatkan 'sesuatu kepentingan' yang lebih besar untuk NKRI ). Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! Ada yang berfikir seperti itu, ada juga yang sadar bahwa menjalankan konstitusi melalui jalur jalanan hasilnya tidak akan pernah maksimal, dan untuk bisa masuk bukanlah hal yang mudah. Silahkan tunjuk aktivis
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, dan INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik. Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai jam 7 malam. Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ). Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :- BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM mungkin aku yg salah ;-))
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Menjawab hal seperti ini terlalu jauh dari tujuan millis ini. Eniwe..apakah terpikirkan bagaimana beratnya kehidupan seluruh keluarga BK selama hidup ?, dan mengapa proses hukum tidak berjalan sesuai keinginan orang per orang, ada apa dibalik semua ini ? ( silahkan renungkan mengenai ada apa dibalik semua ini ) sur. khusus kuda tulis selain jalur hukum juga sudah dilakukan imbal jasa bagi korban yang luka maupun tidak, sedang yang meninggal juga sudah mendapat santunan. Mohon perhatikan korban Kudatuli tidak ada petinggi partai, ada apa dibalik semua itu ?, dan mengapa korban kudatuli dari level bawah semua ? - Original Message - From: seng goan lim Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan --- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject -- .:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Untuk memperbaiki sebuah sistime ketatanegaraan ada banyak cara, mirip dengan kisah silat dibuku buku silat, ada jalur cepat ada jalur lamban. Reformasi adalah jenis lamban dan bisa disebut revolusi yang di kredit, biaya otomatis menjadi lebih mahal. Sedang Revolusi adalah 'darah' Silahkan pilih yang mana yang terbaik ? sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kalau semua presiden menyerahkan semua masalah penegakan ham dan keadilan keproses hukumyg jalan di tempat, untuk apa dalam kampanye bicara masalah penegakan keadilan segala? Bahkan usaha menegakkan pemerintahan yg bersih juga bukan urusan president, karena yg ngurus adalah pengadilan pidana korupsi? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Huehuehuebukan tidak mau ngungkit ngungkitr, lagi melainkan tinggal menunggu, lha dengan jabatan 2,5 tahun, mana bisa mengerjakan semua sekali gus ?, di BPPN saja ada ribuan kasus, belum lagi bukan semua mentri adalah pilihan Mbak Mega. sur. - Original Message - From: Edy Wijaya Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, makanya gak mau ungkit 27 juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain juga memandang ke depan, emoh noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong soal HAM. jadi malam itu juga saya berkesimpulan, dari ketiganya tidak ada yg bisa diharapkan. kalo ngomong proyek mungkin mandang kemana aja ok dah, demi..kian sepertinya harus dibikin KPHAM sekalian KPK skrg --- On Sun, 6/21/09, seng goan lim k4l...@yahoo.com wrote: From: seng goan lim k4l...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 21, 2009, 10:20 PM Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Husss, mereka bertanya koq, dan dijelaskan oleh PS. Dan untuk menyebarkan jawabannya tentunya bukan tugas mereka. sur. - Original Message - From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com Bung Sur, Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari selamat. Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Berdebat beda dengan Bertanya apakah pada saat itu tidak ada yang berdebat tentang kegagalan PS (dan para Jendral lainnya) untuk melindungi rakyat? Untuk berdebat memang seseorang harus punya bukti, dan memang PS terlibat atau tidak itu susah dibuktikan, lha yang lagi nyari bukti (salah satunya Munir) saja dilenyapkan. Kalau sekedar bertanya lantas dijawab, dan yang bertanya cuma mangut2 sih saya sudah lihat videonya di youtube. Cuma pastinya PS (dan para Jendral lainnya) GAGAL melindungi rakyat saat itu, mereka semua cuma sibuk dengan strategi dan kepentingan masing-masing. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Husss, mereka bertanya koq, dan dijelaskan oleh PS. Dan untuk menyebarkan jawabannya tentunya bukan tugas mereka. sur. - Original Message - From: indoguoyue indoguo...@... Bung Sur, Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari selamat. Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya: 1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali? 2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin apa yg begitu pesimis ttg masa depan? 3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg dilengserkan? 5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar (sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi wakil president, sempat diajak berkoalisi, untk berbagi kekuasaan jika nanti menang? Masih banyak lagi, jangan salahkan mediamassa yg memblowup, semua partai juga pernah diblowup. Dari 35%menjadi 18% lantas 15%, sudah saatnya instrospeksi Bung! Bukan menyalahkan orang lain, itu hanya akan membuat simpatisannya kecewa berat, krn menimpakan kesalahan ke pihak luar berarti takkan ada perbaikan dari dalam. Sungguh disayangkan, padahal Pdip satu2nya partai besar yg konsisten membela pluraritas dan multy kultural, satu2nya yg tegas menolak uu pornografi! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Mon, 22 Jun 2009 23:56:29 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa - Original Message - From: zho...@yahoo.com Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng mega! Yeah...tiap kepala berbeda isi, aku percaya karena menurut apa yang aku ketahui semua benar adanya. dan kebetulan aku baru menjawab postingan di millis sebelah, isinya mirip dengan diatas. Dari 10 postingan kegagalan Mbak Mega, sebenarnya tidak semua gagal, dan masih bisa dijadikan bahan argumentasi, apalagi sekarang sudah tahun 2009, sehingga minimal bisa menjadi lebih jelas lagi mengapa dimasa lalu ada kejadian seperti itu. Hanya 1 yang aku komentari. Komentar TK yang meminta maaf karena kadernya gagal menjalankan amanah Rakyat, itu aku amin i, dan itu bukan kegagalan Mbak Mega semata, melainkan kegagalan instituisi dibawah Mbak Mega sebagai ketua umum yang juga merangkap sebagai R2 kemudian R1. Seperti diketahui periode 1999 sd 2004 adalah kisah paling unik yang pernah terjadi selama Indonesia merdeka, dan ini harus dijadikan bahan pelajaran yang paling penting. Untuk periode 1999-2004 yang namanya DPR mendadak fungsinya menjadi BUKAN pengawas Eksekutif, melainkan menjadi pembuat keputusan alokasi APBD ( aku lupa mengenai APBN, eniwe APBD ditingkat Kotamadya/Kabupaten gaungnya lebih terasa langsung ke Masyarakat ). Akibat dari perubahan tersebut, dilain sisi kader PDI-Perjuangan yang duduk di DPRD bisa dibilang banyak banget ( sekali lagi banyak banget ) yang berasal dari level bawah ( lha mana kepikiran akan menang pemilu ), sehingga ketika duduk menjadi anggota DPRD langsung pada nginyem dan tidak tahu harus bekerja seperti apa ( sekali lagi banyak kader karbitan yang jangankan bicara hukum, dan uang, bicara apa fungsi Legislatif saja banyak yang tidak tahu ), akibatnya Birokrat menyodorkan buku untuk di tanda tangani, langsung saja di teken, sampai sampai slip gaji pun hanya ditanya apa di sini ada uang korupsi, bila dijawab tidak ada maka langsung ditanda tangani, akibatnya.jelegur di 2005 banyak yang kena kasus korupsi, memang tidak semua daerah, tergantung dari APBD nya, bila APBD nya besar maka korupsinya menjadi tidak ada, karena masih masuk kedalam nilai 'kepatutan', sedang bagi daerah yang APBD nya rendah, maka jadilah koruptor dadakan, dan media massa memblow up, sebagai kasus korupsi, padahal si koruptor sendiri kebingungan dari mana bisa jadi koruptor, lha semua ditanda tangani secara syah ( kasus awal terjadi di Sumbar kemudian merembet ke daerah lain ). Dan untuk periode 2005-2009 fungsi DPRD dikembalikan ke fungsi Legislatif lagi, dan dampak dari periode 1999-2004 sudah kadung terpatri. Apakah hanya kader PDI-Perjuangan thok ?, neinnn saat itu semua anggota DPRD mau tidak mau terlibat, hanya media massa sekali lagi
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya: 1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali? No comment, yang aku tahu pemilihan Gubernur pada saat itu dilakukan oleh DPRD. Dan DPRD tidak mungkin mayoritas PDI-Perjuangan. ( lha untuk R1 saja bisa kepotong oleh poros tengah, dimana didunia ada istilah poros tengah ?, dan poros tengah berhasil dengan menghembuskan agar tidak terjadi banjir darah ) 2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin apa yg begitu pesimis ttg masa depan? Jawaban Mega di putar balik menjadi sederhana, bagi orang PDI-Perjuangan pada saat itu gerakannya sangat sulit, karena mendapatkan sorotan yang sangat tajam, padahal pemerintahannya belum berjalan sesuai dengan fungsi ketatanegaraan, dari HBB, ke GD sampai ke Mbak Mega terjadi eksalasi politik yang sedemikian cepat dan sangat penuh dengan intrik politik. ( mohon di ingat sejak 1998 sd 1999, dilanjut 1999-2001 lebih, dan 2001-2004 ada 3 pergantian Presiden sedang sistim ketatanegaraan terjadi perubahan dari otoriter-demokrasi kemudian UU Otonomi Daerah plus penghapusan 2 kementrian ditambah dengan perekonomian yang masih kacau. 3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg dilengserkan? KKG tidak pernah dilengserkan yang terjadi KKG terlengserkan dan itu terjadi di internal partai plus di pemerintahan, karena pola kerja KKG yang terlalu frontal sedang situasi belum memungkinkan untuk serba frontal. 5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar (sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi wakil president, sempat diajak berkoalisi, untk berbagi kekuasaan jika nanti menang? AT adalah politikus paling piawai di Indonesia itu tidak bisa dibantah, kasus Bulog tidak saja melibatkan AT melainkan GD pun menjadi ikut terlibat, dan siapa Presiden yang mampu mengatasi masalah korupsi yang sudah membabi buta ?, dan dengan cara seperti apa ?, bisa berikan sedikit informasi solusinya ? Mengenai posisi wapresseingatku yang mengharapkan AT jadi wapres adalah TK, dan kemudian SBY ( sebelum memutuskan dengan SBY, AT sudah menggadangkan diri menjadi cawapresnya SBY di Cirebon dan sebagian daerah lainnya, dengan hasil akhir terpotong oleh gerakan JK ), yang pasti Golkar dibawah AT memenangkan pemilu di 2004, dan itu adalah sebuah kinerja yang sangat baik dari seorang AT, biarpun beliau mendapatkan tekanan kiri kanan.( kira kira siapa yang menekan ? ) Masih banyak lagi, jangan salahkan mediamassa yg memblowup, semua partai juga pernah diblowup. PDI-Perjuangan sulit membela diri dibidang komunikasi publik, karena setiap gerakannya sudah terpotong terlebih dahulu, sedang membuat media massa sendiri membutuhkan waktu yang lama, pernah ada sebuah stasiun TV mau dilego, dan ketika deal sudah terjadi, malah dibatalkan sepihak, padahal media massa tersebut minimal bisa dipakai menjadi corong partai, dan sudah memiliki audience yang cukup luas di masyarakat. Dari 35%menjadi 18% lantas 15%, sudah saatnya instrospeksi Bung! Bukan menyalahkan orang lain, itu hanya akan membuat simpatisannya kecewa berat, krn menimpakan kesalahan ke pihak luar berarti takkan ada perbaikan dari dalam. Apa yang aku tulis sebelumnya, semua dikarenakan kemenangan 1999 yang tidak terduga, sehingga kader yang duduk di DPRD pun jadi terlena sedang kemampuan dibawah rata rata, dalam hal ini aku tidak pernah menyalahkan orang lain, melainkan menyalahkan kader sendiri yang memang sudah salah setting sejak awal, mohon dimengerti salah setting bukan karena disengaja, melainkan situasi dan kondisi yang memaksa, dan hanya kalangan kader aktif saja yang bisa memahaminya, padahal waktu pemilu sedemikian sempit. ( aku menulis bahwa semua kesalahan ada di kader partai sendiri yang terlanjur ke asyikan dengan apa yang sudah di perolehnya, padahal apa yang diperolehnya berbeda dengan tujuannya ). Maaf dimana tulisan aku yang menyalahkan orang lain ?, aku minta maaf secara pribadi karena salah meng interpletasikannya. Sungguh disayangkan, padahal Pdip satu2nya partai besar yg konsisten membela pluraritas dan multy kultural, satu2nya yg tegas menolak uu pornografi! Dan selama itu pula PDI-Perjuangan akan tetap bergerak,
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa indonesia? Apakah dia nanti berani mempertanggungjawabkan kontrak politik itu? la wong masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya. Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. Bisa aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma wapres, keputusan ada di presiden..bla bla bla , jadi bau ruangan. sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana. Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua kok kamu juga tau? kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg menurut kita terbaik deh. Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi. --- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 20, 2009, 11:37 AM Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur. - Original Message - From: Edy Wijaya paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur yb, Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau kepastian begitu. Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi menuding fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya begitu! Saya hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit membantah tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Begitu pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, dengan tidak bermaksud sudah menuding apalagi memastikan PS yang gerakkan provokator itu. PS dalam jajaran pejabat begitu tinggi, setidaknya dia berkemampuan untuk mengetahui, mencium siapa sesungguhnya yang gerakkan itu provokator, tapi, ... kenapa sampai lebih 11 tahun telah lewat tetap saja diam tak bersuara? Sebagai pangkostrad sekalipun cadangan strategis, dengan menguasai 44 batalyon, tentu berkekuatan lebih dari cukup untuk mentertibkan kerusuhan seandainya dia mau, dimana naluri kemanusiaan dia setelah melihat Kodam dan Polda diam tidak bergerak. Kenapa tetap saja biarkan dan diam? Seandainya lagi, kalau dia dapatkan perintah penglima ABRI untuk juga diam, sekalipun dia harus tunduk, ... kenapa pula dia tidak ajukan pendapat lain dan membuka masalah dengan biarkan diri jadi kambing-hitam? Kenapa dia tidak ikuti jejak mertuanya dalam menumpas G30S, menggerakkan pasukan Kostrad atau Kopapsusnya untuk mentertibkan kerusuhan yang terjadi? Atau benar seperti kata jenderal Sintong, ketika itu PS sedang siap-siap lancarkan kudeta saja? Ya, ... banyak masalah misterius dijenjang atas ketika itu, dan sudah seharusnya dijernihkan untuk mentuntaskan masalah. Masalah pelanggaran HAM berat yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa ini, jangan dibiarkan lewat begitu saja, apalagi untuk dilupakan. Lalu tokoh-tokoh yang seharusnya bertanggungjawab boleh saja lolos dari sanksi HUKUM. Syukur kalau orang-orang macam itu sudah keburu mati dan tidak bisa bikin korban berikut, tapi kalau ternyata malah berhasil pegang kekuasaan, itu kan sangat mengerikan?! Siapa bisa jamin tidak akan terulang lagi kerusuhan yang mencelakan rakyat bahkan dengan jatuhkan korban lebih besar, ... dan kalau pengalaman begitu ditiru dan dilakukan oleh jenderal-jenderal lainnya, kan juga berarti celakakan rakyat lagi jadi berdarah-darah, mudah-mudahan saja tidak sampai begitu. Terus terang saja kang Sur, saya termasuk seorang yang kecewa pada Mega dengan dipilihnya PS sebagai cawaapresnya, ... yang saya kuatirkan akan membuat pendukungnya lebih merosot. Salam damai, ChanCT - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 20, 2009 11:29 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna... PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI. Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata. ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan ) PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu rising star bisa dibilang ada 3 orang. ( PS, Sintong dan SBY ), makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu Wir, dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( hanya tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku pernah melihat aslinya ) Selama masih ngotot
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam ya diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ChanCT sa...@netvigator.com Date: Sun, 21 Jun 2009 15:42:05 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Kang Sur yb, Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau kepastian begitu. Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi menuding fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya begitu! Saya hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit membantah tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Begitu pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, dengan tidak bermaksud sudah menuding apalagi memastikan PS yang gerakkan provokator itu. PS dalam jajaran pejabat begitu tinggi, setidaknya dia berkemampuan untuk mengetahui, mencium siapa sesungguhnya yang gerakkan itu provokator, tapi, ... kenapa sampai lebih 11 tahun telah lewat tetap saja diam tak bersuara? Sebagai pangkostrad sekalipun cadangan strategis, dengan menguasai 44 batalyon, tentu berkekuatan lebih dari cukup untuk mentertibkan kerusuhan seandainya dia mau, dimana naluri kemanusiaan dia setelah melihat Kodam dan Polda diam tidak bergerak. Kenapa tetap saja biarkan dan diam? Seandainya lagi, kalau dia dapatkan perintah penglima ABRI untuk juga diam, sekalipun dia harus tunduk, ... kenapa pula dia tidak ajukan pendapat lain dan membuka masalah dengan biarkan diri jadi kambing-hitam? Kenapa dia tidak ikuti jejak mertuanya dalam menumpas G30S, menggerakkan pasukan Kostrad atau Kopapsusnya untuk mentertibkan kerusuhan yang terjadi? Atau benar seperti kata jenderal Sintong, ketika itu PS sedang siap-siap lancarkan kudeta saja? Ya, ... banyak masalah misterius dijenjang atas ketika itu, dan sudah seharusnya dijernihkan untuk mentuntaskan masalah. Masalah pelanggaran HAM berat yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa ini, jangan dibiarkan lewat begitu saja, apalagi untuk dilupakan. Lalu tokoh-tokoh yang seharusnya bertanggungjawab boleh saja lolos dari sanksi HUKUM. Syukur kalau orang-orang macam itu sudah keburu mati dan tidak bisa bikin korban berikut, tapi kalau ternyata malah berhasil pegang kekuasaan, itu kan sangat mengerikan?! Siapa bisa jamin tidak akan terulang lagi kerusuhan yang mencelakan rakyat bahkan dengan jatuhkan korban lebih besar, ... dan kalau pengalaman begitu ditiru dan dilakukan oleh jenderal-jenderal lainnya, kan juga berarti celakakan rakyat lagi jadi berdarah-darah, mudah-mudahan saja tidak sampai begitu. Terus terang saja kang Sur, saya termasuk seorang yang kecewa pada Mega dengan dipilihnya PS sebagai cawaapresnya, ... yang saya kuatirkan akan membuat pendukungnya lebih merosot. Salam damai, ChanCT - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 20, 2009 11:29 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna... PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI. Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata. ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan ) PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
- Original Message - From: Edy Wijaya lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa indonesia? +++ Nelayan sudah ada ormasnya ( bukan berarti untuk seluruh nelayan yang ada di Indonesia ), demikian juga dengan Mahasiswa ada BEM nya ( tinggal dilihat berapa banyak BEM dari Universitas yang ikut menanda tanganinya ). biarpun untuk kedua ormas tersebut pada akhirnya untuk semua. Lha Tenglang ?, PSMTI ?, INTI ?...yang mana ?, siapa tokohnya ? Apakah dia nanti berani mempertanggungjawabkan kontrak politik itu? la wong masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya. Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. Bisa aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma wapres, keputusan ada di presiden..bla bla bla , jadi bau ruangan. sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana. Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua kok kamu juga tau? kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg menurut kita terbaik deh. Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi. +++ Anda belum menjawab siapa tokoh Tenglang yang bisa memberikan suara bila ada kontrak politik dengan PS. Aku juga fokus kemasalah kontrak politik koq. sur. --- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur. - Original Message - From: Edy Wijaya paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Yup.. Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat bisa tahu dan menduga duga. Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan. Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, BAIS dan tentunya juga agen asing. ( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga asing masuk ). Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya PS/Gerindra. Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ? Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung jawab ?. Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya. Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan sampai ke akar rumput ). So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang menyukai tulisan yang bernuansa politis. Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku. ( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang memalukan ) Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun dengan isi yang sama ). Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, mohon direnungkan dengan kepala dingin. Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa? bukan Mei semata. apalagi untuk Mei, aku memiliki banyak sanak saudara di Jakarta yang tinggal menyebar di semua wilayah JKT, dan rumah ku di Bogor menjadi tempat pengungsian kaum Perempuan, sedang yang Pria melakukan penjagaan dan siap kabur setiap saat, bukan lah sebuah pengalaman yang menyenangkan karena beberapa hari serba was was siapa kena korban dan siapa tidak kena. sur. - Original Message - From: ChanCT Kang Sur yb, Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau kepastian begitu. Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi menuding fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya begitu! Saya hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit membantah tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Seingatku PS sudah menjawab tuduhan tuduhan mengenai Mei yang ditujukan kepada dirinya, dan tidak sedikit dijelaskan lagi dimasa kampanye ini. Dan memang tidak di expose kemedia massa ( untuk ini silahkan tanya ke media massa mengapa tidak meng expose kasus penjelasan PS bahw aPS tidak terlibat dengan kasus Mei kepada media massa ? ), daripada media massa menulis kasus Manohara. Dan adalah tidak etis bila menjelaskan detail dari semua peristiwa Mei sesuai dengan apa yang diketahui oleh seorang PS, karena apa yang diucapkannya apapun isinya hasil akhir akan tetap membuat situasi menjadi bertambah kacau. ( silahkan renungkan bila dampak cerita yang sangat mudah menimbulkan Pro dan Kontra nya ) Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam hal ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat proaktif untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini diam, seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian tololnya dan apa mereka ketiduran ? sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com Kang Sur Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam ya diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: ChanCT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng mega! Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! Kalau membandingkan kemerosotan, PDI mengalami kemerosotan terbesar! Dari 35 % menjadi 15% bung! Ini apakah bukan menandakan kekecewaa rakyat? Terutama penurunan dari 35% menjadi 18% pd pemilu sebelumnya, dimana mega masih menjadi presiden! Ini jelas menunjukkan mega telah kehilangan kepercayaan rakyat. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sun, 21 Jun 2009 23:25:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Yup.. Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat bisa tahu dan menduga duga. Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan. Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, BAIS dan tentunya juga agen asing. ( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga asing masuk ). Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya PS/Gerindra. Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ? Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung jawab ?. Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya. Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan sampai ke akar rumput ). So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang menyukai tulisan yang bernuansa politis. Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku. ( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang memalukan ) Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun dengan isi yang sama ). Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, mohon direnungkan dengan kepala dingin. Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa² bukan Mei semata. apalagi untuk Mei, aku memiliki banyak sanak saudara di Jakarta yang tinggal menyebar di semua wilayah JKT, dan rumah ku di Bogor menjadi tempat pengungsian kaum Perempuan, sedang yang Pria melakukan penjagaan dan siap kabur setiap saat, bukan lah sebuah pengalaman yang menyenangkan karena beberapa hari serba was was siapa kena korban dan siapa tidak kena. sur. - Original Message - From: ChanCT Kang Sur yb, Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba sekali memberikan penjelasan tambahan
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Aktivis banyak jenis jg kok, di kampus jg banyak korupsi terutama di bem, senat dll, banyak yg taon 98 mendadak jd aktifis dadakan yg top. Bahkan rama pratama pun sempat kena isu korupsi. So ga bisa jadi patokan klo para aktifis ikut trus berarti bersih, bisa aja aktivisnya yg emang kotor. -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sun, 21 Jun 2009 20:48:31 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng mega! Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! Kalau membandingkan kemerosotan, PDI mengalami kemerosotan terbesar! Dari 35 % menjadi 15% bung! Ini apakah bukan menandakan kekecewaa rakyat? Terutama penurunan dari 35% menjadi 18% pd pemilu sebelumnya, dimana mega masih menjadi presiden! Ini jelas menunjukkan mega telah kehilangan kepercayaan rakyat. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sun, 21 Jun 2009 23:25:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Yup.. Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat bisa tahu dan menduga duga. Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan. Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, BAIS dan tentunya juga agen asing. ( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga asing masuk ). Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya PS/Gerindra. Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ? Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung jawab ?. Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya. Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan sampai ke akar rumput ). So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang menyukai tulisan yang bernuansa politis. Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku. ( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang memalukan ) Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun dengan isi yang sama ). Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, mohon direnungkan dengan kepala dingin. Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa² bukan Mei semata. apalagi untuk Mei, aku memiliki banyak
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Quote: Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam hal ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat proaktif untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini diam, seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian tololnya dan apa mereka ketiduran ? End of quote. Saya tidak mengerti koq yg. disalahkan Mahkamah Internasional/MI. MI tidak mempunyai pegawai2 disetiap negara. MI bertindak berdasarkan data2 yg. didapat dan dilaporkan kpd. MI oleh orang2 setempat/dalam negeri. Kalau informasi ttg. pelangaran HAM dan dalangnya ditutupi dan dimanipulasi oleh dalang dan begundalnya dan juga simpatisannya, tentu saja MI tidak bisa bertindak. BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Seingatku PS sudah menjawab tuduhan tuduhan mengenai Mei yang ditujukan kepada dirinya, dan tidak sedikit dijelaskan lagi dimasa kampanye ini. Dan memang tidak di expose kemedia massa ( untuk ini silahkan tanya ke media massa mengapa tidak meng expose kasus penjelasan PS bahw aPS tidak terlibat dengan kasus Mei kepada media massa ? ), daripada media massa menulis kasus Manohara. Dan adalah tidak etis bila menjelaskan detail dari semua peristiwa Mei sesuai dengan apa yang diketahui oleh seorang PS, karena apa yang diucapkannya apapun isinya hasil akhir akan tetap membuat situasi menjadi bertambah kacau. ( silahkan renungkan bila dampak cerita yang sangat mudah menimbulkan Pro dan Kontra nya ) Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam hal ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat proaktif untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini diam, seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian tololnya dan apa mereka ketiduran ? sur. - Original Message - From: zho...@... Kang Sur Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam ya diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: ChanCT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :- BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM mungkin aku yg salah ;-)) --- On Sun, 6/21/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 21, 2009, 11:59 AM - Original Message - From: Edy Wijaya lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa indonesia? +++ Nelayan sudah ada ormasnya ( bukan berarti untuk seluruh nelayan yang ada di Indonesia ), demikian juga dengan Mahasiswa ada BEM nya ( tinggal dilihat berapa banyak BEM dari Universitas yang ikut menanda tanganinya ). biarpun untuk kedua ormas tersebut pada akhirnya untuk semua. Lha Tenglang ?, PSMTI ?, INTI ?... yang mana ?, siapa tokohnya ? Apakah dia nanti berani mempertanggungjawab kan kontrak politik itu? la wong masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya. Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. Bisa aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma wapres, keputusan ada di presiden ..bla bla bla , jadi bau ruangan. sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana. Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua kok kamu juga tau? kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg menurut kita terbaik deh. Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi. +++ Anda belum menjawab siapa tokoh Tenglang yang bisa memberikan suara bila ada kontrak politik dengan PS. Aku juga fokus kemasalah kontrak politik koq. sur. --- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo. net.id Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur. - Original Message - From: Edy Wijaya paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan --- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, 20 June, 2009, 10:44 PM From: seng goan lim Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. + Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan mengikuti jalur hukum yang memang berlaku. Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 ( pemilu dipercepat menjadi 2004 ). Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi penuh dengan keributan. ( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main sendiri ) sur. New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kalau semua presiden menyerahkan semua masalah penegakan ham dan keadilan keproses hukumyg jalan di tempat, untuk apa dalam kampanye bicara masalah penegakan keadilan segala? Bahkan usaha menegakkan pemerintahan yg bersih juga bukan urusan president, karena yg ngurus adalah pengadilan pidana korupsi? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: seng goan lim k4l...@yahoo.com Date: Sun, 21 Jun 2009 19:20:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini. Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. salam seng goan --- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, 20 June, 2009, 10:44 PM From: seng goan lim Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. + Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan mengikuti jalur hukum yang memang berlaku. Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 ( pemilu dipercepat menjadi 2004 ). Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi penuh dengan keributan. ( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main sendiri ) sur. New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur. - Original Message - From: Edy Wijaya paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna... PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI. Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata. ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan ) PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu rising star bisa dibilang ada 3 orang. ( PS, Sintong dan SBY ), makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu Wir, dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( hanya tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku pernah melihat aslinya ) Selama masih ngotot menuduh PS sebagai dalang Mei, maka selama itu pula otak sudah tercuci dan selama itu pula kasus Mei tidak akan pernah terungkap, karena belum apa apa sudah di fokus kan ke seorang PS, dan itu bisa membuat kasus Mei semakin hilang. Yang belum bisa menjawab, mengapa dunia Barat dalam hal ini Mahkamah International tidak melakukan black list kepada para Jendral Indonesia yang pada saat itu memiliki kemampuan untuk menggerakan pasukan dan polisi ( mulai dari Pandam, Kapolda, Pangab, Kasad, sedang Pangkostrad sekali lagi bukan jabatan yang mampu secara langsung memerintahkan pasukan bisa bergerak kesana sini, Pangkostrad hanya bisa mem BKO kan pasukan ke Pandam, Kapolda dan ini pun bisa diperintah oleh Pangti dan Pangab. Padahal berdasarkan gosip banyak nian cacat TNI dijaman Cang Atoada apa dibalik ini semua ? Kadang aku bingung juga dengan Pak Chan, karena fokusnya hanya ke satu orang PS, padahal untuk bisa menggerakan kerusuhan pada saat itu bukan Jakarta saja, masih ada Medan, Solo dalam hal ini minimal ada tambahan 2 Pangdam dan 2 Kapolda selain Jakarta. Aku biarpun tinggal di Bogor bukan nya tidak prihatin, lha banyak kerabat dan saudaraku tinggal di Jakarta, apa aku juga tidak kecewa ? Bila bertanya mengapa Jakarta Vakum ?.mengapa ditanyakan ke PS ?, kan ada Pangdam, dan Kapolda ( mohon di ingat pada saat itu Polisi banyak menerima pasukan yang di BKO kan dari TNI, karena belum dipecah seperti saat ini, dimana Polisi dan TNI sudah menjadi 2 organisasi terpisah. ) Silahkan tanya kepada Pak Safry Samsoedin dan Kapolda Hamaminata (?) sur. ps. Mengenai Sintong...no comennt, yang aku tahu beliau sangat dekat dengan HBB - Original Message - From: ChanCT Kang Sur yb, Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan dibiarkan saja tetap gelap dan misterius. Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa. Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab. Salam, ChanCT -
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
From: seng goan lim Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. + Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan mengikuti jalur hukum yang memang berlaku. Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 ( pemilu dipercepat menjadi 2004 ). Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi penuh dengan keributan. ( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main sendiri ) sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Millis T-net bukan mills milik partai tertentu, disana ada dukung dukungan dari semua capres, ada yang mendukung SBY, JK dan Mega. Adalah keliru bila menyebut millis T-net sebagai corong dari PS, lha nulis nya jarang banget ( seingatku di pemilu Legislatif doangan, ntu juga hanya satu dua postingan, yang jelas mengundang makan mah iya ) sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com _tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran yg ngomong2 politik sekedar utk curhat. Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin kampanye, bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling list untuk kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau moderator?) Millis Yg coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? Sent from my BlackBerry®
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Mengenai keterlibatan prabowo masih bisa diperdebatkan. Tapi jika menilai integritas seorang hanyandarkan pemihakan sebuah partai dlm hal ini PDIP, ini yg bisa bias! Saya telah amati perjalanan PDIP selama ini, dan saya bisa ambil kesimpulan: seperti partai2 lainnya, PDIP telah mulai luntur semangatnya utk menegakkan kebenaran, dia telah terjebak dlm kepentingan perebutan kekuasaan sesaat, bahkan hanyut dlm politik uang . Semua ini bisa kita amati dlm pemilihan gubernur DKI Sutyoso, dan pemilihan kepala daerah yg lain, mereka ngotot mencalonkan tokoh yg ditolak masyarakat . Maka akibatnya PDIP dari pemilu ke pemilu semakin terpuruk, ditinggalkan simpatisannya. (Masih ingat kengototan mega saat tak mau mengganti jaksa agung yg sudah jatuh pamor krn kasus korupsi?) Khusus pilihannya pada Prabowo, ini sebenarnya juga bukan pilihan iklas PDIP! Ini adalah pilihan terpaksa. Jika bukan dng Prabowo, Megawati tak bisa mencalonkan diri sbg presiden krn suaranya tak cukup! Mau dng siapa lagi? Partai lain yg punya cukup suara sdh menjatuhkan pilihan ke calon lain. Ini juga menunjukkan demi kekuasaan, ideologi bisa dikorbankan, ini bukan hanya berlaku di PDIP, juga partai2 lain. Mereka bisa ganti2 pasangan dan sekutu setiap saat, dan dng partai mana saja, warna ideologi tak dilihat lagi, yg penting dpt bagian kekuasaan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sat, 20 Jun 2009 22:29:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna... PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI. Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata. ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan ) PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu rising star bisa dibilang ada 3 orang. ( PS, Sintong dan SBY ), makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu Wir, dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( hanya tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku pernah melihat aslinya ) Selama masih ngotot menuduh PS sebagai dalang Mei, maka selama itu pula otak sudah tercuci dan selama itu pula kasus Mei tidak akan pernah terungkap, karena belum apa apa sudah di fokus kan ke seorang PS, dan itu bisa membuat kasus Mei semakin hilang. Yang belum bisa menjawab, mengapa dunia Barat dalam hal ini Mahkamah International tidak melakukan black list kepada para Jendral Indonesia yang pada saat itu memiliki kemampuan untuk menggerakan pasukan dan polisi ( mulai dari Pandam, Kapolda, Pangab, Kasad, sedang Pangkostrad sekali lagi bukan jabatan yang mampu secara langsung memerintahkan pasukan bisa bergerak kesana sini, Pangkostrad hanya bisa mem BKO kan pasukan ke Pandam, Kapolda dan ini pun bisa diperintah oleh Pangti dan Pangab. Padahal berdasarkan gosip banyak nian cacat TNI dijaman Cang Atoada apa dibalik ini semua ? Kadang aku bingung juga dengan Pak Chan, karena fokusnya hanya ke satu orang PS, padahal untuk bisa menggerakan kerusuhan pada saat itu bukan Jakarta saja, masih ada Medan, Solo dalam hal ini minimal ada tambahan 2 Pangdam dan 2 Kapolda selain Jakarta. Aku biarpun tinggal di Bogor bukan nya tidak prihatin, lha banyak kerabat dan saudaraku tinggal di Jakarta, apa aku juga tidak kecewa ? Bila bertanya mengapa Jakarta Vakum ?.mengapa ditanyakan ke PS ?, kan ada Pangdam, dan Kapolda ( mohon di ingat pada saat itu Polisi banyak menerima pasukan yang di BKO kan dari TNI, karena belum dipecah seperti saat ini, dimana Polisi dan TNI sudah menjadi 2 organisasi terpisah. ) Silahkan tanya kepada Pak Safry Samsoedin dan Kapolda Hamaminata (?) sur. ps. Mengenai Sintong...no comennt, yang aku tahu beliau sangat dekat dengan HBB - Original Message - From: ChanCT Kang Sur yb, Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan dibiarkan saja tetap gelap dan misterius. Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Bgmn dng kengototan PDIP mencalonkan Sutyoso kembali? Padahal oleh pengikut PDIP sendiri dia dianggap sbg yg bertanggung jawab dlm kasus 27 juli? Untk mencalonkan seorang kan tak perlu pembuktian di pengadilan kan? Dan mau tahu apa akibatnya? PDIP terjun bebas dlm pemilu di DKI! Dari no1 menjadi nomor sekian( 4 atau 5). Apakah kesalahan ini masih mau dibela? Di negeri lain, saat partai mengalami kemunduran besar, pemimpinnya memilh lengser atau dilengserkan. Gimana dng megawati? Kami tdk kalah, hanya kurang suara! Hahaha dagelan apa lagi? Catatan: pada pemilu yang lalu, saya memilih megawati, krn faktor yusuf kalla Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sat, 20 Jun 2009 22:44:28 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa From: seng goan lim Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. + Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan mengikuti jalur hukum yang memang berlaku. Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 ( pemilu dipercepat menjadi 2004 ). Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi penuh dengan keributan. ( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main sendiri ) sur.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Bacalah pernyataan saya dng jelas Bung! Saya mengatakan bhw T net dimanfaatkan oleh Prabowo, tdk menuduh T net mendukung Prabowo! Ini bedakan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sat, 20 Jun 2009 22:47:40 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Millis T-net bukan mills milik partai tertentu, disana ada dukung dukungan dari semua capres, ada yang mendukung SBY, JK dan Mega. Adalah keliru bila menyebut millis T-net sebagai corong dari PS, lha nulis nya jarang banget ( seingatku di pemilu Legislatif doangan, ntu juga hanya satu dua postingan, yang jelas mengundang makan mah iya ) sur. - Original Message - From: zho...@yahoo.com _tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran yg ngomong2 politik sekedar utk curhat. Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin kampanye, bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling list untuk kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau moderator?) Millis Yg coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? Sent from my BlackBerry®
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Sudahlah Bung Sur, kita lihat saja hasilnya nanti, pilihan megawati atas Prabowo mendatangkan berkah atau petaka! Hasil suara megawati terdongkrak atau tergelincir... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Sat, 20 Jun 2009 22:37:07 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?. Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ? Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik tsb ? Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke PS ? sur. - Original Message - From: Edy Wijaya paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Jadi kesimpulannya cuman satu: pura2 tidak tahu! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: sunny am...@tele2.se Date: Fri, 19 Jun 2009 06:34:34 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Semua petinggi tentara tahu, karena diberi briefing situasi negara. - Original Message - From: Edy Wijaya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Hehehehe capek juga ikutin topik prabowo ini udah sekian banyak yg nulis tp nggak ada satupun yg bisa memberi kepastian.. yg ada cuman.. saya dengernya gini... aku dengernya gitu... lama2 jd cuman gosip2 aja. Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. Sama halnya apa ygb terjadi dgn G30s/pki, atau hilangnya dokumen maha penting berupa super semar... dan yg terakhir adalah kematian munir semuanya masih diliputi awan gelap. Jadi drpd akhirnya energi habis cuman buat gosip mending bicara yg lain deh yg lebih bermanfaat. salam seng goan --- On Fri, 19/6/09, sunny am...@tele2.se wrote: From: sunny am...@tele2.se Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, 19 June, 2009, 11:34 AM Semua petinggi tentara tahu, karena diberi briefing situasi negara. - Original Message - From: Edy Wijaya To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo. net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. , ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran yg ngomong2 politik sekedar utk curhat. Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin kampanye, bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling list untuk kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau moderator?) Millis Yg coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bang John, Kok anda jadi sewot sih? Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye). Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri ...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote: Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
nah itulah intinya intinya sama aja, semuanya sama kok kalian mo pilih yg mana, semua gak niat karena libur, jadi saya gak milih, enak tidur. karena kita tau semua intinya, saya harap tau diri deh, gak perlu jelasin/action apa2 lagi. ketemu tionghoa biar keliatan berani(tanggung jawab) gitu ??? hahahaha --- On Fri, 6/19/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, June 19, 2009, 2:51 AM Jadi kesimpulannya cuman satu: pura2 tidak tahu! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: sunny Date: Fri, 19 Jun 2009 06:34:34 +0200 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Semua petinggi tentara tahu, karena diberi briefing situasi negara. - Original Message -From:Edy Wijaya To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: DariTatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote: From:gsuryana gsury...@indo. net.id Subject:Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto denganKalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date:Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM Di millis Tionghoa-net sudahdijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memilikiwewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih adaPangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam danPolda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam? sur. - Original Message - From:ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei'98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itutidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkaltidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satupernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskanbahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia.Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowoterima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad,bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei'98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenagakerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selakupenonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei'98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagikeharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadantegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulahyang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampasharta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa harisebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yangditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah PribumiMuslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukanproyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yangberhak memerintah. , ... bahwa diatas Prabowo masih ada yangberhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akanlebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidaksegera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dankewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasanPrabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja?Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan danbertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkanperintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Setuju dgn. pendapat anda. Kalau sampai tidak tahu dalangnya, mereka/para jendral memang goblok. Tetapi mereka barangkali tidak terlalu goblok sampai tidak mengetahui siapa dalangnya. Kemungkinan sekali, mereka melindungi nama dalangnya atau pura2 tidak mengetahui dalangnya yaitu utk. melindungi nama militer. Kalau militer tidak tersangkut dalam peristiwa ini, dalangnya kemungkinan sekali sudah diketemukan. BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Para jenderal , termasuk SBy jelas tahu siapa dalangnya, kalau tak tahu ya jendera goblok! Gini aja tak tahu, Bgmn kalau diserbu kekuatan asing? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ChanCT sa...@...
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Bang John, Kok anda jadi sewot sih? Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye). Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri ...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote: Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? nama tionghoa di sini maksudnya apa? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bang John, Kok anda jadi sewot sih? Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye). Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri ...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote: Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kmrn seh ada yg bilang tionghoa mah kagak ada diindo yg ada diindo mah cina. Bingung juga tuh maksudnya apa. -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Thu, 18 Jun 2009 18:04:46 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? nama tionghoa di sini maksudnya apa? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bang John, Kok anda jadi sewot sih? Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye). Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri ...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote: Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
aq hny mau bhgiakan anak dan istriku!aq mau buatkan rumah tp gak punya auang!anaku 3 paling besar usia 8 tahun dan paling kecil 9 bulan.kami msh ikut ortugmn ini? From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, June 19, 2009 3:28:08 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Kmrn seh ada yg bilang tionghoa mah kagak ada diindo yg ada diindo mah cina. Bingung juga tuh maksudnya apa. From: zho...@yahoo. com Date: Thu, 18 Jun 2009 18:04:46 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? nama tionghoa di sini maksudnya apa? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: indoguoyue Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bang John, Kok anda jadi sewot sih? Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye). Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri ...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, ... --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jt2x00 jt2...@... wrote: Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - - --- --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Hahaha, sejak kapan forum diskusi di dunia maya berubah fungsi menjadi watchdog yg mati2an membela kehormatan seorang cawapres? Apakah seorang capres cawapres adalah orang suci atau santo atau nabi yg tak boleh dikritik? Apakah harus menunggu dia lengser seperti suharto baru boleh dihujat? Bagaimana dng seruan kelompok2 masyarakat yg menghendaki penghapusan pasal2 hukum penghinaan president? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jt2x00 jt2...@yahoo.com Date: Thu, 18 Jun 2009 08:39:41 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Semua petinggi tentara tahu, karena diberi briefing situasi negara. - Original Message - From: Edy Wijaya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia! Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ??? --- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote: From: gsuryana gsury...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Bung Zhoufy. Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti kemauan anda. Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb. Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun menghina salah satu capres/cawapres. Sekian John Towell Moderator milis tionghoa-net - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Prabowo terlibat ataupun tidak memang susah dibuktikan, tapi ... Seandainya pada waktu Mei'98 yang diserang oleh gerombolan perusuh itu adalah rumah kerabat Prabowo, dan putri kerabatnya bahkan akan diperkosa oleh gerombolan perusuh itu tanpa menunggu perintah atasan (spontanitas) ... sudah pasti Prabowo menggerakan pasukannya untuk mengamankan kerabatnya itu. Etnis Tionghua jelas bukan siapa-siapa bagi Prabowo (dan para Jendral lainnya) saat itu ... sekarang sih mereka ngomong yang manis-manis dalam rangka cari dukungan. Biasanya peribahasa habis manis sepah dibuang akan berulang ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno. Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra dan prabowo Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: gsuryana gsury...@indo.net.id Date: Thu, 18 Jun 2009 00:56:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Kang Sur yb, Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan dibiarkan saja tetap gelap dan misterius. Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa. Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab. Salam, ChanCT - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:56 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Para jenderal , termasuk SBy jelas tahu siapa dalangnya, kalau tak tahu ya jendera goblok! Gini aja tak tahu, Bgmn kalau diserbu kekuatan asing? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ChanCT sa...@netvigator.com Date: Thu, 18 Jun 2009 12:14:58 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Kang Sur yb, Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan dibiarkan saja tetap gelap dan misterius. Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa. Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab. Salam, ChanCT - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 18, 2009 1:56 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Prabowo saat itu tdk berani gerakkan pasukkannya untuk menolong, tetapi beruntung ada Ali Sadikin yang minta Marinir masuk Jakarta, coba harus tunggu garis komando salam indoguoyue wrote: Prabowo terlibat ataupun tidak memang susah dibuktikan, tapi ... Seandainya pada waktu Mei'98 yang diserang oleh gerombolan perusuh itu adalah rumah kerabat Prabowo, dan putri kerabatnya bahkan akan diperkosa oleh gerombolan perusuh itu tanpa menunggu perintah atasan (spontanitas) ... sudah pasti Prabowo menggerakan pasukannya untuk mengamankan kerabatnya itu. Etnis Tionghua jelas bukan siapa-siapa bagi Prabowo (dan para Jendral lainnya) saat itu ... sekarang sih mereka ngomong yang manis-manis dalam rangka cari dukungan. Biasanya peribahasa habis manis sepah dibuang akan berulang ... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote: Di millis Tionghoa-net sudah dijawab. Eniwe Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan pasukan. Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1. Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ? Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan Pangab, serta Pangdam ? sur. - Original Message - From: ChanCT Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?
[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa
Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang Prabowo terima? Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk mentertibkan. Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi Muslim, ... Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini. Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan depan. Salam, ChanCT - Original Message - From: HKSIS To: HKSIS Sent: Monday, June 15, 2009 8:36 AM Subject: [HKSIS] Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Minggu, 14 Juni 2009 ] Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa Prabowo Klarifikasi Tidak Terlibat Kerusuhan Mei Penyelesaian kerusuhan Mei 1998 seolah tak berujung. Setiap tahun muncul desakan mengungkap dalang di balik peristiwa berdarah itu. Setelah 11 tahun berlalu dan kebetulan menjelang Pilpres 2009, Prabowo Subianto dan ribuan masyarakat Tionghoa bertemu. DILIANTO dan PRIYO H., Jakarta --- Restoran Nelayan di kawasan Ancol seolah menjadi saksi pertemuan ''rekonsiliasi'' antara Prabowo dan ribuan warga Tionghoa. Prabowo -yang disebut-sebut berperan dalam kerusuhan Mei- tak terlihat tegang dalam pertemuan itu. Dia tampak santai bertemu dengan mayoritas warga yang selama ini diidentikkan korban kerusuhan Mei 1998. Prabowo sesekali menyalami dengan hangat sejumlah peserta dalam acara yang digelar Forum Demokrasi (Fordeka) itu. Prabowo tak hanya mengklarifikasi keterlibatan dalam kerusuhan Mei dengan paparan secara lisan. Mantan Danjen Kopassus itu juga membagi-bagikan buku berjudul Huru-hara Mei 1998. Karya tulisan Fadli Zon itu selama ini memang dikenal sebagai buku putih berisi pelurusan keterlibatan mantan menantu mantan Presiden Soeharti itu dalam kasus Mei 1998. Suasana dialog Prabowo dengan warga Tionghoa berjalan gayeng. Acara berlangsung penuh kekeluargaan, bahkan jauh dari kesan kampanye. Prabowo diberi kesempatan berbicara dua jam lebih. Putra begawan ekonomi Profesor Sumitro Djojohadikusumo itu awalnya didaulat untuk menjelaskan visi dan misi kepemimpinannya apabila kelak menang dalam pilpres. Namun, ada peserta yang menyinggung seputar peran dia dalam kasus Mei 1998. Prabowo pun makin berapi-api saat peserta meminta klarifikasi sejumlah tuduhan, mulai posisi militer saat kasus Mei hingga peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti saat berunjuk rasa 12 Mei 1998. ''Saya punya tiga pertanyaan, salah satunya adalah klarifikasi atas kerusahan Mei dan penculikan yang dituduhkan ke Bapak,'' tanya Anton, ketua LSM pemuda Tionghoa,