Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-25 Terurut Topik gsuryana
Untuk semua ini aku secara pribadi mohon maaf kepada seluruh members BT.
Biarpun buntutnya tidak ada hubungan dengan BT, pada hakekatnya aku tidak mau 
ikut diskusi bila saja tidak terjadi pengulangan kasus Mei yang di tuduhkan ke 
seorang, itulah point aku.
Peristiwa  Mei selama tidak di sidang kan, dan tidak ada tersangkanya, adalah 
tidak patut untuk menuduh orang perorang.
Millis BT berbeda dengan millis umum lainnya, dimana postingan dari millis BT 
bisa dicari di Googlle, sehingga otomatis masuk sebagai satu bagian dari 
informasi.
Bila sebuah tulisan yang ber isi tuduh an yang tidak dan belum, bisa 
dibuktikan, didiamkan maka minimal aku memiliki kewajiban moral untuk 
menjelaskannya.
Karena tulisan tersebut biar bagaimanapun ada istilah Tionghoanya, dan itu 
adalah 'kurang etis'

sur.
ps.
Seingatku Pak Chan sudah menulis masalah ini di millis T-net dan mendapat 
penjelasan serta masih bisa terus didiskusikan lagi, sayangnya malah melempar 
tulisan di millis BT, kadang aku heran untuk tujuan apanya, dan demikian juga 
Kang Sunny yang memang doyan berselancar di seantero millis.
  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh. 






  Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini, yang 
tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik gsuryana
Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( 
aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui 
sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa 
depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada 
Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat 
prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh 
Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo 
sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, 
akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala 
team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, 
sesuai dengan perintah partai.
Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar 
dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?

Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah 
intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, 
pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga 
pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat 
.)

Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 
sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu 
sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan akan 
menjadi lebih runcing di 2010.
Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya 
ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah 
keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak 
setuju tinggal memilih tidur.

sur.
- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com

 Kang Sur,

 Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan 
 rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk 
 membuat keputusan anda diterima.
 Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. 
 Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia 
 pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan 
 anda di masa lalu kan?
 Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg 
 mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan 
 kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada 
 koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan..
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik zhoufy
Jadi fakta mega tetap maju bisa saja karena kawin terpaksakan?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 12:44:56 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Fakta sudah terjadi, dimana Mbak Mega sudah maju
Kekalahan di Pileg, masih bisa dianalisa, dan sekali lagi, ada apa dibalik 
kekalahan di Pileg, sedang di Pilkada bisa memenangkan sampai 48 % ?

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 


  Kang Sur, begini saja:
  Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu 
konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng 
partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg 
benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track 
recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten?

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik zhoufy
Kang Sur,
Kesalaha yg anda akui semua adalah kesalahan dalam proses organisasi, kesalahan 
cara kampanye, kesalahan cara berkomunikasi, kesalahan kaderisasi dll. 
Tidak ada satupun yg menyangkut kesalahan kebijakan! Masak sih partai anda dan 
pemimpin anda sesuci itu? Kalau begitu rakyatlah yg bodo, wong orang yg bijak, 
barang yg bagus kok disalah pahami...hanya krn kita tak bisa berkomunikasi dll 
dll


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 12:59:25 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( 
aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui 
sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa 
depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada 
Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat 
prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh 
Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo 
sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, 
akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala 
team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, 
sesuai dengan perintah partai.
Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar 
dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?

Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah 
intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, 
pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga 
pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat 
.)

Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 
sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu 
sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan akan 
menjadi lebih runcing di 2010.
Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya 
ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah 
keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak 
setuju tinggal memilih tidur.

sur.
- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com

 Kang Sur,

 Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan 
 rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk 
 membuat keputusan anda diterima.
 Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. 
 Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia 
 pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan 
 anda di masa lalu kan?
 Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg 
 mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan 
 kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada 
 koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan..
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik rio setiawan
HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah di era 
1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg dibicarakan kan di 
ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n juga musuh yang 
abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling menyalahkan keputusan partai n 
para elit partai, sebetulnya itu adalah bagian dari penggiringan opini publik 
yang dibuat para elit parpol lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik 
dari partai lawannya.  

Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi Presiden yg 
menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang tidak lain adalah 
adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar Presiden SBY. Trus, 
saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang mengusung deklarasi ciganjur 
terdapat nama Amien Rais yang sekarang mendukung SBY. 
 
Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan akan 
melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg saat itu 
menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat ketika bertemu. Nah 
tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah gerbong, itu sudah menjadi 
bagian dari dinamika politik. Ga usah dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah 
kok. Pemain bola profesional juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke 
Madrid n CR7 dari MU ke Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...
 
Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.

--- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM


Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa lalu.( 
aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus diketahui 
sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki dimasa 
depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun ada 
Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat 
prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang oleh 
Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana pak Theo 
sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan partai, 
akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi kepala 
team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan fungsinya, 
sesuai dengan perintah partai.
Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian keluar 
dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?

Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah 
intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati nurani, 
pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa juga 
pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu loncat 
.)

Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan di 2004 
sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat ini,itu 
sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan akan 
menjadi lebih runcing di 2010.
Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang hanya 
ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai sudah 
keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak 
setuju tinggal memilih tidur.

sur.
- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com

 Kang Sur,

 Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan 
 rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk 
 membuat keputusan anda diterima.
 Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. 
 Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia 
 pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan 
 anda di masa lalu kan?
 Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg 
 mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan 
 kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada 
 koreksi sikap dan langkah! Tolong renungkan..
 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh.
Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini,
yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.   Pengirimnya
itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa
rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di
milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk
berdebat di milis yang relevan.   Tetapi posting terakhir ini dikirim
oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka
kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L
(lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan
minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok
dengan budaya tionghoa ini...   Wasalam.





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobe...@...
wrote:

 HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah
di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg
dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n
juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling
menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah
bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol
lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya.

 Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi
Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang
tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar
Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang
mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang
mendukung SBY.

 Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan
akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg
saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat
ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah
gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah
dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional
juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke
Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...

 Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.

 --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsury...@... wrote:


 From: gsuryana gsury...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto
dengan Kalangan Tionghoa
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM


 Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa
lalu.(
 aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus
diketahui
 sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki
dimasa
 depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun
ada
 Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat
 prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang
oleh
 Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana
pak Theo
 sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan
partai,
 akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi
kepala
 team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan
fungsinya,
 sesuai dengan perintah partai.
 Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian
keluar
 dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?

 Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah
 intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati
nurani,
 pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa
juga
 pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu
loncat
 .)

 Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan
di 2004
 sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat
ini,itu
 sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan
akan
 menjadi lebih runcing di 2010.
 Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang
hanya
 ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai
sudah
 keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak
 setuju tinggal memilih tidur.

 sur.
 - Original Message -
 From: zho...@...

  Kang Sur,
 
  Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan
meninggalkan
  rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda
untuk
  membuat keputusan anda diterima.
  Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan
rumah.
  Di kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia
  pulang? Tentu bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap
keputusan
  anda di masa lalu kan?
  Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti
anda yg
  mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa
takkan
  kembali! Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak
ada

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik hoey_hin
hahaha... ini saya setuju dg Bapak ABS, topik ini ngga nyambung dg budaya 
tionghua, mendingan sampe disini aja deh, mailbox sy mendadak jd penuh. lagian 
kita rata2 udah tau mana yg bener  ngga, tp tetep aja kalo ngga punya power ya 
ngga bisa berbuat apa2! orang yg diatas skrg itu cm peduli sm kekuasaannya 
doang, cape ah...



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh. absal...@... 
wrote:

 Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini,
 yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.   Pengirimnya
 itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa
 rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di
 milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk
 berdebat di milis yang relevan.   Tetapi posting terakhir ini dikirim
 oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka
 kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L
 (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan
 minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok
 dengan budaya tionghoa ini...   Wasalam.
 
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobembo@
 wrote:
 
  HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah
 di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg
 dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n
 juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling
 menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah
 bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol
 lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya.
 
  Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi
 Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang
 tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar
 Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang
 mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang
 mendukung SBY.
 
  Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan
 akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg
 saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat
 ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah
 gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah
 dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional
 juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke
 Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...
 
  Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.
 
  --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsuryana@ wrote:
 
 
  From: gsuryana gsuryana@
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto
 dengan Kalangan Tionghoa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM
 
 
  Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa
 lalu.(
  aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus
 diketahui
  sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki
 dimasa
  depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun
 ada
  Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat
  prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang
 oleh
  Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana
 pak Theo
  sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan
 partai,
  akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi
 kepala
  team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan
 fungsinya,
  sesuai dengan perintah partai.
  Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian
 keluar
  dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?
 
  Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah
  intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati
 nurani,
  pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa
 juga
  pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu
 loncat
  .)
 
  Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan
 di 2004
  sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat
 ini,itu
  sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan
 akan
  menjadi lebih runcing di 2010.
  Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang
 hanya
  ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai
 sudah
  keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak
  setuju tinggal memilih tidur.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: zhoufy@
 
   Kang Sur,
  
   Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan
 meninggalkan
   rumah, anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
Mudah2an PS bukan Seng Koen didalam Kisah Membunuh Tionghoa (edisi'98), 
sehingga orang Tionghoa yg memilih dia sebagai Tjiang Boen Djin republik mimpi 
5 th y.a.d. tetap memilih PS lagi.
Karena jika benar2 dia Seng Koen, bukan mustahil budaya tionghoa akan punah 
dibumi Nusantara ini.
maaf lotjianpwee masih menyangkut BT lho.
sojah wushu,
Koay Hiap.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh. absal...@... 
wrote:

 Sudah ada barangkali 100 postings dengan judul ini muncul di milis ini,
 yang tidak memuat hubungan apapun dengan budaya tionghoa.   Pengirimnya
 itu lagi itu lagi, yang hanya sekali lagi membuktikan adanya beberapa
 rekan di milis ini yang 'berani'-nya berdebat politik (atau agama) di
 milis non-politik (atau non-agama). Karena 'ilmu'-nya nggak nyampe untuk
 berdebat di milis yang relevan.   Tetapi posting terakhir ini dikirim
 oleh orang baru dalam keterlibatan pada gejala tersebut di atas. Maka
 kalau sebelumnya saya segan menanggapi, karena yang ditanggapi toh 4 L
 (lu lagi lu lagi), tetapi sekarang sih bolehlah menanggapi. Yaitu dengan
 minta dihentikan saja diskusi yang seanteronya Joko Sembung Bawa Golok
 dengan budaya tionghoa ini...   Wasalam.
 
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, rio setiawan riobembo@
 wrote:
 
  HIDUP MEGA-PRABOWO hehehehehe. PDI Perjuangan boleh jadi pernah salah
 di era 1999-2004, tapi kyknya ga perlu diperuncing deh. Soalnya yg
 dibicarakan kan di ranah politik. Di ranah itu ga ada teman yang abadi n
 juga musuh yang abadi. Artinya, ketika masyarakat sibuk saling
 menyalahkan keputusan partai n para elit partai, sebetulnya itu adalah
 bagian dari penggiringan opini publik yang dibuat para elit parpol
 lainnya untuk mencitrakan partainya lebih baik dari partai lawannya.
 
  Saya cuma ingin sekadar mengingatkan kembali, saat Megawati menjadi
 Presiden yg menjadi menjadi ajudannya adalah Pramono Edhie Wibowo yang
 tidak lain adalah adik dari Ani Yudhoyono yang berarti juga adik ipar
 Presiden SBY. Trus, saat reformasi lalu, tokoh-tokoh politik yang
 mengusung deklarasi ciganjur terdapat nama Amien Rais yang sekarang
 mendukung SBY.
 
  Saat reformasi dulu Prabowo juga dikabarkan sudah berada di Istana dan
 akan melakukan kudeta, tapi mendapat tentangan keras dari Wiranto yg
 saat itu menjadi Pangab. Sekarang, keduanya akrab dan saling hormat
 ketika bertemu. Nah tentang soal elit dan kader partai yang suka pindah
 gerbong, itu sudah menjadi bagian dari dinamika politik. Ga usah
 dipersoalin. Orang kerja aja bisa pindah kok. Pemain bola profesional
 juga begitu. Buktinya Kaka pindah dari Milan ke Madrid n CR7 dari MU ke
 Madrid. hehehehe, ngawur ga ya ni statement...
 
  Bay de way eni way bus way, piss lah Indonesia.
 
  --- On Tue, 6/23/09, gsuryana gsuryana@ wrote:
 
 
  From: gsuryana gsuryana@
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto
 dengan Kalangan Tionghoa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, June 23, 2009, 10:59 PM
 
 
  Lho aku tidak membela mati mati an kesalahan PDI-Perjuangan di masa
 lalu.(
  aku sudah jelaskan bahwa kesalahan di periode 1999-2004 harus
 diketahui
  sebabnya, dari situ bisa dibuat satu kesimpulan untuk diperbaiki
 dimasa
  depan, dan perbaikan masih terus berlanjut sampai sekarang, biarpun
 ada
  Pilpres, bukan berarti kader partai melupakan hal hal yang bersifat
  prinsipil, semisal team pemenangan Pilpres, bila sebelumnya dipegang
 oleh
  Pramono dan Cahyo., sekarang sudah dipegang oleh pak Theo S, dimana
 pak Theo
  sendiri biarpun beberapa saat bisa bersebrangan dengan keputusan
 partai,
  akan tetap mengikuti aturan main partai, dan ketika ditunjuk menjadi
 kepala
  team sukses pilpres, maka pak Theo pun menjalankan tugas dan
 fungsinya,
  sesuai dengan perintah partai.
  Bila semua kader partai memiliki pola pikir sedikit beda kemudian
 keluar
  dari partai, apa jadinya perkembangan partai di Indonesia ?
 
  Yang mau tidak mau aku ikuti adalah keputusan partai sebagai sebuah
  intituisi, dimana bila keputusan partai tidak sesuai dengan hati
 nurani,
  pilihannya adalah tidur panjang sampai Kongres berlangsung, dan bisa
 juga
  pindah partai ( pilihan yang keliru tentunya karena bisa disebut kutu
 loncat
  .)
 
  Kesalahan partai di 1999-2004 sudah terjadi dan sudah di amin i, dan
 di 2004
  sd 2009 perbaikan sudah dan sedang terus berlangsung sampai saat
 ini,itu
  sebabnya di Pilkada PDI-Perjuangan banyak memenangkan Pilkada,  dan
 akan
  menjadi lebih runcing di 2010.
  Mesin partai yang benar benar bisa bekerja secara real, bisa dibilang
 hanya
  ada 2 partai, PDI-Perjuangan dan PKS, dan selama keputusan partai
 sudah
  keluar mau tidak mau semua kader harus mengikutinya, bila memang tidak
  setuju tinggal memilih tidur.
 
  sur.
  - Original Message -
  From: zhoufy@
 
   Kang Sur,
  
   Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan
 meninggalkan
   rumah, anda tentu berusaha dng segala

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-24 Terurut Topik xiaokang_88
Dear,
saya baru join tak lama di group ini karena tertarik dengan budaya TiongHoa 
nya... tapi alangkah kecewanya saya kog yang dibahas di sini kebanyakan politik 
dan bukannya membahas sesuatu tentang budaya tionghua? setiap hari saya 
menerima belasan email bahkan lebih dari milis ini, dan judulnya : Re: Dari 
Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa ini mulu... cape dech.. 
bacanya...



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Kang Sur,

1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt 
melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan 
sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat mencatat 
itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap mencatat, pdi pernah 
menolak.
2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg 
membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya 
partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas 
mempertahankan borok.
Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? Semua 
media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok!
3. Dilengserkan atau terlengserkan intinya sama: orang2 lurus tersingkirkan, yg 
terpakai adalah orang2 yang Yes Mam! Semua yg bisa jilat mega. Ini akan semakin 
melemahkan partai! Perpecahan demi perpecahan bersumber dari sini! Jangan 
bilang partai pecahan hanya didukung sedikit suara pemilu. Pemilih yg ikut 
kecewa tentu tak otomatis mengalihkan suara ke partai sempalan, tapi bisa saja 
ke partai lain.
4. Tentang akbar tanjung, masak kang Sur lupa, yg saya sebut adalah peristiwa 
yang lalu, bukan pemilu sekarang! Dan kasus ak tanj jelas lain dng kasus GD, 
hrs dibedakan!
Jika anda hanya melihat kemampuan akbar tanjung memimpin golkar, lantas 
menawarkan kerjasama, ini memang pilihan politik praktis, tapi bukan 
berdasarkan pilihan moral tentunya. Apakah jika Mega mau mengajak kerjasama Akb 
tanj bisa langsung diartikan bhw akbar tanjung besih? Seperti statement anda 
dlm membela Prtabowo?
5. Anda menyalahkan media massa, tolong tanya, apa pks bisa melejit berkat 
bantuan media?
Anda mengakui kelemahan partai, tapi yg anda akui hanyalah kelemahan dlm 
komunikasi semata. Anda tak pernah mengakui, kemerosotan partai terutama adalah 
dari kesalahan2 sikap dan langkah2 politik, terutamana di eksekutif, krn saat 
itu mega presiden! Paratai yg memerintah selalu diuntungkan dlm hal komunikasi 
ke massa, kalau sampai kalah oleh seorang Sby yg baru membuat partai dadakan, 
dan juga belum cukup punya jaringan media, itu namanya rakyat menghukum partai 
penguasa! Seperti halnya pada pemilu sebelumnya, golkar yg sudah mapam berhasil 
di gulingkan pdip! Sejarah berulang Bung, yg tak mau belajar dr sejarah akan 
tergilas!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Tue, 23 Jun 2009 11:28:18 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa 
tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya:
1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali?

No comment, yang aku tahu pemilihan Gubernur pada saat itu dilakukan oleh 
DPRD.
Dan DPRD tidak mungkin mayoritas PDI-Perjuangan.
( lha untuk R1 saja bisa kepotong oleh poros tengah, dimana didunia ada 
istilah poros tengah ?, dan poros tengah berhasil dengan menghembuskan agar 
tidak terjadi banjir darah )

2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi 
korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, 
suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan 
politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika 
diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun 
penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum 
tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin 
apa yg begitu pesimis ttg masa depan?

Jawaban Mega di putar balik menjadi sederhana, bagi orang PDI-Perjuangan 
pada saat itu gerakannya sangat sulit, karena mendapatkan sorotan yang 
sangat tajam, padahal pemerintahannya belum berjalan sesuai dengan fungsi 
ketatanegaraan, dari HBB, ke GD sampai ke Mbak Mega terjadi eksalasi politik 
yang sedemikian cepat dan sangat penuh dengan intrik politik.
( mohon di ingat sejak 1998 sd 1999, dilanjut 1999-2001 lebih, dan 2001-2004 
ada 3 pergantian Presiden sedang sistim ketatanegaraan terjadi perubahan 
dari otoriter-demokrasi kemudian UU Otonomi Daerah plus penghapusan 2 
kementrian ditambah dengan perekonomian yang masih kacau.

3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg 
dilengserkan?

KKG tidak pernah dilengserkan yang terjadi KKG terlengserkan dan itu terjadi 
di internal partai plus di pemerintahan, karena pola kerja KKG yang terlalu 
frontal sedang situasi belum memungkinkan untuk serba frontal.

5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar 
(sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu 
korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan 
penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi 
wakil president, sempat diajak

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana

Kang Sur,

1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt 
melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan 
sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat 
mencatat itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap 
mencatat, pdi pernah menolak.

Oke bila ingin jelasnya mengenai  Sutiyoso, mau tidak mau harus kembali ke 
peristiwa Kudatuli,
Pada waktu itu kantor PDI-Perjuangan akan di serang oleh kelompok lain, dan 
berita sudah menyebar, dan Sutiyoso yang mengetahui hal itu sudah mewanti 
wanti bahwa akan terjadi penyerangan besar besar an ke markas 
PDI-Perjuangan.
Untuk menghindari pertumpahan darah, maka Mbak Mega meminta seluruh jajaran 
partai untuk mundur dan melepas kantor tersebut, sehingga semua kader partai 
yang memiliki akses ke atas, mundur teratur, dan sebagian ( disebut kelompok 
123 ) yang tidak mengetahui perintah datang ke kantor tersebut dengan tujuan 
membela dan mempertahankan kantor tersebut, akibatnya terjadi korban baik 
luka, meninggal dan sebagian daerah kena dibakar ( aku pada waktu itu masih 
di Kwitang dan sudah diwanti wanti untuk selalu siap pulang, padahal bukan 
kader aktif, dan pada hari H akhirnya aku pulang duluan karena kondisi sudah 
sangat panas.
Dalam hal ini Sutiyoso sebelumnya sudah memberikan warning ke petinggi 
partai, dan Sutiyoso biarpun ber posisi tinggi tidak mungkin menolak 
perintah dengan hanya melarang, karena permasalahan sudah sedemikian 
memanas.

2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg 
membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya 
partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas 
mempertahankan borok.
Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? 
Semua media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok!

Jadi teringat di Bantar Gebang, semua media massa datang dan memenuhi 
podium, mulai dari media massa tayang, tulis sampai radio, dan pada akhirnya 
hanya 2 media massa tayang yang benar benar menayangkan deklarasi tersebut, 
padahal kendaraan media tayang memenuhi jalan di sekitar menuju panggung ( 
aku pernah hitung sepintas, lebih dari 15 media massa tayang ), Aku sering 
mendengar langsung ucapan ucapan Mbak dan ketika membaca di media massa 
menjadi berubah, terakhir di acara TV diawal Kampanye, ketika ada peserta 
yang ditanya bercita cita apa dan menjawab menjadi wartawan, oleh Mbak Mega 
dijawab mengapa hanya bercita cita menjadi wartawan thok, mengapa tidak 
ditambah menjadi pemilik media massa, dan di media massa tertulis Mbak Mega 
menghina posisi wartawan ( ini baru belum lama, bagaimana dengan sebelumnya 
?.huehuehuehue hanya bisa nyengir kuda.

Situasi dan kondisi 2001-2004 sangat jauh berbeda sekarang, ekonomi masih 
amburadul, hukum hancur hancuran, pertahanan keamanan masih labil, eksekutif 
saling gontok gontokan, birokrasi jalan sendiri sendiri, Yudikatif semau mau 
nya dan Mbak Mega sedikit demi sedikit memperbaiki dengan memakai sistim 
prioritas, dan dasar dasar perbaikan sudah disediakan dengan harapan setelah 
2004 semua bisa menjadi awal yang baik.
Dan pada saat itu bila memang mau, bisa saja pemilu ditunda, karena Mbak 
Mega memiliki wewenang sd 2009 dan itu dilakukan karena bisa merusak fondasi 
yang sedang dibuatnya.

3. Dilengserkan atau terlengserkan intinya sama: orang2 lurus tersingkirkan, 
yg terpakai adalah orang2 yang Yes Mam! Semua yg bisa jilat mega. Ini akan 
semakin melemahkan partai! Perpecahan demi perpecahan bersumber dari sini! 
Jangan bilang partai pecahan hanya didukung sedikit suara pemilu. Pemilih yg 
ikut kecewa tentu tak otomatis mengalihkan suara ke partai sempalan, tapi 
bisa saja ke partai lain.

Didalam politik tidak ada istilah lurus dan tidak lurus, yang ada adalah 
kerja sama team, bila semua pendapat harus ditampung tentunya akan tetap ada 
yang suka dan tidak suka, fungsi partai politik berbeda dengan mengelola 
perusahaan, dan PDI Perjuangan adalah partai wong cilik yang isinya sangat 
beragam latar belakang, yang Idealis keluar bukan berarti yang tertinggal 
tidak ada yang idealis, bila suara menjadi turun hal itu adalah konsekwensi 
yang harus diterima, dengan situasi dan kondisi yang penuh perubahan, 
mempertahankan sebuah prestasi jauh lebih sulit dibandingkan dengan meraih 
target yang sudah direncanakan.
Periode 2004 adalah hukuman nyata dan jelas, sedang periode 2009, masih 
menjadi tanda tanya karena masalah DPT serta gerakan operasi senyap berbeda 
dengan kasus 2004.

4. Tentang akbar tanjung, masak kang Sur lupa, yg saya sebut adalah 
peristiwa yang lalu, bukan pemilu sekarang! Dan kasus ak tanj jelas lain dng 
kasus GD, hrs dibedakan!
Jika anda hanya melihat kemampuan akbar tanjung memimpin golkar, lantas 
menawarkan kerjasama, ini memang pilihan politik praktis, tapi bukan 
berdasarkan pilihan moral tentunya. Apakah jika Mega mau mengajak kerjasama 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi 
anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi  simpatisan 
pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan 
konstituennya? Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat 
prestasinya dlm memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi 
nilai hijau baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang 
adalah politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama 
saling menguntungkan.
2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat mega 
mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr! Dan di pemilu 2004, dia 
berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby!
Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg kotor, 
mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati rakyat 
pemilihnya yg merasa dikhianati?

Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada 
akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa 
terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan 
ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca pikiran 
rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha keras membangun 
organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan hasil kerja dalam 
semalam!
Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Tue, 23 Jun 2009 17:42:23 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa



Kang Sur,

1. Semua orang juga tahu, sutyoso dipilih dprd, tapi semua org juga dpt 
melihat, fraksi2 mana saja yg memberi suara dukungan untuk Sutyoso! Dan 
sayangnya itu termasuk PDIP! Seingatku yg menolak Pan dan pks. Rakyat 
mencatat itu! Spt uu pornografi, meski akhirnya lolos, rakyat tetap 
mencatat, pdi pernah menolak.

Oke bila ingin jelasnya mengenai  Sutiyoso, mau tidak mau harus kembali ke 
peristiwa Kudatuli,
Pada waktu itu kantor PDI-Perjuangan akan di serang oleh kelompok lain, dan 
berita sudah menyebar, dan Sutiyoso yang mengetahui hal itu sudah mewanti 
wanti bahwa akan terjadi penyerangan besar besar an ke markas 
PDI-Perjuangan.
Untuk menghindari pertumpahan darah, maka Mbak Mega meminta seluruh jajaran 
partai untuk mundur dan melepas kantor tersebut, sehingga semua kader partai 
yang memiliki akses ke atas, mundur teratur, dan sebagian ( disebut kelompok 
123 ) yang tidak mengetahui perintah datang ke kantor tersebut dengan tujuan 
membela dan mempertahankan kantor tersebut, akibatnya terjadi korban baik 
luka, meninggal dan sebagian daerah kena dibakar ( aku pada waktu itu masih 
di Kwitang dan sudah diwanti wanti untuk selalu siap pulang, padahal bukan 
kader aktif, dan pada hari H akhirnya aku pulang duluan karena kondisi sudah 
sangat panas.
Dalam hal ini Sutiyoso sebelumnya sudah memberikan warning ke petinggi 
partai, dan Sutiyoso biarpun ber posisi tinggi tidak mungkin menolak 
perintah dengan hanya melarang, karena permasalahan sudah sedemikian 
memanas.

2. Justru saat menjadi sorotan publik, hrs cepat merespon kemauan rakyat, yg 
membuat noda hrs cepat diganti! Sby saja berani mengganti yusril yg punya 
partai, jaksa agung itu disokong partai apa? Jangan dng alasan stabilitas 
mempertahankan borok.
Siapa yg melintir kata2 mega? Apakah mega tak pernah berucap seperti itu? 
Semua media besar memuat itu, dan tak ada sanggahan dari mega kok!

Jadi teringat di Bantar Gebang, semua media massa datang dan memenuhi 
podium, mulai dari media massa tayang, tulis sampai radio, dan pada akhirnya 
hanya 2 media massa tayang yang benar benar menayangkan deklarasi tersebut, 
padahal kendaraan media tayang memenuhi jalan di sekitar menuju panggung ( 
aku pernah hitung sepintas, lebih dari 15 media massa tayang ), Aku sering 
mendengar langsung ucapan ucapan Mbak dan ketika membaca di media massa 
menjadi berubah, terakhir di acara TV diawal Kampanye, ketika ada peserta 
yang ditanya bercita cita apa dan menjawab menjadi wartawan, oleh Mbak Mega 
dijawab mengapa hanya bercita cita menjadi wartawan thok, mengapa tidak 
ditambah menjadi pemilik media massa, dan di media massa tertulis Mbak Mega 
menghina posisi wartawan ( ini baru belum lama, bagaimana dengan sebelumnya 
?.huehuehuehue hanya bisa nyengir kuda.

Situasi dan kondisi 2001-2004 sangat jauh berbeda sekarang, ekonomi masih 
amburadul, hukum hancur hancuran, pertahanan keamanan masih labil, eksekutif 
saling gontok gontokan, birokrasi jalan sendiri sendiri, Yudikatif semau mau 
nya dan Mbak Mega sedikit demi sedikit memperbaiki dengan memakai sistim 
prioritas, dan dasar dasar perbaikan sudah disediakan dengan harapan setelah 
2004 semua bisa menjadi awal yang baik.
Dan

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi 
anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi simpatisan 
pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan 
konstituennya?

:o)itulah politik, sulit dibicarakan sebagai hitam dan putih.

Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm 
memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau 
baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah 
politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling 
menguntungkan.
+++
Khusus kasus kudatuli yang sakit hati adalah aktivis mahasiswa, dilain sisi 
mereka juga pada aklhirnya bergabung dengan PDI-Perjuangan, sedang untuk 
kader PDI-Perjuangan disebut kelompok 123 sudah mendapat imbalan yang tidak 
pernah diduga sebelumnya, semisal menjadi anggota DPRD ( padahal berlatar 
belakang militansi semata ).

2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat 
mega mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr!
++
Pada saat pemilu 1999, sebagai pemilu terbuka pertama kali, PDI-Perjuangan 
menang, dan di MPR malah kena potong dengan poros tengah, sehingga terjadi 
koalisi koalisi, dan itulah kenyataannya dimana Mbak Mega kalah.


Dan di pemilu 2004, dia berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby!
Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg 
kotor, mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati 
rakyat pemilihnya yg merasa dikhianati?
+
Bicara 2004, maka tidak bisa lepas dari konvensi Golkar, dimana Golkar pada 
akhirnya mengusung Wiranto dengan Solahudin, disini PDI-Perjuangan mau tidak 
mau mencari cara untuk melakukan pecah suara, dan agar bisa terjadi maka 
harus ada yang bisa dirangkul di Golkarnya, jadi bukan semata mata bagi bagi 
kursi.
Dan mengenai Golkar yang kotor didalam kenyataannya Golkar menang pemilu 
setelah namanya hancur di 1999.

Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada 
akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa 
terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan 
ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca 
pikiran rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha 
keras membangun organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan 
hasil kerja dalam semalam!

Partai pasti mendengar suara Rakyat, sudah terbukti di Legislatif 
memposisikan diri sebagai partai oposisi, dimana peranan ini bukan semata 
asal interupsi, bila tujuannya baik dan benar akan di dukung, bila tujuannya 
kurang baik maka akan di oposisikan.

Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang?
+++
Sudah jelas...
Dan sudah cukup banyak data terkumpul, dan itu bukan untuk komsumsi publik.
Untuk 2009, pernah terbayang selama ini di Pilkada yang sudah berlangsung 
PDI-Perjuangan meraih kesuksesan sampai 48 %, sedang hasil Legislatif malah 
jeblok ?
Pernah terbayangkan Pilkada Jatim yang sedemikian rumeknya, sehingga seorang 
Kapolda mundur danesok harinya menghadap Mbak Mega ?

sur.
Politik Indonesia saat ini belum bisa sedemokrasi di negara maju, selama 
tidak terjadi peristiwa seperti di Iran saat ini, kita sudah harus 
bersyukur. dan semoga Pilpres pun akan tetap aman tentram.

Sent from my BlackBerry®



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana

 Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm
 memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau
 baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah
 politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling
 menguntungkan.
+++
Maaf terlewat, khusus permasalahan dengan uang judi, aku tahu jelas, bahwa 
Mbak Mega tidak akan pernah menerima uang hasil judi, jangankan menerima, 
bertemu pun tidak mau.
Mbak Mega memiliki prinsip yang sangat keras dan bisa dibilang kaku, salah 
satunya adalah tidak pernah melakukan kompromi dengan urusan yang 
berhubungan dengan uang yang tidak jelas asal usulnya.
Dan.di partai ada Pak Murdaya Poo yang menjadi bendahara partai ( entah 
sekarang sudah ikut istrinya apa tidak ).

sur. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah politik 
Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah politik pdip 
karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas pertimbangan 
moral! 
Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang bersih! 
Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan lewat TV, 
sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. Karena habis 
melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon lain ada yg 
angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang saja tidak, 
sangat kentara ini kawin paksa!
Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres!
 Inilah politik bung!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Tue, 23 Jun 2009 20:35:10 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Mengenai peran sutyoso persisnya spt apa ini masih bisa diperdebatkan, tapi 
anda hrs tahu perasaan para korban 27 juli yg sebagian menjadi simpatisan 
pdip! Mereka kebanyakan anti sutyoso! Mengapa mega mengabaikan perasaan 
konstituennya?

:o)itulah politik, sulit dibicarakan sebagai hitam dan putih.

Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm 
memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau 
baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah 
politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling 
menguntungkan.
+++
Khusus kasus kudatuli yang sakit hati adalah aktivis mahasiswa, dilain sisi 
mereka juga pada aklhirnya bergabung dengan PDI-Perjuangan, sedang untuk 
kader PDI-Perjuangan disebut kelompok 123 sudah mendapat imbalan yang tidak 
pernah diduga sebelumnya, semisal menjadi anggota DPRD ( padahal berlatar 
belakang militansi semata ).

2.Tentang akbar tanjung, yg saya maksud adalah setelah pemilu 1999, saat 
mega mecari dukungan utk pemilihan presiden melalui mpr!
++
Pada saat pemilu 1999, sebagai pemilu terbuka pertama kali, PDI-Perjuangan 
menang, dan di MPR malah kena potong dengan poros tengah, sehingga terjadi 
koalisi koalisi, dan itulah kenyataannya dimana Mbak Mega kalah.


Dan di pemilu 2004, dia berkoalisi dng akbar tanjung untuk menghadang sby!
Teman saya sempat komentar: belum apa2 sudah bagi2 kursi dng golkar yg 
kotor, mendingan pilih tokoh baru. Pernahkan pdip mempertimbangkan hati 
rakyat pemilihnya yg merasa dikhianati?
+
Bicara 2004, maka tidak bisa lepas dari konvensi Golkar, dimana Golkar pada 
akhirnya mengusung Wiranto dengan Solahudin, disini PDI-Perjuangan mau tidak 
mau mencari cara untuk melakukan pecah suara, dan agar bisa terjadi maka 
harus ada yang bisa dirangkul di Golkarnya, jadi bukan semata mata bagi bagi 
kursi.
Dan mengenai Golkar yang kotor didalam kenyataannya Golkar menang pemilu 
setelah namanya hancur di 1999.

Mega dan pdip bisa punya segudang alasan untuk membenarkan diri, tapi pada 
akhirnya rakyatlah yg menilai. Sekuat apa alasan anda, jika rakyat tdk bisa 
terima ya percuma. Jika anda tak mau mendengar suara rakyat, anda akan 
ditinggalkan. Pdip mungkin takkan hilang, tapi jika tak tanggap membaca 
pikiran rakyat akan termarginalkan. Jangan mengandalkan diri pada usaha 
keras membangun organisasi, di indonesia, ketokohan seorang bisa merontokkan 
hasil kerja dalam semalam!

Partai pasti mendengar suara Rakyat, sudah terbukti di Legislatif 
memposisikan diri sebagai partai oposisi, dimana peranan ini bukan semata 
asal interupsi, bila tujuannya baik dan benar akan di dukung, bila tujuannya 
kurang baik maka akan di oposisikan.

Pernahkah Pdip dan mega menganalisa, faktor apa yg membuat sby menang?
+++
Sudah jelas...
Dan sudah cukup banyak data terkumpul, dan itu bukan untuk komsumsi publik.
Untuk 2009, pernah terbayang selama ini di Pilkada yang sudah berlangsung 
PDI-Perjuangan meraih kesuksesan sampai 48 %, sedang hasil Legislatif malah 
jeblok ?
Pernah terbayangkan Pilkada Jatim yang sedemikian rumeknya, sehingga seorang 
Kapolda mundur danesok harinya menghadap Mbak Mega ?

sur.
Politik Indonesia saat ini belum bisa sedemokrasi di negara maju, selama 
tidak terjadi peristiwa seperti di Iran saat ini, kita sudah harus 
bersyukur. dan semoga Pilpres pun akan tetap aman tentram.

Sent from my BlackBerry®




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik Edy Wijaya
tapi kalo ama rakyat kecil berani yah???
gak cuma berani gebuk, tapi juga berani jilat, berani gak malu demi suara. 
hahahaha


--- On Mon, 6/22/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:

From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 22, 2009, 7:45 AM
















  
  Wong yg namanya calon presiden saja beraninya cuman saling sindir di 
belakang kok, jika sdh berhadapan ya saling sungkan Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  indoguoyue 
Date: Mon, 22 Jun 2009 11:14:41 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa
   Bung Sur,

 Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, 
saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari 
selamat.

 Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ...

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, gsuryana gsury...@.. . wrote:
 
  Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para 
  Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
  Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
  wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
  dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk 
  PS ?
  
  Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
  politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
  memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
  tsb ?
  
  Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
  itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan 
  ke PS ?
  
  sur.

   
 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Hati orang siapa tahu?
Murdaya po bukan jaminan! Bisinis istrinya jelas memanfaatkan kekuasaan.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Tue, 23 Jun 2009 20:44:57 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa



 Mereka merasa dikhianati! Apakah krn sutyoso begitu hebat prestasinya dlm
 memanage Dki? Ternyata tidak, Masyarakat tak ada yg memberi nilai hijau
 baginya! Satu2nya alasan mengapa mega memilih, menurut banyak orang adalah
 politik uang, sutyoso menyalurkan uang dari bandar judi! Kerjasama saling
 menguntungkan.
+++
Maaf terlewat, khusus permasalahan dengan uang judi, aku tahu jelas, bahwa 
Mbak Mega tidak akan pernah menerima uang hasil judi, jangankan menerima, 
bertemu pun tidak mau.
Mbak Mega memiliki prinsip yang sangat keras dan bisa dibilang kaku, salah 
satunya adalah tidak pernah melakukan kompromi dengan urusan yang 
berhubungan dengan uang yang tidak jelas asal usulnya.
Dan.di partai ada Pak Murdaya Poo yang menjadi bendahara partai ( entah 
sekarang sudah ikut istrinya apa tidak ).

sur. 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik Edy Wijaya
penonton kecewa...
katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik.
Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa
kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ???


--- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:

From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 22, 2009, 12:59 PM
















  
  Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, 
dan 

INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik.

Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai 

jam 7 malam.

Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal 

ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ).

Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM.



sur.

- Original Message - 

From: Edy Wijaya



INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :-

BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin 

yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM

mungkin aku yg salah ;-))




 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik seng goan lim
Um Sur, sy teramat bersimpati dgn Bung Karno dan keluarganya, cerita ttg BK ini 
sdh sy terima dr alm ortu dan itulah mengapa keluarga sy dr dulu itu pendukung 
dinasti ini termasuk th 1999 tdk ragu2 utk mencoblos pdip, dgn alasan yg sama 
pula begitu banyak teman2 sy dan warga indonesia yg th 1999 itu mencoblos pdip 
sehingga secara luar biasa pdip unggul lebih dari 30 % suara.
Nah dgn perolehan suara demikian besar seharusnya pdip atau dlm hal ini 
Megawati sbg tokoh central dpt menunjukan ketokohannya, bukan malah beralasan 
kerjaan lain banyak yg numpuk.. kalau beralasan demikian berarti Megawati sama 
sekali tidak siap menjadi presiden, dan kalau tidak siap kenapa saat itu 
mau2nya ditunjuk jd presiden.
 
Imbalan jasa atau santunan itu hal lain Um, pengungkapan kasus dgn sebenar2nya 
itu hal lain lagi, coba Um bayangkan bagaimana bisa seorang pemimpin tidak bisa 
(tidak mau?) mengungkap kasus kekerasan/pelanggaran ham yg dialami oleh 
rakyatnya pdhal disaat yg sama org tersebut punya kesempatan besar dan punya 
power besar utk mengungkapkan, apakah yg demikian layak disebut pemimpin Um ?
Soal korban adalah dari level bawah, ada rumor yg bilang bahwa kasus 27 juli 
itu bukan murni didalangi oleh pemerintah pusat melainkan juga mendapat restu 
dr org dlm pdip sendiri ? benarkah demikian um ? kalau benar ya semakin 
jelaslah kwalitas dari Ibu Mega dgn pdipnya.. dan...  pantesan pdip ngotot 
menjagokan sutiyoso jd gubernur jakarta, pdhal dilain sisi sutiyoso ini diduga 
ada campur tangannya saat kerusuhan 27 juli terjadi kan ?? hehehehe.. jd ribet 
kalau ngomong soal ham dinegara tercinta ini kan.
 
 
salam
seng goan
 
 
--- On Tue, 23/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 23 June, 2009, 12:04 AM









Menjawab hal seperti ini terlalu jauh dari tujuan millis ini.
Eniwe..apakah terpikirkan bagaimana beratnya kehidupan seluruh keluarga BK 
selama hidup ?, dan mengapa proses hukum tidak berjalan sesuai keinginan orang 
per orang, ada apa dibalik semua ini ?
( silahkan renungkan mengenai  ada apa dibalik semua ini  )
 
sur.
khusus kuda tulis selain jalur hukum juga sudah dilakukan imbal jasa bagi 
korban yang luka maupun tidak, sedang yang meninggal juga sudah mendapat 
santunan.
Mohon perhatikan korban Kudatuli tidak ada petinggi partai, ada apa dibalik 
semua itu ?, dan mengapa korban kudatuli dari level bawah semua ? 

- Original Message - 
From: seng goan lim 




Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking 
sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran adanya progress 
dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan 
sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar 
dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.
 
Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat 
utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir 
tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya 
spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada 
kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut 
bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus 
tsb.. 
 
salam
seng goan  
 
 


--- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo. net.id
Subject


.: 

















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik Edy Wijaya
loh??? kok elo lebih tau dari yg ngomong sendiri???
coba cari deh rekaman debat capres edisi I
kalo elo sendiri gak matching dg apa yg diomongin capres elo, lucu jg bela 
mereka mati2an. jgn sampe ntar mati beneran ;-))
setiap ada partai baru, banyak yg mencoba2 nasib , siapa tau kecipratan seperti 
dapat lotere ;-))

--- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:

From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 22, 2009, 1:09 PM
















  
  


Huehuehue... .bukan tidak mau ngungkit 
ngungkitr, lagi melainkan tinggal menunggu, lha dengan jabatan 2,5  tahun, 
mana bisa mengerjakan semua sekali gus ?, di BPPN saja ada ribuan kasus, belum 
lagi bukan semua mentri adalah pilihan Mbak Mega.
 
sur.

  - Original Message - 
  From: 
  Edy Wijaya 
  

  


  Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, 
makanya gak mau ungkit 27 juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain 
juga memandang ke depan, emoh noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong 
soal HAM. jadi malam itu juga saya berkesimpulan, dari ketiganya tidak 
ada yg bisa diharapkan.

kalo ngomong proyek mungkin mandang 
kemana aja ok dah, demi..kian
sepertinya harus dibikin KPHAM 
sekalian KPK skrg


--- On Sun, 6/21/09, seng goan lim 
k4l...@yahoo. com wrote:


From: 
  seng goan lim k4l...@yahoo. com
Subject: Re: 
  [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan 
  Tionghoa
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, June 
  21, 2009, 10:20 PM


  
  
  
  


  
Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana 
? hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb  
sampai nggak pernah kedengeran adanya progress dr kasus tsb 
dari 
mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan sekarang 
jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya 
kecewa lalu bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn 
kasus yg bpk sebut kudatuli ini.
 
Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan 
proses hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu 
kasus besar di indonesia itu hampir tidak dimiliki oleh 
pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya spt 
biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa 
ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa 
dll. Makanya sy sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat 
itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus tsb.. 
 
salam
seng goan  
 
  
  



 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
From: zho...@yahoo.com
Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah 
politik Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah 
politik pdip karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas 
pertimbangan moral!

Justru politik sangat berhubungan dengan moral, dan mengenai cacat tidak nya 
mau tidak mau harus dilihat kasus perkasus, karena tidaklah mungkin semua 
keputusan partai benar semua dimataku, dan salah semua dimataku.
Bila ada yang tidak setuju kemudian mundur, itu namanya bukan bermain 
politik.

Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang 
bersih! Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan 
lewat TV, sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. 
Karena habis melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon 
lain ada yg angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang 
saja tidak, sangat kentara ini kawin paksa!
+
Keliru lagi, deal menjadi alot karena memang ada perbedaan pendapat didalam 
hal ekonomi kerakyatan diantara Mbak Mega dan PS, dan untuk mencapai 
kesamaan mau tidak mau harus diselesaikan sejak awal, apa mungkin deal 
dilakukan setelah selesai pemilu ?.
Akan lebih bijak deal dilakukan sejak awal, sehingga peristiwa 1999-2004 
tidak terulang lagi.
Mengenai angkat tangan dan tidaknya, tentu saja yang lain angkat tangan lha 
mereka tidak capai, nongkrong doangan sambil ngopi, sedang ybs sibuk. ( deal 
hanya di ikuti sedikit petinggi partai )

Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres!
Inilah politik bung!

Perintah kongres dan Rakornas sejak tahun 2005 Mbak Mega sudah di usung oleh 
seluruh kader partai untuk maju menjadi Capres, adalah hal yang mustahil 
bisa maju menjadi cawapres, dan lebih tidak masuk diakal lagi bila mendadak 
mundur, padahal perintah partai dari bawah maju untuk nyapres.
Politik PDI-Perjuangan selalu berusaha untuk konsisten, biarpun badai 
menerpa.

Bila di Pilkada menang sampai 48 %, mengapa di Pileg menjadi 14 %, bisa kira 
kira mengambil kesimpulan mengapa ?

sur.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
Maaf anda itu mau berdiskusi apa mau ngeyel ?, boleh tahu maksud dan tujuannya 
?, bingung menjawabnya mas.

Yang aku tanya tokoh Tionghoa siapa yang bisa memberikan suara di Pilpres dan 
bisa dipertanggung jawabkan ?, untuk nelayan bisa dibilang mudah dilacak, 
karena lokasi nelayan jelas berada dimana saja lokasi lokasinya.

sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 




penonton kecewa...
katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik.
Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa
kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ???


--- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


  From: gsuryana gsury...@indo.net.id


  Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di 
INTI, dan 
  INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik.
  Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara 
dimulai 
  jam 7 malam.
  Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( 
minimal 
  ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ).
  Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan 
orang BEM.

  sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya

  INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :-
  BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba 
sebutin 
  yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM
  mungkin aku yg salah ;-))


   



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
From: seng goan lim
Soal korban adalah dari level bawah, ada rumor yg bilang bahwa kasus 27 juli 
itu bukan murni didalangi oleh pemerintah pusat melainkan juga mendapat 
restu dr org dlm pdip sendiri ? benarkah demikian um ? kalau benar ya 
semakin jelaslah kwalitas dari Ibu Mega dgn pdipnya.. dan...  pantesan 
pdip ngotot menjagokan sutiyoso jd gubernur jakarta, pdhal dilain sisi 
sutiyoso ini diduga ada campur tangannya saat kerusuhan 27 juli terjadi kan 
?? hehehehe.. jd ribet kalau ngomong soal ham dinegara tercinta ini kan.
+++
Itu adalah gosip, pada saat itu siapa yang berani membela keluarga besar BK 
?, bisa dibilang hanya pensiunan ( kelompok petisi 50 dan beberapa 
purnawiran ), adalah mustahil Sutiyoso mau membela, yang terjadi 
pemberitahuan bila adu otot akan banjir darah.

( lha rumah di kebagusan saja sekelilingnya penuh dengan intel yang sengaja 
menyewa rumah penduduk )

sur.


salam
seng goan



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
Anda sudah kehabisan argumentasi, jadi sudah asal njeplak, silahkan jawab 
siapa tokoh Tionghoa yang bisa dipertanggung jawab kan bahwa suara nya bisa 
diperhitungkan, mohon dijawab yang sederhana ini saja dulu.
Setelah anda bisa jawab, baru dilanjut ke masalah yang lain.

sur.
- Original Message - 
From: Edy Wijaya

loh??? kok elo lebih tau dari yg ngomong sendiri???
coba cari deh rekaman debat capres edisi I
kalo elo sendiri gak matching dg apa yg diomongin capres elo, lucu jg bela 
mereka mati2an. jgn sampe ntar mati beneran ;-))
setiap ada partai baru, banyak yg mencoba2 nasib , siapa tau kecipratan 
seperti dapat lotere ;-))

--- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Kang Sur, begini saja:
Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu 
konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng 
partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg 
benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track 
recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 00:21:26 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


From: zho...@yahoo.com
Dari jawaban anda sudah semakin jelas, anda membenarkan semua langkah 
politik Pdip, Tanpa cacat! Bahkan dengan jujur mengakui beberapa langkah 
politik pdip karena pertimbangan realita politik yg ada, bukan murni atas 
pertimbangan moral!

Justru politik sangat berhubungan dengan moral, dan mengenai cacat tidak nya 
mau tidak mau harus dilihat kasus perkasus, karena tidaklah mungkin semua 
keputusan partai benar semua dimataku, dan salah semua dimataku.
Bila ada yang tidak setuju kemudian mundur, itu namanya bukan bermain 
politik.

Jika sudah begini, tak ada jaminan bhw prabowo yg digandeng mega memang 
bersih! Bisa saja krn alasan politik praktis spt saat2 lalu! Dari pantauan 
lewat TV, sangat jelas wajah mega yg kuyu saat mengumumkan pencalonannya. 
Karena habis melakukan negosiasi yg alot dng prabowo! Dan perhatikan: calon 
lain ada yg angkat tangan bersama, sedang mega dan prabowo, saling pandang 
saja tidak, sangat kentara ini kawin paksa!
+
Keliru lagi, deal menjadi alot karena memang ada perbedaan pendapat didalam 
hal ekonomi kerakyatan diantara Mbak Mega dan PS, dan untuk mencapai 
kesamaan mau tidak mau harus diselesaikan sejak awal, apa mungkin deal 
dilakukan setelah selesai pemilu ?.
Akan lebih bijak deal dilakukan sejak awal, sehingga peristiwa 1999-2004 
tidak terulang lagi.
Mengenai angkat tangan dan tidaknya, tentu saja yang lain angkat tangan lha 
mereka tidak capai, nongkrong doangan sambil ngopi, sedang ybs sibuk. ( deal 
hanya di ikuti sedikit petinggi partai )

Habis, mau gimana lagi, daripada tak bisa maju ke pilpres!
Inilah politik bung!

Perintah kongres dan Rakornas sejak tahun 2005 Mbak Mega sudah di usung oleh 
seluruh kader partai untuk maju menjadi Capres, adalah hal yang mustahil 
bisa maju menjadi cawapres, dan lebih tidak masuk diakal lagi bila mendadak 
mundur, padahal perintah partai dari bawah maju untuk nyapres.
Politik PDI-Perjuangan selalu berusaha untuk konsisten, biarpun badai 
menerpa.

Bila di Pilkada menang sampai 48 %, mengapa di Pileg menjadi 14 %, bisa kira 
kira mengambil kesimpulan mengapa ?

sur.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Indonesia itu negara kepulauan, garis pantainya begitu luas, anda mengatakan 
mudah melacak keberadaan mereka? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Wed, 24 Jun 2009 00:24:31 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Maaf anda itu mau berdiskusi apa mau ngeyel ?, boleh tahu maksud dan tujuannya 
?, bingung menjawabnya mas.

Yang aku tanya tokoh Tionghoa siapa yang bisa memberikan suara di Pilpres dan 
bisa dipertanggung jawabkan ?, untuk nelayan bisa dibilang mudah dilacak, 
karena lokasi nelayan jelas berada dimana saja lokasi lokasinya.

sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 




penonton kecewa...
katanya harus ormas baru bisa tandatangan kontrak politik.
Nelayan jg ada ormas, tapi gak tau ormasnya apa
kalo minta bantuan mbak OMAS bisa gak ???


--- On Mon, 6/22/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


  From: gsuryana gsury...@indo.net.id


  Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di 
INTI, dan 
  INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik.
  Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara 
dimulai 
  jam 7 malam.
  Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( 
minimal 
  ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ).
  Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan 
orang BEM.

  sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya

  INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :-
  BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba 
sebutin 
  yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM
  mungkin aku yg salah ;-))


   




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik zhoufy
Kang Sur,

Jika anak anda marah atas keputusan anda dan mengancam akan meninggalkan rumah, 
anda tentu berusaha dng segala cara menjelaskan alasan anda untuk membuat 
keputusan anda diterima.
Jika anak anda tetap tdk menerima dan akhirnya benar2 meninggalkan rumah. Di 
kemudian hari  apa yg dpt anda perbuat untuk menarik kembali dia pulang? Tentu 
bukan tetap membuat pembelaan mati2an terhadap keputusan anda di masa lalu kan?
Saya khawatir, jika tim kampanye megawati mengambil sikap seperti anda yg 
mati2an membela keputusan salah di masa lalu, rakyat yg kecewa takkan kembali! 
Mereka tentu berpikir: megawati masih seperti yg dulu, tak ada koreksi sikap 
dan langkah! Tolong renungkan..
Sent from my BlackBerry?0?3
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
Fakta sudah terjadi, dimana Mbak Mega sudah maju
Kekalahan di Pileg, masih bisa dianalisa, dan sekali lagi, ada apa dibalik 
kekalahan di Pileg, sedang di Pilkada bisa memenangkan sampai 48 % ?

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 


  Kang Sur, begini saja:
  Mega wati sdh ditetapkan hrs maju sbg capres, kamu bilang ingin selalu 
konsisten, lantas bgmn jika suaranya tak cukup, kan tetap harus menggandeng 
partai lain kan? Bgmn jika partai lain yg bisa digandeng tinggal partai yg 
benar2 tak sesuai selera, tokoh yg diajukan benar2 sangat buruk track 
recordnya? Apakah tetap ditubruk atau memilih mundur alias tdk konsisten?

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT

  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-23 Terurut Topik gsuryana
Untuk orang yang berkecimpung di politik, mengetahui suara lari kemana saja 
tidak sulit.

Aku sendiri di kecamatan bisa menduga suara di wilayah anu lari ke anu dan anu, 
malah di Kelurahan ku bisa lebih detail lagi sianu milih anu dan anu. padahal 
TPS ada lebih dari 40 an.

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 

  Indonesia itu negara kepulauan, garis pantainya begitu luas, anda mengatakan 
mudah melacak keberadaan mereka? 

  Sent from my BlackBerry®


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik Edy Wijaya
Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, makanya gak mau ungkit 27 
juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain juga memandang ke depan, emoh 
noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong soal HAM. jadi malam itu juga saya 
berkesimpulan, dari ketiganya tidak ada yg bisa diharapkan.

kalo ngomong proyek mungkin mandang kemana aja ok dah, demi..kian
sepertinya harus dibikin KPHAM sekalian KPK skrg


--- On Sun, 6/21/09, seng goan lim k4l...@yahoo.com wrote:

From: seng goan lim k4l...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 21, 2009, 10:20 PM
















  
  Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe 
saking sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran adanya 
progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser 
dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar 
dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.
 
Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat 
utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir 
tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya 
spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada 
kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut 
bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus 
tsb.. 
 
salam
seng goan  
  
















  

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik indoguoyue
Bung Sur,

Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, 
saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari 
selamat.

Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:

 Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para 
 Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
 Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
 wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
 dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk 
 PS ?
 
 Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
 politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
 memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
 tsb ?
 
 Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
 itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke 
 PS ?
 
 sur.




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik zhoufy
Wong yg namanya calon presiden saja beraninya cuman saling sindir di belakang 
kok, jika sdh berhadapan ya saling sungkan 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com

Date: Mon, 22 Jun 2009 11:14:41 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa


Bung Sur,

Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang sensitif, 
saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih untuk diam cari 
selamat.

Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:

 Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para 
 Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
 Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
 wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
 dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk 
 PS ?
 
 Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
 politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
 memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
 tsb ?
 
 Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
 itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke 
 PS ?
 
 sur.





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
From: B.H. Jo b...@yahoo.com

Saya tidak mengerti koq yg. disalahkan Mahkamah Internasional/MI. MI tidak 
mempunyai pegawai2 disetiap negara. MI bertindak berdasarkan data2 yg. 
didapat dan dilaporkan kpd. MI oleh orang2 setempat/dalam negeri. Kalau 
informasi ttg. pelangaran HAM dan dalangnya ditutupi dan dimanipulasi oleh 
dalang dan begundalnya dan juga simpatisannya, tentu saja MI tidak bisa 
bertindak.

BH Jo

So mengapa tidak ada yang mengadukan ke sana ?

sur. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana

  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 

  Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia 
telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah 
menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng 
mega!
  
  Yeah...tiap kepala berbeda isi, aku percaya karena menurut apa yang aku 
ketahui semua benar adanya.

  dan kebetulan aku baru menjawab postingan di millis sebelah, isinya mirip 
dengan diatas.

  Dari 10 postingan kegagalan Mbak Mega, sebenarnya tidak semua gagal, dan 
  masih bisa dijadikan bahan argumentasi, apalagi sekarang sudah tahun 2009, 
  sehingga minimal bisa menjadi lebih jelas lagi mengapa dimasa lalu ada 
  kejadian seperti itu.

  Hanya 1 yang aku komentari.
  Komentar TK yang meminta maaf karena kadernya gagal menjalankan amanah 
  Rakyat, itu aku amin i, dan itu bukan kegagalan Mbak Mega semata, melainkan 
  kegagalan instituisi dibawah Mbak Mega sebagai ketua umum yang juga 
  merangkap sebagai R2 kemudian R1.

  Seperti diketahui periode 1999 sd 2004 adalah kisah paling unik yang pernah 
  terjadi selama Indonesia merdeka, dan ini harus dijadikan bahan pelajaran 
  yang paling penting.
  Untuk periode 1999-2004 yang namanya DPR mendadak fungsinya menjadi BUKAN 
  pengawas Eksekutif, melainkan menjadi pembuat keputusan alokasi APBD ( aku 
  lupa mengenai APBN, eniwe APBD ditingkat Kotamadya/Kabupaten gaungnya lebih 
  terasa langsung ke Masyarakat ).
  Akibat dari perubahan tersebut, dilain sisi kader PDI-Perjuangan yang duduk 
  di DPRD bisa dibilang banyak banget ( sekali lagi banyak banget ) yang 
  berasal dari level bawah ( lha mana kepikiran akan menang pemilu ), sehingga 
  ketika duduk menjadi anggota DPRD langsung pada nginyem dan tidak tahu harus 
  bekerja seperti apa ( sekali lagi banyak kader karbitan yang jangankan 
  bicara hukum, dan uang, bicara apa fungsi Legislatif saja banyak yang tidak 
  tahu ), akibatnya Birokrat menyodorkan buku untuk di tanda tangani, langsung 
  saja di teken, sampai sampai slip gaji pun hanya ditanya apa di sini ada 
  uang korupsi, bila dijawab tidak ada maka langsung ditanda tangani, 
  akibatnya.jelegur di 2005 banyak yang kena kasus korupsi, memang 
  tidak semua daerah, tergantung dari APBD nya, bila APBD nya besar maka 
  korupsinya menjadi tidak ada, karena masih masuk kedalam nilai 'kepatutan', 
  sedang bagi daerah yang APBD nya rendah, maka jadilah koruptor dadakan, dan 
  media massa memblow up, sebagai kasus korupsi, padahal si koruptor sendiri 
  kebingungan dari mana bisa jadi koruptor, lha semua ditanda tangani secara 
  syah ( kasus awal terjadi di Sumbar kemudian merembet ke daerah lain ).

  Dan untuk periode 2005-2009 fungsi DPRD dikembalikan ke fungsi Legislatif 
  lagi, dan dampak dari periode 1999-2004 sudah kadung terpatri.
  Apakah hanya kader PDI-Perjuangan thok ?, neinnn saat itu semua anggota DPRD 
  mau tidak mau terlibat, hanya media massa sekali lagi peranan media massa 
  lebih suka memblow up kader PDI-Perjuangan.
  ( apalagi di daerah tsb mayoritas Merah ).

  Eniwe nasi sudah menjadi bubur, untuk memperbaiki semua itu mau tidak mau 
  membutuhkan waktu yang cukup panjang.

  Untuk Kader yang keluar dari PDI-Perjuangan dan membuat partai baru ( 
  dikecualikan KKG dan Sophan, KKG tiarap demikian juga Sophan, seingatku 
  ketika aku ikut pembentukan PDP Sophan tidak pernah terlibat ), dikarenakan 
  tidak sabar untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi, dilain pihak di DPP 
  sendiri memiliki pola pikir yang berbeda, dan itu wajar saja.

  Bisa dilihat pecahan PDI-Perjuangan perolehan suaranya bisa dibilang tidak 
  ada yang lebih dari 2 %, dan sekali lagi media massa dan pembaca tidak 
  memperdulikan data, melainkan lebih memperhatikan sosoknya semata, sehingga 
  yang terpatri orang Mbak Mega yang idealis minggir, padahal orang yang 
  idealisnya tinggi masih banyak, dan mereka tentunya tidak akan banyak cuap 
  cuap.
  Dalam hal ini berbeda dengan KKG yang memang sejak lahirnya tidak bisa asal 
  diam ( bagus juga sih minimal bisa ada informasi mengenai daleman 
  PDI-Perjuangan, makanya apa yang diucapkan oleh KKG tidak banyak dibantah 
  oleh orang PDI-Perjuangan ).

  Semoga oretan ku ini sedikitnya bisa dimengerti, sehingga minimal bisa 
  dijadikan bahan renungan mengapa begini dan mengapa begitu.
  Mengenai 9 postingan lainnya, sebenarnya beberapa masih bisa dibantah sih. 
  ( hanya aku bukan orang yang berkompeten menulisnya, karena beberapa kasus 
  melibatkan 'sesuatu kepentingan' yang lebih besar untuk NKRI ).


  Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn 
mereka tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! 
  
  Ada yang berfikir seperti itu, ada juga yang sadar bahwa menjalankan 
konstitusi melalui jalur jalanan hasilnya tidak akan pernah maksimal, dan untuk 
bisa masuk bukanlah hal yang mudah.
  Silahkan tunjuk aktivis 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Aku kenal Pak Benny G Setyono sebagai salah satu orang penting di INTI, dan 
INTI tidak akan pernah ikut campur masalah politik.
Besok hari Selasa INTI akan merayakan ulang tahun di Senayan, acara dimulai 
jam 7 malam.
Mengenai ormas Nelayan, apapun namanya masih bisa menjadi suara ( minimal 
ada kata nelayannya, biarpun ormasnya tidak dikenal ).
Mengenai BEM...silahkan cari informasi deh, karena aku bukan orang BEM.

sur.
- Original Message - 
From: Edy Wijaya



INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :-
BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin 
yg kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM
mungkin aku yg salah ;-))




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Menjawab hal seperti ini terlalu jauh dari tujuan millis ini.
Eniwe..apakah terpikirkan bagaimana beratnya kehidupan seluruh keluarga BK 
selama hidup ?, dan mengapa proses hukum tidak berjalan sesuai keinginan orang 
per orang, ada apa dibalik semua ini ?
( silahkan renungkan mengenai  ada apa dibalik semua ini  )

sur.
khusus kuda tulis selain jalur hukum juga sudah dilakukan imbal jasa bagi 
korban yang luka maupun tidak, sedang yang meninggal juga sudah mendapat 
santunan.
Mohon perhatikan korban Kudatuli tidak ada petinggi partai, ada apa dibalik 
semua itu ?, dan mengapa korban kudatuli dari level bawah semua ? 
  - Original Message - 
  From: seng goan lim 

Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe 
saking sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran adanya 
progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser 
dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar 
dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.

Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum 
atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu 
hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg 
akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada 
kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut 
bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus 
tsb.. 

salam
seng goan  




--- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


  From: gsuryana gsury...@indo.net.id
  Subject 


--
  .: 

  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Untuk memperbaiki sebuah sistime ketatanegaraan ada banyak cara, mirip dengan 
kisah silat dibuku buku silat, ada jalur cepat ada jalur lamban.
Reformasi adalah jenis lamban dan bisa disebut revolusi yang di kredit, biaya 
otomatis menjadi lebih mahal.
Sedang Revolusi adalah 'darah'

Silahkan pilih yang mana yang terbaik ?

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 

  Kalau semua presiden menyerahkan semua masalah penegakan ham dan keadilan 
keproses hukumyg jalan di tempat, untuk apa dalam kampanye bicara masalah 
penegakan keadilan segala? Bahkan usaha menegakkan pemerintahan yg bersih juga 
bukan urusan president, karena yg ngurus adalah pengadilan pidana korupsi?

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Huehuehuebukan tidak mau ngungkit ngungkitr, lagi melainkan tinggal 
menunggu, lha dengan jabatan 2,5  tahun, mana bisa mengerjakan semua sekali gus 
?, di BPPN saja ada ribuan kasus, belum lagi bukan semua mentri adalah pilihan 
Mbak Mega.

sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 

Mega di debat capres bilang dia memandang ke depan, makanya gak mau 
ungkit 27 juli apalagi kerusuhan mei 98 dan capres lain juga memandang ke 
depan, emoh noleh2 apalagi kebelakang kalo ngomong soal HAM. jadi malam itu 
juga saya berkesimpulan, dari ketiganya tidak ada yg bisa diharapkan.

kalo ngomong proyek mungkin mandang kemana aja ok dah, demi..kian
sepertinya harus dibikin KPHAM sekalian KPK skrg


--- On Sun, 6/21/09, seng goan lim k4l...@yahoo.com wrote:


  From: seng goan lim k4l...@yahoo.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto 
dengan Kalangan Tionghoa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, June 21, 2009, 10:20 PM


Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? 
hehehe saking sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran 
adanya progress dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan 
lengser dan sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, 
banyak simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu 
bubar dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.

Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses 
hukum atau niat utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia 
itu hampir tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik 
shg akhirnya spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa 
ada kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy 
sebut bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka 
kasus tsb.. 

salam
seng goan  
   

   




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Husss, mereka bertanya koq, dan dijelaskan oleh PS.
Dan untuk menyebarkan jawabannya tentunya bukan tugas mereka.

sur.
- Original Message - 
From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com

 Bung Sur,

 Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang 
 sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih 
 untuk diam cari selamat.

 Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ...


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:
 



[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik indoguoyue
Berdebat beda dengan Bertanya

apakah pada saat itu tidak ada yang berdebat tentang kegagalan PS (dan para 
Jendral lainnya) untuk melindungi rakyat?

Untuk berdebat memang seseorang harus punya bukti, dan memang PS terlibat atau 
tidak itu susah dibuktikan, lha yang lagi nyari bukti (salah satunya Munir) 
saja dilenyapkan.

Kalau sekedar bertanya lantas dijawab, dan yang bertanya cuma mangut2 sih saya 
sudah lihat videonya di youtube.

Cuma pastinya PS (dan para Jendral lainnya) GAGAL melindungi rakyat saat itu, 
mereka semua cuma sibuk dengan strategi dan kepentingan masing-masing.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:

 Husss, mereka bertanya koq, dan dijelaskan oleh PS.
 Dan untuk menyebarkan jawabannya tentunya bukan tugas mereka.
 
 sur.
 - Original Message - 
 From: indoguoyue indoguo...@...
 
  Bung Sur,
 
  Mungkin mereka pada takut diculik kalau berdebat tentang hal2 yang 
  sensitif, saya pribadi pun kalau ada di dalam dialog itu lebih memilih 
  untuk diam cari selamat.
 
  Ingat, tokoh sekaliber Munir pun bisa dilenyapkan dengan sukses ...
 
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote:
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik zhoufy
Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa tdk 
menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya:
1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali? 
2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi 
korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, suhartopun 
bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan politik lain dng 
keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika diganti penggantinya 
belum tentu lebih baik!  -- oho! Jika Suharto digantipun penggantinya belum 
tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum tentu lebih baik! Tapi 
tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin apa yg begitu pesimis ttg 
masa depan? 
3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg dilengserkan?
5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar 
(sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu korupnya 
pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan penilaian hati 
nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi wakil president, 
sempat diajak berkoalisi, untk berbagi kekuasaan jika nanti menang?

Masih banyak lagi, jangan salahkan mediamassa yg memblowup, semua partai juga 
pernah diblowup.

Dari 35%menjadi 18% lantas 15%, sudah saatnya instrospeksi Bung! Bukan 
menyalahkan orang lain, itu hanya akan membuat simpatisannya kecewa berat, krn 
menimpakan kesalahan ke pihak luar berarti takkan ada perbaikan dari dalam.

Sungguh disayangkan, padahal Pdip satu2nya partai besar yg konsisten membela 
pluraritas dan multy kultural, satu2nya yg tegas menolak uu pornografi! 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Mon, 22 Jun 2009 23:56:29 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa



  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 

  Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia 
telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah 
menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng 
mega!
  
  Yeah...tiap kepala berbeda isi, aku percaya karena menurut apa yang aku 
ketahui semua benar adanya.

  dan kebetulan aku baru menjawab postingan di millis sebelah, isinya mirip 
dengan diatas.

  Dari 10 postingan kegagalan Mbak Mega, sebenarnya tidak semua gagal, dan 
  masih bisa dijadikan bahan argumentasi, apalagi sekarang sudah tahun 2009, 
  sehingga minimal bisa menjadi lebih jelas lagi mengapa dimasa lalu ada 
  kejadian seperti itu.

  Hanya 1 yang aku komentari.
  Komentar TK yang meminta maaf karena kadernya gagal menjalankan amanah 
  Rakyat, itu aku amin i, dan itu bukan kegagalan Mbak Mega semata, melainkan 
  kegagalan instituisi dibawah Mbak Mega sebagai ketua umum yang juga 
  merangkap sebagai R2 kemudian R1.

  Seperti diketahui periode 1999 sd 2004 adalah kisah paling unik yang pernah 
  terjadi selama Indonesia merdeka, dan ini harus dijadikan bahan pelajaran 
  yang paling penting.
  Untuk periode 1999-2004 yang namanya DPR mendadak fungsinya menjadi BUKAN 
  pengawas Eksekutif, melainkan menjadi pembuat keputusan alokasi APBD ( aku 
  lupa mengenai APBN, eniwe APBD ditingkat Kotamadya/Kabupaten gaungnya lebih 
  terasa langsung ke Masyarakat ).
  Akibat dari perubahan tersebut, dilain sisi kader PDI-Perjuangan yang duduk 
  di DPRD bisa dibilang banyak banget ( sekali lagi banyak banget ) yang 
  berasal dari level bawah ( lha mana kepikiran akan menang pemilu ), sehingga 
  ketika duduk menjadi anggota DPRD langsung pada nginyem dan tidak tahu harus 
  bekerja seperti apa ( sekali lagi banyak kader karbitan yang jangankan 
  bicara hukum, dan uang, bicara apa fungsi Legislatif saja banyak yang tidak 
  tahu ), akibatnya Birokrat menyodorkan buku untuk di tanda tangani, langsung 
  saja di teken, sampai sampai slip gaji pun hanya ditanya apa di sini ada 
  uang korupsi, bila dijawab tidak ada maka langsung ditanda tangani, 
  akibatnya.jelegur di 2005 banyak yang kena kasus korupsi, memang 
  tidak semua daerah, tergantung dari APBD nya, bila APBD nya besar maka 
  korupsinya menjadi tidak ada, karena masih masuk kedalam nilai 'kepatutan', 
  sedang bagi daerah yang APBD nya rendah, maka jadilah koruptor dadakan, dan 
  media massa memblow up, sebagai kasus korupsi, padahal si koruptor sendiri 
  kebingungan dari mana bisa jadi koruptor, lha semua ditanda tangani secara 
  syah ( kasus awal terjadi di Sumbar kemudian merembet ke daerah lain ).

  Dan untuk periode 2005-2009 fungsi DPRD dikembalikan ke fungsi Legislatif 
  lagi, dan dampak dari periode 1999-2004 sudah kadung terpatri.
  Apakah hanya kader PDI-Perjuangan thok ?, neinnn saat itu semua anggota DPRD 
  mau tidak mau terlibat, hanya media massa sekali lagi

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-22 Terurut Topik gsuryana
Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa 
tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya:
1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali?

No comment, yang aku tahu pemilihan Gubernur pada saat itu dilakukan oleh 
DPRD.
Dan DPRD tidak mungkin mayoritas PDI-Perjuangan.
( lha untuk R1 saja bisa kepotong oleh poros tengah, dimana didunia ada 
istilah poros tengah ?, dan poros tengah berhasil dengan menghembuskan agar 
tidak terjadi banjir darah )

2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi 
korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, 
suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan 
politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika 
diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun 
penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum 
tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin 
apa yg begitu pesimis ttg masa depan?

Jawaban Mega di putar balik menjadi sederhana, bagi orang PDI-Perjuangan 
pada saat itu gerakannya sangat sulit, karena mendapatkan sorotan yang 
sangat tajam, padahal pemerintahannya belum berjalan sesuai dengan fungsi 
ketatanegaraan, dari HBB, ke GD sampai ke Mbak Mega terjadi eksalasi politik 
yang sedemikian cepat dan sangat penuh dengan intrik politik.
( mohon di ingat sejak 1998 sd 1999, dilanjut 1999-2001 lebih, dan 2001-2004 
ada 3 pergantian Presiden sedang sistim ketatanegaraan terjadi perubahan 
dari otoriter-demokrasi kemudian UU Otonomi Daerah plus penghapusan 2 
kementrian ditambah dengan perekonomian yang masih kacau.

3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg 
dilengserkan?

KKG tidak pernah dilengserkan yang terjadi KKG terlengserkan dan itu terjadi 
di internal partai plus di pemerintahan, karena pola kerja KKG yang terlalu 
frontal sedang situasi belum memungkinkan untuk serba frontal.

5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar 
(sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu 
korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan 
penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi 
wakil president, sempat diajak berkoalisi, untk berbagi kekuasaan jika nanti 
menang?

AT adalah politikus paling piawai di Indonesia itu tidak bisa dibantah, 
kasus Bulog tidak saja melibatkan AT melainkan GD pun menjadi ikut terlibat, 
dan siapa Presiden yang mampu mengatasi masalah korupsi yang sudah membabi 
buta ?, dan dengan cara seperti apa ?, bisa berikan sedikit informasi 
solusinya ?
Mengenai posisi wapresseingatku yang mengharapkan AT jadi wapres 
adalah TK, dan kemudian SBY ( sebelum memutuskan dengan SBY, AT sudah 
menggadangkan diri menjadi cawapresnya SBY di Cirebon dan sebagian daerah 
lainnya, dengan hasil akhir terpotong oleh gerakan JK ), yang pasti Golkar 
dibawah AT memenangkan pemilu di 2004, dan itu adalah sebuah kinerja yang 
sangat baik dari seorang AT, biarpun beliau mendapatkan tekanan kiri 
kanan.( kira kira siapa yang menekan ? )


Masih banyak lagi, jangan salahkan mediamassa yg memblowup, semua partai 
juga pernah diblowup.

PDI-Perjuangan sulit membela diri dibidang komunikasi publik, karena setiap 
gerakannya sudah terpotong terlebih dahulu, sedang membuat media massa 
sendiri membutuhkan waktu yang lama, pernah ada sebuah stasiun TV mau 
dilego, dan ketika deal sudah terjadi, malah dibatalkan sepihak, padahal 
media massa tersebut minimal bisa dipakai menjadi corong partai, dan sudah 
memiliki audience yang cukup luas di masyarakat.


Dari 35%menjadi 18% lantas 15%, sudah saatnya instrospeksi Bung! Bukan 
menyalahkan orang lain, itu hanya akan membuat simpatisannya kecewa berat, 
krn menimpakan kesalahan ke pihak luar berarti takkan ada perbaikan dari 
dalam.

Apa yang aku tulis sebelumnya, semua dikarenakan kemenangan 1999 yang tidak 
terduga, sehingga kader yang duduk di DPRD pun jadi terlena sedang kemampuan 
dibawah rata rata, dalam hal ini aku tidak pernah menyalahkan orang lain, 
melainkan menyalahkan kader sendiri yang memang sudah salah setting sejak 
awal, mohon dimengerti salah setting bukan karena disengaja, melainkan 
situasi dan kondisi yang memaksa, dan hanya kalangan kader aktif saja yang 
bisa memahaminya, padahal waktu pemilu sedemikian sempit.
( aku menulis bahwa semua kesalahan ada di kader partai sendiri yang 
terlanjur ke asyikan dengan apa yang sudah di perolehnya, padahal apa yang 
diperolehnya berbeda dengan tujuannya ).
Maaf dimana tulisan aku yang menyalahkan orang lain ?, aku minta maaf secara 
pribadi karena salah meng interpletasikannya.

Sungguh disayangkan, padahal Pdip satu2nya partai besar yg konsisten membela 
pluraritas dan multy kultural, satu2nya yg tegas menolak uu pornografi!

Dan selama itu pula PDI-Perjuangan akan tetap bergerak, 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik Edy Wijaya
lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang 
siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa 
indonesia? 

Apakah dia nanti berani mempertanggungjawabkan kontrak politik itu? la wong 
masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya.
Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. Bisa 
aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma wapres, 
keputusan ada di presiden..bla bla bla , jadi bau ruangan.

sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana.
Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua kok
kamu juga tau?
kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas 
penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg 
menurut kita terbaik deh.
Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi.




--- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:

From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 20, 2009, 11:37 AM
















  
  


Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para 
Tenglang, dan apakah para Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas 
mengenai kasus Mei ?.
Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak 
politik dengan siapa ?, siapa wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh 
masyarakat Tenglang Indonesia ?, dan apa jaminannya bila menanda tangani 
kontrak 
politik itu ada suara untuk PS ?
 
Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak 
neko neko minta kontrak politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang 
Indonesia yang bisa memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila 
ada 
kontrak politik tsb ?
 
Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para 
petinggi pada saat itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, 
mengapa di fokuskan ke PS ?
 
sur.

  - Original Message - 
  From: 
  Edy Wijaya 
  

  


  paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang 
bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini 
???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id 
wrote:



   




 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik ChanCT
Kang Sur yb,

Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba 
sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap 
netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya 
dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah 
kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling 
akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau 
kepastian begitu. 

Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi menuding 
fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya begitu! Saya 
hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit membantah 
tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk 
menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS 
bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan 
dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan 
Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, 
Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang 
meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi 
mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta 
ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada 
aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Begitu 
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, dengan tidak bermaksud sudah menuding 
apalagi memastikan PS yang gerakkan provokator itu.

PS dalam jajaran pejabat begitu tinggi, setidaknya dia berkemampuan untuk 
mengetahui, mencium siapa sesungguhnya yang gerakkan itu provokator, tapi, ... 
kenapa sampai lebih 11 tahun telah lewat tetap saja diam tak bersuara? Sebagai 
pangkostrad sekalipun cadangan strategis, dengan menguasai 44 batalyon, tentu 
berkekuatan lebih dari cukup untuk mentertibkan kerusuhan seandainya dia mau, 
dimana naluri kemanusiaan dia setelah melihat Kodam dan Polda diam tidak 
bergerak. Kenapa tetap saja biarkan dan diam? Seandainya lagi, kalau dia 
dapatkan perintah penglima ABRI untuk juga diam, sekalipun dia harus tunduk, 
... kenapa pula dia tidak ajukan pendapat lain dan membuka masalah dengan 
biarkan diri jadi kambing-hitam? Kenapa dia tidak ikuti jejak mertuanya dalam 
menumpas G30S, menggerakkan pasukan Kostrad atau Kopapsusnya untuk mentertibkan 
kerusuhan yang terjadi? Atau benar seperti kata jenderal Sintong, ketika itu PS 
sedang siap-siap lancarkan kudeta saja?

Ya, ... banyak masalah misterius dijenjang atas ketika itu, dan sudah 
seharusnya dijernihkan untuk mentuntaskan masalah. Masalah pelanggaran HAM 
berat yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa ini, jangan dibiarkan lewat 
begitu saja, apalagi untuk dilupakan. Lalu tokoh-tokoh yang seharusnya 
bertanggungjawab boleh saja lolos dari sanksi HUKUM. Syukur kalau orang-orang 
macam itu sudah keburu mati dan tidak bisa bikin korban berikut, tapi kalau 
ternyata malah berhasil pegang kekuasaan, itu kan sangat mengerikan?! Siapa 
bisa jamin tidak akan terulang lagi kerusuhan yang  mencelakan rakyat bahkan 
dengan jatuhkan korban lebih besar, ... dan kalau pengalaman begitu ditiru dan 
dilakukan oleh jenderal-jenderal lainnya, kan juga berarti celakakan rakyat 
lagi jadi berdarah-darah,  mudah-mudahan saja tidak sampai begitu.

Terus terang saja kang Sur, saya termasuk seorang yang kecewa pada Mega dengan 
dipilihnya PS sebagai cawaapresnya, ... yang saya kuatirkan akan membuat 
pendukungnya lebih merosot. 

Salam damai,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, June 20, 2009 11:29 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa





  Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna...

  PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, 
didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan 
Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak 
ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI.
  Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan 
semata.
  ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses 
masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan )

  PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti 
lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang 
paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu 
rising star bisa dibilang ada 3 orang.
  ( PS, Sintong dan SBY ),  makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu 
Wir, dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( 
hanya tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku 
pernah melihat aslinya )

  Selama masih ngotot

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik zhoufy
Kang Sur
Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap 
kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam ya 
diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ChanCT sa...@netvigator.com

Date: Sun, 21 Jun 2009 15:42:05 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Kang Sur yb,

Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba 
sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap 
netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya 
dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah 
kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling 
akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau 
kepastian begitu. 

Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi menuding 
fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya begitu! Saya 
hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit membantah 
tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk 
menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS 
bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan 
dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan 
Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, 
Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk menindas kerusuhan yang 
meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras menindas aksi 
mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang terjadi, Jakarta 
ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan vacum, tidak ada 
aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang meledak? Begitu 
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, dengan tidak bermaksud sudah menuding 
apalagi memastikan PS yang gerakkan provokator itu.

PS dalam jajaran pejabat begitu tinggi, setidaknya dia berkemampuan untuk 
mengetahui, mencium siapa sesungguhnya yang gerakkan itu provokator, tapi, ... 
kenapa sampai lebih 11 tahun telah lewat tetap saja diam tak bersuara? Sebagai 
pangkostrad sekalipun cadangan strategis, dengan menguasai 44 batalyon, tentu 
berkekuatan lebih dari cukup untuk mentertibkan kerusuhan seandainya dia mau, 
dimana naluri kemanusiaan dia setelah melihat Kodam dan Polda diam tidak 
bergerak. Kenapa tetap saja biarkan dan diam? Seandainya lagi, kalau dia 
dapatkan perintah penglima ABRI untuk juga diam, sekalipun dia harus tunduk, 
... kenapa pula dia tidak ajukan pendapat lain dan membuka masalah dengan 
biarkan diri jadi kambing-hitam? Kenapa dia tidak ikuti jejak mertuanya dalam 
menumpas G30S, menggerakkan pasukan Kostrad atau Kopapsusnya untuk mentertibkan 
kerusuhan yang terjadi? Atau benar seperti kata jenderal Sintong, ketika itu PS 
sedang siap-siap lancarkan kudeta saja?

Ya, ... banyak masalah misterius dijenjang atas ketika itu, dan sudah 
seharusnya dijernihkan untuk mentuntaskan masalah. Masalah pelanggaran HAM 
berat yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa ini, jangan dibiarkan lewat 
begitu saja, apalagi untuk dilupakan. Lalu tokoh-tokoh yang seharusnya 
bertanggungjawab boleh saja lolos dari sanksi HUKUM. Syukur kalau orang-orang 
macam itu sudah keburu mati dan tidak bisa bikin korban berikut, tapi kalau 
ternyata malah berhasil pegang kekuasaan, itu kan sangat mengerikan?! Siapa 
bisa jamin tidak akan terulang lagi kerusuhan yang  mencelakan rakyat bahkan 
dengan jatuhkan korban lebih besar, ... dan kalau pengalaman begitu ditiru dan 
dilakukan oleh jenderal-jenderal lainnya, kan juga berarti celakakan rakyat 
lagi jadi berdarah-darah,  mudah-mudahan saja tidak sampai begitu.

Terus terang saja kang Sur, saya termasuk seorang yang kecewa pada Mega dengan 
dipilihnya PS sebagai cawaapresnya, ... yang saya kuatirkan akan membuat 
pendukungnya lebih merosot. 

Salam damai,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, June 20, 2009 11:29 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa





  Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna...

  PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, 
didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan 
Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak 
ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI.
  Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan 
semata.
  ( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses 
masuknya tokoh ke partai PDI-Perjuangan )

  PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik gsuryana

- Original Message - 
From: Edy Wijaya

lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang 
siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa 
indonesia?
+++
Nelayan sudah ada ormasnya ( bukan berarti untuk seluruh nelayan yang ada di 
Indonesia ), demikian juga dengan Mahasiswa ada BEM nya ( tinggal dilihat 
berapa banyak BEM dari Universitas yang ikut menanda tanganinya ). biarpun 
untuk kedua ormas tersebut pada akhirnya untuk semua.

Lha Tenglang ?, PSMTI ?, INTI ?...yang mana ?, siapa tokohnya ?



Apakah dia nanti berani mempertanggungjawabkan kontrak politik itu? la wong 
masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya.
Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. 
Bisa aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma 
wapres, keputusan ada di presiden..bla bla bla , jadi bau ruangan.

sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana.
Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua 
kok
kamu juga tau?
kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas 
penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg 
menurut kita terbaik deh.
Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi.
+++

Anda belum menjawab siapa tokoh Tenglang yang bisa memberikan suara bila ada 
kontrak politik dengan PS.

Aku juga fokus kemasalah kontrak politik koq.

sur.





--- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo.net.id


Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para 
Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk 
PS ?

Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
tsb ?

Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan 
ke PS ?

sur.
- Original Message - 
From: Edy Wijaya

paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana  



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik gsuryana
Yup..
Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat 
bisa tahu dan menduga duga.
Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan.
Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang 
pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang 
sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, 
BAIS dan tentunya juga agen asing.
( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, 
begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga 
asing masuk ).
Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang 
Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum 
di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang 
bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( 
seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya 
PS/Gerindra.

Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ?

Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi 
difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung 
jawab ?.

Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan 
mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di 
PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak 
benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya.

Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, 
memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami 
perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau 
harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, 
harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 
3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan 
sampai ke akar rumput ).

So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau 
berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus 
PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang 
menyukai tulisan yang bernuansa politis.

Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat 
menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku.
( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan 
dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa 
depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang 
mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang 
memalukan )

Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, 
adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( 
silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 
dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan 
mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun  dengan isi 
yang sama ).

Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama 
lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, 
mohon direnungkan dengan kepala dingin.

Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa? bukan Mei semata. apalagi untuk 
Mei, aku memiliki banyak sanak saudara di Jakarta yang tinggal menyebar di 
semua wilayah JKT, dan rumah ku di Bogor menjadi tempat pengungsian kaum 
Perempuan, sedang yang Pria melakukan penjagaan dan siap kabur setiap saat, 
bukan lah sebuah pengalaman yang menyenangkan karena beberapa hari serba was 
was siapa kena korban dan siapa tidak kena.

sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT 


  Kang Sur yb,

  Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba 
sekali memberikan penjelasan tambahan, tapi dengan syarat, cobalah bersikap 
netral dalam menilai PS, jangan memastikan lebih dahulu PS hanya 
dikambing-hitamkan, tapi juga tidak usah memastikan PS terlibat. Masalah 
kepastian sebagai putusan terakhir menilai pribadi PS, kita taroh dipaling 
akhir saja, dan tidak perlu kita-kita orang kecil yang beri keputusan atau 
kepastian begitu. 

  Dengan sikap kang Sur memastikan PS hanya dikambing-hitamkan, menjadi 
menuding fokus saya hanya pada PS seorang? Padahal tidak ada maksud saya 
begitu! Saya hanya ajukan keraguan saya, dan tidak seharusnya PS hanya berkelit 
membantah tuduhan yang selama ini diisukan, tanpa memberikan penjelasan untuk 
menjernihkan masalah. Saya tidak menuding PS, tapi ajukan pertanyaan: kalau PS 
bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan bertruk-truk itu bukan 
dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan mahasiswa dari parpol dan 
Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, kenapapula Kodam dan Polda, 
Kapolri diam-diam 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik gsuryana
Seingatku PS sudah menjawab tuduhan tuduhan mengenai Mei yang ditujukan kepada 
dirinya, dan tidak sedikit dijelaskan lagi dimasa kampanye ini.

Dan memang tidak di expose kemedia massa ( untuk ini silahkan tanya ke media 
massa mengapa tidak meng expose kasus penjelasan PS bahw aPS tidak terlibat 
dengan kasus Mei kepada media massa ? ), daripada media massa menulis kasus 
Manohara.

Dan adalah tidak etis bila menjelaskan detail dari semua peristiwa Mei sesuai 
dengan apa yang diketahui oleh seorang PS, karena apa yang diucapkannya apapun 
isinya hasil akhir akan tetap membuat situasi menjadi bertambah kacau. ( 
silahkan renungkan bila dampak cerita yang sangat mudah menimbulkan Pro dan 
Kontra nya )

Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam hal 
ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat proaktif 
untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini diam, 
seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian tololnya 
dan apa mereka ketiduran ?

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 



  Kang Sur
  Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap 
kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam ya 
diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT



--
  From: ChanCT 


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik zhoufy
Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo?  Hanya krn dia 
telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah 
menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng 
mega!

Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka 
tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! 

Kalau membandingkan kemerosotan, PDI mengalami kemerosotan terbesar! Dari 35 % 
menjadi 15% bung! Ini apakah bukan menandakan kekecewaa rakyat? Terutama 
penurunan dari 35% menjadi 18% pd pemilu sebelumnya, dimana mega masih menjadi 
presiden! Ini jelas menunjukkan mega telah kehilangan kepercayaan rakyat.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sun, 21 Jun 2009 23:25:55 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Yup..
Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat 
bisa tahu dan menduga duga.
Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan.
Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang 
pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang 
sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, 
BAIS dan tentunya juga agen asing.
( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, 
begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga 
asing masuk ).
Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang 
Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum 
di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang 
bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( 
seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya 
PS/Gerindra.

Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ?

Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi 
difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung 
jawab ?.

Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan 
mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di 
PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak 
benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya.

Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, 
memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami 
perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau 
harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, 
harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 
3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan 
sampai ke akar rumput ).

So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau 
berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus 
PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang 
menyukai tulisan yang bernuansa politis.

Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat 
menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku.
( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan 
dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa 
depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang 
mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang 
memalukan )

Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, 
adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( 
silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 
dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan 
mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun  dengan isi 
yang sama ).

Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama 
lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, 
mohon direnungkan dengan kepala dingin.

Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa² bukan Mei semata. apalagi untuk 
Mei, aku memiliki banyak sanak saudara di Jakarta yang tinggal menyebar di 
semua wilayah JKT, dan rumah ku di Bogor menjadi tempat pengungsian kaum 
Perempuan, sedang yang Pria melakukan penjagaan dan siap kabur setiap saat, 
bukan lah sebuah pengalaman yang menyenangkan karena beberapa hari serba was 
was siapa kena korban dan siapa tidak kena.

sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT 


  Kang Sur yb,

  Maaf seandainya jawaban saya malah jadi bikin bingung, ... saya akan coba 
sekali memberikan penjelasan tambahan

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik agoeng_set
Aktivis banyak jenis jg kok, di kampus jg banyak korupsi terutama di bem, senat 
dll, banyak yg taon 98 mendadak jd aktifis dadakan yg top. Bahkan rama pratama 
pun sempat kena isu korupsi. So ga bisa jadi patokan klo para aktifis ikut trus 
berarti bersih, bisa aja aktivisnya yg emang kotor.
-Original Message-
From: zho...@yahoo.com

Date: Sun, 21 Jun 2009 20:48:31 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo?  Hanya krn dia 
telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah 
menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng 
mega!

Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka 
tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! 

Kalau membandingkan kemerosotan, PDI mengalami kemerosotan terbesar! Dari 35 % 
menjadi 15% bung! Ini apakah bukan menandakan kekecewaa rakyat? Terutama 
penurunan dari 35% menjadi 18% pd pemilu sebelumnya, dimana mega masih menjadi 
presiden! Ini jelas menunjukkan mega telah kehilangan kepercayaan rakyat.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sun, 21 Jun 2009 23:25:55 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Yup..
Pada hakekatnya masalah Mei adalah sebuah tragedi yang sebenarnya masyarakat 
bisa tahu dan menduga duga.
Dan dugaan tidak akan menjadi masalah, karena namanya juga dugaan.
Dan akan menjadi masalah disaat memaksakan kehendak kepada seseorang 
pangkostrad, mengapa tidak mempertanyakan kepada Pangab, Pangti ( sekarang 
sudah terlambat karena sudah almarhum ), Pangdam, Kapolda, Kapolri, BIN, BIA, 
BAIS dan tentunya juga agen asing.
( mohon di ingat agen asing sudah masuk lama sebelum tragedi Mei berlangsung, 
begitu mahasiswa mulai melakukan banyak demo dan orasi, pada saat itu juga 
asing masuk ).
Dan mohon di ingat mahasiswa terutama PRD melakukan orasinya di kandang 
Banteng, sampai akhirnya beberapa aktivis di ciduk ( oleh tim mawar PS sebelum 
di angkat jadi Pangkostrad ), dan para aktivis saat ini malah banyak yang 
bergabung dengan PS malah beberapa diantaranya menjadi anggota DPR Pusat ( 
seingatku ada sekitar 3 orang dedengkot aktivis masuk ke DPR melalui partainya 
PS/Gerindra.

Apakah para Aktivis tersebut tidak peduli dengan peristiwa Mei ?

Yang menjadi aku prihatin, mengapa kasus Mei yang sedemikian besar menjadi 
difokus kan kepada seorang PS ? berdasarkan apa sehingga PS harus bertanggung 
jawab ?.

Bila sekarang tidak memilih Mega pun, silahkan, lha aku pribadi tidak akan 
mendapatkan bintang jasa maupun materi bila Mega menang, biarpun aku aktif di 
PDI-Perjuangan yang pasti pilihanku adalah kebenaran, dan bila dibenak ku tidak 
benar, aku cukup tiarap dari partai, lha dibayar kagak, keluar uang mah iya.

Mengenai kemerosotan PDI-Perjuangan, jujur saja bukan karena Mega ansich, 
memang kader partai yang ada belum terbiasa dengan kondisi yang cepat mengalami 
perubahan, dan ini bukan dialami oleh PDI-Perjuangan semata, kita mau tidak mau 
harus melihat peta politik secara nasional, semisal PDI-Perjuangan yang turun, 
harus diteliti karena apa, demikian juga Golkar yang turun, dan PPP ( aku tulis 
3 partai ini karena ke 3 partai ini sudah eksis lama dan memiliki jaringan 
sampai ke akar rumput ).

So bagi yang tidak suka PS, silahkan saja pilih yang lain aku tidak mau 
berkampanye mengenai Capres di millis ini. ( Bila Pak Chan tidak membawa kasus 
PS ke millis ini, aku juga tidak akan memberi komentar karena millis ini kurang 
menyukai tulisan yang bernuansa politis.

Aku hanya tidak suka membawa kasus Mei yang merupakan tragedi besar dibuat 
menjadi tragedi karena ulah seorang PS, terlalu bodoh menurut pandanganku.
( BIla memang ulah PS seorang maka penghentian jabatan Pangkostrad bukan 
dikarenakan kasus penculikan, ingat dicopot dari posisi Letjen dengan masa 
depan cerah adalah sebuah pukulan paling menyakitkan bagi orang yang 
mengalaminya, dan dicopot karena kasus penculikan adalah pencopotan yang 
memalukan )

Untuk pelanggaran HAM berat, yang bisa mengadili adalah Mahkamah International, 
adalah mustahil pelanggar HAM berat di adili oleh negara dimana dia tinggal. ( 
silahkan pelajari kasus kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari 65 sd 1998 
dimana peranan Mahkamah International ?, banci kah ?, merem kah ? ), dan 
mengapa baru sekarang di ulang ulang lagi lagu lama ? ( 11 tahun  dengan isi 
yang sama ).

Mengapa tidak belajar dari pengalaman ?, apa acara tahunan akan tetap sama 
lagunya, bahwa Mei tanggung jawab nya ada di para Jendral dan terutama di PS ?, 
mohon direnungkan dengan kepala dingin.

Mohon di ingat aku peduli dengan peristiwa² bukan Mei semata. apalagi untuk 
Mei, aku memiliki banyak

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik B.H. Jo
Quote:
 Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam 
 hal ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat 
 proaktif untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini 
 diam, seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian 
 tololnya dan apa mereka ketiduran ?
End of quote.

Saya tidak mengerti koq yg. disalahkan Mahkamah Internasional/MI. MI tidak 
mempunyai pegawai2 disetiap negara. MI bertindak berdasarkan data2 yg. didapat 
dan dilaporkan kpd. MI oleh orang2 setempat/dalam negeri. Kalau informasi ttg. 
pelangaran HAM dan dalangnya ditutupi dan dimanipulasi oleh dalang dan 
begundalnya dan juga simpatisannya, tentu saja MI tidak bisa bertindak.

BH Jo

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:

 Seingatku PS sudah menjawab tuduhan tuduhan mengenai Mei yang ditujukan 
 kepada dirinya, dan tidak sedikit dijelaskan lagi dimasa kampanye ini.
 
 Dan memang tidak di expose kemedia massa ( untuk ini silahkan tanya ke media 
 massa mengapa tidak meng expose kasus penjelasan PS bahw aPS tidak terlibat 
 dengan kasus Mei kepada media massa ? ), daripada media massa menulis kasus 
 Manohara.
 
 Dan adalah tidak etis bila menjelaskan detail dari semua peristiwa Mei sesuai 
 dengan apa yang diketahui oleh seorang PS, karena apa yang diucapkannya 
 apapun isinya hasil akhir akan tetap membuat situasi menjadi bertambah kacau. 
 ( silahkan renungkan bila dampak cerita yang sangat mudah menimbulkan Pro dan 
 Kontra nya )
 
 Yang mampu mengatasi kasus HAM, yang terbaik adalah diluar Indonesia dalam 
 hal ini Mahkamah International, dan biasanya Mahkamah International sangat 
 proaktif untuk kasus kasus pelanggaran HAM berat, dan mengapa sampai saat ini 
 diam, seribu bahasa ?, apakah orang² di Mahkamah International sedemikian 
 tololnya dan apa mereka ketiduran ?
 
 sur.
   - Original Message - 
   From: zho...@... 
 
 
 
   Kang Sur
   Jelasnya begini, seorang rakyat biasa berhak diam jika takut mengungkap 
 kejahatan kemanusiaan, tapi seorang calon pemimpin seperti prabowo jika diam 
 ya diragukan integritasnya, apalagi dia telah dituduh 
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 
 --
   From: ChanCT





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik Edy Wijaya
INTI lo tau, ormas nelayan apa coba tolong disebutin :-
BEM itu dari dulu cuma aji mumpung siapa tau terkenal nantinya, coba sebutin yg 
kuliahnya bener dan sukses juga ketua BEM
mungkin aku yg salah ;-))



--- On Sun, 6/21/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:

From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 21, 2009, 11:59 AM
















  
  

- Original Message - 

From: Edy Wijaya



lohhh??? dia kan bikin kontrak politik dg nelayan dan juga mahasiswa. emang 

siapa wakil nelayan/mahasiswa yang benar benar diakui oleh nelayan/mahasiswa 

indonesia?

+++

Nelayan sudah ada ormasnya ( bukan berarti untuk seluruh nelayan yang ada di 

Indonesia ), demikian juga dengan Mahasiswa ada BEM nya ( tinggal dilihat 

berapa banyak BEM dari Universitas yang ikut menanda tanganinya ). biarpun 

untuk kedua ormas tersebut pada akhirnya untuk semua.



Lha Tenglang ?, PSMTI ?, INTI ?... yang mana ?, siapa tokohnya ?



Apakah dia nanti berani mempertanggungjawab kan kontrak politik itu? la wong 

masa lampau aja gak ada tanggung jawabnya.

Ok bukan cuma dia sendiri, la kan sekarang aja posisi cuma cawapres doang. 

Bisa aja dia lepas tanggung jawab kontrak politik itu karena dia cuma 

wapres, keputusan ada di presiden ..bla bla bla , jadi bau ruangan.



sesuai judul/subyek diatas kan ttg PS, makanya kita fokus disana.

Tentu bukan cuma dia, teman2nya jg tau, kerabatnya, kroninya juga tau semua 

kok

kamu juga tau?

kalo saya taunya ada provokator, masyarakat sekitar ikut pesta diatas 

penderitaan orang lain. Kalo gak ada niat membongkar ya udah, jalanin aja yg 

menurut kita terbaik deh.

Intinya lagi, kalo gak mau bongkar ya gak usah dateng pamer bodi.

+++



Anda belum menjawab siapa tokoh Tenglang yang bisa memberikan suara bila ada 

kontrak politik dengan PS.



Aku juga fokus kemasalah kontrak politik koq.



sur.



--- On Sat, 6/20/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote:



From: gsuryana gsury...@indo. net.id



Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para 

Tenglang diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.

Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 

wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 

dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk 

PS ?



Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 

politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 

memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 

tsb ?



Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 

itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan 

ke PS ?



sur.

- Original Message - 

From: Edy Wijaya



paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!

Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???



--- On Wed, 6/17/09, gsuryana  




 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik seng goan lim
Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking 
sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran adanya progress 
dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan 
sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar 
dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.
 
Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat 
utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir 
tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya 
spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada 
kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut 
bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus 
tsb.. 
 
salam
seng goan  
 
 


--- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, 20 June, 2009, 10:44 PM









From: seng goan lim

Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi 
misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa 
(nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu 
menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya 
power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa..
+
Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan 
mengikuti jalur hukum yang memang berlaku.

Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila 
bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan 
dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya 
di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, 
bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak 
mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 
( pemilu dipercepat menjadi 2004 ).

Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar 
hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi 
penuh dengan keributan.
( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya 
adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main 
sendiri )

sur. 

















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-21 Terurut Topik zhoufy
Kalau semua presiden menyerahkan semua masalah penegakan ham dan keadilan 
keproses hukumyg jalan di tempat, untuk apa dalam kampanye bicara masalah 
penegakan keadilan segala? Bahkan usaha menegakkan pemerintahan yg bersih juga 
bukan urusan president, karena yg ngurus adalah pengadilan pidana korupsi?
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: seng goan lim k4l...@yahoo.com

Date: Sun, 21 Jun 2009 19:20:55 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Pak Sur, yg dimaksud mengambil jalur hukum itu yg bagaimana ? hehehe saking 
sunyinya proses jalur hukum tsb  sampai nggak pernah kedengeran adanya progress 
dr kasus tsb dari mulai mega jd wapres trus jd pres, bahkan lengser dan 
sekarang jd capres lagi.. nggak ada kedengeran sama sekali. Pak, banyak 
simpatisan PDIP yg dulunya begitu militan dan setia akhirnya kecewa lalu bubar 
dan mengambil jalan berpisah dgn mega krn kasus yg bpk sebut kudatuli ini.
 
Dalam hal ini saya tidak bicara ttg sakit hati melainkan proses hukum atau niat 
utk melakukan klarifikasi atas suatu kasus besar di indonesia itu hampir 
tidak dimiliki oleh pemimpin2nya, terlalu banyak hitungan politik shg akhirnya 
spt biasa rakyat yg menjadi korban tetap saja menjadi korban tanpa ada 
kejelasan siapa yg menjadikan mereka korban, sebabnya apa dll. Makanya sy sebut 
bahkan seorang presidenpun (megawati saat itu) tdk bisa (tdk mau?)membuka kasus 
tsb.. 
 
salam
seng goan  
 
 


--- On Sat, 20/6/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, 20 June, 2009, 10:44 PM









From: seng goan lim

Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi 
misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa 
(nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu 
menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya 
power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa..
+
Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan 
mengikuti jalur hukum yang memang berlaku.

Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila 
bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan 
dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya 
di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, 
bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak 
mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 
( pemilu dipercepat menjadi 2004 ).

Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar 
hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi 
penuh dengan keributan.
( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya 
adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main 
sendiri )

sur. 

















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik gsuryana
Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang 
diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ?

Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
tsb ?

Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke 
PS ?

sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 

paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:



   





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik gsuryana
Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna...

PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, 
didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan 
Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak 
ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI.
Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata.
( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya 
tokoh ke partai PDI-Perjuangan )

PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti 
lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang 
paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu 
rising star bisa dibilang ada 3 orang.
( PS, Sintong dan SBY ),  makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu Wir, 
dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( hanya 
tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku pernah 
melihat aslinya )

Selama masih ngotot menuduh PS sebagai dalang Mei, maka selama itu pula otak 
sudah tercuci dan selama itu pula kasus Mei tidak akan pernah terungkap, karena 
belum apa apa sudah di fokus kan ke seorang PS, dan itu bisa membuat kasus Mei 
semakin hilang.

Yang belum bisa menjawab, mengapa dunia Barat dalam hal ini Mahkamah 
International tidak melakukan black list kepada para Jendral Indonesia yang 
pada saat itu memiliki kemampuan untuk menggerakan pasukan dan polisi ( mulai 
dari Pandam, Kapolda, Pangab, Kasad, sedang Pangkostrad sekali lagi bukan 
jabatan yang mampu secara langsung memerintahkan pasukan bisa bergerak kesana 
sini, Pangkostrad hanya bisa mem BKO kan pasukan ke Pandam, Kapolda dan ini pun 
bisa diperintah oleh Pangti dan Pangab.

Padahal berdasarkan gosip banyak nian cacat TNI dijaman Cang Atoada apa 
dibalik ini semua ?

Kadang aku bingung juga dengan Pak Chan, karena fokusnya hanya ke satu orang 
PS, padahal untuk bisa menggerakan kerusuhan pada saat itu bukan Jakarta saja, 
masih ada Medan, Solo dalam hal ini minimal ada tambahan 2 Pangdam dan 2 
Kapolda selain Jakarta.

Aku biarpun tinggal di Bogor bukan nya tidak prihatin, lha banyak kerabat dan 
saudaraku tinggal di Jakarta, apa aku juga tidak kecewa ?

Bila bertanya mengapa Jakarta Vakum ?.mengapa ditanyakan ke PS ?, kan 
ada Pangdam, dan Kapolda ( mohon di ingat pada saat itu Polisi banyak menerima 
pasukan yang di BKO kan dari TNI, karena belum dipecah seperti saat ini, dimana 
Polisi dan TNI sudah menjadi 2 organisasi terpisah. )
Silahkan tanya kepada Pak Safry Samsoedin dan Kapolda Hamaminata (?)

sur.
ps.
Mengenai Sintong...no comennt, yang aku tahu beliau sangat dekat dengan 
HBB
  - Original Message - 
  From: ChanCT 



  Kang Sur yb,

  Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi 
Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya 
yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan 
baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa 
sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan 
dibiarkan saja tetap gelap dan misterius.

  Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei 
itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa 
sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang 
berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak 
mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, 
seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan 
begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya 
masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari 
mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa.

  Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan 
bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan 
mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, 
kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk 
menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras 
menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang 
terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan 
vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang 
meledak? 

  Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 
oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi 
tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para 
korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak 
tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab.

  Salam,
  ChanCT

- 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik gsuryana

From: seng goan lim


Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi 
misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa 
(nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu 
menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya 
power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa..
+
Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan 
mengikuti jalur hukum yang memang berlaku.

Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila 
bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan 
dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya 
di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, 
bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak 
mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 
( pemilu dipercepat menjadi 2004 ).

Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar 
hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi 
penuh dengan keributan.
( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya 
adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main 
sendiri )

sur. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik gsuryana
Millis T-net bukan mills milik partai tertentu, disana ada dukung dukungan dari 
semua capres, ada yang mendukung SBY, JK dan Mega.
Adalah keliru bila menyebut millis T-net sebagai corong dari PS, lha nulis nya 
jarang banget ( seingatku di pemilu Legislatif doangan, ntu juga hanya satu dua 
postingan, yang jelas mengundang makan mah iya )

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  _tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa




  Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep 
makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran 
yg ngomong2 politik sekedar utk curhat.
  Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin 
kampanye, bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling 
list untuk kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau 
moderator?) Millis Yg coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? 

  Sent from my BlackBerry®


Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik zhoufy
Mengenai keterlibatan prabowo masih bisa diperdebatkan. Tapi jika menilai 
integritas seorang hanyandarkan pemihakan sebuah partai dlm hal ini PDIP, ini 
yg bisa bias!
Saya telah amati perjalanan PDIP selama ini, dan saya bisa ambil kesimpulan: 
seperti partai2 lainnya, PDIP telah mulai luntur semangatnya utk menegakkan 
kebenaran, dia telah terjebak dlm kepentingan perebutan kekuasaan sesaat, 
bahkan hanyut dlm politik uang . Semua ini bisa kita amati dlm pemilihan 
gubernur DKI Sutyoso, dan pemilihan kepala daerah yg lain, mereka ngotot 
mencalonkan tokoh yg ditolak masyarakat . Maka akibatnya PDIP dari pemilu ke 
pemilu semakin terpuruk, ditinggalkan simpatisannya. (Masih ingat kengototan 
mega saat tak mau mengganti jaksa agung yg sudah jatuh pamor krn kasus korupsi?)
Khusus pilihannya pada Prabowo, ini sebenarnya juga bukan pilihan iklas PDIP! 
Ini adalah pilihan terpaksa. Jika bukan dng Prabowo, Megawati tak bisa 
mencalonkan diri sbg presiden krn suaranya tak cukup! Mau dng siapa lagi? 
Partai lain yg punya cukup suara sdh menjatuhkan pilihan ke calon lain.
Ini juga menunjukkan demi kekuasaan, ideologi bisa dikorbankan, ini bukan hanya 
berlaku di PDIP, juga partai2 lain. Mereka bisa ganti2 pasangan dan sekutu 
setiap saat, dan dng partai mana saja, warna ideologi tak dilihat lagi, yg 
penting dpt bagian kekuasaan. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sat, 20 Jun 2009 22:29:39 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Sebenarnya ada 1 kesimpulan yang patut dicerna...

PDI-Perjuangan dibawah Mega memiliki sebuah komitment yang sangat ketat, 
didalam berhubungan dengan para mantan tentara, sebelum bisa bertemu dengan 
Mega, maka otomatis akan meliwati beberapa filter, karena PDI-Perjuangan tidak 
ingin nama partai menjadi rusak karena salah memilih orang, apalagi dari TNI.
Sayangnya umum tidak mau memperhatikan detail ini, hanya menyama ratakan semata.
( Maaf aku memang kader PDI-Perjuangan, jadi minimal mengetahui proses masuknya 
tokoh ke partai PDI-Perjuangan )

PS sudah bisa dipastikan dijadikan kambing hitam, karena Cang Ato sudah pasti 
lengser ( lha di tanjung priok sudah ada yang jaga ketat koq ), dan siapa yang 
paling mudah dijadikan kambing hitam setelah Cang Ato lengser ?, di saat itu 
rising star bisa dibilang ada 3 orang.
( PS, Sintong dan SBY ),  makanya memberi mandat penuh ke Pangab waktu itu Wir, 
dan Wir memang memiliki surat mandat penuh mirip dengan super semar ( hanya 
tidak digunakan oleh Wir , dan pernah di perlihatkan ke umum juga aku pernah 
melihat aslinya )

Selama masih ngotot menuduh PS sebagai dalang Mei, maka selama itu pula otak 
sudah tercuci dan selama itu pula kasus Mei tidak akan pernah terungkap, karena 
belum apa apa sudah di fokus kan ke seorang PS, dan itu bisa membuat kasus Mei 
semakin hilang.

Yang belum bisa menjawab, mengapa dunia Barat dalam hal ini Mahkamah 
International tidak melakukan black list kepada para Jendral Indonesia yang 
pada saat itu memiliki kemampuan untuk menggerakan pasukan dan polisi ( mulai 
dari Pandam, Kapolda, Pangab, Kasad, sedang Pangkostrad sekali lagi bukan 
jabatan yang mampu secara langsung memerintahkan pasukan bisa bergerak kesana 
sini, Pangkostrad hanya bisa mem BKO kan pasukan ke Pandam, Kapolda dan ini pun 
bisa diperintah oleh Pangti dan Pangab.

Padahal berdasarkan gosip banyak nian cacat TNI dijaman Cang Atoada apa 
dibalik ini semua ?

Kadang aku bingung juga dengan Pak Chan, karena fokusnya hanya ke satu orang 
PS, padahal untuk bisa menggerakan kerusuhan pada saat itu bukan Jakarta saja, 
masih ada Medan, Solo dalam hal ini minimal ada tambahan 2 Pangdam dan 2 
Kapolda selain Jakarta.

Aku biarpun tinggal di Bogor bukan nya tidak prihatin, lha banyak kerabat dan 
saudaraku tinggal di Jakarta, apa aku juga tidak kecewa ?

Bila bertanya mengapa Jakarta Vakum ?.mengapa ditanyakan ke PS ?, kan 
ada Pangdam, dan Kapolda ( mohon di ingat pada saat itu Polisi banyak menerima 
pasukan yang di BKO kan dari TNI, karena belum dipecah seperti saat ini, dimana 
Polisi dan TNI sudah menjadi 2 organisasi terpisah. )
Silahkan tanya kepada Pak Safry Samsoedin dan Kapolda Hamaminata (?)

sur.
ps.
Mengenai Sintong...no comennt, yang aku tahu beliau sangat dekat dengan 
HBB
  - Original Message - 
  From: ChanCT 



  Kang Sur yb,

  Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi 
Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya 
yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan 
baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa 
sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan 
dibiarkan saja tetap gelap dan misterius.

  Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik zhoufy
Bgmn dng kengototan PDIP mencalonkan Sutyoso kembali? Padahal oleh pengikut 
PDIP sendiri dia dianggap sbg yg bertanggung jawab dlm kasus 27 juli? 
Untk mencalonkan seorang kan tak perlu pembuktian di pengadilan kan?
Dan mau tahu apa akibatnya? PDIP terjun bebas dlm pemilu di DKI! Dari no1 
menjadi nomor sekian( 4 atau 5). Apakah kesalahan ini masih mau dibela?
Di negeri lain, saat partai mengalami kemunduran besar, pemimpinnya memilh 
lengser atau dilengserkan. Gimana dng megawati?  Kami tdk kalah, hanya kurang 
suara! Hahaha dagelan apa lagi? 
Catatan: pada pemilu yang lalu, saya memilih megawati, krn faktor yusuf kalla

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sat, 20 Jun 2009 22:44:28 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa



From: seng goan lim


Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi 
misteri, coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa 
(nggak mau ?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu 
menjadi korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya 
power yg begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa..
+
Maaf khusus peristiwa Kudatuli, Mega bukannya tidak perduli melainkan 
mengikuti jalur hukum yang memang berlaku.

Sejak BK 'dilengserkan' keluarga BK boleh dibilang di 'kucilkan', jadi bila 
bicara sakit hati, sepertinya tidak ada yang lebih sakit hati dibandingkan 
dengan keluarga BK, silahkan renungkan sebagai anak Presiden begitu ayahnya 
di 'kucilkan' semua fasilitas dicabut, sampai sampai sekolahpun di persulit, 
bila mau main balas dendam maka ketika menjadi R1 bukan hal yang tidak 
mungkin, apalagi pada saat itu memiliki wewenang menjabat bisa sampai 2009 
( pemilu dipercepat menjadi 2004 ).

Sekali 'seseorang' yang menjadi penguasa memakai power nya untuk melanggar 
hukum ( menyuruh sambil maksa ) maka disaat itu pula negara akan menjadi 
penuh dengan keributan.
( milis ini cukup banyak menulis tentang budaya, dan salah satu dari budaya 
adalah mengikuti aturan hukum yang sudah ada, bukannya membuat aturan main 
sendiri )

sur. 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik zhoufy
Bacalah pernyataan saya dng jelas Bung!
Saya mengatakan bhw T net dimanfaatkan oleh Prabowo, tdk menuduh T net 
mendukung Prabowo! Ini bedakan?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sat, 20 Jun 2009 22:47:40 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Millis T-net bukan mills milik partai tertentu, disana ada dukung dukungan dari 
semua capres, ada yang mendukung SBY, JK dan Mega.
Adalah keliru bila menyebut millis T-net sebagai corong dari PS, lha nulis nya 
jarang banget ( seingatku di pemilu Legislatif doangan, ntu juga hanya satu dua 
postingan, yang jelas mengundang makan mah iya )

sur.
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa




  Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep 
makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran 
yg ngomong2 politik sekedar utk curhat.
  Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin 
kampanye, bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling 
list untuk kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau 
moderator?) Millis Yg coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? 

  Sent from my BlackBerry®



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-20 Terurut Topik zhoufy
Sudahlah Bung Sur, kita lihat saja hasilnya nanti, pilihan megawati atas 
Prabowo mendatangkan berkah atau petaka! Hasil suara megawati terdongkrak atau 
tergelincir...

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Sat, 20 Jun 2009 22:37:07 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Saat ini PS sudah banyak bertemu dengan para Tenglang, dan apakah para Tenglang 
diam tidak mempertanyakan sampai tuntas mengenai kasus Mei ?.
Mengenai kontrak politik, memang bikin kontrak politik dengan siapa ?, siapa 
wakil Tenglang yang benar benar diakui oleh masyarakat Tenglang Indonesia ?, 
dan apa jaminannya bila menanda tangani kontrak politik itu ada suara untuk PS ?

Ada ormas Lampion Nusantara mendukung PS, dan tidak neko neko minta kontrak 
politik dengan PS, boleh tahu siapa dedengkot Tenglang Indonesia yang bisa 
memastikan suara Tenglang Indonesia akan memilih PS bila ada kontrak politik 
tsb ?

Yang mengetahui peristiwa Mei, sudah jelas para petinggi pada saat 
itusilahkan tanya, lha yang tahu bukan PS doangan, mengapa di fokuskan ke 
PS ?

sur.
  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 

paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:



   






Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-19 Terurut Topik zhoufy
Jadi kesimpulannya cuman satu: pura2 tidak tahu! 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: sunny am...@tele2.se

Date: Fri, 19 Jun 2009 06:34:34 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Semua petinggi tentara tahu, karena  diberi briefing situasi negara. 

  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa





paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


  From: gsuryana gsury...@indo.net.id
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto 
dengan Kalangan Tionghoa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM


  Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
  Eniwe
  Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk 
menggerakan 
  pasukan.
  Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
  Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
  Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, 
lha 
  siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri 
dan 
  Pangab, serta Pangdam ?

  sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT


  Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
  berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena 
tidak 
  ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi 
dari 
  tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. 
Prabowo pun 
  menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan 
proyek dan 
  suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak 
memerintah. 
  Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan 
bagaimana 
  perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

  Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak 
bisa 
  lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia 
sebagai 
  Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
  mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. 
Mengapa di 
  tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada 
aparat 
  keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

  Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran 
bahwa 
  segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
  berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang 
lakukan 
  teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
  rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak 
rumah-rumah 
  dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah 
Pribumi, 
  Rumah Pribumi Muslim, ...

  Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan 
saya. 
  Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa 
diatas 
  Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan 
menyangkal, 
  tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek 
gerakkan 
  segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan 
dia 
  yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera 
bertindak 
  untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo 
sebagai 
  pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
  Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai 
anak 
  bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa 
yang 
  turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei 
'98 
  bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
  penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga 
untuk 
  mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa 
mentuntaskan 
  pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

  Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita 
tunggu, 
  ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan 
PILPRES 2009 
  bulan depan.

  Salam,
  ChanCT

  - Original Message - 



  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-19 Terurut Topik seng goan lim
Hehehehe capek juga ikutin topik prabowo ini udah sekian banyak yg nulis tp 
nggak ada satupun yg bisa memberi kepastian.. yg ada cuman.. saya dengernya 
gini... aku dengernya gitu... lama2 jd cuman gosip2 aja.
 
Peristiwa kerusuhan rasial 13/14 mei kayaknya akan selamanya menjadi misteri, 
coba aja liat dulu waktu Megawati jd presidenpun dia nggak bisa (nggak mau 
?)buka kerusuhan 27 juli dimana dia n simpatisan2nya yg saat itu menjadi 
korban, tuh bayangin deh presiden aja yg notabene seharusnya punya power yg 
begitu besar utk mengungkap suatu kasus ternyata nggak bisa.. 
Sama halnya apa ygb terjadi dgn G30s/pki, atau hilangnya dokumen maha penting 
berupa super semar... dan yg terakhir adalah kematian munir semuanya masih 
diliputi awan gelap.
 
Jadi drpd akhirnya energi habis cuman buat gosip mending bicara yg lain deh yg 
lebih bermanfaat.
 
salam
seng goan

--- On Fri, 19/6/09, sunny am...@tele2.se wrote:


From: sunny am...@tele2.se
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, 19 June, 2009, 11:34 AM









Semua petinggi tentara tahu, karena  diberi briefing situasi negara. 
 

- Original Message - 
From: Edy Wijaya 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa







paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id wrote:


From: gsuryana gsury...@indo. net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM


Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
Eniwe
Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
pasukan.
Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
Pangab, serta Pangdam ?

sur.
- Original Message - 
From: ChanCT


Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
Rumah Pribumi Muslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. , ... bahwa diatas 
Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan 
segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia 
yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak 
untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai 
pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak 
bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang 
turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 
bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk 
mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan 
pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, 
... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 
bulan depan.

Salam,
ChanCT

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-19 Terurut Topik zhoufy
Benar sekali Bung, kalau prabowo mengirim tulisan, pasti bukan tentang resep 
makanan uenak ala Bung Opheng kan? Atau seperti kita2 disini para pengangguran 
yg ngomong2 politik sekedar utk curhat.
Apalagi, seorang mau jadi president/ wakil presiden memang hrs rajin kampanye, 
bahkan pasang iklan d tv segala, kalau dia memanfakan forum milling list untuk 
kampanye ya lumrah saja, yg aneh justru ada anggota( atau moderator?) Millis Yg 
coba mau menutup2i kenyataan ini. Ada apa gerangan? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa


Bang John,

Kok anda jadi sewot sih?

Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye 
oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai 
anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye).

Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri 
...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak 
mengirimkan tulisan, ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote:

 Bung Zhoufy.
 
 Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak 
 turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak 
 menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain 
 mengikuti kemauan anda.
 
 Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
 Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
 sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
 TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
 Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.
 
 Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
 pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai 
 forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan 
 siapapun menghina salah satu capres/cawapres. 
 
 Sekian
 
 John Towell
 Moderator milis tionghoa-net
 
 
 -
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
  prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
  Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
  
  Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
  gerindra dan prabowo
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 






Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-19 Terurut Topik Edy Wijaya
nah itulah intinya
intinya sama aja, semuanya sama kok kalian mo pilih yg mana, semua gak niat
karena libur, jadi saya gak milih, enak tidur.
karena kita tau semua intinya, saya harap tau diri deh, gak perlu 
jelasin/action apa2 lagi.
ketemu tionghoa biar keliatan berani(tanggung jawab) gitu ??? hahahaha


--- On Fri, 6/19/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:

From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, June 19, 2009, 2:51 AM
















  
  Jadi kesimpulannya cuman satu: pura2 tidak tahu! 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom:  sunny 
Date: Fri, 19 Jun 2009 06:34:34 +0200
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
 Semua petinggi tentara tahu,  karena  diberi 
briefing situasi negara.     - Original Message -From:Edy 
Wijaya   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com   Sent: Thursday, June 
18, 2009 1:25PM   Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: DariTatap Muka 
Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa   
  paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo 
emang  bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini  ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo. net.id  wrote:
 
From:gsuryana gsury...@indo. net.id
Subject:Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto 
denganKalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date:Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM

   Di millis Tionghoa-net sudahdijawab.
Eniwe
Pangkostrad bukanlah jabatan yang memilikiwewenang penuh untuk 
menggerakan 
pasukan.
Diatas PS masih ada 3tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
Mengapa Oom Chan malah'menduga' ke PS ?
Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih adaPangdam, dan Polda, 
lha 
siapa yang berhak mengatur Pangdam danPolda, dimana peranan Kapolri 
dan 
Pangab, serta Pangdam?

sur.
- Original Message - 
From:ChanCT


Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei'98, memang sudah 
berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itutidak tertarik, karena 
tidak 
ada apa-apanya. Dia hanya menyangkaltidak terlibat, itu saja. Tapi 
dari 
tulisan dibawah, ada satupernyataan yang patut kita perhatikan. 
Prabowo pun 
menjelaskanbahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan 
proyek dan
suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak
memerintah. 
Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia.Lalu? Siapa dan 
bagaimana 
perintah sesungguhnya yang Prabowoterima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad,bagaimanapun tidak 
bisa 
lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei'98 yang terjadi. Dia 
sebagai 
Pangkostrad harus sekuat tenagakerahkan kekuatan yang ada untuk 
mentertibkan, tidak selakupenonton atau tanpa turunkan komando. 
Mengapa di 
tgl. 13-14 Mei'98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada 
aparat
keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

Belum lagikeharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran 
bahwa
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadantegap, 
berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulahyang 
lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampasharta kekayaan 
rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa harisebelumnya dibanyak 
rumah-rumah 
dan tokot-toko didaerah yangditentukan, sudah diberi label Rumah 
Pribumi, 
Rumah PribumiMuslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukanproyek dan suruhan 
saya. 
Karena diatas saya masih ada lagi yangberhak memerintah. , ... 
bahwa diatas 
Prabowo masih ada yangberhak memerintah, siap-apun tidak akan 
menyangkal, 
tapi akanlebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek 
gerakkan
segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98,
bukan dia 
yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidaksegera 
bertindak 
untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dankewajiban Prabowo 
sebagai 
pangkostrad. Apakah ada juga atasanPrabowo yang perintahkan agar 
Pangkostrad saat itu diam saja?Kalau betul begitu, Prabowo sebagai 
anak 
bangsa yang jantan danbertanggungjawab, harus berani membuka siapa 
yang 
turunkanperintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan 
Mei '98

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik B.H. Jo
Setuju dgn. pendapat anda. Kalau sampai tidak tahu dalangnya, mereka/para 
jendral memang goblok. Tetapi mereka barangkali tidak terlalu goblok sampai 
tidak mengetahui siapa dalangnya. Kemungkinan sekali, mereka melindungi nama 
dalangnya atau pura2 tidak mengetahui dalangnya yaitu utk. melindungi nama 
militer. Kalau militer tidak tersangkut dalam peristiwa ini, dalangnya 
kemungkinan sekali sudah diketemukan.

BH Jo

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Para jenderal , termasuk SBy jelas tahu siapa dalangnya, kalau tak tahu ya 
 jendera goblok! Gini aja tak tahu, Bgmn kalau diserbu kekuatan asing? 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ChanCT sa...@...
 




[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik indoguoyue
Bang John,

Kok anda jadi sewot sih?

Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye 
oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai 
anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye).

Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri 
...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak 
mengirimkan tulisan, ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote:

 Bung Zhoufy.
 
 Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak 
 turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak 
 menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain 
 mengikuti kemauan anda.
 
 Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
 Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
 sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
 TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
 Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.
 
 Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
 pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai 
 forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan 
 siapapun menghina salah satu capres/cawapres. 
 
 Sekian
 
 John Towell
 Moderator milis tionghoa-net
 
 
 -
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
  prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
  Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
  
  Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
  gerindra dan prabowo
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik zhoufy
Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? 
nama tionghoa di sini maksudnya apa?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa


Bang John,

Kok anda jadi sewot sih?

Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye 
oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai 
anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye).

Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri 
...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak 
mengirimkan tulisan, ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote:

 Bung Zhoufy.
 
 Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak 
 turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak 
 menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain 
 mengikuti kemauan anda.
 
 Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
 Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
 sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
 TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
 Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.
 
 Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
 pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai 
 forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan 
 siapapun menghina salah satu capres/cawapres. 
 
 Sekian
 
 John Towell
 Moderator milis tionghoa-net
 
 
 -
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
  prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
  Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
  
  Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
  gerindra dan prabowo
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 






Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik agoeng_set
Kmrn seh ada yg bilang tionghoa mah kagak ada diindo yg ada diindo mah cina. 
Bingung juga tuh maksudnya apa. 
-Original Message-
From: zho...@yahoo.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 18:04:46 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? 
nama tionghoa di sini maksudnya apa?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: indoguoyue indoguo...@yahoo.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa


Bang John,

Kok anda jadi sewot sih?

Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye 
oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai 
anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye).

Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri 
...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak 
mengirimkan tulisan, ...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2...@... wrote:

 Bung Zhoufy.
 
 Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak 
 turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak 
 menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain 
 mengikuti kemauan anda.
 
 Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
 Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
 sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
 TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
 Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.
 
 Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
 pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai 
 forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan 
 siapapun menghina salah satu capres/cawapres. 
 
 Sekian
 
 John Towell
 Moderator milis tionghoa-net
 
 
 -
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
  prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
  Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
  
  Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
  gerindra dan prabowo
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 






Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik Edy Wijaya
paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:

From: gsuryana gsury...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM

Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
Eniwe
Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
pasukan.
Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
Pangab, serta Pangdam ?

sur.
- Original Message - 
From: ChanCT


Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
Rumah Pribumi Muslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas 
Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan 
segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia 
yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak 
untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai 
pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak 
bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang 
turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 
bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk 
mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan 
pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, 
... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 
bulan depan.

Salam,
ChanCT

- Original Message - 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik Hermanto Kurniawan
aq hny mau bhgiakan anak dan istriku!aq mau buatkan rumah tp gak punya 
auang!anaku 3 paling besar usia 8 tahun dan paling kecil 9 bulan.kami msh ikut 
ortugmn ini?





From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 19, 2009 3:28:08 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa





Kmrn seh ada yg bilang tionghoa mah kagak ada diindo yg ada diindo mah cina. 
Bingung juga tuh maksudnya apa. 

From:  zho...@yahoo. com
Date: Thu, 18 Jun 2009 18:04:46 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa

Saya ingin tahu nih, Tionghoa net ini dibentuk untuk apa? Batasannya apa? 
nama tionghoa di sini maksudnya apa?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From:  indoguoyue 
Date: Thu, 18 Jun 2009 17:25:50 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa

Bang John,

Kok anda jadi sewot sih?

Menurut saya pernyataan tentang milis T net telah dimanfaatkan (untuk) kampanye 
oleh Gerindra dan Prabowo tidak bisa disalahkan, kalau memang Prabowo sebagai 
anggota milis mengirimkan tulisan2 yg tujuannya memang untuk itu (kampanye).

Jadi kalau diminta bukti, tinggal copy paste saja tulisan anda sendiri 
...menjadi anggota. Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak 
mengirimkan tulisan, ...

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jt2x00 jt2...@... wrote:

 Bung Zhoufy.
 
 Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 Gerindra dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak 
 turut menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak 
 menyebar fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain 
 mengikuti kemauan anda.
 
 Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
 Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
 sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
 TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
 Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.
 
 Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
 pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai 
 forum, milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan 
 siapapun menghina salah satu capres/cawapres. 
 
 Sekian
 
 John Towell
 Moderator milis tionghoa-net
 
 
  - - ---
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote:
 
  Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
  prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
  Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
  
  Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
  gerindra dan prabowo
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 



   


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik zhoufy
Hahaha, sejak kapan forum diskusi di dunia maya berubah fungsi menjadi watchdog 
yg mati2an membela kehormatan seorang cawapres? 
Apakah seorang capres cawapres adalah orang suci atau santo atau nabi yg tak 
boleh dikritik? 
Apakah harus menunggu dia lengser seperti suharto baru boleh dihujat? Bagaimana 
dng seruan kelompok2 masyarakat yg menghendaki penghapusan pasal2 hukum 
penghinaan president?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jt2x00 jt2...@yahoo.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 08:39:41 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan 
Tionghoa


Bung Zhoufy.

Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra 
dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut 
menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar 
fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti 
kemauan anda.

Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.

Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, 
milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun 
menghina salah satu capres/cawapres. 

Sekian

John Towell
Moderator milis tionghoa-net


-



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
 prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
 Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
 
 Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 gerindra dan prabowo
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik sunny
Semua petinggi tentara tahu, karena  diberi briefing situasi negara. 

  - Original Message - 
  From: Edy Wijaya 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 18, 2009 1:25 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa





paling tidak pangkostrad tahu siapa dalangnya kalo emang bukan dia!
Berani teken kontrak politik penuntasan masalah ini ???


--- On Wed, 6/17/09, gsuryana gsury...@indo.net.id wrote:


  From: gsuryana gsury...@indo.net.id
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto 
dengan Kalangan Tionghoa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, June 17, 2009, 1:56 PM


  Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
  Eniwe
  Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk 
menggerakan 
  pasukan.
  Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
  Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
  Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, 
lha 
  siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri 
dan 
  Pangab, serta Pangdam ?

  sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT


  Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
  berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena 
tidak 
  ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi 
dari 
  tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. 
Prabowo pun 
  menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan 
proyek dan 
  suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak 
memerintah. 
  Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan 
bagaimana 
  perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

  Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak 
bisa 
  lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia 
sebagai 
  Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
  mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. 
Mengapa di 
  tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada 
aparat 
  keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

  Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran 
bahwa 
  segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
  berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang 
lakukan 
  teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
  rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak 
rumah-rumah 
  dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah 
Pribumi, 
  Rumah Pribumi Muslim, ...

  Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan 
saya. 
  Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa 
diatas 
  Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan 
menyangkal, 
  tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek 
gerakkan 
  segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan 
dia 
  yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera 
bertindak 
  untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo 
sebagai 
  pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
  Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai 
anak 
  bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa 
yang 
  turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei 
'98 
  bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
  penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga 
untuk 
  mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa 
mentuntaskan 
  pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

  Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita 
tunggu, 
  ... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan 
PILPRES 2009 
  bulan depan.

  Salam,
  ChanCT

  - Original Message - 



  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links



   



  

[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-18 Terurut Topik jt2x00
Bung Zhoufy.

Anda telah menuduh bahwa milis t-net telah dimanfaatkan kampanye oleh Gerindra 
dan Prabowo. SILAKAN TUNJUKKAN BUKTINYA. Kalau milis t-net tidak turut 
menyuarakan kemauan anda untuk memusuhi Prabowo, anda tidak berhak menyebar 
fitnah seperti itu. Anda juga tidak berhak untuk memaksa orang lain mengikuti 
kemauan anda.

Milis t-net adalah milis bebas, dalam arti siapapun boleh menjadi anggota. 
Prabowo sebagai anggota milis t-net, tentu saja berhak mengirimkan tulisan, 
sepanjang mengikuti aturan2 yang telah ditetapkan dalam PERATURAN DAN TATA 
TERTIB MILIS TIONGHOA-NET. 
Dan Prabowo menghargai serta mematuhi peraturan tsb.

Secara politik, milis t-net adalah milis bebas. Kalau anggota2nya mempunyai 
pandangan politik masing2, itu adalah hak masing2 pribadi. Tapi sebagai forum, 
milis t-net tidak memihak capres manapun juga dan tidak mengijinkan siapapun 
menghina salah satu capres/cawapres. 

Sekian

John Towell
Moderator milis tionghoa-net


-



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
 prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
 Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.
 
 Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh 
 gerindra dan prabowo
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik gsuryana
Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
Eniwe
Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
pasukan.
Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
Pangab, serta Pangdam ?

sur.
- Original Message - 
From: ChanCT


Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
Rumah Pribumi Muslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas 
Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan 
segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia 
yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak 
untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai 
pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak 
bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang 
turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 
bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk 
mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan 
pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, 
... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 
bulan depan.

Salam,
ChanCT

- Original Message - 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik indoguoyue
Prabowo terlibat ataupun tidak memang susah dibuktikan, tapi ...

Seandainya pada waktu Mei'98 yang diserang oleh gerombolan perusuh itu adalah 
rumah kerabat Prabowo, dan putri kerabatnya bahkan akan diperkosa oleh 
gerombolan perusuh itu  tanpa menunggu perintah atasan (spontanitas) ... 
sudah pasti Prabowo menggerakan pasukannya untuk mengamankan kerabatnya itu.

Etnis Tionghua jelas bukan siapa-siapa bagi Prabowo (dan para Jendral lainnya) 
saat itu ... sekarang sih mereka ngomong yang manis-manis dalam rangka cari 
dukungan.

Biasanya peribahasa habis manis sepah dibuang akan berulang ...



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... wrote:

 Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
 Eniwe
 Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
 pasukan.
 Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
 Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
 Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
 siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
 Pangab, serta Pangdam ?
 
 sur.
 - Original Message - 
 From: ChanCT
 
 
 Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
 berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
 ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
 tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
 menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
 suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
 Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
 perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?
 



Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik zhoufy
Ini sih pangkostart mengelak tanggung jawab. Coba di zaman g30s, ex mertua 
prabowo dng jabatan sama kan bisa menggerakkan pasukan mengamankan ibukota! 
Bahkan berlanjut sampai mengamankan sukarno.

Sejak pemilu legislatif, T net memang telah dimanfaatkan kampanye oleh gerindra 
dan prabowo

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: gsuryana gsury...@indo.net.id

Date: Thu, 18 Jun 2009 00:56:03 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
Eniwe
Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
pasukan.
Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
Pangab, serta Pangdam ?

sur.
- Original Message - 
From: ChanCT


Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
Rumah Pribumi Muslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas 
Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan 
segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia 
yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak 
untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai 
pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak 
bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, harus berani membuka siapa yang 
turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian masalah kerusuhan Mei '98 
bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak membiarkan seorang 
penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok warga untuk 
mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa mentuntaskan 
pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, 
... ! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 
bulan depan.

Salam,
ChanCT

- Original Message - 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links





Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik ChanCT
Kang Sur yb,

Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi 
Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya 
yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan 
baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa 
sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan 
dibiarkan saja tetap gelap dan misterius.

Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei 
itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa 
sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang 
berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak 
mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, 
seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan 
begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya 
masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari 
mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa.

Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan 
bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan 
mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, 
kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk 
menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras 
menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang 
terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan 
vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang 
meledak? 

Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 
oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi 
tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para 
korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak 
tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 18, 2009 1:56 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


  Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
  Eniwe
  Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
  pasukan.
  Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
  Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
  Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
  siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
  Pangab, serta Pangdam ?

  sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT


  Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
  berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
  ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
  tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
  menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
  suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
  Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
  perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

  Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
  lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
  Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
  mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
  tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
  keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

  Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
  segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
  berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
  teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
  rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
  dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
  Rumah Pribumi Muslim, ...

  Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
  Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas 
  Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
  tapi akan lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan 
  segerombolan pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia 
  yang perintahkan. Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak 
  untuk menindas dan tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai 
  pangkostrad. Apakah ada juga atasan Prabowo yang perintahkan agar 
  Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau betul begitu, Prabowo sebagai anak 
  bangsa yang

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik zhoufy
Para jenderal , termasuk SBy jelas tahu siapa dalangnya, kalau tak tahu ya 
jendera goblok! Gini aja tak tahu, Bgmn kalau diserbu kekuatan asing? 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ChanCT sa...@netvigator.com

Date: Thu, 18 Jun 2009 12:14:58 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


Kang Sur yb,

Sebenarnya saja bukan saya yang menduga Prabowo terlibat atau dalang Tragedi 
Mei '98, tapi itulah yang dituduhkan media, juga jenderal Sintong dalam bukunya 
yang cukup bikin heboh itu, ... dan, itulah sesungguhnya yang harus dijernihkan 
baik oleh PS pribadi maupun aparat hukum. Menemukan kebenaran siapa 
sesungguhnya yang harus bertanggungjawab terjadinya Tragedi Mei '98 itu. Jangan 
dibiarkan saja tetap gelap dan misterius.

Tidak hanya jenderal PS, tapi banyak tokoh sudah meyakini bahwa kerusuhan Mei 
itu terorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, siapa 
sesungguhnya yang berkemampuan mengorganisasi secara sistematis begitu? PS yang 
berada dalam jajaran begitu tinggi, menjabat Pangkostrad setidak-nya banyak 
mengetahui masalah dan sebagai anak bangsa yang bernaluri kemanusiaan, 
seharusnya tampil untuk ikut menjernihkan masalah. Tidak menampik tuduhan 
begitu saja, dengan menyatakan: bukan saya yang memerintahkan, diatas saya 
masih ada yang berhak menurunkan perintah. Itukan ucapan yang keluar dari 
mulut orang awam dibawah, yang memang tidak tahu apa-apa.

Lha, kalau PS bilang, segerombol pemuda provokator yang didatangkan 
bertruk-truk itu bukan dia yang perintahkan, lalu siapa? Mungkinkah kekuatan 
mahasiswa dari parpol dan Islam? Kalau bukan seorang jenderal yang gerakkan, 
kenapapula Kodam dan Polda, Kapolri diam-diam saja tidak kerahkan pasukan untuk 
menindas kerusuhan yang meledak? Bukankah sejak awal Mei itu mereka cukup keras 
menindas aksi mahasiswa, sampai jatuh korban-jiwa? Apa sesungguhnya yang 
terjadi, Jakarta ketika itu ditanggal 13-14 Mei '98 dibiarkan dalam keadaan 
vacum, tidak ada aparat keamanan yang mentgertibkan dan menindas kerusuhan yang 
meledak? 

Yaaah, saya tidak berkemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 
oleh umum, dan sekalipun peristiwa sudah lewat 11 tahun tetap tinggal menjadi 
tanda-tanya besar, ... dan tentu saja itu tetap menyakiti banyak hati para 
korban. Karena tidak juga dapatkan kejernihan dan keadilan untuk menindak 
tokoh/dalang yang harus bertanggungjawab.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 18, 2009 1:56 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan 
Kalangan Tionghoa


  Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
  Eniwe
  Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk menggerakan 
  pasukan.
  Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
  Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
  Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha 
  siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri dan 
  Pangab, serta Pangdam ?

  sur.
  - Original Message - 
  From: ChanCT


  Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah 
  berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak 
  ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari 
  tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun 
  menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan 
  suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. 
  Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana 
  perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?

  Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa 
  lepaskan tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai 
  Pangkostrad harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk 
  mentertibkan, tidak selaku penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di 
  tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat 
  keamanan yang bergerak untuk mentertibkan.

  Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
  segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, 
  berambut cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
  teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan 
  rumah-toko Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah 
  dan tokot-toko didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, 
  Rumah Pribumi Muslim, ...

  Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. 
  Karena diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas 
  Prabowo masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, 
  tapi akan lebih baik Prabowo

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-17 Terurut Topik pccen...@indosat
Prabowo saat itu tdk berani gerakkan pasukkannya untuk menolong, tetapi 
beruntung ada Ali Sadikin yang minta Marinir masuk Jakarta, coba harus  
tunggu garis komando

salam

indoguoyue wrote:



 Prabowo terlibat ataupun tidak memang susah dibuktikan, tapi ...

 Seandainya pada waktu Mei'98 yang diserang oleh gerombolan perusuh itu 
 adalah rumah kerabat Prabowo, dan putri kerabatnya bahkan akan 
 diperkosa oleh gerombolan perusuh itu  tanpa menunggu perintah 
 atasan (spontanitas) ... sudah pasti Prabowo menggerakan pasukannya 
 untuk mengamankan kerabatnya itu.

 Etnis Tionghua jelas bukan siapa-siapa bagi Prabowo (dan para Jendral 
 lainnya) saat itu ... sekarang sih mereka ngomong yang manis-manis 
 dalam rangka cari dukungan.

 Biasanya peribahasa habis manis sepah dibuang akan berulang ...

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com, gsuryana gsury...@... 
 wrote:
 
  Di millis Tionghoa-net sudah dijawab.
  Eniwe
  Pangkostrad bukanlah jabatan yang memiliki wewenang penuh untuk 
 menggerakan
  pasukan.
  Diatas PS masih ada 3 tingkat lagi, Kasad, Pangab dan R1.
  Mengapa Oom Chan malah 'menduga' ke PS ?
  Untuk masalah keamanan sebuah wilayah masih ada Pangdam, dan Polda, lha
  siapa yang berhak mengatur Pangdam dan Polda, dimana peranan Kapolri 
 dan
  Pangab, serta Pangdam ?
 
  sur.
  - Original Message -
  From: ChanCT
 
 
  Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah
  berkali-kali kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena 
 tidak
  ada apa-apanya. Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi 
 dari
  tulisan dibawah, ada satu pernyataan yang patut kita perhatikan. 
 Prabowo pun
  menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan 
 proyek dan
  suruhan saya. Karena di atas saya masih ada lagi yang berhak 
 memerintah.
  Tetapi, saya juga tetap meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan 
 bagaimana
  perintah sesungguhnya yang Prabowo terima?
  





[budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa

2009-06-14 Terurut Topik ChanCT
Klarifikasi Prabowo tidak terlibat Kerusuhan Mei '98, memang sudah berkali-kali 
kita dengar. Dan saya selama itu tidak tertarik, karena tidak ada apa-apanya. 
Dia hanya menyangkal tidak terlibat, itu saja. Tapi dari tulisan dibawah, ada 
satu pernyataan yang patut kita perhatikan. Prabowo pun menjelaskan bahwa 
dirinya hanya menjalankan perintah. ''Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena 
di atas saya masih ada lagi yang berhak memerintah. Tetapi, saya juga tetap 
meminta maaf,'' kata dia. Lalu? Siapa dan bagaimana perintah sesungguhnya yang 
Prabowo terima?

Dalam kesan saya, Prabowo sebagai Pangkostrad, bagaimanapun tidak bisa lepaskan 
tanggungjawab atas kerusuhan Mei '98 yang terjadi. Dia sebagai Pangkostrad 
harus sekuat tenaga kerahkan kekuatan yang ada untuk mentertibkan, tidak selaku 
penonton atau tanpa turunkan komando. Mengapa di tgl. 13-14 Mei '98, Jakarta 
dibiarkan dalam keadaan rusuh, tanpa ada aparat keamanan yang bergerak untuk 
mentertibkan.

Belum lagi keharusan lakukan penyelidikan, sampai dimana kebenaran bahwa 
segerombol pemuda didatangkan dengan truk-truk, yang berbadan tegap, berambut 
cepak dan bersepatu lars layaknya tentara, itulah yang lakukan 
teriakkan-teriakan menghasut untuk merusak, merampas harta kekayaan rumah-toko 
Tionghoa, dan, ... beberapa hari sebelumnya dibanyak rumah-rumah dan tokot-toko 
didaerah yang ditentukan, sudah diberi label Rumah Pribumi, Rumah Pribumi 
Muslim, ...

Sekarang Prabowo berani menyatakan Itu bukan proyek dan suruhan saya. Karena 
diatas saya masih ada lagi yang berhak memerintah., ... bahwa diatas Prabowo 
masih ada yang berhak memerintah, siap-apun tidak akan menyangkal, tapi akan 
lebih baik Prabowo maju selangkah lagi, Kalau proyek gerakkan segerombolan 
pemuda provokator untuk menyulut kerusuhan Mei 98, bukan dia yang perintahkan. 
Kenapa dia sebagai Pangkostrad tidak segera bertindak untuk menindas dan 
tertibkan. Itulah tugas dan kewajiban Prabowo sebagai pangkostrad. Apakah ada 
juga atasan Prabowo yang perintahkan agar Pangkostrad saat itu diam saja? Kalau 
betul begitu, Prabowo sebagai anak bangsa yang jantan dan bertanggungjawab, 
harus berani membuka siapa yang turunkan perintah begitu. Hanya dengan demikian 
masalah kerusuhan Mei '98 bisa dijernihkan dengan ketegasan bangsa ini tidak 
membiarkan seorang penguasa berbuat sesuka hatinya dengan korbankan sekelompok 
warga untuk mencapai tujuan politik tertentu. Hanya dengan demikian bisa 
mentuntaskan pelanggaran HAM berat yang telah terjadi atas bangsa ini.

Kejantanan dan rasa tanggungjawab Prabowo sebagai anak bangsa kita tunggu, ... 
! Dan inilah tantangan berat bagi dirinya untuk memenangkan PILPRES 2009 bulan 
depan.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: HKSIS 
  To: HKSIS 
  Sent: Monday, June 15, 2009 8:36 AM
  Subject: [HKSIS] Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa





  http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28
  [ Minggu, 14 Juni 2009 ] 
  Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa 

  Prabowo Klarifikasi Tidak Terlibat Kerusuhan Mei 

  Penyelesaian kerusuhan Mei 1998 seolah tak berujung. Setiap tahun muncul 
desakan mengungkap dalang di balik peristiwa berdarah itu. Setelah 11 tahun 
berlalu dan kebetulan menjelang Pilpres 2009, Prabowo Subianto dan ribuan 
masyarakat Tionghoa bertemu.

  DILIANTO dan PRIYO H., Jakarta 

  ---

  Restoran Nelayan di kawasan Ancol seolah menjadi saksi pertemuan 
''rekonsiliasi'' antara Prabowo dan ribuan warga Tionghoa. Prabowo -yang 
disebut-sebut berperan dalam kerusuhan Mei- tak terlihat tegang dalam pertemuan 
itu. Dia tampak santai bertemu dengan mayoritas warga yang selama ini 
diidentikkan korban kerusuhan Mei 1998. Prabowo sesekali menyalami dengan 
hangat sejumlah peserta dalam acara yang digelar Forum Demokrasi (Fordeka) itu. 

  Prabowo tak hanya mengklarifikasi keterlibatan dalam kerusuhan Mei dengan 
paparan secara lisan. Mantan Danjen Kopassus itu juga membagi-bagikan buku 
berjudul Huru-hara Mei 1998. Karya tulisan Fadli Zon itu selama ini memang 
dikenal sebagai buku putih berisi pelurusan keterlibatan mantan menantu mantan 
Presiden Soeharti itu dalam kasus Mei 1998.

  Suasana dialog Prabowo dengan warga Tionghoa berjalan gayeng. Acara 
berlangsung penuh kekeluargaan, bahkan jauh dari kesan kampanye. Prabowo diberi 
kesempatan berbicara dua jam lebih. Putra begawan ekonomi Profesor Sumitro 
Djojohadikusumo itu awalnya didaulat untuk menjelaskan visi dan misi 
kepemimpinannya apabila kelak menang dalam pilpres. Namun, ada peserta yang 
menyinggung seputar peran dia dalam kasus Mei 1998. Prabowo pun makin 
berapi-api saat peserta meminta klarifikasi sejumlah tuduhan, mulai posisi 
militer saat kasus Mei hingga peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas 
Trisakti saat berunjuk rasa 12 Mei 1998. ''Saya punya tiga pertanyaan, salah 
satunya adalah klarifikasi atas kerusahan Mei dan penculikan yang dituduhkan ke 
Bapak,'' tanya Anton, ketua LSM pemuda Tionghoa,