Re: [wanita-muslimah] Ana dimata-matai CIA!

2006-10-01 Terurut Topik Kinantaka
bos...
bahasa arabnya cewek cantik apa? ente jago bahasa arab kan? ngomong2, masih
puasa kan... ga boleh batal yak...


On 10/1/06, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 *Alhamdulillahhirabbil'alamin, wa sholatu wa salamu'alal asyrofil
 anbiya-i wal mursalin, sayyidina, wa habibina, wa qudwatina, wa maulana
 Muhammad shalallahu'alaihi wassalam*

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Wahai ikhwan wa akhwat yang senantiasa tabayyun,

 Gara-gara ana ingin menegakkan Syariat Islam di Indonesia, kini email
 ana kerap menerima pesan-pesan aneh dari agen CIA. Salah satunya
 dari agen ber-ID hwpf. Domain ID-nya pakai cia.gov, tapi ana yakin
 dia itu agen CIA beneran, bukan OB atawa tukang kebun di Langley.
 Ana tak berani nge-klik itu lampiran di email, takut isinya virus yang
 bakal ngerusak PC ana. Ana kini rajin nonton pelem ALIAS yang diputer AXN,
 biar dapat kiat-kiat untuk menaklukkan CIA.

 E-mail ini ana c/c juga ke ybs, siapa tahu bisa berbalas pantun. Tapi
 terus terang saja Bahasa Inggris ana jeblok, dulu waktu SMA cuma dapet
 angka 5. Kalau Bahasa Arab ana mah piawai, namanya juga keturunan Arab,
 wajar dong..

 *Jazakumullahu khairan katsira*

 Wassalammu'alaikum wr wb

 INDONEBIA (Indonesia-Arabia)
 Pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia!

 Website:
 www.indonebia.com
 (under construction)

 -

 Ensiklopedi tentang PKS:

 http://pks-anz.org/pkspedia

 (bagaimana menggunakan istilah ana, abu, antum, ikhwan, ikhwah, akhi,
 sukron, khalwat dsb. secara tepat, benar dan baik)

 -

 Antum jangan coba-coba buka situs ini! Blog bikinan antek-antek kafir yang
 cuma ingin menjelek-jelekkan PKS:

 pkswatch.blogspot.com

 Na'udzubiLLAH..neraka jahanam menantimu!

 -

 Lebih baik antum ikutan milis-milis Islami yang tidak sesat:
 PKS: [EMAIL PROTECTED]
 Sabili: [EMAIL PROTECTED]
 Jamaah-Islamiyah: [EMAIL PROTECTED]
 Indonebia: [EMAIL PROTECTED]

 -

 Milis yang ana sarankan untuk tidak diikuti:
 Islam Liberal: [EMAIL PROTECTED]
 Zamanku: [EMAIL PROTECTED]

 -

 Bacaan wajib ummat:
 Era Muslim web: www.eramuslim.com
 Hidayatullah web: www.hidayatullah.com

 ===

 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  Mail Transaction Failed
 Date: Fri, 29 Sep 2006 09:06:32 +0700

 The message contains Unicode characters and has been sent as a binary
 attachment.

 HTML Attachment [ Scan and Save to Computer | Save to Yahoo! Briefcase ]
 BLOCKED FILE ALERT

 A file has been blocked due to the 'Rule PIF' rule. See your system
 administrator for further information.

 Context: 'body.pif'
 Disallowed due to filename

 Copyright (c) 1993-2003, Networks Associates Technology, Inc.
 All Rights Reserved.

 ===



 -
 Apakah Anda Yahoo!?
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

 [Non-text portions of this message have been removed]



 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links













[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Ketupat Mbah Cholil Bisri

2006-10-05 Terurut Topik Kinantaka
rekan rekan semua...

kira2 3 tahun yang lalu, saya pernah baca artikel bagus tentang ketupat
lebaran karya KH. Cholil Bisri (almarhum)... bagus sekali... sayang di file
pribadi saya ubek ubek kaga ada...

saya juga udah minta tolong ama google, tetep ga nemu... kira2 temen2 masih
ada yg nyimpen? boleh dong di-sharing lagi...

matur nuwun,
kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Diprotes, Kontrak Politik Zul Soal Jam Malam Perempuan

2006-10-09 Terurut Topik Kinantaka
http://kompas.com/ver1/PilkadaBanten/0610/09/112123.htm
Diprotes, Kontrak Politik Zul Soal Jam Malam Perempuan


SERANG, SENIN - Kontrak politik antara calon Gubernur Zulkiflimansyah dengan
Forum Silaturahmi Kyai Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat (FSKT) dipersoalkan
karena sejumlah elemen mengaku keberatan dengan salah satu klausul yang
untuk menggolkan Perda jam malam bagi kaum perempuan bila dirinya terpilih
nanti.

Ketua Umum Solidaritas Masyrakat Islam Tangerang (SMIT) Eddy Sulaeman, Senin
(9/10), mengatakan, pihaknya menolak salah satu klausul kontrak politik
tentang larangan keluar malam bagi kaum perempuan diatas jam 21.00 WIb.

Itu jelas merupakan pembatasan hak kaum perempuan padahal seharusnya kaum
perempuan diberikan keleluasan untuk melakukan aktifitasnya seperti kaum
laki-laki, kata Eddy.

Menurut dia, larangan keluar malam diatas jam 21.00 Wib bukan cara yang
tepat untuk menekan jumlah praktek prostitusi. Yang jelas, lanjutnya, jika
itu terjadi di Banten akan meningkatkan angka penngangguran dan Pemprov
harus siap menerima kenyataan itu. Lalu bagaiman dengan nasib para pekerja
pabrik yang bekerja tiga sip. Wah, bisa ditangkap semua nanti karena mereka
harus keluar malam, katanya.

Terkait 9 item isi kontrak politik itu, pihaknya mengaku hanya keberatan
dengan poin yang itu saja karena menganggap kaum perempuan berbeda. Istilah
jam malam bagi wanita cocoknya jika negara dalam keadaan genting. Itu tidak
tepat untuk kondisi Banten, tandas Eddy.

Sementara sejumlah aktifis perempuan juga mengaku keberatan dengan salah
satu poin kontrak itu. Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC
PMII)  Kota Cilegon Ferdany Geany dan Ketua IPPNU Kota Cilegon Maya Sri
Hayati menyatakan keberatannya dengan klausul kontrak politik tersebut.
Meski baru wacana, tapi harus diantisipasi dari sekarang. Karena segala
kemungkinan akan terjadi, nah bila itu diberlakukan apa jadinya nanti kaum
hawa di Banten ini, kata Ferdany.

Begitu pula denga Maya yang meminta agar Calon Gubernur berfikir panjang
dalam bertindak. Jangan hanya karena ingin mendapat simpati dan dukungan
lalu apapun disetujui. Saya tidak setuju, dan saya yakin mayoritas perempuan
di Banten tidak akan setuju, ujar Maya.


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Nama Gadis Arivia Dicatut Pendukung RUU APP

2006-10-11 Terurut Topik Kinantaka
ustadz sabri,

kalo TTM boleh buka ga?

salam,
kinantaka


On 10/11/06, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
 
  2. link yg sampean kasih ttg blognya solyaris ndak bisa di buka tuh ...


 arcon, link itu hanya boleh dibuka oleh MUHRIM-nya .. sampeyan
 muhrim apa bukan?

 salam





 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links












[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-11 Terurut Topik Kinantaka
alhamdulillah...

telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi pagi...
saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar jadi anak
yg sholeh... :))

salam,
kinantaka
(mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-11 Terurut Topik Kinantaka
hehehe... tengkyu bos...
kalau ngandelin kalender, takutnya salah coret... hehehe...:))

salam,
kinantaka


On 10/11/06, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Selamat atas kelahiran anaknya, bos..
 Semoga menjadi anak yang soleh (sholih) dan penyejuk pandangan (qurrota
 a'yun?)
 serta kebanggaan orang tua dan lingkungannya..

 Wassalam,

 Irwan.K

 ~salah ngitung apa? makan mie sehari sekali?
 ~kan ada kalender, bos.. :-p

 On 10/11/06, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
alhamdulillah...
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar jadi
 anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 


 [Non-text portions of this message have been removed]



 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links









[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] Re: OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-11 Terurut Topik Kinantaka
makasih mbak chae...
belinya indomie rasa soto ayam... kayaknye seh masih bagus segelnya tuh...

mau ngebantuin ngitung indomie ga? :))

salam,
kinantaka


On 10/11/06, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Selamat Pak Kinantaka, semoga kelahiran putranya menjadi berkah yang
 dirahmati oleh-Nya;)

 Awas beli indomienya diperiksa segelnyajangan2 sudah tak utuh
 lagi, bisa2 korupsi hari nich:))

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  alhamdulillah...
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar
 jadi anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links








[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
hehehe...
mohon do'anya pak ustadz... e, sekalian mau konsul neh...

kenapa sih ari2 itu kudu dimasukin ke dalam kendi terus dikubur dan dikasih
oblek (lampu templok)... penasaran aja... soale kata bapakku, dulu ari2
punya ku ga di-pendem, tapi digantung di wuwungan... soale weton saya jum'at
legi...

e, pas udah 40 hari.. itu ari2 ilang musno... betul atau tidaknya, saya ga
bisa cross cek... wong saya masih orok...

mohon pencerahannya

salam oblek..:))


On 10/12/06, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah anak sampeyan kembar TIGA ya Ar Rizal Ridwan Kinantika diiringi
 NORMAL dan SELAMAT  ribet lho punya anak kembar tiga, ibunya musti
 nambah soalnya kebanyakan perempuan cuma punya 2 payudara buat nyusuin
 anak . mosok yang nomor tiga suruh nyusu punya bapaknya 
 gil bener

 salam


 On Wed, 2006-10-11 at 15:12 +0700, Kinantaka wrote:
  alhamdulillah...
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi
  pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar jadi
  anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 



 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Perempuan di Otak Lelaki

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
coba tanya juga ke pak basofi sudirman...
dia pasti lebih nggak setuju lagi...

salam,
kinantaka


On 10/11/06, agussyafii [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, pendapat kayak gimana saya ndak setuju, tidak semua laki-laki
 lho..tanya deh kang sobri pasti juga ndak setuju..hik!

 -
 -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  keinginan seseorang agar wanita dijilbabin semua merupakan suatu
  perwujudan sikap ke-egoisan, ingin enaknya sendiri...hayang meunang
  sorangan;)
 
  Kalau semua perempuan sudah dijilbabin semua lalu untuk apa perintah
  bagi laki-laki untuk menahan pandangan?? wong yang dilihat cuman ada
  kura-kura ninja doang:(
 
  Sudah menjadi konstruks sosial kalau perempuan memang di identikan
  dengan keseksian padahal keseksian bukan cuman monopoli perempuan.
  Laki-laki juga banyak yang seksi baik secara fisik maupun pribadi.
 
  Coba saja bayangkan kalau ada cowo yang bertelanjang  tanpa baju
  dengan dada yang bidang, perut yang six pack ditambah lagi lenganya
  sudah terbentuk wings nya ditambah pinggang yang ramping h
  yumm..yummmihe..he..he..
 
  nah kalau perempuan menghadapi godaan daripada para lelaki terutama
  para brondong yang cute, imut, lucu, sexy dan menggemaskan lalu
  bagaimana menahan nafsu??? dan apa para lelaki itu tidak tahu bahwa
  penampilan mereka yang mengundang itu membuat dirinya di
 telanjangi
  oleh para perempuan dalam pikiranya??
 
  Dan menjadi seksi itu bukan suatu kejahatan atau keburukan, bahkan
  tidak semua orang bisa tampil menjadi seksi. Hanya saja nilai seksi
  itukan relatif...bagi seseorang bisa jadi cewe dengan rambut panjang
  itu seksi tapi bagi yang lain perempuan dengan rambut pendek lebih
  seksi...atau perempuan putih lebih seksi tapi ada juga yang lebih
  tertarik dengan perempuan hitam yang terlihat lebih seksi.
 
  Masalahnya sekarang ini bukan kepada apakah saya merasa terangsang
  atau saya merasa tergoda oleh penampilan, gerak-gerik atau kehadiran
  orang lain...
 
  Tapi bagaimana kita bersikap pada orang lain ketika kita merasa
  terangsang, tergoda...apakah patut jika kita terangsang terus kita
  colak-colek, suit-suit, atau parahnya mengganggu orang lain sampe
 pada
  kasus memperkosa..
 
  Apakah segitu lemahnya iman sehingga diri kita dikendalikan oleh
  keinginan alat kelamin
 
  menjadi terangsang dan tergoda adalah sesuatu yang manusiawi...ini
 kan
  salah satu indikator kalau seseorang boleh dibilang masih normal...
  berarti fungsi seksualnya dalam kondisi baik...enggak ada tuh
 hukuman
  buat yang terangsang dan tergoda...
 
  Yang paling penting jangan sampe apapun yang terjadi dengan diri
 kita
  bisa dijadikan alasan untuk mengganggu hak orang lain.
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi dwi@ wrote:
  
   Perempuan di Otak Lelaki
  
   Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
   Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa
   dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai
 dari
   keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau?
 Di
   kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang
 selalu
   saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa
 membuat
   saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.
  
   Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas Tank Top,
   noleh ke kiri pemandangan Pinggul terbuka, menghindar kekanan
 ada
   sajian Celana ketat plus You Can See, balik ke belakang
 dihadang oleh
   Dada menantang! Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus
   memandang?
  
   Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka.
   Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini
   dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang
   membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek
   pemuas mata.
   Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona,  kalau dipandang
 bikin
   sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman
 lepas
   ditarik oleh pikiran ngeres dan hatipun menjadi keras.
  
   Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-
 laki
   ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau
   tampil seperti itu lagi.  Kecuali bagi mereka yang memang punya
 niat
   untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka
 punya.
  
   Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya
   adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang
 seksi oleh
   para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang
 manusia
   yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu,
 karena
   penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda,
   membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya.
 Berharap
   anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan  anda
 tau apa
   kesimpulan yang ada dalam benak sang  lelaki? Yaitunya: anda bisa
   diajak untuk begini dan  begitu alias

[wanita-muslimah] Wali Songo

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
mau nanya neh...

apa benar yg ditulis oleh mang ucup di bawah ini? bahwa wali songo itu
memang cino atau keturunan cino? ada yg bisa kasih referensi?

salam,
kinantaka

**

Walisongo itu Cino!
http://www.mangucup.org/modules.php?op=modloadname=Newsfile=articlesid=756

Entah kenapa banyak sekali sdr kita umat Muslim merasa gerah, apabila
mendengar bahwa delapan dari Sunan Walisongo itu adalah orang Tionghoa,
padahal Nabi Muhammad saw sendiri pernah bersabda Tuntutlah ilmu walau
sampai negeri Cina (Al Hadits), nah pada saat itu orang Tionghoa nya
sendirilah yg datang ke Indonesia, sehingga mereka tidak perlu repot2 harus
pergi belajar ke Tiongkok untuk menuntut ilmu disana.

Prof Slamet Mulyana pernah berusaha untuk mengungkapkan hal tsb diatas dlm
bukunya Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di
Nusantara, tetapi pada th 1968 dilarang beredar, karena masalah ini sangat
peka sekali dan mereka menilai menyakut masalah SARA. Kenapa demikian?

Bayangkan saja yg mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah orang
Tionghoa, bahkan Sultan nya yg pertama pun adalah orang Tionghoa: Chen
Jinwen alias Raden Patah alias Panembahan Tan Jin Bun/Arya (Cu-Cu).

Walisongo atau Walisanga yg berarti sembilan (songo) Wali, tetapi ada juga
yg berpendapat bahwa perkataan songo ini berasal dari kata tsana yg
berarti mulia dlm bhs Arab sedangkan pendapat lainnya mengatakan bahwa kata
tsb berasal dari kata sana dlm bhs Jawa yg berarti tempat

Para wali tsb mendapatkan gelar Sunan, yg berarti guru agama atau ustadz,
namum perkataan Sunan itu sebenarnya diambil dari perkataan Suhu/Saihu yg
berarti guru dlm bhs dialek Hokkian, sebab para wali itu adalah guru2
Pesantren Hanafiyah, dari mazhab (sekte) Hanafi. Su singkatan dari kata
Suhu dan Nan berarti selatan, sebab para penganut sekte Hanafi ini
berasal dari Tiongkok Selatan.

Perlu diketahui bahwa sebutan Kyai yg kita kenal sekarang ini sebagai
sebutan untuk guru agana Islam setidak-tidaknya hingga jaman pendudukan
Jepang masih digunakan untuk panggilan bagi seorang lelaki Tionghoa Totok,
seperti pangggilan Encek.

Walisongo ini didirikan oleh Sunan Ampel pada th. 1474. Yg terdiri dari 9
wali yaitu:

Sunan Ampel alias Bong Swie Ho
Sunan Drajat alias Bong Tak Keng
Sunan Bonang alias Bong Tak Ang
Sunan Kalijaga alias Gan Si Cang
Sunan Gunung Jati alias Du Anbo – Toh A Bo
Sunan Kudus alias Zha Dexu – Ja Tik Su
Sunan Giri adalah cucunya Bong Swie Ho
Sunan Muria
Maulana Malik Ibrahim alias Chen Yinghua/Tan Eng Hoat

Sunan Ampel (Bong Swie Ho) alias raden Rahmat lahir pada th 1401 di Champa
(Kamboja), ia tiba di Jawa pada th 1443. Pada saat itu di Champa banyak
sekali orang Tionghoa penganut agama Muslim yg bermukim disana. Pada th 1479
ia mendirikan Mesjid Demak. Ia juga perencana kerajaan Islam pertama di Jawa
yang beribu kota di Bintoro Demak, dengan mengangkat Raden Patah alias Chen
Jinwen - Tan Jin Bun sebagai Sultan yang pertama, ia itu puteranya dari Cek
Kopo di Palembang.

Orang Portugis menyebut Raden Patah Pate Rodin Sr. sebagai persona de
grande syso (orang yg sangat bijaksana) atau cavaleiro (bangsawan yg
mulia), walaupun demikian orang Belanda sendiri tidak percaya moso sih
sultan Islam pertama di Jawa adalah orang Tionghoa. Oleh sebab itulah
Residen Poortman 1928 mendapat tugas dari pemerintah Belanda untuk
menyelidikinya; apakah Raden Patah itu benar2 orang Tionghoa tulen?

Poortman diperintahkan untuk menggeledah Kelenteng Sam Po Kong dan menyita
naskah berbahasa Tionghoa,dimana sebagian sudah berusia 400 tahun sebanyak
tiga cikar/pedati. Arsip Poortman ini dikutip oleh Parlindungan yang menulis
buku yang juga kontroversial Tuanku Rao, dan Slamet Mulyana juga banyak
menyitir dari buku ini.

Pernyataan Raden Patah adalah seorang Tionghoa ini tercantum dlm Serat Kanda
Raden Patah bergelar Panembahan Jimbun,dan dalam Babad Tanah Jawi disebut
sebagai Senapati Jimbun. Kata Jin Bun (Jinwen) dalam dialek Hokkian berarti
orang kuat.

Cucunya dari Raden patah Sunan Prawata atau Chen Muming/Tan Muk Ming adalah
Sultan terakhir dari Kerajaan Demak, berambisi untuk meng-Islamkan seluruh
Jawa, sehingga apabila ia berhasil maka ia bisa menjadi segundo Turco
(seorang Sultan Turki ke II) setanding sultan Turki Suleiman I dengan
kemegahannya.

Sumber:
- D. A. Rinkes De heiligen van Java
- Jan Edel Hikajat Hasanoeddin
- B. J. O. Schrieke, 1916, Het Boek van Bonang – Utrecht: Den Boer
- G.W.J. Drewes, 1969 The admonitions of Seh Bari : a 16th century Javanese
Muslim text attributed to the Saint of Bonang, The Hague: Martinus Nijhoff
- De Graaf and Pigeaud De eerste Moslimse Vorstendommen op Java – Islamic
states in Java 1500 -1700.
- Amen Budiman Masyarakat Islam Tionghoa di Indonesia
- Prof. Slamet Mulyana Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya
Negara-negara Islam di Nusantara


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun

Re: [wanita-muslimah] Re: OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
makasih, mbak lina...

masalah bangun malam tiap hari, saya udah biasa koq... so, kayaknya nanti
mungkin saya yg lebih banyak ngejagain... salam juga deh buat Pak Lina
Dahlan-nya..:)) momongannya udah berapa nih?

salam,
ananto


On 10/12/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Alhamdulillah, Semoga jadi anak sholeh se sholeh bapake. Salam buat
 bundanya Rizal juga. Biar tetep sehat meski agak cape, bangun
 malem...:-(
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  alhamdulillah...
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi
 pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar
 jadi anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
matur nuwun, pak DWS...

kayaknya itu yg bikin pening kepala... untungnya pas ramadhan yak... jadi
agak tertolong ngontrol itu... :))

kalo ngeganti popok udah lumayan lancar, cuman mandiin yg susah... takut
megangnya...:(

salam,
kinantaka


On 10/12/06, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 selamat mas.

 semoga istri segera pulih,
 dan sampeyan bisa bersabar 1-2 bulan ke depan,
 ndak usah mikirin ndapetin janda :))

 ayo sudah belajar ngganti popok belum?

 salam,

 On 10/11/06, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
  alhamdulillah...
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar jadi
 anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 


 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
ups... cepetan atuh jeng nety...
udah tahu rsepnya kan agar bisa cepet dapat momongan?

salam,
kinantaka


On 10/12/06, nety nurda [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Selamat ya mas,
 semoga anaknya menjadi anak sholeh patuh pd ortu dan allah
 mohon agar istrinya jg mendoakan saya agar nantinya saya dan perempuan2
 lain nya jg bs melahirkan anak2 yg sholeh krn doa seorang ibu yg habis
 melahirkan adalah doa yg di ijabah, amin

 Best Regards,

 Nety Nurda,Skom



 - Original Message 
 From: Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, October 12, 2006 10:39:52 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

 selamat mas.

 semoga istri segera pulih,
 dan sampeyan bisa bersabar 1-2 bulan ke depan,
 ndak usah mikirin ndapetin janda :))

 ayo sudah belajar ngganti popok belum?

 salam,

 On 10/11/06, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] com wrote:
  alhamdulillah. ..
 
  telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi pagi...
  saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar jadi
 anak
  yg sholeh... :))
 
  salam,
  kinantaka
  (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   = ==
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita- muslimah. com
  ARSIP DISKUSI : http://groups. yahoo.com/ group/wanita- muslimah/
 messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  Berhenti mailto:wanita-muslimah- unsubscribe@ yahoogroups. com
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@ yahoogroups. com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@ yahoogroups. com
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 



 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

 [Non-text portions of this message have been removed]




 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] Re: Idul Fitri hari Senin 23 Oktober 2006

2006-10-12 Terurut Topik Kinantaka
wah berita penting nih...
ada link berita resminya?

salam,
kinantaka


On 10/13/06, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Memangnya pemerintah sudah menetapkan? Biasanya pemerintah menunggu
 Rukiyah yang senang melihat Hilal. Muhammadiyah kan menetapkan lebih
 dulu berdasar hisab. Meskipun konon yang punya pabrik rokok itu orang
 NU, Muhammadyah yang ahli hisap.
 KM

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Siswantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Muhammadiyah memutuskan idul fitri hari Senin tgl 23
  Oktober 2006, benar ya? Beda dengan Pemerintah ..
 
  Ada yang lebih cepat :)
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
  http://mail.yahoo.com
 





 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links







[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [wanita-muslimah] OOT: Ngasih Kabar...

2006-10-15 Terurut Topik Kinantaka
ups...
bener2 kayak cerita 5 sekawan.. penuh misteri... FYI juga, hal ini tidak
hanya dilakukan oleh orang yg beragama islam saja... tetangga depan rumah
saya yg nasrani (baik banget), juga ngubur ari ari bayinya juga...

padahal, teras rumah dia udah dikeramik semua... so, demi ngubru ari2, dia
rela ngebongkar beberapa biji keramik itu..

salam,
kinantaka


On 10/15/06, oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kita lanjutkan ya mitologi jawanya (sunda jg hehehe). Kakang kawah dan
 adi ari-ari ini, kata yg mpunya cerita, menyertai hidup kita meski
 kita tidak sadar. Artinya, keduanya jg hidup di alam yang meski tak
 kelihatan, tapi real. Lalu, pada saat manusia itu meninggal, ia harus
 kembali ke darimana ia berasal beserta dengan kakang kawah dan adi
 ari-arinya itu. Jika yang meninggal itu masih banyak keterikatan
 dengan alam yang profan ini, maka kakang kawah dan adi ari-arinya itu
 tak bisa kembali bersama-sama, alias marakayangan di dunia ini. Besar
 kecilnya tingkat marakayangan berantung tinggi rendahnya tingkat
 keterikatan pada dunia fana ini. Pada saat-saat tertentu, yang
 marakayangan itu dapat dimasuki syetan-syetan yang ingin menggoda
 manusia...maka mejudlah apa yang sering disebut sebagai PENAMPAKKAN
 (dalam acara tv dunia misteri dsb yang populer baru-baru ini).
 Jadi...bukan yang sudah mati hidup lg sebagai penampakkan,
 tpraga dari kakang kawah-adi ari2 yang dipinjam syaitan
 (penggoda) untuk penampakkan. Begitu kata mpunya cerita. Benar
 tidaknya hanya Wallohu'alam.

 manAR


 On 10/13/06, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dalam mitologi jawa ada yang disebut kakang kawah adi ari-ari.  jadi
  ketika lahir memang nggak sendirian, bener kata kang sabri bertiga.
  Yang lahir pertama (kakang) adalah air ketuban, lahir kedua bayinya,
  lahir ketiga (adik) ari-ari.  Nah karena berstatus sebagai adik, maka
  dia harus dirawat dengan baik.  Kenapa dikasi lampu teplok, biar
  tidak digali dan dimakan binatang buas, karena nguburnya biasanya kan
  cuma sejengkal.
 
  regards,
  Donnie
 
  =
  On 12 Okt 06, at 13:54, Kinantaka wrote:
 
   hehehe...
   mohon do'anya pak ustadz... e, sekalian mau konsul neh...
  
   kenapa sih ari2 itu kudu dimasukin ke dalam kendi terus dikubur dan
   dikasih
   oblek (lampu templok)... penasaran aja... soale kata bapakku, dulu
   ari2
   punya ku ga di-pendem, tapi digantung di wuwungan... soale weton
   saya jum'at
   legi...
  
   e, pas udah 40 hari.. itu ari2 ilang musno... betul atau tidaknya,
   saya ga
   bisa cross cek... wong saya masih orok...
  
   mohon pencerahannya
  
   salam oblek..:))
  
  
   On 10/12/06, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   wah anak sampeyan kembar TIGA ya Ar Rizal Ridwan Kinantika diiringi
   NORMAL dan SELAMAT  ribet lho punya anak kembar tiga, ibunya
   musti
   nambah soalnya kebanyakan perempuan cuma punya 2 payudara buat
   nyusuin
   anak . mosok yang nomor tiga suruh nyusu punya bapaknya 
   gil bener
  
   salam
  
  
   On Wed, 2006-10-11 at 15:12 +0700, Kinantaka wrote:
   alhamdulillah...
  
   telah lahir anak saya yg pertama dengan normal dan selamat tadi
   pagi...
   saya kasih nama: Ar Rizal Ridwan Kinantaka... mohon do'anya agar
   jadi
   anak
   yg sholeh... :))
  
   salam,
   kinantaka
   (mo beli indomie se-doz, biar ga salah ngitung)
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
  
  
  
  
  
   ===
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
   masyarakat.
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
   messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  
   This mailing list has a special spell casted to reject any
   attachment 
   Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
   ===
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
   masyarakat.
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  
   This mailing list has a special spell casted to reject any
   attachment 
   Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
 
 
 
  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com

[wanita-muslimah] Kekarasan Itu

2008-06-02 Terurut Topik Kinantaka
Kekarasan Itu

Oleh: KH.  A.  Mustofa Bisri



Lagi-lagi kita disuguhi tontonan yang sulit dimengerti  oleh pikiran waras
kaum beriman  yang berpancasila.  Sekelompok  orang  brutal  memamerkan
kebengisan dan kekerasannya kepada sesama bangsanya.  Kali ini yang menjadi
sasaran adalah kelompok Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan (AKKBB).   Yang lebih memprihatinkan, terutama bagi kaum
muslimin yang memiliki nurani, mereka yang memamerkan keangkuhan dan
keganasannya itu  berpakaian busana Nabi agung Muhammad SAW dan menggunakan
label Pembela Islam. *Allahummahdihim. *Semoga Allah memberi  hidayah kepada
mereka dan terutama kepada imam-imam mereka.



Mereka yang seperti kalap itu pastilah orang-orang awam yang tidak begitu
mengerti tentang Islam dan tidak mengenal kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tidak
mengerti  bahwa Islam adalah agama damai dan kasih sayang . Agama yang
mengecam kezaliman dan kekerasan. Tidak mengerti bahwa kanjeng Nabi Muhammad
SAW adalah seorang pemimpin yang *bassaam, *ramah dan murah senyum.



Seperti sudah diketahui   –kecuali oleh mereka yang tidak mengerti dan
mereka yang  tertutup hatinya karena takabur—Islam adalah agama *rahmatan
lil 'aalamiin. *Yang diutus membawanya adalah seorang manusia pilihan yang
paling beradab dan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW. Seorang nabi  yang
menurut penuturan shahabat Abdullah Ibn 'Umar (diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
Imam Bukhari, dan imam Muslim), tidak kasar dan tidak pernah melampaui
batas; nabi yang bersabda: * Inna khiyaarakum ahsanukum akhlaaqan. *
(Sesungguhnya
orang-orang terbaik di antara kalian ialah mereka  yang berakhlak paling
baik). Shahabat Ibn 'Umar juga menuturkan (riwayat Imam Bukhari) bahwa
Kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak kaku, tidak bengis, tidak suka bersuara
keras di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan melainkan
memaafkan dan mengampuni.
Tentang orang Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda: *Almuslimu man salimal
muslimuun min lisaanihi wayadihi. * (H.R. Imam Muslim dari shahabat Jabir)
Muslim sejati ialah orang yang menjaga lisan dan tangannya  sehingga
orang-orang muslim lain selamat dari daripadanya.



Mungkin mereka yang melakukan kekerasan itu sekedar wayang-wayang yang
terbakar oleh provokasi imam-imam mereka. Mereka diyakinkan, misalnya,
bahwa kelompok AKKBB itu pembela kaum sesat Ahmadiyah atau antek-antek
Yahudi dan Amerika.


Tapi apapun alasannya  tindakan anarki dan kekerasan tidak dibenarkan baik
oleh akal sehat, oleh Islam, dan oleh Negara.



Negara ini adalah negara hukum. Saya sungguh khawatir kekerasan-kekerasan
yang terjadi seperti kemarin itu  justru akan membuat konflik horizontal
berkepanjangan yang ujung-ujungnya akan merugikan umat Islam sendiri, Islam,
dan Indonesia. Apalagi saat ini 'tensi masyarakat' sedang sangat tinggi.
Karena itu pemerintah --sebagai pihak yang paling utama bertanggungjawab
yang mengemban amanat dan memiliki perangkat untuk menyelesaikan
permasalahan  seperti konflik horizontal ini— hendaknya segera bertindak
sesuai kewenangannya serta sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku
di negeri ini.



Sementara itu kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, terutama para
pimpinan mereka –termasuk dalam rangka memperjuangkan prinsip mulia apapun--
 hendaklah tetap mengedepankan sikap tidak berlebih-lebihan, sikap kearifan
dan kesantunan  seperti yang diajarkan dan dicontohkan oleh Pemimpin agung
kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak justru mengikuti cara-cara munkar yang
seharusnya kita cegah. Semangat membela Islam dan amar makruf nahi munkar,
mestilah dilakukan dengan cara-cara Islami.



Semoga Allah menunjukkan kita ke jalan yang benar yang Ia ridhai. Amin. []



KH. A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang


[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Fatwa Paling Menggegerkan di Arab pada 2007

2008-01-03 Terurut Topik Kinantaka
Inilah Fatwa Paling Menggegerkan di Arab pada 2007

Kamis, 3 Januari 2008 12:34



Sana`a, *NU Online*

Dalam beberapa jajak pendapat beberapa media Arab menjelang akhir 2007,
sejumlah fatwa beberapa ulama di Arab disebut paling menggegerkan selama
2007.



Di antaranya adalah fatwa seorang dosen universitas Al-Azhar atas ijtihad
sendiri tentang dibolehkannya wanita dewasa menyusui pria dewasa sekantor.



Lebih jelasnya, seorang wanita karir sekamar dengan pria dewasa sekarir di
satu ruang kantor dianggap khalwah (berduaan), yang terlarang syariat.
Agar menjadi halal, wanita itu boleh menyusui pria tersebut lima kali
susuan, sehingga menjadi halal berduaan, namun tetap boleh menikah.



Menurut hasil jajak pendapat di situs Islamonline itu, fatwa mantan Ketua
Jurusan Hadis Al-Azhar Dr Ezzat Athia pada bulan Mei itu berada di urutan
teratas fatwa paling menggegerkan sepanjang 2007.



Fatwa itu mendapat tantangan besar dari ulama sedunia. Athia akhirnya
diberhentikan dari ketua jurusan dan dosen. Pada akhirnya, ia secara resmi
mencabut fatwa itu dan meminta maaf.



Media lain menyebutkan bahwa fatwa Sheikh Rasyad Hassan Khalil, mantan dekan
Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Kairo, membatalkan pernikahan
sepasang suami-istri, yang melakukan hubungan badan dengan telanjang bulat,
menimbulkan kemarahan besar sebagian besar ulama dan umat Islam.

Fatwa lain adalah tentang hukuman cambuk bagi wartawan, yang menyampaikan
informasi menyesatkan alias tidak akurat, yang disampaikan secara pribadi
oleh Sheikh Besar Al-Azhar Dr Muhammad Syaid Thanthawi.



Pada umumnya, fatwa menggegerkan itu dikeluarkan atas ijtihad dan prakarsa
perseorangan dari sejumlah ulama, sedangkan fatwa keluaran komisi fatwa
khusus pada umumnya tidak menimbulkan tanggapan serupa, mengingat dilakukan
berdasarkan atas penelitian dan pertimbangan tanggapan umum dan pertimbangan
kemaslahatan. (ant/sir)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Saat Sakit, Resep Soekarno Disimpan di Laci

2008-01-13 Terurut Topik Kinantaka
Saat Sakit, Resep Soekarno Disimpan di Laci


Catatan:
Asvi Warman Adam


Tanggal 12 Januari 2008 pukul 09.44 di Cendana, Ismail Saleh membagikan
fotokopi tulisannya yang dimuat pada harian Pelita berjudul Marilah Kita
Bangsa Indonesia Wujudkan Petuah: Mikul Dhuwur Mendhem Jero. Di dalam
artikel yang ditulis mantan Jaksa Agung era Orde Baru itu dikatakan bahwa
Soeharto mengagungkan nama Soekarno dan mengubur dalam-dalam kesalahan Bung
Karno.


Betulkah Soeharto melaksanakan prinsip menghormati orang yang lebih tua itu
dalam kasus upaya pengadilan terhadap mantan Presiden Soekarno dan
lebih-lebih dalam perawatan sang proklamator? Presiden Soekarno tidak dibawa
ke pengadilan dengan alasan yang sangat strategis. Kalau dia disidangkan,
tentu akan timbul protes dari para pendukung Bung Karno yang masih banyak.
Di samping itu, pengadilan bisa membebaskannya karena tidak cukup bukti dia
terlibat dalam upaya kudeta yang janggal itu.


Sementara itu, perawatan yang diberikan kepada Presiden Soekarno betul-betul
tidak manusiawi. Bagai bumi dengan langit bila dibandingkan dengan perawatan
sempurna yang diterima orang kuat Orde Baru itu. Selama 10 kali mengalami
masalah kesehatan sejak berhenti jadi presiden pada 1998, Soeharto
betul-betul memperoleh perhatian medis yang luar biasa.


Jenderal besar Soeharto dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada ruang
536 yang seakan-akan sudah menjadi ruang khusus perawatan presiden. Bukan
hanya dokter kepresidenan, tetapi juga dokter ahli lain dikerahkan sehingga
sampai berjumlah puluhan orang. Maka, berdatanganlah para selebriti
pemerintahan, dari mantan pejabat era Orde Baru sampai kepada presiden dan
wakilnya. Awal Januari 2008 ketika Soeharto kembali masuk rumah sakit, dia
memperoleh perhatian yang luar biasa dari kru televisi yang
berbondong-bondong menunggu pengumuman hasil kesehatan setiap hari dan
malam.


Berita medis itu berfluktuasi, kesehatan Soeharto menurun, membaik, membaik
dari pagi tadi tetapi masih kritis, gawat tetapi masih bisa diatasi,
tergantung dari alat-alat bantu. Bahkan, Menteri Kesehatan yang entah
terselip lidah mengatakan bahwa Soeharto mengalami kehidupan semu karena
fungsi-fungsi organ tubuhnya saat ini digantikan oleh mesin.


Perawatan Bung Karno


Soekarno pernah mengalami gangguan ginjal dan pernah dirawat di Wina pada
1961 dan 1964. Prof Dr K. Fellinger menyarankan agar ginjal kiri tersebut
diangkat saja. Bung Karno menjawab, Nanti saja, ik moet mijn taak afronde
(Saya harus menyelesaikan tugas saja). Tugas yang belum selesai itu adalah
mengembalikan Irian Barat ke pangkuan RI. Pada masa selanjutnya, pengobatan
dengan ramuan tradisional Tiongkok/akupunktur diberikan dokter dari RRT.


Pada 4 Agustus 1965 terjadi suatu peristiwa yang ikut memicu pecahnya
Gerakan 30 September, yaitu sakitnya Bung Karno. Beredar rumor bahwa
Soekarno pingsan dan mengalami koma. Sebetulnya yang terjadi, Bung Karno
mengalami TIA (transient ischaemic attack), yaitu stroke ringan akibat
penyempitan sesaat (spasme) pada pembuluh darah otak. Bukan stroke karena
perdarahan atau adanya bekuan darah dalam pembuluh darah otak. Dokter
meminta Soekarno berbaring di kamar. Para dokter menyarankan agar dia tidak
usah berpidato pada 17 Agustus 1965 karena kondisi kesehatannya belum pulih.
Seandainya dia berpidato, jangan lebih dari satu jam. Ternyata Presiden
Soekarno berpidato lebih dari satu jam dan untungnya tidak terjadi apa-apa.


Awal 1969, Soekarno pindah dalam status bisa dikatakan tahanan rumah ke
Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto (sekarang Museum Satria Mandala).
Sementara itu, presiden RI pertama itu terus diperiksa oleh Kopkamtib.
Setelah sakit Soekarno makin parah, barulah Soeharto memerintahkan
menghentikan interogasi.


Soekarno mendapat perawatan reguler seperti di rumah sakit biasa, dalam arti
diukur suhu badan dan tekanan darah beberapa kali dalam sehari serta jumlah
air kencing selama 24 jam. Pernah ada pemeriksaan rontgen. Tidak diberikan
diet khusus seperti yang dilakukan terhadap pasien gangguan ginjal. Ketika
kondisi Bung Karno kritis, Prof Mahar Mardjono sempat menceritakan kepada Dr
Kartono Mohammad bahwa obat yang diresepkannya disimpan saja di laci oleh
dokter yang berpangkat tinggi.


Hanya Diberi Vitamin


Menurut catatan perawat di Wisma Yaso, obat yang diberikan kepada Soekarno
adalah vitamin B 12, vitamin B kompleks, Duvadilan, dan Royal Jelly (yang
sebenarnya madu). Duvadilan adalah obat untuk mengurangi penyempitan
pembuluh darah periferi. Kalau sakit kepala diberi novalgin, sekali-sekali
kalau sulit tidur, Soekarno diberi tablet valium.


Ketika tekanan darahnya relatif tinggi, 170/100, tidak diberikan obat untuk
menurunkannya. Juga tidak tercatat obat untuk melancarkan kencing ketika
terjadi pembengkakan. Bung Karno telah ditelantarkan.


Pada 22 Mei 2006 bersama dr Kartono Mohammad, saya berkunjung ke rumah
Rachmawati Soekarnoputri di Jalan Jatipadang, Jakarta Selatan. Rachmawati
bercerita tentang dr Suroyo adalah seorang dokter dari dinas 

[wanita-muslimah] SKB 2 Menteri ttg Tempat Ibadah

2008-12-22 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum.

Mohon bantuan teman-teman, yang punya copy SKB 2 Menteri (Menag 
Mendagri???) sekitar tahun 1969 yang menjelaskan tentang perijinan Pendirian
Tempat Ibadah untuk di-sharing ke saya via Japri agar tidak mengganggu yang
lain.

Dokumen ini penting bagi saya untuk suatu keperluan.
Terima kasih atas bantuannya

Wassalam,
Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pernyataan dan Sikap PBNU atas Serangan Israel terhadap Palestina

2009-01-05 Terurut Topik Kinantaka
Pernyataan dan Sikap PBNU atas Serangan Israel terhadap Palestina



Memperkuat pernyataan bersama NU dan ormas-ormas Islam dalam rangka
menyambut Tahun Baru 1430 H, yang di dalamnya terdapat pernyataan tentang
agresi Israel terhadap wilayah Palestina pada 30 Desember 2008 lalu. Dan,
mengikuti perkembangan terakhir peristiwa ini, PBNU perlu menegaskan kembali
sikap tentang hal ini.


Masyarakat dunia sedang menyaksikan kesombongan, keangkuhan dan kebrutalan
Israel dengan serangan ke wilayah Gaza, Palestina, sejak sepekan yang lalu.
Serangan udara maupun darat telah menghancurkan wilayah bangsa Palestina dan
telah menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya
terluka. Banyak di antaranya adalah rakyat biasa, perempuan dan anak-anak
yang tidak berdosa.


Jelas-jelas serangan itu, dengan alasan apa pun, adalah tindakan biadab yang
jauh dari moralitas bangsa beradab. Serngan juga telah menghancurkan
nilai-nilai kemanusiaan, menginjak-injak rasa keadilan, kedaulatan bangsa
Palestina serta bangsa-bangsa lain dan masyarakat dunia yang cinta
perdamaian.


Mengingat serangan tersebut sampai hari ini masih terus berlanjut dan korban
rakyat Palestina terus berjatuhan, sementara Israel tanpa malu terus
melakukan serangan ke wilayah Gaza, sedangkan PBB dan bangsa-bangsa lain di
dunia belum mengambil tindakan untuk mengentikan serangan Isreal, dengan ini
PBNU menegaskan hal-hal sebagai berikut:



1. Mengutuk tindakan penyerangan tentara Israel ke wilayah Gaza,
Palestina, karena hal itu adalah sebuah tindakan yang berlawanan dengan
prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai, menghancurkan kedaulatan
dan kemerdekaan bangsa lain, menginjak-injak perikemanusiaan dan tidak
menghormati hubungan baik sesama bangsa. Serangan itu betul-betul telah
memberikan bukti nyata bahwa Israel telah melakukan kekejaman yang
mengakibatkan korban masyarakat sipil, perempuan dan anak-anak yang tidak
berdosa. Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap konvensi Genewa dan
masyarakat dunia harus menganggap serangan Israel itu sebagai tindakan
kejahatan perang.



2. Mendesak negara-negara anggota PBB untuk melakukan langkah-langkah
guna menghentikan serangan Israel terhadap Palestina, dan mendesak PBB untuk
menjatuhkan sanksi berat terhadap Israel, termasuk mengajukan para pemimpin
Israel ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang, agar peristiwa
serupa tidak terulang lagi di dunia ini. NU sangat menyesalkan kegagalan
Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi penghentian serangan Israel
terhadap Gaza, karena adanya penolakan oleh satu negara.



3. Menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat dan negara sekutunya
agar dengan sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi dan tuntutan masyarakat
dunia bahwa apa yang telah dilakukan Israel adalah bukti nyata tidak ada
kemauan Israel untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah dan sebaliknya,
dengan tanpa malu melakukan peninstaan terhadap prinsip-prinsip hubungan
antarbangsa yang menjunjung tinggi dan menghormati hak bangsa lain untuk
hidup merdeka dan berdaulat.



4. Mendesak PBB dan negara-negara besar untuk mewujudkan perdamaian di
Timur Tengah yang adil dan langgeng. Upaya-upaya yang dilakukan itu tentunya
tidak hanya *lip service *sebagaimana kesan selama ini, melainkan upaya yang
sungguh-sungguh demi terwujudnya perdamaian yang hakiki. Dalam konteks ini,
peran obyektif Amerika Serikat, yang selama ini menjadi pendukung setia
Israel, sangat diharapkan, karena hal ini akan menentukan terwujudnya
perdamaian yang dimaksud.



5. Menyerukan kepada seluruh faksi politik dan kelompok masyarakat
Palestina, khususnya para pemimpin Hamas dan Fatah, para alim ulama dan
cerdik pandai untuk secara sungguh-sungguh merapatkan barisan, menyatukan
pandangan dan bersikap lebih realistis serta bersatu memperjuangan Palestina
yang merdeka dan berdaulat.



6. Mendorong pemerintah Indonesia untuk melanjutkan pengiriman bantuan
kemanusiaan kepada Palestina dan bahkan untuk mengirim tentara perdamaian di
bawah bendera PBB serta melakukan inisiasi dan langkah-langkah diplomasi
dalam rangka penghentian serangan dan pemberian sanksi.



7. Menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususny warga NU,
untuk menggalang solidaritas membantu rakyat Palestina, melalui penggalangan
dana, relawan kemanusiaan, pengiriman obat-obatan dan pakaian, *istighosah,
qunut nazilah,* zikir dan doa bersama untuk keselamatan para pejuang
Palestina dan untuk para korban kaum muslimin Palestina yang gugur sebagai *
syuhada*.



8. PBNU melalui International Conference of Islamic Scholars (ICIS)
bekerja sama dengan jaringan civil society di dunia yang peduli dengan
perdamaian di Timur Tengah akan berusaha menggalang solidaritas dan
menyamakan pandangan serta mengambil langkah untuk mendorong terciptanya
iklim yang kondusif di Timur Tengah bagi terselenggaranya perundingan damai
antara Palestina dan Israel serta mengambil langkah-langkah untuk menggalang
bantuan moral 

[wanita-muslimah] Harta Punya Kaitan Langsung dengan Orgasme Perempuan

2009-01-20 Terurut Topik Kinantaka
Harta Punya Kaitan Langsung dengan Orgasme Perempuan


(ANTARA News) - Para ilmuwan menemukan bahwa kenikmatan bercinta bagi
perempuan punya kaitan langsung dengan harta pasangannya.


Seperti dikutip Sunday Times, para ilmuwan itu menemukan bahwa makin kaya
seorang pria maka pasangannya makin sering mencapai orgasme.


Kekerapan orgasme perempuan meningkat seiring pendapatan pasangannya, kata
Dr Thomas Pollet, psikolog dari Newcastle University.


Pollet, yang melakukan penelitian, yakin bahwa kecenderungan itu adalah
suatu adaptasi evolusioner yang sudah ada pada perempuan.


Kecenderungan itu membuat mereka menyeleksi laki-laki berdasarkan mutu.


Studi tersebut meyakini bahwa perempuan sudah terprogram untuk menjadi mata
duitan.


Temuan itu juag cocok dengan penelitian psikologi evolusioner yang
memperkirakan bahwa perempuan maupun laki-laki dipengaruhi secara genetik
untuk bersikap tanpa ragu-ragu mengeksploitasi satu sama lain guna
kelangsungan gen mereka.


Orgasme perempuan jadi  fokus penelitian sebab tidak terkait dengan
kehamilan.


Pollet dan rekannya, Daniel Nettle, yakin bahwa orgasme perempuan adalah
adaptasi evolusioner yang menyebabkan perempuan memilih dan mempertahankan
pasangan yang bermutu bagus.


Pollet dan Nettle menguji pemikiran mereka dengan menggunakan data dari
studi-studi terbesar tentang gaya hidup.


Survay Kesehatan dan Kehidupan Keluarga China mewawancara sekitar lima ribu
orang dari seluruh pelosok China mengenai kehidupan pribadi termasuk
pertanyaan mengenai seks, pendapatan dan faktor-faktor lainnya.


Dari jumlah tersebut diambil data 1.534 perempuan dan pasangannya sebagai
dasar penelitian.


Sebanyak 121 perempuan ternyata selalu orgasme jika berhubungan sedangkan
408 lainnya masuk kategori sering.


Sebanyak 762 lainnya masuk kategori kadang-kadang dan 243 sisanya termasuk
dalam golongan jarang dan tidak pernah. Data itu ternyata mirip dengan
yang ada di negara-negara barat.


Tentu saja ada banyak faktor yang membuat seorang perempuan tergolong
kategori tersebut, namun Pollet mengatakan uang adalah penentu utama.


Bertambahnya pemasukan suami punya dampak positif yang tinggi terhadap
kekerapan orgasme perempuan. Jika laki-laki makin menggairahkan, perempuan
makin sering orgasme.


Hal ini tidak hanya pada perempuan di China tetapi juga di Jerman dan
Amerika Serikat. Uang tampaknya sangat penting.


David Buss, profesor psikologi di University of Texas, Austin, lewat bukunya
The Evolution of Desire menyakini bahwa orgasme perempuan bisa untuk
mempererat ikatan dengan laki-laki bermutu tinggi serta bisa menjadi tanda
bahwa perempuan sangat puas secara seksual dan tidak mau mencari pria lain,
katanya.


Orgasme itu seolah berkata 'saya sangat setia, jadi engkau harus tanam
investasi pada saya dan anak-anak'. (*)



COPYRIGHT (c) 2009



http://antara.co.id/arc/2009/1/19/harta-punya-kaitan-langsung-dengan-orgasme-perempuan/


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanya Tentang Pekerjaan Sampingan

2008-10-30 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum.
Ada titipan pertanyaan dari teman yang sedang bimbang. Mohon pencerahannya.

Kinantaka
===

Dear teman-teman semua, mohon pencerahan untuk kasus yang sedang saya alami
ini.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan sehari-hari, saya berinisiatif mencari
penghasilan di luar gaji yang sudah rutin saya terima dari kantor setiap
bulan. Sudah beberapa bulan ini saya melakukan aktifitas pekerjaan tambahan
yang masih agak mengganjal di hati saya.

Salah satu Job Desc pekerjaan saya adalah, mengunjungi pelanggan yang ada di
daerah Jakarta, kebetulan pekerjaan saya adalah sebagai sales
marketing. Sementara kantor saya bekerja berada di daerah Bogor. Hampir
setiap seminggu sekali, saya pergi ke daerah Jakarta untuk suatu keperluan
pekerjaan, selalu menggunakan mobil fasilitas kantor dan ditemani seorang
Sopir. Nah, setelah menyelesaikan urusan kantor, saya hampir pasti selalu
mampir ke tempat lain, yaitu di daerah Jakarta Selatan untuk membeli barang
yang nantinya akan saya jual kembali di Bogor. Otomatis saya menggunakan
fasilitas dari kantor untuk menuju ke Jakarta Selatan tersebut (bensin, tol,
sopir dan waktu). Padahal, urusan kantor saya seringnya ke daerah Jakarta
Utara.

Bagaimana menurut pendapat teman-teman semua? Apakah yang saya lakukan ini
diperbolehkan atau termasuk korupsi?

Terima kasih.
Irma Setiowati


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Lelaki Sejati

2008-07-25 Terurut Topik Kinantaka
PCNU-I Australia sepertinya pernah mengadakan bahtsul masa'il tentang
meminta fatwa ke Kiai Google ini. Karena di Australia dan negara2 barat
lainnya sangat susah untuk menemukan ustadz kayak di Indonesia, yang hampir
tiap RT ada ustadznya.

Muslim barat akan kesulitan jika ada masalah2 sepele, misalnya: Bolehkah
mencicipi masakan buat ibu2 yang sedang berpuasa?. Untuk menjawab hal
tersebut, mereka biasanya mencari tahu ke kiai google ini.

Kinantaka


On 7/26/08, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

   wah kok sekarang semua ngaji sama google ya...

 ;-))

 - Original Message -
 From: Ferona
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Friday, July 25, 2008 11:55 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Lelaki Sejati

 Hasilnya adalah 10 halaman hasil pencarian :D

 xixixixi ...

 Fer!

 On 7/25/08, waskita adijarto [EMAIL PROTECTED]waszbulk%40hq.ee.itb.ac.id
 wrote:
  Cari saja di google dengan kata kunci 'rukun taqwa' :)
 
  -waskita-
 
 
  Wikan Danar Sunindyo wrote:
   pertanyaan berikutnya adalah
   bagaimanakah lelaki yang bertaqwa itu? :)
  
   salam,
   --
   wikan

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Wanita sejati

2008-07-25 Terurut Topik Kinantaka
Kemudian…

Aku bertanya pada Ayah ku, bagaimanakah wanita sejati itu?

Dengan senyum damai ayahku menjawab, Nak...



Wanita sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,

tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.



Wanita sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona,

tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.



Wanita sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang ia berikan,

tapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.



Wanita sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,

tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.



Wanita sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,

tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.



Wanita sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian,

tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.



Wanita sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dipinggir
jalan,

tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinya yang mengundang orang jadi tergoda.



Wanita sejati bukan dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia
jalani,

tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa
syukur.



Wanita sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul,

tetapi dilihat sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.


[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Ramadan yang Istimewa

2008-09-01 Terurut Topik Kinantaka
Ramadan yang Istimewa

Oleh: KH. A Mustofa Bisri



TIDAK terasa Ramadan, bulan istimewa dengan situasi dan suasananya yang
istimewa, sudah kembali tiba. Di antara bulan-bulan setahun, bulan Ramadan
memang merupakan bulan istimewa. Keistimewaannya  bisa dilihat dari berbagai
sudut; di antaranya bulan ini kitab suci Alquran diturunkan (Q.2: 185).


Bahkan menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Shuhuf-nya
Nabi Ibrahim, Tauratnya  Nabi Musa, Injilnya Nabi Isa, dan Zaburnya Nabi
Daud, semuanya juga turun di bulan Ramadan.


Pada bulan ini kita, kaum muslimin, diwajibkan berpuasa (Q. 2: 183). Pada
bulan ini pintu sorga dibuka (HR imam Bukhori dan imam Muslim dari shahabat
Abu Hurairah).


Istimewanya lagi, setiap keistimewaan Ramadan justru bermuara kepada
keistimewaan kita. Turunnya Alquran adalah istimewa, karena, sebagaimana
kitab-kitab suci lainnya, Alquran adalah firman Allah kepada hamba-hambaNya.
Dan ini berarti istimewa bagi kita, hamba-hamba-Nya.


Bayangkan Allah Yang Maha Besar yang tak terhingga kebesarannya, Pencipta
alam semesta , berkenan berfirman kepada kita yang sungguh amat sangat kecil
di planet yang hanya sebesar debu di alam semesta  ini.


Pada bulan Ramadan kita, kaum beriman, diwajibkan berpuasa. Ini istimewa.
Di sebelas bulan yang lain, kita boleh dikata bebas memperlakukan dan
mentasarufkan apa saja yang  dianugerahkan  Allah kepada kita.


Kita, misalnya,  bebas menggunakan mulut anugerahNya untuk memasukkan  dan
mengeluarkan apa saja yang kita kehendaki,  kecuali yang berbahaya terhadap
diri kita sendiri.


Kita bebas makan, minum, dan berbicara kapan saja kita mau. Begitu bebasnya
sehingga  terhadap yang berbahaya terhadap diri kita sendiri pun seringkali
kita tabrak juga.


Di bulan Ramadan ini lain. Kita tidak lagi bebas. Kita dipaksa mengekang dan
menahan diri meski dalam waktu yang terbatas dari hal-hal yang halal yang
tidak membahayakan diri kita sekali pun.


Kemudahan

Untuk kepentingan siapa kita mengekang dan menahan diri itu? Tidak untuk
kepentingan siapa-siapa? Tapi untuk kepentingan kita sendiri.  Di samping di
bulan suci ini kita bisa dengan intens melatih diri menjadi mukmin yang kuat
yang mampu mengalahkan diri sendiri yang pada akhirnya menjadi orang-orang
yang benar-benar bertakwa, di samping itu bulan Ramadan menyediakan berbagai
kemudahan bagi kita untuk mendapatkan rahmat dan pahala Allah.


Pada bulan Ramadan, seperti berita yang disampaikan Rasulullah SAW, pintu
surga dibuka. Kesempatan mendapatkan sesuatu yang memudahkan kita masuk
surga  terbuka lebar-lebar.


Tinggal bagaimana kita mempergunakan kesempatan istimewa ini.  Sebab ada
hadis yang menyatakan banyak orang yang berpuasa dan hanya mendapatkan
lapar  belaka.


Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang  yang dapat mengambil kesempatan
istimewa bulan suci Ramadan ini terutama bagi kebahagiaan kita di akhirat
kelak. Sedangkan untuk kebahagiaan dunia kita, sebelas bulan masa sih masih
belum cukup?


Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kaum muslimin. Selamat mempergunakan
kesempatan istimewa bulan Ramadan untuk mengevaluasi diri, menuju keridhaan
Allah.



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Benarkah berbuka dengan kurma suatu Sunnah Nabi?

2008-09-02 Terurut Topik Kinantaka
Benarkah berbuka dengan kurma suatu Sunnah Nabi?

Dari Anas bin Malik ia berkata: Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab
(kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau
berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau
meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).



Benarkan berbuka puasa dengan memakan kurma adalah suatu sunnah Nabi?
Bagaimana dengan rakyat di Indonesia yang di daerahnya makan nasi saja
susah, apalagi mencari sekotak kurma untuk berbuka puasa.



Saya beranggapan bahwa perbuatan Nabi ketika itu (dan berkejadian di Tanah
Arab), adalah suatu wujud dari kesahajaan dan kesederhanaan beliau belaka.
Berbuka puasa dengan sebutir atau dua butir kurma saat itu adalah suatu
perbuatan yang bisa dilakukan oleh hampir seluruh orang di sana.



Bagaimana dengan di Indonesia?
Berbuka dengan tempe, mungkinkah lebih baik?

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Benarkah berbuka dengan kurma suatu Sunnah Nabi?

2008-09-03 Terurut Topik Kinantaka
Bu Khadija,

Mungkin kalau di sekitar Jakarta, banyak Masjid yang menyediakan menu takjil
bareng dengan menu kurma dan sebagainya. Tapi tidak sedikit dan mungkin
sangat banyak masjid2 di daerah yang tidak bisa disamakan dengan di sekitar
Jakarta.

Banyak di daerah yang makan sekali sehari saja sudah susah, apalagi
mengimpikan berbuka dengan kurma.

Kinantaka


On 9/3/08, Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamualaikum mbak..

 Sebetulnya cari kurma utk bukaan selama bulan Ramadhan itu gampang
 banget mbak..
 Mampir aja ke mesjid2 di manapun.. insyaAllah kita akan disuguhi kurma
 gratis.. plus minum dan kue2 lainnya..
 Kalo buka di rumah dengan tempe, malah mahal kan mbak.. soalnya harga
 tempe lagi melambung.. :). Apalagi bulan puasa gini..

 Wassalam wrwb..

 On 9/3/08, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com wrote:
  Benarkah berbuka dengan kurma suatu Sunnah Nabi?
 
  Dari Anas bin Malik ia berkata: Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab
  (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka
 beliau
  berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering
 beliau
  meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
 
 
 
  Benarkan berbuka puasa dengan memakan kurma adalah suatu sunnah Nabi?
  Bagaimana dengan rakyat di Indonesia yang di daerahnya makan nasi saja
  susah, apalagi mencari sekotak kurma untuk berbuka puasa.
 
 
 
  Saya beranggapan bahwa perbuatan Nabi ketika itu (dan berkejadian di
 Tanah
  Arab), adalah suatu wujud dari kesahajaan dan kesederhanaan beliau
 belaka.
  Berbuka puasa dengan sebutir atau dua butir kurma saat itu adalah suatu
  perbuatan yang bisa dilakukan oleh hampir seluruh orang di sana.
 
 
 
  Bagaimana dengan di Indonesia?
  Berbuka dengan tempe, mungkinkah lebih baik?
 
  Kinantaka
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Nasehat Ramadlan Buat A. Mustofa Bisri

2008-09-09 Terurut Topik Kinantaka
Nasehat Ramadlan Buat A. Mustofa Bisri
Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Mustofa,
Jujurlah pada dirimu sendiri mengapa kau selalu mengatakan Ramadlan bulan
ampunan,

apakah hanya menirukan Nabi
atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang menggerakkan lidahmu
begitu.



Mustofa,
Ramadlan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu.

Darimu hanya untukNya dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan
dianugerahkanNya kepadamu. Semua yang khusus untukNya khusus untukmu.

Mustofa,
Ramadlan adalah bulanNya yang ia serahkan padamu dan bulanmu serahkanlah
semata-mata padaNya. Bersucilah untukNya.

Bersalatlah untukNya.

Berpuasalah untukNya.

Berjuanglah melawan dirimu sendiri untukNya.

Sucikan kelaminmu. Berpuasalah
Sucikan tanganmu. Berpuasalah
Sucikan mulutmu. Berpuasalah
Sucikan hidungmu. Berpuasalah
Sucikan wajahmu. Berpuasalah

Sucikan matamu. Berpuasalah
Sucikan telingamu. Berpuasalah
Sucikan rambutmu. Berpuasalah
Sucikan kepalamu. Berpuasalah

Sucikan kakimu. Berpuasalah
Sucikan tubuhmu. Berpuasalah.
Sucikan hatimu.
Sucikan pikiranmu Berpuasalah.
Suci kan dirimu

Mustofa,
Bukan perut yang lapar bukan tenggorokan yang kering

yang mengingatkan kedlaifan dan melembutkan rasa.
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu atau
perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa.
Barangkali lebih sabar sedikit dari mata tangan kaki dan kelamin,

lebih tahan sedikit berpuasa tapi hanya kau yang tahu hasrat dikekang utuk
apa dan siapa.

Puasakan kelaminmu
untuk memuasai Ridla
Puasakan tanganmu
untuk menerima Kurnia
Puasakan mulutmu
untuk merasai Firman
Puasakan hidungmu
untuk menghirup Wangi
Puasakan wajahmu
untuk menhadap Keelokan
Puasakan matamu
untuk menatap Cahya
Puasakan telingamu
untuk menangkap Merdu
Puasakan rambutmu
untuk menyerap Belai
Puasakan kepalamu
untuk menekan Sujud
Puasakan kakimu
untuk menapak Sirath
Puasakan tubuhmu
untuk meresapi Rahmat
Puasakan hatimu
untuk menikmati Hakikat
Puasakan piiranmu
untuk meyakini Kebenaran
Puasakan dirimu
untuk menghayati Hidup.

Tidak.
Puasakan
hasratmu
hanya untuk
Hadlirat
Nya !

Mustofa,
Ramadlan bulan suci katamu, kau menirukan ucapan Nabi atau kau telah
merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu.
Tapi bukankah kau masih selalu menunda-nunda menyingkirkan kedengkian
keserakahan ujub riya takabur dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari
comberan hatimu?

Mustofa,
inilah bulan baik saat baik untuk kerjabakti membersihkan hati.

Mustofa,
Inilah bulan baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini.
Atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini
Seperti Ramadlan-Ramadlan yang lalu.

Rembang, Sya'ban 1413 H.

(Sumber: Kumpulan Puisi A. Mustofa Bisri, Pahlawan dan Tikus)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Musibah Berebut ‘BERKAH’

2008-09-16 Terurut Topik Kinantaka
http://www.gusmus.net/page.php?mod=dinamissub=11id=881

Musibah Berebut 'BERKAH'

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Ramadan mestinya merupakan bulan berkah. Tapi kita dikejutkan oleh suatu
peristiwa yang memilukan dan sekaligus luar biasa aneh: 21 nyawa melayang
saat pembagian zakat. Musibah apa ini, ya Allah! Seorang kaya di Pasuruan
yang agaknya tidak percaya dengan amil zakat manapun, mengundang para
mustahiq zakat untuk diberi zakat. Melebihi BLT (Bantuan Langsung Tunai)
orang-orang pun berbondong-bondong datang dan berdesak-desakan mengambil
zakat. Dan berakibat jatuhnya banyak korban terinjak-injak.



Seperti biasa, beberapa tokoh agama pun langsung memberikan komentar. Ada
yang menyalahkan si orang kaya pemberi zakat. Bahkan ada yang
terang-terangan menyatakan bahwa kejadian yang mengenaskan itu akibat si
orang kaya pamer kekayaan. Ada yang mengatakan bahwa kejadian ini akibat
orang tidak percaya dengan badan amil zakat yang ada.


Bagi kita yang terbiasa menyalahkan orang, sangatlah mudah mencari kambing
hitam. Kambing hitam dalam peristiwa tragis itu bisa si orang kaya yang
berzakat yang (meski pun niatnya mungkin tidak pamer, tapi agar orang-orang
kaya lainnya mau juga berzakat) tidak memperhitungkan caranya; bisa mereka
yang berebut zakat yang tidak sabaran; bisa para tokoh agama yang seharusnya
member tausiah kepada masyarakat dalam soal keagamaan; dan sangat bisa
pemerintah yang berkewajiban dan berhak mengangkat amil zakat, berkewajiban
mensejahterakan dan melindungi rakyat.


Tapi marilah, mumpung masih berada di bulan Ramadan, setelah menyampaikan
belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang terkena musibah, mari
kita merenung sejenak mencari akar masalah mengapa terjadi musibah seperti
di Pasuruan itu? Saling menyalahkan atau hanya mencari kambing hitam,
terbukti tidak memecahkan masalah dan sering kali justru hanya menambah
permasalahan.


Siapakah mereka yang begitu bersemangat memenuhi undangan si orang kaya itu?
Mereka rata-rata adalah perempuan. Kaum ibu yang sehari-hari dipusingkan
oleh masalah dapur dan belanja kebutuhan keluarga. Anak-anak di bulan puasa
ini minta menu bukanya lebih enak dari biasanya. Sementara harga-harga
kebutuhan pokok di pasar semakin tidak terjangkau dan hari raya akan datang
pula. Maka anehkah bila mereka begitu bersemangat menyambut undangan si
dermawan, hingga dibela-belain berdesakan untuk mendapatkan 'berkah' zakat?


Kalau kita perhatikan, peristiwa seperti yang terjadi di Pasuruan --atau
peristiwa-peristiwa berdesakan berebut 'berkah' lainnya di tempat-tempat
lain—itu, tampaknya mengiringi zaman dimana 'ketergantungan' masyarakat pada
materi sudah sedemikian mengerikan. Kepentingan duniawi sudah menjadi
'tuhan' yang dapat menggiring orang yang berakal melakukan hal-hal yang
tidak masuk akal; membuat orang terhormat mencampakkan kehormatannya;
membuat orang beragama menjual agamanya; membuat saudara tega terhadap
saudaranya; dsb dst.


Peristiwa-peristiwa menyedihkan seperti itu tidak terbayangkan bisa terjadi
di zaman dulu di saat masyarakat masih menganggap hidup di dunia ini hanya
sekedar mapir ngombe, singgah minum sebentar. Di saat hidup sederhana masih
menjadi budaya yang dipujikan. Di saat pasar rakyat masih belum dijuluki
pasar tradisonal yang harus mengalah dengan mall-mall dan
supermarket-supermarket. Di saat masyarakat belum dijejali setiap hari oleh
iming-iming tv agar menjadi konsumtif dan hedonis.


Mumpung masih di bulan suci Ramadan yang kata para kiai dan ustadz bulan
pelatihan mengendalikan diri, apabila kita setuju bahwa akar masalah –hampir
semua masalah—dalam masyarakat adalah akibat kecintaan yang berlebihan
terhadap materi dan pemanjaan yang kelewatan terhadap jasmani, sehingga
melupakan ruhani, maka usulan yang paling masuk akal saya ialah: mari lah
kita kampanyekan untuk kembali kepada budaya hidup sederhana. Memandang
dunia dan materi secara pas: hanya sebagai sarana dan alat dan bukan tujuan
hidup.


Atau Anda punya pendapat lain dan usul yang lebih masuk akal?



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via 

[wanita-muslimah] Nasib Mbok Giyem dan UU Pornografi

2008-09-19 Terurut Topik Kinantaka
Nasib Mbok Giyem dan UU Pornografi



Mbok Giyem, bakul jamu gendong, njenggirat saat dihentikan oleh petugas
pengawas moralitas, yang sok suci mulia penegak UU Pornografi. Dan mukanya
berubah pucat ketika menyadari bahwa dia telah dituduh berpenampilan
seronok, yang bisa menggugah syahwat lawan jenisnya.



La dosa saya ini apa to ya?, jerit Mbok Giyem.



Mbok ini sudah tua kok tidak merasa tua. Jualan jamu kok pake jarit-nya
mepet, hingga goyang pinggulnya keliatan kalau pas jalan, kata pak petugas.



Lah Pak, kalau make jaritnya ndak rapat, nanti malah kedodoran, salah2 bisa
mlotrok.. saya kan jalannya jauh, sahutnya.



Alasan saja... itu juga, dada simbok ini keliatan menonjol dan merangsang..
bikin ngiler laki-laki saja... kenapa stagen penggendong bakul-nya
dililitkan ke dada seketat itu? tanya pak petugas lagi.



Sesuai Pasal 4 dan Pasal 38, UU Pornografi, maka sampeyan diancam dengan
hukuman minimal 3 Tahun maksimal 7 Tahun penjara dan denda minimal
75.000.000 (75 juta) rupiah. lanjut pak petugas lagi.



Oalah pak pak.. apa ya mesti saya seret bakulnya. Wong saya ini ndak punya
dudut.. dari jaman mbah-mbah buyut ya gini caranya.. dulu malah duwitnya
pada disimpan di kutang... , tiba-tiba Mbok Giyem menghentikan bicaranya
dan menatap salah seorang petugas. Lalu tiba-tiba dia lari dan nggabloki pak
petugas satu ini. Woalah ini Ngabdul kan... dulu kan kamu to sing malah
suka nginjeni orang-orang yang lagi nyuci di kali kalo pas air sumur kampung
pada kering... !!?


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Lailatul Qadar

2008-09-22 Terurut Topik Kinantaka
Lailatul Qadar

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



SUDAH sejak puasa dapat separo bulan, sms-sms terus berdatangan ke Hp saya,
menanyakan kapan datangnya Lailatul Qadar. Saya tidak tahu persis apakah
mereka yang menanyakan hal itu mempunyai tujuan yang sama; untuk apa? Karena
tentunya pertanyaan tersebut selaras dengan persepsi masing-masing tentang
Lailatul Qadar.


Tempo hari saya menulis di rubrik Hikmah Ramadan ini tentang Nuzulul Quran,
turunnya kitab suci Quran, pada bulan suci Ramadan. Nah, Lailatul Qadar
itulah malam mulia dimana Quran turun. Bersamaan dengan itu rombongan
malaikat yang dipimpin malaikat Jibril juga turun atas perintah Allah.


Menurut  banyak mufasir, pada malam itu Allah menurunkan Quran dari Lauh
Mahfuzh secara utuh sekaligus ke langit dunia, sebelum kemudian
diterjemahkan dan disampaikan malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW secara
bertahap sesuai konteks.


Maka, malam saat turunnya Quran itu disebut Allah sebagai malam mulia yang
kemuliaanya melebihi seribu bulan dan penuh kedamaian hingga terbitnya fajar
(Q. 97). Pertanyaannya, apakah kemuliaan malam itu berlangsung terus setiap
Ramadan atau hanya pada masa turunnya Quran?


Berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW  tentang malam Qadar, para
ulama menyatakan bahwa kemuliaan Lailatul Qadar itu berlangsung terus setiap
Ramadan. Hanya saja mereka berbeda mengenai tepatnya malam mulia itu.


Berdasarkan hadis-hadis yang menjadi pegangan masing-masing, ada yang
berpendapat:  Lailatul Qadar itu di awal Ramadan; ada yang di malam 21; ada
yang di malam 23; 24; 25; 27 Ramadan. Dan, mayoritas ulama menyatakan bahwa
malam mulia itu ada di antara 10 malam terakhir Ramadan.


Banyak  yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar sengaja disembunyikan agar kaum
muslimin memburunya pada setiap malam di seluruh malam Ramadan.


Kemudian apa makna kemuliaan Lailatul Qadar yang melebihi 1.000 bulan itu?
Lalu apa yang hendak (atau sebaiknya) kita lakukan bila menjumpainya?


Pertanyaan ini diajukan satu dan lain hal karena akhir-akhir ini banyak
orang yang mempunyai persepsi bahwa Lailatul Qadar itu semacam sesuatu benda
yang bukan malam.


Seperti disebutkan dalam surah 97. Al-Qadr, Lailatul Qadar itu lebih baik
dari seribu bulan. Artinya, amal baik yang dilakukan pada malam itu
mempunyai nilai yang lebih baik dari amal yang sama dalam seribu bulan tanpa
Lailatul Qadar.


Maka dulu, pada zaman kaum muslimin orientasinya masih kebahagiaan akherat
dan bukan sesuatu yang instan dan bersifat duniawi, orang yang meyakini
suatu malam merupakan Lailatul Qadar, sudah berada di mushalanya sejak ashar
untuk njungkung beribadah. Dan, baru pulang besok paginya setelah shalat
subuh.


Mengingat bahwa tidak ada seorang pun yang tahu tepatnya kapan Lailatul
Qadar, maka berbahagialah mereka yang setiap malam di bulan suci Ramadan
mensucikan dirinya dan giat melakukan amal ibadah semata-mata karena Allah.
Karena mereka pasti akan bertemu dengan Lailatul Qadar dan bayangkan amal
ibadah mereka pun dinilai lebih dari amal-ibadah 83 tahun 4 bulan.
Subhanallah!


Setidak-tidaknya, bila mereka menjumpai malam mulia itu dalam keadaan
jungkung ibadah, dosa-dosa mereka  yang telah lampau akan diampuni oleh
Allah, sebagaimana hadis yang bersumber dari  Sahabat Abu Hurairah r.a. ini:
Rasulullah SAW bersabda: Man qaama Lailatal Qadri iimaanan waihtisaaban
ghufira lahu maa taqaddama min dzanbihi. (Barangsiapa jungkung ibadah pada
malam Qadar semata-mata karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosanya yang sudah lampau).



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] RUU Itu

2008-09-24 Terurut Topik Kinantaka
RUU Itu

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri


Sebenarnya saya agak malas ikutan berkomentar tentang RUU Anti
Pornografi/Pornoaksi (APP). Bukan apa-apa; soalnya , terus terang saya agak
'apriori' dengan para 'koki' UU di Senayan yang menggodog RUU tersebut.



Mereka saya lihat sampai sekarang masih belum bisa menghilangkan tabiat masa
lalu. Bekerja berdasarkan target waktu kaitannya dengan anggaran. RUU Anu
misalnya, harus selesai dalam anggaran tahun ini dalam sekian persidangan;
kalau tidak alias molor, harus ada anggaran tambahan yang memadai. Dan
sepertinya selalu saja ada yang ingin mengulur atau mempercepat proses,
sesuai kepentingan fraksi atau partainya atau masing-masing orangnya.


Tentu saja hal ini tidak masalah sepanjang masih berkaitan dengan subtansi
dan esensi RUU yang dibahas atau tidak menomor-sekian-kannya. Maka jangan
heran bila banyak RUU setelah menjadi UU sering dipersoalkan, bahkan didemo,
masyarakat. Saya melihat kehebatan para 'koki' yang terhormat itu masih saja
sebatas dalam menyusun anggaran mereka sendiri. Selain itu, seperti kita
ketahui, begitu banyak UU yang wujuuduhu ka'adamihi, adanya seperti tidak
ada saja. Bahkan dalam bahasa yang agak ekstrem, sering dikatakan bahwa di
negeri ini tidak ada undang-undang, gara-gara banyaknya pelanggar
undang-undang yang bebas melenggang dan bebas mengulang-ulang pelanggaran.



Tapi perkembangan pro-kontra terhadap RUU APP yang sudah semakin tidak
karuan juntrungnya, mengalahkan rasa malas saya.. Maraknya sikap pro-kontra
terhadap RUU tersebut –seperti umumnya pro-kontra terhadap hal lain—sudah
berkembang menjadi asal pro dan asal kontra. Bahkan banyak orang yang tidak
biasa *pethenthengan* pun, tiba-tiba ikut-ikutan *pethenthengan.* Yang biasa
*pethenthengan *pun semakin merasa benar dan bangga diri: bahwa menyikapi
sesuatu dengan pethenthengan adalah jalan lurus yang diridhai Tuhan.



Dalam kondisi yang seperti itu, banyak orang yang kemudian lupa atau malah
tidak peduli bahwa dalam persoalan ini ada dua hal berbeda. Pertama masalah
pornografi/pornoaksi (?) dan kedua masalah RUU APP. Hampir rata-rata mereka
yang pro RUU APP beranggapan bahwa mereka yang tidak setuju terhadap RUU APP
adalah orang-orang yang setuju terhadap pornografi/pornoaksi. Sebaliknya
banyak orang yang kontra RUU tersebut beranggapan bahwa mereka yang pro
adalah orang-orang yang tidak menghargai kreativitas, keragaman budaya, dan
perempuan. Hal ini semakin semrawut dan tidak proporsional ketika –atau
justru bersamaan dengan-- munculnya kasus majalah Playboy. Kebiasaan
berpikir 'hitam-putih' pun semakin 'mendapat pupuk'.



Yang lebih mengkhawatirkan adalah kebiasaan orang kita yang suka
mempolitisir segala sesuatu. Saya mencium kerasnya pro-kontra soal
pornografi ini pun sudah mulai bergeser --atau ada yang menggeser-- ke ranah
politik yang tidak sehat bahkan membahayakan. Mereka yang pro RUU sudah ada
yang menganggap atau mencurigai atau menuduh mereka yang anti RUU sebagai
golongan sekuler. Sementara mereka yang anti RUU menganggap atau mencurigai
atau menuduh mereka yang pro RUU sebagai golongan yang akan memaksakan
syareat. Masya Allah!



Kalau sudah demikian, orang pun lupa atau melupakan masalah awal yang
sebenarnya bermula dari keprihatinan tentang moral bangsa, tentang maraknya
pornografi yang memang sudah keterlaluan. Menurut saya tidak ada orang atau
golongan berbudaya mana pun yang tidak anti pornografi/pornoaksi dan tidak
prihatin terhadap maraknya hal itu. Apalagi orang Timur yang memiliki moral
ketimuran. Apalagi bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila –Ketuhanan Yang
Maha Esa; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; …-- dan menjunjung tinggi budi
pekerti. (Lihat misalnya KUHP!). Bahkan untuk mencegah adanya
pornografi/pornoaksi di media-media penyiaran seperti tv; buku; majalah; dan
koran, negeri ini memiliki misalnya, UU Penyiaran. Apalagi umat Islam yang
memiliki Quran dan Sunnah Nabi yang pasti dan seharusnya lebih kuat dan
berwibawa daripada UU bikinan 'orang-orang Senayan'.



Ya, KUHP dan khususnya UU Penyiaran yang karena tidak atau kurang adanya
penegakan/pelaksanaan terhadap ketentuan-ketentuannya, maka masyarakat dan
utamanya media massa, baik cetak maupun elektronik seperti tidak
menggubrisnya. Media massa pun, terutama yang hanya memikirkan keuntungan
materi, seperti umbar-umbaran. Persis beberapa UU Korupsi yang tidak
digubris oleh maling-maling kakap. Mereka yang punya niat menumpuk harta
haram dan berkesempatan pun umbar-umbaran.



Menurut saya, inilah akar masalahnya. Gara-gara lemahnya pihak-pihak yang
seharusnya menegakkan/melaksanakan UU, maka UU pun seperti tidak digubris.
Dalam hal UU Penyiaran, lembaga-lembaga penyiaran tidak menggubrisnya dan
bertindak umbar-umbaran, tanpa kontrol. Sehingga hal ini jelas memperparah
akibat buruk yang diakibatkan oleh serbuan sampah-sampah yang
dialir-deraskan oleh 'informasi global'. Lihatlah misalnya,
tayangan-tayangan tv yang berlomba-lomba menjual hal-hal yang memerosotkan
selera masyarakat, mulai 

[wanita-muslimah] Tasawuf dan Akhlak

2009-02-19 Terurut Topik Kinantaka
Tasawuf dan Akhlak

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Kalau kita memperhatikan sejarah, tampaklah bahwa kemunculan 'tren' tasawuf
selalu mengiringi kondisi masyarakat Muslim yang tidak seimbang. Ataukah
terlalu sibuk dengan urusan dunia dan melupakan akhirat, terlalu semangat
dengan ilmu tanpa peduli amal, terlalu fanatik terhadap syariat tanpa peduli
ruhnya, atau terlalu mulia bicara tanpa peduli tengiknya perilaku.



Tasawuf, seperti bisa kita pahami dari ungkapan-ungkapan para tokohnya,
merupakan jalan menuju Allah melalui akhlak yang mulia. Metode para sufi
adalah membersihkan hati dan memperhalus budi. Contoh dan teladan mereka
adalah Rasulullah SAW yang berbudi luhur dan menyatakan bahwa ia diutus
Allah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.


Kehidupan yang serba materi, keberagamaan yang serba daging, dan tata
pergaulan yang serba didasari kepentingan, ternyata telah membuat masyarakat
seperti sakit jiwa. Ketidaknalaran meruyak menghinggapi sektor-sektor
kehidupan hampir tanpa kecuali. Yang paling mencolok adalah ketidaknalaran
dalam kehidupan berpolitik. Maka, para pakar pun sibuk berdiskusi dan
melemparkan teori-teori reformasi dan perbaikan.


Lalu, apa yang ditawarkan tasawuf? Melihat kondisi yang seperti itu, tasawuf
menawarkan reformasi dan perbaikan mulai dari pondasi Akhlak. Perbaikan ala
tasawuf adalah perbaikan dari dalam diri. Sufi-sufi besar tidak hanya
melakukan-dan telah berhasil melakukan- perbaikan diri, tapi sebagaimana
dicontohkan pemimpin agung mereka Nabi Muhammad SAW, mereka juga berjuang
untuk membantu masyarakat dengan cara mendidik mereka dan melakukan kontrol
terhadap para penguasa.


Akhlak yang mulia, telah berhasil menorehkan catatan dengan tinta emas
pemerintahan Umar Ibn Abdul Aziz dalam lembaran sejarah Dinasti Umayyah.
Umar sang khalifah, sebagai penguasa, telah berhasil 'mereformasi' diri-nya
dengan meretas akar keburukan: menempatkan materi dan dunia di puncak
perhatian. Mendudukkan materi dan dunia di tempatnya yang sebenarnya adalah
yang pertama-tama diupayakan khalifah yang dijuluki Umar Kedua ini, setelah
sebelumnya ditempatkan di tempat yang terlalu tinggi dan penting.


Maka, tidak heran apabila ada yang menyebut Umar Ibn Abdul Aziz sebagai
khalifah kelima dari Khulafa' Rasyidiin.


Tanpa menyebut nama tasawuf atau sufi sekali pun, kiranya kita bisa sepakat
bahwa akhlak atau budi pekerti merupakan jawaban paling asasi bagi
mereformasi diri dan negeri kita ini. Anda bayangkan saja, apabila para
pemimpin, petinggi, dan para politisi di negeri ini berakhlak mulia. Berbudi
luhur; jujur, berani mengaku salah, punya malu, tahu diri, berhati bersih,
rendah hati, penuh kasih sayang, dermawan, tidak culas, tidak serakah, tidak
hasud, tidak sombong; dst. Namun, bagaimana itu bisa menjadi kenyataan bila
mereka masih menganggap dunia ini sebagai tujuan hidup dan materi adalah hal
penting nomer wahid?



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kyai Pesantren dan Perubahan Zaman

2009-05-06 Terurut Topik Kinantaka
Kyai Pesantren dan Perubahan Zaman

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



22 April 2009 10:03:09

Mengapa ada kyai pesantren? Mengapa ada orang yang mau mengorbankan tenaga,
pikiran dan hartanya untuk masyarakat? Mengapa ada orang yang bersedia
mendidik anak-anak orang tanpa dibayar? Mengapa ada orang yang ikhlas
menunjukkan jalan mereka yang tidak ingin tersesat dan siap menampung
keluh-kesah mereka yang gelisah?



Jawabnya, tentu saja tidak sesederhana mubalig menyitir dalil. Karena ada
janji Allah bagi mereka yang berjuang fii sabiiliLlahi biamwaalihim wa
anfusihim akan mendapatkan pahala yang luar biasa. Karena ada sabda
Rasulullah SAW “Man lam yahtam biamril mu’miniina falaisa minhum”
(Barangsiapa tidak memperhatikan urusan orang-orang mukmin, maka dia tidak
termasuk golongan mereka). Atau, karena dalil-dalil lain yang menyarankan
untuk berbuat baik kepada orang.


Dalil-dalil itu ”hanyalah” semacam motivasi. Kondisi masing-masing pribadi
yang bersangkutanlah yang lebih menentukan. Kondisi yang memenyebabkan
dirinya mudah termotivasi oleh dalil-dalil mulia agama itu. Kondisi
al-mu’minul qawwiy, mukmin yang kuat. Memiliki cukup ilmu, kearifan;
kemuliaan akhlak; kesungguhan dan ketekunan, kepekaan sosial dan kaya
terutama secara batin.


Mungkin dari sudut ilmu, yang bersangkutan tidak terlalu istimewa, tapi
pemahaman tentang inti ajaran agamanya mendalam. Sehingga dengan demikian,
muncul dari dirinya kearifan, perilaku yang terpuji dan kepekaan sosial yang
tinggi. Mungkin dari sudut harta, tidak terlalu kaya; tapi sikap qana’ah
dalam dirinya menjadikannya seorang yang ”kaya raya dari dalam” atau kaya
secara batin. (Kalau kaya dalam pengertian umum, yakni memiliki banyak
materi, saya sebut ”kaya dari luar”. Kaya dalam bahasa Arab disebut ghaniy,
kebalikannya ialah faqiir. Ghaniy memiliki arti tidak butuh, sedang faqiir
berarti membutuhkan. Allah=Al-Ghaniy dan kita hamba-hambaNya=Al-Fuqaraa,
orang-orang yang faqiir).


Dari sekian faktor yang disebutkan, boleh jadi faktor kekayaan-dalam dua
pengertiannya-merupakan kondisi pendukung yang penting-kalau tidak paling
penting-bagi seseorang melakukan peran kemasyarakatan dan pendidikan
masyarakat secara ikhlas dan lilllaahi ta’alaa, sebagaimana yang dilakukan
kyai pesantren di zaman dahulu.


Lain dahulu lain sekarang. Meski dalil-dalil mulia masih tetap yang itu-itu
juga (dari Quran dan Sunnah Rasulullah SAW), namun kekuatannya sebagai
motivasi tidak lagi sama seperti dahulu. Kehidupan telah berubah sedemikian
rupa. Pandangan terhadap hidup dan kehidupan serta cara dan gaya hidup orang
sudah berubah sama sekali. Kaya dari dalam, misalnya, sudah langka kita
temukan. Sementara, untuk menjadi kaya dari luar, tidak cukup kesungguhan.
Kesungguhan dan ketekunan seperti sudah bertekuk-lutut kepada apa yang
disebut sebagai budaya instan. Padahal, iming-iming materi bagi menikmati
kehidupan semakin merajalela.


Dari segi sosial-politik, perubahan pun luar biasa. Di zaman Orde Lama,
politik menjadi panglima. Di zaman Orde Baru, panglimanya ganti ekonomi.
Lalu, di zaman yang konon disebut era reformasi ini, kembali politik menjadi
panglima. Bedanya-setelah melewati era Orba yang sangat mendewakan
dunia-”sang panglima” pun berupa politik dengan ”rasa ekonomi”. (Artinya,
politik yang dapat menunjang perekonomian dan kesejahteraan politisi
sekeluarga).


Perubahan melindas semua, tidak terkecuali kyai mubalig; kyai dukun atau
kyai pesantren. Tinggal siapa lebih kuat menghadapi semua perubahan itu.
Sabda Nabi Muhammad SAW, Al-mu’minu lqawiyyu khairun wa ahabbu ilaLlaahi
mina lmu’minidh dha’iif…” (HR. Muslim dari shahabat Abu Hurairah r.a.).
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang
lemah.



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject 

Re: [...] Re: Fwd: [wanita-muslimah] Muhammad dan Kaum Cerdik Pandai Kristen

2007-09-06 Terurut Topik Kinantaka
Ternyata level berdiskusinya teman2 mas RSA hanya kelas gosip-isme. Syarat
utama tentang mengklarifikasi suatu masalah yang hanya dilihat belum
dilaksanakan terlebih dahulu.

Saya malah kasihan dengan mas RSA ini.

Kinantaka


On 9/5/07, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Hati-hati, Mas. Jangan sampai sesama orang Islam terlibat fitnah. Tidak
 baik nggosipi orang hanya bersandar pada milis dari tetangga.

 Ini saya cuplik: Dulu saya sring ke tempatnya Ulil di Utan Kayu. Masya
 Allah, astagfirullahal adzim, betul banyak orang-orang di JIL yang memang
 tidak sholat dan senang getting drunk. Mereka bangga. Dulunya mereka sering
 solat.

 Kita harus bisa membedakan antara kantor JIL, Teater Utan Kayu, dan
 kantor-kantor lain yang ada di gedung no. 68 H. Di sana ada kedai, dan yang
 sedang mangkal di sana berbagai jenis orang dan agamanya. Di sana juga ada
 mushalla. Maka, di kedai itu ya banyak orang dengan beragam kepercayaannya.
 Ada yang salat, dan ada yang tidak salat. Ada yang JIL dan ada pula yang
 non-JIL.

 Nah, komentar-komentar semacam inilah yang merusak persatuan umat Islam.
 Mengapa mereka tidak tabayyun, tidak melakukan klarifikasi? Rupanya banyak
 orang Islam yang masih berhalaisme, termasuk berhalaisme gosip.

 Salam,
 chodjim

 - Original Message -
 From: rsa
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, September 05, 2007 5:06 PM
 Subject: Re: [...] Re: Fwd: [wanita-muslimah] Muhammad dan Kaum Cerdik
 Pandai Kristen

 cuplikan diskusi dari milis tetangga ...

 salam,
 satriyo
 ===
 --- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum

 Betul itu yang Ulil katakan. Saya juga kaget sejauh itukah Ulil
 dari NU? Yang saya tahu: al yauma akmaltu lakum diinukum wa atmamtum
 alaikum nikmati waraditu lukmul islamidinaa. Ini ayat terakhir yang
 Allah turunkan kepada Rasulullah. Tapi itulah Ulil beserta satu orang
 Prof Musdah dari UIN. Menruut penelitian, suatu kesimpulan itu haruis
 didukung oleh data cukup, tetapi Ibu Musdah mengatakan bahwa ia
 bertemu dengan satu wanita Arab yang berjilbab lalu wajita itu
 membuka jilbabnya. Dari satu korpus ini dia bisa menyimpulkan bahwa
 jilbab bukan ajaran Islam tetapi Arab. Saya bingung dengan
 kepropfesorannya!!! Satu bisa dijadikan kesimpulan. Apakah ini
 ppengaruh pendekatan budaya yang menganggap 1 itu bisa mewakili suatu
 golongan besar??? Walallahu alam. Saya sudah baca bukunya Muzdah
 Muslimah reformis (?) yang isinya hanya kumpulan dari berbagai ilmu
 yang umum sudah menetahuinya.
 diding

 Gene Netto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum wr.wb.,

 Dari Diding:
 Kalau Mas Ulil saya hanya tahu waktu dia kasih ceramah di Sastra
 UI yang mengatakan bahwa semua orang masuk surga tanpa melihat
 agamanya.

 HANYA AGAMA ISLAM YANG DITERIMA ALLAH
 85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
 tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
 termasuk orang-orang yang rugi.
 ( Surah Ali Imron QS: 3.85)
 [Ayat ini mirip dengan 3.19 : agama yg diridhoi di sisi Allah
 hanyalah Islam]

 Barangkali Ulil lebih mengerti alam semesta, sorga dan neraka
 daripada Sang Penciptanya:

 Kata Allah: AKU HANYA MENERIMA ISLAM
 Kata Ulil: Aduh, Allah, jangan gitu deh. Siapa aja bisa masuk sorga
 asal dia baik.
 Kata Allah: TIDAK BISA
 Kata Ulil: Sok tahu lhu! Emangnya siapa? Aku lulusan Universitas
 Chicago! Allah lulusan mana? Bisa bahasa Arab nggak?

 

 Pak ..., dengan penuh kehormatan, anda sudah terlanjur kagum dengan
 Ulil sampai menganggap dia genius dan menyuruh saya membaca bukunya.
 Oleh karena itu, saya anggap Pak ... tidak bisa membaca teks artikel
 tersebut dengan pikiran yang jernih.
 Ini seperti halnya orang Jerman ketika Adolf Hitler membicarakan
 orang Yahdui. Karena mereka terlanjur terpesona dengan Hitler, mereka
 iyakan segala sesuatu yang dia katakan. Seperti Pak ... dengan Ulil.
 Mendapat keterangan agama Islam dari Ulil sama seperti mendapat
 keterangan dari Hitler tentang orang Yahudi: pasti ngawur dan tidak
 bisa dibenarkan oleh orang yang akalnya sehat.
 Coba Pak, baca lagi kutipan dari artikel itu.

 **dalam kata-kata Khadijah sendiri-aku sangat ingin agar kamu
 (Muhammad) menjadi nabi bagi umatmu.**
 **Adapun Khadijah dan Waraqah memiliki tujuan lain dengan
 pernikahan itu.**
 **maka di masa-masa itulah Khadijah. memiliki andil dalam
 menyiapkan proses kenabian Muhammad.**
 **Khadijah.membimbing Muhammad menelusuri tangga-tangga
 spiritualitas hingga mencapai puncak kenabian.**
 **maupun ketika Muhammad mulai didatangi suara- suara yang
 mengaku sebagai utusan Tuhan.**
 **Khadijah-lah yang menguji kualitas suara itu apakah berasal
 dari malaikat atau setan.**

 Dan yang terakhir:
 **Kenabian dan pewahyuan itu adalah hasil dari eksperimentasi
 kolektif setelah melalui proses kreatif yang sangat panjang.**

 Artinya: menjadi seorang Nabi Allah dan menerima wahyu adalah
 adalah hasil dari eksperimentasi kolektif setelah melalui proses
 kreatif

[wanita-muslimah] Dandim Lebak Suka Menyamar Jadi Tukang Becak

2007-09-07 Terurut Topik Kinantaka
Saya kasih nilai seratus, buat Pak Dandim.
Mudah-mudahan bisa buat contoh pemimpin yang lain.

Kinantaka

http://www.gatra.com/artikel.php?id=107584
Dandim Lebak Suka Menyamar Jadi Tukang Becak

Lebak, 8 September 2007 08:40
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0603 Kabupaten Lebak, Letkol Inf Bambang
Heriadi, suka menyamar jadi tukang becak, karena rasa ingin tahu yang begitu
besar akan nasib dan penderitaan orang-orang kecil, seperti penarik becak,
pedagang kaki lima dan pedagang asongan di Kota Rangkasbitung.

Saya banyak menerima keluhan orang-orang kecil sering diganggu aparat
pemerintah maupun oknum TNI, sehingga saya menyamar sebagai penarik becak
itu, kata Bambang Heriadi, Jumat.

Selama menyamar, ia mengaku, menemukan laporan seorang pedagang nasi di
Pasar Rangkasbitung, karena beberapa oknum TNI dari kesatuan tertentu tidak
membayar setelah makan di warung itu.

Dari laporan tersebut, ia langsung menelepon Komandan Rayon (Danyon)
kesatuan mereka, agar mau bertanggung jawab untuk membayar uang makan itu.

Alhamdulilah, setelah saya telepon Danyon itu mau bertanggungjawab dan
membayarnya, katanya.

Setelah itu, ia juga melihat secara langsung penertiban Pedagang Laki Lima
(PKL), sehingga akhirnya Bambang meminta aparat Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP), agar memberikan tindakan persuasif dan jangan sampai kekerasan
yang dilakukan petugas.

Akibat saran yang diberikannya, ia sempat digertak oleh petugas Satpol PP.

Saya langsung menelepon komandan Polisi Pamong Praja itu, agar bertindak
lebih manusiawi lagi kepada rakyat kecil, seperti PKL itu, katanya.

Pengalaman penyamaran, kata dia, ternyata sangat positif mengingat selama
ini masyarakat yang tertindas oleh aparat tidak segera melaporkan karena
takut.

Saya akan memberikan sanksi berat jika menemukan anak buah yang menyakiti
rakyat kecil itu. Sebab, TNI adalah milik rakyat dan harus dekat dengan
rakyat, ujarnya.

Menurut dia, pekerjaan orang kecil, seperti penarik becak, PKL dan pedagang
asongan patut dihargai, karena mereka bekerja untuk membantu orang lain,
serta memenuhi kebutuhan keluarganya. *[TMA, Ant]*


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan

2007-09-11 Terurut Topik Kinantaka
PKS menginginkan agar kampanye di tempat Ibadah (Mesjid, Gereja, Pura, dll)
tidak dilarang. Bagaimana?

Kinantaka

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=303288
Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan

JAKARTA - Larangan kampanye di tempat ibadah dan lembaga pendidikan
ditanggapi berbeda oleh FPKS dan FKB. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
(FPKS) menolak larangan itu. Sedangkan Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)
justru mendukung.

Sikap bertolak belakang dua fraksi itu kemarin tergambar dalam rapat kerja
(raker) Pansus RUU Pemilu Legislatif di ruang sidang Komisi II DPR. Ketika
itu raker menyoroti draf pasal tentang larangan kampanye di tempat ibadah
dan lembaga pendidikan.

Cukup penggunaan fasilitas pemerintahan saja yang dilarang, kata anggota
FPKS Agus Purnomo.

Raker yang agendanya juga untuk mendengarkan pengantar awal daftar
inventaris masalah (DIM) tiap-tiap fraksi DPR itu dihadiri sejumlah menteri.
Di antaranya, Mendagri Mardiyanto, Menkum HAM Andi Mattalatta, dan Mensesneg
Hatta Radjasa.

Agus melontarkan dalih bahwa kampanye di tempat ibadah dan lembaga
pendidikan justru dapat mendorong pendidikan politik bagi masyarakat. Jadi,
dibebaskan saja, tandasnya.

Sebelumnya, UU No 12/2003 tentang Pemilu Legislatif pada pasal 74 ayat g
mengatur adanya pembatasan itu. Wakil ketua FPKS yang juga anggota pansus
Almuzzammil Yusuf menegaskan, usul yang disampaikan fraksinya sangat masuk
akal. Itu upaya pencerdasan politik bagi masyarakat, katanya.

Karena itu, tandas dia, sudah saatnya kampanye juga bisa dilakukan di tempat
ibadah maupun lembaga pendidikan. Menurut Muzzammil, hampir semua masyarakat
Indonesia sudah matang dalam politik. Dengan reformasi yang sudah berjalan
10 tahun, saya pikir, sudah sangat siap, yakinnya.

Namun, penegasan sikap FPKS tersebut ditolak fraksi lain. Kami tegas
menolak, ungkap anggota Pansus RUU Pemilu dari FKB Badriyah Fayumi.

Menurut dia, tempat ibadah maupun lembaga pendidikan memiliki keragaman yang
harus dihormati. Apalagi, tempat ibadah. Ruang publik itu juga memiliki
fungsi sangat strategis sebagai penyatu umat. Jangan ini kemudian dirusak
oleh kepentingan politik praktis, tegasnya.

Namun, Badriyah mengatakan, kampanye mungkin masih bisa dilakukan di lembaga
pendidikan tingkat perguruan tinggi. Itu pun tetap harus bersifat dialogis
dan dihadiri sejumlah partai, tandasnya. Menurut dia, masih banyak cara
lain jika ingin melakukan pencerdasan politik kepada masyarakat.

Senada dengan Badriyah, anggota pansus dari FPDIP Eka Santosa menilai, kedua
tempat itu harus steril dari aktivitas politik praktis. Meskipun, lanjut
dia, tempat ibadah bisa menjadi ruang aktivitas sosial dan dunia pendidikan.
Hanya dari sisi moralitas dan etika. Lebih baik janganlah,
katanya.(pri/dyn)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Duel NU dan Muhammadiyah

2007-09-12 Terurut Topik Kinantaka
Kalla Jadi Wasit Duel Din Syamsuddin vs Hasyim Muzadi cs

JAKARTA -  Dua ormas Islam terbesar di tanah air, yakni Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama (NU), sore ini akan adu kekuatan. Bukan adu kekuatan untuk
menentukan awal puasa, namun mereka akan unjuk kebolehan bermain bola.

Duel akbar ini akan dikapteni langsung oleh pimpinan ormas masing-masing.
Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin akan menjadi kapten kesebelasan
Muhammadiyah dan Ketua PBNU Hasyim Muzadi akan menjadi kapten untuk
kesebelasan NU.

Tidak tanggung-tanggung, yang menjadi wasit duel akbar dua pimpinan ormas
Islam ini Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka akan main bola mulai pukul
15.00 WIB di Lapangan Perguruan Tinggi dan Ilmu Kepolisian (PTIK) Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2007).
 Informasi yang diperoleh okezone, sejumlah tokoh dan artis ibu kota juga
akan memeriahkan acara ini. Mereka akan ikut main bersama dengan para
pimpinan ormas Islam dan sejumlah tokoh politik. Siapa pemenangnya? Kita
tunggu saja. (sjn)

http://www.okezone.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=46409itemid=2


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan

2007-09-13 Terurut Topik Kinantaka
Pak Lasykar5 (sepertinya anda anak ke-5),

Jika tempat ibadah diperbolehkan menjadi tempat kampanye, saya tidak bisa
membayangkan bagaimana nanti jadinya tempat ibadah itu.

Ambil contoh sebuah masjid.
Seluruh pagar masjid, akan penuh dengan umbul2, spanduk dan bendera partai.
Bisa dibayangkan bagaimana meriahnya masjid. Di pojok kanan ada bendera
PDIP, pojok kiri bendera PKS, ujung kanan bendera PAN, ujung kiri bendera
Golkar dan seterusnya.

Belum lagi stiker, pamflet. Saya jadi kasihan sama penjaga mesjid yg pasti
repot nambah kerjaan ngebersihin masjid selepas acara kampanye.

Kemudian nanti ada perang statemen, perang informasi, saling menonjolkan
program masing2. Akhirnya Mjalah Dinding nanti dipenuhi oleh artikel2
politik murahan.

Pertanyaannya, ini mesjid apa kantor kelurahan?

Kinantaka


On 9/12/07, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Weleh-weleh ... ko kesannya pada ketakutan ga bisa mendulang pendukung
 ya
 jika tempat ibadah dan lembaga pendidikan jadi ajang kampanye?

 Padahal jelas tanpa ada format kampanye, justru salah satu petinggi negeri
 ini khusus punya jamaah zikir yang belum lama ngejreng di salah satu teve
 swasta, menjelang hari proklamasi, mirip dan sepintas menyaingi majlis
 zikir
 salah satu ustad muda. Kalo ybs sudah tidak bertahta, bubar ga tu ya
 majlis
 zikirnya?

 PDIP juga terkesan tidak konsisten, di satu sisi tidak setuju dengan
 kampanye di tempat ibadah tapi malah mendirikan underbow khusus muslim.
 Herman herman* ! :-)

 Kalah jauh demokratis ya dengan tempat2 ibadah di negeri paman sam yang
 praktis jadi salah satu arena 'kampanye' ...

 Mungkin perlu ditegaskan kampanya spt apa yang boleh dan tidak jadi aturan
 mainnya jadi jelas.

 salam,
 satriyo

 *) herman=heran

 On 9/12/07, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com wrote:
 
  PKS menginginkan agar kampanye di tempat Ibadah (Mesjid, Gereja, Pura,
  dll)
  tidak dilarang. Bagaimana?
 
  Kinantaka
 
  http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=303288
  Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan
 
  JAKARTA - Larangan kampanye di tempat ibadah dan lembaga pendidikan
  ditanggapi berbeda oleh FPKS dan FKB. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
  (FPKS) menolak larangan itu. Sedangkan Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB)
  justru mendukung.
 
  Sikap bertolak belakang dua fraksi itu kemarin tergambar dalam rapat
 kerja
  (raker) Pansus RUU Pemilu Legislatif di ruang sidang Komisi II DPR.
 Ketika
  itu raker menyoroti draf pasal tentang larangan kampanye di tempat
 ibadah
  dan lembaga pendidikan.
 
  Cukup penggunaan fasilitas pemerintahan saja yang dilarang, kata
 anggota
  FPKS Agus Purnomo.
 
  Raker yang agendanya juga untuk mendengarkan pengantar awal daftar
  inventaris masalah (DIM) tiap-tiap fraksi DPR itu dihadiri sejumlah
  menteri.
  Di antaranya, Mendagri Mardiyanto, Menkum HAM Andi Mattalatta, dan
  Mensesneg
  Hatta Radjasa.
 
  Agus melontarkan dalih bahwa kampanye di tempat ibadah dan lembaga
  pendidikan justru dapat mendorong pendidikan politik bagi masyarakat.
  Jadi,
  dibebaskan saja, tandasnya.
 
  Sebelumnya, UU No 12/2003 tentang Pemilu Legislatif pada pasal 74 ayat g
  mengatur adanya pembatasan itu. Wakil ketua FPKS yang juga anggota
 pansus
  Almuzzammil Yusuf menegaskan, usul yang disampaikan fraksinya sangat
 masuk
  akal. Itu upaya pencerdasan politik bagi masyarakat, katanya.
 
  Karena itu, tandas dia, sudah saatnya kampanye juga bisa dilakukan di
  tempat
  ibadah maupun lembaga pendidikan. Menurut Muzzammil, hampir semua
  masyarakat
  Indonesia sudah matang dalam politik. Dengan reformasi yang sudah
  berjalan
  10 tahun, saya pikir, sudah sangat siap, yakinnya.
 
  Namun, penegasan sikap FPKS tersebut ditolak fraksi lain. Kami tegas
  menolak, ungkap anggota Pansus RUU Pemilu dari FKB Badriyah Fayumi.
 
  Menurut dia, tempat ibadah maupun lembaga pendidikan memiliki keragaman
  yang
  harus dihormati. Apalagi, tempat ibadah. Ruang publik itu juga memiliki
  fungsi sangat strategis sebagai penyatu umat. Jangan ini kemudian
 dirusak
  oleh kepentingan politik praktis, tegasnya.
 
  Namun, Badriyah mengatakan, kampanye mungkin masih bisa dilakukan di
  lembaga
  pendidikan tingkat perguruan tinggi. Itu pun tetap harus bersifat
  dialogis
  dan dihadiri sejumlah partai, tandasnya. Menurut dia, masih banyak cara
  lain jika ingin melakukan pencerdasan politik kepada masyarakat.
 
  Senada dengan Badriyah, anggota pansus dari FPDIP Eka Santosa menilai,
  kedua
  tempat itu harus steril dari aktivitas politik praktis. Meskipun, lanjut
  dia, tempat ibadah bisa menjadi ruang aktivitas sosial dan dunia
  pendidikan.
  Hanya dari sisi moralitas dan etika. Lebih baik janganlah,
  katanya.(pri/dyn)
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 --
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Al-Qur'an dan Primbon Jawa

2007-09-13 Terurut Topik Kinantaka
-- Forwarded message --
From: efendi jack
Date: Sep 13, 2007 5:24 PM
Subject: Kitabku akau adu dengan Primbon

Kitabku aku adu dengan primbon

Selepas sholat Tarawih awal Ramadhan
Pikiranku bimbang dan ragu
Disebelah kanan ada Al-Qur'an wahyu Ilahi
Dan disebelah kiriku Primbon orang Jawa
Aku bingung menanting-nanting dari hituang weton
Al –Qur'an dan Primbon
Dua buku yang kini aku hadapi

Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan……….
Aku jadi yakin bila yang disana adalah Mungkin Jodohku

Kamis Pon dan Jumat Wage
berdasarkan primbon-primbon kuno, bila berumah tangga akan mendapat
musibah
serta hidupnya akan sengsara, dan akan cerai bila sudah punya anak 2

Aku jadi bimbang dan ragu untuk memikat hati gadis itu.
Al Qur'an dan Primbon
Kini telah ada dihadapanku
Dan keduanya juga berbicara
Akhirnya.
Aku pusing sendiri
Dan aku bertanya kepada Bapakku
Pak siapa yang membuat primbon?
manusia Jawab Bapakku ringan
Sekarang masih ada Pak?
Sudah Mati

akhirnya aku yakin bila yang benar adala Al Qur'an
sebab yang membuat primbon telah dikembalikan ke tanah
kini tergantung pada gadis itu, apakah dia yakin akan primbon atau beriman
pada Kitab?
Terserah kamu Diajeng, kamu yang menentukan pilihanmu

Mojokerto, 13 September 2007
Setelah Sholat Tarawih


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [wanita-muslimah] Re: Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan

2007-09-16 Terurut Topik Kinantaka
Pak Lasykar5 dan atau Pak RSA (saya berasumsi anda sangat capek mengganti
account),

Bepolitik dan berdakwah agar melek politik, saya kira sangat baik dan
malahan harus terus dilakukan. Di masjid juga silahkan, baik-baik saja.

Masalah akan terjadi jika: Anda sudah membawa bendera dan atribut ke dalam
masjid. Jika anda berdakwah tentang politik ke mesjid atas dasar ikhlas demi
kebaikan umat dan lillahi ta'alaa, silahkan dan akan saya dukung. Tapi, akan
berbeda jika anda berdakwahnya dengan membawa2 bendera, dan ke-akuan partai
anda. Jelas kampanyenya akan bertujuan untuk pilihlah partai saya, bukan
yang lain.

Untuk itu, lepaskan dulu baju partai anda, lepaskan dulu atribut partai
anda, pada saat anda akan memasuki masjid. Jangan samakan berpolitik di
mesji dengan jamannya Rasul. Jaman rasul dahulu, sama sekali tidak ada
orientasi kekuasaan. Semuanya bertujuan hanya untuk Allah, bukan untuk kursi
empuk kekuasaan.

Pertanyaan nya adalah: Bisakah berdakwah politik di masjid tanpa menonjolkan
partai anda?

Kinantaka,
Pria tulen dan asli.


On 9/14/07, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Kinantaka (saya asumsikan anda pria),

 Sekalian kenalan ya, saya anak sulung pak.

 Yang sebenarnya saya tekankan adalah bahwa selama ini tdk ada masalah
 ketika 'kampanye' di bawa masuk rumah ibadah dan lembaga pendidikan.
 Saya tidak tahu persis bagaimana prakteknya tapi kalo buat teman2 di
 PKS, mereka bergerak di majlis taklim atau pengajian umum, yang note
 bene kan diadakan di Masjid alias rumah ibadah. Dan setahu saya
 memang dari dulu -- cmiww -- sejak th 80 (itu sejauh yang saya ingat)
 memang 'kampanye' sudah masuk rumah ibadah dan panggung pendidikan,
 at least di SMA tempat saya dulu.

 Saya katakan 'kampanye' dengan tanda kutip karena tentu tidak persis
 sama dengan batasan yang dibicarakan dalam Larangan Kampanye tsb pak.
 Jadi tentu mengherankan juga kalo selama ini tdk ada masalah serius
 dalam praktek 'kampanye' spt yang saya maksud ini tiba-tiba
 dimunculkan larangan.

 Mungkin yang bapak maksud dengan kampenye yang memakai umbul itu
 adalah kampanye resmi yang lazim diadakan saat pesta demokrasi ya
 pak? Wah saya pribadi sangat tidak setuju! Masak Rumah Ibadah jadi
 ajang jual kecap macam di gedung umum dan tempat2 umum lainnya?
 Sejelek-jelek dan sekotor-kotornya rumah ibadah (apapun agamanya)
 tentu masih lebih 'suci' dari semua sarana umum lain!

 salam,
 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Pak Lasykar5 (sepertinya anda anak ke-5),
 
  Jika tempat ibadah diperbolehkan menjadi tempat kampanye, saya
 tidak bisa
  membayangkan bagaimana nanti jadinya tempat ibadah itu.
 
  Ambil contoh sebuah masjid.
  Seluruh pagar masjid, akan penuh dengan umbul2, spanduk dan bendera
 partai.
  Bisa dibayangkan bagaimana meriahnya masjid. Di pojok kanan ada
 bendera
  PDIP, pojok kiri bendera PKS, ujung kanan bendera PAN, ujung kiri
 bendera
  Golkar dan seterusnya.
 
  Belum lagi stiker, pamflet. Saya jadi kasihan sama penjaga mesjid
 yg pasti
  repot nambah kerjaan ngebersihin masjid selepas acara kampanye.
 
  Kemudian nanti ada perang statemen, perang informasi, saling
 menonjolkan
  program masing2. Akhirnya Mjalah Dinding nanti dipenuhi oleh
 artikel2
  politik murahan.
 
  Pertanyaannya, ini mesjid apa kantor kelurahan?
 
  Kinantaka
 
 
  On 9/12/07, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Weleh-weleh ... ko kesannya pada ketakutan ga bisa mendulang
 pendukung
   ya
   jika tempat ibadah dan lembaga pendidikan jadi ajang kampanye?
  
   Padahal jelas tanpa ada format kampanye, justru salah satu
 petinggi negeri
   ini khusus punya jamaah zikir yang belum lama ngejreng di salah
 satu teve
   swasta, menjelang hari proklamasi, mirip dan sepintas menyaingi
 majlis
   zikir
   salah satu ustad muda. Kalo ybs sudah tidak bertahta, bubar ga tu
 ya
   majlis
   zikirnya?
  
   PDIP juga terkesan tidak konsisten, di satu sisi tidak setuju
 dengan
   kampanye di tempat ibadah tapi malah mendirikan underbow khusus
 muslim.
   Herman herman* ! :-)
  
   Kalah jauh demokratis ya dengan tempat2 ibadah di negeri paman
 sam yang
   praktis jadi salah satu arena 'kampanye' ...
  
   Mungkin perlu ditegaskan kampanya spt apa yang boleh dan tidak
 jadi aturan
   mainnya jadi jelas.
  
   salam,
   satriyo
  
   *) herman=heran
  
   On 9/12/07, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com
 wrote:
   
PKS menginginkan agar kampanye di tempat Ibadah (Mesjid,
 Gereja, Pura,
dll)
tidak dilarang. Bagaimana?
   
Kinantaka
   
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=303288
Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Pendidikan
   
JAKARTA - Larangan kampanye di tempat ibadah dan lembaga
 pendidikan
ditanggapi berbeda oleh FPKS dan FKB. Fraksi Partai Keadilan
 Sejahtera
(FPKS) menolak larangan itu. Sedangkan Fraksi Kebangkitan
 Bangsa (FKB)
justru mendukung.

 



[Non-text portions

Re: [wanita-muslimah] timun suri selama ramadan

2007-09-19 Terurut Topik Kinantaka
Mbak Mia,

Daripada timun suri, lidah saya koq lebih cocok dengan yang namanya blewah
atau GARBIS. Cara menyajikannya gampang, murah meriah dan ga ribet. Begini
caranya:

Siapkan bahan, terdiri dari:
- 1 buah blewah yang mengkel dan harum serta pas maetangnya (sekilo kira2 Rp
3.500)
- 1/4 kg gula pasir
- Air putih kira2 2 liter
- Es batu

Cara membuat:
- Buang biji blewah dan dagingnya diserutin. Kemudian sisihkan.
- Rebus air sampai mendidih, kemudian angkat dan masukkan gula pasir.
- Aduk air dan gula pasir sampai merata.
- Masukkan blewah segera ke dalam air yg sudah bercampur dengan gula pasir.
- Dinginkan kira-kira 30 menit.
- Masukkan ke dalam kulkas.
- Selesai

Blewah spesial tanpa sirup ini lebih seger dinikmati dengan dicemplungin es
batu. Pokok'e mak nyuss lah.

Selamat mencoba,
Kinantaka


On 9/18/07, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Saya yang doyan timun suri cuman meliat buah ini di bulan ramadan.
 Hari pertama puasa waktu berangkat kerja saya meliat timun suri yang
 menggiurkan bulat lonjong dan mletak, langsung kubeli 2 buah. Setiap
 malam dan sahur saya mengkonsumsi timun suri sebagai makanan penutup.

 Daging timun suri yang putih seperti kapas, dengan rasa yang plong
 ringan, cocok dengan es/sop buah, atau dicampur sedikit dengan sirop
 plus seiris lemon. Timun suri yang ideal, bentuknya bulat lonjong
 penuh dan kulitnya kunng mletak kalau sudah matang. Sebagai bangsa
 timun, buah ini penetral bau mulut yang ampuh dan bikin perut adem.
 Tentu cocok dikonsumsi selama ramadan. Dan katanya juga penurun gejala
 darah tinggi. Peringatan: jangan nyimpen timun suri terlalu lama di
 mobil, karena bisa menimbulkan bau demek. Aku heran juga, kok penetral
 bau mulut nggak bisa menghilangkan baunya sendiri.

 Saya pernah dibawain timun suri dari pedalaman Cikarang, wah rasanya
 unforgettable karena legit banget. Di sekitar Jakarta saya ngliat
 timun suri banyak dijual di Sawangan, hasil dari kebun mereka, yaitu
 tanaman selingan.

 salam suri
 Mia

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] timun suri selama ramadan

2007-09-20 Terurut Topik Kinantaka
Bu Aisha,

Untuk nentuin matengnya blewah, memang susah2 gampang. Dan inilah seninya
blewah. Susah, karena parameternya adalah perasaan. Harus dielus2 dan
dicium. Nah, elusan dan ciuman ini yg tidak ada standarnya. Misalnya berapa
dBA (kalo suara) atau berapa meter (kalo panjang). Semua pake perasaan.
Wong kadang, pilihan istri saya dan pilihan saya saja beda. Padahal secara
visual, kedua blewah tersebut tidak jauh berbeda.

Oh iya, ada yang punya resep bikin tahu isi yang mak nyuss ga? Soale klo
bulan puasa begini, saya sangat suka ngebantu istri di dapur dan coba2 resep
baru yang gampang dan sederhana.

Kinantaka


On 9/20/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Kinantaka,
 Saya lebih satu lidah dengan mba Mia, pecinta timun suri, wuah...makan
 timun suri yang wangi itu rasanya seperti masuk surga, enaaak banget, belum
 pernah masuh surga seh, tapi sangat enak itu ya bayangannya surga kan? ..:-)

 Timun suri juga cara menyajikannya gampang, murah meriah dan ga ribet.
 Larutkan gula pasir dalam air panas sedikit, atau gula halus dalam air
 dingin (gulanya sesuai selera). Setelah larut, tambah airnya. Timun surinya
 dibelah, buang bijinya dan dikerok sendok, masukan ke air gula, tambah es
 batu, beres lah. Buatlah sejam sebelum beduk, dinginnya sudah meresap.
 Cobain aja, serasa di surga deh hehehe. Tapi makasih resep blewahnya,
 btw...nentuin pas matengnya blewah itu bagaimana? Kalo timun suri seh
 nentuin matengnya itu, nyari yang sudah merekah dan wangi itu.

 salam
 Aisha
 ---
 From : Kinantaka
 Mbak Mia,
 Daripada timun suri, lidah saya koq lebih cocok dengan yang namanya blewah
 atau GARBIS. Cara menyajikannya gampang, murah meriah dan ga ribet. Begini
 caranya:

 Siapkan bahan, terdiri dari:
 - 1 buah blewah yang mengkel dan harum serta pas maetangnya (sekilo kira2
 Rp 3.500)
 - 1/4 kg gula pasir
 - Air putih kira2 2 liter
 - Es batu

 Cara membuat:
 - Buang biji blewah dan dagingnya diserutin. Kemudian sisihkan.
 - Rebus air sampai mendidih, kemudian angkat dan masukkan gula pasir.
 - Aduk air dan gula pasir sampai merata.
 - Masukkan blewah segera ke dalam air yg sudah bercampur dengan gula
 pasir.
 - Dinginkan kira-kira 30 menit.
 - Masukkan ke dalam kulkas.
 - Selesai

 Blewah spesial tanpa sirup ini lebih seger dinikmati dengan dicemplungin
 es
 batu. Pokok'e mak nyuss lah.

 Selamat mencoba,

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] PKS dan Ratu Atut Chosiyah

2007-09-23 Terurut Topik Kinantaka
Beginilah yang namanya politik. Tidak ada lawan dan kawan abadi, yang ada
hanyalah kepentingan abadi. Dulu, bersaing dengan Ratu Atut saat berebut
Gubernur Banten. Tapi, sekarang bersinergi dengan adiknya Ratu Atut, untuk
memperebutkan kursi empuk Bupati Tangerang.

.Di Tangerang, Airin cukup dikenal publik. Selain sebagai notaris,
dia juga dikenal sebagai adik ipar Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten.
Sepak terjangnya di dunia politik sebelumnya belum banyak. Bisa dibilang,
dia masih anak kemarin sore.

Namun, sambutan parpol-parpol untuk Airin cukup semarak. Pada awalnya, Airin
sempat dilirik oleh banyak parpol. Apalagi, sejak awal, dia memang hanya
berkeinginan menjadi wakil bupati, tidak ngotot menjadi calon bupati.
Tetapi, entah mengapa akhirnya dia maju berpasangan dengan Jazuli Juwaini,
calon dari PKS..

Kinantaka
*

Politisi Cantik dari Tangerang**

*Jakarta* - Gebyar-gebyar menyambut Pilkada Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten sudah semarak. Berbagai spanduk para kandidat yang ingin berebut
menduduki posisi puncak di kabupaten Tangerang telah dipasang di semua jalan
di Tangerang. Aha... seorang politisi cantik juga ikut meramaikan suasana.

Cobalah Anda melewati Jl. Cirendeu Raya, Tangerang. Kawasan yang berbatasan
dengan Jakarta dan Depok itu semakin semarak dengan spanduk para calon
bupati dan wakil bupati Tangerang. Ada spanduk salah seorang kandidat yang
tampak mencolok dibanding kandidat lainnya.

Dia beda dengan yang lain, karena dia satu-satunya perempuan yang ikut
bertarung di antara para lelaki. Foto yang terpampang di spanduknya jelas
memunculkan satu penilaian: cantik. Dia tampak anggun berjilbab, dengan
titel di depan namanya Hj (Hajjah). 'Mari Kita Bersama Majukan Kabupaten
Tangerang', Hj Airin Rachmi Diany SH, MH. Nama sapaan perempuan ini adalah
Airin.

Beberapa hari lalu, Airin tampil solo di spanduknya. Namun, beberapa hari
terakhir, spanduk versi lanjutannya sudah terpampang lagi. Kali ini, Airin
sudah mendapat jodoh: KH Jazuli Juwaini, politisi asal PKS. Jazuli sebagai
calon bupati 2008-2013, Airin sebagai calon wakil bupati.

Siapa sebenarnya perempuan cantik ini? Dia masih muda dan tidak mau
ketinggalan dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Dia punya blog.
Jarang-jarang kan calon bupati atau wakil bupati yang punya blog? Sayang, di
blognya, hanya sedikit yang ia tulis dalam profilnya. Tak ada tanggal lahir,
hanya ada keterangan: *female*.

Namun, politisi ini memang masih muda. Sekitar 30-an umurnya. Beberapa waktu
lalu, di blognya, masih terpampang forto dirinya bersama anak balitanya.
Namun, saat ini foto itu sudah tak terlihat lagi. Begitu juga dengan
foto-foto Airin dengan rambut panjangnya. Kali ini, di blog hanya ada dua
foto: satu foto kecil saat Airin belum berjilbab dan foto Airin tampil
dengan jilbab pink.

Di Tangerang, Airin cukup dikenal publik. Selain sebagai notaris, dia juga
dikenal sebagai adik ipar Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten. Sepak
terjangnya di dunia politik sebelumnya belum banyak. Bisa dibilang, dia
masih anak kemarin sore.

Namun, sambutan parpol-parpol untuk Airin cukup semarak. Pada awalnya, Airin
sempat dilirik oleh banyak parpol. Apalagi, sejak awal, dia memang hanya
berkeinginan menjadi wakil bupati, tidak ngotot menjadi calon bupati.
Tetapi, entah mengapa akhirnya dia maju berpasangan dengan Jazuli Juwaini,
calon dari PKS.

Sedikitnya, ada enam parpol pengusung Jazuli-Airin. Selain PKS, lima partai
lain yang mengusung pasangan ini adalah PPNUI, PKPB, PBR, PBB, dan PSI.
Koalisi ini menamakan diri Koalisi Perubahan. Deklarasi pasangan ini telah
dilakukan pada 9 September 2007 lalu.

Pilkada Tangerang sendiri akan digelar 20 Januari 2008. Selain pasangan
Jazuli-Airin, ada sejumlah calon lain yang sudah mengumumkan akan maju dalam
Pilkada nanti.

Ismet Iskandar, bupati Tangerang saat ini, akan maju kembali lewat Partai
Golkar. Namun, sepertinya hingga Senin (24/9/2007), pendampingnya juga belum
ditentukan. Saat ini, sejumlah partai pendukung Ismet, seperti PAN, PPP, PD,
dan PDIP sedang berlomba menyerahkan kadernya kepada Ismet sebagai calon
pendamping. Ada juga nama Cecep Mihardja. Cecep kemungkinan akan diusung
oleh PKB sebagai calon bupati. (asy/asy)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] BIN dan Lebaran

2007-09-24 Terurut Topik Kinantaka
BIN ngurusin hari lebaran? Apa kompetensinya?

Kinantaka


Wapres, BIN dan Ormas Islam Bahas Idul Fitri
http://www.okezone.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=49068Itemid=67

JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadhan jatuh
pada 12 Oktober 2007. Namun, Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah belum
menetapkan kapan Idul Fitri dilaksanakan.

Karenanya, Senin (24/9/2007) pukul 10.30 WIB ini, akan dibahas mengenai
keseragaman pelaksanaan Idul Fitri di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta.

Rapat ini direncanakan dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN)
Syamsir Siregar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Umum PBNU
Hasyim Muzadi, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pembahasan digelar di Ruang Rapat Istana Wakil Presiden. Turut serta dalam
pertemuan itu, beberapa organisasi Islam selain NU dan Muhammadiyah. Wapres
berharap Idul Fitri dapat dilaksanakan bersamaan. (ahm)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

2007-09-25 Terurut Topik Kinantaka
Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB

*Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.

Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan

Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang pernah
bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).

Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk membicarakan
hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
benar-benar kecewa, katanya.

Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.

Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan isi
ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungkan tentang
keprofesionalan

Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap bisa
menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.

Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
konfirmasinya.

http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=43740


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Darut Tauhid bangkrut?

2007-09-26 Terurut Topik Kinantaka
Bos,

Bisa kontek sohib2 ente yang di arab ga? Yang konon duitnya tak terbatas, No
Limited. Minta tolong sohib ente ngebantu, sepertinya Daarut Tauhidnya Aa'
Gym ini perlu suntikan dana segar deh. Kan ndak lucu jika nanti George Soros
yang nyuntik dana?

Kinantaka


On 9/26/07, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Masya Allah! Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar dimana-mana kaget
 dengar berita bangkrutnya bisnis yang dijalani oleh Aa Gym. Beredar kabar,
 itu karena beliau berpoligami.

 Tapi ana tidak yakin bahwa bangkrutnya Darut Tauhid gara-gara Aa Gym
 berpoligami. Ana percaya, Allah SWT hanyalah sekadar memberikan cobaan
 kepada beliau. Nanti sehabis Lebaran atau Insya Allah awal tahun depan,
 bisnis beliau akan cemerlang kembali. Aa Gym adalah sosok yang dicintai oleh
 Allah seperti halnya Dia mencintai Rasulullah. Jadi tidak semestinya Allah
 membangkrutkan bisnis beliau yang selalu ditaburi doa-doa.
 Wassalam,

 Indonebia






 Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

 Posted by: Kinantaka [EMAIL PROTECTED] kinantaka%40gmail.com
 Tue Sep 25, 2007 10:50 pm (PST) Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
 Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB

 *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
 kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
 yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.

 Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
 pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
 sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan

 Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
 dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
 mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang
 pernah
 bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).

 Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk
 membicarakan
 hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
 tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
 benar-benar kecewa, katanya.

 Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
 selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
 sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
 anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.

 Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
 oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan
 isi
 ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungk an tentang
 keprofesionalan

 Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap
 bisa
 menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
 juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
 pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.

 Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
 konfirmasinya.

 http://www.myrmnews .com/indexframe. php?url=situsber ita/index.
 php?pilih= lihat_edisi_ websiteid= 43740

 -
 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo!
 Answers

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

2007-09-26 Terurut Topik Kinantaka
Yang membangkrutkan Aa Gym?
Nah, ini yang masih diselidiki. Karena belum jelas. Karena bisa jadi ini,
bisa jadi juga itu.

Kinantaka


On 9/26/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Apa yang membangkrutkan Aa Gym?

 - Original Message -
 From: Kinantaka
 Sent: Wednesday, September 26, 2007 7:50 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

 Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
 Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB

 *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
 kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
 yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.

 Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
 pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
 sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan

 Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
 dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
 mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang
 pernah
 bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).

 Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk
 membicarakan
 hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
 tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
 benar-benar kecewa, katanya.

 Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
 selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
 sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
 anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.

 Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
 oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan
 isi
 ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungkan tentang
 keprofesionalan

 Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap
 bisa
 menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
 juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
 pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.

 Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
 konfirmasinya.


 http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=43740

 [Non-text portions of this message have been removed]

 --

 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1030 - Release Date:
 9/25/2007 8:02 AM

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re-definisi I'tikaf

2007-09-30 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum.

Memasuki 10 hari terakhir, ritual i'tikaf beserta seruan-seruannya mulai
sering terdengar. Hampir seluruh materi kultum (kuliah tujuh menit) para
ustadz selalu membahas masalah ini. Baik pada saat tarawih, kuliah subuh,
pengajian dzuhur di kantor dan sebaginya. Dengan memberikan berbagai contoh
para ulama salaf tentang pentingnya kegiatan ini beserta
kebaikan-kebaikannya jika melakukannya.

Saya terkadang berpikir, apakah aktifitas i'tikaf memang harus seperti itu?
Yang selalu disampaikan oleh para ustadz, dengan berdiam diri di mesid,
tidak boleh tidur semalam suntuk. Kegiatan diisi dengan membaca Al-Qur'an,
Qiyamul Lail, diskusi agama dan hal-hal lain yang pokoknya bermanfaat. Mulai
maghrib sampai menjelang fajar.

Menjadi pertanyaan dalam diri saya. Jika seluruh sopir metro mini di Jakarta
disadarkan oleh Allah, kemudian serentak melakukan i'tikaf, apakah malah
tidak berbahaya? Para sopir metro mini, besok siangnya dijamin akan
mengantuk dan tidak bisa berkonsentrasi penuh dalam mengemudikan metro mini.
Dan akan mengakibatkan hal yang malah sangat fatal, yaitu kecelakaan.

Pun begitu dengan para pekerja di pabrik. Jika mereka semua ber-i'tikaf, dan
menjadikannya mengatuk di siang hari di saat jam kerja. Apakah malah tidak
akan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja? Bekerja di antara mesin-mesin
yang berputar, dengan rol-rol pemanas dalam keadaan mengantuk, apakah malah
tidak berbahaya.

Begitu pula dengan para pekerja kantoran. Sangat tidak elok jika para
customer service sebuah bank, bekerja sambil menguap dikarenakan semalaman
ber-i'tikaf? Atau bisa jadi para staff accounting akan salah input data
penting yang bisa mempengaruhi data perusahaan dikarenakan dia tidak
konsentrasi pada saat bekerja dikarenakan mengantuk.

Pertanyaan nya adalah: Apakah memang begitu aktifitas i'tikaf? Karena sangat
manusiawi sekali, jika semalaman kita tidak tidur, PASTI di siang hari
mengantuk. Dan menjadikan kita tidak produktif. Apakah ada pengganti
ibadah i'tikaf yang nilainya sama dengan pahala i'tikaf? Tetapi, hal ini
dalam rangkan tidak untuk menggugat aktifitas i'tikaf yang telah berjalan.

Mohon lampu petromaknya.

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Aku Berzina

2007-10-23 Terurut Topik Kinantaka
Kok hanya bertobat?
Perlu dirajam ga, pak rsa?

Kinantaka


On 10/23/07, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

   wa alaikumussalam ...,
 komentar saya singkat saja, seperti tertera dalam kitabullah dan
 sunnah rasul, setelah sadar kita melakukan maksiat, yang kita lakukan
 adalah bertobat ...
 mungkin yang lain bisa lebih pas memberi masukan kepada anda ...
 salam,
 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 soleilluna ria
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamualaikum,
  saudaraku semua...
  aku ingin berbagi dengan kalian, mungkin ada nasihat untukku
  saudaraku..aku telah melakukan zina dengan pacarku.
  aku tau itu sangat dibenci oleh Allah
  pengaruh setan yg kuat dan lemahnya imanku, membuat aku terlena
  Saudaraku..jalan apa yang harus aku tempuh supaya dosaku diampuni
  Jujur sejak itu aku tidak pernah merasa tenang..
  Terimakasih atas perhatiannya, Wassalam
 
  Salam,
 
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
  http://mail.yahoo.com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Konkow Bareng Gus Dur

2007-10-26 Terurut Topik Kinantaka
Temans,

Bagaimana caranya agar tetap bisa menyimak acara kongkow bareng Gus Dur di
KBR 68H Utan Kayu sembari nongkrong di depan PC? Ini dikarenakan hari sabtu
saya masih ngantor nih, sementara sinyal radio di ruangan saya sangat tidak
bagus. Bisakah menyimak acara ini secara online?

Ada yang bisa kasih link nya?

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanya tentang Kloter Haji

2007-10-28 Terurut Topik Kinantaka
Ass. Wr. Wb.

Mau nanya info nih. Orang tua saya, tahun 2007 ini insya allah akan
menunaikan ibadah haji, sudah membayar lunas dan sudah pula mengikuti
beberapa pelatihan haji. Ingin mendapatkan info secepatnya tentang kepastian
nomer Kloter (Kelompok Terbang) dan kepastian tanggal keberangkatan. Di mana
info ini bisa saya dapatkan?
Saya cari-cari di web nya Depag tidak ketemu.

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Tanya tentang Kloter Haji

2007-10-31 Terurut Topik Kinantaka
Kalau nanya2 ke Depag pake bayar ga?
Soalnya sudah nanya ke tempat pelatihan haji, tapi di sana tidak tahu.

Kinantaka


On 10/31/07, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Tanya langsung saja ke Departemen Agama.
 Jangan cari di web, baru ketemu nanti kalo sudah pas musim haji
 Itupun suka ngaco :-(

 Atau kalo di daerah tanyakan ke kantor dinas agama setempat.
 Biasanya sih ketua kloternya yg urus2 ini.

 salam
 l.meilany
 - Original Message -
 From: Kinantaka
 To: [EMAIL PROTECTED] kmnu2000%40yahoogroups.com
 Sent: Monday, October 29, 2007 9:12 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Tanya tentang Kloter Haji

 Ass. Wr. Wb.

 Mau nanya info nih. Orang tua saya, tahun 2007 ini insya allah akan
 menunaikan ibadah haji, sudah membayar lunas dan sudah pula mengikuti
 beberapa pelatihan haji. Ingin mendapatkan info secepatnya tentang
 kepastian
 nomer Kloter (Kelompok Terbang) dan kepastian tanggal keberangkatan. Di
 mana
 info ini bisa saya dapatkan?
 Saya cari-cari di web nya Depag tidak ketemu.

 Kinantaka

 [Non-text portions of this message have been removed]

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Di saat hujan turun

2007-11-02 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semalam di tempat saya hujan turun dengan deras. Gludug dan bledek silih
berganti bersahut-sahutan. Seperti biasanya kalau hujan deras, kamar anak
saya bocor. Tetesan air hampir membasahi seluruh kamar. Kemudian saya dan
istri kerja bakti untuk meminggirkan barang2 agar tidak kebasahan.

Sedang asyik2nya beres-beres kamar, terdengar adzan Isya' di musholla
sebelah. Saya menghentikan aktifitas beres-beres kamar, segera ambil air
wudlu, ambil payung dan bersiap mau berangkat ke musholla. Istri saya
menyeletuk: Mau ke mana, mas?

Ya mau sholat atuh, apa ndak denger adzan Isya'?, jawab saya.
Sholat di rumah aja, kan hujan gede, yah, sahut istri saya kembali.
Ibu, ayah kan pengen dapet 27 derajat dengan sholat jama'ah di musholla,
jawab saya.
Ayah enak dapet 27 derajat, sementara ibu di rumah ngurusin kamar bocor
begini. Terserah ayah, deh, ketus istri saya.

Deg Jantung saya terhenyak. Ragu2 apakah mau sholat ke musholla untuk
mendapatkan 27 derajat atau membantu istri ngeberesin kamar anak yang bocor.

Agak lama saya berdiam diri, sampai adzan di musholla hampir selesai.
Akhirnya saya memutuskan untuk membantu istri beres-beres kamar anak. Saya
memilih untuk sholat di rumah saja, yang hanya dapat 1 derajat.

Apakah saya salah?

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-02 Terurut Topik Kinantaka
Mbak Ning,

Kalau istri sedang -eM- bagaimana? Tetap dengan sangat terpaksa sholat
sendirian, kan?

Kinantaka


On 11/2/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Yang bener, gini, pak Kinan... Bantuin dulu isteri beres-beres kamar.
 Setelah semua beres, pak Kinan ajak isteri sholat berjamaah. Jadi
 dua-duanya dapet kan ? Dapat pahala bantuin isteri, dan pahala sholat
 jamaah..

 Yang saya fahami, bila di rumah ada yang di-imam-I, lelaki tidak harus
 sholat di masjid (musholla). Tapi kalau di rumah ngga ada yang diimam-I,
 ya musti ke masjid atuh...

 Wass,
 -Ning

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Chae
 Sent: Friday, November 02, 2007 3:57 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

 yang bener tuch pilih sholat di mesjid Nabawi yang katanya berpahala
 lebih dari 27 derajat.:)) (kagok edan) hehehehe

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
  Semalam di tempat saya hujan turun dengan deras. Gludug dan bledek
  silih berganti bersahut-sahutan. Seperti biasanya kalau hujan deras,
  kamar
 anak
  saya bocor. Tetesan air hampir membasahi seluruh kamar. Kemudian
 saya dan
  istri kerja bakti untuk meminggirkan barang2 agar tidak kebasahan.
 
  Sedang asyik2nya beres-beres kamar, terdengar adzan Isya' di musholla
  sebelah. Saya menghentikan aktifitas beres-beres kamar, segera ambil
  air wudlu, ambil payung dan bersiap mau berangkat ke musholla. Istri
  saya
  menyeletuk: Mau ke mana, mas?
 
  Ya mau sholat atuh, apa ndak denger adzan Isya'?, jawab saya.
  Sholat di rumah aja, kan hujan gede, yah, sahut istri saya kembali.
  Ibu, ayah kan pengen dapet 27 derajat dengan sholat jama'ah di
 musholla,
  jawab saya.
  Ayah enak dapet 27 derajat, sementara ibu di rumah ngurusin kamar
  bocor begini. Terserah ayah, deh, ketus istri saya.
 
  Deg Jantung saya terhenyak. Ragu2 apakah mau sholat ke musholla
 untuk
  mendapatkan 27 derajat atau membantu istri ngeberesin kamar anak
 yang bocor.
 
  Agak lama saya berdiam diri, sampai adzan di musholla hampir selesai.
  Akhirnya saya memutuskan untuk membantu istri beres-beres kamar
 anak. Saya
  memilih untuk sholat di rumah saja, yang hanya dapat 1 derajat.
 
  Apakah saya salah?
 
  Kinantaka
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting 
 mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]majelismuda%40yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
 Yahoo! Groups Links

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [Kebangkitan_Bangsa] Di saat hujan turun

2007-11-02 Terurut Topik Kinantaka
Alhamdulillah kabar apik, cak.
Yok opo njenengan?

Wah, saya kalau ke Jatirejo dari Sooko biasanya lewat pasar Bangsal. Nah,
setelah ketemu pertigaan, belok kiri. Sampai deh di daerah Jatirejo,
kemudian lurs nanti ketemu prapatan, belok kiri bisa ke Trowulan melalui
Candi Tikus, Candi Bajang Ratu dan sampai ke Pendopo Agung. Wah, jadi
teringat masa lalu nih.

Kalau saya PulKam boleh mampir ke rumah njenengan, ndak?

Matur nuwun atas sharing-nya, juga buat Gus Maul.
Untuk hal2 jika nemu kasus kayak gini, boleh kan kita minta fatwa ke hati
nurani? Kira2 apa yg harus dipilih. Soalnya kalau sholat isthiqaroh dulu
kelamaan. :))

Ayah-e Kinantaka



On 11/3/07, Didik [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Wa'alaikumsalam wr wb,

 Kados pundi kabaripun Mas.
 Mugi njenengan sakeluarga tansah kaparingan rohmat, hidayah, nikmat
 soho taufiq saking
 Gusti kang moho welas asih.
 Riyadin kolo wingi nopo njenengan mantuk teng bumi mojopahit ?, sakniki
 kulo dados tanggi
 njenengan teng wilayah Jatirejo ( Kabupaten ).

 Mas,
 Ngak ada yang salah dengan keputusan sampeyan.
 Kalau masalahnya 27 derajat, sholat berjama'ah di Rumahpun khan juga
 dapat 27 derajat, tetapi\
 tidak dapat fadhilah/keutamaan sholat di Musholah/Masjid.

 Ushul mengatakan : menghindari keburukan itu lebih diutamakan dari pada
 melakukan kebaikan.

 Lha konteks keputusan sampeyan itu menurut saya masuk ke ushul fiqih
 diatas, karena tidak sholatnya
 sampeyan di musholah tidak mendatangkan kemudhorotan sama sekali.
 Kecuali sampeyan memang
 punya tugas sebagai Imam dan pasti tidak ada yang menggantikan, maka
 jadi lain persoalannya.

 Btw, kadang kita ini tega dengan keluarga kita. Maunya masuk surga
 sendiri ...hehehe
 Kita biarkan Anak Istri sholat sendiri di Rumah sedangkan kita berusaha
 keras dapat pundi-pundi
 derajat sholat dan keutamaan ibadah di Musholah/Masjid.

 Semoga saudara-saudara yang lebih paham bisa memberi penjelasan yang
 lebih tepat.

 Wassalam,

 wong nDeso

 Kinantaka wrote:
 
  Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
  Semalam di tempat saya hujan turun dengan deras. Gludug dan bledek silih
  berganti bersahut-sahutan. Seperti biasanya kalau hujan deras, kamar
 anak
  saya bocor. Tetesan air hampir membasahi seluruh kamar. Kemudian saya
 dan
  istri kerja bakti untuk meminggirkan barang2 agar tidak kebasahan.
 
  Sedang asyik2nya beres-beres kamar, terdengar adzan Isya' di musholla
  sebelah. Saya menghentikan aktifitas beres-beres kamar, segera ambil air
  wudlu, ambil payung dan bersiap mau berangkat ke musholla. Istri saya
  menyeletuk: Mau ke mana, mas?
 
  Ya mau sholat atuh, apa ndak denger adzan Isya'?, jawab saya.
  Sholat di rumah aja, kan hujan gede, yah, sahut istri saya kembali.
  Ibu, ayah kan pengen dapet 27 derajat dengan sholat jama'ah di
 musholla,
  jawab saya.
  Ayah enak dapet 27 derajat, sementara ibu di rumah ngurusin kamar bocor
  begini. Terserah ayah, deh, ketus istri saya.
 
  Deg Jantung saya terhenyak. Ragu2 apakah mau sholat ke musholla
 untuk
  mendapatkan 27 derajat atau membantu istri ngeberesin kamar anak yang
  bocor.
 
  Agak lama saya berdiam diri, sampai adzan di musholla hampir selesai.
  Akhirnya saya memutuskan untuk membantu istri beres-beres kamar anak.
 Saya
  memilih untuk sholat di rumah saja, yang hanya dapat 1 derajat.
 
  Apakah saya salah?
 
  Kinantaka
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-07 Terurut Topik Kinantaka
Membantu istri kan wajib, dan sholat berjama'ah di mesjid itu Sunnah. Jadi
gimana, kalau menurut rumus mbak Lina, berarti saya harus membantu beres2 di
rumah kan?

Apakah ada yg pernah berpendapat bahwa membantu istri itu hukumnya Sunnah?

Kinantaka



On 11/7/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Tanya pak Kinan karena dia yang ngalami. Separah apa kebocorannya ?
 Apa diperlukan perbaikan/perhatian sesegera mungkin ? Kalo emang
 urgent banget ini menjadi lebih wajib ketimbang shola wajib DI
 MASJID karena mendahulukan memberikan bantuan kpd yang membutuhkan
 urgent itu mendapatkan pahala 100 derajat...:-)) Kalo mo itung2an
 derajat pahala.

 Saya pernah tanya juga ama seorang ustadz mana yang lebih penting
 memberikan infaq sedekah atau membayar hutang? Kata si ustadz
 membayar hutang itu wajib, infaq sedekah itu sunnah. Jadi, dahulukan
 yang wajib dari yang sunnah kecualididepan mata ada orang yang
 membutuhkan infaq sedekah kita dan kalo tidak di kasih pertolongan
 berupa uang utk makan ato berobat orang tsb akan mate'.

 Sebetulnya pertanyaan saya ke ustadz itu merujuk kepada fenomena
 seseorang (ato misalkan kita) yang rajin membagikan infaq sedekah
 tapi rajin pula meminjam uang kesana kemari untuk menutupi keperluan
 hidupnya sehari-hari karena orang tsb (or kita) terlibat hutang sana
 sini: termasuk hutang credit card ???

 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sekarang mana yang lebih wajib hukumnya...membantu istri di rumah
 atau
  sholat wajib di mesjid?
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan linadahlan@
  wrote:
  
   Dahulukan yang wajib dari yang sunnah. Beres deh.
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Tri Budi Lestyaningsih
   (Ning) ninghdw@ wrote:
   
   
Pak Kinan,
Menurut saya, kalau isteri lagi eM, ya pak Kinan sebaiknya
 sholat
   jamaah
di Musholla dong.
   
Tapi, memang harus lihat suasana juga. Kalau
 keadaannya parah,
   menurut
saya sih bantuin dulu isteri beres-beres. Karena nanti pak
 Kinan,
biarpun berjamaah, tapi jadi tidak khusyu' sholatnya,
 kepikiran
   rumah
terus. Seperti yang mbak Mei ceritakan di email lain bahwa
   Rasulullah
menyuruh untuk menambatkan unta kita terlebih dahulu sebelum
   sholat,
supaya sholatnya khusyu', tidak kepikiran untanya terus. Jadi
 hal-
   hal
yang bisa membuat hati kita tidak tenang, tidak fokus pada
 saat
   sholat,
ya dibereskan dulu.
   
Tapi kalau bisa ditinggal, ya tinggal aja dulu. Pak Kinan
 bilang ke
isterinya untuk istirahat dulu beres-beresnya sejenak,
 sementara
   pak
Kinan sholat jamaah di masjid, paling lama kan 15 menit-an
 aja.
   Setelah
pulang, diterusin lagi.
   
Kalau isterinya ngomel, ya dikasih senyum aja, Pak. Suami saya
   juga suka
senyum aja, kalau saya ngomel. Saya jadi malu hati kalau udah
   begitu,
ingat cerita Rasulullah saat minta ijin pada Aisyah saat akan
   sholat
malam (jadi tidak menemani Aisyah tidur), Aisyah menjawab yang
   isinya
kira-kira begini:Sebenarnya aku ingin dan senang engkau
 temani
   tidur.
Tetapi engkau akan melakukan yang lebih disukai oleh Allah,
 maka
   aku
ridho engkau tinggalkan. Waah... Isteri teladan kan kalau
 bisa
   seperti
beliau R.A.
   
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
   
   
   
   
   
-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
[mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Kinantaka
Sent: Saturday, November 03, 2007 10:41 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun
   
Mbak Ning,
   
Kalau istri sedang -eM- bagaimana? Tetap dengan sangat
 terpaksa
   sholat
sendirian, kan?
   
Kinantaka
   
   
On 11/2/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ninghdw@ wrote:


 Yang bener, gini, pak Kinan... Bantuin dulu isteri beres-
 beres
   kamar.
 Setelah semua beres, pak Kinan ajak isteri sholat berjamaah.
   Jadi
 dua-duanya dapet kan ? Dapat pahala bantuin isteri, dan
 pahala
   sholat
 jamaah..

 Yang saya fahami, bila di rumah ada yang di-imam-I, lelaki
 tidak
   harus
   
 sholat di masjid (musholla). Tapi kalau di rumah ngga ada
 yang
 diimam-I, ya musti ke masjid atuh...

 Wass,
 -Ning

 -Original Message-
 From: 
 wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%
   40yahoogroups.
 com]
 On Behalf Of Chae
 Sent: Friday, November 02, 2007 3:57 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com

Re: [wanita-muslimah] Re: Di saat hujan turun

2007-11-14 Terurut Topik Kinantaka
Mbak Mia,
Ada teman yang japri ke saya begini:

On 11/7/07, NW wrote:

 Waalaikum salam Wr. Wb.

 Kalo saya kebalikannya Pak Kinantaka, istri saya malah mengingatkan untuk
 sholat di mushollah, padahal kondisinya 2 anak saya lagi rewel dan yang bayi
 nangis-nangis.

 Yang ini biar umi yang tanganin, panggilan Allah harus dijawab. gitu
 katanya.

 Wasalam.


Bagaimana, mbak?

Kinantaka




On 11/14/07, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Ya mba Chae, dalam ceritanya kupikir pak Kinan sudah menyiratkan itu,
 apa artinya 'pahala-dosa' buat kita jaman sekarang, apa artinya lika-
 liku hubungan kita dengan isteri tercinta yang lagi kerepotan.

 KEMANA kita mentransformasikan diri kita (i.e. mendapat pahala,
 hablumminallah) vs DARIMANA kita mentransformasikan diri kita
 (hubungan dengan isteri, hablumminan-nas). Walaupun nggak bisa di-
 clear-cut gitu juga sih, karena solat ke mesjid itu bisa juga jadi
 dalih dari kerepotan menghadapi rumah bocor isteri ngomel - mendingan
 ke musola donks..cari aman..

 Tapi jelas dari tutur ceritanya Pak Kinan mempertanyakan lagi apa
 arti konsep pahala-dosa itu buat kita sekarang, yang keliatannya kita
 lebih males mikir males berinisiatif, 'pahala oriented' - ketimbang
 menjalani proses ke arah itu - sehingga bukannya mengubah karakter
 dan kehidupan kita, tapi cuman dapet itung2annya doang, bahkan jadi
 ngleyer kemana-mana, atau kurang empatik terhadap kebutuhan pasangan
 sendiri.

 salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Gimana enggak jengah dong Jeng:) wong dulunya sistem pahala ini kan
  buat masyarakat tingkat pedagang zaman kuda ngegel besi...apa masih
  keukeuh wae mau dilestarikan terus menerus??? walah kapan bisa maju
  atuh masyarakat beragama teh..pantesan kalah sama masyarakat yang
  tidak beragama...
 
  Banyak sekali orang yang jadi keblinger gara-gara masalah
  pahala...niat mendapat pahala malah menzalimi orang lain.
 
  * lagi bete nunggu avatar sesion 3 DOBS hiks..hiks..kapan kau
  tayangg;P
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Lina Dahlan linadahlan@

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Tanya: Nadzar Haji

2007-11-26 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Teman-teman semua, ada pertanyaan yang sifatnya (menurut saya) TOP URGENT
yang harus segera diberikan jalan keluar.



Teman sekantor saya, sebut saja namanya Mbak S, tahun ini diberangkatkan
haji atas biaya Ibu kandungnya sekeluarga. Yang berangakt antara lain
Ayahnya, Ibunya, Adiknya, Kakaknya, Suaminya S dan S sendiri. Berangakt haji
sekeluarga berdasarkan nadzar yang pernah diucapkan oleh sang Ibu beberapa
waktu yang lalu.



Rencana sudah tersusun dengan sangat rapi dan sesuai dengan jadwal. Insya
Alalh, akan berangkat pada tanggal 30 November 2007 besok.



Nah, kuasa Allah memang di atas segalanya dan tiada satupun manusia yang
bias mencegahnya. Tanpa diduga, kemarin pagi, Senin tanggal 26 November
2007, tiba-tibah Ayahnya S jatuh sakit dan langsung masuk ICU sampai
sekarang. Diagnosa dokter belum selesai. Bisa dibayangkan bagaimana paniknya
seluruh keluarga. Semua persiapan sudah OK dan tinggal menunggu hari untuk
berangkat, tetapi Allah berkehendak lain.



Ironisnya, Sang Ibu tetap ngotot seluruh keluarga harus berangkat walaupun
kondisi Ayang sedang kritis. Jika tetap dipaksakan berangkat, maka tidak ada
satu saudarapun yang akan mendampingi sang ayah di RS. Bahkan menurut teman
saya si S, ibunya sampai berucap: Saya tidak akan batalkan keberangkatan
haji saya dan seluruh keluarga karena ini sudah nadzar. Bahkan, kalau bisa
Ayah juga harus tetap berangkat. Saya ridho walaupun berakibat paling buruk
sekalipun buat Ayah (meninggal) nanti di Tanah Suci.



Teman saya S sangat sedih dengan kondisi keluarga mereka saat ini. Ingin
hati membatalkan keberangkatan demi Sang Ayah, tetapi tidak kuasa menahan
keinginan Sang Ibu yang begitu besar. Keberangkatan haji buat seluruh
keluarga ini merupakan yang pertama kali. Sebagai bahan referensi, keluarga
besar si S ini bersuku Padang.



Pertanyaannya:

1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi berubah tetap
wajib dilaksanakan?

2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?

3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?





Terima kasih atas sharing-nya, wassalam.

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya: Nadzar Haji

2007-11-27 Terurut Topik Kinantaka
Mbak Chae,

Jadi kesimpulannya bagaimana? Apakah perkataan sang ibu bahwa dia dan
seluruh keluarga tetap harus berangkat itu benar? Walaupun kondisi Sang Ayah
tetap demikian? Info yang saya dapat barusan, beliau terkena Demam Berdarah.

Kinantaka


On 11/27/07, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Pak Kinantaka,

  Pertanyaannya:
 
  1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
 berubah tetap
  wajib dilaksanakan?

 Nazar adalah janji maka wajib hukumnya untuk melaksanakan janji
 tersebut karena melanggar janji adalah haram.

 
  2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?

 Sejauh yang saya tahu selama mampu melaksanakan maka hukum nazar
 adalah wajib dilaksanakan tapi jika kita belajar dari kisah Nabi ayub
 as maka salah satu syarat terlaksananya nazar adalah terhindar dari
 sifat-sifat yang mudharat seperti menimbulkan kejelekan, fitnah,
 kezalimana dll.

 Nabi Ayub as telah bernazar jika istrinya pulang akan dipukul
 sebanayak 100 kali karena telah meninggalkan suami yang sakit dalam
 waktu yang cukup lama. Maka ketika istrinya pulang, Nabi Ayub as harus
 melakukan Nazar tersebut padahal istri beliau ini tidak melakukan
 kesalahan semua terjadi karena adanya salah paham dan tidak ada
 komunikasi yang baik di antara suami istri. Lalu Allah SWT
 memerintahkan Nabi Ayub as untuk memukul istrinya dengan sejumput
 rumput sebanyak 100 kali. Nazar tetap terlaksana tapi tidak
 menimbulkan mudharat.

 Jadi untuk Keluarga S, carilah CARA UNTUK MENGAKALI NAZAR AGAR NAZAR
 TETAP TERLAKSANA TAPI TIDAK MENIMBULKAN KEMUDHARATAN.

  3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?

 HANYA ALLAH SWT YANG TAHU:))
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu'alaikum Wr. Wb.
 
 
 
  Teman-teman semua, ada pertanyaan yang sifatnya (menurut saya) TOP
 URGENT
  yang harus segera diberikan jalan keluar.
 
 
 
  Teman sekantor saya, sebut saja namanya Mbak S, tahun ini
 diberangkatkan
  haji atas biaya Ibu kandungnya sekeluarga. Yang berangakt antara lain
  Ayahnya, Ibunya, Adiknya, Kakaknya, Suaminya S dan S sendiri.
 Berangakt haji
  sekeluarga berdasarkan nadzar yang pernah diucapkan oleh sang Ibu
 beberapa
  waktu yang lalu.
 
 
 
  Rencana sudah tersusun dengan sangat rapi dan sesuai dengan jadwal.
 Insya
  Alalh, akan berangkat pada tanggal 30 November 2007 besok.
 
 
 
  Nah, kuasa Allah memang di atas segalanya dan tiada satupun manusia yang
  bias mencegahnya. Tanpa diduga, kemarin pagi, Senin tanggal 26 November
  2007, tiba-tibah Ayahnya S jatuh sakit dan langsung masuk ICU sampai
  sekarang. Diagnosa dokter belum selesai. Bisa dibayangkan bagaimana
 paniknya
  seluruh keluarga. Semua persiapan sudah OK dan tinggal menunggu hari
 untuk
  berangkat, tetapi Allah berkehendak lain.
 
 
 
  Ironisnya, Sang Ibu tetap ngotot seluruh keluarga harus berangkat
 walaupun
  kondisi Ayang sedang kritis. Jika tetap dipaksakan berangkat, maka
 tidak ada
  satu saudarapun yang akan mendampingi sang ayah di RS. Bahkan
 menurut teman
  saya si S, ibunya sampai berucap: Saya tidak akan batalkan
 keberangkatan
  haji saya dan seluruh keluarga karena ini sudah nadzar. Bahkan,
 kalau bisa
  Ayah juga harus tetap berangkat. Saya ridho walaupun berakibat
 paling buruk
  sekalipun buat Ayah (meninggal) nanti di Tanah Suci.
 
 
 
  Teman saya S sangat sedih dengan kondisi keluarga mereka saat ini. Ingin
  hati membatalkan keberangkatan demi Sang Ayah, tetapi tidak kuasa
 menahan
  keinginan Sang Ibu yang begitu besar. Keberangkatan haji buat seluruh
  keluarga ini merupakan yang pertama kali. Sebagai bahan referensi,
 keluarga
  besar si S ini bersuku Padang.
 
 
 
  Pertanyaannya:
 
  1. Apakah nadzar Sang Ibu seperti di atas walaupun kondisi
 berubah tetap
  wajib dilaksanakan?
 
  2. Hal-hal apa yang bisa membatalkan suatu nadzar?
 
  3. Apa resikonya jika tidak melaksanakan nadzar?
 
 
 
 
 
  Terima kasih atas sharing-nya, wassalam.
 
  Kinantaka
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



AGAMA KOK DEPARTEMEN Re: [wanita-muslimah] Re: GD: bubarkan DEPAG!

2007-12-02 Terurut Topik Kinantaka
*AGAMA KOK DEPARTEMEN*

*Oleh: Emha Ainun Nadjib***


Kalau kita memegang tongkat kekuasaan, di level manapun, biasanya ada empat
hal yang mengejar-ngejar hati kita, mengendalikan perasaan, mempengaruhi
perilaku, dan akal pikiran diperbudak oleh desakan emosi itu untuk
berkonsentrasi pada empat hal itu.


Pertama, bagaimana supaya tidak kehilangan kekuasaan. Kedua, bagaimana bisa
memperpan-jang kekuasaan. Dua hal ini melahirkan yang ketiga: bagaimana
menghimpun modal sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya  - agar kekuasaan
bisa dipertahankan - siapa tahu tiba-tiba muncul angin badai yang
mengguncangkan kita dari kursi. Juga muncul yang keempat: di samping
menumpuk modal, juga harus peka untuk pada setiap momentum kita bisa cari
muka kepada rakyat dan semua pihak dalam kehidupan bernegara.


Hal-hal mengenai kehidupan rakyat itu soal gampang dan bisa disepelekan.
Sudah terbukti selama sekian periode kekuasaan dan tampaknya kita yakin
belum ada perkembangan yang  mendasar pada rakyat - sehingga sampai beberapa
tahun lagi insyaallah rakyat masih bisa kita kibul-kibulin. Tidak ada
infrastruktur apapun pada sosiologi politik kerakyatan kita yang mampu
menghalangi proses mempertahankan kebodohan rakyat. Kalau ada satu dua
kelompok aktivis berpikir dan berteriak tentang revolusi, anggap itu refrein
dari sebuah lagu yang toh akhirnya nyanyian harus kembali kepada bagian lagu
yang semula.


Rakyat tidak punya modal apapun untuk melakukan revolusi, kecuali direkayasa
untuk menciptakan adegan yang seolah-olah revolusi kemudian dilegitimasi
oleh bagaimana media memotretnya. Prestasi puncak kita sebagai rakyat adalah
amuck dan kerusuhan. Cobalah Anda melingkar dalam satu kumpulan yang plural,
terdiri dari suku apapun, agama dan kelompok apapun, juga tingkat pendidikan
dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi - masing-masing orang Anda
kasih benda-benda yang bisa menghasilkan bunyi kalau dipukul, entah ember,
kentongan, kayu atau apapun saja. Selalu, sekali lagi selalu, kalau Anda
meminta mereka untuk membunyikan benda-bendas itu: hasilnya adalah kothekan,
ritme-ritme pukulan seperti kuda lumping atau jaran kepang  yang dikuasai
oleh suasana in-trance. Mabuk. Ndadi alias mengamuk.

Kalau seni tradisi Aceh, suasana ndadi-nya sangat solid, tapi rata-rata
musik dan tari mereka berakhir dengan black-out. Progresivisme masyarakat
Aceh hanya bisa berhenti dalam keadaan mendadak atau semacam dipaksa
berhenti. Kesenian Jawa yang 'bebudaya' tidak memiliki situasi ndadi yang
progresif, terlalu tertata dan tidak revolusioner. Jawa yang progresif hanya
yang 'primitif', kuda lumping: seakan-akan itu hentakan-hentakan
revolusioner, padahal sesungguhnya mengamuk.


Kebaikanpun seringkali diaplikasikan secara ndadi. Menteri Agama kita yang
harus menyesuaikan diri dengan 'habitat Jawa', ndadi begitu melihat peluang
yang baik dan penuh kemuliaan untuk menolong rakyat. Hanya orang ndadi yang
tertutup ingatannya tentang tata hukum, pilah-pilah birokrasi dan prosedur.
Tradisi ndadi dalam berbuat baik sudah jamak dalam masyarakat kita. Naik
haji dianggap pasti baik meskipun memakai uang tidak halal. Semakin banyak
naik haji disimpulkan semakin soleh pelakunya meskipun tetangga-tetangganya
mlongo dan belum tentu bisa makan. Sehingga diperlukan eksplorasi dan
ijtihad fiqih Islam yang mempertimbangkan inter-relasi antara ibadah dengan
kondisi-kondisi sosial - sehingga akal sehat akan menemukan posisi hokum
naik haji bisa wajib, sunnah, halal, makruh dan haram. Kecuali Islam
mengizinkan individualisme dan tidak menniscayakan substansi kejamaahan
global.

Alhasil seandainya hukum negara mengharuskan Menag diadili, yang diperlukan
adalah saksi ahli bidang psikologi sosial yang mampu menjelaskan tentang
fenomena ndadi, yang berarti suatu jenis ketidaksadaran tertentu. Ada
kemungkinan beliau lolos dari hukuman. Bahkan siapa tahu hampir semua
pemimpin-pemimpin kita ini sebenarnya ndadi semua, sehingga pada hakekatnya
mereka tidak salah. Ini alasan yang jitu untuk saling memaklumi. Apalagi Pak
Hakimnya dll ternyata juga ndadi.


Kaum sufi mengingatkan: niat baikpun harus dikontrol. Saya berniat baik
menggembirakan teman yang lama tak ketemu dengan mentraktirnya makan sate.
Langsung saya pesankan 40 tusuk. Plus gulai kambing dan sup. Sesudah itu
saya ajak ke restoran pizza dan untuk hidangan penutup saya ajak minum es
teler, sehingga dia teler betul. Beberapa bulan terakhir ini saya rajin
merampok agar pembangunan Masjid kami segera selesai. Demi siapapun kebaikan
hanya terwujud kalau dikawinkan dengan kebenaran. Syukur-syukur dihiasi
dengan keindahan.


Pak Taufiq Abdullah bilang Pak Menag berpikir lokal, dia hanya paham Agama,
tidak paham hukum.  Beliau ini agak ndadi juga. Agama cap apa yang
mengizinkan ummatnya menggali tanah yang bukan haknya dan mengambil harta
yang entah punya siapa. Pak Taufiq keliru menuduh Menag hanya paham Agama
padahal sedang lupa, dan tuduhan itu juga berasal dari ketidakpahaman
terhadap Agama.


Tetapi negara 

Re: AGAMA KOK DEPARTEMEN Re: [wanita-muslimah] Re: GD: bubarkan DEPAG!

2007-12-03 Terurut Topik Kinantaka
Konon katanya, 3 departemen yg mengurusi manusia malah jadi sumber korupsi.
(1) Departemen Pendidikan, yg ngurusi otak manusia,
(2) Departemen Kesehatan, yg ngurusi fisik manusia, dan
(3) Departemen Agama, yg ngurusi mental manusia.

Malahan, Departemen Agama sekarang malah jadi Biro Perjalanan (Travel Agent)
terbesar se-Indonesia Raya, Departemen Pariwisata saja kalah. :p

Kinantaka


On 12/3/07, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Ooh gitu ya ... kata mantan suami ibunya di Noe Letto? Sip dahh ...!
 Aturrr ... saja ...

 Sekali-kali maju dong beresin ga cuma komentar dong! Hayo siapa yang
 bernurani ...? ;-)

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  *AGAMA KOK DEPARTEMEN*
 
  *Oleh: Emha Ainun Nadjib***
 
 
  Kalau kita memegang tongkat kekuasaan, di level manapun, biasanya
 ada empat
  hal yang mengejar-ngejar hati kita, mengendalikan perasaan,
 mempengaruhi
  perilaku, dan akal pikiran diperbudak oleh desakan emosi itu untuk
  berkonsentrasi pada empat hal itu.
 
 
  Pertama, bagaimana supaya tidak kehilangan kekuasaan. Kedua,
 bagaimana bisa
  memperpan-jang kekuasaan. Dua hal ini melahirkan yang ketiga:
 bagaimana
  menghimpun modal sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya - agar
 kekuasaan
  bisa dipertahankan - siapa tahu tiba-tiba muncul angin badai yang
  mengguncangkan kita dari kursi. Juga muncul yang keempat: di samping
  menumpuk modal, juga harus peka untuk pada setiap momentum kita
 bisa cari
  muka kepada rakyat dan semua pihak dalam kehidupan bernegara.
 
 
  Hal-hal mengenai kehidupan rakyat itu soal gampang dan bisa
 disepelekan.
  Sudah terbukti selama sekian periode kekuasaan dan tampaknya kita
 yakin
  belum ada perkembangan yang mendasar pada rakyat - sehingga sampai
 beberapa
  tahun lagi insyaallah rakyat masih bisa kita kibul-kibulin. Tidak
 ada
  infrastruktur apapun pada sosiologi politik kerakyatan kita yang
 mampu
  menghalangi proses mempertahankan kebodohan rakyat. Kalau ada satu
 dua
  kelompok aktivis berpikir dan berteriak tentang revolusi, anggap
 itu refrein
  dari sebuah lagu yang toh akhirnya nyanyian harus kembali kepada
 bagian lagu
  yang semula.
 
 
  Rakyat tidak punya modal apapun untuk melakukan revolusi, kecuali
 direkayasa
  untuk menciptakan adegan yang seolah-olah revolusi kemudian
 dilegitimasi
  oleh bagaimana media memotretnya. Prestasi puncak kita sebagai
 rakyat adalah
  amuck dan kerusuhan. Cobalah Anda melingkar dalam satu kumpulan
 yang plural,
  terdiri dari suku apapun, agama dan kelompok apapun, juga tingkat
 pendidikan
  dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi - masing-masing
 orang Anda
  kasih benda-benda yang bisa menghasilkan bunyi kalau dipukul, entah
 ember,
  kentongan, kayu atau apapun saja. Selalu, sekali lagi selalu, kalau
 Anda
  meminta mereka untuk membunyikan benda-bendas itu: hasilnya adalah
 kothekan,
  ritme-ritme pukulan seperti kuda lumping atau jaran kepang yang
 dikuasai
  oleh suasana in-trance. Mabuk. Ndadi alias mengamuk.
 
  Kalau seni tradisi Aceh, suasana ndadi-nya sangat solid, tapi rata-
 rata
  musik dan tari mereka berakhir dengan black-out. Progresivisme
 masyarakat
  Aceh hanya bisa berhenti dalam keadaan mendadak atau semacam dipaksa
  berhenti. Kesenian Jawa yang 'bebudaya' tidak memiliki situasi
 ndadi yang
  progresif, terlalu tertata dan tidak revolusioner. Jawa yang
 progresif hanya
  yang 'primitif', kuda lumping: seakan-akan itu hentakan-hentakan
  revolusioner, padahal sesungguhnya mengamuk.
 
 
  Kebaikanpun seringkali diaplikasikan secara ndadi. Menteri Agama
 kita yang
  harus menyesuaikan diri dengan 'habitat Jawa', ndadi begitu melihat
 peluang
  yang baik dan penuh kemuliaan untuk menolong rakyat. Hanya orang
 ndadi yang
  tertutup ingatannya tentang tata hukum, pilah-pilah birokrasi dan
 prosedur.
  Tradisi ndadi dalam berbuat baik sudah jamak dalam masyarakat kita.
 Naik
  haji dianggap pasti baik meskipun memakai uang tidak halal. Semakin
 banyak
  naik haji disimpulkan semakin soleh pelakunya meskipun tetangga-
 tetangganya
  mlongo dan belum tentu bisa makan. Sehingga diperlukan eksplorasi
 dan
  ijtihad fiqih Islam yang mempertimbangkan inter-relasi antara
 ibadah dengan
  kondisi-kondisi sosial - sehingga akal sehat akan menemukan posisi
 hokum
  naik haji bisa wajib, sunnah, halal, makruh dan haram. Kecuali Islam
  mengizinkan individualisme dan tidak menniscayakan substansi
 kejamaahan
  global.
 
  Alhasil seandainya hukum negara mengharuskan Menag diadili, yang
 diperlukan
  adalah saksi ahli bidang psikologi sosial yang mampu menjelaskan
 tentang
  fenomena ndadi, yang berarti suatu jenis ketidaksadaran tertentu.
 Ada
  kemungkinan beliau lolos dari hukuman. Bahkan siapa tahu hampir
 semua
  pemimpin-pemimpin kita ini sebenarnya ndadi semua, sehingga pada
 hakekatnya
  mereka tidak salah. Ini alasan yang jitu untuk saling memaklumi.
 Apalagi Pak
  Hakimnya dll ternyata juga ndadi.
 
 
  Kaum sufi

[wanita-muslimah] Penemu Blue Energy Warga Nganjuk

2007-12-03 Terurut Topik Kinantaka
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=182899c=61
Penemu Blue Energy Warga Nganjuk

Berbahan Dasar Air, Dipamerkan dalam Konferensi PBB
NGANJUK- Tak banyak yang tahu, penemu bahan bakar blue energy yang sedang
dikampanyekan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata berasal dari
Nganjuk. Dia adalah Joko Suprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.

Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakar tersebut mengunjunginya.
Mereka dipimpin staf khusus Presiden SBY, Heru Lelono. Rombongan itu dalam
perjalanan dari Cikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali, tempat digelarnya
United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007.

Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes (Polri) yang bisa
berkecepatan 240 kilometer per jam ini kami coba lari 180 kilometer per jam
tanpa ada persoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba ini benar-benar
bermanfaat. Insya Allah, ujar Heru begitu turun dari Ford Ranger B 9648 TJ.


Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung di salah satu hotel di
Nganjuk. Rombongan Heru tiba sekitar pukul 09.00. Mereka mengendarai lima
unit kendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar air tersebut. Yakni,
dua pikap double cabin Ford Ranger, satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu
truk pengangkut blue energy.

Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY, Minggu lalu, dari kediaman
pribadinya di Cikeas, Bogor. Rencananya, blue energy itu juga akan
dipamerkan kepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi Kerangka Kerja PBB
tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali.

Kita ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa kita bukan bangsa
kere yang terombang-ambing harga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa
menemukan (bahan bakar, Red) sendiri, tandas Heru bangga.

Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggu kedatangan rombongan, Heru
mengungkapkan bahwa bahan bakar hasil penelitian belasan tahun Joko itu
sangat irit. Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15 kilometer, Red).
Tadi kami mencatat, untuk menempuh 374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter,
tutur staf khusus Presiden bidang otonomi daerah itu.

Selain hemat dan mampu meningkatkan performa kendaraan, lanjut Heru,
keunggulan bahan bakar tersebut adalah rendahnya emisi karbon yang
dihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yang digelar 3-14 Desember
mendatang.

Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliau kemarin sempat duduk di
belakang knalpot bus ini sambil menciumi asapnya. Paspampres (pasukan
pengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presiden karacunan, tapi tidak.
Coba saja, tantangnya.

Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yang kemarin ikut menyambut
kedatangan rombongan langsung mencoba mencium asap dari moncong knalpot bus.
Sama sekali tidak ada baunya, kata Djaelani setelah berkali-kali setelah
mengisap asap tersebut.

Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwa untuk memakai blue
energy, mesin tidak perlu dimodifikasi. Sama sekali tidak perlu ada
modifikasi apa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semua bisa pakai,
tandasnya.

Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakan solar dan di tengah
jalan langsung diganti 100 persen dengan blue energy. Mobilnya malah
semakin tidak ada getaran, lanjutnya bangga.

Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesan misterius soal
kedekatannya dengan SBY, kemarin mulai blak-blakan. Terutama soal
aktivitasnya sebagai peneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan sempat
sedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinya sejak 2001.

Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 min. Ada katalis
dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon
tertentu, terang peneliti yang mengaku banyak mengambil ide dari Alquran
itu.

Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix, hingga avtur, Joko
mengaku telah menyiapkan bahan bakar pengganti sesuai dengan mesinnya.
Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesin bensin, solar,
sampai avtur ya sudah ada, kata ayah enam anak itu.

Yang menarik, bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. Kalau air
tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meter kubik. Kasihan masyarakat,
paling bagus nanti bahannya air laut, terang pria yang selalu
menyembunyikan identitasnya, termasuk almamater tempatnya meraih gelar
insinyur, itu. (jie)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Bung He-Man dan Bung Sabri

2007-12-18 Terurut Topik Kinantaka
Saya terkadang kangen dengan pemikiran2 mereka berdua di milis ini.
Ke mana mereka berdua sekarang, ya? Koq nggak ada kabar sama sekali.

Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Siti Hajar, Potret Ibu yang Tegar

2007-12-18 Terurut Topik Kinantaka
Siti Hajar, Potret Ibu yang Tegar

*Saparinah Sadli*



Perjuangan perempuan Indonesia mempunyai sejarah panjang. Perempuan
Indonesia, bersama dengan laki-laki, berjuang membebaskan bangsa dari
penjajahan negara lain. Setiap tahun, tanggal 22 Desember, kita bersama
memperingati perjuangan perempuan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
bangsa. Apa kaitannya dengan perjuangan Siti Hajar?



Tanggal 20 Desember tahun ini berjuta-juta kaum Muslim berada di Gurun
Arafah untuk menunaikan ibadah haji. Salah satu ritual dalam rangka ibadah
haji adalah melakukan sai.

Dalam sejarah umat Islam, Siti Hajar, sebagai istri dan ibu, pada suatu hari
ditinggal suaminya, Nabi Ibrahim, di gurun pasir yang kering, bersama
bayinya, Ismail, dengan hanya diberi kurma dan sekantong air minum.



Siti Hajar bertanya, Ibrahim, mengapa saya ditinggal di sini di mana tidak
ada orang yang dapat memberi minum atau makan?



Jawab Ibrahim, Ini adalah perintah Allah.



Siti Hajar menerima keputusan suaminya yang meninggalkannya karena itu
adalah keputusan Allah. Juga karena suaminya ingin hidup dengan istrinya
yang lain, Sarah.



Dengan menerima keputusan Ibrahim, Siti Hajar dihadapkan pada cobaan Tuhan
yang sangat berat. Siti Hajar kemudian berjuang agar bayinya bisa memperoleh
air susu.



Pada suatu hari air susunya tidak lagi keluar dan air dalam kantong sudah
habis. Dalam kebingungannya, Siti Hajar berlari-lari antara bukit Safa dan
Marwah sampai tujuh kali mencari air minum bagi bayinya. Pada saat akan
melakukan untuk kedelapan kalinya, Siti Hajar tidak kuat lagi dan jatuh
terkulai di samping Ismail yang menangis kelaparan.



Saat itulah disebutkan, malaikat Jibril menyemburkan air di tempat Ismail
menangis sambil menendang-nendangkan kakinya. Siti Hajar melihat air keluar
dari tempat di mana Ismail menendang-nendangkan kakinya. Siti Hajar
berteriak karena melihat air kembali masuk ke dalam pasir. Ia berteriak,
Zumi, ya mubaraka (Berhentilah, ini air karunia Tuhan).



Air yang keluar kemudian menjadi kolam. Kolam yang berisi air suci sejak itu
disebut sebagai zamzam, artinya berhenti. Siti Hajar minum air tersebut dan
ia dapat menyusui Ismail lagi.



Upaya dan doa Siti Hajar dikabulkan Tuhan. Karena keteguhan hatinya, Siti
Hajar disebut sebagai ibu peradaban baru. Ia juga potret ibu yang teguh hati
perempuan memenuhi kebutuhan anaknya dalam perannya sebagai orangtua
tunggal.



*Peran penting*



Siti Hajar adalah perempuan yang mempunyai peran penting dalam sejarah agama
Islam. Nabi Muhammad bersabda, Semoga Allah memberkahi ibu Ismail. Adalah
Nabi Muhammad yang menghormati keberadaan Siti Hajar.



Hingga sekarang, salah satu ritual haji adalah sai, berjalan/berlari-lari
kecil tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah sebagaimana dilakukan Siti
Hajar.



Ritual haji sampai sekarang lebih dilakukan untuk memperingati kebesaran
Nabi Ibrahim yang sebagai ayah telah meninggalkan anaknya, Ismail, bersama
ibunya di gurun pasir yang kering kerontang. Sumur zamzam sebagai jawaban
Tuhan terhadap doa Siti Hajar dalam mencari sumber kehidupan bagi bayinya
sekarang lebih dikenal sebagai sumur zamzam Ismail. Tidak sekali pun jemaah
haji diingatkan kepada ibunya, Siti Hajar, yang memperjuangkan agar Ismail
tetap hidup.



Perjuangan Siti Hajar pantas menjadi inspirasi bagi perempuan dan laki-laki
Muslim. Siti Hajar telah memanifestasikan semangat perjuangan, ketegaran,
dan keteguhan hati perempuan dalam menghadapi cobaan Tuhan.



*Menjadi inspirasi*



Dalam rangka Hari Ibu yang tahun ini jatuh berdekatan dengan Idul Adha,
perjuangan Siti Hajar sebagai ibu dan pejuang pantas diingat sebagai potret
perempuan (Muslim) yang tegar dan keteguhan hati menghadapi cobaan,
menghidupi sendiri bayinya dalam keadaan sulit. Sebagai istri dan ibu, ia
tidak berantakan saat suaminya meninggalkannya bersama bayinya di
tengah-tengah gurun pasir.

Dalam semangat Hari Ibu, patutlah perjuangan perempuan bernama Siti Hajar
dirayakan sebagai Muslimah yang ratusan tahun lalu telah menunjukkan dan
berhasil menegakkan hak dasar manusia, ialah hak hidup, sebagai hak asasi
manusia.



Jutaan umat Islam sampai hari ini dalam rangka menunaikan ibadah haji tanpa
selalu ingat akan Siti Hajar telah menghormati perjuangan dan jejak
perempuan bernama Siti Hajar.



Dalam rangka Hari Ibu, keteguhan hati Siti Hajar merupakan contoh bagi
perempuan dan laki-laki bahwa dalam kondisi menghadapi kesulitan kehidupan
(akibat konflik, bencana alam, perubahan iklim, dan lainnya) perempuan yang
masih dianggap kurang dibandingkan dengan laki-laki ternyata mampu
bertahan dan mencari alternatif solusi sendirian.



Perjuangan Siti Hajar perlu diteladani sebagai perempuan pejuang penegakan
hak hidup manusia. Ia sosok perempuan yang menerima keputusan Tuhan dan
menghadapi cobaan hdiup dengan keteguhan hati luar biasa.



Ia perempuan yang kemudian meninggalkan pada umat manusia suatu sumber
kehidupan: sumber air yang tidak pernah habis. Ia contoh apa yang dilakukan
perempuan sering kali 

[wanita-muslimah] Perempuan dalam Teks Islam

2009-05-24 Terurut Topik Kinantaka
Perempuan dalam Teks Islam

Oleh: Khofifah Indar Parawansa


Perbincangan kesetaraan perempuan di dalam sejarah Peradaban Muslim, tak
terlepas dari derasnya arus demokratisasi yang menjadi fenomena modernisasi
dan globalisasi. Kita hidup di zaman, dimana tuntutan kesetaraan perempuan
menjadi arus utama dalam penegakan HAM. Gerakan tersebut mengilhami dan
memberikan spirit kepada perempuan muslim untuk melihat kembali posisi
perempuan baik dalam realitas sosial masyarakat muslim, maupun wacana
perempuan dalam interpretasi teks-teks agama baik berupa teks fikih maupun
tafsir, yang selama ini dijadikan sebagai panutan dan ajaran.


Interpretasi ayat-ayat perempuan dan penggambaran perempuan muslim dalam
teks-teks di atas sangat didominasi oleh struktur sosial dan budaya pada
zaman dimana teks itu diinterpretasikan. Zaman dimana feodalisme dan
patriarkhi masih menjadi ideologi masyarakat yang dipegang kuat, maka
perempuan tampil sebagai manusia yang rendah dan tidak setara dengan
laki-laki, baik dalam distribusi hak, akses, dan kesempatan untuk
aktualisasi diri. Disinilah kemudian tumbuh subur praktek-praktek dominasi
dan diskriminasi perempuan, dan itu menjadi legal karena didukung oleh
penafsiran-penafsiran teks yang bias jender, dan terkadang misoginis.


Kondisi dan realitas demikianlah yang menjadi kendala bagi perempuan muslim
untuk memperjuangkan kesetaraan sebagai manusia, sebagaimana yang disuratkan
Allah SWT dalam Al-Quran yang tak mengajarkan diskriminasi terhadap
perempuan. Hak dan Kewajiban antara laki-laki maupun perempuan sebagai hamba
Allah SWT adalah sama. Laki-laki dan perempuan mempunyai tanggung jawab
kekhalifahan yang setara untuk mengatur kehidupan di muka bumi dengan cara
damai dan demokratis.


Ikhtiar kritis yang dapat dilakukan oleh perempuan muslim dan semua yang
peduli terhadap kesetaraan, pada saat ini menurut saya adalah pertama,
melakukan reinterpretasi terhadap teks-teks nash yang berkaitan dengan
hak-hak perempuan. Hal ini telah banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok
perempuan di Indonesia. Interpretasi nash tidak dilakukan secara sembrono,
tetapi dilakukan secara metodologis sesuai dengan kaidah-kaidah penafsiran
dan ushul fiqh yang ada.


Dalam kaitan ini, ada tarikan-tarikan yang kuat antara golongan
skripturalis/tekstualis dengan golongan substansialis dalam memaknai kembali
teks-teks tentang perempuan. Maka kebenaran metodologislah yang akan
menentukan apakah penafsiran itu sesuai dengan maksud syariah (maqashid
al-syari’ah) yaitu mashalih al-‘ammah, atau tidak. Jika secara teologis
penafsiran teks-teks perempuan dapat memenuhi rasa keadilan perempuan
sebagai manusia, maka gerakan kesetaraan perempuan (tahrir al-mar’ah) dapat
dicapai.


Jika kita cermati secara kritis, bahwa perempuan yang dicitrakan dalam
Al-Quran adalah perempuan yang mempunyai kemandirian politik (al-istiqlal
al-siyasah) ingatlah akan pesan Allah dalam surat Al-Mumtahanah (QS 60:12)
yang digambarkan Allah dalam pribadi Ratu Balqis seorang perempuan yang
mempunyai kerajaan super power/arsyun ‘azhim (Q.S.al-Naml:27:23); memiliki
kemadirian ekonomi (al-Istiqlal al-iqtishadi) sebagaimana yang diungkapkan
dalam surat Al-Nahl:97 seperti pemandangan yang disaksikan Nabi Musa di
Madyan, dimana para perempuan menjadi pengelola peternakan (Al-Qashash:23);
perempuan yang memiliki kemandirian dalam menentukan pilihan-pilihan pribadi
(al-istiqlal al-syakhshy) yang diyakini kebenarannya, sungguhpun harus
berhadapan dengan suami bagi perempuan berkeluarga (Q.S. al-Tahrim) atau
menentang opini publik bagi perempuan yang belum berkeluarga. Dan masih
banyak ayat-ayat lain yang sebenarnya sangat mendukung dan memberikan pesan
suci atas kesetaraan perempuan dan laki-laki.


Dengan demikian pengungkapan secara kristis ayat-ayat yang terkait dengan
pesan kesetaraan dan latar belakangnya serta peta geo-kultural, sebagaimana
Al-Quran diturunkan menjadi suatu metodologi yang komperhensif.


Di bidang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi perempuan, masih terdapat
banyak produk hukum yang diskriminatif dan bias jender. Selain itu para
penegak hukum masyarakat dan perempuan sendiri juga belum peka jender,
karena msih kuatnya kungkungan budaya patriakhi. Dewasa ini masih banyak
perempuan yang mengalami tindak kekerasan dan pelecehan seksual,
diskriminasi dan perlakuan sewenang-wenang di dalam keluarga, tempat kerja,
masyarakat baik yang dilakukan oleh individu, komunitas maupun masyarakat.


Dalam menghadapi situasi dan kenyataan di atas, ada tiga ikhtiar yang kita
kita lakukan dalam mencegah lahirnya kekerasan-kekerasan baru terhadap
perempuan, terutama anak-anak perempuan. Pertama, aspek hukum, dengan
meletakkan sistem perlindungan, penghormatan dan penegakan HAM bagi
perempuan dalam seluruh aspek kehidupan dan perlindungan hak anak dan
perlindungan anak perempuan dari eksploitasi seksual komersial dan tindak
kekerasan. Dengan melakukan penataan sistem hukum nasional yang berspektif
jender, terutama yang terkait dengan 

Re: [wanita-muslimah] Re: Yudi Latif: Jangan Sampai PKS dianggap Partai Kurang Silaturahmi

2009-05-28 Terurut Topik Kinantaka
Hahahaha.

Mas He-man, mantab dan memang benar demikian adanya.

Wassalam

2009/5/28 herri.permana herri.perm...@yahoo.co.id




 Gw inget ucapan cak nun orang islam itu kalo kumpul pasti berkelahi

 Gini aja bikin milis , masukkin orang-orang pasrtai islam seperti PKS , PPP
 , PKB , PAN dll kesitu..gak sampe 1 jam pasti langsung saling maki..
 bahkan saling ngafirin

 Orang Islam Politik itu adalah kaum berbahaya mereka siap menghalalkan
 segala cara termasuk menabrak aturan dan norma agama demi kekuasaan..

 Justru kalau kelompok islam yang berkuasa yang bakal pertama mereka habisi
 adalah muslim yang sholat , yang zakat , yang puasa di bulan ramadhan.

 Kakek saya dulu di Masyumi tapi rumahnya dibakar DI/TII, gw belasan tahun
 aktif di organisasi masjid tapi malah diteror orang PKS..

 Justru kalau anda Islam maka anda adalah target pertama dan utama kaum
 Islam politik

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 jano ko ko_j...@... wrote:
 
  Mungkin bukan karena sudah tidak laku…
 
 
 
  Tapi tidak adanya satu kesatuan wadah
 
 
 
  Kalau emang satu ideology
 
 

  



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Khittah NU Lagi

2009-08-17 Terurut Topik Kinantaka
KHITTHAH NU LAGI

Oleh: KH. A. Mustofa BIsri

* *

*Dukungan politik secara terang-terangan sementara pengurus NU dan kiai
terhadap salah satu pasangan capres telah kembali memaksa orang untuk
kesekian kalinya membicarakan Khitthah Nahdlatul Ulama (sering dirancukan
dengan Seruan Kembali ke Khitthah 1926). Maka daripada saya menulis lagi
dan mengulang-ulang apa yang sudah sering saya tulis, lebih baik saya
turunkan kembali tulisan lama saya tentang *landasan berpikir, bersikap, dan
bertindak pemimpin dan warga NU *itu*.



Keluarga Pak Nuas Waja merupakan keluarga desa yang cukup kaya. Di samping
rumah yang besar, keluarga ini memiliki sawah, kebun, peternakan, perahu
penangkap ikan, toko serba ada, dan masih ada kekayaan dan usaha yang lain.
Keluarga Pak Nuas Waja yang cukup banyak, tidak kesulitan menangani semua
harta dan usaha itu, meski pengelolaannya masih secara tradisional.
Masing-masing anggota keluarga, sesuai keahliannya diserahi dan
bertanggungjawab atas bidang yang dikuasainya. Ini menggarap sawah; ini
mengurus kebun; itu menangani toko; itu mengurus peternakan; demikian
seterusnya.


Masih ada satu usaha keluarga lagi yang dilakukan bekerja sama dengan
pihak-pihak lain. Yaitu usaha transportasi. Tapi karena waktu pembagian
keuntungan, dirasa kurang adil, akhirnya keluar dan mendirikan usaha
transportasi sendiri. Berhubung usaha ini baru bagi mereka, maka diajaknya
beberapa personil dari luar yang dianggap mampu dan mengerti seluk-beluk
transportasi. Ternyata usaha baru ini meraih sukses yang luar biasa. Dari
empat besar perusahaan transportasi, perusahaan keluarga pak Nuas Waja yang
baru ini meraih peringkat ketiga. Dampak dari sukses besar ini, antara lain:
personil-personil dari luar yang ikut membantu –atau yang berjanji akan
membantu-- menangani usaha ini pun menyatakan bergabung total sebagai
anggota keluarga. Pak Nuas pun tidak keberatan dan justru senang.


Dampak lain yang jauh lebih penting dan serius, ialah kemaruknya para
anggota keluarga terhadap usaha transportasi yang sukses besar ini. Setiap
hari sebagian besar mereka berjubelan di garasi; meskipun sebenarnya banyak
yang sekedar bermain-main klakson atau memutar-mutar stir mobil, karena
memang tak tahu apa yang harus mereka lakukan. Lama-lama mereka yang
bertanggung jawab menggarap sawah, kebun, peternakan, toko, dlsb pun
tertarik dan tersedot ikut menjubeli garasi mereka.
Sawah pun menjadi bero, kebun tak terawat, toko tak ada yang menjaga,
ternak-ternak pada mati, perahu nganggur… Bahkan rumah sendiri sering
kosong, banyak perabotan diambil dan dibawa orang tak ada yang tahu
Halamannya kotor tak terurus.


Ketika penguasa negeri ganti dan mendirikan juga usaha transportasi sendiri,
keluarga Nuas Waja pun agak pusing. Soalnya cara berusaha penguasa baru ini
tidak lazim. Mereka menggunakan cara-cara makhluk rimba untuk memajukan
usaha mereka. Tak segan-segan mereka menggunakan tipuan dan kekerasan.Orang
dipaksa untuk menggunakan transportasi mereka; yang tidak mau, tahu rasa!
Namun, meski bersaing dengan usaha penguasa yang zalim begitu, usaha
keluarga Nuas Waja masih mampu bertahan, walau babak-belur. Bahkan perlakuan
penguasa itu justru semakin mengentalkan ‘fanatisme’ keluarga terhadap usaha
transportasi ini.


Akan tetapi penguasa lebih pintar lagi. Dengan kelicikannya, orang pun
digiring untuk menyepakati aturan main baru yang agaknya sudah lama mereka
rencanakan di bidang transportasi ini. Aturan itu melarang orang berusaha
transportasi sendiri-sendiri di rumah. Mereka yang berusaha di bidang
transportasi harus nge-pol dan bergabung dalam salah satu dari tiga wadah
usaha yang sudah disiapkan. Akhirnya keluarga Nuas pun bergabung dengan
beberapa penguasaha lain, sesuai arahan penguasa. Dan nasib seperti pada
masa lampau pun terulang kembali. Keluarga Nuas yang sahamnya paling besar,
justru waktu pembagian keuntungan selalu kena tipu dan rugi.


Maka waktu ada gagasan dari sementara anggota keluarga untuk kembali saja ke
jati diri awal mereka, banyak yang mendukung gagasan itu, meskipun dengan
alasan yang berbeda-beda. Demikianlah; meskipun seperti malas-malas dan
terus menghadapi godaan untuk hanya mengurusi usaha transportasi, anggota
keluarga yang biasa menggarap sawah, mulai kembali ke sawah; yang biasa
mengurus kebun, kembali ke kebun; yang mengelola toko, kembali ke toko;
demikian seterusnya. Sementara itu mereka yang sudah merasa mapan
menjalankan usaha transportasi, sesekali masih mencoba mencari kawan
pendukung.


Dunia selalu berubah. Beberapa waktu setelah, pemerintahan ganti lagi dan
usaha transportasi kembali bebas, keluarga Nuas Waja pun kembali terseret
arus pertransportasian yang kembali marak. Banyak keluarga yang dulu punya
usaha sendiri, beramai-ramai menghidupkan kembali usaha transportasi mereka.
Garasi pun dibangun dimana-mana. Dan keluarga Nuas Waja pun menghabiskan
enersi mereka untuk urusan garasi dan transportasi; termasuk mereka yang
busi dan dongkrak pun tak mengenalnya.


***

Mungkin saya 

[wanita-muslimah] Ramadhan Menyehatkan Jasmani dan Rohani

2009-08-24 Terurut Topik Kinantaka
Ramadhan Menyehatkan Jasmani dan Rohani

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Sebagai hamba Allah SWT yang telah berikrar, sebenarnya apa pun
perintah-Nya, kita tidak perlu dan tidak pantas bertanya-tanya mengapa,
untuk apa?. Hamba yang baik justru senantiasa ber-husnuzhzhan, berbaik
sangka kepada-Nya. Allah SWT memerintahkan atau melarang sesuatu, pastilah
untuk kepentingan kita.



Karena Allah SWT Maha Kaya, tidak memiliki kepentingan apa pun. Ia mulia
bukan karena dimuliakan; agung bukan karena diagungkan; berwibawa bukan
karena ditunduki. Sejak semula Ia sudah Maha Mulia, sudah Maha Agung, sudah
Maha Kaya, sudah Maha Berwibawa. Kalau kemudian Ia menjelaskan pentingnya
melaksanakan perintah-Nya atau menjauhi larangan-Nya, semata-mata karena Ia
tahu watak kita yang suka mempertanyakan, yang selalu menonjolkan
kepentingan sendiri.


Maka, sebelum kita mempertanyakan mengapa kita diperintahkan berpuasa,
misalnya, Allah SWT telah berfirman:



íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ßõÊöÈó Úóáóíúßõãú ÇáÕøöíóÇãõ ßóãóÇ ßõÊöÈó
Úóáóì ÇáøóÐöíäó ãöäú ÞóÈúáößõãú áóÚóáøóßõãú ÊóÊøóÞõæäó

(Q. 2. Al-Baqarah: 183)


Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa atas kalian
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa.


Jadi, puasa yang diwajibkan sejak dulu kepada kaum sebelum kita, bertujuan
utama: agar kita manusia ini bertakwa. Takwa adalah kondisi puncak hamba
Allah. Hamba mukmin di dunia ini, dalam proses menuju ketakwaan kepada Allah
SWT. Karena semua kebaikan hamba di dunia dan kebahagiaannya di akhirat,
kuncinya adalah ketakwaan kepada-Nya. Mulai dari pujian Allah SWT, dukungan
dan pertolongan-Nya, penjagaan-Nya, pengampunan-Nya, cinta-Nya, limpahan
rejeki-Nya, pematutan amal dan penerimaan-Nya terhadapnya; hingga
kebahagiaan abadi di sorga, ketakwaanlah kuncinya. (Baca misalnya, Q.3: 76,
120, 133, 186; Q.5:27; Q. 16: 128; Q. 19: 72; Q. 39: 61; Q. 65: 2-3; Q. 33:
70-71; Q. 49: 13).


Itu garis besarnya. Apabila kebahagiaan yang dicari manusia, itulah
kuncinya. Kunci dari Sang Pencipta manusia dan kebahagiaan itu sendiri.
Seringkali, manusia merasa mengerti dan tahu jalan menuju kebahagiaan.
Mengabaikan tuntunan Tuhannya. Ternyata tersesat. Akhirnya, kebahagiaan yang
dicari, kesengsaraan yang didapat. Di zaman modern ini misalnya, banyak
orang menganggap kebahagiaan bisa didapat dari materi dan orang pun
berlomba-lomba mengejar materi. Seringkali, sampai “kaki dijadikan kepala,
kepala dijadikan kaki”. Ujung-ujungnya, karena materi ternyata tidak kunjung
memberi kebahagiaan, mereka pun lari kepada yang lebih mudarat lagi:
mengonsumsi obat-obatan. Narkoba.


Untunglah, Allah menyediakan satu bulan, bulan suci, dimana kita diberi
kesempatan untuk melakukan muhasabah yang lebih intens. Kita diberi anugerah
luar biasa yang namanya p u a s a. Di bulan Ramadan di mana kita berpuasa,
ritme dan gaya hidup kita berubah. Jadwal makan pun berubah dengan satu
kelebihan: kita memenuhinya dengan teratur. Maka, banyak kalangan ahli yang
kemudian mengaitkan puasa dengan kesehatan, merujuk sabda Nabi kita,
“Shuumuu tashihhuu”, (Berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat).


Dengan berpuasa, tidak hanya makan-minum kita menjadi teratur; malah para
ahli mengatakan bahwa puasa dapat membersihkan dari tubuh kita, unsur-unsur
buruk yang membuat kita sakit.


Jadi, puasa bulan Ramadan, bukan saja dianugerahkan Allah bagi kepentingan
ruhaniah, tapi juga jasmaniah kita. Atau dengan kata lain, Allah
menganugerahkan kepada kita puasa sebagai sarana menyempurnakan diri.
Jasmaniah dan ruhaniah. Kalau ungkapan “Al-‘aqlus saliim fil jismis saliim”
menyiratkan pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar akal menjadi sehat,
maka puasa justru memberi peluang kepada kita untuk sekaligus meraih
keduanya.


Dengan puasa, hamba Allah digembleng untuk menjadi manusia yang benar-benar
sehat luar dalam yang selalu mengingat Sang Penciptanya. Bukan manusia
penyakitan yang gampang lupa kepada Tuhannya. Orang yang lupa Tuhannya,
seperti difirmankanNya sendiri dalam kitab sucinya al-Quran, dibuat lupa
kepada dirinya sendiri.(Q. 59: 19).


Mari kita sikapi bulan Ramadan dengan segala suasana khusyuknya ini dengan
sebaik-baiknya. Berpuasa sesuai aturan dan dengan merenungkan
hikmah-hikmahnya. Kita penuhi saat-saatnya dengan meningkatkan amal ibadah
yang tidak hanya bersifat ritual mahdhah. Dan dalam hal ini, perlu kita
waspadai jebakan si serakah industri, termasuk dan utamanya industri
pertelevisian, yang lagi-lagi memanfaatkan momentum bulan suci untuk
mengeruk keuntungan materi dan membedaki tujuan komersialnya dengan pupur
religi. Selamat Beribadah!



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP 

Re: [wanita-muslimah] Kak, Apa Lailatul Qadar Itu?

2009-08-25 Terurut Topik Kinantaka
Mas Chodjim,

Bisa tolong dijelaskan tafsiran lengkap tentang: laylatul qadr khayrun min
alfi syahr ini?
Hitung2 sekalian buat ngaji di Ramadhan yang berkah ini.

Kinantaka


On 8/20/09, achmad chodjim chod...@gmail.com wrote:



 Mas Syafii,
 Mana ada dalam surah 97 disebutkan bahwa malam qadar itu lebih baik
 daripada 1000 bulan?

 Dalam Surah itu disebutkan laylatul qadr khayrun min alfi syahr. Kalau
 1000 bulan bahasa Arabnya adalah alfi asyhur atau alfi syuhur. Masakan
 Allah salah dalam berbahasa Arab, hehehe.

 Wassalam,
 chodjim

 - Original Message -
 From: muhamad agus syafii
 To: agussya...@yahoo.com agussyafii%40yahoo.com
 Sent: Tuesday, August 18, 2009 5:12 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Kak, Apa Lailatul Qadar Itu?

 Kak, Apa Lailatul Qadar Itu?

 By: agussyafii

 Suatu malam anak-anak Amalia duduk melingkar, kami sedang belajar mengaji.
 Nampak anak-anak setelah menghapal surat-surat Juz Amma'. Adi bertanya,
 'Kak, Apa sih Lailatul Qadar itu?'

 Saya jelaskan kepada Adi dan juga anak-anak Amalia bahwa Lailat al qadar
 adalah anugerah Alloh SWT, dan hanya orang yang layak yang dapat
 memperolehnya. Mereka adalah orang yang sejak awal berpuasa dengan semangat
 kepatuhan, kecintaan dan tahu diri. Ia bukan hanya berpuasa dari makanan,
 tetapi semua anggauta badanya ikut puasa dari semua yang tidak sepantasnya
 dikerjakan.. Kesungguhan dan konsistensi berpuasa dan didukung oleh ibadah
 lainnya selama duapuluh hari pertama, insya Alloh bisa membawa suasana batin
 pelakunya pada kebersihan jiwa yang siap menerima anugerah lailat al qadar.
 Itulah maka lailat al qadar diisyaratkan turun pada akhir bulan Ramadhan.

 Diantara keutamaan Ramadhan adalah adanya suatu malam yang disebut lailatul
 qadar. Secara harfiah, lailat al qadar artinya adalah malam penentuan,
 artinya pada malam itu ada satu keputusan sangat penting yang sangat
 menguntungkan bagi orang yang memperolehnya. Menurut al Qur'an, lailatul
 qadar berbobot setara dengan seribu bulan, bahkan lebih (khoirun min alfi
 syahr). Digambarkan bahwa pada malam itu aktifitas alam malakut sungguh luar
 biasa sibuknya, karena pada malam itu malaikat hilir mudik turun naik, naik
 ke langit membawa doa dan harapan manusia dan turun ke bumi menyampaikan
 keputusan Alloh SWT menyangkut berbagai perkara (min kulli amr). Digambarkan
 bahwa suasana super istimewa itu berlangsung pada malam itu sejak Isya
 hingga fajar terbit (salamun hiya hatta matla` al fajr).

 'Kapan malam itu terjadi Kak Agus?' Tanya Fajar.

 Anak-anak Amalia terlihat mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Saya
 jelaskan kepada mereka bahwa segala sesuatu yang bermakna tinggi pasti tidak
 sederhana. Ia tidak berada di tempat terbuka, tetapi tersembunyi di tempat
 yang pelik, oleh karena itu hanya orang yang tabah dan kuat serta
 sungguh-sunggguh sajalah yang berpeluang memperolehnya. Menurut sebuah hadis
 Nabi, lailatul qadar memang berada dalam salah satu dari 30 malam Ramadhan.
 Ketika didesak oleh para sahabat, Nabi menyebut waktu yakni pada malam-malam
 ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan (`asyr al ‘awakhir). Ketika
 didesak lagi Nabi menyebut waktu , yakni sekitar malam 27, 29 atau bahkan
 malam Id al Fitri.

 'Apa maknanya Kak?' Tanya Lusi.

 Artinya jika orang ingin meraih keutamaan, ia tidak boleh asal-asalan, atau
 mengambil jalan pintas, tetapi harus serius dari awal pekerjaan hingga
 akhir. Orang tidak bisa berspekulasi. kita tidak usah puasa dan tarawih pada
 awal bulan Ramadhan, tetapi cukuplah kita sungguh-sungguh pada malam-malam
 ganjil di akhir bulan, khususnya malam 27,29 dan malam Id. Bukankah lailatul
 qadar setara dengan seribu bulan ? apalah artinya tidak puasa duapuluh hari
 pertama, kan tertutup oleh pahala lailatul qadar ?

 Ibadah mengandung arti tunduk, patuh, hormat dan tahu diri, bukan
 akal-akalan, karena kita berhadapan dengan Alloh SWT Yang Maha Mengetahui.
 Ibadah itu bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi lebih pada pekerjaan hati dan
 hati nurani. Khusyuknya salat misalnya tidak terjadi setiap kita
 menginginkan, tetapi ia merupakan buah dari ibadah yang sudah lama
 dikerjakan. Mengerjakan salat bisa dilakukan dadakan, tetapi mendirikan
 salat (iqam as salat) hanya bisa dilakukan setelah lama mengerjakannya
 secara konsisten. Dari konsistensi itulah terbangun suasana batin, dan dari
 suasana batin itulah lahir kekhusyu’an.

 Dari hadis Nabi dapat difahami, bahwa nikmatnya salat khusyu' setara dengan
 perasaan orang yang jatuh cinta, indah, lembut dan penuh emosional,
 terkadang menangis. Demikian juga ibadah puasa, sekedar tidak makan minum
 adalah mudah,, tetapi berpuasa dari semua hal yang tidak pantas membutuhkan
 pengalaman dan konsistensi.

 Itulah sebabnya kenapa malam Lailat al qadar adalah anugerah Alloh SWT dan
 hanya orang yang layak yang dapat memperolehnya. Mereka adalah orang yang
 sejak awal berpuasa dengan semangat kepatuhan, kecintaan dan tahu diri. Ia
 bukan hanya berpuasa dari makanan, tetapi semua anggauta

[wanita-muslimah] Mencari Buku Kembang Setaman Perkawinan

2009-08-25 Terurut Topik Kinantaka
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ada yang bisa memberi informasi, di mana saya bisa mendapatkan Buku Kembang
Setaman Perkawinan Analisis Kritis Kitab ‘Uqud Al-Lujjayn”karangan Ibu
Sinta Gus Dur? Sudah saya coba ke Gramedia, tetapi tidak menemukannya.

Terim kasih.

Wassalam,
Kinantaka


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Islam Keras dan Santun

2009-09-04 Terurut Topik Kinantaka
Islam Keras dan Santun

Jumat, 4 September 2009 | 02:47 WIB



Said Aqiel Siradj



Tema radikalisme Islam kembali mencuat. Sebutannya pun bisa beragam, seperti
ekstrem kanan, fundamentalis, dan militan. Ada juga yang menyebut radikal
dengan sebutan Neo-Khawarij dan Khawarij abad ke-20.



Radikalisme sekelompok Muslim tidak dapat dijadikan alasan untuk menjadikan
Islam sebagai biang keladi radikalisme. Yang pasti, radikalisme berpotensi
menjadi bahaya besar bagi masa depan peradaban manusia.



Gerakan radikalisme bukan sebuah gerakan spontan, tetapi memiliki faktor
pendorong. Gejala kekerasan ”agama” bisa didudukkan sebagai gejala
sosial-politik daripada gejala keagamaan. Akar masalahnya bisa ditelusuri
dari sudut sosial-politik dalam kerangka historisitas manusia.



Faktor lain adalah sentimen keagamaan dan solidaritas keagamaan untuk kawan
yang tertindas oleh kekuatan tertentu. Namun, hal ini lebih tepat disebut
faktor emosi keagamaan, bukan faktor agama an sich, meski gerakan
radikalisme selalu mengibarkan simbol agama seperti jihad dan mati syahid.
Emosi keagamaan adalah agama sebagai pemahaman realitas, bersifat. Jadi,
sifatnya nisbi dan subyektif.



Faktor kultural juga memiliki andil besar yang melatarbelakangi munculnya
radikalisme. Secara kultural, di masyarakat selalu ditemukan usaha untuk
melepaskan diri dari jerat jaring-jaring kebudayaan yang dianggap tidak
sesuai. Faktor kultural adalah sebagai antitesa terhadap budaya sekularisme
Barat yang dicap sebagai musuh besar.



Islam Indonesia



Islam adalah agama ”pendatang” karena berasal dari Timur Tengah. Namun,
berkat proses transformasi yang berjalan damai, Islam menjadi bagian tak
terpisahkan kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai makna dasar Islam, dari kata
aslama, bermakna ”damai”, ternyata para pembawa panji-panji Islam tempo dulu
mampu menyebarkan agama Islam dengan damai.



Penyebaran Islam di Indonesia berjalan lancar dan tidak menimbulkan
konfrontasi dengan pemeluk agama sebelumnya. Masuk melalui pantai Aceh,
Islam dibawa para perantau dari berbagai penjuru, seperti Arab Saudi dan
sebagian dari mereka ada yang berasal dari Gujarat.



Penyebab proses Islamisasi berjalan damai karena kepiawaian para mubalig
dalam memilih media dakwah, seperti sosial budaya, ekonomi, dan politik.
Dalam penggunaan media budaya, sebagian mubalig memanfaatkan wayang sebagai
salah satu media dakwah. Sunan Kalijaga, misalnya, mampu menarik simpati
rakyat Jawa yang amat akrab dengan budaya dan tradisi Hindu-Buddha.



Para pembawa panji Islam juga memanfaatkan aspek ekonomi untuk mengembangkan
nilai-nilai dan ajaran Islam. Dari berbagai literatur terungkap, aspek itu
menempati posisi strategis dalam upaya Islamisasi di Nusantara. Salah satu
faktor yang mendorong minat masyarakat Nusantara mengikuti agama para
pedagang itu karena tata cara dagang serta perilaku sehari-hari lainnya
dianggap menarik sanubari masyarakat setempat.



Setelah kokoh menancapkan pengaruhnya di Indonesia, peran Islam lambat laun
meningkat ke wilayah politik melalui upaya mendirikan kerajaan Islam, antara
lain Kerajaan Pasai, Demak, Mataram, dan Pajang. Lalu, semua itu mengalami
keruntuhan karena adanya berbagai faktor, baik konflik internal di antara
anggota keluarga kerajaan maupun faktor eksternal seperti serbuan kolonialis
Portugis dan Belanda. Namun, posisi Islam tetap kukuh dan kian menyatu
dengan kehidupan masyarakat dan hampir selalu memperlihatkan wajahnya yang
ramah dan santun. Gejolak yang sifatnya radikal nyaris tak terdengar.



Dakwah santun



Memahami Islam secara tekstualistik akan mendatangkan sikap ekstrem.
Padahal, Al Quran tidak melegitimasi sedikit pun perilaku dan sikap yang
melampaui batas. Dalam konteks ini, ada tiga sikap yang dikategorikan
”melampaui batas”.



Pertama, ghuluw, bentuk ekspresi berlebihan manusia dalam merespons
persoalan hingga mewujud dalam sikap-sikap di luar batas kewajaran
kemanusiaan.



Kedua, tatharruf, sikap berlebihan karena dorongan emosional yang
berimplikasi kepada empati berlebihan dan sinisme keterlaluan dari
masyarakat.



Ketiga, irhab, yang mengundang kekhawatiran karena bisa membenarkan
kekerasan atas nama agama. Irhab adalah sikap dan tindakan berlebihan karena
dorongan agama atau ideologi.



Idealnya, seorang Muslim harus memahami ajaran Islam secara utuh, hingga
berdampak sosial yang positif bagi dirinya. Alangkah kering dan gersangnya
agama jika aspek eksoterik dalam Islam hanya sebatas legal-formal dan
tekstualistik. Sebuah ayat tentang jihad akan terasa gersang jika
pemahamannya dimonopoli tafsir ”perang mengangkat senjata”. Padahal, jihad
pada masa Rasulullah merupakan wujud pembebasan rakyat untuk menghapus
diskriminasi dan melindungi hak-hak rakyat demi terbangunnya tatanan
masyarakat yang beradab.



Puncak keberagamaan seseorang terletak pada sikap arif dan bijaksana
(al-hikmah). Di sinilah perlunya mengedepankan aspek esoteris Islam. Sisi
ini merupakan pemahaman keislaman yang moderat, serta bentuk dakwah 

[wanita-muslimah] Kiai dan Pesantren Indonesia

2009-09-11 Terurut Topik Kinantaka
Kiai dan Pesantren Indonesia

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Seperti mengenai banyak hal yang lain, kalau kita berbicara tentang kiai dan
pesantren, kita terpaksa harus membuat katagori pembeda: kiai sekarang atau
kiai dulu; pesantren sekarang atau pesantren dulu. Soalnya memang terdapat
banyak perbedaan antara kiai sekarang dengan kiai di zaman dulu. Demikian
pula dengan pesantren; apalagi sekarang ini banyak pesantren baru yang sama
sekali berbeda bahkan sering ‘ideologi’nya bertolak belakang dengan
pesantren di zaman dulu.



 Kiai di zaman dulu –biasanya ‘pemilik’ pesantren—rata-rata adalah orang
yang di samping memiliki ilmu agama lebih dari kebanyakan masyarakatnya,
memiliki kecintaan yang mendalam kepada tanah air dan umatnya. Para kiai di
zaman dulu, membangun pondok pesantren mereka sendiri untuk menampung
santri-santrin mereka yang menimba ilmu darinya. Santri-santri mereka, tidak
hanya diberi ilmu agama, tetapi dididik untuk mengamalkan ilmu yang mereka
dapat. Menurut mereka, iIlmu tidak ada gunanya bila tidak diamalkan.



Kitab-kitab kuning yang diajarkan kiai-kiai kepada santri-santrinya adalah
kitab-kitab yang umumnya merupakan penjabaran dari Kitab suci AlQuran dan
Sunnah Rasulullah SAW menurut pemahaman Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Paham yang
mengajarkan Islam *rahmatan lil’aalamiin *dan sikap hidup *tawassuth wal
I’tidaal*, sikap tengah-tengah dan tidak ekstrem.


Para santri juga dididik untuk mencintai tanah air mereka. *Hubbul wathan
minal iimaan*, “Cinta tanah air adalah bagian dari iman”, merupakan slogan
di kalangan kiai dan pesantren tempo doeloe. Di zaman penjajahan, banyak
kiai yang menjadikan pesantrennya sebagai markas perlawanan terhadap
penjajah. Banyak kiai yang gugur dan menjadi penghuni penjara pemerintah
kolonialis dalam rangka membela tanah air. Dengan berbagai dalil ‘kitab
kuning’, para kiai mengobarkan semangat rakyat melawan penjajah . Fatwa
jihad melawan penjajah oleh Kiai Hasyim Asyari Tebuireng Jombang, misalnya,
telah mengorbarkan semangat arek-arek Jawa Timur untuk melawan Sekutu di
Surabaya. Kiai Subki Parakan Temanggung dengan bambu runcingnya yang
terkenal itu, menggembleng mental pejuang-pejuang kemerdekaan. Kiai Baidlowi
Lasem mengutus beberapa santrinya untuk memata-matai Belanda yang konon
mendarat di daerah Sayung.


Itu hanyalah sekedar contoh bagaimana para kiai pesantren dulu mengajarkan,
mendidik, dan mencontohkan sikap patriotisme. Di zaman kebangkitan, para
kiai pesantren medirikan organisasi yang mereka namakan Nahdlatul Wathan
yang artinya Kebangkitan Tanah air.


Maka tidak heran bila beberapa kiai yang –ketahuan-- kemudian diangkat
menjadi pahlawan nasional. Bahkan Mohammad Asad Syihab, seorang wartawan
Arab yang di zaman revolusi tinggal di Indonesia, di antara buku-bukunya
tentang tokoh-tokoh nasional Indonesia yang diterbitkan di Kuwait, menulis
buku berjudul *Al-‘Allaamah Mohammad Hasyim Asy’ari Wadli’u Labinati
Istiqlaali Indonesia*. Terjemah harfiahnya: Mahakiai Mohammad Hasyim Asy’ari
Peletak Batu Pertama Kemerdekaan Indonesia.


Para kiai ‘model dulu’ selalu menanamkan kepada santri-santrinya bahwa
mereka adalah orang Indonesia yang beragama Islam; bukan orang Islam yang
kebetulan berada di Indonesia. Orang Islam yang kebetulan di Indonesia boleh
jadi tidak peduli apapun yang menimpa Indonesia, tapi orang Indonesia yang
beragama Islam tidak bisa tidak memikirkan dan berjuang bagi kebaikan
Indonesia. Kecuali mungkin orang yang terbalik akalnya.


Alhamdulillah, menurut pengamatan saya, minimal para kiai dan pesantren
pelanjut generasi sebelumnya masih tetap mempertahankan pemahaman tentang
Islam *rahmatan lil’aalamiin* dan sikap hidup *tawassuth wal I’tidaal*,
sikap tengah-tengah dan tidak ekstrem, serta memiliki rasa keIndonesiaan
yang tebal seperti kiai dan pesantren di zaman dulu.


Akhir-akhir ini orang dibingungkan dengan munculnya sikap-sikap kasar bahkan
bengis dari kalangan yang juga menyebut diri kaum muslimin. Munculnya
ustadz-ustadz yang dari raut muka hingga tindakan dan ucapannya membuat
orang bergidik. Ada jama’ah yang tampak bangga dengan keangkerannya. Bahkan
ada yang tidak masuk akal: perbuatan merusak yang tegas-tegas dilarang oleh
kitab suci Al-Quran justru dianggap jihad atau minimal dianggap amar makruf
nahi munkar. Bahkan ada yang tega meledakkan bom di tengah-tengah keramaian.
Kalau yang melakukan kekerasan dan pengrusakan itu bukan orang Indonesia,
mungkin kita bisa mengatakan itu pihak yang iri dan dengki kepada kita. Tapi
kalau itu orang Indonesia sendiri, kita jadi bingung.


Kalau jama’ah yang merupakan sekedar anak-anak-buah, kita masih bisa
mengerti. Tapi mereka yang merupakan imam-imam dan ustadz-ustadz itu masakan
tidak mengenal pemimpin agung panutan umat Islam Nabi Muhammad SAW yang
bassam, wajahnya tersenyum menyenangkan, yang bicaranya lembut, yang
sikapnya santun, yang penuh kasih sayang, yang bergaul dengan penuh adab,
yang beramar-makruf dengan baik dan bernahi-munkar tidak dengan munkar, yang
berjihad 

[wanita-muslimah] Idul Fitri dan Menjaga Kebersamaan

2009-09-15 Terurut Topik Kinantaka
Idul Fitri dan Menjaga Kebersamaan

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Atas perkenan dan pertolongan Allah, kita, Alhamdulillah, telah berhasil
menyelesaikan ujian Tuhan terhadap kita dengan merampungkan kewajiban
berpuasa sebulan suntuk di bulan Ramadan. Marilah kita rayakan dengan penuh
kesyukuran dan ketakwaan, seraya merenungi hikmahnya yang agung.


Tugas puasa yang telah kita selesaikan, sebenarnya merupakan gemblengan bagi
mencapai kemerdekaan diri yang sesungguhnya. Merdeka dari penjajahan
penjajah paling laknat yang sekaligus kekuasaannya paling membelenggu diri
kita: nafsu dan syahwat yang mendapat dukungan setan.


Dengan dukungan setan, selama ini nafsu dan syahwat telah berhasil menguasai
diri dan memperbudak banyak pribadi manusia. Sehingga acapkali bahkan
berhasil membuat pribadi-pribadi itu lupa kemanusiaannya. Mereka menjadi
kejam melebihi binatang buas, rakus melebihi hewan, memangsa siapa saja,
melalap apa saja; tak terkecuali sesama mereka. Melebihi hewan dan binatang,
karena memang mereka mempunyai kelebihan-kelebihan yang tak dimiliki hewan
dan binatang.



Sebenarnya, oleh kasihsayang Allah, manusia telah dibekali hati nurani dan
akal pikiran yang didukung oleh malaikat, bagi mendapatkan kesempuranaan
hidayah. Hati nurani dan akal pikiran itulah yang merupakan sumber dari
segala kelebihan manusia. Dengan nurani dan akal pikiran itu sebenaranya
manusia, bisa mencapai ketinggian martabat paling tinggi di atas
makhluk-makhluk Allah yang lain. Namun, seringkali nafsu dan syahwat
dipesonakan setan kepada gemerlap dan kenikmatan kehidupan duniawi sesaat,
sehingga mengaburkan mata hati manusia dan kemudian menjerumuskannya ke
jurang kerendahan paling rendah.


Di bulan suci Ramadhan kemarin, sementara setan dibelenggu, nafsu dan
syahwat kita hajar. Ruang-geraknya kita batasi. Sementara, dominasi atas
diri, kita kembalikan kepada nurani dan akal pikiran. Kita pun menjadi
manusia yang benar-benar merdeka.


Setelah merdeka dari penjajahan nafsu dan syahwat kita sendiri, melawan dan
mengusir penjajah dari luar kita kiranya akan lebih ringan. Maka,
berbahagialah mereka yang di bulan bahagia ini dan seterusnya dapat
mempertahankan kemanusiaan dan kemerdekaannya.


Agaknya, di samping tentu saja berkat taufik Allah, kemauan keras dan
terlebih-lebih kebersamaan kita telah membuat musuh dalam diri kita bersama
itu tidak dapat berbuat banyak. Puji dan syukur kepada Allah. Kalaulah kita
bertekad mempertahankan kemenangan dan kemerdekaan ini, bertekad terus
waspada melawan musuh kita itu, apakah kita akan tetap dalam kebersamaan,
ataukah kita akan sendiri-sendiri menghadapi mereka?


Dalam kebersamaan, ternyata kita menjadi jauh lebih perkasa. Bukan saja
karena keterbatasan masing-masing, kita menyatu saling mengisi menjadi
kekuatan yang tak terbatas; tapi lebih dari itu, dalam kebersamaan–tidak
seperti dalam kesendirian–rasa malu dan sungkan, terutama kepada Allah,
dapat membudaya; sesuatu yang dapat menjadi benteng ampuh menghadapi gencar
dan canggihnya godaan. Dengan kebersamaan, terbukti tugas-tugas berat pun
menjadi terasa ringan kita lakukan dan kenikmatan terasa lebih nikmat kita
enyam. Dan kebersamaan bukan lain merupakan ciri mereka yang sehati. Ciri
orang-orang mukmin. Ciri kita, seperti Firman Allah di ayat 71 surat 9. al-
Taubah,“Dan orang-orang mukmin lelaki dan orang-orang mukmin wanita,
sebagian mereka adalah kekasih sebagian yang lain; mereka menyuruh kepada
makruf dan mencegah kemungkaran, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
mentaati Allah dan Rasul-Nya. Merekalah orang-orang yang akan dirahmati
Allah. Sesungguhnya, Allah itu Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.”


Nah, dalam rangka membina kondisi dan menjaga kebersamaan itu, marilah modal
spiritual Ramadhan, kita manfaatkan sebaik-baiknya. Kita jaga agar diri-diri
kita tetap akrab dengan kemanusiaan kita dan keimanan kita. Kita jaga agar
musuh dalam diri kita tidak berdaya memperdayakan kita terutama dalam
usahanya mengurai ikatan Allah atas sesama kita. Jangan kita biarkan musuh
kita menggunakan perbedaan-perbedaan status, aspirasi dan pendapat diantara
kita, sebagai belati pengoyak persaudaraan yang telah ditetapkan Allah atas
kita.


Kiranya, masih dalam rangkaian menjaga kebersamaan itu juga, setelah kita
ber-husnuddhan kepada Allah bahwa hari ini Allah telah mengampuni dosa-dosa
kita, marilah kita saling melebur dosa-dosa di antara kita sendiri dengan
saling memaafkan, seraya bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Sehingga
dengan demikian, sempurnalah kesucian diri kita; bersih dari dosa kepada
Allah SWT dan bersih pula dari dosa kepada sesama. Dan kita bisa memulai
kembali hidup dan kehidupan ini dalam kesucian dan kefitrian. Semoga.



Penulis adalah pemimpin Pondok Pesantren Roudhotut Thalibin, Rembang.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: 

Re: [wanita-muslimah] soal dubur Noordin

2009-09-30 Terurut Topik Kinantaka
http://inilah.com/berita/politik/2009/09/30/161695/munim-noordin-kemungkinan-biseksual

 Mun'im: Noordin Kemungkinan Biseksual
Raden Trimutia Hatta
 **
INILAH.COM, Jakarta - Jenazah teroris yang tewas di Solo banyak diragukan
kebenarannya bahwa itu adalah Noordin M Top. Kali ini, Tim dari Universitas
Indonesia (UI) menemukan kejanggalan dalam jasad teroris yang dinyatakan
Polri sebagai Noordin M Top itu.

Kejanggalan itu, menurut ahli forensik RSCM dr Mun'im Idris berupa bentuk
corong di dubur jenazah teroris asal Malaysia itu. Ada kelainan berbentuk
corong di duburnya, seperti orang yang biasa disodomi. Kemungkinan Noordin
itu biseksual, katanya kepada *INILAH.COM*, Jakarta, Rabu (30/9).

Menurut Mun'im, kejanggalan itu ditemukannya saat memeriksa kebenaran bahwa
jasad yang tewas di Solo itu merupakan Noordin M Top. Dirinya pun
memastikan, meski terdapat kejanggalan itu namuan jasad tersebut benar-benar
Noordin.

Itu dapat saya pastikan bahwa itu adalah benar-benar Noordin, ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Intelijen dan Kemanan Nasional (SIKNAL)
Dynno Creesbon menyatakan, ciri-ciri yang disampaikan Polri berbeda jauh
dengan yang dimiliki dan pengakuan kerabat Noordin. Ia mengatakan, gembong
teroris asal Malaysia itu memiliki bekas luka di alis mata kiri.

Selain itu, gigi ginsul, mata agak terbeliak (melotot), kedua alisnya
terangkat, tidak memiliki bulu tangan dan ada bekas luka di pinggul kiri,
katanya mengutip pernyataan mantan ajudan Noordin yang tidak ingin
disebutkan namanya.

Sedangkan ciri-ciri lainnya, atau berdasarkan kebiasaan sehari-hari,
lanjutnya, Noordin selalu dikawal 4 ajudan. Dalam perpindahannya ke berbagai
tempat, Noordin selalu disiagakan sedikitnya 4 kendaraan roda dua.

Selalu menggunakan rompi bom, dan tidak pernah menggunakan HP serta tidak
pernah menggunakan laptop. Noordin juga tidak pernah bersembunyi dengan DPO
polisi, tuturnya. [mut]
On 10/1/09, sunny am...@tele2.se wrote:



 Refleksi : Mengapa dubur Noordin rusak, ada yang merusakkan atau sengaja
 dirusakan?


 http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1category=13subcat=14id=10042

 Nanan: Soal Dubur Noordin Seharusnya Dirahasiakan

 JAKARTA, Bangkapos.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna
 menyayangkan sikap tim kedokteran yang membeberkan hasil pemeriksaan
 terhadap jenazah Noordin M Top.

 Sebelumnya, tim kedokteran, melalui ahli forensik Mun'im Idris mengatakan,
 terdapat kelainan pada bagian dubur jenazah Noordin.

 Saya tidak tahu soal itu. Tapi rahasia kedokteran seharusnya itu
 dirahasiakan. Ada kode etiknya. Itu kan visum et repertum, kata Nanan, Rabu
 (30/9), di Mabes Polri.

 Ia menegaskan, yang mengetahui secara persis kondisi fisik jenazah adalah
 tim kedokteran. Ya yang tahu itu kan dari DVI, dokter, dan forensik,
 ucapnya.

 Ia juga meminta agar permasalahan mengenai kondisi fisik jenazah
 dikonfirmasikan langsung dengan tim kedokteran karena Polri merupakan
 penyidik yang tidak berhubungan langsung mengenai pemeriksaan jenazah secara
 fisik. Harus dibedakan. Ada yang menjadi bagian penyidik, ada yang menjadi
 bagian kedokteran, pungkasnya.

 


 http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1category=13subcat=14id=10041

 Ahli Forensik: Dubur Noordin Rusak
 JAKARTA, Bangkapos.com - Inilah kabar terbaru dari jenazah gembong teroris
 nomor wahid, Noordin M Top, yang kini telah terbujur kaku di RS Polri
 Soekamto, Jakarta. Ahli forensik Universitas Indonesia dr Mun'im Idris
 mengatakan, ada dugaan bahwa dubur Noordin mengalami kerusakan. Iya, di
 dubur Noordin ada kerusakan, ungkapnya, Rabu (30/9) di Jakarta.

 Secara terpisah, kriminolog UI, Adrianus Meliala, mengatakan, ada dugaan
 sementara bahwa kerusakan pada dubur Noordin Moh Top tersebut disengaja.
 Namun, Adrianus menekankan bahwa hal ini adalah dugaan sementara.

 Pakar kriminolog tersebut mengatakan, kondisi jenazah Noordin telah membeku
 sehingga menyulitkan dokter forensik memeriksa secara langsung. Baik Mun'im
 maupun Adrianus, Rabu siang ini, mengunjungi RS Polri untuk melihat jenazah
 Noordin. Kamis esok, jenazah Noordin dijadwalkan dipulangkan ke Malaysia.

 

 http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1category=13subcat=14id=10040

 Forensik Temukan Kelainan di Tubuh Jenazah Noordin

 JAKARTA, BANGKAPOS.com - Seusai memeriksa kondisi jenazah Noodin M Top,
 Rabu (30/9), ahli forensik Universitas Indonesia dr Mun'im Idris menyatakan
 mendapati ada kelainan di tubuh gembong teroris asal Malaysia yang paling
 dicari polisi itu. Akan tetapi, Mun'im tak mau menyebutkan apa kelainan itu.

 Saya konfirmasi soal kelainan yang ditemukan dalam tubuh Noordin. Namun,
 ini wilayahnya Polri, bukan wilayahnya UI. Jadi saya tidak bisa ngomong,
 kata Mun'im yang sangat akrab dengan wartawan itu.

 Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri sudah
 memastikan bahwa salah satu orang yang tewas dalam penggerebekan di Jebres,
 Surakarta, tanggal 17 September silam adalah Noordin M Top. Hasil itu
 dikuatkan oleh 

[wanita-muslimah] Domain www.nu.or.id expired !!!

2009-10-01 Terurut Topik Kinantaka
Siapa PIC web ini?

www.nu.or.id

*

*

*Nama Domain ini telah habis masa berlakunya dikarenakan hal-hal berikut: *

*

   - Pemakai/pengelola nama domain ini mengetahui bahwa nama domainnya telah
   habis masa berlakunya tetapi memilih untuk tidak memperpanjang masa berlaku
   nama domain tersebut.
   - Pemakai/pengelola nama domain ini tidak menerima email informasi
   mengenai habis masa berlakunya nama domain melalui alamat email yang
   terdaftar pada sistem registrasi. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak
   aktif/validnya alamat email tersebut.

--
Bilamana nama domain ini masih ingin dipergunakan maka pihak
pemakai/pengelola nama domain ini dapat melakukan proses perpanjangan agar
nama domain dapat diaktifkan kembali.

Untuk informasi mengenai proses perpanjangan silahkan menghubungi pengelola
domain / Web Hosting / ISP / Agent anda.

PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia)

Gedung Arthaloka, Lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman Kav 2 Jakarta 10220

Telepon +622157939151 (hunting), +6221 98290955
Fax +62 21 579 39152
Email: i...@pandi.or.id
website: www.pandi.or.id *


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ayat-Ayat Gus Dur

2008-04-01 Terurut Topik Kinantaka
Ayat-Ayat Gus Dur

Oleh: Dhimam Abror, wartawan


Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) masih dibicarakan banyak orang. Tiba-tiba, Gus
Dur membuat heboh dengan memecat Muhaimin Iskandar. Sungguh sulit
menafsirkan Ayat-Ayat Gus Dur.



Apa hubungan AAC dengan Gus Dur? Tidak ada atau belum ada. Tapi, kalau
perdebatan menyerempet ke soal apakah AAC itu 'film Islam' atau tidak, saya
yakin Gus Dur sudah punya jawaban yang khas. Sebagian penggemar AAC
mengatakan bahwa inilah film Islam. Tapi, mereka yang  skeptis menuding AAC
adalah kampanye terselubung poligami.



Orang-orang seperti Gus Dur rasanya tidak akan setuju terhadap anggapan
bahwa AAC adalah film Islam. Seperti pikiran Gus Dur yang sudah tegas, tidak
ada film Islam, tidak ada lagu Islam, dan tidak ada negara Islam.



Euforia AAC ini seperti ledakan kemenangan akibat ketertekanan. Sudah sekian
lama film Indonesia didominasi tema-tema gaul bebas yang mempertontonkan
seks bebas. Kemudian muncul film-film dengan tema mistis dan setan seperti
Jailangkung, Kuntilanak, Beranak dalam Kubur dan sejenisnya. Lalu kemudian
muncullah AAC yang lebih segar dan orisinal. Maka orang pun seperti
terkaget-kaget dan seperti mendapatkan sumber air segar di padang pasir.
Orang- orang yang sudah bertahun-tahun tidak menonton film terpaksa harus
mencari waktu untuk menontonnya. Lalu muncul klaim-klaim inilah film Islam.
Inilah gaya pacaran Islam.



Ini merupakan perulangan fenomena masa lalu. Ketika masa-masa Orde Baru saat
Islam terdesak dan dipojokkan oleh rezim Soeharto. Apa-apa yang berbau Islam
diwaspadai. Tetapi ketika kemudian Soeharto membutuhkan Islam sebagai
penyeimbang kekuatan politik tentara, lahirlah konsesi-konsesi kepada orang
Islam. Lahirlah legislasi-legislasi yang dianggap pro-Islam sampai puncaknya
ketika lahir ICMI. Para pendukung formalisasi Islam bersorak. Tetapi kubu
lainnya berteriak karena menganggap Soeharto telah berbelok untuk
memformalisasi Islam. Perdebatan di kalangan aktivis Islam terus
berkepanjangan. Mana yang perlu, negara Islam atau negara yang Islami.



Pendukung formalisasi akan berteriak kita butuh negara Islam. Pada kubu
seberang mereka berteriak, tidak perlu negara Islam, yang penting negara
yang islami. Orang-orang seperti Gus Dur ada pada kuadran terakhir yang
tidak membutuhkan formalisasi agama. Gus Dur lebih suka negara yang netral
terhadap agama. Negara harus tetap sekuler tidak memihak kepada agama mana
pun atau bertindak sama terhadap agama apa pun.



* * *



Pemikir India, Amratya Sen, dalam buku Argumentative Indian dengan tegas
membela ide sekuler yang diterapkan di India. Menurutnya negara sekuler
adalah bentuk terbaik yang paling pas untuk India. Sen mengutip dua tokoh
besar India yang sama-sama pendukung sekularisme; Mahatma Gandhi dan
Rabindranat Tagore.



Keduanya orang Hindu, tetapi menolak menjadikan India sebagai negara Hindu.
Di India hidup komunitas Islam, Kristen, Yahudi, dan agama-agama lain.
Demikian pun Sultan Akbar yang Islam pernah menguasai India. Tetapi, ia
memerintah secara sekuler dengan tidak menjadikan India negara Islam. Ketika
India merdeka, prinsip sekuler ini diterapkan di India. Tetapi, Mahatma
Gandhi harus membayar mahal. Ia dibunuh ekstremis Hindu karena dituduh
terlalu lunak kepada orang Islam.



* * *



Sehari sebelum Muhaimin dipecat Gus Dur, saya menerima kiriman dua buku
darinya. Salah satunya berjudul Gus Dur, Islam, dan Kebangkitan Indonesia.
Dalam salah satu bab itu Muhaimin menulis Belajar Politik kepada Gus Dur.
Dia menulis mengenai perjalanan politik bersama Gus Dur, termasuk
langkah-langkah politik kontroversial yang pernah diambil Gus Dur. Ia
mengaku menikmati saat-saat kebersamaannya dengan Gus Dur. Kalau toh
sekarang Muhaimin harus dicopot, tentu ia mendapat satu pelajaran politik
baru yang sangat penting, yaitu Gus Dur selalu sulit diprediksi.



Ayat-ayat Gus Dur selalu sulit ditafsirkan dan diterima. Langkah-langkah
politiknya tidak terduga. Pandangannya mengenai sekularisme tetap sulit
diterima oleh banyak orang. Muhamimin dengan bangga menulis, langkah politik
Gus Dur dalam berpolitik selalu up to date karena selalu memegang prinsip
fikih yang fleksibel dan kontekstual. Itulah yang mendasari tindakan Gus Dur
membela hak-hak minoritas. Bahkan itu pula konteksnya ketika Gus Dur membela
Inul dari serangan FPI.



* * *



Ada joke di kalangan santri yang mengatakan, ulama yang sudah tidak up to
date itu ibarat Al Quran usang yang sudah tua. Dibaca tidak bisa, dibuang
takut dosa. Gus Dur masuk kategori yang mana? Saya pilih jawaban yang aman,
yaitu: *wallahu a'lam*.



(Surya online Minggu, 30/3/08)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SBY hanya berani sama anak kecil

2008-04-21 Terurut Topik Kinantaka
Gus Dur sudah terang-terangan menyebut nama SBY di belakang kisruh PKB, tapi
SBY tidak bergeming. Sementara pada saat yang berceloteh orang sekelas
Zainal Ma'arif (Mantan Wakil Ketua DPR dari PBR), SBY langsung mendatangi
Polda Metro Jaya untuk menuntut balik.

Sekarang ada kasus lagi, hanya kirim sms ke 9949 saja langsung didatangi
Densus 88.
Kenapa sama mereka2 SBY berteriak, sementara terhadap Gus Dur seakan tak
berkutik?

Kinantaka


Pesan Singkat Berujung Perkara

[image: Felix Setyawan Hidayat (Dok. GATRA)]Ivona Hartini Leonardi,
perempuan yang sudah lama pensiun mengajar itu, terpaksa tampil lagi di
depan kelas. Di usianya yang senja, 70 tahun, ia berceloteh di hadapan 40
murid Taman Kanak-kanak (TK) Karitas Dharma di Gang Rambutan, Jalan Yos
Sudarso, Pontianak, Kalimantan Barat. Tapi perempuan itu terlihat murung dan
agak canggung.

Maklum, para siswa sebentar-sebentar menanyakan Felix Setyawan Hidayat.
Mana Pak Felix? Kok, tidak pernah ada? Kapan Pak Felix pulang? begitu para
bocah itu bertanya-tanya. Ivona pun kerap terdiam. Soalnya, saya juga tidak
tahu kapan anak saya, Felix, pulang, ucapnya, sedih.

Felix, anak nomor tiga pasangan Leo Wardi Hidayat dan Ivona, adalah guru
tetap di TK tersebut. Sejak 16 Maret lalu, lelaki 37 tahun yang disayang
muridnya itu menginap di tahanan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat.
Tuduhannya, seperti ramai diberitakan media, adalah gara-gara mengirim pesan
singkat (SMS) yang dinilai menghina presiden.

Pesan singkat yang dikirim ke 9949 --nomor layanan SMS pengaduan ke Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-- itu menyebut SBY sebagai tempe. Tak lama
berselang, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polda Kalimantan Barat
menggerebek kediaman Felix dan menciduknya.

Ketua tim advokasi Felix, Bruder Stephanus Paiman, menyesalkan penangkapan
itu. Ia yakin, Felix tak bermaksud menghina presiden. Apa yang dilakukannya
hanyalah ungkapan emosional anak manusia yang setelah sekian lama berusaha
mendapat keadilan, tapi tak kunjung berhasil, kata Penanggung Jawab Forum
Relawan Kemanusiaan Pontianak itu.

Memang SMS bernada gusar itu tak lepas dari kedongkolan Felix. Alkisah,
beberapa tahun silam, Felix ingin membangun tempat bermain bagi
murid-muridnya. Ia membeli sebidang tanah di samping rumahnya yang merangkap
sebagai TK warisan itu. Kedua orangtuanya adalah pendiri dan pengajar di TK
tersebut.

Ketika tanah itu akan dia pagar, tetangga Felix keberatan karena menganggap
sebagian tanah tersebut miliknya. Tak mau ribut, Felix meminta petugas Badan
Pertanahan Nasional (BPN) setempat mengukur ulang tanah. Ternyata tanah itu
memang milik Felix.

Felix kembali memagar tanah itu, yang berujung lima lelaki memukulinya.
Kasus ini sampai ke kepolisian. Tapi orang yang memukul tak ditahan. Felix
jeri sekaligus geram. Ia lantas mengadukan terhalangnya pembangunan pagar TK
itu ke jajaran kepolisian dan Pemerintah Kota Pontianak.

Merasa tak juga ada penyelesaian, Felix akhirnya mengirim SMS pengaduan ke
9949 pada 8 Februari 2007 pukul 09.42 WIB. Intinya, Felix menuding Wali Kota
Pontianak serta Reskrim Polda Kalimantan Barat dan jajarannya ikut berulah,
sehingga upaya pemagaran itu terhambat.

Pesan singkat itu mendapat balasan standar: Terima kasih atas partisipasi
Anda, pesan Anda telah kami terima. Tak puas, Felix mengirimkan SMS yang
sama ke layanan SMS Ani Yudhoyono, istri SBY. Jawaban yang didapat, menurut
Paiman, menyarankan agar mengadu ke pemda setempat saja, tak perlu sampai ke
ibu negara.

Suatu malam, beberapa waktu silam, Felix menonton televisi. Di layar kaca,
Presiden SBY menanggapi langsung masalah pengusaha tempe yang kekurangan
bahan baku. Spontan Felix mengirim SMS via 9949. Bunyinya, seingat Paiman: 
*Bgmana Pres, jgn hanya ngurusi tahu tempe, ini masalah serius, ini masalah
pendidikan. Kalau bp spt ini berarti bp tempe*.

Nah, menurut Paiman, Felix pun didatangi tim Densus 88, terdiri dari 9-10
orang. Tengah malam itu, Felix diinterogasi. Suara gaduh membuat Ivona
terjaga. Ivona mengaku melihat dan mendengar anaknya dicecar dengan berbagai
pertanyaan seputar SMS ke SBY itu.

Dini hari, Felix dibawa ke markas Densus 88, di samping markas POM, Jalan
Urip Sumoharjo, Pontianak. Tiga telepon seluler, satu *laptop*, buku nomor
telepon, dan *printer* dibawa serta. Paginya, anggota Densus 88 mengantar
surat penahanan bernomor NP.Pol: SP.Kap/45/III/2008/Ditreskrim ke Ivona.

Felix dibawa ke tahanan Polda Kalimantan Barat. Ia ditahan selama 20 hari,
dari 16 Maret hingga 4 April 2008, dan diperpanjang lagi 40 hari. Ketika
berada di tahanan Polda Kalimantan Barat, kasus Felix bergeser. Tidak lagi
soal SMS ke presiden, meski masih menyangkut pasal pencemaran nama baik,
dengan pelapor bibinya sendiri tertanggal 2 September 2007.

Dalam uraian singkat perkara pada surat perpanjangan penahanan itu
disebutkan bahwa tersangka pada 24 Juni 2007 sekitar pukul 12.00 WIB
melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. Felix dianggap mencemarkan
nama baik Ana Leowardi, bibi Felix

Re: [wanita-muslimah] Re: Pemilik Islam

2008-04-29 Terurut Topik Kinantaka
Apa kabar nih, bos? Ke mana aja selama ini?
Denger2 sampeyan sudah jadian ama Wulan Guritno yak?

Kinantaka


On 4/29/08, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Diskusi Keyakinan tidak akan pernah selesai, dan hanya merusak
 ukhwah insaniyah. Mendatangkan kebencian, sakit hati, kecewa da amarah.

 Karena itu gunakan ubuntu, Linux for Human Being . munyuk tidak
 perlu ubuntu :=))

 salam
 ./sts

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Tana Doang [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Ole sio sayange, penganut agama Ajmadiyah Qadiyan dan para
 simpatisannya dengan sesumbar mengatakan bahwa nabi palsu tidak
 diapa-apain oleh RasuluLlah SAW. Silakan baca baik-baik:
 
  Nabi palsu Aswad Al-Insi dipenggal
  RasuluLlah SAW mengutus Wabar bin Yuhannis Al-Asadi ke Yaman untuk
 menyusun kekuatan menghadapi nabi palsu Aswad Al-Insi, sementara
 Muaz bin Jabal yang ketika itu sedang bertugas di Yaman, berkeliling
 menghubungi orang-orang untuk mengumpul kekuatan. Muaz bin Jabal
 menghubungi Ad-Dailimi dan Dazwah dengan memperlihatkan surat
 Rasulullah SAW. Kedua Emir itu sangat gembira menerima amanah dari
 Rasulullah SAW.
 
  Akhirnya secara dramatis kepala nabi palsu itu dapat dipenggal oleh
 Fairuz pada tahun 11 H/632M, dan kepalanya dilemparkan kebawah pada
 waktu subuh sementara suara azan sampai pada lafaz Asyhadu anna
 MuhammadarRasulullah. Tamatlah riwayat nabi palsu Aswad Al-Insi
 setelah berperan sebagai nabi palsu selama kurang lebih empat bulan
 lamanya. Sementara itu di Madinah RasuluLlah SAW telah mengetahui
 peristiwa tersebut dari Allah pada malam nabi palsu itu dipenggal
 oleh Fairuz.
  Al-Insi telah dibunuh malam tadi oleh lelaki yang diberkati dari
 keluarga yang diberkati. kata Rasulullah.
  Siapa itu wahai Rasululllah? tanya sahabat.
  Fairuz Fairuz. jawab Rasulullah SAW.
 
  Salam
  La Tando (MQ)
 
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mati Syahid dan Pemahaman Imporan

2009-10-28 Terurut Topik Kinantaka
Mati Syahid dan Pemahaman Imporan

21 Oktober 2009 16:00:20

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Kesukaan meniru atau ‘mengimpor’ sesuatu dari luar negeri mungkin sudah
menjadi bawaan setiap bangsa dari negeri berkembang; bukan khas bangsa kita
saja. Pokoknya asal datang dari luar negeri. Seolah-olah semua yang dari
luar negeri pasti hebat. Tapi barangkali karena terlalu lama dijajah, bangsa
kita rasanya memang keterlaluan bila meniru dari bangsa luar.



Sering hanya asal meniru; taklid buta, tanpa mempertimbangkan lebih jauh,
termasuk kepatutannya dengan diri sendiri. Ingat, saat orang kita meniru
mode pakaian, misalnya. Tidak peduli tubuh kerempeng atau gendut, pendek
atau jangkung; semuanya memakai rok span atau celana cutbrai, meniru bintang
atau peragawati luar negeri.


Pada waktu pak Harto dan orde barunya ingin membangun ekonomi, sepertinya
juga asal meniru negara maju; tanpa melihat jatidiri bangsa ini sendiri yang
pancasilais (Padahal waktu itu ada yang namanya P4). Maka, meski tanpa
‘kapital’, selama lebih 30 tahun negeri kita seperti negeri kapitalis dan
akibatnya, bangsa kita pun bahkan sampai sekarang sulit untuk tidak disebut
bangsa yang materialistis.


Nah, ketika ada tren baru dari luar negeri yang berkaitan dengan keagamaan
pun banyak diantara kita yang taklid buta. Kalau taklid soal mode,
madzhabnya Amerika dan Eropa; soal tari dan nyanyi banyak yang berkiblat ke
India; maka dalam tren keagamaan ini, agaknya banyak yang bertaklid kepada
madzhab Timur Tengah, Iran, atau Afghanistan.


Seperti pentaklidan tren baru dari luar negeri yang selalu dimulai dari kota
dan baru kemudian menjalar ke desa-desa, demikian pula tren yang berkaitan
dengan keagamaan ini. Seperti takjubnya sementara orang kota terhadap tren
mode dari luar negeri --atau takjubnya sementara orang desa terhadap tren
mode dari kota-- dan langsung mengikutinya, orang-orang Islam kota atau
mereka yang punya persinggungan dengan luar negeri, agaknya juga banyak yang
demikian. Mereka melihat dan takjub melihat keberagamaan yang dari luar
negeri yang sama sekali lain dengan yang selama ini dianut orang-orang tua
mereka disini. Maka, seperti halnya orang-orang yang mengikuti mode baru
dari luar negeri, mereka ini pun bangga dengan model keberagamaan baru
mereka. Termasuk kecenderungan merendahkan orang yang tidak mengikuti ‘tren
baru’ mereka itu.


Karena taklid buta, karena asal meniru tanpa mempertimbangkan lebih jauh,
sering kali lucu dan sekaligus memprihatinkan. Ambil contoh misalnya soal
jihad. Ada beberapa orang yang hanya melihat perjuangan bangsa Palestina dan
Afghanistan, misalnya, yang berjihad --seperti kita dulu ketika melawan
kolonialis Belanda-- dengan segala cara; termasuk mengorbankan nyawa
sendiri. Lalu mereka ikutan melawan musuhnya Palestina dan Afghanistan di
sini dengan cara yang sama. Mereka lupa bahwa jihad seperti yang dilakukan
dan diajarkan Rasulullah SAW ada aturan dan etikanya.


Orang Palestina yang melakukan bom bunuh diri untuk melawan kolonialis
Israel, bila terbunuh bisa disebut syahid. Dalam hadis riwayat imam Ahmad
dari Sa’ied Ibn Zaid, disebutkan bahwa orang yang terbunuh membela haknya
atau keluarganya atau agamanya, adalah syahid. Orang yang mati syahid ,
seperti disebutkan dalam beberapa hadis, berhak mendapatkan enam anugerah:
1. Diampuni dosanya sejak tetes darahnya yang pertama; 2. Bisa melihat
tempatnya di sorga; 3. Dihiasi dengan perhiasan iman; 4. Dikawinkan dengan
bidadari; 5. Dijauhkan dari siksa kubur; 6. Dan aman dari kengerian Yaumil
Faza’il akbar .


Tapi orang yang melakukan bom bunuh diri di Indonsia yang tidak sedang
berperang melawan siapa-siapa dan mayoritas penduduknya beragama Islam,
jelas namanya bunuh diri biasa yang dilarang oleh Allah SWT, ditambah
tindakan kriminalitas luar biasa: membuat kerusakan. Banyak sekali ayat
Al-Quran yang menunjukkan dilarangnya berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam
perang melawan orang-orang kafir sekali pun, ada batasan-batasannya;
misalnya tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak, merusak lingkungan,
dsb.


Allah berfirman: “Walaa taqtuluu anfusakum..” (Q. 4. An-Nisaa: 29). “Dan
janganlah kamu membunuh dirimu..” Menurut para mufassir, larangan membunuh
diri ini termasuk juga membunuh orang lain; karena membunuh orang lain
termasuk membunuh diri sendiri, sebab umat merupakan satu kesatuan. Larangan
ini sangat jelas sekali. Orang yang membunuh dirinya sendiri dan sekaligus
orang-orang lain yang tidak berdosa, jelas sangat jauh untuk dapat disebut
syahid? Sungguh keterlaluan mereka yang mencekokkan doktrin yang jelas-jelas
bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Apalagi hanya
karena taklid buta terhadap tren dari luar negeri . Dan sungguh naïf mereka
yang –mengaku umat Muhammad-- dengan mudah terpikat hanya oleh iming-iming
bidadari, hingga mengabaikan akal sehat dan tega menghancurkan nilai agung
kemanusiaan yang ditegakkan Rasulullah SAW.


Wallahu a’lam.



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman 

[wanita-muslimah] Bidadari itu Dibawa Jibril

2009-11-02 Terurut Topik Kinantaka
Bidadari itu Dibawa Jibril (Cerpen)

29 Oktober 2009 10:26:29

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Sebelum jilbab populer seperti sekarang ini, Hindun sudah selalu memakai
busana muslimah itu. Dia memang seorang muslimah taat dari keluarga taat.
Meski mulai SD tidak belajar agama di madrasah, ketaatannya terhadap agama,
seperti salat pada waktunya, puasa Senin-Kamis, salat Dhuha, dsb, tidak
kalah dengan mereka yang dari kecil belajar agama. Apalagi setelah di
perguruan tinggi. Ketika di perguruan tinggi dia justru seperti mendapat
kesempatan lebih aktif lagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.



Dalam soal syariat agama, seperti banyak kaum muslimin kota yang sedang
semangat-semangatnya berislamria, sikapnya tegas. Misalnya bila dia melihat
sesuatu yang menurut pemahamannya mungkar, dia tidak segan-segan menegur
terang-terangan. Bila dia melihat kawan perempuannya yang muslimah--dia
biasa memanggilnya ukhti--jilbabnya kurang rapat, misalnya, langsung dia
akan menyemprotnya dengan lugas.


Dia pernah menegur dosennya yang dilihatnya sedang minum dengan memegang
gelas tangan kiri, Bapak kan muslim, mestinya bapak tahu soal tayammun;
katanya, Nabi kita menganjurkan agar untuk melakukan sesuatu yang baik,
menggunakan tangan kanan! Dosen yang lain ditegur terang-terangan karena
merokok. Merokok itu salah satu senjata setan untuk menyengsarakan anak
Adam di dunia dan akherat. Sebagai dosen, Bapak tidak pantas mencontohkan
hal buruk seperti itu. Dia juga pernah menegur terang-terangan dosennya
yang memelihara anjing. Bapak tahu enggak? Bapak kan muslim?! Anjing itu
najis dan malaikat tidak mau datang ke rumah orang yang ada anjingnya!


Di samping ketaatan dan kelugasannya, apabila bicara tentang Islam, Hindun
selalu bersemangat. Apalagi bila sudah bicara soal kemungkaran dan
kemaksiatan yang merajalela di Tanah Air yang menurutnya banyak dilakukan
oleh orang-orang Islam, wah, dia akan berkobar-kobar bagaikan banteng luka.
Apalagi bila melihat atau mendengar ada orang Islam melakukan perbuatan yang
menurutnya tidak rasional, langsung dia mengecapnya sebagai klenik atau
bahkan syirik yang harus diberantas. Dia pernah ikut mengoordinasi berbagai
demonstrasi, seperti menuntut ditutupnya tempat-tempat yang disebutnya
sebagai tempat-tempat maksiat; demonstrasi menentang sekolah yang melarang
muridnya berjilbab; hingga demonstrasi menuntut diberlakukannya syariat
Islam secara murni. Mungkin karena itulah, dia dijuluki kawan-kawannya si
bidadari tangan besi. Dia tidak marah, tetapi juga tidak kelihatan senang
dijuluki begitu. Yang penting menurutnya, orang Islam yang baik harus selalu
menegakkan amar makruf nahi mungkar di mana pun berada. Harus membenci kaum
yang ingkar dan menyeleweng dari rel agama.


Bagi Hindun, amar makruf nahi mungkar bukan saja merupakan bagian dari
keimanan dan ketakwaan, tetapi juga bagian dari jihad fi sabilillah. Karena
itu dia biarkan saja kawan-kawannya menjulukinya bidadari tangan besi.Ketika
beberapa lama kemudian dia menjadi istri kawanku, Mas Danu, ketaatannya kian
bertambah, tetapi kelugasan dan kebiasaannya menegur terang-terangan agak
berkurang. Mungkin ini disebabkan karena Mas Danu orangnya juga taat, namun
sabar dan lemah lembut. Mungkin dia sering melihat bagaimana Mas Danu,
dengan kesabaran dan kelembutannya, justru lebih sering berhasil dalam
melakukan amar makruf nahi mungkar. Banyak kawan mereka yang tadinya mursal,
justru menjadi insaf dan baik oleh suaminya yang lembut itu. Bukan oleh
dia.*


Sudah lama aku tidak mendengar kabar mereka, kabar Mas Danu dan Hindun. Dulu
sering aku menerima telepon mereka. Sekadar silaturahmi. Saling bertanya
kabar. Tetapi, kemudian sudah lama mereka tidak menelepon. Aku sendiri
pernah juga beberapa kali menelepon ke rumah mereka, tapi selalu kalau tidak
terdengar nada sibuk, ya, tidak ada yang mengangkat. Karena itu, ketika Mas
Danu tiba-tiba menelepon, aku seperti mendapat kejutan yang menggembirakan.


Lama sekali kami berbincang-bincang di telepon, melepas kerinduan.Setelah
saling tanya kabar masing-masing, Mas Danu bilang, Mas, Sampeyan sudah
dengar belum? Hindun sekarang punya syeikh baru lo?

Syeikh baru? tanyaku. Mas Danu memang suka berkelakar.Ya, syeikh baru.
Tahu, siapa? Sampeyan pasti enggak percaya.


Siapa, mas? tanyaku benar-benar ingin tahu.Jibril, mas. Malaikat
Jibril!Jibril? aku tak bisa menahan tertawaku.


Kadang-kadang sahabatku ini memang sulit dibedakan apakah sedang bercanda
atau tidak.Jangan ketawa! Ini serius!


Wah. Katanya, bagaimana rupanya? aku masih kurang percaya.Dia tidak
cerita rupanya, tetapi katanya, Jibril itu humoris seperti Sampeyan.


Saya ngakak. Tetapi, di seberang sana, Mas Danu kelihatannya benar-benar
serius, jadi kutahan-tahan juga tawaku. Bagaimana ceritanya, mas?


Ya, mula-mula dia ikut grup pengajian. Kan di tempat kami sekarang lagi
musim grup-grup pengajian. Ada pengajian eksekutif; pengajian seniman;
pengajian pensiunan; dan entah apa lagi. Nah, lama-lama gurunya itu
didatangi malaikat Jibril 

[wanita-muslimah] Skandal Hukum?

2009-11-10 Terurut Topik Kinantaka
Skandal Hukum?

9 Nopember 2009 10:22:17

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Luar biasa. Ada yang mengelus dada, menahan perasaan. Astaghfirullah. Ada
yang geleng-geleng kepala, tak percaya. MasyaAllah. Itulah kira-kira reaksi
orang-orang Indonesia yang waras saat mendengarkan rekaman telpon yang
diputar dalam sidang MK.



Terdengar suara seorang cukong yang begitu ‘berwibawa’ terhadap beberapa
orang yang diduga uknum-uknum aparat penegak hukum. Juga suara sang cukong
dengan perempuan yang diduga isterinya sedang membicarakan tokoh-tokoh yang
diduga pejabat tinggi. Anggaran yang diduga suap dibicarakan begitu rupa
seolah-olah komunikasi perniagaan. Tawar-menawar untuk melecehkan hukum
berlangsung laiknya dagang sapi. Terdengar percakapan yang benar-benar
menjijikkan.


Walhasil saya benar-benar terguncang. Saya ingin tidak mempercayai apa yang
saya dengar. Sakit sekali rasanya mendengar hukum di negeri ini dipermainkan
seperti itu. Sakit sekali rasanya mendengar orang-orang yang dipercaya
membawa amanat, begitu mudah mempersetankan kepercayaan rakyat.


Inilah skandal penegakan –maksud saya pelecehan-- hukum yang luar biasa
memalukan. Atau sebenarnya ini sudah lazim; hanya saja baru sekarang publik
mengetahuinya. Anggodo atau Anggoro hanyalah satu dari sekian banyak cukong
penguasa uknum-uknum pejabat miskin negeri ini. Kita jadi tidak heran
sekarang, mengapa Edy Tansil dan maling-maling kakap lainnya sering kabur
atau tak karuan urusannya. Ternyata diduga banyak sekali uknum penegak hukum
yang benar-benar miskin sekaligus tamak.


Terus terang saja, semula saya kurang setuju dengan pemutaran rekaman itu.
Namun mendengar rekaman yang begitu dahsyat, saya jadi kepingin mendengar
terus rekaman-rekaman serupa yang jangan-jangan lebih dahsyat lagi tentang
cecunguk–cecunguk republik ini.


Saya membayangkan alangkah shocknya presiden SBY mendengar rekaman yang
menggambarkan dengan gamblang kebobrokan bagian paling penting dalam
kehidupan penegakan hukum Negara yang dipimpinnya. Lalu saya menghayal,
setelah mendengarkan itu, presiden langsung bertindak tegas; mencanangkan
pembersihan dan penataan kehidupan hukum sebagai prioritas perhatian 100
harinya. Menindak tegas uknum-uknum yang diduga terlibat dalam
persekongkolan pelecehan hukum, termasuk yang mencatut namanya.


Kalangan Kejaksaan dan Polri saya bayangkan malu sekali mendengar lembaga
mereka dijadikan bahan tertawaan dan permainan cukong; uknum-uknum pejabat
mereka ketahuan sangat miskin dan tamak. Lalu saya hayalkan mereka
masing-masing dengan penuh amanah, mengambil kebijaksanaan dan bertindak
tegas melakukan pembersihan serta penataan dilembaga masing-masing.
Membebaskan Bibit dan Chandra. Memecat mereka yang telah dan akan mencoreng
nama baik lembaga-lembaga mereka sekaligus Negara mereka.


Khusus Polri, mengingat kesuksesan Densus 88 yang terbukti telah berhasil
dengan gemilang memburu dan menumpas teroris; saya berpikir mengapa tidak
dibentuk Densus lain –Densus 99 atau apa namanya—yang bertugas khusus
memburu dan menumpas koruptor. Soalnya madharat dan kerusakan yang
diakibatkan oleh ulah koruptor tidak kalah hebat dibanding yang diakibatkan
oleh teroris. Apalagi korupsi seperti terkesan dari rekaman KPK , sepertinya
sudah merupakan hal yang lazim dan ini tidak hanya terjadi di pusat.


Bila disepakati, Densus ini unsur-unsurnya bisa terdiri dari KPK,
Kepolisian, dan Kejaksaan. Dengan demikian tidak akan ada persaingan di
antara lembaga-lembaga tersebut seperti yang terkesan selama ini.


Diterima atau tidak usul saya itu, yang penting korupsi harus benar-benar
diperangi . Tidak hanya dalam wacana belaka. Kalau tidak, saya khawatir
dengan negeri yang rentan musibah ini akan menjadi lebih parah lagi.



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* 

[wanita-muslimah] Negeriku

2009-11-15 Terurut Topik Kinantaka
NEGERKU
Oleh: KH. A. Mustofa Bisri
27 Oktober 2009 11:29:42


15 tahun yang lalu, aku menulis sajak satu baris berjudul Negeriku:
NEGERIKU
Negeriku telah menguning

Kini aku tergoda menulis sajak serupa. Ini jadinya:
NEGERIKU
Negeriku mulai membiru


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fid-Dunya Hasanah Wafil-Akhirati Hasanah

2009-11-17 Terurut Topik Kinantaka
FID-DUNYA HASANAH WAFIL-AKHIRATI HASANAH

16 Nopember 2009 10:17:04

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Kepentingan pembangunan–seperti juga pada jaman revolusi, yaitu kepentingan
revolusi–ternyata tidak hanya memerlukan dalil aqli, tapi juga dalil naqli.
Apalagi jika masyarakat menjadi subyek–atau obyek–pembangunan justru “kaum
beragama”.


Apabila pembangunan itu menitikberatkan pada pembangunan material
(kepentingan duniawi), meski konon tujuannya material dan spiritual
(kepentingan akhirat), maka perlu dicarikan dalil-dalil tentang pentingnya
materi. Minimal pentingnya menjaga “keseimbangan” antara keduanya (material
bagi kehidupan dunia dan spiritual bagi kehidupan akhirat).


Maka, dalil-dalil tentang mencari–atau setidak-tidaknya tentang peringatan
untuk tidak melupakan–kesejahteraan dunia, pun perlu “digali” untuk
digalakkan sosialisasinya.


Tak jarang semangat ingin berpartisipasi dalam pembangunan material-- yang
menjadi titik berat pembangunan– ini mendorong para dai dan kyai justru
melupakan kepentingan spiritual bagi kebahagiaan akhirat. Atau, setidaknya,
kurang proporsional dalam melihat kedua kepentingan itu.


Ketika berbicara tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan
duniawi dan ukhrawi, biasanya para dai tidak cukup menyitir doa sapu jagat
saja: Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanah wa fil akhirati hasanah. Biasanya,
mereka juga tak lupa membawakan Hadist popular ini: I'mal lidunyaaka
kaannaka ta'iesyu abadan wa'mal liakhiratika kaannaka tamuutu ghadan, yang
galibnya berarti “Beramallah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup
abadi dan beramallah kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok
pagi”. Kadang-kadang, dirangkaikan pula dengan firman Allah dalam Surat
al-Qashash (28), ayat 77:“Wabtaghi fiimaa aataakallahu 'd-daaral aakhirata
walaa tansanashiebaka min ad-dunya” yang menurut terjemahan Depag
diartikan,“Dan carikan pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari
(kenikmatan) duniawi…”.



Umumnya orang–sebagaimana para dainya–segera memahami dalil-dalil tersebut
sebagai anjuran untuk giat bekerja demi kesejahteraan di dunia dan giat
beramal demi kebahagiaan di akhirat.


Kita yang umumnya–tak usah dianjurkan pun–sudah senang “beramal” untuk
kesejahteraan duniawi, mendengarkan dalil-dalil ini rasanya seperti mendapat
pembenar, bahkan pemacu kita untuk lebih giat lagi bekerja demi kebahagiaan
duniawi kita.


Lihat dan hitunglah jam-jam kesibukan kita. Berapa persen yang untuk dunia
dan berapa persen untuk yang akhirat kita? Begitu semangat–bahkan
mati-matian–kita dalam bekerja untuk dunia kita, hingga kelihatan sekali
kita memang beranggapan bahwa kita akan hidup abadi di dunia ini.


Kita bisa saja berdalih bahwa jadwal kegiatan kita sehari-hari yang tampak
didominasi kerja-kerja duniawi, sebenarnya juga dalam rangka mencari
kebahagiaan ukhrawi. Bukankah perbuatan orang tergantung pada niatnya,
“Innamal a'maalu binniyyaat wa likullimri-in maa nawaa.” Tapi, kita tentu
tidak bisa berdusta kepada diri kita sendiri. Amal perbuatan kita pun
menunjukkan belaka akan niat kita yang sebenarnya.


Padahal, meski awal ayat 77 Surat sl-Qashash tersebut mengandung
“peringatan” agar jangan melupakan (kenikmatan) dunia, “peringatan” itu
jelas dalam konteks perintah untuk mencari kebahagiaan akhirat. Seolah-olah
Allah– wallahu a'lam– “sekadar” memperingatkan, supaya dalam mencari
kebahagiaan akhirat janganlah lalu kenikmatan duniawi yang juga merupakan
anugerah-Nya ditinggalkan. (Bahkan, menurut tafsir Ibn Abbas,“Walaa tansa
nasiibaka min ad-dunya” diartikan “Janganlah kamu tinggalkan bagianmu dari
akhirat karena bagianmu dari dunia”).


Juga dalil I'mal lidunyaaka… --seandainya pun benar merupakan Hadist
shahih–mengapa tidak dipahami, misalnya,“Beramallah kamu untuk duniamu
seolah-olah kamu akan hidup abadi.” Nah, karena kamu akan hidup abadi, jadi
tak usah ngongso dan ngoyo, tak perlu ngotot. Sebaliknya, untuk akhiratmu,
karena kamu akan mati besok pagi, bergegaslah. Dengan pemahaman seperti ini,
kiranya logika hikmahnya lebih kena.


Sehubungan dengan itu, ketika kita mengulang-ulang doa,“Rabbanaa aatina
fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah,” bukankah kita memang sedang
mengharapkan kebahagiaan (secara materiil) di dunia dan kebahagiaan (surga)
di akhirat, tanpa mengusut lebih lanjut, apakah memang demikian arti
sebenarnya dari hasanah, khususnya hasanah fid-dunya itu?


Pendek kata, jika tak mau mengartikan dalil-dalil tersebut sebagai anjuran
berorientasi pada akhirat, bukankah tidak lebih baik kita mengartikan saja
itu sebagai anjuran untuk memandang dunia dan akhirat secara proporsional
(berimbang yang tidak mesti seimbang).


Memang, repotnya, kini kita sepertinya sudah terbiasa berkepentingan dulu
sebelum melihat dalil, dan bukan sebaliknya. Wallahu a'lam.



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions 

[wanita-muslimah] Cium Tangan Gus Dur, Anggota Pansus Century dari PKS Dicoret

2009-12-04 Terurut Topik Kinantaka
Cium Tangan Gus Dur, Anggota Pansus Century dari PKS Dicoret
Jumat, 4 Desember 2009 14:23
Jakarta, *NU Online*
Sering kali keputusan politik didasari hal-hal irasional. Dari desas-desus
yang berkembang, hal ini juga yang menimpa penggagas hak angket Century dari
Fraksi Partai Keadilan Sejahterea (FPKS), Mukhamad Misbakhun. Dia dicoret
jadi anggota Pansus Century, konon karena mencium tangan Mantan Presiden
Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat bersilaturahim.

Cerita unik ini beredar di kalangan wartawan DPR dan politisi PKS di DPR.
Untuk memastikan apakah kabar itu benar atau cuma isapan jempol, wartawan
memburu Misbakhun saat rapat paripurna di DPR, Senayan, Jakarta.

Memang ada temen yang tanya soal cium tangan. Tapi tidak di rapat fraksi
(PKS). Tapi itu tidak ada pengaruhnya saya rasa, kata Misbakhun, Jum'at
(4/12).

Misbakhun menuturkan, meski dia kader PKS, dia berasal dari tradisi
Nahdlatul Ulama (NU) yang bila menghormati tokoh, salah satunya dengan cara
cium tangan. Yang dilakukan saat bertemu Gus Dur bukanlah bentuk kultus
individu, tetapi murni penghormatan sebagai seorang anak NU yang menghargai
salah satu sesepuhnya.

Saya ini kan orang NU, saya orang Pasuruan (Jatim). Cium tangan itu memang
tradisi dan budaya NU. Saya bertamu dan Gus Dur adalah tokoh bangsa, ya saya
menghormati beliau dengan cium tangan, jelas pria 39 tahun kelahiran
Pasuruan ini seperti dikutip *detik.com.*

Sebenarnya, sebagai orang NU yang di PKS, Misbakhun mengaku paham betul
tradisi PKS dalam bentuk penghormatan, yakni dengan cium pipi kanan dan kiri
*ala* orang Arab. Tetapi melihat kondisi Gus Dur yang dalam duduk di kursi
roda, dan tradisi yang tidak biasa di keluarga NU, Misbakhun memilih bentuk
penghormatan dengan cium tangan.

Tetapi, Misbakhun tak yakin karena mencium tangan Gus Dur dirinya dicoret
dari posisinya sebagai calon kuat anggota pansus angket. Anggota Tim 9 ini
yakin partainya punya pertimbangan sendiri yang didasarkan pada kepentingan
politik PKS. (min)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kitab dan Buku

2009-12-21 Terurut Topik Kinantaka
Kitab dan Buku

15 Desember 2009 11:28:54

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



Mungkin karena banyaknya hal-hal aneh di negeri ini, maka orang seperti
tidak merasa aneh lagi dengan adanya penggunaan istilah-istilah yang
sebenarnya aneh. Di negeri ini, misalnya, ada istilah sekolah dan madrasah
yang pengertiannya setali tiga wang. Maka lucu sekali ketika ada orang
mengatakan, “Anak saya sekolah di madrasah anu.”



Anehnya lagi, selaras dengan hal tersebut, di negeri ini di samping ada toko
buku, ada pula toko kitab. Orang “sekolahan” kalau mencari buku di toko
buku; sementara yang “madrasahan” mencarinya di toko kitab. Toko buku
seperti Gunung Agung, Gramedia, dsb, ketika itu, hanya menjual buku-buku
yang bertulisan Latin; sementara yang ada tulisan Arabnya, toko
kitablah–seperti Toha Putra, Menara Kudus, Salim Nabhan, dsb.-- yang
menjualnya.


Apalagi “kitab kuning”, jangan harap Anda menemukannya di toko buku.
Terjemahan-terjemahannya saja pun hanya dijual di toko kitab; karena
biasanya terjemahan kitab-kitab kuning yang diterjemahkan tokoh-tokoh
pesantren itu pun selalu ada tulisan Arabnya.


Demikianlah; seiring dengan pikiran salah kaprah tentang adanya dikotomi
ilmu agama dan ilmu umum, maka madrasah (dan pesantren) dianggap tempat
belajar agama dan kitab yang dijual di toko kitab dianggap bacaan agama.
Sedangkan sekolah dianggap tempat belajar umum dan buku yang dijual di toko
buku dianggap sebagai bacaan umum.


Baru belakangan--dugaan saya sejak orang-orang Barat menerjemahkan
kitab-kitab bahasa Arab seperti kitab-kitabnya Hasan Banna, Sayyid Quthub,
dan Mauddudi, dan menarik perhatian “Muslim-muslim kota”-- toko-toko buku
seperti Gramedia mulai menjual “kitab-kitab”; terutama kitab-kitab
terjemahan “bacaan agama”. Kebanyakan “kitab-kitab” yang dijual di toko buku
itu bukanlah kitab-kitab yang biasa dijual di toko kitab. Juga umumnya
“kitab-kitab” baru yang mulai dijual di toko buku itu adalah terjemahan dari
bahasa Barat utamanya bahasa Inggris; tidak seperti kitab-kitab yang selama
ini dijual di toko kitab.


Boleh jadi, ketertarikan orang Barat terhadap kitab-kitab para tokoh semisal
Hasan Banna (1906-1949), Sayyid Quthub (1906-1966), dan Mauddudi (1903-1979)
itu, ada kaitannya dengan gerakan-gerakan militan yang mulai merebak di
dunia. Sementara orang-orang kota di kita, umumnya dari kampus-kampus,
tertarik menerjemahkan kitab-kitab tersebut mungkin karena merasa cocok.
Orang-orang kotalah yang galibnya paling bisa merasakan ketertindasan rezim
Suharto. Sehingga ketika mereka membaca kitab-kitab karangan para tokoh yang
tertindas itu (Hasan Al-Banna, pendiri Al-Ikhwan Al-Muslimiin, ditembak,
Sayyid Quthub digantung setelah lama mendekam di penjara rezim Jamal Abdun
Nasser, dan Al-Maududi nyaris–sudah divonis-- hukuman mati tahun 1953, batal
karena protes keras dari dunia Islam).


Maka sekarang ini, bila Anda masuk ke toko buku, Anda akan menjumpai
rak-raknya yang penuh dengan “kitab” dan “bacaan agama”; termasuk buku-buku
terjemahan dari kitab-kitab kuning.

Waba’du; sengaja saya menyebut nama Hasan Banna, Sayyid Quthub, dan Maududi
ketika berbicara tentang “kitab-kitab” yang mulai menyerbu toko-toko buku,
karena saya perhatikan seperti ada korelasi antara masuknya pikiran-pikiran
para tokoh tertindas tersebut dengan munculnya semangat keberagamaan yang
menyala-nyala terutama di kota-kota dan kemudian munculnya paham Islam yang
garis keras (termasuk yang “super keras” yang dianut para teroris). Hal ini
mengingatkan kepada pikiran-pikiran para tokoh generasi sebelumnya semacam
Jamaluddin Afghani (1838-1897) dan Muhammad Abduh (1849-1905) yang
mempengaruhi dunia Islam pada zamannya. Bahkan, sampai sekarang pengaruhnya
masih terasa. []


KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of 

[wanita-muslimah] Pesona

2009-12-27 Terurut Topik Kinantaka
PESONA
26 Desember 2009 00:55:45

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri




di antara seribu malam
inikah malam kita

kulihat semua bintang
menjelma purnama
dalam langit cahaya
tiada tara benderangnya

lalu semuanya tiada
semuanya lenyap
dalam senyap
semesta fana

tiba-tiba ya Ilahi
silau aku
oleh kilas
wajah
Mu
yang menderas
dalam takjubku

dan aku pun
tak ingin
yang lain
tak ingin yang lain
hanya Kau
dimana
Kau?
kemana
Kau?

Akhir Ramadan 1430

KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Gus Mus - Fenomena Gus Dur

2010-02-07 Terurut Topik Kinantaka
[Senin, 08 Februari 2010]

Fenomena Gus Dur

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri



KETIKA presiden ke-35 Amerika Serikat John F. Kennedy atau JFK (1917-1963 M)
yang nasibnya banyak mirip dengan presiden pendahulunya, Abraham Lincoln,
meninggal terbunuh pada 22 November 1963, dunia ikut berduka.
Maklum, JFK merupakan presiden negara adikuasa. Dia juga dikenal sebagai
presiden Amerika yang berani, mempunyai pandangan ke depan, dan menjanjikan
perubahan dunia. Namun, meski saat pemakamannya banyak sekali yang hadir,
masih terhitung tidak seberapa bila dibandingkan dengan saat pemakaman
Presiden Republik Mesir Gamal Abdel Nasser (1918-1970).


Presiden bertubuh raksasa yang mengaku 'murid'-nya presiden kita Bung Karno
itu benar-benar orang yang tahu saat harus meninggal. Setelah pertemuan
tingkat tinggi yang membahas berbagai perbedaan pendapat di antara beberapa
kepala negara di Kairo, Gamal sebagai tuan rumah mengantar satu per satu
tamu-tamunya kembali ke negara masing-masing. Saya masih ingat, yang
terakhir diantar ke bandara ialah Amir Shabah dari Kuwait. Setelah itu radio
dan TV Mesir berhenti menyiarkan berita.


Semua hanya menyiarkan bacaan Alquran. Ternyata presiden yang dianggap
paling berjasa mendamaikan Raja Husein dari Jordan dengan Raja Faisal dari
Arab Saudi dan Yasser Arafat dari Palestina itu dipanggil ke rahmatullah
setelah pulang dari bandara mengantarkan Amir Sabah. Besoknya, kepala-kepala
negara yang dilepas Gamal sebelumnya itu berdatangan kembali. Kali ini untuk
memberikan penghormatan terakhir kepada presiden yang mereka hormati itu.


Maka pada waktu itu dunia -termasuk saya yang langsung- menyaksikan
pemakaman paling akbar dalam sejarah modern. The Guinness Book of Records
memperkirakan pelayat Presiden Gamal Abdel Nasser mencapai 4 juta dan
menetapkan sebagai pemakaman dengan pelayat terbesar.


Presiden pertama kita Bung Karno, andai tidak dizalimi oleh pemerintah Orde
Baru yang menggantikannya, mungkin pemakamannya tidak kalah akbar daripada
pemakaman 'murid'-nya dari Mesir itu. Kepopuleran Bung Karno di dunia tidak
kalah dari Gamal. Hanya, Gamal pada saat wafat sedang berada dalam puncak
kepopuleran. Kalau di negerinya sendiri, Bung Karno waktu itu kurang
dihargai. Pemakamannya hanya ala kadarnya. Sedangkan Gamal di Mesir -yang
saya tahu- sangat dihormati oleh pemimpin-pemimpin Mesir dan dicintai
rakyatnya. Mesir berkabung tujuh hari atas kemangkatan Bung Karno. Beberapa
media massa menulis tentang presiden pertama kita itu, seingat saya, sampai
15 hari.


Waba'du, presiden kita keempat, Gus Dur alias KH Dr Abdurrahman Wahid
Ad-Dakhil (1940-2009) sudah '40 hari' meninggalkan kita. Presiden yang
pengaturan pemakamannya jadi 'rebutan' antara keluarga dan protokol negara
itu, dilepas menuju ke haribaan Tuhannya oleh presiden, petinggi-petinggi
negara, para kiai, dan ratusan ribu warga masyarakat. Pers dunia tidak hanya
memberitakan kewafatannya, tapi juga menulis pribadi dan keistimewaannya.
Majalah kenamaan, The Economics, bahkan menceritakan kembali joke-joke Gus
Dur yang menertawakan diri sendiri.


Seolah-olah orang tidak puas memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur
saat dimakamkan, berbagai kelompok masyarakat mengadakan acara-acara khusus
untuk mengenang presiden yang dimakzulkan oleh para politisi -yang dulu
mendukung pengangkatannya- itu. Ada Seribu Lilin untuk Gus Dur. Ada berdoa
bersama untuk Gus Dur yang diikuti pimpinan berbagai agama dan kepercayaan.
Ada beberapa komunitas etnis dan agama yang masing-masing menyelenggarakan
acara khusus untuk menghormati almarhum. Di makamnya sendiri di Tebuireng,
setiap hari hingga kini rombongan masyarakat dari berbagai pelosok tanah
air, bahkan juga dari luar negeri, masih terus berdatangan.


Khusus dalam rangka 40 hari wafat presiden rakyat itu, acara-acara mengenang
kiai unik tersebut digelar di mana-mana. Dalam rangka itu, saya sendiri
mendapat undangan tidak kurang dari sembilan panitia dari berbagai kota di
tanah air. Tidak hanya berbentuk doa bersama atau tahlilan dan pengajian,
tapi ada pula yang dikemas dalam acara seminar, orasi budaya, kesenian,
tirakatan, dan sebagainya. Seniman serbabisa Slamet Gundono malah
menyelenggarakan acara budaya sehari semalam di Solo dengan tidak
ketinggalan menggelar lakon Kuncung Semar. Studio Mendut Magelang berencana
mengadakan pameran patung Gus Dur. Masyarakat Pati lain lagi, rencananya
mengadakan pawai keliling sebelum acara puncak di alun-alun Pati.


Melihat fenomena itu, sampai ada kiai sepuh yang menyatakan bahwa mulai Nabi
Adam belum pernah ada manusia yang diperlakukan seperti Gus Dur. Menurut
saya, fenomena ini tidak hanya patut masuk Muri-nya Jaya Suprana, tapi
sangat layak masuk Guinness Book of Records.


Demikianlah, karena Gus Dur menghargai keberagaman, dia pun dihargai oleh
berbagai ragam manusia, terutama yang menerima keberagaman, meskipun pasti
ada -terutama dari kalangan mereka yang tidak menyukai keberagaman- yang
tidak menghargai bahkan merendahkannya. Dan akan hal 

[wanita-muslimah] Pemimpin Yang Rendah Hati

2010-03-01 Terurut Topik Kinantaka
Pemimpin Yang Rendah Hati

26 Februari 2010 15:15:12 |

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri



Suatu ketika seorang laki-laki menghadap Nabi Muhammad SAW dan gemetaran
–oleh wibawa beliau-- saat berbicara. Nabi SAW pun berkata menenangkan:
“Tenang saja! Aku bukan raja. Aku hanyalah anaknya perempuan Qureisy yang
biasa makan ikan asin.” (Dalam hadisnya, menggunakan kata qadiid yang
maknanya dendeng, makanan sederhana di Arab. Saya terjemahkan dengan ikan
asin yang merupakan makanan sederhana di Indonesia).



Ketika Rasulullah SAW datang di Mekkah, setelah sekian lama hijrah, sahabat
Abu Bakar Siddiq r.a. sowan bersama ayahandanya, Utsman yang lebih terkenal
dengan julukan Abu Quhaafah. Melihat sahabat karib sekaligus mertuanya
bersama ayahandanya itu, Rasulullah SAW pun bersabda “Wahai Abu Bakar,
mengapa Sampeyan merepotkan orang tua? Mengapa tidak menunggu aku yang sowan
beliau di kediamannya?”


***


Sahabat Abdurrahman Ibn Shakhr yang lebih dikenal dengan Abu Hurairah r.a.
bercerita: “Suatu ketika aku masuk pasar bersama Rasulullah SAW. Rasulullah
berhenti, membeli celana dalam dan berkata: ‘Pilihkan yang baik lho!’
(Terjemahan dari aslinya: Rasulullah bersabda kepada si tukang timbang,
‘Timbang dan murahin – bahasa Jawa: sing anget—‘. Boleh jadi waktu itu, beli
celana pun ditimbang). Mendengar suara Rasulullah SAW, si pedagang celana
pun melompat mencium tangan beliau. Rasulullah menarik tangan beliau sambil
bersabda: ‘Itu tindakan orang-orang asing terhadap raja mereka. Aku bukan
raja. Aku hanyalah laki-laki biasa seperti kamu.’ Kemudian beliau ambil
celana yang sudah beliau beli. Aku berniat akan membawakannya, tapi beliau
buru-buru bersabda: ‘Pemilik barang lebih berhak membawa barangnya.’”


***


Itu beberapa cuplikan yang saya terjemahkan secara bebas dari kitab
Nihayaayat al-Arab-nya Syeikh Syihabuddin Ahmad Ibn Abdul Wahhab An-Nuweiry
(677-733 H) jilid ke 18 hal 262-263. Saya nukilkan cuplikan-cuplikan kecil
itu untuk berbagi kesan dengan Anda. Soalnya saya sendiri, saat membacanya,
mendapat gambaran betapa biasa dan rendah hatinya pemimpin agung kita Nabi
Muhammad SAW.


Dalam kitab itu juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering naik atau
membonceng kendaraan paling sederhana saat itu; yaitu keledai. Rasulullah
SAW suka menyambangi dan duduk bercengkerama dengan orang-orang
fakir-miskin. Menurut istri terkasih beliau, sayyidatina ‘Aisyah r.a dan
cucu kesayangan beliau Hasan Ibn Ali r.a, Rasulullah SAW mengerjakan
pekerjaan rumah; membersihkan dan menambal sendiri pakaiannya; memerah susu
kambingnya; menjahit terompahnya yang putus; menyapu dan membuang sampah;
memberi makan ternak; ikut membantu sang istri mengaduk adonan roti; dan
makan bersama-sama pelayan.


Sikap dan gaya hidup sederhana sebagaimana hamba biasa itu agaknya memang
merupakan pilihan Rasulullah SAW sejak awal. Karena itu dan tentu saja juga
karena kekuatan pribadi beliau, bahkan kebesaran beliau sebagai pemimpin
agama maupun pemimpin Negara pun tidak mampu mengubah sikap dan gaya hidup
sederhana beliau. Bandingkan misalnya, dengan kawan kita yang baru menjadi
kepala desa saja sudah merasa lain; atau ikhwan kita yang baru menjadi
pimpinan majlis taklim saja sudah merasa beda dengan orang lain.


Memang tidak mudah untuk bersikap biasa; terutama bagi mereka yang terlalu
ingin menjadi luar biasa atau mereka yang tidak tahan dengan
‘keluarbiasaan’. Apalagi sering kali masyarakat juga ikut ‘membantu’
mempersulit orang istimewa untuk bersikap biasa. Orang yang semula biasa dan
sederhana; ketika nasib baik mengistimewakannya menjadi pemimpin, misalnya,
atau tokoh berilmu atau berada atau berpangkat atau terkenal, biasanya
masyarakat di sekelilingnya pun mengelu-elukannya sedemikian rupa, sehingga
yang bersangkutan terlena dan menjadi tidak istimewa. Keistimewaan orang
istimewa terutama terletak pada kekuatannya untuk tidak terlena dan
terpengaruh oleh keistimewaannya itu. Keistimewaan khalifah Allah terutama
terletak pada kekuatannya untuk tidak terlena dan terpengaruh oleh
kekhalifahannya, mampu menjaga tetap menjadi hamba Allah.


Keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin antara lain karena beliau
tidak terlena dan terpengaruh oleh keistimewaannya sendiri. Kita pun
kemudian menyebutnya sebagai pemimpin yang rendah hati.


Nabi Muhammad SAW adalah contoh paling baik dari seorang hamba Allah yang
menjadi khalifahNya. Beliau sangat istimewa justru karena sikap kehambaannya
sedikit pun tidak menjadi luntur oleh keistimewaannya sebagai khalifah
Allah.


Shalawat dan salam bagimu, ya Rasulallah, kami rindu!



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : 

[wanita-muslimah] NU dan Garasinya

2010-03-17 Terurut Topik Kinantaka
NU dan Garasinya

15 Maret 2010 20:14:41

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri


Keluarga Pak Nuas Waja merupakan keluarga desa yang cukup kaya. Di samping
rumah yang besar, keluarga ini memiliki sawah, kebun, peternakan, perahu
penangkap ikan, toko serba ada, dan masih ada kekayaan dan usaha yang lain.
Keluarga Pak Nuas Waja yang cukup banyak, tidak kesulitan menangani semua
harta dan usaha itu, meski pengelolaannya masih secara tradisional.
Masing-masing anggota keluarga, sesuai keahliannya diserahi dan
bertanggungjawab atas bidang yang dikuasainya. Ini menggarap sawah; ini
mengurus kebun; itu menangani toko; itu mengurus peternakan; demikian
seterusnya.

Masih ada satu usaha keluarga lagi yang dilakukan bekerja sama dengan
pihak-pihak lain. Yaitu, usaha transportasi. Tapi, karena waktu pembagian
keuntungan, dirasa kurang adil, akhirnya keluar dan mendirikan usaha
transportasi sendiri. Berhubung usaha ini baru bagi mereka, maka diajaknya
beberapa personil dari luar yang dianggap mampu dan mengerti seluk-beluk
transportasi. Ternyata, usaha baru ini meraih sukses yang luar biasa. Dari
empat besar perusahaan transportasi, perusahaan keluarga pak Nuas Waja yang
baru ini meraih peringkat ketiga. Dampak dari sukses besar ini, antara lain:
personil-personil dari luar yang ikut membantu–atau yang berjanji akan
membantu--menangani usaha ini pun menyatakan bergabung total sebagai anggota
keluarga. Pak Nuas pun tidak keberatan dan justru senang.

Dampak lain yang jauh lebih penting dan serius, ialah kemaruknya para
anggota keluarga terhadap usaha transportasi yang sukses besar ini. Setiap
hari sebagian besar mereka berjubelan di garasi; meskipun sebenarnya banyak
yang sekedar bermain-main klakson atau memutar-mutar stir mobil, karena
memang tak tahu apa yang harus mereka lakukan di garasi itu. Lama-lama,
mereka yang bertanggung jawab menggarap sawah, kebun, peternakan, toko, dlsb
pun tertarik dan tersedot ikut menjubeli garasi mereka. Sawah pun menjadi
bero, kebun tak terawat, toko tak ada yang menjaga, ternak-ternak pada mati,
perahu nganggur Bahkan, rumah sendiri sering kosong, banyak perabotan
diambil dan dibawa orang tak ada yang tahu. Halamannya kotor tak terurus.


Ketika penguasa negeri ganti dan mendirikan juga usaha transportasi sendiri,
keluarga Nuas Waja pun agak pusing. Soalnya cara berusaha penguasa baru ini
tidak lazim. Mereka menggunakan cara-cara makhluk rimba untuk memajukan
usaha mereka. Tak segan-segan mereka menggunakan tipuan dan kekerasan.Orang
dipaksa untuk menggunakan transportasi mereka; yang tidak mau, tahu rasa!


Namun, meski bersaing dengan usaha penguasa yang zalim begitu, usaha
keluarga Nuas Waja masih mampu bertahan, walau babak-belur. Bahkan perlakuan
penguasa itu justru semakin mengentalkan ‘fanatisme’ keluarga terhadap usaha
transportasi ini.


Akan tetapi, penguasa lebih pintar lagi. Dengan kelicikannya, orang pun
digiring untuk menyepakati aturan main baru yang agaknya sudah lama mereka
rencanakan di bidang transportasi ini. Aturan itu melarang orang berusaha
transportasi sendiri-sendiri di rumah. Mereka yang berusaha di bidang
transportasi harus nge-pol dan bergabung dalam salah satu dari tiga wadah
usaha yang sudah disiapkan. Akhirnya, keluarga Nuas pun bergabung dengan
beberapa penguasaha lain, sesuai arahan penguasa. Dan nasib seperti pada
masa lampau pun terulang kembali. Keluarga Nuas yang sahamnya paling besar,
justru waktu pembagian keuntungan selalu kena tipu dan rugi.


Maka, waktu ada gagasan dari sementara anggota keluarga untuk kembali saja
ke jati diri awal mereka, banyak yang mendukung gagasan itu, meskipun dengan
alasan yang berbeda-beda. Demikianlah, meskipun seperti malas-malas dan
terus menghadapi godaan untuk hanya mengurusi usaha transportasi, anggota
keluarga yang biasa menggarap sawah, mulai kembali ke sawah; yang biasa
mengurus kebun, kembali ke kebun; yang mengelola toko, kembali ke toko;
demikian seterusnya. Sementara itu, mereka yang sudah merasa mapan
menjalankan usaha transportasi, sesekali masih mencoba mencari kawan
pendukung.



Dunia selalu berubah. Beberapa waktu, setelah pemerintahan ganti lagi dan
usaha transportasi kembali bebas, keluarga Nuas Waja pun kembali terseret
arus pertransportasian yang kembali marak. Banyak keluarga yang dulu punya
usaha sendiri, beramai-ramai menghidupkan kembali usaha transportasi mereka.
Garasi pun dibangun dimana-mana. Dan keluarga Nuas Waja pun menghabiskan
enersi mereka untuk urusan garasi dan transportasi; termasuk mereka yang
busi dan dongkrak pun tak mengenalnya.


***


Mungkin saya terlalu sederhana, tapi tamsil di atas itulah yang selalu saya
gunakan untuk menerangkan NU dan Khithahnya kepada orang-orang sederhana di
bawah.


Saya ingin mengatakan bahwa memang ada faktor politik di dalam proses
kelahiran Khithah NU, tapi bukan berarti politiklah yang harus disalahkan
dan oleh karenanya lalu dipahami NU tak lagi menghalalkan–setelah selama ini
menghalalkan--politik. Khitthah NU dalam hal ini–karena Khitthah 

[wanita-muslimah] Pernikahan

2010-03-31 Terurut Topik Kinantaka
Pernikahan
30 Maret 2010 17:50:43 |

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri


Pernikahan merupakan salah satu sunnah Rasul SAW dan merupakan anjuran
agama. Pernikahan yang disebut dalam al-Quran sebagai miitsaaqun ghaliizh,
perjanjian agung, bukanlah sekedar upacara dalam rangka mengikuti tradisi,
bukan semata-mata sarana mendapatkan keturunan, dan apalagi hanya sebagai
penyaluran libido seksualitas atau pelampiasan nafsu syahwat belaka.



Pernikahan adalah amanah dan tanggungjawab. Bagi pasangan yang masing-masing
mempunyai niat tulus untuk membangun mahligai kehidupan bersama dan
menyadari bahwa pernikahan ialah tanggungjawab dan amanah, maka pernikahan
mereka bisa menjadi sorga. Apalagi, bila keduanya saling menyintai.


Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya,“Perhatikanlah baik-baik
istri-istri kalian. Mereka di samping kalian ibarat titipan, amanat yang
harus kalian jaga. Mereka kalian jemput melalui amanah Allah dan
kalimah-Nya. Maka pergaulilah mereka dengan baik, jangan kalian lalimi, dan
penuhilah hak-hak mereka.”


Ketika berbicara tentang tanggungjawab kita, Rasulullah SAW antara lain juga
menyebutkan bahwa “Suami adalah penggembala dalam keluarganya dan akan
dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya dan isteri adalah penggembala
dalam rumah suaminya dan bertanggungjawab atas gembalaannya.”


Begitulah, laki-laki dan perempuan yang telah diikat atas nama Allah dalam
sebuah pernikahan, masing-masing terhadap yang lain mempunyai hak dan
kewajiban. Suami wajib memenuhi tanggungjawabnya terhadap keluarga dan
anak-anaknya, di antaranya yang terpenting ialah mempergauli mereka dengan
baik. Istri dituntut untuk taat kepada suaminya dan mengatur rumah
tangganya.


Masing-masing dari suami-isteri memikul tanggungjawab bagi keberhasilan
perkawinan mereka untuk mendapatkan ridha Tuhan mereka. Apabila
masing-masing lebih memperhatikan dan melaksanakan kewajibannya terhadap
pasangannya daripada menuntut haknya saja, Insya Allah, keharmonisan dan
kebahagian hidup mereka akan lestari sampai Hari Akhir. Sebaliknya, apabila
masing-masing hanya melihat haknya sendiri karena merasa memiliki kelebihan
atau melihat kekurangan dari yang lain, maka kehidupan mereka akan menjadi
beban yang sering kali tak tertahankan.


Masing-masing, laki-laki dan perempuan, secara fitri mempunyai kelebihan dan
kekurangannnya sendiri-sendiri. Kelebihan-kelebihan itu bukan untuk
diperbanggakan atau diperirikan. Kekurangan-kekurang pun bukan untuk
diperejekkan atau dibuat merendahkan. Tapi, semua itu merupakan peluang bagi
kedua pasangan untuk saling melengkapi. Kedua suami-isteri bersama-sama
berjuang membangun kehidupan keluarga mereka dengan akhlak yang mulia dan
menjaga keselamatan dan keistiqamahannya selalu. Dengan demikian, akan
terwujudlah kebahagian hakiki di dunia maupun di akhirat kelak, Insya Allah.



KH. Dr. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar
Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Catatan Kecil dari Muktamar NU di Cipasung dan Makassar: Debar Muktamar Makassar

2010-04-06 Terurut Topik Kinantaka
Catatan Kecil dari Muktamar NU di Cipasung dan Makassar: Debar Muktamar
Makassar

6 April 2010 13:00:28

Oleh: KH Dr. A. Mustofa Bisri



SETIAP selesai muktamar NU, sejak muktamar ke-27 di Situbondo, saya selalu
menulis semacam catatan akhir. Bahkan, setelah muktamar Cipasung yang batal
saya ikuti pun, saya menulis catatan mengenai muktamar yang fenomenal itu.
(Saya datang ke Cipasung dan pulang sebelum pembukaan muktamar karena
kecelakaan yang dialami -dan merenggut nyawa- dua adik saya dan seorang
santri yang juga sedang menuju ke muktamar).



Ada yang menyebut muktamar ke-32 di Makassar tempo hari mirip muktamar
Cipasung. Di mana letak kemiripannya? Kalau sama-sama ramai, sama-sama
menguras emosi muktamirin, dan sama-sama berpotensi mengacaukan akal sehat,
memang benar. Muktamar Makassar memang juga mendebarkan sebagaimana muktamar
Cipasung. Namun, ada perbedaan yang sangat mencolok.


Muktamar Cipasung merupakan puncak kezaliman rezim Soeharto terhadap NU.
Sejak Soeharto mantap berkuasa, NU seperti terus dianggap duri. Apalagi
ketika NU dalam Pemilu 1971 seperti ''melawan'' dan dipandang mengancam
kekuatan buldoser Golkar. Apalagi, di NU masih ada tokoh yang tidak takut
pada Golkar dan rezim Soeharto semacam almarhum Kiai Bisri Sansuri dan
almarhum Subhan Z.E.


Muktamar Cipasung adalah puncaknya. Soeharto sudah sedemikian gerahnya
terhadap NU yang saat itu dipimpin Gus Dur. Seorang tokoh yang tidak hanya
pintar dan berani, tapi juga dicintai umat. Profil yang paling ditakuti
Soeharto. Maka, muktamar NU pun hendak direkayasa dengan mula-mula mendorong
tokoh NU yang sudah ikut Golkar, Cholid Mawardi. Ketika tampak tak mendapat
sambutan muktamar, diajukanlah orang yang tak dikenal masyarakat NU
sebelumnya, Abu Hasan.


Hebatnya lagi, untuk lebih menyiksa NU, rezim ketika itu juga mengadu domba.
Orang dekat yang paling menghormati dan dihormati Gus Dur, Dr Fahmi D.
Saifuddin -Allahu yarhamuhuma-, diajukan juga sebagai alternatif calon ketua
umum. (Mereka tahu bahwa Dr Fahmi adalah kandidat pengganti Gus Dur yang
didukung cabang-cabang, seandainya Gus Dur tidak dipaksa ''keadaan'' untuk
maju lagi). Akibatnya, ketegangan di kalangan intern NU menjadi semakin
silang-selimpat.


Dari sudut ketegangan yang menguras emosi muktamirin, muktamar Cipasung
mungkin tidak tertandingi oleh muktamar Makassar atau muktamar-muktamar yang
lain. Namun, ada sesuatu yang membuat muktamar Makassar jauh lebih
memprihatinkan. Bukan karena campur tangan pihak luar, tapi justru dipicu
oleh pihak dalam NU sendiri (Kalaupun ada campur tangan, pihak luar hanyalah
numpang kepentingan belakangan).


Selain aroma pilkada yang kental dan berseliwerannya kepentingan-kepentingan
yang nebeng, muktamar Makassar telah mengawali tradisi yang sangat tidak
elok sebagai muktamarnya organisasi ulama. Baru muktamar kali ini jabatan
rais am dipandang dan ditampilkan sebagai jabatan duniawiah. Diperebutkan
seperti kedudukan kepala desa.


Hal itu bermula dari sikap berlebihan yang bukan karakter NU. Mereka yang
terpesona pada prestasi Hasyim Muzadi saat memimpin sebagai ketua umum
tanfidziyah, terutama mereka yang merasakan sendiri barokah kepemimpinannya,
sejak awal mewacanakan dan mengampanyekan ''Kiai Hasyim Muzadi untuk Rais
Am''. Saking semangatnya, mereka sampai lupa bahwa mereka masih di bawah
kepemimpinan Rais Am KH M. Ahmad Sahal Mahfudz yang mungkin hanya mereka
anggap seperti incumbent dalam pilkada.


***

Ketua Umum Hasyim Muzadi memang berhasil dalam banyak hal. Misalnya,
melanjutkan apa yang dilakukan Gus Dur dalam ''meng-go-international-kan
NU'', menyebarkan Islam rahmatan lil-'aalmiin', dan mendakwahkan bi lisaanil
maqaal serta bilisaanil haal ukhuwwah nahdliyah, ukhuwwah Islamiyah,
ukhuwwah wathaniyah, dan ukhuwwah basyariyah. Sebagai tokoh yang kaya wacana
dan informasi, dia tanggap terhadap permasalahan-permasalahan
kemasyarakatan.


Dia juga dinilai berhasil mendistribusikan kader-kader NU ke dalam
jabatan-jabatan politik (mulai anggota DPRD, DPR, kepala-kepala daerah,
anggota KPU, hingga Dubes); mencarikan beasiswa anak-anak NU; serta
memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan badan-badan otonom NU.
Bahkan, tidak segan-segan membantu warga NU yang meminta bantuan dalam
pencalonan kepala daerah.


Boleh jadi, karena melihat prestasi ketanfidziyahan tersebut dan mengingat
Pak Hasyim sudah menyatakan tidak akan maju lagi sebagai ketua umum, mereka
yang tatharruf itu pun mengusungnya untuk jabatan di atas ketua umum: rais
am. Untuk itu, mereka pun dengan gencar mengampanyekannya.


Melihat keseriusan dan semangat mereka itu, banyak kiai yang mula-mula kaget
dan prihatin dengan ''bid'ah'' dalam tradisi NU ini: kampanye untuk rais am.
Masya Allah! Kemudian, beberapa kiai seperti Kiai Masruri Mughni, rais
Syuriah Wilayah Jawa Tengah, dan Kiai Azhari Abta, rais Syuriah DIJ,
bertindak mengajak kiai-kiai yang lain untuk ''memaksa'' Kiai Sahal yang
sebenarnya sudah lelah dan ingin mundur untuk tetap kerso menjadi rais am
kembali. 

[wanita-muslimah] Fatwa dan Fatwa

2010-04-11 Terurut Topik Kinantaka
Fatwa dan Fatwa

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri


FATWA akhir-akhir ini merupakan tren baru, bahkan sudah mirip dengan
latah. Dulu, fatwa hampir identik dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), yang
memang paling sering mengeluarkan fatwa. Fatwa yang dinilai sering tidak
menjadi solusi, melainkan malah meresahkan. Pak Jusuf Kalla waktu menjadi
wakil presiden sampai berpesan dalam pembukaan Ijtimak Komisi Fatwa MUI agar
MUI jangan mengeluarkan fatwa yang meresahkan dan menjadi ketakutan baru,
melainkan menjadi solusi (Jawa Pos, Minggu 25 Januari 2009).


Tapi kini, fatwa tidak lagi menjadi monopoli MUI. Rupanya, MUI mendapatkan
banyak saingan.


Fatwa bermunculan dari berbagai penjuru, dari berbagai lembaga dan
organisasi. Berbagai hal dan masalah difatwakan. Mulai fatwa tentang aliran
sesat, bunga bank, golput, yoga, rokok, pembangkit tenaga nuklir, rebonding,
prewedding, infotainment, ringtone ayat-ayat Alquran, Facebook, sampai naik
ojek.


Kecanggihan dan keaktifan pers ikut dan sangat membantu tersiarnya
fatwa-fatwa dari berbagai pihak itu serta menjadikannya bahan pembicaraan
berkepanjangan sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bahkan,
ada yang menilainya meresahkan. Di sisi lain, ada pula yang khawatir, dengan
sering dan mudahnya fatwa dikeluarkan, fatwa akan kehilangan wibawa dan
kesakralan. Padahal, sejak dulu organisasi NU dengan bahtsul masail-nya dan
Majelis Tarjih Muhammadiyah selalu menjawab masalah-masalah keagamaan yang
ditanyakan anggotanya.


Di banyak pesantren juga ada tradisi musyawarah di kalangan santri. Mereka
berlatih menjawab masalah-masalah keagamaan di masyarakat. Hanya, dulu
mungkin tidak ada media massa yang tertarik menyiarkannya.


Di koran ini, saya pernah sedikit menjelaskan perbedaan antara fatwa,
wacana, dan vonis yang sering dirancukan. Gara-gara kerancuan itu, sering
terjadi fatwa dianggap vonis. Celakanya, ada yang mengeksekusi berdasar
fatwa tersebut. Itu merupakan kesalahan bertumpuk. Yakni, kesalahan
menganggap fatwa sebagai vonis serta melakukan eksekusi dan penghakiman
sendiri. Saya menjelaskan istilah-istilah tersebut terutama agar masyarakat
tidak terlalu bingung dan resah terhadap fatwa-fatwa MUI.


Ternyata, sekarang masih atau semakin banyak keluhan mengenai kian maraknya
fatwa, tidak hanya dari MUI. Masyarakat kembali ramai membicarakan dan
sebagian malah menyatakan semakin bingung. Apalagi, kemudian ada yang
membesar-besarkan perbedaan fatwa, seperti fatwa yang mengharamkan rokok dan
yang hanya memakruhkannya. Maka, saya teringat akan hal yang pernah saya
kemukakan -mengutip keterangan para ulama- tentang fatwa lebih dari setahun
lalu.


Fatwa dalam istilah agama (sempitnya: fikih) mirip dengan pengertian
bahasanya, yakni jawaban mufti terhadap masalah keberagamaan. Dulu -dan
sampai sekarang di beberapa negara Timur Tengah- fatwa memang diminta dan
diberikan oleh mufti secara perorangan. Dalam kitab-kitab fikih, mufti atau
pemberi fatwa dibedakan dengan hakim. Mufti hanya memberikan informasi
kepada dan sesuai dengan pertanyaan si peminta fatwa. Sementara itu, hakim
memutuskan hukuman setelah mendengarkan berbagai pihak, seperti penuntut,
terdakwa, dan saksi-saksi. Berbeda dengan putusan hakim, fatwa tidak
memiliki kekuatan memaksa. Ia tidak mengikat, kecuali bagi si peminta
fatwa.Itu pun berlaku dengan beberapa catatan. Antara lain, si peminta fatwa
hanya mendapatkan fatwa dari satu pihak atau pemberi fatwa dan fatwa yang
diberikan sesuai dengan kemantapan hatinya. Apabila ada dua pihak yang
memberikan fatwa berbeda, dia mengikuti fatwa yang sesuai dengan kata
hatinya. Itu berdasar hadis Nabi Muhammad SAW, Istafti qalbak/nafsak wain
aftaaka an-naas... Arti hadis tersebut, mintalah fatwa hati nuranimu meski
orang-orang sudah memberimu fatwa.


Sementara itu, mufti yang boleh ditanya dan memberikan fatwa adalah orang
yang memenuhi kriteria tertentu. Bukan sembarang orang. Misalnya, pensiunan
pegawai tinggi Depag (kini Kementerian Agama) atau ketua umum organisasi
tidak bisa dijadikan ukuran. Para ulama punya pendapat berbeda mengenai
rincian kriteria mufti; ada yang ketat, ada juga yang agak longgar. Ada yang
mensyaratkan mufti harus mujtahid. Ada yang sekadar menyatakan -seperti Imam
Malik- orang alim tidak seyogianya memberikan fatwa sampai tahu bahwa orang
melihatnya pantas memberikan fatwa dan dirinya juga merasa pantas. Secara
garis besar, semua menyepakati bahwa yang diperkenankan dimintai dan
memberikan fatwa hanyalah mereka yang memang ahli.


Pemberian fatwa, menurut para ulama, juga punya etika. Misalnya, mufti tidak
boleh tergesa-gesa dalam memberikan fatwa. Ibn Qayyim, misalnya, dalam salah
satu kitabnya menyatakan, Dulu salaf, para sahabat nabi, dan tabiin tidak
suka cepat-cepat memberikan fatwa. Masing-masing justru mengharap fatwa
diberikan oleh selain dirinya. Apabila sudah jelas bahwa fatwa itu harus
diberikan olehnya, dia akan mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk
mengetahui hukum masalah yang dimintakan fatwa tersebut dari 

[wanita-muslimah] Dakwah vs Menakut-nakuti

2010-04-21 Terurut Topik Kinantaka
Dakwah vs Menakut-nakuti

21 April 2010 13:23:57

 Oleh: Dr. KH. A. Mustofa Bisri


Seorang kawan budayawan dari satu daerah di Jawa Tengah yang biasanya hanya
SMS-an dengan saya, tiba-tiba siang itu menelpon. Dengan nada khawatir, dia
melaporkan kondisi kemasyarakatan dan keagamaan di kampungnya.



Keluhnya antara lain,“Kalau ada kekerasan di Jakarta oleh kelompok warga
yang mengaku muslim terhadap saudara-saudaranya sebangsa yang mereka anggap
kurang menghargai Islam, mungkin itu politis masalahnya. Tapi ini di
kampung, Gus, sudah ada kelompok yang sikapnya seperti paling Islam sendiri.
Mereka dengan semangat jihad, memaksakan pahamnya ke masyarakat. Sasarannya
jamaah-jamaah di masjid dan surau. Rakyat pada takut. Bahkan, na’udzu
billah, Gus, saking takutnya ada yang sampai keluar dari Islam. Ini
bagaimana? Harus ada yang mengawani masyarakat, Gus. NU dan Muhammadiyah kok
diam saja ya?”


Kondisi yang dilaporkan kawan saya itu bukanlah satu-satunya laporan yang
saya terima. Ya, akhir-akhir ini sikap perilaku keberagamaan yang keras
model zaman Jahiliyah semakin merebak. Hujjah-nya, tidak tanggung-tanggung
seperti membela Islam, menegakkan syariat, amar makruf nahi munkar,
memurnikan agama, dsb. Cirinya yang menonjol : sikap merasa benar sendiri
dan karenanya bila bicara suka menghina dan melecehkan mereka yang tidak
sepaham. Suka memaksa dan bertindak keras dan kasar kepada golongan lain
yang mereka anggap sesat. Seandainya kita tidak melihat mereka berpakaian
Arab dan sering meneriakkan “Allahu Akbar!”, kita sulit mengatakan mereka
itu orang-orang Islam. Apalagi bila kita sudah mengenal pemimpin tertinggi
dan panutan kaum muslimin, Nabi Muhmmad SAW.


Seperti kita ketahui, Nabi kita yang diutus Allah menyampaikan firman-Nya
kepada hamba-hamba-Nya, adalah contoh manusia paling manusia. Manusia yang
mengerti manusia dan memanusiakan manusia. Rasulullah SAW seperti bisa
dengan mudah kita kenal melalui sirah dan sejarah kehidupannya, adalah
pribadi yang sangat lembut, ramah dan menarik. Diam dan bicaranya
menyejukkan dan menyenangkan. Beliau tidak pernah bertindak atau berbicara
kasar.


Ñæì ÇáÈÎÇÑí Úä ÃäÓ ÑÖí Çááå Úäå ÞÇá: áã íßä ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã
ÓÈÇÈÇ æáÇ áãÇãÇ æáÇ ÝÇÍÔÇ

Sahabat Anas r.a yang lama melayani Rasulullah SAW, seperti diriwayatkan
imam Bukhari, menuturkan bahwa Rasulullah SAW bukanlah pencaci, bukan orang
yang suka mencela, dan bukan orang yang kasar.


æÑæì ÇáÊÑãÐí Úä ÃÈí åÑíÑÉ ÑÖí Çááå ÊÚÇáì Úäå ÞÇá: áã íßä ÑÓæá Çááå Õáì Çááå
Úáíå æÓáã ÝÇÍÔÇ æáÇ ãÊÝÇÍÔÇ æáÇ ÕÎÇÈÇ Ýí ÇáÃÓæÇÞ

Sementara menurut riwayat Imam Turmudzi, dari sahabat Abu Hurairah r.a:
Rasulullah SAW pribadinya tidak kasar, tidak keji, dan tidak suka
berteriak-teriak di pasar.


Ini sesuai dengan firman Allah sendiri kepada Rasulullah SAW di Q. 3:
159, *“Fabima
rahmatin minallaahi linta lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhalqalbi
lanfadhdhuu min haulika …”* , Maka disebabkan rahmat dari Alllah, kamu lemah
lembut kepada mereka. Seandainya kamu berperangai keras berhati kasar,
niscaya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…”


Jadi, kita tidak bisa mengerti bila ada umat Nabi Muhammad SAW, berlaku
kasar, keras dan kejam. Ataukah mereka tidak mengenal pemimpin agung mereka
yang begitu berbudi, lemah- lembut dan menyenangkan; atau mereka mempunyai
panutan lain dengan doktrin lain.


Atau mungkin sikap mereka yang demikian itu merupakan reaksi belaka dari
kezaliman Amerika dan Yahudi/Israel. Kalau memang ya, bukankah kitab suci
kita al-Quran sudah mewanti-wanti, berpesan dengan sangat agar kita tidak
terseret oleh kebencian kita kepada suatu kaum untuk berlaku tidak adil.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak-penegak kebenaran
karena Allah (bukan karena yang lain-lain!), menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu lebih dekat kepada takwa
dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kalian
kerjakan.” (Baca Q. 5: 9).


Hampir semua orang Islam mengetahui bahwa Rasulullah SAW diutus utamanya
untuk menyempurnakan budi pekerti. Karena itu, Rasulullah SAW sendiri budi
pekertinya sangat luhur (Q. 68: 4). Mencontohkan dan mengajarkan keluhuran
budi. Sehingga semua orang tertarik . Ini sekaligus merupakan pelaksanaan
perintah Allah untuk berdakwah. Berdakwah adalah menarik orang bukan membuat
orang lari. (Baca lagi Q. 3: 159!). Bagaimana orang tertarik dengan agama
yang dai-dainya sangar dan bertindak kasar tidak berbudi?


Melihat perilaku mereka yang bicara kasar dan tengik, bertindak brutal
sewenang-wenang sambil membawa-bawa simbol-simbol Islam, saya kadang-kadang
curiga, jangan-jangan mereka ini antek-antek Yahudi yang ditugasi
mencemarkan agama Islam dengan berkedok Islam. Kalau tidak, bagaimana ada
orang Islam, apalagi sudah dipanggil ustadz, begitu bodoh: tidak bisa
membedakan antara dakwah yang mengajak orang dengan menakut-nakuti yang
membuat orang lari. Bagaimana 

[wanita-muslimah] Amaliyah Gus Dur

2010-04-28 Terurut Topik Kinantaka
Amaliyah Gus Dur

28 April 2010 12:14:07

Oleh: Dr. KH. A. Mustofa Bisri



Memperingati 100 hari wafat Gus Dur. Duduk di depan makam Gus Dur (KH.
Abdurrahman Wahid) dan tokoh-tokoh Tebuireng, Kiai sepuh kharismatik, KH.
Maemoen Zubair yang malam itu hadir bersama nyai dalam acara 40 hari wafat
Gus Dur di Tebuireng, sempat bertanya –seolah-olah kepada diri—mengenai
fenomena presiden keempat itu.



Pertanyaan yang juga mengusik pikiran saya dan mungkin banyak orang yang
lain. Amaliah Gus Dur apa kira-kira yang membuat cucu Hadhratussyeikh KHM.
Hasyim Asy’ari dan KH. Bisri Sansuri itu dihargai dan dihormati orang
sedemikian rupa setelah kemangkatannya. Penghormatan yang belum pernah
terjadi pada orang lain, termasuk presiden maupun kiai.



Pers dunia tidak hanya memberitakan kewafatannya, tapi menulis tentang diri
Gus Dur. Di saat pemakaman, keluarga ; masyarakat; dan pemerintah; seperti
‘berebut’ merasa paling berhak menghormatinya. Dan ternyata pemakaman Kiai
Bangsa ini bukanlah penghormatan terakhir. Rombongan demi rombongan dari
berbagai pelosok tanah air, setiap hari berdatangan di makamnya. Bahkan
banyak peziarah yang memerlukan datang dari luar negeri. Mereka semua datang
dengan tulus menangisi dan mendoakannya. Sebagian malah ada yang memohon
maaf kepada Gus Dur atas kesalahannya; termasuk seorang ibu yang menangis
memohon maaf karena tahun 2004 tidak memilih PKB.


Di samping acara-acara doa bersama untuk Gus Dur, berbagai acara untuk
mengenang dan menghormati almarhum diselenggarakan dimana-mana. Ada yang
bersifat ritual keagamaan; ada yang dikemas dalam bentuk pengajian umum,
saresehan, kesenian, dlsb. Acara-acara itu tidak hanya diselenggarakan oleh
kalangan Pesantren, Nahdliyin, kaum muslimin; tapi juga oleh kalangan
agama-agama dan etnis lain. Dalam rangka peringatan 40 hari wafatnya, di
mana-mana pun orang menyelenggarakan acara khusus. Tidak hanya di Tebuireng
dan Ciganjur Saya sendiri dapat sembilan undangan dalam rangka yang sama.


Saya mendatangi undangan Gus Sholahuddin Wahid dan keluarga Bani Wahid di
Tebuireng. Menyaksikan ribuan warga masyarakat yang mulai pagi hari sudah
berdatangan menuju komplek Pesantren dimana terletak makam Gus Dur. Rahmat
Allah berupa hujan, mengguyur Tebuireng dan sekitarnya. Saya menyaksikan
sekian banyak orang ber-basah-basah berjalan dari tempat-tempat kendaraan
mereka di parkir –yang jaraknya berkisar antara 3 sampai 5 km—menuju ke
makam. Saya menyaksikan di samping tempat-tempat parkiran, tukang-tukang
ojek dadakan, juga warung-warung baru. Semuanya itu tentu untuk melayani
para peziarah.


Dan malam itu, ribuan umat duduk khidmat di sekitar makam untuk berdzikir
dan berdoa. Renyai hujan seolah-olah ikut mengamini doa mereka. Saya
mendengar kabar, hal yang kurang lebih sama juga terjadi di Ciganjur.


Kembali ke pertanyaan Kiai Maemoen di atas. Ketika Gus Dur ke rumah saya di
Rembang, seminggu sebelum wafat, beliau ada menceritakan mimpi saudaranya.
Mimpi, yang menurut saudaranya itu, aneh dan ingin ditolaknya. Saudaranya
itu bermimpi berada dalam jamaah salat. Termasuk yang ikut menjadi makmum
adalah Hadhratussyeikh KHM. Hasyim Asy’ari dan yang menjadi imam … Gus Dur.
Barangkali untuk menghilangkan kekecewaan saudaranya yang tampak kurang
senang Mbah Hasyim kok makmun Gus Dur meski hanya dalam mimpi, Gus Dur pun
berkata menafsiri mimpinya itu: “Ya kalau soal akhlak dan agama, imamnya
memang harus Hadhratussyeikh; tapi kalau soal politik, imamnya ya saya.”


Tapi tentu saja bukan karena ‘politik’nya, Gus Dur mendapat penghargaan dan
penghormatan yang begitu fenomenal dari umat. Apalagi pada saat dunia
politik cemar dan memuakkan seperti sekarang ini. Lalu, apakah karena
‘amaliyah pluraliyah’-nya? Tentu bukan juga. Sebab kalau karena ini,
bagaimana kita menjelaskan tentang banyaknya kiai yang juga merasa sangat
kehilangan dengan wafatnya Gus Dur dan dengan tulus mendoakannya, padahal
mereka tidak paham atau tidak setuju pluralisme?


Ataukah fenomena itu hanya sekedar pengejawentahan dari rasa kesal
masyarakat terhadap umumnya pemimpin yang masih hidup, yang tidak jujur
(lain di mulut, lain di perbutan), dan tidak konsisten memikirkan dan
berpihak kepada rakyat?


Menurut saya sendiri; Gus Dur dihargai dan dicintai beragam orang, karena
Gus Dur menghargai keberagaman dan mencintai beragam orang. Gus Dur
dihormati orang secara tulus, karena Gus Dur tulus menghormati orang. Gus
Dur bersemayam di hati orang banyak, karena orang banyak selalu berada di
hati Gus Dur. Gus Dur, setahu saya, sering dan banyak berbeda dengan orang,
tapi tidak pernah benci kepada mereka yang berbeda, bahkan kepada yang
membencinya sekalipin. Gus Dur tidak hanya mengenal persaudaraan kepartaian;
persaudaraan ke-NU-an; persaudaraan keIslaman; persaudaraan keseimanan;
persaudaraan keIndonesiaan; tapi lebih dari itu juga persaudaraan
kemanusiaan. Dan itu amaliyah. Bukan sekedar ucapan.  Wallahu alam.



KH. Dr. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar
Raudlatut 

[wanita-muslimah] Kang Said: Kesalehan Vs Kemungkaran

2010-05-09 Terurut Topik Kinantaka
Kesalehan Vs Kemungkaran

Jumat, 7 Mei 2010 | 04:38 WIB

Said Aqiel Siradj



Belakangan ini, kita kerap disuguhi adegan penggerebekan dan penggusuran.
Dua kata tersebut kini telah menjadi ”momok” buat sebagian masyarakat
terutama mereka yang terpinggirkan, baik secara ekonomi, sosial, maupun
agama.



Para pedagang kali lima, gelandangan, pengemis, WTS, waria, serta sejumlah
”identitas” masyarakat lainnya kerap jadi obyek tindakan ”main
undang-undang” dan juga ”main hakim sendiri”. Nasib mereka seolah-olah jadi
bulan-bulanan pihak aparat ataupun kelompok-kelompok tertentu di negeri yang
konon menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi ini. Menjamurlah fakta adanya
perlakuan sekelompok masyarakat berpayung ormas keagamaan yang melarang
kelompok lain untuk mengekspresikan diri.



Aksi main gerebek sekelompok umat Islam jelas bukan representasi sikap umat
Islam secara keseluruhan. NU prihatin atas aksi main hakim sendiri.
Organisasi apa pun di luar kepolisian tak berhak membubarkan kegiatan yang
dinilai menyalahi aturan. Ormas keagamaan mestinya lebih bijaksana bersikap
dan bertindak agar tak terjadi benturan, lebih-lebih penilaian negatif
terhadap agama tertentu. Agaknya ada sesuatu yang ”tidak beres” di negeri
ini menyangkut jaminan keselamatan warga negara dan semangat tenggang rasa
termasuk di lingkungan keagamaan. Tak heran, tindakan penggerebekan sering
menggema atas nama agama sehingga massa mudah tersulut secara herois dan
militan.



Dulu muncul gegeran akibat tesis Huntington tentang ”benturan peradaban”.
Namun, benturan ternyata tak hanya seputar arena politik dan demokrasi.
Seturut waktu, ia meluas pada soal kemanusiaan yang lebih kompleks, seperti
perceraian, aborsi, persamaan jender, hak kaum homoseks, dan prostitusi.
Terjadi garis pemisah yang menebal antara nilai modernitas dan globalisasi
dengan sikap keagamaan. Ketegangan ini lazim dirumuskan sebagai musykilah
al-ashalah wa al-hadatsah, ketegangan antara keotentikan dengan modernitas,
yang terlimpah antara desa lawan kota, buta huruf lawan pendidikan,
kepasrahan lawan ambisi, atau kesalehan lawan kemungkaran.



Versi kesalehan kemudian disifati dengan sikap selektif dan reaktif,
didesain untuk memberlakukan kembali nilai dan norma yang dihubungkan dengan
tradisi tak bercacat yang diyakini berlaku pada masa lalu. Mentalitas
kesalehan ini adalah antipermisif dan memperhadapkan secara keras segala
asusila. Ia terpancung untuk melakukan aksi sapu bersih dalam segala hal
termasuk terhadap apa yang disebut penyakit sosial. Yang terjadi kemudian,
tak ada pemisahan antara yang diny (ajaran keagamaan) dan mana yang tarikhi
atau tsaqafi (historis-kultural). Diktum amar ma’ruf nahy munkar lebih
ditafsir sebagai upaya mencari kebenaran dengan kekerasan. Suatu tindakan
yang mengingatkan kembali pada kelompok Khawarij yang muncul pada awal-awal
sejarah Islam.



Fikih penggerebekan



Apakah boleh menggerebek dan merusak lokasi-lokasi kemungkaran? Syeikh
Ibrahim bin Amir al-Ruhaili dengan tandas mengatakan, tidak boleh! Bahkan
ini termasuk kemungkaran tersendiri. Mengubah kemungkaran dengan kekuatan
tangan merupakan hak waliyul amr (pemerintah). Tindakan melampaui batas yang
dilakukan sebagian orang terhadap tempat maksiat dengan menghancurkan dan
membakar, atau juga pemukulan, merupakan kemungkaran tersendiri, dan tidak
boleh dilakukan.



Para ulama telah sepakat masalah mengingkari dengan kekuatan tangan
merupakan hak penguasa. Sabda Nabi Muhammad, ”Barangsiapa melihat
kemungkaran, maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak
mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya.”



Makna kemampuan dalam hadits ini, bukan seperti yang dibayangkan kebanyakan
orang, yaitu kemampuan fisik untuk memukul atau membunuh, tetapi kemampuan
syar’iyah. Yang berhak melakukan, orang yang punya kemampuan syar’iyah.
Yaitu, pengingkaran terhadap mereka tak akan menimbulkan kemungkaran lain.
Orang yang melihat pelaku kemungkaran hendaknya lapor ke polisi, atau para
ulama, atau dai, untuk selanjutnya diserahkan kepada yang memiliki wewenang.
Dengan penyelidikan saksama akan dapat diatasi dengan cara yuridis.



Menurut Syeikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam kitab Al-Fatawa
Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa'’l Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad
Al-Haram, kekerasan yang tak membuahkan kemaslahatan dan hanya melahirkan
yang lebih buruk tak boleh digunakan karena yang harus dilakukan adalah
dengan hikmah. Penghukuman hanya boleh dilakukan para penguasa. Manusia
biasa hanya bertugas menjelaskan kebenaran dan mengingkari kemungkaran.
Mengubah kemungkaran, lebih-lebih dengan tangan, ini dibebankan kepada para
penguasa. Merekalah yang berkewajiban mengubah kemungkaran sejauh kemampuan
karena mereka yang bertanggung jawab terhadap perkara ini.



Jika seseorang ingin mengubah kemungkaran dengan tangannya setiap kali
melihat kemungkaran, ini akan melahirkan kerusakan. Yang tepat, harus
mengikuti hikmah dalam perkara ini. Kata Syeikh Utsaimin, 

[wanita-muslimah] Kang Said: Menata Orientasi Jihad NU

2010-05-10 Terurut Topik Kinantaka
Menata Orientasi Jihad NU

Oleh: Said Aqiel Siradj



Jawa Pos, [Senin, 10 Mei 2010]

NU yang mengusung nilai-nilai Aswaja dikenal sebagai ormas Islam berwatak
kebangsaan. Kelahiran NU merupakan bagian dari dinamika dan pertumbuhan
bangsa, yakni sebagai wujud kegairahan luhur para ulama dalam membangun
peradaban.


Para pendiri NU dengan keunggulan komparatifnya secara gigih dan penuh
perjuangan mengelola pilar-pilar perbedaan sehingga bisa mewujudkan
harmonisasi yang konsisten. Di sini, kita temukan titik koordinatnya ketika
kita sama-sama memperbincangkan idealisasi NU, yaitu NU yang reformis dan
dinamis yang senantiasa dinaungi oleh spirit moral yang bercahaya.


Kepatriotan NU


Jiwa kebangsaan NU mengacu pada kekayaan sejarah dan budaya Nusantara. Paham
tersebut dengan sendirinya mengandung semangat menghargai tradisi,
pluralitas budaya, dan martabat manusia sebagai makhluk budaya. Dalam
perspektif kebangsaan semacam itu, lokalitas mendapat tempat terhormat.


Kepatriotan yang bersifat kultural tersebut perlu ditegaskan karena
kelahiran NU tidak pernah menyingkirkan nilai-nilai lokal. Sebaliknya, ia
berakulturasi dengan tradisi dan budaya masyarakat setempat. Proses
akulturasi tersebut telah melahirkan Islam dengan wajah yang ramah terhadap
nilai budaya setempat serta menghargai perbedaan agama, tradisi dan
kepercayaan, warisan budaya Nusantara. Otomatis, NU memiliki wawasan
multikultural.


Kemampuan NU melakukan praksis, dalam arti memadukan ajaran Islam tekstual
dengan konteks lokalitas dalam kebijakan hidup beragama, melahirkan wawasan
dan orientasi politik substantif. Cara NU membawa ajaran Islam tidak melalui
jalan formalistis, lebih-lebih lewat cara membenturkannya dengan realitas
secara frontal, tetapi dengan cara lentur.


Setelah Indonesia merdeka, orientasi NU lebih terkonsentrasi pada
transformasi bidang sosial-politik. Jasa para kiai dan warga NU dalam perang
kemerdekaan -sungguh pun tak dicatat dalam sejarah- sangat memberikan andil
bagi kelangsungan negara RI. Era transformasi bidang sosial-politik itu
berakhir saat NU memutuskan kembali ke Khitah 1926 dalam Muktamar Ke-27 NU
pada 1984 di Situbondo. Mulai saat itu, NU membuka lembaran baru dalam
rangka transformasi bidang sosial-ekonomi.


Absennya NU dalam panggung politik di bawah kekuasaan rezim Orba justru
mampu menyelamatkan bangsa dari chaos. Ketidakhadiran NU dalam kancah
politik praktis tersebut, selain merasa bahwa eksistensi jam'iyyah diniyyah
ijtima'iyyah-lah yang lebih cocok, mampu menekan warga NU untuk tidak
terbuai dengan kekuasaan yang korup, kolutif, dan manipulatif.


Jihad NU


Pada era reformasi ini, NU harus benar-benar menjadi hati nurani bangsa.
Saat warga bangsa terlarut dalam perburuan kekuasaan, NU harus tampil dengan
pesan-pesan moralitas politik. Tidak terjunnya NU ke kancah politik praktis
juga memainkan peran strategis bagi kontinuitas bangsa dan negara. Secara
politis, warga NU semakin leluasa menyalurkan aspirasi politik. Sementara
itu, para ulama tetap konsisten pada pencerahan gerakan moralitas tanpa
terkooptasi oleh kekuatan politik mana pun. Di sinilah, jati diri NU akan
lebih berharga dan bermanfaat bagi bangsa.


Karena itu, saat ini, jihad yang perlu dilakukan NU adalah, pertama,
mengembalikan spirit agama sebagai roh politik kebangsaan. Aspek-aspek
agama tetap harus pada posisinya sebagai spirit absolut yang mewarnai
sejarah perjalanan NU. Bukan sebaliknya, agama dijadikan sebagai kulit
kebudayaan untuk membungkus hipokrisme-hipokrisme kekuasaan.


Kedua, praktik politik kebangsaan NU sebagai kekuatan moral dan kultural
membutuhkan instrumen yang bersifat struktural. Tetapi, hal itu bukan
berarti bahwa penempatan struktural tersebut identik dengan klaim-klaim
kekuasaan. Sebab, yang patut dijauhi adalah politisasi NU yang hanya akan
mereduksi tujuan utama NU.


Ketiga, NU harus memberikan wahana yang seluas-luasnya bagi internalisasi
Khitah NU agar politik kebangsaan NU memiliki akar yang kukuh. Dengan
demikian, kekuatan struktural-politik tidak akan melakukan tindakan
hegemonik terhadap NU.


Keempat, upaya pengukuhan nilai NU yang berdaya tawar tinggi dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dan tradisi NU diharapkan
muncul sebagai kekuatan alternatif manakala praktik-praktik politik
konvensional telah dipandang merugikan bangsa. Di sinilah, perlunya peran
ulama untuk selalu mengaktualisasikan nilai-nilai NU sebagai karakteristik
kebangsaan agar kita tidak menjadi korban dalam transformasi global.


Khidmat Kerakyatan


Dalam banyak kasus, godaan politik sekarang sungguh besar akibat
desentralisasi sistem pemerintahan yang memberikan peluang kepada
ormas-ormas keagaman untuk ikut bermain pada arena pilkada. Ormas keagamaan
masih menjadi lumbung suara yang seksi. Tapi, NU harus berani menepis
rayuan-rayuan politik. Bukankah kegelisahan-kegelisahan mulai muncul di
kalangan elite NU tentang beralihnya aset-aset NU ke kelompok lain, tidak
terawatnya kader andal, dan terlalu 

[wanita-muslimah] Kang Said: NU dan Godaan Pilkada

2010-06-10 Terurut Topik Kinantaka
NU dan Godaan Pilkada

Oleh: Said Aqiel Siradj


Hajatan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang marak saat ini cukup
berpengaruh kepada NU. Kader-kader NU bermunculan untuk tampil dan
berpartisipasi dalam pesta demokrasi lokal itu.


Sejumlah masalah muncul. Tak sedikit pula dari pilkada itu berakhir dengan
kekerasan. NU kena getahnya. Tarik-menarik kepentingan politik praktis yang
melibatkan itu pun tak terhindarkan. Pilkada riskan membawa beban polarisasi
dalam masyarakat yang menumbuhkan konflik, persaingan tidak sehat, tumbuhnya
broker-broker amatiran, serta ganasnya money politics.


Godaan politik praktis tampak masih begitu besar dan mengusik NU. Perdebatan
kalangan Nahdliyin masih panas seputar boleh atau tidaknya para pemimpin
struktural NU terjun ke dunia politik praktis. Kesalahpahaman khitah,
tampaknya berangkat dari ambiguitas konseptualisasinya ketika
dipertentangkan dengan kenyataan. Ini yang masih terasa memusingkan warga
Nahdliyin dengan kontradiksi sikap politik sebagian pengurus NU.


Di sisi lain, massa NU saat ini terlihat sudah cair, sehingga tidak bisa
diwadahi dalam satu parpol. Tidak seperti dahulu, sikap politik massa NU
cenderung ke partai tertentu saja, terutama saat NU menjadi parpol.


Tiga Pilar NU


Sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, NU harus mampu
menyinergikan antara tiga peran utamanya, yaitu menanamkan corak
keberagamaan tradisional yang moderat dan toleran, memberdayakan masyarakat
di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya serta mempertahankan dan
membangun bangsa dan negara.


Tiga pilar utama peran NU tersebut kemudian disarikan dalam rumusan strategi
politis sebagai senjata top-down, selain senjata bottom-up melalui
pemberdayaan dan pendekatan sosiokultural. Strategi politik yang dimaksud,
yaitu pertama, politik kebangsaan. NU punya tanggung jawab mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menolak bentuk disintegrasi
apa pun.


Kedua, politik kerakyatan. NU memahami agama tidak melulu sebagai agen
surga, tetapi lebih sebagai agen perubahan sosial. Politik kerakyatan
menemukan bentuknya dalam pemberdayaan masyarakat, pendampingan dan
perjuangan atas hak-hak rakyat dan kaum tertindas. Peningkatan dan
pemerataan pendidikan, dakwah keagamaan, pemberdayaan ekonomi kecil-menengah
terus dimaksimalkan guna mewujudkan civil society. Ketiga, politik kekuasaan
atau bisa disebut politik NU. Guna memuluskan perjuangan mewujudkan civil
society dan kemajuan bangsa, NU menganggap perlu mengambil peran dalam
perpolitikan.


Dalam hal politik praktis, PB NU telah tegas menentukan aturan main buat
pengurus NU dan warga Nahdliyin. Aturan tersebut adalah bahwa warga NU bebas
memilih, institusi NU atau simbol dan fasilitas NU tidak boleh dilibatkan,
pengurus harian NU atau badan otonom harus nonaktif selama proses
pencalonan. Apabila yang bersangkutan terpilih, otomatis lepas dari pengurus
karena tidak boleh dirangkap dengan jabatan publik. Apabila tidak terpilih,
dia boleh kembali dengan persetujuan pihak yang dulu memilih.


NU sebagai organisasi tidak mungkin menghilangkan hak seorang warga negara
untuk berpolitik. Yang bisa adalah mengatur mekanismenya. Sehingga,
masalahnya bukanlah syahwat politik atau impotensi politik, melainkan
pengaturan mekanik yang sinergis.


Banyaknya tokoh NU yang ditarik oleh kepentingan politik praktis tidak
mengindikasikan turunnya martabat NU selama aturan main dipakai. Terlalu
banyak pihak yang sangat khawatir kalau NU bersatu dalam satu titik pilihan
menciptakan keruwetan tersendiri yang kadang-kadang menggunakan orang
dalam NU.


Politik Kerakyatan


Jalur politik memang menjadi salah satu pintu efektif mewujudkan mimpi
terciptanya bangsa yang beradab. Politik NU adalah strategi aktualisasi
peran NU dalam ranah politik bangsa ini. Persoalan muncul dalam hal memahami
politik kekuasaan NU. Merujuk khitah pada Muktamar NU di Situbondo, Jawa
Timur (Jatim), 1984, NU sejatinya mengambil jarak dengan partai politik dan
kekuasaan. Maksudnya, kontribusi NU pada ranah politik praktis dibatasi pada
perannya sebagai kontrol dan menyumbang gagasan balik sebagai hasil
pembacaan utuh atas problem bangsa. NU semestinya mampu menempatkan diri
kapan bersinergi dan kapan membuat jarak dengan kekuasaan dan parpol.


Dengan moderasi sikap NU seperti itu, peran pemberdayaan masyarakat tidak
akan terabaikan. Kekeliruan menerjemahkan politik kekuasaan NU menghadirkan
fenomena politisasi NU. NU dijadikan kendaraan oknum tertentu untuk
memuaskan hasrat politik dan kepentingan mereka sendiri. Peran NU sedemikian
rupa ditundukkan ke dalam kepentingan yang berdimensi pribadi, kelompok, dan
golongan.


Tampaknya, perwujudan politisasi NU dalam politik praktis masih sangat
kental seperti terlihat kasatmata pada momen pemilihan kepala daerah. Murni
terjun di ranah politik praktis tanpa menanggalkan baju ke-NU-annya adalah
penyimpangan khitah NU, kalau bukan pengkhianatan.


Memilih khitah berarti tidak menoleransi pengkhianatan atasnya. Jangan

[wanita-muslimah] Gus Mus: ?

2010-06-10 Terurut Topik Kinantaka
?
8 Juni 2010 12:26:19 |



kesiur angin dan gemercik gelombang diterjang lancip hidung perahuku
kukira kelakar mereka yang menggunjingkan mabukku padamu
maka bintang-bintang yang berkedip-kedip di langit seperti mengejekku
tapi tak kuhiraukan aku tetap mengayuh sambil menutup dengan jemarikakiku
lobang-lobang pada dinding-dinding perahuku
yang dibuat khidir mengecoh lanun yang akan merampokku
sebelum ikan pepes sisa bekal musa meloncat ke samodera takjubku
haruskah aku membunuh bocah tak berdosa
menegakkan tembok nyaris runtuh secara sukarela
atau sekedar terus bertanya akan makna-makna
sebelum aku memutuskan akan ikut siapa
khidir atau musa?



Rembang, 15042010


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Permainan Sepakbola

2010-06-20 Terurut Topik Kinantaka
Permainan Sepakbola

16 Juni 2010 17:02:26

Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri



Cobalah Anda pikir agak tenang tanpa mengikutsertakan kesenangan Anda
sendiri, mungkin Anda pun -- seperti orang yang tidak senang atau tidak
paham sepak bola -- merasa geli melihat 22 orang dewasa –-sebelas lawan
sebelas-- berlari-lari memperebutkan dengan serius sebuah benda bundar.



Kecuali dua orang yang bertindak menjaga gawang yang tidak banyak berlari;
cukup mempertahankan dan menangkap bola bila bola mengarah ke gawangnya.
(Berbeda dengan yang lainnya, kedua orang ini tidak mutlak dilarang memegang
bola). Anehnya bila bola sudah terebut, langsung --atau dibawa sebentar
kemudian-- disepak lagi untuk diperebutkan kembali. Sering kali, meski sudah
ada wasit lapangan dan wasit-wasit garis yang memimpin pertandingan,
orang-orang dewasa yang memperebutkan bola itu sampai berantem. Bila karena
terlalu sengit berebut bola lalu terjadi tabrakan antar pemain dan wasit
sudah menentukan bola diberikan kepada pihak tertentu, pihak ini pun malah
menendangnya kembali. Bayangkan bila perebutan 11 x 11 orang dewasa ini
tanpa wasit yang memimpin atau wasitnya seperti kebanyakan wasit negeri ini.



Sampai suatu saat, bila ada salah seorang di antara 22 orang itu yang
berhasil menendang dan memasukkan bola ke gawang lawan yang dijaga
mati-matian oleh penjaganya, semua --kecuali pihak yang kemasukan dan
pendukung-pendukungnya– pun bersorak-sorai gembira. Kemudian bola pun
ditaruh di tengah lagi untuk diperebutkan kembali. Begitulah permainan yang
betul-betul permainan ini berlangsung cukup lama, resminya 2 x 45 menit,
kecuali bila ada perpanjangan waktu. (Di Pensylvania Amerika Serikat, malah
pernah ada pertandingan –antara dua kesebelasan dari Muhlenberg College--
sampai 48 jam nonstop, tanpa pemain pengganti). Seperti setiap permainan
yang lain, dalam sepak bola ini pun harus ada yang menang. Yang menang
adalah yang paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan.

Sungguh absurd sebenarnya. Namun absurd tidak absurd, permainan
sepak-menyepak bola yang konon cikal-bakalnya berasal dari permainan Tsu-chu
Cina zaman dinasti Han, 3-4 abad sebelum Masehi itu adalah olah raga yang
paling –atau setidaknya termasuk yang paling– digemari di dunia. Bahkan
sejak distandardkan dengan pembentukan Football Association di Inggris tahun
1863 dan terbentuknya federasi sepak bola dunia (FIFA) tahun 1907, permainan
ini bukan saja semakin meluas popularitasnya, perkembangannya pun terus
semakin canggih. Bukan saja dari segi sistem dan teknik permainan, melainkan
juga pengorganisasiannya terus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Apalagi setelah bisnis dan kemajuannya –sebagaimana dalam banyak permainan
yang lain-- ikut campur dalam menentukan kehadiran dan perkembangannya.


Seperti biasa dan seperti pada banyak hal, negara-negara maju yang memiliki
kelebihan di hampir semua segi kehidupan, peranannya sangat besar bahkan
menentukan dalam membawa permainan itu ke derajat ‘terhormat’ dan digilai
hampir semua lapisan masyarakat dunia seperti sekarang ini. Jangankan sepak
bola, permainan yang berbahaya dan sangat tidak manusiawi pun --paling tidak
menurut sebagian kalangan– seperti tinju, di tangan mereka, bisa menjadi
olah raga yang dicandui; sudah tentu setelah menjadi tambang fulus bagi
mereka.


Memang mereka –orang-orang di negeri maju– itu, barangkali karena kelebihan
mereka di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ditambah disiplin
dan keseriusan mereka, bagi kita di negeri berkembang ini bagaikan tukang
sihir saja laiknya. Kebalikan dari kita yang menggarap hal-hal penting
seperti main-main saja, mereka bahkan permainan bisa disulap menjadi hal
yang sangat serius dan penting. Seperti sepak bola itu misalnya, dengan
kelihaian mereka mengemas dan menawarkannya, dunia pun dibuat keranjingan
terhadapnya sesuai kemauan mereka. Negara-negara penggandrung sepak bola
yang mereka nilai kaya dengan potensi sumberdaya pemain, mereka pacu dan
support. Permainan sederhana, amatiran, dan bisa dimainkan dimana saja --
dengan pemain berapa saja, dengan pakaian apa saja (bahkan tanpa pakaian
sekalipun), dan dengan bola apa saja (dengan bola gombal sekalipun) – itu
mereka profesionalkan dan bisniskan dengan cara yang amat canggih. Dan
dengan dukungan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, permainan sepak
bola pun akhirnya menjadi ‘agenda dunia’ yang penting dan sangat merampas
perhatian.


Termasuk kita disini, dimana sepak bola –seperti hal-hal yang lain, hanya
sibuk dibicarakan dan dipertengkarkan-- pertandingan sepak bola manca negara
merupakan ‘acara wajib’ yang ikut mengatur irama dan gaya hidup kita. Pers
dengan semangat patriotisme, berlomba-lomba memberitakan dan menayangkan
setiap pertandingan. Ulasan dan analisis sepak bola yang ndaqik-ndaqik pun
memenuhi media massa. Jadwal pertandingan dan kompetisi mereka --hingga yang
bersifat lokal-- pun kita catat. Gol-gol terbaik dalam setiap pertandingan,
kita bukukan. Nama-nama pemain klub-klub disana 

<    1   2   3   >