[budaya_tionghua] Re: Pedoman Menulis Huruf Bahasa Han

2010-05-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
cari aja di daerah kota sono, di chandra banyak yg jualan tuh.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "akuratan"  wrote:
>
> 
> Apakah ada rekan yg dpt membagikan pengalaman ttg Pedoman Menulis Huruf 
> Bahasa Han yang baik-standar-benar dan baku + latihan menulis indah 
> (kaligrafi/Mau Pi).
> 
> Sampai hari ini sy belum terbiasa memakai Hanyu Pinyin, jadi sy menulis Mau 
> (buluh) Pi (batangan/pen).
> 
> Bahasa Han salah satu satu bahasa mengutamakan seni dan perasaan hati dan 
> lingkungan sekitarnya.
> 
> Jadi, belajar bhs Han sekaligus belajar lingkungan dan suasana hati.
> Kita dpt mengetahui berapa lama seseorang belajar menulis bhs han dari 
> tulisan tangannya, pasti dpt menebaknya... Akurat... dan tidak dpt dibohongi. 
> Ini salah satu keindahan luar biasa.
>




[budaya_tionghua] Re: Fengshui Negara

2009-12-27 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Ivan,

sepanjang yang saya tahu adalah tidak menggunakan feixing untuk memprediksi 
negara. Jikapun yang digunakan adalah Tian Wen atau bahasa langit seperti Taiyi 
Jiugong atau Zhangguo XingZong.
Tapi itu juga tidak hanya menggeser-geser papan jiu gong saja, diperlukan juga 
mengamati langit.


Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ivan"  wrote:
>
> Salam,
> 
> Baru beli buku "Indonesia Rawan Bencana Tahun 2010 - 2014" karya Made 
> Santiago. Cukup menarik. Isinya merupakan penerapan penggunaan prediksi 
> Fengshui untuk Indonesia. Caranya Indonesia wilayahnya dibagi menjadi 
> sembilan sektor, lalu dipergunakan metoda feixing.
> Tetapi pertanyaan saya apakah Feixing dapat diterapkan untuk negara? Setahu 
> saya metoda ini hanya dipergunakan untuk rumah tinggal. Apakah suatu daerah 
> seluas areal suatu negara dapat berlaku? Ini yang jadi pertanyaan saya?
> Namun memang di jaman dahulu kondisi negara juga bisa diramal dengan 
> Taiyijiugong yang basisnya juga kotak luoshu. Yang saya masih pelajari 
> bagaimana hubungan feixing dengan taiyijiugong. Mungkin ada yang berminat 
> mendiskusikannya.
> 
> I.T.
>




[budaya_tionghua] Re: Pernikahan anak saya

2009-12-27 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Agoenk,

jaman dahulu di Tiongkok, terlepas aliran apapun, mereka menghormat pada Langit 
dan Bumi atau juga pada San Jie, kemudian hormat kepada leluhur baru ke dua 
orang tua.

Para pemuka atau juga pandita dari tiga agama tidak meributkan hal-hal seperti 
pemberkatan harus dipimpin oleh pandita atau juga lembaga agama yang mengurusi.

Karena adanya hal-hal seperti harus seagama dan anak yang lahir dihak miliki 
oleh agama yang baru, sehingga agama yang baru masuk tersebut diberi sindiran 
agama ibu dan anak. Artinya adalah merampas hak-hak kepercayaan orang lain 
karena harus satu agama, bahkan anak yang akan lahir sendiri sudah dirampas hak 
kebebasan beragamanya.



Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:
>
> Sebenernya pernikahan beda agama sudah sejak dulu terjadi, masyarakat 
> tionghoa sendiri sejak dulu agamanya ada 3 kan, tao, khc n buddha mahayana. 
> Kira2 pada jaman itu mereka rebutan pemberkatan sesuai agamanya masing2 gak 
> yah? Trus penyelesaiannya gimana? Biasanya walau anggota keluarga sepakat tp 
> jika keluarganya aktif di agama tertentu para pemuka agamanya yg ga rela 
> umatnya menikah dengan cara laen bahkan di tempat laenpun ga rela. 
> -Original Message-
> From: Tantono Subagyo 
> Date: Sun, 27 Dec 2009 15:42:59 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pernikahan anak saya
> 
> Terimakasih buat semua komentar, sebenarnya pertengkaran terjadi karena
> orangnya, bukan karena agamanya. Dalam keluarga kami yang dicari kesepakatan
> dan yang tidak sepakat akan malu sendiri, dan kesepakatan dicari dengan
> semangat memikirkan yang lain terlebih dahulu.  Waktu acara disusun ya ada
> saja yang mencela kurang ini dan kurang itu tetapi secara musyawarah kami
> selesaikan semua.  Untuk Ardian heng, jawabnya ada, sebelum thee pay mereka
> pay terhadap foto leluhur Marga Tung, Marga Tjan, Marga Tan (saya) dan Ki
> Ageng Suryomentaram (isteri saya), sudah tentu terhadap foto mereka tidak
> menghidangkan thee.  Kamsia.  Tan Lookay
> 
> PS.  Buat kami semua hari adalah hari baik, hari yang paling baik adalah
> Malam Minggu dan sesuai dengan ketersediaan tempat resepsi yang kami pilih,
> Gedung Departemen Pertanian, tadinya mau tanggal 12, tetapi sudah
> kedahuluan, jadi yang terbaik adalah tanggal 5 Desember.
>




[budaya_tionghua] Bakar-bakaran kertas

2009-12-27 Terurut Topik perfect_harmony2000
Dalam hal bakar membakar kertas, bangsa Tionghoa adalah bangsa yang 
mengutarakan banyak pengharapan dengan membakar kertas.

Pertanyaan yang harus dipikirkan kenapa mereka membakar kertas ?
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bangsa Tionghoa adalah penemu kertas dan yang 
membakukan cara pembuatan kertas secara standar adalah Cai Lun. Cai Lun 
menyempurnakan pembuatan kertas yang sudah ada sejak akhir dinasti Qin dan awal 
dinasti Han.

Dalam tradisi banyak peradaban purba, sering digunakan benda-benda yang 
memiliki keterkaitan dengan keadaan kehidupan seperti saat manusia hidup, 
contohnya adalah peradaban Mesir. Dan dalam banyak kebudayaan di dunia ini, 
pandangan tentang alam kematian beragam, seperti misalnya dunia Hades, 
reinkarnasi, berpindah alam, surga neraka dan sebagainya. Dunia Hades atau 
dunia bawah tanah sebenarnya juga dikenal dalam Judaism kuno sebelum mereka 
mendapat pertemuan budaya dengan Yunani. Walau Yunani mengenal dunia Hades 
dalam legenda dewa dewi mereka, tapi para filsufnya berdebat dan ada yang 
percaya dengan tumimbal lahir.

Tradisi Tiongkok purba juga tidak luput akan hal seperti itu, bahkan tradisi 
Ren Xun atau penguburan manusia dilaksanakan, hingga pada masa CunQiu dan 
Zhanguo ditentang oleh para filsuf terutama Mo Zi, Kong Zi serta Li Shi dan Han 
FeiZi. Salah satu hasil penolakan itu adalah Bing Ma Yong atau terracota yang 
dibuat oleh Qin Shihuang atas saran Li Shi. Qin Xiao Gong, adipati Qin menolak 
keras pengorbanan manusia dan kemudian pada masa dinasti Han terutama pada masa 
pemerintahan Han Wudi, beliau memberikan maklumat pelarangan dan semua itu 
berkat masukan dari Dong Zhongshu.

Jauh sebelum agama Buddha masuk, kepercayaan mereka terbagi menjadi beberapa 
tapi secara umum mereka tidak membicarakan tentang reinkarnasi.
Umumnya adalah berpindah alam, roh dan jiwa terpisah, berkumpul di gunung 
Taishan, berada di langit dan mengawasi serta melindungi keturunan mereka. 
Bahkan dalam kitab Li Ji sempat membahas tentang roh yang tersesat atau roh 
orang meninggal yang belum waktunya, roh yang meninggal jauh dari keluarga, roh 
orang yang meninggal tapi tidak mendapatkan penghormatan keluarganya. Kemudian 
dilakukanlah ritual Fu Li atau Pengembalian Harkat dan yang sekarang dikenal 
dengan isitilah chao du.

Dan dalam budaya Tionghoa ada 3 hal yang terpenting dalam kehidupan manusia 
yaitu kelahiran, pernikahan dan juga kematian. Semuanya memegang peranan 
penting dan juga memiliki tradisi yang amat banyak demi 3 hal itu.

Penemuan kertas membuat suatu dobrakan baru dalam budaya Tionghoa tentunya 
selain hal itu adalah kemajuan lain disegala bidang yang dikarenakan dengan 
penemuan kertas itu.

Seiring dengan konsep Mo Zi tentang dewa dewi serta kematian dan para setan, 
maka kerajaan secara tidak langsung maupun langsung menggunakan konsep "alam" 
dewata dan alam setan untuk menjaga moralitas para pejabatnya, semacam kontrol 
sosial.
Mo Zi beranggapan bahwa ritual dan segala konsep dewa dan setan merupakan suatu 
kontrol sosial masyrakat dan para pejabat termasuk raja itu sendiri. Jauh 
sebelum kertas ditemukan, para raja dianjurkan oleh Kong Zi untuk melakukan 
upacara fengshan, dimana salah satu yang melakukannya adalah Qin Sihuang. 
Tujuannya juga adalah kontrol dan pertanggungjawaban kaisar terhadap para 
leluhur terutama Guishen yang bermukim di gunung Taishan.

Dengan ditemukannya kertas, maka terjadi perubahan besar terutama untuk kontrol 
sosial dan dalam banyak ritual lainnya. Pada masa dinasti Zhou sudah ada 
penghormatan kepada Cheng Huang atau dewa kota tapi dimasa dinasti utara 
selatan, penghormatan itu lebih meluas lagi. Hingga pada masa dinasti Qing juga 
para pejabat kota harus menghormat Cheng Huang.
Sejak dinasti Tang, Cheng Huang dipercaya adalah dewa kota dan merupakan dewa 
penguasa kematian, setiap orang yang meninggal harus menghadap kepada Cheng 
Huang. Para pejabat kota wajib memberikan 2 buah laporan, yang satu diberikan 
kepada pemerintah pusat dan satunya dibakar di kuil Cheng Huang sebagai 
pertanggungjawaban pejabat kota kepada dewa Pelindung Kota yang merupakan juga 
dewa kematian.

Bakar-bakaran kertas sebagai wujud laporan akhirnya berkembang dibanyak ritual, 
misalnya pada saat orang guiyi atau tisarana baik Buddhism maupun Taoism, 
biasanya akan dibakar shu wen atau surat doa itu. Jadi mereka percaya dengan 
membakar itu artinya mengirimkan surat tersebut kepada mahluk-mahluk adi 
kodrati.
Buddhism Mahayana Tiongkok dan Taoism pasti menggunakan cara membakar kertas 
sebagai simbol mengirimkan doa mereka.
Hal yang mirip tapi berbeda adalah Tembok Ratapan Yerusalem, dimana banyak 
orang Yahudi mengirimkan suratnya kepada Tuhan mereka dengan menyelipkan kertas 
doa atau permohonan di celah-celah tembok mereka.
Doa permohonan juga digunakan seperti membakar kertas Wang Sheng untuk yang 
meninggal atau juga Shou Sheng kertas untuk yang masih hidup.

Penggunaan kertas sembahyang atau kertas gincoa dan kimcoa yang umum digunakan 
o

[budaya_tionghua] KOSMOLOGI TIONGKOK

2009-12-24 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sebenarnya saya amat sangat malas menuliskan tentang kosmologi Tiongkok dan 
kaitannya dalam banyak hal, seperti misalnya berkaitan dengan pembuatan mandala 
atau altar, sistem penghitungan nasib, pengobatan Tiongkok, sistem ilmu bentuk, 
kesehatan, filsafat, agama, kebudayaan, festival, bahkan dalam prinsip chinese 
mediumship serta divination, pembuatan fu ( cat: kertas jimat ) juga tidak akan 
luput dari hal ini, dan masih banyak hal lainnya yang dipengaruhi oleh 
kosmologi Tiongkok ini. 

Kosmologi Tiongkok dapat dijabarkan dari angka 0 sampai dengan 9, dimana 
kemudian dari penjabaran angka-angka itu berkembang menjadi dasar dalam melihat 
alam semesta yang lebih luas lagi, seperti unsur ruang dan waktu dalam ganzhi, 
28 xingxiu, 36 langit, 72 bumi dan sebagainya. Prinsip ini dijabarkan tidak 
dalam waktu singkat, melainkan melalui proses ribuan tahun, mempengaruhi pula 
aliran filsafat Tiongkok seperti aliran Bingjia, Fa jia, Yin Yang jia dan 
lain-lain.
Termasuk dalam kita bersikap sehari-hari juga tidak akan luput dari penjabaran 
hal-hal ini. Yang mana penjabaran dari para leluhur kita itu membawakan suatu 
perubahan besar pada peradaban Eropa, terutama ketika orang Eropa membawa 
kitab-kitab itu dan menterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Perancis dan Jerman.

Jadi suatu agama dari yang lahir dan tumbuh berkembang atau juga masuk dan 
berkembang di Tiongkok tidak akan luput dari pengaruh ini.  Pengertian 
kosmologi ini yang sebenarnya diajarkan melalui simbol dan ditata di meja 
altar. Ruist dan Taoist serta Buddha Mahayana Tiongkok pada saat menata altar, 
tanpa disadari sudah diajarkan konsep kosmologi Tiongkok ini, dan itu disebut 
pengajaran tanpa kata. 

Kita mulai dari :
Wuji atau 0
Taiji atau 1
Liang Yi atau 2
San Cai atau 3
Sixiang atau 4
Wuxing atau 5
Liu He atau 6
Qici atau 7
Bagua atau 8
Jiu Gong atau 9

Penataan altar walau tidak meliputi semuanya tapi pada dasarnya meliputi Taiji, 
LiangYi, San Cai, Sixiang dan Wuxing. Terkadang sampai pada Liu He atau Jiu 
Gong.
Dimoment tertentu digunakan konsep ruang dan waktu yaitu tiangan dan dizhi 
yaitu 10 dan 12. 10 makanan kering dan 12 makanan manis merupakan lambang dari 
ruang dan waktu. 

Jadi adalah salah jika beranggapan altar dan persembahan adalah untuk para 
dewa. Misalnya buah, yang sebenarnya harus 5 macam warna buah, sebenarnya buah 
itu bukanlah persembahan untuk para dewa tapi melambangkan 5 unsur.
Penyajian teh dan arak atau terkadang air putih dan air teh adalah perlambang 
dari Yin Yang itu sendiri.

Kiri dalam filsafat Tiongkok artinya adalah YANG dan bersifat kebajikan, jadi 
dengan menancapkan dupa dengan tangan kiri di hiolo atau pendupaan yang 
memiliki makna bumi, artinya kita menancapkan kebajikan di bumi ini dan asap 
wanginya yang melambangkan kebajikan akan meliputi langit dan bumi. Kiri tubuh 
dalam Chinese medicine juga merupakan unsur Yang, para praktisi Qi aliran 
neidan juga akan bisa merasakan perbedaan suhu tubuh, serta mengalirkan 2 jenis 
Qi melalui 2 bagian tubuh. Yu zhang ( cat: sekarang disebut shou xiang ) atau 
palmistry Tiongkok mengenal prinsip pria kiri dan wanita kanan.
Dalam kosmologi arah, kiri adalah qing long atau lambang kehidupan.
Atau ilmu lima petir yang digunakan oleh aliran Shen Xiao dan semua aliran 
lainnya mengandung konsep 5 unsur.

Contoh lain adalah konsep san cai dan jiugong dalam pembuatan fu, jelas ada 
pengaruhnya, walau tidak semua fu memiliki kateristik yang saya sebutkan tapi 
secara umum 90 % fu yang kita lihat memiliki hal itu.

Hal lainnya adalah bentuk bangunan kelenteng yang memiliki konsep-konsep 
filsafat, dari asas keseimbangan dalam aula hingga konsep-konsep struktur 
bangunan dan posisi-posisinya.

Sedikit penjelasan ini semoga membuka wawasan dan ritual orang Tionghoa 
bukanlah sekedar ritual untuk para dewa yang hanya pakai kata niat dan 
ketulusan serta tidak memahami arti tangan kiri, jadi mentertawakan.



Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?

2009-12-22 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Zhou,

jika melihat keseluruhan kesaksian memang ada tujuan menaikkan daya jual. Tapi 
pernyataannya tentang Taiwan merdeka membuat saya miris.

Mungkinkah ada tujuan politik terselubung ? Jika Aixin Jueluo Chuandao Zhiming 
爱新觉罗川岛志明 yang berasal 
dari Taiwan datang ke Indonesia dan mengendap-endap mencari dukungan untuk 
kemerdekaan Manchuria, bisa jadi ada kemungkinan seperti itu.
Nama lain Chuandao Zhiming adalah Wei Zhiming 魏志明, mantan 
anggota dinas rahasia Taiwan. Ingat kata chuandao atau Kawashima ini dikaitkan 
dengan seseorang yaitu Chuandao Fangzi.
Ia mengatakan dirinya adalah mentri dalam negri dari pemerintahan pengasingan 
Manchuria. Mungkin untuk masalah ini, sdr.Zhou, sdr.Huang, Liang laoqianbei dan 
rekan-rekan lain di milist ini bisa memberikan penjelasan lainnya.

Tapi seandainya Zhiming datang ke Indonesia juga pasti akan tertawa melihat 
pernyataan atau kesaksian dari sdr.Roni Kansil.
Pertama adalah mukanya yang tidak ada ciri khas etnis Manzhu kemudian klaimnya 
tentang hak atas kerajaan Qing amat sangat mentah.
Saya sudah mendengar semua kesaksian, melihat foto yang diforward juga beberapa 
keterangan dari kawan-kawan disini melalui japri, bisa saya simpulkan orang 
tersebut mencari sensasi.

Terlepas masalah sensasi, apakah ada kemungkinan mengandung unsur politik ? 
Tapi sepanjang yang saya tahu, mayoritas clan Aixin Jueluo tidak memikirkan 
tentang kemerdekaan Manchuria atau juga mengklaim hak atas dinasti Qing. Mereka 
menyadari bahwa peralihan dinasti dalam sejarah Tiongkok adalah hal yang lumrah 
dan mereka tidak diburu atau dibantai seperti cerita-cerita silat.



Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Setelah melihat di video dia memberi kesaksian di gereja, jadi terang 
> benderanglah motifnya: menaikkan daya jual! Jika keturunan raja memberi 
> kesaksian, yg datang akan lebih ramai.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: agoeng_...@...
> Date: Wed, 23 Dec 2009 02:58:40 
> To: 
> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang 
> Xu ?
> 
> Dari awal juga dah ketebak motifnya apa. Sama waktu jualan dukun tobat yg 
> skrg udah ga laku, dukun antah berantah dr mana dibilang paling terkenal n no 
> 1 di indo skrg tobat, yg ada malah dikerjain dukun beneran kan. Skrg pake 
> royal blood untuk entertaining abis ini klo oerlu zombie qin shi huang 
> dibilang tobat biar laku tuh jualan. Ampun dah.
> -Original Message-
> From: "east_road" 
> Date: Wed, 23 Dec 2009 02:36:34 
> To: 
> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?
> 
> saya bingung itu orang yang mengaku cicit kaisar itu sebenarnya motifnya itu 
> untuk apa ?. Hanya mengangung angungkan agamanya dan kepercayaannnya secara 
> berlebihan, sambil meghina hina budaya orang lain, tujuannya apa  (uang) kah, 
> demi uang komine gereja anda kah ?. Jujur saja saya kecewa dengan dia. Saya 
> menasehati si cicit kaisar lewat milis ini buat apa anda berbohong ?, membuat 
> kesaksian palsu, sama saja seperti Petrus menyangkal Yesus sebanyak 3 kali, 
> selain itu.
> 
> Anda mengagung agungkan leluhur anda, tapi anda tidak mengagungkan diri anda 
> sendiri, Prestasi anda sendiri apa ?,hanya meminjam nama leluhur buat harga 
> diri anda, bagi orang tionghoa itu memalukan. Bagi orang tionghoa lebih 
> bangga memiliki prestasi sendiri daripada meminjam nama leluhur.
> 
> THK
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hung wicaksana  wrote:
> >
> > Semua agama mengajarkan baik, termasuk tidak boleh berbohong atau penipu, 
> > seandainya yang di bantah teman teman ini benar, maka berapa berat dosa si 
> > cicit pengaku keturunan PU YI itu , karena telah menipu dan berbohong dalam 
> > kesaksian yang dia berikan, tempat dia menipu dan berbohong dilakukan di 
> > rumah Tuhan lagi, dan di depan salib Yesus Kristus, wah, wah, wah, moga 
> > moga sicicit itu tidak berbohong dan menipu
> > 
> > --- Pada Rab, 23/12/09, jinqiang.huang  menulis:
> > 
> > Dari: jinqiang.huang 
> > Judul: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?
> > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Tanggal: Rabu, 23 Desember, 2009, 1:22 AM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> > 
> >   
> >   
>



[budaya_tionghua] Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?

2009-12-21 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,

pada tanggal 20 kemarin milis ini mengadakan gathering dan konon mengundang 
orang yang mengaku cicit kaisar Guang Xu, bisa diceritakan apa yang dibahas ? 
Atau apa saja kegiatan acara gathering tersebut ?

Menurut saya membahas hal itu lebih menarik dibanding membahas gereja yang 
dibakar.



Hormat saya,



Xuan Tong





[budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-21 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Ikkyo sensei,

mohon pengertian anda, milist ini membahas budaya Tionghoa, bukan masalah 
gereja yang dilarang atau pembakaran gereja.

Ada satu nama yang mirip dengan anda dan juga dapat menjadi sensei yaitu Ikkyu 
san si rahib cilik yang nan bijak.



Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ikkyosensei_ym"  
wrote:
>
> Dear Agoeng,
> Saya tidak sedang mendukung pembakaran/pelarangan pendirian gereja. Tapi, 
> dirikanlah dengan melewati segala aturan (baik hukum maupun norma masyarakat 
> sekitar).
> Jika anda perhatikan, bukankah yang merobohkan gereja tersebut adalah 
> masyarakat sekitar? Ya berarti pendirian tersebut terlalu ngebet, hingga 
> melukai harga diri serta norma2 masyarakat tersebut.
> Sejarah bangsa ini toleran terhadap agama baru yang masuk secara sopan dan 
> smoothing. Seperti anda bilang sendiri, masalah ribut2 pembakaran rumah 
> ibadah, terjadi serunya ya di hari2 ini. Dan, yang khas adalah pembakaran 
> gereja yang baru. Bukan GKJW atau HKBP atau GKJMB, dll.
> 
> Salam,
> 
> Chen Gui Xin
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
> >
> > Gak begitu jugalah, nenek moyang bangsa ini sangat toleransi terhadap agama 
> > baru dengan berbagai pernik2nya. Coba klo nenek moyang larang pendirian 
> > candi hindu n buddha, trus kerajaan hindu buddha larang mesjid dibangun, 
> > gereja waktu jaman belanda juga dilarang dibangun, klenteng2 juga dilarang. 
> > Kira2 kayak apa jadinya skrg ini yah. Tp yah harusnya pihak yg skrg 
> > mayoritas inget juga klo dulu benih mereka juga dilindungi dan dikasih 
> > kesempatan hidup makanya bisa sebesar ini, jgn udah besar larang2 yg laen. 
> > -Original Message-
> > From: "ikkyosensei_ym" 
> > Date: Mon, 21 Dec 2009 08:19:41 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
> > paling berbahaya. OOT
> > 
> > Dear Danarhadi:
> > 
> > Dan juga, tidak perlu ngebet membangun gereja di sebuah lingkungan yang 
> > jelas mayoritas adalah muslim.
> > 
> > Gak suka dengan agama Islam, kenapa harus dikristenkan? Bisa jadi ditimpuk 
> > adalah peringatan pertama (bukan terakhir)... setelah berkali2 dilakukan 
> > pelanggaran ijin lingkungan.
> > 
> > Dan, jika tidak cocok/benci dengan sebuah budaya, kenapa harus dikotbahkan 
> > di dalam kebaktian?
> > 
> > Saya kira, introspeksi berkenaan ketulusan alasan pembangunan suatu gedung 
> > ibadah di sebuah lokasi ... perlu dikaji ulang secara internal.
> > 
> > 
> > Salam,
> > 
> > Chen Gui Xin
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "danarhadi2000"  
> > wrote:
> > >
> > > Dan.. agar tiap umat urus agama masing masing. Kalau non Kristen gak usah 
> > > melempari gereja dengan batu dan mau membakarnya, seperti di Bekasi dan 
> > > Temanggung..
> > > 
> > > Nggak suka agama lain OK OK lahhh.. tapi jangan timpukin dong... mentang 
> > > mentang kita kaya kerikil..
> > > 
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "M. Huda"  wrote:
> > > >
> > > > Maaf ikutan, tapi saya setuju berat!
> > > > 
> > > > Saya sudah muak segala bentuk ekstrimisme, islam, sunni, shia, kristen, 
> > > > katolik, yahudi, demokrasi, komunis, sosialis, kapitalis, fasis, arab, 
> > > > tionghoa. Beberapa waktu terakhir ini saya berusaha mengenal para 
> > > > ekstrimis dari berbagai agama, etnis, budaya dan ideologi dan hanya 
> > > > satu yang saya dapatkan dari mereka semua, mereka orang gila. Saya 
> > > > setuju pemisahan agama dengan politik.
> > > > God bless you, sir.
> > > > 
> > > > -=   M. Huda=-
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > >
> > > > From: liang u 
> > > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > > Sent: Sat, 19 December, 2009 19:30:48
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
> > > > paling berbahaya. OOT
> > > > 
> > > >   
> > > > Extrimisme bukan saja dalam politik, dalam politik abad lalu kita 
> > > > melihat extrimisme Hitler, Jepang dan Italia dengan fasismenya. 
> > > > Extrimisme zaman Jiang Qing dan kelompok 4 nya di Tiongkok, ekstrimisme 
> > > > di Kamboja zaman Pol Pot, ekstrimisme zaman orda Baru di Indonesia dan 
> > > > lainnya. Berapa puluh juta jiwa melayang akibat ekstrimisme ini. Orang 
> > > > Jerman yang membasmi Jahudi, orng Jepang yang membantai orang Tiongkok, 
> > > > rezim Orba yang membantai jutaan orang yang dituduh komunis dan 
> > > > Tionghoa dsb tidak ada hentinya.  Semua akarnya adalah ekstrimisme, 
> > > > menganggap sesuatu yang mutlak dan tak dapat dibantah.
> > > > Extrimisme bisa juga muncul dalam agama. Mulai abad yang lalu 
> > > > ektrimisme Islam mulai mendapat kekuatan di Indonesia, pasukan DI-TII 
> > > > yang tiap hari membakar kampung membakar manusia dan menyembelih semua 
> > > > yang bisa ditangkap. Jam 4 sore, orang sudah tak ada yang berani 
> > > > meninggalkan Bandung pergi ke Purwakarta, karena pasti nyawa akan 
> > > > hilang di jalan.
> > > > Gerakan ini akhirnya berhasi

Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture

2009-12-21 Terurut Topik perfect_harmony2000
hadap kebudayaan/kepercayaan lain.
> 
> Lebih diperparah lagi dengan arogansi kesukuan mereka. Merasa diri sebagai 
> kulit putih yang lebih berbudaya dan lebih cerdas sehingga berusaha mengentas 
> orang hitam, kuning dan merah dari "kebudayaan barbar" mereka. Maka hasilnya 
> ya seperti yg kita baca dalam buku-buku sejarah.
> 
> Tetapi semua fakta sejarah diatas, apa lantas dapat menjadi dasar pembenaran 
> bahwa kekristenan selalu anti budaya 'asing' (note: 'asing' dilihat dari 
> kacamata mereka)?
> 
> Tentang topik hio/dupa, saya setuju dengan anda. Keblinger kalau mengatakan 
> 'hio/dupa' tidak ada dalam tradisi kristen. Sayangnya, penggunaan hio/dupa 
> dalam ritual ibadah umumnya diceritakan dalam perjanjian lama (seperti yg 
> sampean tahu juga, perjanjian lama banyak bias pada kebudayaan yahudi). 
> Sementara perjanjian lama, kadang-kadang diperlakukan bak anak tiri bagi 
> golongan tertentu.
> 
> Tentang penyerapan budaya pagan oleh kekristenan. Anda betul. Perayaan natal 
> salah satunya. Hanya saja, yg saya pahami, kekristenan 'memperbarui' 
> pemaknaan perayaan tersebut (dari menyembah matahari menjadi memperingati 
> kelahiran juru selamat). 
> 
> Tentu mereka punya banyak alasan untuk menyerap budaya (bukan kepercayaan) 
> pagan tersebut. Hanya saya saja yang bodoh yang tidak belajar sejarah dengan 
> baik. Oleh karena itu, maafkan saya, kalau saya harus mengambil posisi 
> menjadi pendengar wejangan anda atau Robby san :).
> 
> salam,
> jimmy
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
>  wrote:
> >
> > Sdr.Tanaya,
> > 
> > yang benar adalah arogansi kultural yang melekat di kalangan Kristiani, dan 
> > itu sudah berlangsung sejak gereja purba.
> > 
> > Agama Kristen purba ditekan oleh pemerintah Roma karena tidak adanya 
> > toleransi terhadap agama lain, selalu mensetankan agama lain, sedangkan 
> > Roma termasuk negara yang mentolerir agama lain kecuali agama Kristen dan 
> > Druid.
> > 
> > Dalam sejarah agama Kristen yang harus kita lihat dengan kacamata netral, 
> > Constantine mengadopsi agama Kristen karena diperlukan satu kesamaan paham 
> > dalam mempersatukan. Konsep bi'dah juga dibuat secara terinci oleh uskup 
> > Meletius yang mana menjadi salah satu patokan dalam menilai terhadap yang 
> > lain. Salah satu akibatnya adalah nasib buruk menimpa terhadap paham Homoi 
> > Ousion.
> > 
> > Memasuki abad ke 17, dimana Tiongkok mulai terpuruk dan disaat Eropa mulai 
> > bangkit dari keterpurukan selama berabad-abad, arogansi kultural mereka 
> > juga mereka perlihatkan terhadap Tiongkok. Dan arogansi kultural juga 
> > mereka perlihatkan terhadap kultur-kultur yang lain.
> > 
> > Padahal dalam sejarah perkembangan agama Kristiani, mereka juga menyerap 
> > banyak kultur-kultur bangsa Eropa pada jaman dahulunya.
> > Kristen Protestan yang belakangan lahir, tidak menyerap kultur-kultur 
> > budaya lama seperti yang dilakukan oleh Kristen Katolik.
> > 
> > Kembali kepada masalah yang menimpa terhadap budaya Tionghoa, seperti 
> > penggunaan hio atau dupa, yang dikatakan beberapa rekan tidak dikenal dalam 
> > tradisi Kristen, bisa saya tanya tradisi Kristen yang mana ?
> > Jika ingin menggunakan tradisi Kristen, lebih baik gunakan tradisi Kristen 
> > purba yang dituangkan dalam Alkitab tentang penguburan misalnya. Jadi 
> > anda-anda yang beranggapan tradisi Kristen adalah baik dan sesuai 
> > Alkitabiah, maka anda harus menguburkan dalam gua dan dibungkus kain kafan 
> > yang ditaburi rempah-rempah serta wewangian.
> > 
> > Mengingat hari Natal sudah dekat, ini bukanlah perayaan sesuai dengan 
> > tradisi Kristiani tapi perayaan dewa Mitra juga perayaan winter solistice 
> > yang dilakukan oleh kaum Pagan sejak jaman dahulu.
> > Apakah anda menyadari bahwa tradisi Natal adalah tradisi bangsa Eropa 
> > sebelum Kristiani benar-benar berkembang luas di Eropa ?
> > 
> > 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > 
> > Xuan Tong
>




Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture

2009-12-21 Terurut Topik perfect_harmony2000
liknya). Alih-alih 'membela budaya' bisa jadi tindakan mereka 
> (sadar/tidak sadar) malah kontraproduktif.
> 
> 
> salam,
> jimmy
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, julia tamara sari  
> wrote:
> >
> > Kepada saudara harmony dan Xuan Tong, 
> > 
> > --- Pada Ming, 20/12/09, perfect_harmony2000  menulis:
> > 
> > Sdri.Julia,
> > 
> > mohon tanya ayat mana dalam Injil yang melarang orang Tionghoa untuk 
> > memegang dupa ?
> > Dan juga aliran Kristen yang mana yang melarang ?
> > Harap tanyakan kepada PGTI.
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Xuan Tong
>




Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture

2009-12-20 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Julia,

mohon tanya ayat mana dalam Injil yang melarang orang Tionghoa untuk memegang 
dupa ?
Dan juga aliran Kristen yang mana yang melarang ?
Harap tanyakan kepada PGTI.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, julia tamara sari  
wrote:
>
> "Saya tahu bahwa seorang Tionghoa kristen tidak diijinkan lagi memegang hio.. 
> Tapi, kenapa tidak anda jelaskan di sini sekalian, bagaimana pandangan yang 
> diajarkan dalam kristen terhadap hio, sehingga tidak boleh dipegang oleh 
> seorang Tionghoa?"
>  
> Saudara yang terhormat, jika Anda menanyakan bagaimana pandangan Kristen 
> terhadap hio, mungkin saya tidak bisa menjelaskannya dengan gaya yang 
> canggih seperti yang biasa digunakan rohaniwan2. Namun dari apa yang selama 
> ini saya pelajari mengenai kepercayaan saya, ada perbedaan dalam konsep 
> kematian yang diajarkan oleh orang Kristen dan Kong hu chu (agama 
> yang menggunakan hio dalam ritual keagamaan). Saya yakin konsep setiap 
> agama juga berbeda-beda dalam menjalani setiap ritual keagaman, termasuk 
> mengenai kematian. Saya tidak berhak menyalahkan atau membenarkan apakah 
> seseorang boleh memegang hio atau tidak. Namun di agama Kristen memang tidak 
> diperbolehkan karena tidak sesuai dengan ajaran Tuhan. Dalam memandang 
> persoalan ini, saya berharap, seperti yang dikatakan pak Lim, perbedaan kecil 
> ini tidak perlu terlalu dibesar-besarkan. Dengan sedikit rasa toleransi saya 
> yakin bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik. 
>  
> nb : Jika anda masih penasaran mengenai konsep hio tersebut, saran saya 
> adalah anda menghubungi PGTI (Persatuan Gereja Tionghoa Indonesia). Mungkin 
> mereka bisa memberikan jawaban yang lebih canggih dan banyak mengandung 
> doktrin ajaran Kristen.
>  
> "Jujur jawablah 3 kali demi nama Yesusmu. Benarkah anda tidak pernah 
> mendengar budaya Tionghoa dibuat bahan tertawaan di gereja kristen?"
> 
> Pertama, saya tidak pernah menyebut nama Tuhan saya dengan 
> sembarangan. Kedua, menurut saya ini adalah forum sosial dan bukan forum 
> keagamaan, jadi saya rasa saya tidak perlu menyebut nama siapa pun termasuk 
> nama anda, hehehe...
>  
> Nah, mengenai pertanyaan anda yang satu ini. Apakah saya pernah mendengar 
> atau tidak? Memang ada dan saya yakin 100% di agama apapun pasti ada 
> tertawaan mengenai agama dan budaya lain. Tapi jujur saja saya tidak pernah 
> ingat apa persisnya 'tertawaan' atau 'joke' tersebut karena saya tidak pernah 
> menanggapinya. Why? Karena saya tidak pernah setuju pada orang yang menghina 
> orang lain dalam bentuk apapun. 
>  
> Secara moral dan etika dalam hidup bermasyarakat, orang2 yang telah menghina 
> atau menjadikan sebuah agama dan budaya sebagai bahan tertawaan, adalah 
> perbuatan yang paling hina. Jika kita melakukan hal tersebut, bukankah itu 
> artinya kita merasa diri kita paling benar, paling sempurna di dunia ini? 
> Kalau begitu apa bedanya dengan bersikap sombong dan tinggi hati? 
>  
> Ironisnya, penghinaan semacam itu sering kali dilakukan guru-guru agama, baik 
> mereka sadari atau tidak. Namun perlu Anda pahami bahwa saya memeluk suatu 
> agama karena ajarannya dan bukan karena orang-orangnya. Saya bukan pengikut 
> seseorang (pendeta, ustad, atau guru-guru ajama) karena apa yang diucapkan 
> oleh orang tersebut. Saya menjadi kristen karena saya memilih untuk percaya 
> pada ajaran kristen dan bukan karena apa yang dilakukan atau diucapkan oleh 
> orang Kristen. 
>  
> Saya tahu tidak ada orang yang seratus persen sempurna dan agama atau suatu 
> budaya tertentu tidak bukan jaminan bahwa sikap dan tingkah laku manusia 
> akan sempurna. Jadi, menurut saya Anda jangan terlalu cepat men-judge 
> bahwa hanya agama Kristen saja yang menertawakan budaya Tionghoa. Apakah 
> anda pernah berpikir bahwa di luar sana juga ada yang menertawakan ajaran 
> Kristen? 
>  
> "Saya pikir, anda menganggap permasalahan ini hanya urusan kecil, karena 
> tidak menyentuh sesuatu yang anda anggap berharga. Buat saya, Budaya Tionghoa 
> sangatlah berharga."
>  
> Setuju banget, my man! Sebagai orang Tionghoa, saya sangat-1000x menyukai 
> budaya Tionghoa. Budaya Tionghoa amatlah berharga, kaya, dan wow!, saya 
> tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk menggambarkannya.
>  
> Tapi sejujurnya, saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'tidak 
> menyentuh sesuatu yang anda anggap berharga'. Apakah maksudnya 'keimanan' 
> saya? Well, kalau memang sudah bersinggungan yang paling mungkin yang akan 
> saya lakukan adalah memilah-milah terlebih dahulu, apakah saya akan tetap 
> melakukan atau tidak melakukan budaya tersebut. Lalu apa yang 
> saya jadikan acuannya? Tentu saja ajaran agama yang saya anut. Namun, Anda 
> perlu ketahui, hasil dari pemilahan saya ini tidak bisa saya paksakan pada 
> orang lain apalagi saya gunakan untuk menghakimi seseorang. Karena, kembali 
> lagi, itu adalah hak setiap orang untuk mengambil sikap dalam menghadapi 
> sesuatu. 
> Â

[budaya_tionghua] Re: Shi Djin Koei, Fact or Fiction ? KingHian KEOK no.3

2008-11-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
sdr.Njoo,

ternyata anda searching dan mendapatkan CHF, perlu saya beritahu bahwa
general Zhao Yun tinggal di Singapore.
Dan diantara mereka ada beberapa berasal dari Taiwan, seperti Liang
JieMing. Kapasitas mereka juga bukanlah sebagai peneliti tapi sebagai
pengamat, sama seperti saya. Mereka adalah orang yang hobby sejarah
juga. Tulisan anda mengenai Sie DjinKoei akan ditertawakan oleh mereka
semua. Nanti jika jadi pada bulan Desember saya akan ke Singapore
untuk bersama-sama beberapa rekan dari sana mengamati dan meneliti
budaya orang Chinese di Penang. Akan saya sampaikan bahwa ada orang
yang mengatakan bahwa Sie DjienKoei adalah fiktif dan Xue Rengui
adalah tokoh real. Coba lihat apakah Zhao Jiangjun akan tertawa
terbahak-bahak atau tidak ?

Anda berulangkali menulis masalah Yin Yang dan sebagainya. Anda
sendiri tidak tahu bahwa Taiji Tu atau gambar Taiji yang sekarang ini
dibuat oleh Zhou DunYi.
Apa yang keok ? Anda sendiri YANG TIDAK MAU MENGAKU SALAH.
Sedangkan korelasi antara Confuciusm dengan Yi Jing sudah jelas dan
diakui oleh para sejarahwan, anda sendiri yang mengambil kesimpulan
bahwa Yin Yang berasal dari Taoism. Baca lagi postingan anda
sebelumnya.

Mengenai Sie DjinKoei, saya ada buku yang berjudul 薛仁贵征东 Xue Rengui
zheng dong atau dalam bahasa Indonesia berjudul Sie DjinKoei Tjeng
Tang.
Dan semua yang mengerti bahasa Mandarin akan mengerti bahwa itu adalah
roman sejarah, bukan fakta sejarah. Judul lainnya adalah 说唐薛家府传.
Jika anda membaca dengan teliti cerita Sie DjinKoei TjengTang,
terlihat bahwa pengarangnya yang bermarga Zhao ( CMIIW) memiliki
kebencian terhadap orang yang bermarga Zhang. Dimana dalam cerita itu
pejabat yang bernama Zhang ShiGui 张士贵 yang begitu iri kepada Xue
Rengui. Coba anda baca lagi dan cari tahu kenapa pengarangnya memiliki
kebencian terhadap yang bermarga Zhang itu. Bukankah anda maunya
meneliti dengan detail ? Silahkan saja.

Anda pernah membaca tulisan saya mengenai dikuburnya para pelajar
Confuciusm di masa dinasti Qin ? Coba baca terlebih dahulu sebelum
menJUDGE seseorang dengan kata-kata kasar.

Semua yang mempelajari sejarah juga paham bahwa 25 catatan sejarah itu
hanya catatan sejarah, bias atau tidak itu tergantung mereka yang
mempelajari ilmu sejarah. Perlu saya beritahu bahwa hampir mayoritas
buku-buku mengenai Sinologi dalam bahasa non Chinese adalah produk
dari Fairbank Institute dan biasnya mereka juga terlihat. Buku itu
juga sempat digunakan di Taiwan.
Sama pula biasnya sejarahwan barat mengenai para boxer dalam kasus
Yihe Tuan.
Selain membaca buku sejarah seperti misalnya Sanguo Zhi, pasti akan
dibantu dengan ShiShuo XinYu untuk perbandingan.

ZhuoZhuan, GuoYu memang merupakan catatan sejarah yang dijadikan salah
satu acuan penelitian sejarah.
Qin ShiHuang adalah kaisar pertama yang menyatukan seluruh daratan
Tiongkok dan membuat standarisasi, tapi tindakannya diluar
keberhasilannya juga membuat rakyat muak. Ini sesuai dengan falsafah
pemerintahan bahwa menata negara adalah dengan kebajikan bukan dengan
kekerasan, semua yang bersifat kekerasan tidak akan membuat rakyat
tunduk.
Anda jangan selalu melihat sisi positifnya, tahukah anda bahwa istana
E Fang itu merupakan istana tempat Qin ShiHuang menyimpan puluhan ribu
wanita ?
Program reformasi yang dicanangkan oleh Shang Yang yang salah satunya
juga mengerem pengeluaran negara yang bersifat penghamburan dilanggar
oleh Ying Zheng. Ini juga salah satu kejatuhan dinasti Qin. Reformasi
yang diterapkan itu adalah reformasi dari aliran Fa atau Legalism dan
guru besar Legalism yaitu Xun Zi menyatakan bahwa ia merupakan
pengikut dari Confuciusm.
Jangan hanya melihat kejadian itu dengan satu sisi. Belum lagi
kerasnya aturan yang mencekik rakyat, sehingga pada jaman awal Han,
Liu Bang mengeluarkan aturan yang disebut 约法三章 yang meringankan beban
rakyat. Dan juga sebenarnya yang berjasa besar adalah Sui YangDi 隋炀帝
yang mempersatukan daratan Tiongkok ketika terpecah-pecah dan membuat
Grand Canal, tapi ia juga digulingkan oleh Li Yuan 李渊, dimana
kondisinya kurang lebih sama seperti Liu Bang menjatuhkan dinasti Qin.
Dan tahukah anda bahwa dinasti Han yang menyatakan menyerap Confuciusm
juga ternyata menerapkan aliran Legalism bahkan hingga abad 20. Jika
anda tahu, pasti anda mengatakan hal itu.

Diskusi yang dilakukan adalah tidak menyinggung sejarah, tapi anda
sendiri menyinggungnya. Baik sekarang saya tanya apakah yang anda
tuliskan "Junzi 君子" (gentlemen) dan/atau
> 'Renren 仁人" (man of benevolence) itu sudah ketinggalan jaman ? Baiklah coba 
> kita berpikir kekalahan Bill Clinton salah satu penyebabnya adalah affairnya 
> dengan Monica Lewinsky. Kekalahan Mc Cain yang dikaitkan dengan Bush, dimana 
> Bush itu bukan gentlemen dengan berbohong mengenai Irak dan lain sebagainya. 
> Sebagai pemimpin harus memiliki renren yang artinya adalah hati yang welas 
> asih, berempati pada rakyat yang susah, bersifat penolong terhadap rakyatnya 
> yang menderita. Jadi kejadian seperti yang dialami oleh George Bush oleh 
> reaksi

[budaya_tionghua] Fwd: Untuk KingHian dan Xuantong

2008-11-05 Terurut Topik perfect_harmony2000



-- Forwarded message --
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Oct 31, 10:33 am
Subject: Untuk KingHian dan Xuantong
To: komunitas-tionghoa


Sdr.Njoo,

On 29 Okt, 03:47, "haoliong njoo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Sdr King Hian dan sdr Xuantong yang budiman,

> Ini jawaban saya buat SEMUA komentar dari KingHian dan Xuantong
> mengenai Confucius.  Saya kira usul KingHian untuk membuka pokok
> perdebatan yang baru, seperti misalnya tentang Zeng He, tidak ada
> manfaatnya, sebab perdebatan yang lama saja belum selesai, yaitu
> tentang symbol Yin-Yang dan tokoh fiktif Sie Djin Koei.

> Tentang symbol Yin-Yang (Taijitu) menurut KingHian dan Xuantong
> asalnya dari Confucius.  Ini kesimpulan yang salah, sebab sudah saya
> BUKTIKAN dengan referensi, bahwa symbol Taijitu sudah dikenal orang
> JAUH2 sebelum Confucius lahir, yaitu dalam I-Ching (1700 BC) dan
> paling sedikit sejak Daoisme.  Dalam I-Ching symbol Yin-Yang
> diungkapkan dengan symbol garis yang terputus (--) dan garis yang
> tidak terputus (_).

Tolong buktikan bahwa saya menyatakan bahwa simbol Yin Yang berasal
dari Confucis ?
Anda sendiri harusnya tahu apa yang dimaksud 太极图atau gambar Taiji.
Jadi sekarang anda saya tuntut untuk membuktikan tulisan anda itu yang
menyatakan bahwa saya mengatakan bahwa YIN YANG berasal dari
Confucius.

> Saya kutip disini dari referensi saya yang sama yang telah saya
> berikan dalam tulisan yg lalu ([1]
> ):

> [In the I Ching, yin yang are represented by broken and solid lines:
> yang is solid (_) and yin is broken (--). These are then combined into
> trigrams, which are more yang or more yin depending on the number of
> broken and solid lines (e.g. ☰ is heavily yang, while ☷ is heavily
> yin)]

> Bahkan KingHian sendiri telah menunjukkan dalam referensi yang sama
> bahwa simbol Taijitu (sebagai bundaran yang terbagi menjadi dua
> daerah) itu jelas2 ditulis sebagai simbol dari Taoisme yang berasal
> dari Laozi (Lao Tzu) yang hidupnya sekitar 600 BC (referensi ([2]
> ).

> DUA2-nya, baik I-Ching maupun Laozu, jauh lebih tua daripada Konghucu
> (551-479 BC).  Jadi, menurut LOGIKA, adalah tidak mungkin bahwa
> Confucius yang menciptakan Taijitu.

Taijitu diciptakan oleh orang lain dan bukan oleh Confucius. Yang
menciptakannya bernama Zhou DunYi 周敦颐 pada masa dinasti Song.
Merupakan suatu cara memahami makna Taiji LiangYi 太极两仪,dimana
dimaksudkan bahwa Taiji mengandung Yin dan Yang kemudian ada
pergerakan sehingga menimbulkan YANG dan tiada pergerakan sehingga
melahirkan YIN. Keseimbangan ke dua sifat itu yang terutama. Yin Yang
itulah yang disebut Liang Yi.
Jika menggunakan kosmologiConfuciusm, Wuji = 0, Taiji =1, Liang Yi= 2
yaitu Yin dan Yang. Jika mengutip Daoism dalam kitab DaoDe Jing, Dao
melahirkan 1 ( yaitu Tai Ji ), 1 melahirkan 2 yaitu Yin dan Yang, 2
melahirkan 3 yaitu 3 keselarasan, 3 melahirkan semua mahluk.

Jadi logika anda dimana sekarang ini ?
Anda berpikir bahwa Taiji Tu adalah Yin dan Yang ?
Sudah paham apa yang dimaksud Taiji Tu ?

> Disini jelas sekali kesalahan KingHian dan Xuantong.  Anda berdua
> ternyata lemah sekali dalam logika.  Tentang DATA2 sejarah Tiongkok,
> memang anda berdua lebih tahu dari saya, sebab saya tidak bisa
> berbahasa Tionghoa.  Tetapi itu samasekali tidak berarti bahwa analisa
> KingHian dan Xuantong itu benar dan analisa saya salah.
> Benar-atau-salahnya sebuah analisa sejarah bukan hanya ditetapkan oleh
> FAKTA (yaitu data, dalam hal mana kita semua tidak salah, dan mudah
> dicari dari Internet), melainkan yang terlebih penting lagi adalah
> ANALISA menurut akal (reason) atau logika, dan filsafat.  Dalam hal
> ini ternyata analisa KingHian dan Xuantong (bahwa Taijitu itu berasal
> dari Confucius) sama sekali tidak masuk akal, jadi jelas2 KELIRU.  Ini
> kira2 sama halnya seperti Banjir Besar jaman Nabi Nuh (Noah).   Oleh
> kaum Kristen fundamentalis dianggap bersumber kepada Kitab Injil
> Perjanjian Lama.  Tetapi sejarah membuktikan bahwa kisah Nabi Nuh itu
> sudah ada sejak jaman Babylonia, yaitu dalam kitab Gilgamesh Epos yang
> ketemu dalam penggalian arkeologi di Irak.  Jadi kisah Nabi Nuh itu
> bukan monopoli bangsa/agama Yahudi.

Anda termasuk orang yang sombong sekali, saya berikan ujar dari Lun Yu
学而不思,则罔;思而不学,则殆 xue er bu si ze gang, si er bu xue ze dai.
Artinya adalah mereka yang belajar tidak berpikir akan tersesat,
mereka yang berpikir tanpa belajar tidak memahami.

Data di internet begitu banyaknya, ada yang benar dan juga ada yang
salah. Jika hanya menggunakan mesin pencari saja tentunya juga mudah
terjebak dalam banyak kesalahan.

> Dalam menganalisa sejarah, akal dan logika mengambil peranan yang
> tidak kurang pentingnya (disampingnya data2 sejarah yang benar,
> artinya harus bisa ditelusuri sampai dengan sumbernya, yang harus
> berupa barang yang konkrit, bukannya cerita roman) .  Meskipun data2
> -nya benar (itu tidak sulit, apalagi sekarang dengan adanya Internet)
> , an

[budaya_tionghua] Re: Untuk KingHian dan Xuantong

2008-10-31 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Njoo,




On 29 Okt, 03:47, "haoliong njoo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sdr King Hian dan sdr Xuantong yang budiman,
>
> Ini jawaban saya buat SEMUA komentar dari KingHian dan Xuantong
> mengenai Confucius.  Saya kira usul KingHian untuk membuka pokok
> perdebatan yang baru, seperti misalnya tentang Zeng He, tidak ada
> manfaatnya, sebab perdebatan yang lama saja belum selesai, yaitu
> tentang symbol Yin-Yang dan tokoh fiktif Sie Djin Koei.
>
> Tentang symbol Yin-Yang (Taijitu) menurut KingHian dan Xuantong
> asalnya dari Confucius.  Ini kesimpulan yang salah, sebab sudah saya
> BUKTIKAN dengan referensi, bahwa symbol Taijitu sudah dikenal orang
> JAUH2 sebelum Confucius lahir, yaitu dalam I-Ching (1700 BC) dan
> paling sedikit sejak Daoisme.  Dalam I-Ching symbol Yin-Yang
> diungkapkan dengan symbol garis yang terputus (--) dan garis yang
> tidak terputus (_).
>

Tolong buktikan bahwa saya menyatakan bahwa simbol Yin Yang berasal
dari Confucis ?
Anda sendiri harusnya tahu apa yang dimaksud 太极图atau gambar Taiji.
Jadi sekarang anda saya tuntut untuk membuktikan tulisan anda itu yang
menyatakan bahwa saya mengatakan bahwa YIN YANG berasal dari
Confucius.

> Saya kutip disini dari referensi saya yang sama yang telah saya
> berikan dalam tulisan yg lalu ([1]
> ):
>
> [In the I Ching, yin yang are represented by broken and solid lines:
> yang is solid (_) and yin is broken (--). These are then combined into
> trigrams, which are more yang or more yin depending on the number of
> broken and solid lines (e.g. ☰ is heavily yang, while ☷ is heavily
> yin)]
>
> Bahkan KingHian sendiri telah menunjukkan dalam referensi yang sama
> bahwa simbol Taijitu (sebagai bundaran yang terbagi menjadi dua
> daerah) itu jelas2 ditulis sebagai simbol dari Taoisme yang berasal
> dari Laozi (Lao Tzu) yang hidupnya sekitar 600 BC (referensi ([2]
> ).
>
> DUA2-nya, baik I-Ching maupun Laozu, jauh lebih tua daripada Konghucu
> (551-479 BC).  Jadi, menurut LOGIKA, adalah tidak mungkin bahwa
> Confucius yang menciptakan Taijitu.
>

Taijitu diciptakan oleh orang lain dan bukan oleh Confucius. Yang
menciptakannya bernama Zhou DunYi 周敦颐 pada masa dinasti Song.
Merupakan suatu cara memahami makna Taiji LiangYi 太极两仪,dimana
dimaksudkan bahwa Taiji mengandung Yin dan Yang kemudian ada
pergerakan sehingga menimbulkan YANG dan tiada pergerakan sehingga
melahirkan YIN. Keseimbangan ke dua sifat itu yang terutama. Yin Yang
itulah yang disebut Liang Yi.
Jika menggunakan kosmologiConfuciusm, Wuji = 0, Taiji =1, Liang Yi= 2
yaitu Yin dan Yang. Jika mengutip Daoism dalam kitab DaoDe Jing, Dao
melahirkan 1 ( yaitu Tai Ji ), 1 melahirkan 2 yaitu Yin dan Yang, 2
melahirkan 3 yaitu 3 keselarasan, 3 melahirkan semua mahluk.

Jadi logika anda dimana sekarang ini ?
Anda berpikir bahwa Taiji Tu adalah Yin dan Yang ?
Sudah paham apa yang dimaksud Taiji Tu ?

> Disini jelas sekali kesalahan KingHian dan Xuantong.  Anda berdua
> ternyata lemah sekali dalam logika.  Tentang DATA2 sejarah Tiongkok,
> memang anda berdua lebih tahu dari saya, sebab saya tidak bisa
> berbahasa Tionghoa.  Tetapi itu samasekali tidak berarti bahwa analisa
> KingHian dan Xuantong itu benar dan analisa saya salah.
> Benar-atau-salahnya sebuah analisa sejarah bukan hanya ditetapkan oleh
> FAKTA (yaitu data, dalam hal mana kita semua tidak salah, dan mudah
> dicari dari Internet), melainkan yang terlebih penting lagi adalah
> ANALISA menurut akal (reason) atau logika, dan filsafat.  Dalam hal
> ini ternyata analisa KingHian dan Xuantong (bahwa Taijitu itu berasal
> dari Confucius) sama sekali tidak masuk akal, jadi jelas2 KELIRU.  Ini
> kira2 sama halnya seperti Banjir Besar jaman Nabi Nuh (Noah).   Oleh
> kaum Kristen fundamentalis dianggap bersumber kepada Kitab Injil
> Perjanjian Lama.  Tetapi sejarah membuktikan bahwa kisah Nabi Nuh itu
> sudah ada sejak jaman Babylonia, yaitu dalam kitab Gilgamesh Epos yang
> ketemu dalam penggalian arkeologi di Irak.  Jadi kisah Nabi Nuh itu
> bukan monopoli bangsa/agama Yahudi.
>

Anda termasuk orang yang sombong sekali, saya berikan ujar dari Lun Yu
学而不思,则罔;思而不学,则殆 xue er bu si ze gang, si er bu xue ze dai.
Artinya adalah mereka yang belajar tidak berpikir akan tersesat,
mereka yang berpikir tanpa belajar tidak memahami.

Data di internet begitu banyaknya, ada yang benar dan juga ada yang
salah. Jika hanya menggunakan mesin pencari saja tentunya juga mudah
terjebak dalam banyak kesalahan.

> Dalam menganalisa sejarah, akal dan logika mengambil peranan yang
> tidak kurang pentingnya (disampingnya data2 sejarah yang benar,
> artinya harus bisa ditelusuri sampai dengan sumbernya, yang harus
> berupa barang yang konkrit, bukannya cerita roman) .  Meskipun data2
> -nya benar (itu tidak sulit, apalagi sekarang dengan adanya Internet)
> , analisa sejarah hasilnya bisa berlainan, tergantung dari kemampuan
> AKAL dan LOGIKA dari sang analist.  Terutama sekali harus dicamkan,
> ba

[budaya_tionghua] Re: Fw: Kong Hu Cu Juga Alat Diplomasi ==> Tulisan A.Dahana

2008-10-23 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Njoo,

saya menjadi tergelitik membaca tulisan anda.

Baca jawaban saya.

On Oct 17, 4:51 am, "haoliong njoo" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Dear All,
>
> Dibawah ini saya berikan komentar saya atas tulisan A. Dahana yang
> dikutip oleh Tantono Subagyo di "budaya tionghua", dan diforwardkan
> oleh pak Chan CT di Komunitas Tionghoa.  Supaya jelas, komentar saya
> diselipkan diantara tulisan2 A. Dahana/Tantono Subagyo/Chan CT.
> Selamat membaca.
>
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
> Budaya_Tionghua_Confusianisme- Original Message -
> From: Tantono Subagyo
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, September 22, 2008 2:22 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Tulisan A.Dahana
>
> TANTONO/DAHANA: Apakah simbol Confusianisme yang digunakan pada
> Olimpiade yang lalu adalah pertanda bahwa Confusianisme masih berakar
> di belakang faham komunisme, atau sekedar alat diplomasi pemerintah
> RRC ?.
>
> Ir.NJOO: Apakah yang dimaksud dengan "symbol Confucianisme yang
> digunakan pada Olimpiade yang lalu?"  Saya telah mengikuti dengan
> seksama upacara pembukaan Olimpiade di TV, kok saya tidak melihat
> dan/atau mendengar apa2 tentang Confucius?  Apakah gerangan yang
> dimaksud oleh penulis (A. Dahana) adalah symbol "yin & yang"?  Harap
> di jelaskan agar tidak menimbulkan salah-mengerti.  Jika benar yang
> dimaksud oleh pak Dahana adalah symbol "yin & yang", maka pak Dahana
> jelas SALAH-KAPRAH, sebab yin & yang adalah symbol kuno yang
> SAMASEKALI tidak ada hubungannya dengan Confucius atau Confucianisme.
> Sebagai bukti fakta: Silahkan kunjungi website resmi 
> [1]http://en.wikipedia.org/wiki/Yin_yang, dimana kita baca tidak ada satu
> kata pun tentang Confucius yang disebut dalam sangkuatn yin-yang.
> Sangkutannya dengan filsafat kuno Tiongkok BUKAN dengan Confucius,
> melainkan dengan Taoisme, yaitu dalam kitab I-Ching (Ref. 
> [2]http://www.wsu.edu/~dee/CHPHIL/YINYANG.HTM).
> Jika benar pak Tantono/Dahana salah-kaprah, maka kemungkinannya
> (hanya) ada dua:
>
> (a) pak Dahana sebenarnya tahu bahwa pendapatnya salah-kaprah, tetapi
> toh tetap menulis demikian dibawah autoritasnya sebagai "Guru Besar"
> UI.  Dengan demikian maka Dahana telah dengan sadar menyalah-gunakan
> posisinya untuk menipu dan menyesatkan orang lain, yang dianggapnya
> bodoh dan pandir hingga mudah ditipu (sayangnya ketanggor sama saya).
>
> Kemungkinan kedua:
> (b) pak Dahana sendiri tidak tahu bahwa symbol yin & yang itu
> samasekali tidak ada sangkut pautnya dengan Confucius dan/atau
> Confucianisme.
> JIKA (dan hanya jika) demikan halnya, maka jelas orang yang
> salah-kaprah sampai demikian parahnya ini tidak patut mengajari orang
> lain, jadi tidak pantas menjadi Guru Besar.  Menurut hemat saya, tidak
> ada kemungkinan lain yang rasional kecuali kedua kemungjkinan (a) atau
> (b) tersebut diatas.  Jadi, silahkan PILIH saja SENDIRI, yang mana
> yang di-inginkan, baik oleh pak Dahana, pak Tanoto Subagyo maupun pak
> Chan CT.
>
> Menurut penilaian saya, tulisan Tantono Subagyo dan/atau A. Dahana ini
> adalah tulisan yang samasekali tidak objektif, melainkan sangat
> SUBJEKTIF dan anti-ilmiah, tidak perduli bahwa A. Dahana mengaku
> sebagai "Guru Besar" sejarah/kebudayaan Cina, hal mana justru menambah
> nilai negatifnya sendiri.  Buat sebuah analisa yang benar, baca
> tulisan saya yang berjudul "Confucianisme dan Tiongkok (diskusi
> filsafat)"  di forum Komunitas-Tionghoa ini juga (ref. [3] tgl. 28 Aug
> 2008 ).  Saya tantang siapa saja untuk membantah analisa saya dengan
> sama ilmiahnya.
>

Saya jawab tantangan anda. HE XIE itulah yang dimaksud oleh
prof.Dahana. Jadi bukan Yin Yang seperti yang anda tuliskan.

Kemudian pada acara pembukaan ada acara 3000 murid Kong Zi yang
membacakan Lun Yu yang berbunyi "Si Hai Zi Nei Jie Xiong Di Ye ".

Jadi tantangan anda sudah saya jawab. Dan dari secuil tulisan anda,
menunjukkan bahwa anda TIDAK PAHAM CONFUCIUSM.

Kalau juga Yin Yang yang ditampilkan di acara itu, adalah seni
beladiri TaiJi.


> Saya pribadi, maupun semua orang yang sanggup berpikir rasional,
> umumnya setuju dengan kebijaksanaan Pemerintah Tiongkok, yang tetap
> menolak Confucianisme sebagai lambang maupun penyebab yang faktuil
> (nyata) dari keterpurukan Tiongkok di jaman lampau, sebab dampakanya
> negative buat masyarakat modern.  Sikap ideal yang diajarkan dan
> diwajibkan oleh Confucus faktanya justru telah membuat orang Cina di
> jaman lampau menjadi PARIAH dirumahnya sendiri: *Anjing dan orang Cina
> dilarang masuk di-taman2 kota di Shanghai.*   Buat para
> katak-dibawah-tempurung yang tidak tahu sejarah, atau mengira bahwa
> maklumat tsb dipasang oleh Bruce Lee dalam film2 kungfu nya, saya
> cantumkan disini BEBERAPA referensi, a.l. dari penulis yang benar2
> mengalami sendiri:
>
> [4]http://washingtonbureau.typepad.com/china/2008/03/no-dogs-and-chi.html
> "NO DOGS AND CHINESE ALLOWED". Petikan: It was the kind of sign that
> humiliated Chinese during the semi-colonial era before 1949. Signs in
> foreign-run con

[budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

2008-10-07 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.David,


arti kata xiao sendiri memang luas dan juga tidak sesempit seperti di 
film-film, yang salah satunya yang anda tonton adalah berjudul "Born 
to defence" atau Zhonghua Yingxiong yang dibintangi oleh Jet Li.

Anak sekalipun berhak memprotes perilaku orangtuanya dengan istilah 
mengajukan jian atau petisi. Jian ini dilakukan dengan berlutut dan 
dengan hormat pula, bukan dilawan dengan emosi. Dan salah satu 
syaratnya adalah ketika orangtua sudah reda emosinya. Pengajuan jian 
ini ada beberapa cara, dimana yang paling umum adalah guijian hingga 
yang tertinggi adalah xuejian. Dan xuejian biasanya dilakukan oleh 
pejabat negara terhadap kaisarnya.

Perilaku Xiao yang baik adalah ketika dirinya tidak melakukan hal-hal 
yang menggelisahkan orangtuanya. Hal ini termaktub dalam kitab Lun Yu.
Selain itu adalah sikap yang terpuji di masyarakat, seperti tidak 
mencuri atau juga setengah mencuri, yang dikenal dengan istilah 
sepanyol. Jadi konsep berbakti juga terkait dengan sikap kita di 
masyrakat, dimana sikap kita harus menjaga muka orangtua kita jangan 
mencorengnya.

Orang yang sudah senior terkadang suka lupa daratan dan menekan yang 
bawah dengan senioritas atau juga hubungan kekerabatan. Padahal ada 
satu istilah yang berlaku juga dikalangan Ru, Seorang raja memiliki 
perdana mentri untuk menjaga alur kebijakan sang raja, seorang ayah 
memiliki anak untuk mengetahui kekurangannya.
Jadi disini orangtua boleh dikritik oleh anaknya sendiri, asal dengan 
cara yang sopan.
Dalam beberapa hal tertentu, kebiasaan di beberapa daerah terutama 
utara, biasanya keluarga ibu atau jiu-jiu akan turun tangan menangani 
masalah pertengkaran anak dan ayah, terutama anak itu sudah menikah.

Bicara masalah berkabung 1 tahun dan 3 tahun atau xiao xiang dan da 
xiang, sebenarnya dikaitkan dengan jerih payah orangtua kita 
membesarkan diri kita. Satu tahun pertama adalah suatu masa yang amat 
berat bagi kedua orangtua kita dan juga 3 tahun pertama itu amat 
rentan bagi pertumbuhan kita. Jadi masa berkabung juga dikaitkan 
dengan masa perawatan diri kita semasa balita.

Uniknya, sikap xiao selalu dikaitkan dengan Ru, seolah-olah aliran 
lain tidak bicara xiao. Dan begitu banyak orang yang beranggapan 
bahwa budaya xiao adalah milik kaum Ruist. Hal ini menyesatkan dan 
mengecilkan peranan aliran-aliran lain.




Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ko Ophoeng dan RRS yb,
> 
> Owe ingin menambahkan.
> 
> U-Hao —LF dan Put-Hao •sF (bukan Pu-Hao) itu istilah Hokkian; 
> Mandarinnya You Xiao dan Bu Xiao. Hao (Hokkian selatan) = Xiao 
> (Mandarin) = sering diterjemahkan sebagai bakti (anak kepada 
> orangtua) dan kedua istilah itu sebagai eberbaktif atau etidak 
> berbaktif (kepada orangtua). Bahasa Inggris mencoba menerjemahkan 
> Xiao sebagai efilial pietyf. Tapi pengertian Hao/Xiao lebih dari 
> sekadar eberbaktif. Untuk itu mohon penjelasan dari para qianbei 
> dan rrs yang lebih paham tentang Hao/Xiao. 
> 
> Dalam budaya Tionghoa Put Hao (Bu Xiao) itu perbuatan yang sangat 
> nista. Bila dikatakan oleh orangtua bahwa sang anak put hao, maka 
> ucapan itu dapat dikatakan bernada kutukan. Oleh sebab itu kata-
kata 
> itu yang tidak sembarang diucapkan orangtua yang mengerti, seberapa 
> geramnya pun orangtua kepada perbuatan sang anak. Ajaran tentang 
Hao 
> diwariskan secara turun-temurun dan dimanifestasikan terutama dalam 
> hao selama orangtua masih hidup, pada waktu orangtua meninggal dan 
> setelah orangtua meninggal. Pada waktu orangtua masih hidup, dengan 
> selalu menyenangkan hati orangtua dan tidak pernah membuat hati 
> mereka berduka. Pada waktu orangtua meninggal, antara lain, dengan 
> menyelenggarakan upacara pemakaman yang pantas, mengenakan pakaian 
> berkabung, menyediakan petimati dan makam yang baik, dan berkabung 
> (toa-ha `ՍF) selama waktu tertentu. Setelah orangtua meninggal, 
> dengan menyembahyanginya pada waktu-waktu tertentu.
> 
> Karena begitu tingginya nilai Hao dalam budaya Tionghoa, maka dalam 
> film-film yang berlatar budaya Tionghoa tidak pernah/sangat jarang 
> ditampilkan anak yang melawan orangtuanya, bahkan gurunya 
> sekalipunn. Kadang kita sampai dibuat terharu melihat bagaimana pun 
> marahnya orangtua kepada anak, anak tetap tidak melawan. Sampai 
> akhirnya orangtuanya sadar akan sikapnya yang gketerlaluanh 
kepada 
> sang anak. 
> 
> Sebuah film yang dibintangi Jet Lee (saya lupa judulnya) berkisah 
> tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang sampai harus 
> menjajakan dirinya kepada orang asing di Shanghai tempo doeloe. 
> Bukan main marahnya sang ayah yang penarik rickshaw (langchia) 
> mengetahui perbuatan sang anak yang dianggapnya terlalu nista, yang 
> sampai dipermainkan orang asing di depan matanya. Sang ayah sampai 
> tega mengusir sang anak dari rumahnya, namun sambil menangis dengan 
> memeluki kaki sang ayah sang anak berulang-ulang memohon ampun. 
> Akhirnya sang ayah sadar s

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-07 Terurut Topik perfect_harmony2000
bermaafan stahun sekali itu baik, tetapi
> kadang-kadang sebagian ada yang hanya basa-basi saja, walaupun 
setahu saya
> dalam pesantren tertentu diupayakan bermaafan "betulan" dengan 
tulus.
> Salam, Tan Lookay
> 
> 
> On 10/7/08, danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Pak Bagyo, bagaimana pendapat anda mengenai penghayatan falsafah
> > permaafan ini, didunia Barat dan Tiongkok? Baik dalam kehidupan 
se-
> > hari hari maupun sikap kenegaraan?
> >
> > Dimanakah azas harmony lebih mengakar? Di Tiongkok atau dalam
> > falsafah Barat?
> >
> > Apakah azas These-Antithese bermuasal dari Tiongkok atau Barat?
> > Falsafah "an Eye for an eye and a tooth for a tooth" berasal dari
> > Asia timur?
> >
> > Mohon petromax
> >
> > salam
> >
> > Danardono
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > "perfect_harmony2000"
> >  wrote:
> > >
> > > Sdr.Tantono,
> > >
> > >
> > > konsep memaafkan itu ada dalam banyak aliran filsafat, seperti 
Mo
> > Zi,
> > > Kong Zi dan Lao Zi.
> > >
> > > Hal ini kemudian meresap kedalam ritual maupun budaya mereka.
> > > Contoh sederhana adalah budaya memberi muka yang selain bermakna
> > tepo
> > > saliro juga mengandung makna menghargai dan memaafkan orang.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Hormat saya,
> > >
> > >
> > >
> > > Xuan Tong
> > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
> > "Tantono Subagyo"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Xuan Tong xiong dan para ahli Budaya Tionghua
> > > > Mohon petromaksnya, selama ini lookay belajar masalah harmoni
> > dls,
> > > walaupun
> > > > tidak selalu mudheng, lha sekarang Lookay ingin belajar lebih
> > jauh
> > > lagi
> > > > tentang konsep memaafkan. Mohon diperjelas tentang konsep ini
> > > karena selama
> > > > ini (kalau tidak salah) budaya Tionghua yang dikenal adalah
> > masalah
> > > keuletan
> > > > dan tahan uji, pluralisme dls tetapi konsep memaafkan belum 
banyak
> > > > diterangkan. Salam, Tan Lookay
> > > >
> > >
> >
> > 
> >
> 
> 
> 
> -- 
> Best regards, Tantono Subagyo
>




[budaya_tionghua] Pearl S. Buck tentang: CINA

2008-10-07 Terurut Topik perfect_harmony2000
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/10985


Pearl S. Buck tentang: CINA   Message List  
Reply | Forward | DeleteMessage #10985 of 37251 < 
Prev | Next >
CINA

 

Oleh Pearl S. Buck

Penulis: The Good Earth

 

 

Seperti apakah negeri Cina itu? Ini adalah suatu pernyataan yang saya 
yakin, lebih sering saya lontarkan daripada pertanyaan lainnya. Ini 
adalah suatu pertanyaan yang bagus karena Cina sekarang adalah salah 
satu  dari Negara adikuasa meskipun hanya sedikit sekali bangsa Barat 
yang mengetahui seperti apakah Cina dan penduduknya. Sebenarnya, Cina 
telah selalu menjadi Negara adikuasa, baik karena wilayahnya yang 
sangat luas maupun karena penduduknya yang sangat banyak. Di antara 
dua sebab ini, kita akan membahas penduduknya, karena banyak  Negara 
lain juga luas wilayahnya, tetapi kini mereka telah lenyap. Mengapa 
Cina mampu bertahan adalah karena penduduknya mampu membangun suatu 
peradaban yang praktis sehingga tidak mudah hancur. Peradaban ini 
tidaklah memiliki struktur yang ketat. Orang Cina, di samping bukan 
termasuk orang yang mudah berubah, merupakan orang yang mampu 
menyesuaikan ketika tiba saatnya untuk berubah. Pada dasarnya, orang 
Cina adalah orang yang praktis. Mereka tidak terlalu terikat kepada 
adapt-istiadat, atau tradisi, bahkan agama, hanya karena 
mereka "memang demikian". Tatkala mereka melihat bahwa ada sesuatu 
yang tidak beres, mereka segera mengubahnya.

   

Bahkan di zaman modern ini kita dapat melihat daya 
adaptasinya. Banyak orang mengira bahwa komunisme tidak akan terjadi 
di Cina karena tidak sesuai denga cara hidup tradisional orang Cina. 
Namun, di awal abad ke-20, tampaklah semakin nyata bahwa di Cina 
harus terjadi beberapa perubahan karena cara-cara lama tidak lagi 
dapat bekerja, maka perubahanpun terjadihlah. Saya yakin Cina tidak 
akan beralih menjadi komunis sekiranya Sun Yat Sen, bapak pendiri 
Republik Cina, masih hidup. Karena Sun sendiri menyatakan bahwa 
komunisme tidak akan sesuai bagi bangsanya. Namun, dia menerima 
bantuan dari Uni Soviet ketika itu hanya karena dia tidak bisa 
mendapatkan bantuan dari Negara lain. Apa yang mungkin terjadi 
seandainya Sun tidak meninggal terlalu muda, pada tahun 1925, tak 
seorangpun tahu.

 

Pertanyaan kedua yang sering saya lontarkan tentang Cina 
sekarang adalah apakah komunisme akan berlangsung lama. Satu-satunya 
jawaban saya adalah bahwa, jika komunisme dapat berhasil, ia akan 
bertahan lama. Sebaliknya, jika komunisme tidak berhasil, ia juga 
tidak akan bertahan lama. Karena orang Cina adalah, seperti yang saya 
katakana, orang yang praktis, mereka mungkin akan menerima hasil yang 
telah dicapai serta menolak kegagalannya. Komunisme tentunya akan 
meninggalkan banyak bekas di Cina, tetapi tak seorangpun tahu 
bagaimana bentuk akhir pemerintahannya nanti. Namun, pemerintahan 
itupun tentu akan praktis pula.

 

Kualitas orang Cina lainnya yang banyak berhubungan 
dengan ketahanan hidup mereka yang lama adalah kebebasan mereka yang 
luar biasa dari pengaruh prasangka yang sempit. Menurut pendapat 
saya, bangsa Cina, di samping termasuk orang yang amat bangga atas 
kebesaran dan kejayaan budayanya, secara keseluruhan adalah lebih 
bebas dari prasangka daripada bangsa lain. Misalnya, tidak pernah 
terdapat penyiksaan terhadap orang Yahudi di Cina. Dari waktu ke 
waktu, orang Yahudi tinggal di Cina baik sebagai pengusaha maupun 
sebagai pengungsi dari siksaan yang terjadi dimana-mana. Tak 
seorangpun yang mencegah orang Yahudi masuk dan tinggal di sana. 
Bahkan ketika Sinagoge Yahudi dua kali hancur oleh badai dan banjir, 
pemerintah Cina membangunnya kembali bagi mereka sebagai amal 
kebaikan. Begitu pula, ketika bangsa Cina diserang oleh bangsa Mongol 
dan lalu oleh bangsa Manchu, orang Cina menerima para penakluk itu 
dengan tenang. Karena susunan pemerintahan mereka begitu sempurna, 
dan peradaban mereka pun sangat tinggi, maka para penakluk asing ini 
membolehkan Cina meneruksan pemerintahannya seperti sebelumnya. 
Sebagai akibatnya, bangsa Cina lalu menyerap para penakluknya. Lima 
ratus tahun sebelum lahir Yesus Kristus, Kong Fu Cu,  seorang filsuf 
dan guru Cina berkata,"Semua yang berada di bawah langit adalah masih 
bersaudara". Tanpa kehilangan kebanggaanya sebagai orang Cina, mereka 
menerima orang lain dengan penuh toleransi dan hormat jika orang itu 
memang pantas dihormati.

 

Unsur ketiga di dalam kehidupan orang Cina adalah insting 
mereka terhadap keyakinan demokrasi. Anda munkin heran mengapa saya 
memakai istilah yang begitu mendasar pada pola piker Barat. Hal ini 
karena terdapat akar demokratis yang sangat bagus di dalam kehidupan 
dan pemikiran orang Cina. Ambil contoh, misalnya, bentuk pemerintahan 
Cina kuno. Sejarah Cina, hingga terbentuknya Republik Cina pada tahun 
1912, dibagi menjadi 24 dinasti. Dinasti adalah lamanya waktu sebuah 
keluarga memegang kekuasaan kekaisaran. Dua puluh 

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-06 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Tantono,


konsep memaafkan itu ada dalam banyak aliran filsafat, seperti Mo Zi, 
Kong Zi dan Lao Zi.

Hal ini kemudian meresap kedalam ritual maupun budaya mereka.
Contoh sederhana adalah budaya memberi muka yang selain bermakna tepo 
saliro juga mengandung makna menghargai dan memaafkan orang.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Xuan Tong xiong dan para ahli Budaya Tionghua
> Mohon petromaksnya, selama ini lookay belajar masalah harmoni dls, 
walaupun
> tidak selalu mudheng, lha sekarang Lookay ingin belajar lebih jauh 
lagi
> tentang konsep memaafkan.  Mohon diperjelas tentang konsep ini 
karena selama
> ini (kalau tidak salah) budaya Tionghua yang dikenal adalah masalah 
keuletan
> dan tahan uji, pluralisme dls tetapi konsep memaafkan belum banyak
> diterangkan.  Salam, Tan Lookay
>




[budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-06 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Uly,


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> * Dua orang yang bawa makalah dalam seminar tersebut. Lie Tek Tjeng 
dan
> Sindhunata, 
> Lie Tek Tjeng membahas mengenai  istilah, tapi bukan istilah Cina 
atau
> Tionghoa, melainkan istilah Huakiao dan Huayi. 
> Lalu apa hubungannya dengan pembahasan kita?
> 

Anda baca baik-baik bahwa mereka itu diundang untuk menyampaikan 
makalah tentang Tionghoa di suatu seminar. Yang tujuan utamanya 
adalah untuk merumuskan kembali doktrin Angkatan Darat.
Baca lagi di halaman 171.


> * Gue gak bilang Sindhunata yang meredam, gue bilang Sindhunata yang
> jadi trader. 
> Disitu khan dia yang kena todong memilih istilah (menurut alkisah)
> sehingga dia yang kena tanggungjawab hullaballoo soal istilah ini. 
Gue
> nggak pernah denger nama Lie Tek Tjeng di persalahkan menyangkut
> persoalan istilah Cina dan Tionghoa. 
>

Yang jelas Sindhunata tidak memberikan suatu komentar apapun mengenai 
hal itu, yang mencegah tindakan keras dalam bentuk kongkrit terhadap 
diskriminasi orang Tionghoa adalah para ekonom yang memahami betapa 
pentingnya jalur perekonomian.
Dan Sindhunata bukanlah ekonom.
 
> * Lha CAC aja menggunakan istilah KONSESI dan IMBALAN, adanya 
konsesi
> dan imbalan itu biasanya kalau ada bargaining lhoh Kong. Something 
to
> gain and something to give. Dari situ gue menganggap Sindhunata 
sebagai
> trader. Ada argumen lain Kong?
>

Anda baca lagi ditulisan atas yang anda kutip, "Menurut desas-desus 
yang dapat dipercaya, sekelompok jendral yang ingin agar seminar itu 
mengajukan usul anti Tionghoa yang lebih kongkret, tetapi keinginan 
ini ditentang oleh para ahli ekonomi sipil atas dasar bahwa keinginan 
tersebut akan membahayakan program stabilitasi eknomi dari kabinet 
baru."
Halaman 177.
 
> * Masalah kasta, di milis ini pernah ada yang membedakan kasta dari
> mereka yang pilih istilah Tionghoa dan mereka yang pilih istilah 
Cina.
> Rupanya ada superior complex dalam penggunaan istilah Tionghoa.
> Dari situ gue mendadak dapat pencerahan soal KENAPA SAMPAI TERJADI
> perubahan istilah secara resmi ini, baru ngeh baru ngerti, seperti 
yang
> gue kutip kemarin, "terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di
> kalangan rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan 
rasa
> lebih unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara
> kita". 
> Begitu Kong, mengenai Kasta.  
>

Mengenai hal tersebut sudah dijelaskan oleh sdr.King Hian dan 
selayaknya anda juga membaca pandangan Coppel sendiri dan menggali 
istilah tersebut sebagai suatu bentuk yang tidak menghina. Suatu 
istilah yang mengandung penghinaan itu bukanlah penghapusan kasta 
tapi membentuk kasta paria. Lie Tektjeng jauh lebih berani dalam 
mengatasi masalah penghinaan itu.

Dan ingat makalah yang dibawakan oleh Sindhunata maupun Lie Tektjeng 
tidak digubris.
Juga yang namanya seminar dengan membawa makalah, artinya adalah 
orang-orang yang diundang. 
 
> * Gue nggak ngerti kenapa harus maksa-maksa orang menyesali 
perbuatannya
> sih? Ini kerap diomongin kalau menyangkut nama Suharto, Sindhunata 
dan
> HTS. Emang orang nyesel nggak nyesel apa urusannya sama kita sih, 
Kong?
> 
> * Menarik. Engkong baca buku TIDK - melihat pembentukan LPKB  
bertujuan
> melenyapkan budaya?? Dari bagian belah mana nih???
> Engkong gue baca buku TIDK - berkomentar itu buku terlalu belain 
LPKB
> Gue baca buku TIDK - dapat kesan itu buku terlalu 
mengkambinghitamkan
> ORBA
> Mana yang bener  Coba, yang sudah baca, kali mau menambahkan
> komentar soal buku Tionghoa Indonesia Dalam Krisis nya Charles A
> Chopel???
> Kalau belon baca, baca dulu baru boleh komentar. Bisa kita bedah 
bedah
> nih, heheheh. 
>

Anda baca saja halaman 92. Coppel dalam tulisannya mencoba bertindak 
berimbang.



Hormat saya,


Xuan Tong
 




[budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Uly,


ketika anda mengatakan bahwa Sindhunata menjadi trader, dan dari buku
Tionghoa Indonesia Dalam Krisis yang anda kutip itu, menuliskan 2
orang yang hadir membawa makalah. Jadi memang mereka diminta pendapatnya.

Yang meredam kebuasan sikap anti Tionghoa itu bukanlah Sindhunata tapi
para ekonom yang hadir, seperti Emil Salim.

Sindhunata tidak membawa suatu istilah tapi Lie Tektjeng yang membawa
makalah yang sifatnya lebih netral.
Bukanlah suatu bentuk bargaining atau apapun disitu.

Anda juga berandai-andai masalah kasta, ternyata yang anda anggap
adalah kasta adalah bentuk penghinaan yang dilegalkan oleh segelintir
orang yang memegang kekuasaan. Sindhunata sendiri hingga akhir
hayatnya tidak pernah menyesali perbuatannya. Kalau anda benar-benar
membaca buku TIDK, pasti terlihat sejak awal pembentukan LPBK memang
bertujuan melenyapkan budaya Tionghoa.
Dan BAPERKI sendiri secara tidak langsung pernah menyatakan bahwa
tindakan LPBK itu akan mengundang sikap anti rasial yang lebih besar lagi.



Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> Dirasakan sebagai penghinaan, ini harga yang harus dibayar 
> sebagai imbalan, bagi dilepaskannya usul-usul anti tionghoa yang 
> lebih konkret ( CAC, TIDK hlm 177)
> 
> Sebelah mananya yang mengugurkan teori trader, Kong? 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
>  wrote:
> >
> > Sdri.Uly,
> > 
> > 
> > karena anda menyebutkan nama Charles A Choppel, maka saya juga akan
> > menggunakan nama yang sama ditambah dengan Leo Suryadinata.
> > 
> > Mereka berdua pernah membuat paper yang berjudul " The use of the
> > terms "Tjina" and "Tionghoa".
> > Penggunaannya dalam tahun 1960 dirasakan sebagai penghinaan oleh 
> orang
> > Tionghoa, dan kenyataan ini diketahui oleh orang yang 
> menggunakannya.
> > 
> > Jadi, teori absurd bahwa Sindhunata sebagai trader bisa digugurkan
> > oleh paper Charles dan Leo.
> > 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > 
> > 
> > Xuan Tong
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" 
> > wrote:
> > >
> > > Bukannya kasih penjelasan, malah ngeributin hilang ingatan, 
> > > gimana sih jadi orangtua (angkatan ganerasi tua maksudnya, 
> hihihi) 
> > > mendingan yang belon lahir aje yang kasih penjelasan kalau begitu 
> > > mah, 
> > > 
> > > Goeeeng, lu kalau mau tahu mah baca bukunya Charles A Choppel 
> aja, 
> > > kek nya cukup lengkap membahas soal seminar angkatan darat ini. 
> > > 
> > > Untuk menjawab sekedarnya, mengingat blackberry lu imut, bisa 
> julig 
> > > kalau baca banyak-banyak disitu,  gue kasih tahu, Alasan resmi 
> dan 
> > > formalnya sih seperti yang biasa lu denger lah kalu gue lagi 
> sewot 
> > > ngadepin yang bereaksi berlebihan terhadap istilah "cina", udah 
> hapal 
> > > donk alasan-alasan yang sering di-ajukan?
> > > 
> > > Tapi alasan utamanya yang jarang dibahas, seperti tercantum 
> > > adalah "terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di kalangan 
> > > rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan rasa 
> lebih 
> > > unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara 
> kita" 
> > > 
> > > Jadi intinya adalah untuk menghilangkan KASTA-KASTA an yah. 
> > > 
> > > copy paste: 
> > > "Menurut desas desus yang dapat dipercaya, sekelompok jendral 
> ingin 
> > > agar seminar itu mengajukan usul anti tionghoa yang lebih konkret 
> > > tetapi keinginan ini ditentang oleh ...>skip> 
> > > Dalam konteks ini keputusan untuk menggunakan kata Cina dapat 
> > > dianggap sebagai KONSESI yang tidak membahayakan dan sebagai 
> imbalan 
> > > bagi dilepaskannya usal-usul mereka."
> > > 
> > > Jadi, Sindhunata disitu sebagai trader, dalam sikon kepepet harus 
> > > nego, daripada terjadi sesuatu yang lebih parah, mendingan 
> melepas 
> > > istilah tionghoa-tiongkok aja.  
> > > 
> > > copy paste lagi :
> > > "bagi banyak orang tionghoa, yang pendidikan untuk anak-anak 
> mereka 
> > > terputus dan yang menjadi sasaran berbagai macam tekanan, 
> pelunakan 
> > > itu mungkin kurang tampak." 
> > > 
> > > Kalau meminjam istilah tetangga, 
> > > para barisan sakit hati, yakni mereka mereka yang "terluka" dan 
> > > hobi "menggali luka lama" 
> > > cend

[budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Uly,


karena anda menyebutkan nama Charles A Choppel, maka saya juga akan
menggunakan nama yang sama ditambah dengan Leo Suryadinata.

Mereka berdua pernah membuat paper yang berjudul " The use of the
terms "Tjina" and "Tionghoa".
Penggunaannya dalam tahun 1960 dirasakan sebagai penghinaan oleh orang
Tionghoa, dan kenyataan ini diketahui oleh orang yang menggunakannya.

Jadi, teori absurd bahwa Sindhunata sebagai trader bisa digugurkan
oleh paper Charles dan Leo.


Hormat saya,



Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Bukannya kasih penjelasan, malah ngeributin hilang ingatan, 
> gimana sih jadi orangtua (angkatan ganerasi tua maksudnya, hihihi) 
> mendingan yang belon lahir aje yang kasih penjelasan kalau begitu 
> mah, 
> 
> Goeeeng, lu kalau mau tahu mah baca bukunya Charles A Choppel aja, 
> kek nya cukup lengkap membahas soal seminar angkatan darat ini. 
> 
> Untuk menjawab sekedarnya, mengingat blackberry lu imut, bisa julig 
> kalau baca banyak-banyak disitu,  gue kasih tahu, Alasan resmi dan 
> formalnya sih seperti yang biasa lu denger lah kalu gue lagi sewot 
> ngadepin yang bereaksi berlebihan terhadap istilah "cina", udah hapal 
> donk alasan-alasan yang sering di-ajukan?
> 
> Tapi alasan utamanya yang jarang dibahas, seperti tercantum 
> adalah "terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di kalangan 
> rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan rasa lebih 
> unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara kita" 
> 
> Jadi intinya adalah untuk menghilangkan KASTA-KASTA an yah. 
> 
> copy paste: 
> "Menurut desas desus yang dapat dipercaya, sekelompok jendral ingin 
> agar seminar itu mengajukan usul anti tionghoa yang lebih konkret 
> tetapi keinginan ini ditentang oleh ...>skip> 
> Dalam konteks ini keputusan untuk menggunakan kata Cina dapat 
> dianggap sebagai KONSESI yang tidak membahayakan dan sebagai imbalan 
> bagi dilepaskannya usal-usul mereka."
> 
> Jadi, Sindhunata disitu sebagai trader, dalam sikon kepepet harus 
> nego, daripada terjadi sesuatu yang lebih parah, mendingan melepas 
> istilah tionghoa-tiongkok aja.  
> 
> copy paste lagi :
> "bagi banyak orang tionghoa, yang pendidikan untuk anak-anak mereka 
> terputus dan yang menjadi sasaran berbagai macam tekanan, pelunakan 
> itu mungkin kurang tampak." 
> 
> Kalau meminjam istilah tetangga, 
> para barisan sakit hati, yakni mereka mereka yang "terluka" dan 
> hobi "menggali luka lama" 
> cenderung akan menghilangkan ingatan dan membutakan diri terhadap hal 
> ini, tahunya terus-menerus ngebusukin orang aja. Heheheheh.
> 
> Udah juling belon baca di Blackberry nya? Gemana, kurang sadis nggak 
> istilah2 yang gue pake?? Kalau kurang sadis tar kasih tahu ya ya 
> ya hihihihihi... Mumpung libur nih, kesempatan bisa isengin 
> orang nih. 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou  wrote:
> >
> > Mas Agung, kalau pertanyaan ini anda tujukan kpd generasi yang 
> hilang ingatan, jawabannya pasti :"itu kan sekedar pergantian mode, 
> gitu aja kok repot!" susah memang.
> > ?
> > 
> > --- On Wed, 10/1/08, agoeng_set@  wrote:
> > 
> > From: agoeng_set@ 
> > Subject: RE: [budaya_tionghua] King Hian: Tidak Memiliki-Tidak 
> pernah Kehilangan.
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Wednesday, October 1, 2008, 9:57 AM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > G agak binggung nih . Skrg kalo ada yg ngomong minta balik ke kata 
> tionghoa n tiongkok banyak yg protes bahkan ada yg mati2an bela diri 
> cina n tionghoa sama aja, ga ada bedanya n dia lebih suka pake kata 
> cina drpd tionghoa, nah yg g bingung kalo mereka anggep kata tionghoa 
> n cina sama aja artinya n ga ada bedanya ngapain juga dulu minta 
> ganti? Bahkan secara resmi pula diseminar, kan artinya sama aja. Ini 
> g yg terlalu bodoh atau mereka yg terlalu pinter? 
> > Sent from my BlackBerry?
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > 
> > From: "extrim_bluesky" 
> > Date: Wed, 01 Oct 2008 08:16:17 -
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah 
> Kehilangan.
> > 
> > 
> > 
> > Dear Koh King Hian yg baik, 
> > 
> > Mana mungkin kita bisa berharap pada seseorang
> > yg tidak pernah memiliki untuk merasa kehilangan??
> > Kalimat ini tidak ada hubungan sama sekali
> > dgn doktrin "non-attachment" Budhisme. 
> > 
> > Kebanggaan dan jati diri Tionghoa tidak bisa
> > dilihat dari "klaim sepihak". Sebagaimana pula,
> > varian bahasa hanya salah 1 spektrum pengenalan
> > orang lain terhadap "kebanggaan & jati diri" 
> > itu. Paradoxnya, banyak generasi muda "cina"
> > demi untuk berada di tengah orbit Ketionghoaan
> > mengklaim diri dengan gegap gempita masih memiliki
> > "kebanggaan & jati diri". Namun aksi, cara berpikir,
> > kognisi dan intuisinya sama sekali tidka menyiratkan
> > "kebanggaan & jati diri"-nya. 
> > 
> > Pepatah bilang: Action speaks louder than words. 
> > PM Zhou Enlai pernah bilang: "Untuk sebuah revol

Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.King Hian,


sederhananya bisa kita balik begini, holocaust tidak ada, buktinya
orang Yahudi masih ada di Jerman dan tidak semua Yahudi menderita.

Ada yang tahu bahwa negara besar pada masa itu dan satu institusi
keagamaan menutup mata ?



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Uly:
> Jadi Kemungkinannya ada 2:
> 1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari
> jati diri tionghoa, sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin,
berarti harusnya merasa kehilangan ketionghoaannya.
> Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah
> meninggalkan jati dirinya??? 
> 
> 2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada
> kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan)
>  
> KH:
> Maksud gua: kita2 ini (Cina produk orde baru) DIPAKSA kehilangan
kemampuan bhs Tionghoanya (tidak mesti Mandarin). Yang 'DIHILANGKAN'
dari kita ini mencakup seluruh aspek tradisi (termasuk agama)
Tionghoa. Gua angkat masalah bahasa adalah sebagai satu contoh yang
paling gampang dilihat. 
>  
> Masalahnya ada orang yang sadar bahwa dirinya "telah dicabut dari
akar", ada yang tidak. Ada pula yang lebih ekstrim: orang2 Cina, yang
menganjurkan pelarangan itu.
>  
> Tapi semua ini memang tergantung persepsi kita masing2, mau ngerasa
atau tidak, itu pilihan. Tapi sebaiknya jangan jadi tipe fosil (pake
istilah lu)!
>  
> KH
> 
> 
> 
> Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
> 
> --- On Wed, 10/1/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang
Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, October 1, 2008, 12:11 PM
> 
> Iya, gue belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun tidak.
> Lalu hubungannya dimana antara jati diri dengan kemampuan berbahasa
> mandarin???
> Coba dijelaskan secara gamblang sebab gue belum
> ngertiii. 
> 
> Udah baca bolak balik penjelasan KH dibawah situ tetep aja nggak ngerti,
> 
> kenapa dari jati diri belok ke kemampuan bahasa mandarin?
> 
> to remind: 
> > Uly:
> > > - cina yang masih bangga jadi cina
> > > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri,
> > > dipaksa maupun tidak
> - - - -
> >  KH: masa gak ngerasa sih?
> > apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina?
> > neng Uly kagak bisa ngomong bhs Cina karena apa?
> > Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!" 
> 
> 
> Jadi Kemungkinannya ada 2:
> 1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari
> jati diri tionghoa, 
> sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin, berarti harusnya merasa
> kehilangan ketionghoaannya.
> Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah
> meninggalkan jati dirinya??? 
> 
> 2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada
> kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan)
>




[budaya_tionghua] Tionghoa atau Indiakah ? Atau Singaporean ?

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Zhou xiong,


Contoh Xiong Delong bisa dibalik keadaannya. Jika kita ke Singapore
dan mengunjungi kuil di sana, bisa melihat muka-muka beretnis
Tionghoa, memakai sari, berbahasa Tamil atau Urdu, bersembahyang di
kuil India itu.

Mereka adalah asalnya dari orang Tionghoa yang tidak mampu dan
diadopsi oleh keluarga India sejak kecil. 

Apakah mereka etnis Tionghoa atau India ?

Tidak jelas, tapi yang jelas mereka adalah warga negara Singapore.


Hormat saya,



Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini Jika anda melihat bahasa hanyalah sekedar alat komunikasi.
>  
> Padahal bahasa lebih dari itu. Dalam bahasa mengandung berbagai
aspek filsafat dan budaya satu bangsa! para penterjemah sering
mengalami kesulitan menterjemahkan sebuah istilah, karena tak ada
padanan yang memadai dalam bahasa lain. karena istilah tersebut
mengandung sebuah konsep yang hanya ada pada bangsa tsb.
>  
> Orang yang dari kecil sudah hidup dalam lingkup bahasa tertentu,
akan lain dng orang yang mempelajari bahasa sesudah dewasa. karena
pola pikirnya sudah terbentuk oleh bahasa ibunya.
>  
> Saya mengungkap hal ini, bukan menyatakan orang yang tak bisa bhs
tionghoa  pasti kehilangan identitas ketionghoaan. tapi memastikan tak
bisa bhs Tionghoa akan melunturkan kadar ketionghoannya.  Semua pasti
ada pengaruhnya, seorang Xiong Delong yang jelas2 berdarah India, bisa
menjadi sangat Tionghoa karena pengaruh lingkungan sejak kecil. Maka
jangan mengecilkan pengaruh aspek 2 budaya thd pembentukan identitas!
>  
> Salam,
> ZFy
> 
> 
> 
> - Original Message 
> From: Tangko <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, October 1, 2008 1:40:54 PM
> Subject: Re: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang
Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
> 
> Melihat komentar dibawah ini, yang menjadi masalaha hanya soal bahasa,
> Tetapi bukan itu yang menjadikan kita jati diri,
> Jati diri adalah ke pribadian yang di bentuk dari lingkungan, 
> sekolah,keluarga dan alam sekitar kita hidup.
> Kalau jaman Orba memang di larang tetapi apa ynag dilakukan oleh
pemimpin 
> tersebut, yiatu kolaboarasi dengan mereka,
> Apa arti ganti nama ?
> Walaupun nama sudah di ganti dan muka di cat ataupun mata di permak,
kita 
> tidak akan kehilangan jati diri kalau punya prinsip hidup,
> Jadi bukan bahasa yang menjadi patokan,
> Sama dengan yang bisa berbahasa Holland atau pun sekarang English,
maupun 
> Spain,
> Apakah bangasa America latin berubah jati diri ya menjadi orang Spain,
> Memang ada sebagain tetapi bukan semua nya 100 % kecuali sudah
melupakan 
> jati diri nya.
> Penggantian nama hany menghilangkan satu generasi, tetapi kita bisa
lihat 
> nama marga tetap akan ada selama 2 nya,
> Coba lihat apakah orang Sumatera yang menpunyai nama Marga akan
berubah ke 
> Jawa misalnya ?
> Contoh yang jelas Aceh dulu merasa di jajah oleh orang Jawa,
> Jadi kemanpuan berbahasa itu bukan jaminan bahwa kita berubah jati
diri nya
> LIhat para Hoa Kiau yang ada di Bejing atau kota lain nya,
> Mereka dulu berasal dari Indonesia, karena PP 10 mereka pergi dan
Imigarsi 
> Indonesia katakan jangan balik ke Indonesia?
> Sekarang mereka banyak di Indonesia, maupun yang tetap di Tiongkok
tetap 
> merayakan hari HUT 17 Agustus dengan pakaina daerah dari Indonesia (
Jawa ).
> Ini bukti bahwa bukan bahasa yang menjadi masalah,
> Bahasa bisa di pelajari kalau ada kesempatan serta kemampuan juga,
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, October 01, 2008 12:11 PM
> Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] 
> Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi
Tionghoa 
> Dalam Cengkeraman SBKRI
> 
> 
> > Iya, gue belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun tidak.
> > Lalu hubungannya dimana antara jati diri dengan kemampuan berbahasa
> > mandarin???
> > Coba dijelaskan secara gamblang sebab gue belum
> > ngertiii.
> >
> > Udah baca bolak balik penjelasan KH dibawah situ tetep aja nggak
ngerti,
> >
> > kenapa dari jati diri belok ke kemampuan bahasa mandarin?
> >
> > to remind:
> >> Uly:
>



[budaya_tionghua] Re: Pater Beek - otak dibelakang gerakan pemberangusan budaya/agama tionghoa ?

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.John,


milist ini dibentuk sebagai sarana informasi penyeimbang. Dan
moderator dalam tulisan pribadi mereka juga berusaha memberikan
informasi penyeimbang. Dan saya yakin mereka semua, termasuk anda yang
berdiskusi disini selalu mencoba membagi informasi yang berimbang.

Jika anda anggap topik diatas menyesatkan, bantahlah. Tapi jika anda
ingin hanya berkutat satu kata "maling" yang ditulis, mungkin betapa
banyaknya orang yang ditangkap karena pasal penghinaan. Seperti
misalnya ada orang yang berkata," Para pejabat adalah maling."

Cobalah berdiskusi secara dewasa, bukan mengumbar pasal.
KUHP pasal 156 ( CMIIW ) tentang penyebaran kebencian memang mencakup
agama pula. Tapi apa perlu pasal itu diumbar di milist ini ?
Cukup tegurlah orang yang menulis tidak pantas itu.
Bukankah ini adalah suatu sikap yang berbudaya pula dengan menegur
baik-baik dahulu ?


Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "johnsiswanto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Bung Fy Zhou,
> 
> ada hal-hal tertentu yang bisa ditolerir, ada yang tidak, 
> penghinaan/penghujatan terhadap agama, apapun agamanya siapapun 
> pelakunya wajib dilaporkan kepada pihak berwajib, apapun agamanya 
> siapapun pelakunya, kalau hanya protes, keenakan buat si kunyuk...
> 
> Berdasarkan pengetahuan saya,penghujatan terhadap agama di negara 
> R.I. adalah ranah pidana, walaupun bisa juga dituntut secara 
> perdata... (please be informed, saya seorang advokat)
> 
> wassalam,
> John Siswanto
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou  wrote:
> >
> > Anda berhak protes keras, saya juga mendukung, penghinaan semacam 
> ini memang tak pantas !
> > Tapi saya tak setuju niatan anda apa2 kok dilaporkan ke berwajib! 
> apa anda juga mendukung pelaporan pendeta2 yang menghujat klenteng?
> > Urusan seperti ini janganlah melibatkan negara, negara jangan 
> dijadikan polisi moral! Kalau terpaksa, seret saja ke pengadilan 
> perdata, jauh ebih baik!
> >  
> >  
> > 
> > 
> > - Original Message 
> > From: johnsiswanto 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Tuesday, September 30, 2008 8:19:30 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Pater Beek - otak dibelakang gerakan 
> pemberangusan budaya/agama tionghoa ?
> > 
> > 
> > 
> > Bapak/Ibu moderator yang saya hormati,
> > 
> > saya menyampaikan protes keras atas tulisan dari si Mulyawan Lie 
> > #36909
> > 
> > Kutipan Mulyawan Lie#36909 :
> > kalo ane katakan kristen ya artinya
> > > kristen dan katolik, maling ayam ama maling jemuran ? sama sama 
> > maling)
> > > kasihan orang tionghua yg gak ngarti, setan dianggep dewa.setan 
> pura
> > > pura jadi dewa
> > 
> > Bagaimana tulisan yang menghujat agama lain bisa lolos. Tulisan ini 
> > jelas-jelas menyakitkan dan melukai penganut agama Kristen 
> Protestan 
> > dan Katolik...
> > 
> > Si Mulyawan Lie kalau di dunia nyata pasti sudah saya laporkan 
> kepada 
> > pihak yang berwajib.
> > Enak saya menghina/menghujat agama/kepercayaan orang lain.
> > 
> > Buat si Mulyawan kalau elo punya nyali (pastinya pasti pengecut), 
> > mana alamat kamu, biar saya ajarin sopan santun...
> > 
> > salam,
> > 
> > John Siswanto
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI ==> Uli

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Liquid,


di kantor Imigrasi tetap diminta SBKRI.

Dan yang menjadi korban bukan hanya Tionghoa yang "nasionalis".

Tapi menggelitik sekali tulisan anda tentang nasionalis ini.

Coba anda cari majalah Tempo terbaru dan bacalah pernyataan seorang
raja di Jawa Tengah ketika ditanyakan masalah pencurian arca purbakala.
Setelah itu anda renungkan nasionalis seperti apa ?

Mudahnya bagi saya, mereka yang merasa dirinya WNI harus memiliki
loyalitas terhadap Indonesia, tidak perlu ditekankan "etnis".
Jangan sampai keluar pernyataan etnis A yang nasionalis, etnis B yang
nasionalis.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Liquid Yahoo" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Ruwet itukan jaman dulu bu, waktu jaman kuda gigit besi,
sekarang kalo 
> masih diberlakukan apa masih etis?
> 
> SKKRI / K1 itu penting karena itu adalah Surat Ketetapan
Kewarganegaraan 
> Indonesia, tapi SBKRI itu untuk apa? Apa yang harus di Buktikan lagi
kalo 
> uda punya KTP?! Takut palsu, ya ditakutin aja semuanya, terus
korbanin deh 
> tuh para TiongHua yang nasioanalis
> 
> Nanti terus SBKRI juga takut dipalsuin terus bisa keluar surat yang 
> harus di sahkan President, yaitu SBKBBWNKRI (Surat Bukti Kalau
Bener-Bener 
> Warga Negara Kesatuan Repuplik Indonesia)
> 
> Terus nanti takut di palsuin juga, hehehehehe
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, 29 September, 2008 08:52
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI ==> 
> Uli
> 
> 
> > Hooh Kang. Bukannya gue pro dengan adanya SBKRI, ladang pungli itu.
> > Gue juga sama kheksim nya. Tapi mikirin cengli aja lah, gue
> > menganggap bahwa SBKRI itu muncul saking ruwetnya ngurusin Tionghoa
> > Asing yang menurut ZFY waktu itu jumlahnya cukup "signifikan".
> >
> > Bener, Engga beda sama Malaysia yang kelimpungan kebanjiran
> > sama 'pendatang haram' yang jumlahnya signifikan sehingga jadi
> > potensial masalah dalem negri, getoh khan?
> >
> > Bukan mendingan ngurusin WNI lebih banyak atau WNA lebih banyak, tapi
> > lebih pada kejelasan STATUS HUKUM, ini orang diperlakukan sebagai WNI
> > atau WNA? Atas dasar apa?
> > Nah saat itu banyak yang statusnya nggak jelas, sebab dengan stelsel
> > pasif tionghoa2 ini jadi WN Indonesia juga, jadi WN RRC juga.
> > Kalau ada apa-apa, bingung, yang tanggung jawab Indonesia atau RRT?
> >
> > Untuk itu sampai perlu perjanjian dwi-kewarganegaraan Indonesia-RRT.
> > yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah dwi-kewarganegaraan ini
> > dan jangan sampai kejadian lagi, caranya mending gimana, pasif, atau
> > aktif, begetoh khan?
> >
> > Bedanya, yang waktu itu yang menolak yang harus aktif menolak nolak,
> > sesudah taon 50, yang mau ngambil yang kudu aktif ambil ambil. dua
> > duanya juga butuh aktif aktif kok, masalahnya siapa yang disuruh
> > aktif aktif.
> >
> > Stelsel pasif memudahkan admin?? hihihi enggak juga tuuh, mau
> > aktip mau pasif sama aja admin lieur. Yang beda, dengan stelsel pasif
> > tionghoa2 yang nggak ngerti urusan banyak yang dobel
> > kewarganegaraannya,
> > dengan stelsel pasif, tionghoa2 yang nggak ngurus  banyak yang jadi
> > stateless.
> >
> > Mendingan mana? ya nggak ada mendingnya, tetep aja kudu diurus,
> > heheheh.
> >
> > Keamanan negara, kali maksudnya negara nggak mau direpotin sama
> > pendatang haram itu kali, bukan keamanan dalam hal ribut ribut atau
> > rusuh rusuh kali ya. Tanya aja ama yang ngomong, apa maksudnya tuh
> > keamanan negara.
> >
> >
> >
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "gsuryana" 
> > wrote:
> >>
> >>
> >> http://indolobby.blogspot.com
> >>   - Original Message - 
> >>
> >>   Neng Uli yb,
> >>   Alasan keamanan negara, ... dan oleh karena perlu dikeluarkan
> > SBKRI, menurut saya juga satu alasan yang dibuat-buat. Coba pikirkan,
> > demi keamanan negara, lebih baik ngurusin WNI lebih banyak atau
> > ngurusin WNA lebih banyak? Orang ketika berhak dan diberi kebebasan
> > memilih WNI atau WNA, yang jadi masalah yang satu stelsel pasif, akan
> > lebih banyak TIonghoa jadi WNI. Sedang yang lain stelsel aktif, akan
> > lebih banyak Tionghoa jadi asing atau stateless, karena mereka tidak
> > ambil pusing dengan keharusan memilih untuk miliki SBKRI.
> >>
> >>   Kalau yang stelsel pasif sesuai dengan UU No.3/1946, semua
> > Tionghoa yang lahir di Indonesia serempak menjadi Bangsa Indodnesia,
> > kecuali mereka yang menolak dengan gunakan hak repudiatie 2 X 2 tahun
> > yang diberikan. Dan masalah kaewarganegaraan RI sudah dinyatakan
> > selesai di tahun 50. Bagi mereka yang oleh bung Martin sekalipun
> > dikatakan buuaaanyak yang ingin jadi WNA, ya bisa gunakanlah hak
> > repudiatie itu untuk tetap jadi WNA. Dengan stelsel pasif demikian
> > ini, tentu sangat memudahkan bagi admin pemerintah ketika itu yang
> > masih terbelakang.
> >>
> >>   Sebaliknya, setelah dirubah jadi stelsel aktif, TIonghoa baru
> > menjadi WNI setelah menolak WN

[budaya_tionghua] Re: Pater Beek - otak dibelakang gerakan pemberangusan budaya/agama tionghoa ?

2008-10-01 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.John,


saya rasa anda perlu membaca keseluruhan teks yg ditulis oleh
sdr.Mulyawan.

>>Pater Beek - otak dibelakang gerakan pemberangusan budaya/agama
tionghoa ?

Ko King Hian dan para senior dunia persilatan yb,

yg perlu di highlight adalah sosok Pater Beek.
apakah kristoforus sindhunata, Harry TS, 3 bersodara Wanandi dll
adalah serdadu2 perang salib pimpinan Pastor Jopie Beek ?
apa betul tujuannya adalah untuk kejayaan perang salib dan bagian dari
kristenisasi asia tenggara : sekali epuk 2 laler... mayoritas islam
diteken dan tionghua dikristenkan (kalo ane katakan kristen ya artinya
kristen dan katolik, maling ayam ama maling jemuran ? sama sama maling)
kasihan orang tionghua yg gak ngarti, setan dianggep dewa.setan pura
pura jadi dewa
mohon pencerahan para senior.

kemaren hari liat buku peringatan 100 thn Pahoa Tionghoa Hwee Koan.
ada foto Kristoforus sindhunata dgn topi polisi berseragam amtenar
menjinjing tas -isinya pestol kali ya?- berjalan ke dalem sekolah
Pahoa untuk menutup sekolah tersebut.

Mulyawan Lie<<


Memang disebagian tulisan ada yang menyamaratakan semua orang Kristen
Katolik adalah maling, tapi inti dari pertanyaannya adalah apa benar
father Beek merupakan tokoh dibalik gerakan pemberangusan budaya Tionghoa.

Lebih baik anda salurkan emosi anda untuk menjawab, daripada
mengancam-ancam. Jika memang father Beek terlibat, katakanlah
sejujurnya bukan menutupi.

Jika ada seorang calon legistatif yang mengumbar emosi, rasanya tidak
perlu mengumbar emosi hanya karena masalah sepele.
Seorang pengacara juga harusnya melihat dengan jelas, jangan langsung
mengutip satu pernyataan kemudian mengaburkan keseluruhan pertanyaan.

Saya minta maaf jika terkesan menggurui anda.


Hormat saya,


Xuan Tong

P.S : ada film yang baik untuk pengacara, judulnya adalah Justice My Foot.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "johnsiswanto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Bapak/Ibu moderator yang saya hormati,
> 
> saya menyampaikan protes keras atas tulisan dari si Mulyawan Lie 
> #36909
> 
> Kutipan Mulyawan Lie#36909 :
> kalo ane katakan kristen ya artinya
> > kristen dan katolik, maling ayam ama maling jemuran ? sama sama 
> maling)
> > kasihan orang tionghua yg gak ngarti, setan dianggep dewa.setan pura
> > pura jadi dewa
> 
> Bagaimana tulisan yang menghujat agama lain bisa lolos. Tulisan ini 
> jelas-jelas menyakitkan dan melukai penganut agama Kristen Protestan 
> dan Katolik...
> 
> Si Mulyawan Lie kalau di dunia nyata pasti sudah saya laporkan kepada 
> pihak yang berwajib.
> Enak saya menghina/menghujat agama/kepercayaan orang lain.
> 
> Buat si Mulyawan kalau elo punya nyali (pastinya pasti pengecut), 
> mana alamat kamu, biar saya ajarin sopan santun...
> 
> salam,
> 
> John Siswanto
>




[budaya_tionghua] Re: Teh Yang Memabukkan? (Was: Mabok Teh ... was YIN & YANG)

2008-09-19 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Ophoeng,


sekarang ini ada jenis teh baru yaitu teh kuning berdasarkan 
prosesnya.
Teh kuning diketemukan ketika proses teh hijau dan teh merah yang 
belum sempurna atau keringnya tidak memadai.

Junshan yinzhen, Huoshan huangya adalah teh-teh yang termasuk 
kategori teh kuning.

Seni meminum teh Tiongkok mengandung makna filsafat mendalam, seperti 
keheningan, kontemplasi mendalam, penghormatan, sarana bergaul, 
penyatuan diri dengan alam, kesederhaan.
Filsafat dari 3 ajaran merasuki seni minum teh Tiongkok.


Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Prometheus dan TTM BT semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)?
> 
> Numpang nimbrung dikit, khususnya ttg teh.
> 
> Mabok teh? Tentu saja bukan dalam arti 'mabok' mabuk seperti anda
> minum alkohol ya. yang saya tangkap dari posting Bung Prometheus
> adalah 'mabok' dalam arti kita ngariung bersama, menikmati suasana
> kebersamaannya itu sendiri. 
> 
> Kalau teh, anda bisa akrab dengan istilah 'ngeteh', kupi - ngupi 
(ngo-
> pi suka terpeleset dengan copy?) dan coklat - ngoklat? 
Hehehe
> ndak enak, enakan juga 'nyoklat' kayaknya ya, seperti susu - nyusu.
> 
> Teh, katanya ada banyak jenisnya, tergantung kriteria pembedaannya, 
> tapi pada umumnya disepakati ada 4 jenis teh berdasarkan prosesnya: 
> 
> (1) Black tea - 紅茶, hóngchá
> Teh yang mengalami oksidasi (fermentasi?) full, penuh, warnanya 
tidak 
> hitam-hitam begitu, tapi merah-soklat gelap pekat. 
> 
> (2) Oolong tea -  烏龍 â†' wÅ«lóng, é'茶, qÄ«ngchá 
> Antara Green Tea dengan Black tea, mengalami sebagian oksidasi, 
bisa 
> antara 10-70%, tapi tidak full. 
> 
> (3) Green tea - ç·`茶, lùchá 
> Mengalami minimal oksidasi, warna teh yang disedunya kehijauan sam-
> pai bening. 
> 
> (4) White tea - 白茶, báichá 
> Sama sekali tidak teroksidasi. Bedanya dengan green tea, white tea 
di-
> keringkan secara cepat, sedang green tea dipanggang. 
> 
> Selengkapnya sila lihat di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Tea
> 
> Kalau tak salah, nama-nama Guan Yin Cha, Tie-guanyin, Pu-erh, dan 
> lain-lain itu adalah 'merek dagang' dari tempat asal kebun 
pengolahnya. 
> Tie-guanyin isinya oolong tea, 
http://en.wikipedia.org/wiki/Tieguanyin 
> Sedang Pu-erh tea bisa yang mentah atau matang, biasa juga disimpan
> (diperam) lama seperti anggur, makin tua makin bagus. Jenis teh-nya
> jadi agak beda sendiri, http://en.wikipedia.org/wiki/Pu-erh_tea
> 
> Apapun teh-nya, konon sebaiknya diminum tanpa gula - nikmati jus-
> tru kepahitan + sepet-sepetnya itu, minum selagi panas-hangat. Dan
> jangan pernah minum teh dicampur dengan susu (apalagi teh susu ma-
> nis), sebab khaisat teh yang baik untuk kesehatan jantung anda, akan
> diluruhkan oleh enzim yang terdapat dalam susu. Sebaliknya, manfaat
> kandungan gizi dalam susu akan diluruhkan oleh teh.  Jadi, kedua-
dua-
> nya akan saling meluruhkan khasiat masing-masing.
> 
> Begitu saja sih kira-kira.
> Kalau salah tolong diperbaiki, kalau kurang sila ditambahkan.
> 
> Salam mabok ngeteh rame-rame,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise" 
>  wrote:
> 
> Haha. Ayo kita mabuk teh lagi. Jangan lupa ajak juga teman-teman 
dan 
> para locianpwee yang lain. Pendapat boleh beda, tapi teh tetap 
lebih 
> enak dinikmati bersama.. 
> 
> ---dipotong--
>  
> Sama seperti menikmati teh, ada yang menikmati maboknya Pu Er, ada 
> yang lebih suka segarnya Guan Yin Cha, ada yg suka Oolong (btw, 
> bedanya satu dengan yang lain apa yah ? :) ). Tapi tidak perlu 
saling 
> mengatakan bahwa yang satu lebih baik dari yang lain. 
> 
> --dipotong lagi-- 
> 
>  
> Prometheus
>




[budaya_tionghua] Re: Teh Yang Memabukkan? (Was: Mabok Teh ... was YIN & YANG)

2008-09-19 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Hendry,

teh puer tidak akan berbau kecoak jika diseduh dengan air mendidih, 
bau itu bisa timbul jika diseduh dengan air yang tidak mendidih. Suhu 
air yang disarankan adalah 100 derajat celcius.

Cara menyeduh teh longjing yang baik adalah dengan menggunakan gelas 
tinggi. Suhu air kira-kira 85 derajat celcius adalah suhu air yang 
tepat.
Ada beberapa cara untuk menyeduh teh longjing. Anda bisa mencoba 
caranya.
Cara pertama ambil daun teh longjing, masukkan ke dalam gelas tinggi, 
kemudian seduhlah dengan air panas, gunakan pergelangan tangan untuk 
menggerakkan leher poci air panas sebanyak 3 kali ke dalam gelas 
sehingga daun teh bergerak naik turun. Kemudian diamkan kira-kira 
selama tiga menit.
Cara kedua, tuangkan air panas kira-kira sepertiga dari tinggi gelas, 
masukkan daun teh longjing, kemudian anda tuangkan lagi air panas 
kira-kira hingga seperdelapan tinggi gelas.

Yang menarik adalah cara minum teh wulong dari provinsi Fujian, 
dimana seni minum teh mereka ada istilah seperti Guangong berpatroli 
kota.


Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bung Ophoeng,
> 
> Terakhir kali kita mabuk teh itu saya sempat sakit kepala beberapa
> hari. Mungkin kebanyakan kafein teh, waktu itu yang paling berat
> adalah puer. Kita sih cuma pesan 2 jenis long jing dan pu er. Kalau
> bung Prom bilang puer itu seperti bau kecoak. Temannya yang cantik
> bilang longjing kok ada seperti rasa rumput laut. Maklum mungkin 
masih
> mengenal rasa teh.
> 
> Mengenai pahit, teh berkualitas sebenarnya justru tidak pahit. 
Dengan
> cara menyeduh yang benar teh longjing misalnya justru akan manis.
> Manisnya khas, apalagi yang berkualitas tinggi. Jadi jangan heran
> longjing danau barat dari kebun teh kekaisaran (hanya beberapa 
hektar)
> pernah mencatat rekor 1 jin (1/2kg) mencapai harga 100juta rupiah
> lebih di pelelangan.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung Prometheus dan TTM BT semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)?
> > 
> > Numpang nimbrung dikit, khususnya ttg teh.
> > 
> > Mabok teh? Tentu saja bukan dalam arti 'mabok' mabuk seperti anda
> > minum alkohol ya. yang saya tangkap dari posting Bung Prometheus
> > adalah 'mabok' dalam arti kita ngariung bersama, menikmati suasana
> > kebersamaannya itu sendiri. 
> > 
> > Kalau teh, anda bisa akrab dengan istilah 'ngeteh', kupi - ngupi 
(ngo-
> > pi suka terpeleset dengan copy?) dan coklat - ngoklat? 
Hehehe
> > ndak enak, enakan juga 'nyoklat' kayaknya ya, seperti susu - 
nyusu.
> > 
> > Teh, katanya ada banyak jenisnya, tergantung kriteria 
pembedaannya, 
> > tapi pada umumnya disepakati ada 4 jenis teh berdasarkan 
prosesnya: 
> > 
> > (1) Black tea - 紅茶, hóngchá
> > Teh yang mengalami oksidasi (fermentasi?) full, penuh, warnanya 
tidak 
> > hitam-hitam begitu, tapi merah-soklat gelap pekat. 
> > 
> > (2) Oolong tea -  烏龍 �' wūlóng, �'茶, qīngchá 
> > Antara Green Tea dengan Black tea, mengalami sebagian oksidasi, 
bisa 
> > antara 10-70%, tapi tidak full. 
> > 
> > (3) Green tea - �`茶, lùchá 
> > Mengalami minimal oksidasi, warna teh yang disedunya kehijauan 
sam-
> > pai bening. 
> > 
> > (4) White tea - 白茶, báichá 
> > Sama sekali tidak teroksidasi. Bedanya dengan green tea, white 
tea di-
> > keringkan secara cepat, sedang green tea dipanggang. 
> > 
> > Selengkapnya sila lihat di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Tea
> > 
> > Kalau tak salah, nama-nama Guan Yin Cha, Tie-guanyin, Pu-erh, dan 
> > lain-lain itu adalah 'merek dagang' dari tempat asal kebun 
pengolahnya. 
> > Tie-guanyin isinya oolong tea, 
http://en.wikipedia.org/wiki/Tieguanyin 
> > Sedang Pu-erh tea bisa yang mentah atau matang, biasa juga 
disimpan
> > (diperam) lama seperti anggur, makin tua makin bagus. Jenis teh-
nya
> > jadi agak beda sendiri, http://en.wikipedia.org/wiki/Pu-erh_tea
> > 
> > Apapun teh-nya, konon sebaiknya diminum tanpa gula - nikmati jus-
> > tru kepahitan + sepet-sepetnya itu, minum selagi panas-hangat. Dan
> > jangan pernah minum teh dicampur dengan susu (apalagi teh susu ma-
> > nis), sebab khaisat teh yang baik untuk kesehatan jantung anda, 
akan
> > diluruhkan oleh enzim yang terdapat dalam susu. Sebaliknya, 
manfaat
> > kandungan gizi dalam susu akan diluruhkan oleh teh.  Jadi, kedua-
dua-
> > nya akan saling meluruhkan khasiat masing-masing.
> > 
> > Begitu saja sih kira-kira.
> > Kalau salah tolong diperbaiki, kalau kurang sila ditambahkan.
> > 
> > Salam mabok ngeteh rame-rame,
> > Ophoeng
> > BSD City, Tangerang
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise" 
> >  wrote:
> > 
> > Haha. Ayo kita mabuk teh lagi. Jangan lupa ajak juga teman-teman 
dan 
> > para locianpwee yang lain. Pendapat boleh beda, tapi teh tetap 
lebih 
> > enak dinikmati bersama.. 
> > 
> > ---dipotong--
> >  
> > Sama seperti menikmati teh, ada yang

[budaya_tionghua] Re: Cermin untuk kita semua

2008-09-19 Terurut Topik perfect_harmony2000
Tantono xiong,


saya membaca ulang tulisan saya dan saya tidak menunjuk bahwa 
Sindhunata itu mewakili gereja. Institusi yang saya maksud sudah saya 
sebut dan sewajarnya institusi tersebut dan turunannya meminta maaf.

Anda ditolak belajar kuntao ?
Seandainya ya, apakah kebijaksanaan penolakan merugikan banyak orang 
dalam skala luas ?
Jika anda ditolak belajar kuntao oleh suatu institusi atau perguruan 
beladiri, anda masih bisa mencari guru kungfu di lingkungan anda.

Saya tidaklah memendam rasa sakit hati, tapi kebijakan itulah yang 
membuat saya menjadi semakin penasaran dan menggali apa budaya 
Tionghoa itu. 

Saya mengecam perilaku institusi kungfu yang membeda-bedakan ras 
dalam menerima murid. Tapi saya lebih mengecam lagi guru-guru kungfu 
yang tidak menanamkan etika pesilat serta memeras murid-muridnya 
dengan uang. 

Hal ini pernah menimpa salah satu moderator milist ini yang kecewa 
ketika belajar kungfu ternyata dimintai uang padahal ia berasal dari 
keluarga tidak punya dan hal itu menjadi cambuk bagi dirinya dalam 
mempelajari kungfu.
Seorang master kungfu menerima murid berdasarkan budi pekerti dan 
bakat bukan karena uang. Syukurlah ia bisa mendapat seorang master 
kungfu bukan guru kungfu.

Dalam etika pesilat dan budaya yang melingkupi mereka, moral yang 
baik merupakan syarat utama dalam mempelajari beladiri dan bakat.
Salam pesilat sendiri sudah mengandung makna bahwa di lima danau dan 
empat samudra semua manusia bersaudara.

Soja atau salam pesilat itu memang berbeda dibandingkan dengan soja 
orang awam, tapi maknanya adalah demikian. Dan tidak menunjukkan 
perbedaan ras bukan ?
Karena itu institusi yang menolak anda karena berdasarkan ras, 
menunjukkan institusi itu tidak paham etika pesilat.
Jadi ini adalah kasus yang berbeda.
Teringat pada tahun 80an, ketika Taichi menjadi populer, berganti 
nama menjadi senam Tera. Sungguh menggelikan.

Sekedar bercerita, saya beberapa kali membantu kegiatan Shorinji 
Kempo di kota saya. Kebetulan salah satu mantan karyawan saya adalah 
atlit Kempo.
Kenapa saya tidak membantu saja grup wushu di kota saya melainkan 
Shorinji Kempo di kota saya ? Dan saya lebih nyaman bergaul dengan 
grup wushu di daerah terpencil dibandingkan di kota saya ? Jawabnya 
sederhana, karena dalam pandangan saya, mereka masih memegang teguh 
etika pesilat.


Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Xuan Tong Xiong,
> Sindhunatalah membuat institusi LPKB itu bersama teman-temannya dan
> institusi tersebut tidak mewakili Gereja atau Sekolah Katholik, jadi
> institusi mana yang harus minta maaf ?.  Dan apakah bila Sindhunata 
ini
> mewakili institusi maka semua orang Tionghua Katholik juga harus 
dituduh
> memecah belah menindas Tionghua lain dan harus minta maaf ?. 
Demikian pula
> dengan diskriminasi yang saya alami, suatu institusi menolak 
permintaan saya
> untuk belajar kuntauw karena saya anak Hwana, perlukah saya mencap 
semua
> orang Hakka demikian ?.  Bagi saya kepahitan didiskrinasi inilah 
yang
> membuat saya bangkit kembali dan menjadi diri saya sendiri, bukan 
tenglang,
> bukan hwana tetapi Tantono, kepahitan yang dirasakan harus 
diarahkan secara
> positif. Lagian apa gunanya minta maaf bagi kita ?, apakah 
permintaan maaf
> itu menghapuskan penderitaan?.  Apakah mengingat-ingat perbuatan 
Sindhunata
> juga menimbulkan hal yang positif ?.  Kubur sakit hati dan 
bergeraklah
> maju.  Itu pemikiran saya saja.  Kalau saya ingat terus dan sakit 
hati terus
> atas perlakuan diskriminasi yang saya derita maka saya nggak akan 
maju dan
> untuk apa bagi saya permintaan maaf itu sekarang ?.  Peribahasa Jawa
> mengatakan : Luhuring pribadi iku katon yen bisa menang tanpa 
mgasorake.  :
> Keluhuran pribadi itu nampak kalau bisa menang tanpa mengalahkan.  
Salam,
> Tantono
> 
> 
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Seminar antara CSIS dan BT

2008-09-19 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Karang,

mengajukan suatu usulan adalah tidak salah, tapi apakah anda pernah 
berpikir bahwa CSIS adalah suatu organisasi resmi sedangkan BT ?

BT bukanlah organisasi resmi, hanya sekumpulan orang-orang yang 
memiliki perhatian terhadap budaya Tionghoa dan kebetulan yang 
menjadi team BT adalah mereka yang memiliki pengetahuan cukup lumayan 
sesuai bidang yang mereka geluti dan sukai.

Saya pribadi setuju sekali diadakan diskusi antara Harry Tjan 
Silalahi dengan beberapa moderator BT, tentunya harus ditempat yang 
layak bukan ditempat yang berdebu dan panas seperti tempat yang 
sekarang sering dilakukan kegiatan oleh rekan-rekan. 


Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Karang Terjal" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menurut saya, paling cocok adalah tema diskusi yang berhubungan 
dengan
> Budaya Tionghoa.
> Tapibila berdiskusi dengan CSIS (Harry Tjan Silalahi) 
dengan tema
> Budaya Tionghoa, apakah akan nyambung? Mereka baru likno, dan masih 
dalam
> taraf belajar. Biar mereka dalami Budaya Tionghoa dulu, baru diajak 
diskusi.
> 
> Jadi lebih baik ide untuk mengundang Harry Tjan silalahi untuk 
diskusi dan
> seminar itu ditunda dulu, sampai beberapa tahun yang akan datang.
> Saat ini lebih baik tenaga dan pikiran team BT diarahkan untuk hal 
hal
> lainnya yang lebih penting dan pantas di prioritaskan.
> Dikusi dengan kelompok CSIS bisa dilakukan di acara yang mereka 
adakan
> seperti di Senin yang akan datang. Cukup datang , duduk , dengerin, 
diskusi,
> dan pulang. Tak ada effort yang terlalu besar, drpd mengundang 
mereka, maka
> effort yang dikeluarkan akan lebih besar.
> 
> Sayang kalau waktu dan tenaga yang berharga dari team BT dihabiskan 
utk hal
> hal yang belum perlu di prioritaskan...
> 
> Saya yang menelurkan ide ini.kemudian membatalkanga masalah 
kan he
> hehe hehe he...
> 
> Case Closed.
> 
> Salam serius tapi santai,
> KT
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 2008/9/19 Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> >   Setuju! tapi harus dengan tema dan persoalan yang terarah. 
Jangan sampai
> > terus mengulang2 masalah SBKRI...
> >
> > --- On *Thu, 9/18/08, zhonghua_wenhua <[EMAIL PROTECTED]>* 
wrote:
> >
> > From: zhonghua_wenhua <[EMAIL PROTECTED]>
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Seminar antara CSIS dan BT
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Thursday, September 18, 2008, 6:20 PM
> >
> >
> >  Catatan : usulan yang amat baik dari anda kami lemparkan kepada 
para
> > member. Jika member menyetujui, usulan anda ditindaklanjuti.
> >
> > Moderator
> >
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> > "Karang Terjal"
> >  wrote:
> > >
> > > Catatan : usulan anda kami lemparkan kepada para member. Jika
> > member menyetujui, bolehlah usulan anda ditindaklanjuti.
> > >
> > >
> > > Kalau boleh memberi saran lebih jauh kepada moderator dan 
pengurus
> > mailist
> > > Budaya Tionghoa,
> > >
> > > Tentukan topik yang ingin diusung lalu kirimkan surat undangan
> > (atau bisa
> > > diskusikan dengan pihak CSIS (Harry Tjan Silalahi) mengenai 
topik
> > tersebut).
> > >
> > > Setelah itu kirimkan surat undangan secara resmi ke kantor CSIS
> > ditujukan
> > > kepada Harry Tjan Silalahi. Isi surat tersebut bisa di posting 
di
> > mailist
> > > Budaya Tionghua, sambil menunggu jawaban dari CSIS.
> > >
> > > Dan moderator juga bisa sharing kepada member di sini, jawaban 
dari
> > CSIS
> > > terhadap undangan tersebut seperti apa. Dijawab atau di tolak 
atau
> > didiamkan
> > > seribu bahasa terhadap surat undangan diskusi or seminar 
tersebut,
> > bukanlah
> > > suatu masalah, yang penting sudah ada niat positif dari mailist
> > budaya
> > > tionghoa ke arah situ sehingga bila ada member yang 
mempertanyakan
> > usaha
> > > nyata para moderator, sudah ada buktinya.
> > >
> > >
> > >
> > > 2008/9/18 Fy Zhou 
> > >
> > > > Wah, ide ini CIAMIK tenan!
> > > > Huebat pisan !
> > > >
> > > >
> > > > --- On *Thu, 9/18/08, Karang Terjal * 
wrote:
> > > >
> > > > From: Karang Terjal 
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT
> > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Date: Thursday, September 18, 2008, 12:28 PM
> > > >
> > > >
> > > > Melihat perdebatan yg berlangsung akhir-akhir ini, ada baiknya
> > Budaya
> > > > Tionghua Mailist mengadakan suatu diskusi atau seminar dengan
> > tema:
> > > >
> > > > Asimilasi dan pemberangusan budaya tionghoa, atau
> > > > kirno, likno dan parno
> > > > atau tema lainnya
> > > >
> > > > dengan mengundang Harry Tjan Silalahi (3 suku kata yg
> > menggambarkan nama
> > > > barat, cina, dan batak...contoh asimilasi ke dlm 3 budaya) dan
> > anak-anak
> > > > CSIS
> > > >
> > > > Tempatnya bisa di panjay atau di csis atau dimanapun.
> > > > Hasilnya bagaimana? Harry Tjan akan terima atau tidak 
undangannya
> > beserta
> > > > alasannya, bisa diberitahukan ke mailist juga.
> > > >
> > > > Semoga ide ini bisa di tanggapi dengan baik.
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> >
> >
> >  
> >
>




[budaya_tionghua] Bercinta gelap-->Re: makanan & pakaian yg berasal dari tionghoa?

2008-09-19 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Alfonso,


masalah berpakaian itu adalah hak masing-masing. Serasi atau tidak 
itu bukankah menurut suatu sudut pandang.

Blazer dan sendal jepit ? Saya tidak pernah melihatnya kecuali mereka 
yang ingin santai karena selalu memakai sepatu hak tinggi dan itu 
amat menyiksa kaki mereka. Jadi saya maklum.

Helm dibawa ke dalam lift karena banyak helm yang hilang.
Harap anda maklum saja. Jika merokok dalam lift itulah yang tidak 
pantas.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Alfonso" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati 
>  wrote:
> >
> > Terimakasih Alfonso atas jawabannya, sangat membantu...^_^
> > 
> > tp ada yg mau saya tanyakan lagi,
> > 
> > Kl yg dimaksud "baju konservatif" tuh yg kaya gimana y? Kalau jas 
> & blazer biasa dipake di acara2 khusus, kalau kehidupan sehari2, 
> apakah ada ciri khas pakaiannya? Khususnya buat yang sudah cukup 
> berumur, krn orang tua biasanya lebih tidak mudah terpengaruh 
dengan 
> fluktuasi fashion setiap saat...
> 
> 
> Alfonso: Saya lahir di Palembang. Papaku punya Bo Mu (ket: akongku 
> punya koko punya istri) sampai meninggal dunia, selalu menggunakan 
> baju Qipao ala China Selatan. Ada yang tahu film God of Gambler I, 
> yang dimainkan oleh Chow Yunfat dan Andy Lau? Dalam 1 adegan di 
film 
> itu, Chow Yutfat jatuh dari tebing dan kepalanya kebentur batu. 
> Kemudian Andy Lau cs datang dan membawanya ke seorang nenek. Nah, 
> pakaian yang dipakai nenek itulah yang saya maksud dengan "baju 
> konservatif".
> 
> Di China dan Taiwan sendiri, baju yang dipakai oleh orang-orang 
> sehari-hari sama dengan yang dipakai di Indonesia. T-shirt, jeans, 
> rok. Saya ingin menekankan sedikit dalam pakaian wanita karena 
> pakaian wanita lebih banyak variasi daripada pria. Di Taiwan, gadis-
> gadis lebih fashion dalam memakai baju. Kalau di Indonesia, 
> mahasiswi agak 'malu-malu' dan kelihatan kuno dalam berpakaian. 
> Mahasiswi di Indonesia rata-rata hanya memakai T-shirt dan celana 
> jeans. Kalau jalan, biasanya tangannya mendekap map dan sejenisnya 
> di dada mereka. 
> 
> Sedikit melenceng, di Taiwan, mereka memadukan atasan dan bawahan 
> dengan warna-warni, dengan rambut yang bermodel terkini, bersepatu, 
> dan langsing-langsing. Dipadu dengan kulit putih, mereka kelihatan 
> menarik. Dan mereka berusaha menonjolkan keindahan tubuh mereka. 
> Cara ini tidak salah, karena kodrat wanita adalah untuk kelihatan 
> cantik.
> 
> Kembali ke Indonesia, saya seringkali melihat karyawati-karyawati 
> yang kurang bisa memadukan pakaian. Ke kantor pakai baju seasalnya. 
> Fyi, wanita karir akan kelihatan anggun dan berkelas jika mereka 
> memakai rok dan blazer. Tapi, apa yang sering kita jumpai? 
Karyawati 
> memakai kemeja garis-garis dan celana panjang, serta bersandal 
> jepit!! Saat makan siang atau pulang kantor, kalau pun memakai 
> blazer (seperti di Sudirman), alas kakinya juga sandal jepit!  
> Pakaian tidak selalu diciptakan untuk kenyamanan. Pakaian 
diciptakan 
> juga untuk penampilan dalam menciptakan kesan baik. Itulah alasan 
> orang memakai pakaian bulu angsa, yang dipakai ga enak, tapi 
dilihat 
> enak.
> 
> Kalau kebiasaan jelek yang cowok, saya melihat orang Indonesia 
> sering memakai helm masuk ke dalam lift atau masuk ke dalam 
> perkantoran orang. Kadang-kadang, saya juga membawa motor kalau 
> macet. Tapi saya tidak nyaman melihat ada orang berjalan-jalan di 
> dalam perkantoran dengan memakai helm di kepalanya. Kurang bagus, 
> gitu lho!
> 
> 
> > "5. Koran tulisan Mandarin bisa dibeli di loper koran yang ada di 
> > lokasi banyak orang Tionghoanya, kayak Glodok, Pluit, Kelapa 
> Gading. 
> > Saat ini, di hotel, perusahaan, atau kedutaan China/Taiwan juga 
> > menaruh koran Mandarin terbitan Indonesia di kantor mereka."
> > 
> > Berhubung tidak semua orang bisa membaca tulisan kanji (bener ga 
> kl tulisan yang ada di koran itu tulisan kanji? hehehe), pastinya 
> hanya orang2 tertentu yg membaca. Rata2 yang membaca koran itu 
range 
> usianya berapa y? Kebanyakan pembacanya juga lebih banyak Tionghoa 
> peranakan atau Tionghoa totok? 
> 
> 
> Alfonso: Koran Mandarin juga dibagi gratis di kedutaan China, Kadin 
> Taiwan, bank-bank Taiwan/China, asosiasi pengusaha Taiwan, 
> perusahaan-perusahaan China/Taiwan, airport, dsb. Jadi jangan 
> beranggapan koran Mandarin hanya dibaca oleh China lokal atau China 
> benteng. Orang asing pun suka membacanya juga. Bahkan di kantor 
> imigrasi pusat di Kuningan Jakarta, juga ada koran Mandarin. Karena 
> banyak orang China yang ke sana. 
> 
> Kalau orang lokal yang baca koran Mandarin, range usia lahir 
sebelum 
> 1953. Mereka ini sempat merasakan SD Tionghoa di Indonesia sebelum 
> ditutup pemerintah dalam Peraturan Pemerintah (PP) 10 tahun 1959 
> oleh Menteri Perdagangan Rachmat Mujomisero. PP 10 adalah peraturan 
> yang membatasi hak berbisnis Tionghoa di tingkat kabupaten ke 
bawah. 
> Tercatat 102 ribu orang kembali ke China saat it

[budaya_tionghua] Re: Menjadi Tionghoa atau Kristen

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Robby,


apa yang anda tulis merupakan prinsip dari Sun Zi bingfa bahkan 
ribuan tahun yang lampau ketika bangsa-bangsa lain masih mengenal 
pembantaian habis bangsa lain, Sun Zi sudah menekankan untuk 
menghargai HAM tawanan perang.

Kegagalan Xiang Yu antara lain adalah membantai 200.000 tentara Qin 
yang menyerah.

Sun Zi menekankan moralitas perang, walau dalam perang tidak mungkin 
tidak ada siasat yang licik bahkan menghalalkan segala cara. Misalnya 
menggunakan siasat bumi hangus yang dilakukan Zhuge Liang aau juga 
siasat membakar lawan yang terjebak untuk meruntuhkan moral musuh.

Sun Zi menekankan memperlakukan mereka yang menyerah itu dengan baik 
dan janganlah menghina mereka yang menyerah.

Tentunya saran Sun Zi bukan tiada maksud, maksud utamanya adalah 
menarik hati dan meluluhkan hati lawan yang menyerah agar bisa 
mengabdi kepada yang menang.

Apakah ini bisa termasuk yang disebut Yi De Fu Ren atau dengan 
kebajikan meluluhkan orang.

Mari kita diskusikan siasat perang Sun Zi saja daripada mendiskusikan 
perang mulut.


Hormat saya,


Xuan Tong
> 
> Dalam peperangan pun pantang berusaha menyudutkan musuh ke titik 
tidak ada
> jalan keluar , maka mereka akan melawan hingga titik darah
> penghabisan..seperti yang terjadi antara TIONGHOA ATAU KRISTEN...
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
> Sent: 18 September 2008 11:52
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Menjadi Tionghoa atau Kristen
> 
>  
> 
> 
> Confucian dan taoism bukanlah eksplisit seperti seperangkat upacara 
agama,
> mereka adalah cara berpikir dan cara pandang. walau tak kasat mata, 
jelas2
> tertanam di benak dan hati masyarakat Tionghoa. Jika anda banyak 
menjelajahi
> bahan2 diskusi2 masalah sosial dan budaya di RRT, akan jelas 
terlihat
> jejaknya.
> 
>  
> 
> Apakah anda menyimak acara pembukaan olympiade? ada satu tema 
confucian yang
> sangat kuat didengungkan : HE atau Harmony ( lihatlah penampilan 3 
versi
> huruf cetak)!  semua orang Tionghoa langsung berasisiasi ke paham 
yi HE wei
> gui ( Harmonylah yang paling berharga) dan HE er bu Tong ( Harmony 
tapi
> bukan sama )!
> 
>  
> 
> Di situ Juga diekspresikan filosofi Tao tentang alam semesta lewat 
tarian
> Taichi. 
> 
> 
> 
>  
> 
>  
> 
> --- In budaya_tionghua@ 
> yahoogroups. com, "Tantono Subagyo" 
>  wrote:
> > 
> > Saya juga kurang setuju mengenai basis Taoist Konfucianist di 
> China, dalam 3
> > bulan saya nongkrong di China Academy of Agricultural Science 
saya 
> tidak
> > merasakan itu, bahkan cuma merasakan pemujaan berlebihan terhadap 
> ketua
> > Mao.
> > 
> > Salam, Tantono Subagyo
> >
> 
> .
> 
>  
>  d=35926/stime=1221703665/nc1=5349280/nc2=5286672/nc3=4836040>
>




[budaya_tionghua] Re: Akulturasi budaya dalam agama ( pengaruh Tiongkok pada Eropa )

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Robby,


pengaruh filsafat Tiongkok kepada Eropa itu ada dan semuanya itu 
dilakukan oleh anggota-anggota Serikat Yesuit. Mereka menterjemahkan 
ke dalam bahasa Perancis.
Setelah itu barulah ada gerakan pencerahan di daratan Eropa.

Buku mengenai itu ada tapi saya lupa judulnya dan amat disayangkan 
buku tersebut hilang dari tempat saya tanpa saya sempat membacanya 
secara tuntas.
Kalau tidak salah ingat diterbitkan oleh Princeton university.

Mungkin anda bisa mencarinya.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Agung
> 
> Bicara senjata makan tuan 
> 
> saya jadi ingat jepang yang begitu patuh dalam mengadosi keunggulan
> budaya tiongkok , dan menggunakan kembali keunggulan strategi 
militer
> klasik tiongkok untuk melakukan agresi ke tiongkok 
> 
> Henyung
> 
> Kalau betul Voltaire di pengaruhi oleh pemikiran filsuf2 tiongkok ,
> luar biasa berarti dampaknya , karena voltaire membawa semangat
> aufklarung kembali masuk ke prancis ,dan benggg , revolusi
> prancis..
> 
> btw, Adakah buku  yg khusus menyorot yesuit di tiongkok?
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
> >
> > Katanya eropa bisa lepas dari belenggu setlah jesuit balik dari
> tiongkok bawa salinan kita KHC? Beneran tuh? Itu namanya senjata 
makan
> tuan donk, udah dibebasin malah rampok gurunya. Hehehe 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Hendri Irawan" 
> > 
> > Date: Tue, 16 Sep 2008 10:02:39 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Akulturasi budaya dalam agama
> > 
> > 
> > Oh yah,
> > 
> > Kaum Jesuit Tiongkok juga berperan sebagai jembatan budaya. Banyak
> > sekali karya-karya filsuf Tiongkok yang disalin, diterjemahkan dan
> > dibawa pulang ke Eropa. Kalau kita sekarang lebih mengenal nama 
Legge,
> > Giles sebagai terjemahan bahasa Inggris, maka kaum Jesuit sudah
> > terlebih dahulu menerjemahkan karya-karya filsuf itu terutama ke
> > bahasa selain bahasa Inggris. Pemikiran-pemikiran filsuf Tiongkok 
ini
> > memberikan sumbangsih yang tidak kecil ke perkembangan pemikiran
> > Eropa, pemikiran Voltaire misalnya. 
> > 
> > Bahkan di Eropa institut Daojia dan Rujia sudah berkembang sejak 
lama.
> > Yang belajar di situ mayoritas orang Eropa sendiri. 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou  wrote:
> > >
> > > Sayang memang, jika prakarsa kaum Jesuit ini diteruskan, bukan 
tidak
> > mungkin ajaran nasrani akan melebur menjadi salah satu unsur 
budaya
> > Tionghoa. meski nasrani yang ini tak lagi berwajah sama dengan 
nasrani
> > dari barat.
> > >  
> > > ZFy
> > > 
> > > --- On Tue, 9/16/08, Hendri Irawan  wrote:
> > > 
> > > From: Hendri Irawan 
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Akulturasi budaya dalam agama
> > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > Date: Tuesday, September 16, 2008, 4:37 AM
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Dalam sejarah Tiongkok, pernah ada kalangan Jesuit yang 
dirintis Mateo
> > > Ricci. Mereka mengadopsi penghormatan leluhur, mengangkat tokoh
> > > berjasa (misalnya Guan Gong) sebagai santo, menjadi pejabat 
kerajaan.
> > > Sumbangsih mereka sangat besar di bidang penanggalan, 
perhitungan,
> > > perbintangan dan ilmu pengetahuan. Biasanya yang menjadi 
penerjemah
> > > antara pemerintah dengan orang Eropa adalah para jesuit. 
> > > 
> > > Tetapi, sampai satu saat kegiatan mereka dilarang oleh Vatikan 
karena
> > > dianggap menyimpang. Yang menjadi lawan mereka di Vatikan dulu 
itu
> > > kalau tidak salah kelompok Benedictus. Mengenai sejarah di 
Vatikan ini
> > > saya kurang tahu, tetapi memang pada akhir jaman Qing kegiatan 
mereka
> > > praktis berhenti dan berubah total.
> > > 
> > > Hormat saya,
> > > 
> > > Yongde
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou  
wrote:
> > > >
> > > > Benar Pak Danar, apa yang dilakukan agama khatolik dengan 
tradisi2
> > > lokal adalah sekedar 'Modifikasi" , bukan Tansformasi. menurut 
saya,
> > > syarat sebuah ajaran bisa disebut "Kristen Tionghoa" harus ada 
usaha
> > > "re interpretasi" doktrin, seperti halnya Protestan yang telah
> > > melakukan re interpreasi terhadap ajaran Khatolik.
> > > >  
> > > > ZFy
> > > >
> > >
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Yang ditabukan ketika anda marah kemudian memukul dan memarahi orang

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Tantono xiong,

saya kurang paham yang disebut acuan itu apakah termasuk memukul ?



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Xuan Tong Xiong,
> Dalam budaya Jawa ada ungkapan "sedhumuk bathuk senyari bumi ", ialah
> hal-hal yang sakral bagi orang Jawa.  Orang Jawa (terutama Solo dan
> Yogya) yang diejek sangat lemah "menginjak tahi pun tidak gepeng" akan
> sangat marah bila mukanya dihina orang (sedhumuk bathuk) dan tanahnya
> diambil orang (senyari bumi). Dengan demikian orang Jawa akan
> menghindarkan acuan terhadap wajah apabila berbicara dengan orang
> lain, bagi orang Jawa, kata halus dari muka adalah "pasuryan" atau
> "matahari" menunjukkan pentingnya muka.  Ekstrimnya dalam menunjuk
> orang lain atau menunjukkan jalan orang Jawa selalu menggunakan jempol
> tangan daripada telunjuk (telunjuk dianggap kasar).  Ini yang saya
> ketahui sekelumit dari ibu saya.  Salam Budaya, Tantono Subagyo
>




[budaya_tionghua] Re: Cermin untuk kita semua

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Tantono,

maaf saya kurang sepakat terhadap tulisan anda dibawah ini.

Sindhunata bisa berbuat seperti itu bukanlah atas nama pribadi tapi 
ia mewakili satu institusi. Perilaku Tionghoa totok yang anda alami 
itu mungkin adalah perilaku pribadi dan tidak mengatasnamakan suatu 
institusi misalnya paguyuban orang Hakka. Jika suatu institusi yang 
melecehkan status diri anda, maka institusi itu sewajarnya mengubah 
perilakunya bahkan jika dilakukan dalam skala luas, tentunya akan 
lebih baik jika meminta maaf.

Pemberangusan budaya terkadang dituangkan dalam suatu surat keputusan 
yang dilakukan diam-diam dan juga terkadang dilakukan secara terang-
terangan atas nama suatu institusi.

Institusi itulah yang harus meminta maaf dan seandainya kita mau 
melihat sejak abad ke 16 hingga abad ke 20 ini berapa banyak surat 
yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mengatasnamakan the CREATOR 
untuk memberangus budaya Tionghoa ?

Mungkin menyakitkan bagi sebagian orang, tapi itulah kenyataan yang 
terjadi dan selanjutnya langkah ke depan adalah memperbaiki semua 
kesalahan itu.

Sebagai contoh adalah Vatican yang berani mengakui kesalahannya dan 
meminta maaf, walau dalam pandangan saya masih ada banyak hal yang 
ditutupi seperti kasus Boxer. Tapi itu sudah merupakan langkah yang 
baik.
Karena keberanian yang luar biasa adalah berani mengakui kesalahan 
bukan menutupi. Sama pula halnya seperti Harry Tjan Silalahi yang 
mengatakan dirinya likno, walau masih dalam lingkup kecil. Dan saya 
tidaklah berhak menjudge apakah Harry Tjan itu pura-pura atau benar-
benar likno, karena hati orang siapa yang tahu.

Atau juga ketika tahun 80an, father Beek mendatangi makam bung Karno 
dan menangisi tindakannya dahulu yang membuat banyak orang menjadi 
korban. Saya sendiri tidak tahu apakah tindakan yang pernah dilakukan 
father Bek itu, tapi kisahnya yang berani meminta maaf walau di makam 
bung Karno merupakan suatu kejutan dan memerlukan keberanian luar 
biasa.

Seringkali saya menggunakan istilah guan-guan xiangwei atau para 
pejabat saling melindungi. Maksudnya adalah pejabat yang satu 
melindungi pejabat lainnya yang melakukan kesalahan.
Apakah kita sadar kita itu sedang melakukan hal yang sama atau memang 
itu adalah kebiasaan kita ?
Atau suatu bentuk ketakutan dalam diri kita bahwa kita adalah part 
dari hal yang memalukan itu ? Atau kita sedang melindungi teman kita 
walau ia salah ?

Saya teringat satu sekolah yang berbasiskan ajaran Khong Hucu pada 
jaman dahulu itu mengajarkan ajaran budi pekerti dan juga mengajarkan 
semua agama yang dianut oleh murid-muridnya tanpa mengajarkan apa itu 
filsafat Konghucu kepada mereka. Bukankah ini mencerminkan suatu 
sikap dari filsafat Kong Hucu bahwa semua ajaran kesucian adalah 
sama ?
Saya sempat tersenyum ketika UU SISDIKNAS dikumandangkan, ternyata 
puluhan tahun yang lampau sudah ada sekolah yang mencanangkan hal itu.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> *Xuan Tong Xiong,
> Kita secara tidak sadar langsung menghakimi mereka yang
> berpandangan lain atau berbudaya lain dengan sudut kacamata agama 
yang kita
> anut. Kita tidak perduli apakah orang tersebut merasa bahagia dengan
> tradisinya atau merasa suatu bentuk kenyamanan dari budayanya.
> Kita dengan mudah memberi label sesat , iblis , anti Tuhan dan lain-
lain.
> Jika ada orang lain yang merasa hidup menjadi baik dengan budaya dan
> tradisinya , silahkan saja kalau perlu kita membantunya agar
> menjadi lebih baik lagi , bukan dengan mengubahnya menjadi bagian 
dari kita
> apalagi menghakiminya.
> *
> Tantono :
> Bila prinsip ini diterapkan dan difahami maka langkah indahnya.  
Dalam milis
> ini hendaknya orang Kristen tidak mengata-ngatai yang KHC sebagai 
sesat atau
> masuk neraka, sedang yang KHC juga tidak mengatakan bahwa yang 
Kristen harus
> kembali asal ke agama nenek moyang.  Demikian juga dengan 
penyamarataan,
> kalau Sindhunata pernah melukai hati miliser yang berbudaya Tionghua
> hendaknya kesalahan Sindhunata itu jangan kepada semua orang 
Tionghua
> Katholik, atau bahkan sebagai "usaha sistematis" dari Sekolah 
Katholik untuk
> mendapatkan murid, atau dari Gereja Katholik untuk mendapatkan umat.
> Penyamarataan akan menyakitkan orang dan akan salah sasaran.  Pada 
masa muda
> saya, saya pernah benci kepada orang Tionghua "totok" akibat 
perlakuan
> keluarga terhadap saya yang tidak berdarah "murni", akan tetapi 
saya kikis
> perasaan itu karena saya tahu penyamarataan akan menyulitkan saya 
sendiri
> dan tidak beralasan.  Salam, Tantono
>




[budaya_tionghua] Re: Bagaimana identitas hoakiau di Indonesia saat ini?

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Buds,


tulisan anda mengenai nama generasi keluarga Tjong Afie menarik 
perhatian saya, terutama nama generasi ke empatnya. Menurut saya nama 
nama tersebut berbau serikat rahasia atau juga semangat perlawanan 
terhadap penindasan asing di Tiongkok, bisa penindasan dari dinasti 
Qing sendiri atau juga dari barat.

Bisa anda carikan nama generasi mereka ?



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "BUD'S 1" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> He he he, Anak2nya Tjong A Fie dan Anak2nya Abangnya Tjong A Fie ( 
Tjong Yun
> Hian / Dulu dipakai sebagai nama jalan di Medan dan sekarang sudah 
diganti
> jadi JL. Cirebon ) nama suku ketiganya pada sama semua. Tapi Cucu 
dan Cicit
> mereka nama suku Ketiganya sama dan Mereka juga orang Hakka, jadi 
tidak
> semua orang Hakka sama seperti anda.
> 
> Anak2 Mereka semua suku ketiganya Liung ( Naga dalam Dialek Hakka )
> Cucu2 Mereka semua suku keduanya Tung ( Timur dalam Dialek Hakka )
> Cicit2 Mereka semua suku keduanya Hung ( yang ini ngak tau deh 
artinya, tapi
> yang pasti bukan merah, biasa disebut tulisannya  " San Tien Sui 
Tek Hung "
> = Tiga titik air punya hung )
> 
> On 9/17/08, Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Tambahan saja,
> >
> > Untuk orang Hakka, nama generasi ada di huruf ketiga. Seperti 
saya,
> > nama generasinya adalah De. Semua anak laki-laki dalam keluarga 
yang
> > saya yang satu generasi namanya selalu Marga-Nama-De.
> >
> > Hormat saya,
> >
> > Yongde
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > "ChanCT"  wrote:
> > >
> > > Mita yb,
> > >
> > > Orang yang lahir di TIongkok dan puluhan tahun hidup di 
Indonesia,
> > kalau dia masih pertahankan kewarganegaraa TIongkok, dinamakan 
Huakiao
> > (Perantau Tionghoa), tapi, ... kalau dia sudah naturalisasi jadi
> > Warganegara Indonesia statusnya berubah jadi Huaren, yang bisa 
disebut
> > Tionghoa di Indodnesia.
> > >
> > > Jadi, bagi Tionghoa yang merupakan rakyat Tiongkok, biasa 
disebut
> > orang Tiongkok (Zhong Guo Ren), yang jelas membawakan pengertian
> > warganegara TIongkok-nya, disana tidak biasa disebut Zhong Hua Ren
> > (orang TIonghoa). Tionghoa biasa digunakan untuk sebutan bansa, 
bangsa
> > Tionghoa (Zhong Hua Min Zhu), budaya Tionghoa (Zhong Hua wen Hua).
> > >
> > > Ya, rakyat TIongkok masih banyak yang mempertahankan tradisi 
kunonya
> > yang sudah berlangsung ribuan tahun, meninggal tetap ingin 
dikubur di
> > dalam tanah. Dan untuk penghematan dan kesehatan, cara kremasi
> > jenasah, setelah membakar jadi abu, abunya itulah yang dikuburkan 
di
> > tanah. Jadi, kubuarannya berbentuk kecil saja. Dengan foto dan 
nama
> > bhs. Tionghoa yang meninggal.
> > >
> > > Sebutan nama 3 suku, itu mungkin hanya di Indonesia saja, karena
> > nama Tionghoa (tradisi) terdiri 3 suku, suku pertama adalah nama
> > marga, suku ke2 adalah nama generasi, seangkatan didalam keluarga
> > garis ayah dan suku ke-3, nama dia sendiri. Hanya saja seiring 
dengan
> > perkembangan jaman, tradisi penamaan demikian juga terjadi 
perubahan,
> > ada orang yang suka suku ke-2 untuk nama sendiri dan suku-3 nama
> > generasi keluarga, ... bahkan menjadi lebih banyak yang gunakan 2 
suku
> > saja. Nama marga kemudian nama sendiri.
> > >
> > > Kalau ditanya dari mana sumbernya, saya tidak bisa jawab. Itulah
> > pengetahuan yang ada dikepala saya saja. Yang mungkin juga ada
> > kesalahan, dan bisa dibetulkan kawan lain. Heheheee, ...
> > >
> > > Salam,
> > > ChanCT
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: qhuqwayz_aja
> > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> > > Sent: Wednesday, September 17, 2008 6:13 AM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Bagaimana identitas hoakiau di
> > Indonesia saat ini?
> > >
> > >
> > > Halo semua, maaf ya kl saya banyak bertanya, maklum lg skripsi,
> > > hehehe^_^
> > >
> > > Kalau saya boleh tau, bagaimana identitas hoakiau (Tionghoa
> > > Perantauan) di Indonesia saat ini?
> > >
> > > Apakah seseorang yg lahir di Tiongkok tetapi sudah bertahun2 
tinggal
> > > di Indonesia masih bisa memiliki sebutan identitas sebagai 
seorang
> > > "Hoakiau"? Atau ia sudah menjadi Huaren?
> > >
> > > Apakah orang Tionghoa yang di Tiongkok sana yang telah 
meninggal dan
> > > memiliki foto kematian untuk disimpan di altar, menuliskan 
namanya di
> > > foto dengan tulisan kanji saja atau dengan nama tiga suku kata-
nya
> > > (sebutan istilah untuk nama tiga suku kata ini apa ya? hehehe)?
> > >
> > > Kalau boleh, saya ingin tahu juga sumber2 jawaban dari 
pertanyaan saya
> > > ini...
> > >
> > > Mohon bantuannya...^_^
> > >
> > > Terimakasih...
> > >
> > > Hormat saya,
> > > -Mita-
> > >
> > >
> >
> >
> > .
> >
> > 
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Seminar antara CSIS dan BT

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Agoeng,


memang saya pernah mendengar dari rekan-rekan tentang kegiatan yang 
mereka lakukan tidak mendapat sambutan. Diskusi Cina atau Tionghoa 
yang pernah diadakan juga tidak menarik perhatian, juga diskusi 
sistem kewarganegaraan tidak mendapat respon.
Selain itu adalah diskusi-diskusi lainnya yang bersifat kebudayaan 
juga tidak mendapat respon.

Memang sungguh disayangkan, tapi saya sarankan kepada rekan-rekan 
team BT jangan berkecil hati. Integritas dan konsistensi dalam 
menjaga sikap itu yang menjadi modal rekan-rekan dari team BT. Tidak 
memihak dan juga tidak berafiliasi kepada suatu kelompok adalah hal 
yang baik dan membanggakan bukan ?

Terkenal maupun tidak, itu bukan masalah. Yang menjadi hal penting 
adalah tidak menjual diri demi ketenaran dan uang.

Sdr.Agoeng, perlu anda ketahui bahwa salah satu moderator milist ini 
berhasil mengundang seorang anthropolog asing datang ke Indonesia 
sebanyak dua kali bahkan sedang mempersiapkan kedatangan yang ketiga 
kalinya untuk penelitian budaya Tionghoa di Indonesia. Bahkan nama 
milist ini disebut-sebut dalam suatu makalah penelitian kebudayaan di 
luar negri.
Bukankah beberapa moderator diundang berkali-kali untuk memberikan 
seminar di luar kota ? 
Tahukah anda bahwa team BT sempat menulis buku dan mencetaknya dari 
kocek mereka serta membagikannya gratis ? Bahkan nama pengarangnya 
saja nama palsu yang tidak dikenal, siapa penyusun dan penulisnya 
hingga hari ini tidak pernah diketahui oleh umum.

Apakah hal-hal diatas tidak membanggakan rekan-rekan team BT ?
Saya pribadi bangga tapi yang perlu dihindari adalah perilaku sombong.

Dan juga hal-hal diatas yang membanggakan saya tidak pernah disebut-
sebut oleh para moderator dan team BT di milist ini. Walau kegiatan 
itu menguras kocek pribadi mereka dan mereka meminta dana kemana-mana 
tapi tidak mendapat respon, hanya sedikit responnya.

Inilah hal yang patut dibanggakan. Dan saya menulis ini bukanlah 
mengorek atau mengungkit kegiatan dari anggota team BT yang jumlahnya 
tidak lebih dari 10 jari. Tapi berjuanglah terus dan jangan pikirkan 
menjadi terkenal atau tidak. Apakah kegiatan mereka dihadiri oleh 
banyak orang atau tidak, itu bukan hal yang penting. Yang terpenting 
adalah tangan kanan memberi tangan kiri tidak mengetahui.

Akhir kata, jika anda mencintai milist ini, saya harap anda mulai 
menjaga tulisan anda. Jangan sampai moderator ditegur karena ulah 
anda, dengan demikian anda sudah menunjukkan dukungan anda terhadap 
milist ini.



Hormat saya,


Xuan Tong



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Yg hadir? 4L lagi lah. Dulu pernah juga kan malah dianggap pun 
tidak, emangnya sapa lo? Brani ngajak tokoh n petinggi cina diskusi 
terbuka.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Thu, 18 Sep 2008 06:56:17 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT
> 
> 
> Wah, ide ini CIAMIK tenan! 
> Huebat pisan ! 
> 
> 
> --- On Thu, 9/18/08, Karang Terjal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Karang Terjal <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Thursday, September 18, 2008, 12:28 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Melihat perdebatan yg berlangsung akhir-akhir ini, ada baiknya 
Budaya Tionghua Mailist mengadakan suatu diskusi atau seminar dengan 
tema:
>  
> Asimilasi dan pemberangusan budaya tionghoa, atau
> kirno, likno dan parno
> atau tema lainnya
>  
> dengan mengundang Harry Tjan Silalahi (3 suku kata yg menggambarkan 
nama barat, cina, dan batak...contoh asimilasi ke dlm 3 budaya) dan 
anak-anak CSIS
>  
> Tempatnya bisa di panjay atau di csis atau dimanapun.
> Hasilnya bagaimana? Harry Tjan akan terima atau tidak undangannya 
beserta alasannya, bisa diberitahukan ke mailist juga.
>  
> Semoga ide ini bisa di tanggapi dengan baik.
>  
>  
>  
>




[budaya_tionghua] Yang ditabukan ketika anda marah kemudian memukul dan memarahi orang

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


emosi merupakan hal yang wajar dalam kehidupan manusia, tapi tahukah 
anda ketika orang Tionghoa bicara "menjaga muka" ternyata diterapkan 
ketika anda marah dan memukul orang tersebut ?

"Menjaga muka" ternyata diterapkan juga, ketika emosi ditabukan 
memukul muka lawan. Pengecualian ini dilakukan ketika bertanding 
beladiri atau mengadu ilmu beladiri. 

Selain ditabukan memukul muka, membuka aib seseorang juga ditabukan 
ketika kita marah di depan umum.

Daripada kita ribut-ribut urusan yang menurut saya tidak kondusif 
lagi bagi kenyamanan milist, lebih baik kita diskusikan alasan apa 
saja yang menabukan pemukulan muka itu. Dan apakah tabu seperti itu 
ada dalam budaya etnis lain ?

Tapi seperti biasa, ketika hal-hal yang berkaitan dengan budaya, 
sering dilewati dan tidak pernah menjadi diskusi.



Hormat saya,



Xuan Tong



[budaya_tionghua] Re: Cermin untuk kita semua

2008-09-18 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,

postingan lama ini saya kirim ulang bukan bertujuan memancing 
keributan kembali tapi mencoba untuk meredam permasalahan Tionghoa 
dan Kristen.

Jika kita menilik sejarah Tiongkok, agama Kristen sudah ada pada 
jaman dinasti Tang. Walau agama Kristen yang masuk pada dinasti Tang 
memiliki perbedaan dogma dibandingkan agama Kristen Katolik atau 
Protestan tapi tetap Kristen Nestorian merupakan bagian dari agama 
Kristen. 

Pengadopsian agama Kristen Nestorian terhadap budaya dan filsafat 
Tionghoa dapat dibaca pada prasasti batu agama Nestorian. Dan tulisan 
mengenai prasasti batu itu pernah dimuat di milist ini, bagi mereka 
yang ingin mengetahuinya silahkan gunakan mesin pencari.

Budaya Tionghoa dari luar memiliki 3 pilar tapi dalamnya juga 
memiliki 3 pilar pula.
Pilar dalam adalah :
1.He Gong yang berarti keselarasan dan kebersamaan
2.Xiao Zhong yang berarti bakti dan kesetiaan terhadap 4 hal yaitu 
Tiandi ( cat: Langit dan Bumi, bisa dikatakan sebagai the CREATOR dan 
dalam kehidupan nyata diwakili oleh kedua orangtua kita ), Jun ( cat: 
pemimpin atau negara ), Qing ( cat: kerabat keluarga dan leluhur ), 
Shi (cat: guru atau orang yang mengajari kita ).
3.Zhong Yong atau jalan tengah selaras, dimana zhongyong diartikan 
dalam banyak aspek kehidupan termasuk menjaga keseimbangan alam.

Apakah yang menjadi 3 pilar luar adalah :
1.Penghormatan leluhur, dimana aspek ini paling banyak terlihat. 
Para "dewa" mereka juga merupakan leluhur seperti Guan Gong yang 
bermakna kakek Guan. Jadi alangkah salahnya orang yang mengartikan 
Guan Gong sebagai dewa.
2.Budaya makanan, belum lama ini perayaan musim gugur dirayakan oleh 
mayoritas orang Tionghoa pasti mengenal makanan khas yang disebut kue 
bulan.
3.Budaya keluarga, sistem kekerabatan yang menurut "kacamata" luar 
teramat rumit tapi memiliki sistem yang rapi dan baik.

Semoga kita semua bisa saling harga menghargai dan mulai mengerti apa 
yang dimaksud dengan budaya Tionghoa.


Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Membaca beberapa posting yang sedang dibicarakan membuat saya 
> merenung.
> 
> Tradisi atau budaya merupakan ciri khas suatu bangsa , entah berapa 
> banyak tradisi dan budaya yang lenyap karena benturan dengan 
tradisi 
> atau budaya lain , entah berapa banyak tradisi dan budaya yang 
> dihapuspaksa dengan label agama atau ideologi.
> 
> Semua yang ada di dunia ini memiliki sisi positif dan negatif , 
> begitu pula agama maupun kitab yang diyakini oleh pemeluk agama 
> apapun.
> 
> Kita secara tidak sadar langsung menghakimi mereka yang 
berpandangan 
> lain atau berbudaya lain dengan sudut kacamata agama yang kita anut.
> Kita tidak perduli apakah orang tersebut merasa bahagia dengan 
> tradisinya atau merasa suatu bentuk kenyamanan dari budayanya.
> Kita dengan mudah memberi label sesat , iblis , anti Tuhan dan lain-
> lain.
> Jika ada orang lain yang merasa hidup menjadi baik dengan budaya 
dan 
> tradisinya , silahkan saja kalau perlu kita membantunya agar 
menjadi 
> lebih baik lagi , bukan dengan mengubahnya menjadi bagian dari kita 
> apalagi menghakiminya.
> 
> Kita merasa bahwa yang kita yakini itu terbaik tanpa pernah 
> merefleksikan kedalam diri kita apa itu yang baik ?
> Semua manusia memiliki suatu keyakinan atau iman terhadap apapun 
> berdasarkan 2 hal yaitu mengalami dan membuktikan.
> Ke 2 hal itu hanya bisa dinyatakan dalam dirinya sendiri dan tidak 
> bisa dinyatakan kepada orang lain apalagi dibuktikan.
> Semua yang bisa dibuktikan itu hanya sebatas kata-kata bukan suatu 
> bentuk pengalaman spiritual.
> 
> Kehidupan setelah kematianpun kita masih bingung dan belum ada 
bukti 
> sahih bahwa kita setelah meninggal itu berreinkarnasi , tumimbal 
> lahir , rebirth , ke surga atau neraka , pindah dimensi lain , 
musnah 
> dan lain-lain pemikiran soal kehidupan setelah kematian.
> Kita tidak pernah mendengar cerita dari orang yang telah meninggal 
1 
> tahun dan bangkit kembali dari alam kubur kemudian menceritakan apa 
> yang dialami di dunia kematian itu.
> Kita semua tidak pernah mengalami apa itu yang disebut kematian , 
> jadi mengapa kita berani menghakimi mereka yang lain dari kita ?
> Bahkan kita sendiri tidak mampu mengingat-ingat apa yang kita alami 
> sebelum kita lahir.
> 
> Manusia merangkai pemahaman the CREATOR (baik secara impersonal , 
> personal , berkepribadian banyak , tunggal ) secara bertahap.
> Rangkaian pemahaman the CREATOR itu sendiri berdasarkan pengalaman 
> hidup dan budaya tempat kita tumbuh berkembang.
> Kita tidak bisa menyatakan bahwa budaya pemahaman the Creator yang 
> kita percayai itulah yang terbenar.
> Jika masih menganggap terbenar , simpanlah dalam hati kita dan 
hayati 
> hakekatnya bahw

[budaya_tionghua] Re: makanan & pakaian yg berasal dari tionghoa?

2008-09-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Alfonso,


sepanjang yang saya tahu arti kata bing adalah kue dan binggan adalah 
biskuit.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Alfonso" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Alfonso: Saya jawab pertanyaan kamu.
> 
> 1. Pia adalah bahasa Hokkien. Mandarinnya adalah Bing, yang berarti 
> biskuit.
> 
> Bakpia (pinyin: roubing) adalah makanan yang terbuat dari campuran 
> kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu 
> dipanggang. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa 
> legit jika dimakan ini dikenal dengan nama pia atau kue pia. Isi 
> bakpia bisa menyesuaikan dengan keinginan konsumen di antaranya 
> cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Bakpia yang cukup 
> dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok, Yogyakarta.
> 
> Isilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian yang 
secara 
> harfiah berarti roti berisikan daging.
> 
> 2. Jangan pusing dengan bentuk. Yang namanya kue ku hanyalah kue 
> yang luarnya lembut dan punya isi. Isinya macam-macam. Pokoknya 
> seperti kue ku yang telah kamu ketahui.
> 




[budaya_tionghua] Re: Menjadi Tionghoa atau Kristen

2008-09-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Zhuge,


mungkin perlu mengkaji sudut pandang orang barat terutama missionaris 
dalam melihat orang Tionghoa pada saat itu.

Bagi mereka, orang Tionghoa berada dalam cengkraman iblis dan perlu 
diselamatkan.

Tentunya hal ini bukan hal yang bisa diterima pada jaman sekarang 
bahkan pada jaman dahulu sekalipun tidak bisa diterima. Apalagi 
kepercayaan orang Tionghoa sebenarnya lebih bersifat toleran terhadap 
aliran kepercayaan lain.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Zhuge Liang 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Andreas,
> Ngak begitu ektreem lah.
> Klu orang Barat mau kabarkan Injil ke Tiongkok. Itu karena jelas 
mereka menganggap orang Tiongkok itu manusia penuh. Mengapa demikian? 
Karena jelas dalam Alkitab, Injil hanya dikabarkan ke manusia. Bukan 
kepada binatang2.
> Jika orang Barat menganggap orang2 Tiongkok binatang, mana mungkin 
lalu ramai2 kabarkan Injil ke Tiongkok. Logikanya dimana.
>  
> Salam,
> Zhuge
> 
> --- On Sun, 9/14/08, ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Menjadi Tionghoa atau Kristen
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, September 14, 2008, 9:30 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Mungkin kalian semua lupa bahwa sewaktu sebelum perang dunia ke2 
dikota Shanghai ada taman yg tertutup utk pencuduk china dan anjing. 
Mungkin kalian lupa atau tidak mengerti kenapa bisa ada tulisan 
semacem ini dan kenapa perwakilan asing menganggap ini sesuatu yg 
normal.
>  
> Agama kristen dan ini terutama dianut oleh perwakilan asing dari 
USA, German, England etc. didalam dogma agamanya ada 5 solas - yaitu 
hanya yg percaya Tuhan, Injil, Kepercayaan, Pengampunan dan Jesus 
akan masuk surga. Mereka yg tidak percaya ke5 solas ini akan masuk 
neraka sama seperti semua binatang2. Penduduk China beragama 
Dao, Budha atau Kungtze dan ini menurut mereka setan2. Pemuja setan2 
semua bukan manusia.  Kepercayaan orang caucasian demikian patuhnya 
sehingga jikalau ladies2 mereka bertukaran baju mereka tidak malu utk 
bertelanjang dimuka pria china - sebab mereka kan tidak malu utk 
bertelanjang dihadapan anjing atau lain binatang.
> Sewaktu patriach dari keluarga Soong dikirim dari USA keChina utk 
mencetak injil dan menyebar agama kristen - dia juga dianggap bukan 
sebagai menusia yg full tetapi sebagi perantara antara binatang2 dari 
China dan orang kristen. Waktu itu hanya pastor kulit putih adalh 
manusia yg murni.
>  
> Pemberontakan "boxer" - sesuatu penamaan yg diberikan orang asing 
diChina - karena kebanyakan mereka adalah ahli silat tidak ada 
hubungannya dgn agama kristen. Mereka sebetulnya adalah permulaan 
berkembangnya kaum revolutionair yg akan menentang pemerintah Qing. 
Mereka memang semua mulai didaerah China utara dan sebetulnya 
menentang pembudakan oleh orang asing dan kemiskinan penduduk yg 
tidak mendapat perhatian dari emperor - atau lebih jelas lagi Daiho 
Cixi, Sewaktu keributan yg terbunuh selain orang asing juga orang 
kristen - dan yg terkenal adalah perang 55 hari dikota Beijing antara 
kaum revolutionaior China dan pasukan asing di Beijing yg melindungi 
penduduk asing mereka dan juga kaum kristen setempat. Ini film 55days 
sudah ada film holywoodnya yg dilihat dari sudut orang asing 
[bandit2 kontra civilization] dan kalau dilihat dari sudut penduduk 
china sendiri sekarang ada serie film Huo Yuan Jia dan juga 
sambungannya muridnya Shen Chen. Pengetahuan
>  yg beredar diIndonesia biasany versie barat dan kaum 
revolutioner  dianggap pemberontak.
>  
> Andreas
>




[budaya_tionghua] Re: Wushu dan Filosofi Tiongkok

2008-09-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Hendry,


arti dari kata wu sendiri mengandung 2 kata yaitu zhi dan ge yang 
maknanya adalah menghentikan kekerasan. Jadi wushu adalah seni 
menghentikan kekerasan.

Wude atau budi pekerti pesilat adalah hal yang harus dijunjung tinggi 
oleh para pesilat.

Tujuan mereka melatih beladiri sebenarnya adalah pelatihan diri atau 
penempaan diri dalam menghayati kehidupan, bukan sekedar gagah-
gagahan.

Dan mereka yang memahami wude tidak akan mau mengadu laga di ring 
atau mencari permusuhan.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendry Koe <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Salam bobo, shushu, ayi, gege, jiejie, meimei, didi di Milis Budaya 
Tionghoa.. 
> 
> Saya hendry, salam kenal yah.. Mari kita ngomongin hal yang lain 
yuk.. Olahraga Wushu.. Olahraga Wushu itu kan asalnya dari 
(/berkembang karena..?) dari budaya Tionghoa juga kan..? jadi boleh 
ya nanya2 di sini. Dan olahraga kan tujuannya persahabatan, so mari 
jangan "panas-panas" yah.. ^_^
> 
> Begini.. Saya sedang dalam tugas akhir perancangan arsitektur, 
judulnya fasilitas olahraga wushu. Dan setelah jalan beberapa minggu, 
akhirnya saya bingung.. Dan saya mau coba tanya di sini, barangkali 
ada yang mengerti Wushu.. Apa semangat Wushu?
> 
> Atau mengerti filosofi dari Wushu.. dosen saya bilang kalau 
filosofi itu akan sama sepanjang masa, dan satu (main). Sedangkan 
yang saya temukan, dalam wushu sendiri terdiri dari banyak gaya 
(changquan, nanquan, taijiquan, belum lagi yang gak dipertandingkan, 
seperti baguaquan, xingyi, dsb).. Lalu bingung, bagaimana banyak 
jenis bisa satu filosofi..? setelah saya googling, hampir semuanya 
menuliskan, wushu itu sangat terkait (dipengaruhi) oleh filosofi 
Tiongkok.
> 
> (terutama saya dapat dari website-nya jetli) menuliskan bahwa bila 
suatu beladiri 
> berasal dari Tiongkok, maka dia mengusung filosofi Tiongkok, lali 
dia menyambungnya di artikel yang lain, untuk mengerti suatu 
makna/filosofi Wushu, diperlukan pengertian terhadap wuji (kosong/apa 
netral?) yang menjadi taiji (muncul sesuatu), lalu yinyang, dsb..  
(kalau saya tidak salah ingat). tentang ini saya benar2 kesulitan 
mencari kata kunci yang tepat untuk di googling, dan sulit 
menyambungnya.. Apa ini prinsip dari Tao?
> 
> Bila saya cari filosofi TIongkok, terdiri tadi tiga sekolah besar 
(Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme), yang katanya tidak sama (malah 
ada yang bertentangan), tapi dituliskan juga dipraktekan bersama-
sama.. Waduh.. saya sama sekali nggak ngerti.. :(
> 
> Aduh, ngomongin olahraga, eh nyambungnya ke agama juga.. hi hi hi 
mau gimana lagi.? 
> 
> O iya satu hal yang terpenting, saya gak bisa sama sekalu Wushu.. 
he he he.. tapi senang sekali olahraga dan budaya Tionghoa, so pengen 
belajar lagi, dan akhirnya mencoba Tugas Akhir ini.. moga2 gak salah 
jalan.. he he he
> 
> Xiexie..
> Hendry
>




[budaya_tionghua] Re: makanan & pakaian yg berasal dari tionghoa?

2008-09-16 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Qhuqwayz,


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "qhuqwayz_aja" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> hai semua, mo numpang tanya nii...^_^
> 
> 1. kl kue pia itu asal'y bener dr China kan y? ada yg tau sejarah'y 
ga
> knp sampe di indonesia disebut bakpia, apalagi yg terkenal asal'y dr
> jogja?hehehehe. trus apa bedanya sama kue bulan & nopia?
>

Kue pua atau bing memang berasal dari Tiongkok, tapi bing sendiri 
banyak macamnya disana.
Pia yang ada di Indonesia ini merupakan pia dari etnis Hokian dan 
tentunya sejak kedatangan mereka itulah membuat makanan ini menjadi 
meluas.

Bakpia atau roubing sebenarnya adalah pia yang diisi dengan daging. 
Memang yang terkenal itu adalah bakpia di jl.Pathok Jogja atau yang 
dikenal bakpia Phatok 26 ( mohon maaf jika saya salah ingat ).

Kue bulan memang disebut juga yue bing, yang membedakan adalah cara 
pengolahan dan bahannya serta kulit dan isinya. Saya tidak paham 
secara detail perbedaannya.
Tapi kue bulan sendiri di Tiongkok ada beberapa jenis berdasarkan 
daerah.

> 2. kl kue ku itu ada brp jenis? ada apa aj? kl yg bentuknya kaya
> bakpau tp warna pink & isi'y ky kentang gitu, nama'y apa y? kue ku 
jg
> bukan? ato kue ku cm yg isi'y kacang ijo warna'y merah?
> 

Sepanjang yang saya ingat, kue ku adalah yang berisi kentang. 
Sedangkan yang isinya kacang hijau seringnya disebut bakpao. Walau 
mungkin sebutan itu salah karena bakpao sebenarnya adalah berisi 
daging.

> 3. ada kue2 apa lagi yg asal'y dr tionghoa tp udh masuk ke 
indonesia?
> 

Sebenarnya banyak sekali. Tapi banyak yang mengalami perubahan 
seperti kue keranjang atau nian gao.

> 4. trs, kalo orang tionghoa (hoakiau) diliat dr aspek pakaian, ada
> ciri khas'y ga? baik itu perempuan maupun laki2...
> 

Pakaian adat orang Tionghoa memang ada. Secara umum disebut 
tangzhuang tapi sekarang ini sudah mulai banyak yang mengenakan hanfu 
pada beberapa peristiwa.
 
> 5. kalau koran tulisan kanji yg masuk ke indo, bs diperoleh'y gmn y?
> 

Letak anda berada dimana ?
Jika di Jakarta, bisa cari di Glodok.


Hormat saya,



Xuan Tong
> mohon bantuan jawaban'y...trimakasiii^_^
>




[budaya_tionghua] Mohon petunjuk bagaimana menulis font mandarin

2008-08-31 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


mohon maaf jika saya gagap teknologi, saya mencoba beberapa kali untuk
menulis langsung tulisan mandarin di mailing list ini tapi ternyata
setiap saya lihat adalah angka-angka semua.

Terimakasih atas bantuannya.




Hormat saya,



Xuan Tong



[budaya_tionghua] Re: Perayaan kue bulan dan continuation day Dharmajala 13 September 2008: [pene

2008-08-31 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,

maaf jika ada kesalahan font.

Zhang JiuLing 张九龄。

海上生明月
天涯共此时

Diatas laut ada bulan terang

Ujung dunia berkumpul disaat ini



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Zhou xiong,
> 
> 
> Li Bai sendiri merupakan orang yang termasuk kuno, bicara kerinduan
> jadi teringat bait pertama dari syair Zhang JiuLing
张九龄 yang sama
> kunonya dengan Li Bai.
>
海上生明月,天涯共此时
> 
> Biar bagaimanapun masing-masing orang memiliki kesukaan masing-masing.
> Dan kita dapat mengekspresikan diri kita melalui hobby kita
masing-masing.
> Ini yang perlu kita hargai. 
> 
> Dan tanpa adanya perayaan bulan dari jaman kuno seperti tertulis dalam
> kitab Li Ji, mana mungkin ada festival bulan yang salah satu tujuannya
> adalah mengenang kampung halaman.
> 
> Kebiasaan reuni keluarga dalam festival orang Tionghoa tidak hanya
> pada saat perayaan Zhong Qiu saja.
> 
> 
> Hormat saya, 
> 
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou  wrote:
> >
> > Duh, kok repot2 amat melihat sejarah kuno ... Yang penting, di zaman
> sekarang apa makna festifal Tiongjiu/Zhongqiu bagi orang Tionghoa? 
> > Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Zhongqiu adalah merayakan
> purnanya rembulan, rembulan yang bulat sempurna menjadi simbol harapan
> akan "berkumpul dan bersatunya keluarga", yang dalam bhs mandarin
> disebut  Tuan Yuan , Yuan disini adalah Bulat! sama dengan bulatnya
> bulan purnama. hari raya tengah musim gugur inilah menjadi kesempatan
> reuni dng keluarga, tak ada yang lebih penting dari ini!
> > Makna inilah yang telah merasuk ke dalam pikiran dan hati orang
> Tionghoa. kehadiran bulan  purnama akan selalu membuat para perantau
> rindu rumah , maka sebuah puisi sederhana dari Li Bai dari zaman Tang
> pun bisa menjadi puisi favorit para Hoakiauw di seluruh dunia:
> > Sinar purnama di depan pembaringan,
> > embunkah yang membeku di pelataran?
> > Tengadah menatap bulan purnama,
> > tertunduk mengingat kampung halaman.
> > Di sini sudah terlihat jelas, yang ada hanyalah hubungan rembulan
> dan kampung halaman, tak ada yang ber pusing2 lagi dng hadirnya dewa
> dewi ataupun legenda2. tak ada lagi hubungannya dng kepercayaan2 dan
> agama2.
> > ZFy
> > 
> > 
> > 
> > - Original Message 
> > From: perfect_harmony2000 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Sunday, August 31, 2008 12:42:01 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Perayaan kue bulan dan continuation
> day Dharmajala 13 September 2008: [pene
> > 
> > 
> > Sdr.Andreas,
> > 
> > jauh sebelum adanya pemujaan Chang E atau juga hikayat Chang E dalam
> > kitab San Hai Jing, dalam kitab Li Ji sudah menuliskan pemujaan bulan
> > oleh raja dinasti Zhou. 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Xuan Tong
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA
> >  wrote:
> > >
> > > Pemujaan dewi bulan Chang'e terus terang - bukan berasal dari agama
> > Budha - tetapi berasal dari agama Dao - tetapi seperti semua dongeng
> > didalam kebudayaan China memang budhism dan Daoism incl Confucianism
> > tercampur dan dibaur. Didalam salah satu versie dongeng Chang-e
> > memang Quanyin membantu Chang'e utk membunuh emperor yg kejam sebelum
> > dia kembali kerempat tinggalnya dibulan. Tetapi biasanya Chang'e
> > dihubungkan dgn dongeng2 dari Yellow Emperor, dgn agama pribumi China.
> > > 
> > > Kesimpulannya, ini tidak ada hubungannya dgn ajaran dari Bikkhu
> > Ashin Jinarakkhita Ajaran dia adalah pure budhism dan tidak tercampur
> > dgn ajaran Dao dan Kungtze. Memang Bikkhu Ashin Jinarakkhita 
> > sebelumnya keBirma adalah salah satu pemimpin dari Tridarma - tetapi
> > achirnya dia sepulangnya dari Birma dan menjadi bikkhu penuh disana
> > dia adalah 100% budhism sesuai dgn yg diketemukan di Thailand dan
> > Birma dan kurang lebih sama dgn yg dulu dipercaya jaman Majapahit.
> > Jadi dongeng Dewi bulan tidak ada didalam kamus dia. Bikkhu Ashin
> > adalah seorang intelect dgn pendidikan ITB, dan univ Belanda sebagai
> > sarjana Kimia dia tidak terlalu percaya dongeng2. Dongeng2 biasanya
> > hanya dipakai utk pendidikan filsafat bukan utk pendidikan pemujaan
> > dan tidak termasuk kamus filsafat budha. {ini saya personally tahu -
> > maklum sekampung]
> > > 
> > > Kembali kepada topic aslinya. Sembayang Chang'e - Dewi Bulan -
> > biasanya pd umumnya tidak dilakukan, tetapi menikmati hasil panen
> > dirayakan disemua negara2 mulai dari Manchuria di-Utara sampai di
> >

[budaya_tionghua] Re: Perayaan kue bulan dan continuation day Dharmajala 13 September 2008: [pene

2008-08-31 Terurut Topik perfect_harmony2000
Zhou xiong,


Li Bai sendiri merupakan orang yang termasuk kuno, bicara kerinduan
jadi teringat bait pertama dari syair Zhang JiuLing 张九龄 
yang sama
kunonya dengan Li Bai.
海上生明月,天涯共此时

Biar bagaimanapun masing-masing orang memiliki kesukaan masing-masing.
Dan kita dapat mengekspresikan diri kita melalui hobby kita masing-masing.
Ini yang perlu kita hargai. 

Dan tanpa adanya perayaan bulan dari jaman kuno seperti tertulis dalam
kitab Li Ji, mana mungkin ada festival bulan yang salah satu tujuannya
adalah mengenang kampung halaman.

Kebiasaan reuni keluarga dalam festival orang Tionghoa tidak hanya
pada saat perayaan Zhong Qiu saja.


Hormat saya, 


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Duh, kok repot2 amat melihat sejarah kuno ... Yang penting, di zaman
sekarang apa makna festifal Tiongjiu/Zhongqiu bagi orang Tionghoa? 
> Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Zhongqiu adalah merayakan
purnanya rembulan, rembulan yang bulat sempurna menjadi simbol harapan
akan "berkumpul dan bersatunya keluarga", yang dalam bhs mandarin
disebut  Tuan Yuan , Yuan disini adalah Bulat! sama dengan bulatnya
bulan purnama. hari raya tengah musim gugur inilah menjadi kesempatan
reuni dng keluarga, tak ada yang lebih penting dari ini!
> Makna inilah yang telah merasuk ke dalam pikiran dan hati orang
Tionghoa. kehadiran bulan  purnama akan selalu membuat para perantau
rindu rumah , maka sebuah puisi sederhana dari Li Bai dari zaman Tang
pun bisa menjadi puisi favorit para Hoakiauw di seluruh dunia:
> Sinar purnama di depan pembaringan,
> embunkah yang membeku di pelataran?
> Tengadah menatap bulan purnama,
> tertunduk mengingat kampung halaman.
> Di sini sudah terlihat jelas, yang ada hanyalah hubungan rembulan
dan kampung halaman, tak ada yang ber pusing2 lagi dng hadirnya dewa
dewi ataupun legenda2. tak ada lagi hubungannya dng kepercayaan2 dan
agama2.
> ZFy
> 
> 
> 
> - Original Message 
> From: perfect_harmony2000 <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Sunday, August 31, 2008 12:42:01 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Perayaan kue bulan dan continuation
day Dharmajala 13 September 2008: [pene
> 
> 
> Sdr.Andreas,
> 
> jauh sebelum adanya pemujaan Chang E atau juga hikayat Chang E dalam
> kitab San Hai Jing, dalam kitab Li Ji sudah menuliskan pemujaan bulan
> oleh raja dinasti Zhou. 
> 
> Hormat saya,
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA
>  wrote:
> >
> > Pemujaan dewi bulan Chang'e terus terang - bukan berasal dari agama
> Budha - tetapi berasal dari agama Dao - tetapi seperti semua dongeng
> didalam kebudayaan China memang budhism dan Daoism incl Confucianism
> tercampur dan dibaur. Didalam salah satu versie dongeng Chang-e
> memang Quanyin membantu Chang'e utk membunuh emperor yg kejam sebelum
> dia kembali kerempat tinggalnya dibulan. Tetapi biasanya Chang'e
> dihubungkan dgn dongeng2 dari Yellow Emperor, dgn agama pribumi China.
> > 
> > Kesimpulannya, ini tidak ada hubungannya dgn ajaran dari Bikkhu
> Ashin Jinarakkhita Ajaran dia adalah pure budhism dan tidak tercampur
> dgn ajaran Dao dan Kungtze. Memang Bikkhu Ashin Jinarakkhita 
> sebelumnya keBirma adalah salah satu pemimpin dari Tridarma - tetapi
> achirnya dia sepulangnya dari Birma dan menjadi bikkhu penuh disana
> dia adalah 100% budhism sesuai dgn yg diketemukan di Thailand dan
> Birma dan kurang lebih sama dgn yg dulu dipercaya jaman Majapahit.
> Jadi dongeng Dewi bulan tidak ada didalam kamus dia. Bikkhu Ashin
> adalah seorang intelect dgn pendidikan ITB, dan univ Belanda sebagai
> sarjana Kimia dia tidak terlalu percaya dongeng2. Dongeng2 biasanya
> hanya dipakai utk pendidikan filsafat bukan utk pendidikan pemujaan
> dan tidak termasuk kamus filsafat budha. {ini saya personally tahu -
> maklum sekampung]
> > 
> > Kembali kepada topic aslinya. Sembayang Chang'e - Dewi Bulan -
> biasanya pd umumnya tidak dilakukan, tetapi menikmati hasil panen
> dirayakan disemua negara2 mulai dari Manchuria di-Utara sampai di
> Vietnam diselatan. Setiap kebudayaan tentu saja berlainan tetapi
> prinsipnya sama. Ini perayaan sebetulnya harus dihubungkan dgn
> calender lunar yg kurang lebih disesuaikan dgn penghidupan para petani
> . Biasanya sewaktu lantern festival [ Capgomeh] bibit padi disebar dan
> sewaktu pehchun [dragonboat festival] padi sudah ditanam dan tinggal
> menunggu -Sewaktu bulan 7 [pesta rebutan] kita harus menjaga agar
> hama2 jangan merusak padi baru dan--- pada moon festival padi sudah
> dipanen dan karena itu para petani sudah masuk penghasilannya dan
> mereka dpt merayakannya  jadi moon festival adalah harvest
> festival di negara2 lain didunia.
> > 
> > Memang

[budaya_tionghua] Re: Perayaan kue bulan dan continuation day Dharmajala 13 September 2008: [pene

2008-08-30 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Andreas,


jauh sebelum adanya pemujaan Chang E atau juga hikayat Chang E dalam
kitab San Hai Jing, dalam kitab Li Ji sudah menuliskan pemujaan bulan
oleh raja dinasti Zhou. 



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pemujaan dewi bulan Chang'e  terus terang - bukan berasal dari agama
Budha - tetapi berasal dari agama Dao - tetapi seperti semua dongeng
didalam kebudayaan China memang budhism dan Daoism incl Confucianism
tercampur dan dibaur.  Didalam salah satu versie dongeng Chang-e
memang Quanyin membantu Chang'e utk membunuh emperor yg kejam sebelum
dia kembali kerempat tinggalnya dibulan. Tetapi biasanya Chang'e
dihubungkan dgn dongeng2 dari Yellow Emperor, dgn agama pribumi China.
>
>   Kesimpulannya, ini tidak ada hubungannya dgn ajaran dari Bikkhu
Ashin Jinarakkhita  Ajaran dia adalah pure budhism dan tidak tercampur
dgn ajaran Dao dan Kungtze. Memang Bikkhu Ashin Jinarakkhita  
sebelumnya keBirma adalah salah satu pemimpin dari Tridarma - tetapi
achirnya dia sepulangnya dari Birma dan menjadi bikkhu penuh disana
dia adalah 100% budhism sesuai dgn yg diketemukan di Thailand dan
Birma dan kurang lebih sama dgn yg dulu dipercaya jaman Majapahit.
Jadi dongeng Dewi bulan tidak ada didalam kamus dia. Bikkhu Ashin
adalah seorang intelect dgn pendidikan ITB, dan univ Belanda sebagai
sarjana Kimia dia tidak terlalu percaya dongeng2. Dongeng2 biasanya
hanya dipakai utk pendidikan filsafat bukan utk pendidikan pemujaan
dan tidak termasuk kamus filsafat budha. {ini saya personally tahu -
maklum sekampung]
>
>   Kembali kepada topic aslinya. Sembayang Chang'e - Dewi Bulan -
biasanya pd umumnya tidak dilakukan, tetapi menikmati hasil panen
dirayakan disemua negara2 mulai dari Manchuria di-Utara sampai di
Vietnam diselatan. Setiap kebudayaan tentu saja berlainan tetapi
prinsipnya sama. Ini perayaan sebetulnya harus dihubungkan dgn
calender lunar yg kurang lebih disesuaikan dgn penghidupan para petani
. Biasanya sewaktu lantern festival [ Capgomeh] bibit padi disebar dan
sewaktu pehchun [dragonboat festival] padi sudah ditanam dan tinggal
menunggu -Sewaktu bulan 7 [pesta rebutan] kita harus menjaga agar
hama2 jangan merusak padi baru dan--- pada moon festival padi sudah
dipanen dan karena itu para petani sudah masuk penghasilannya dan
mereka dpt merayakannya   jadi moon festival adalah harvest
festival di negara2 lain didunia.
>
>   Memang ada bbp yg sewaktu moon festival sembayang - umpamanya
kepada leluhur mereka dan para petani sembayang kepada the yellow
Emperor utk berterima kasih hasil panen.  Ada lain versie lagi
Mooncake yg lebih nationalistic dan dimulai oleh kaum revolutioner
diChina --  Ini juga dirayakan utk memperingatkan suku Han beriontak
melawan bangsa Mongol dan dimulainya dynasti Ming. Ini kembali menjadi
interesting kembali sewaktu pemberontakan melawan Qing dynasti.
>
>   Perayaan bulan festival jadi tidak ada hubungannya dgn agama
KungTze atau Budha dan sebetulnya juga tidak secara direct dgn agama
Dao  INI PERAYAAN ADALAH PERAYAAN PANEN  dan biasanya dirayakan
jikalau ada rembulan sebab hanya kalau ada rembulan didesa2 sewaktu
malam keadaan tidak gelap gurita. [no listrik] Perayaan panen
dilakukan diseluruh dunia dan tidak ada hubungannya dgn agama -
sebaliknya agama ingin menyalah gunakan perayaan ini dgn ritual agama.
Jadi kalau aliran Budha ingin merayakannya tidak salah - saya kira
juga para petanin yg beragama islam jikalau panan masuk mereka juga
melakukan sedekahan atau kenduren utk merayakannya.
>
>   Andreas
>   
> 
> roni Wijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   luh yang ngaco
> 
> sembayang dewi bulan emangnya sejak kapan ada didalam ajaran buddha
> 
> atau jgn2 ajaran anda mencari kesempatan dalam kesempitan
> 
> mengadakan festipal kue bulan hanya untuk mencari2 umat
> buat mengisi kas vihara kalian ya
> 
>   
>   - Pesan Asli 
> Dari: anathapindika_m <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Terkirim: Kamis, 28 Agustus, 2008 13:53:10
> Topik: Re: Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Fwd: Perayaan kue bulan
dan continuation day Dharmajala 13 September 2008: Limited Seat !
> 
> mas gua kagak tau kudu pake bahasa apa supaya aampeyan bisa ngarti!
> 
> sekarang gua riviu dikit :
> pertama ada beberapa orang (chinese) yang agamanya buddha mau diskusi
> tentang festival kue bulan
> 
> terus mas roni tereak-tereak festival kue bulan kan agama khong wu chu
> (padahal kudunya: khong hu cu) kenapa agama buddha ngerayain festival
> kue bulan?
> 
> terus yang laen kasih penjelasan bahwa ini bukan acara agama buddha,
> kebetulan orang2 nya agama buddha
> 
> terus mas roni maki-maki kalo gak tau asal mulanya jangan ngerayain,
> sambil nyeritain asal mulanya menurut versi mas roni (padahal
> ceritanya NGACO!)
> 
> sekarang mas roni nuduh agama buddha nyari umat baru, nyari sumbangan
> banyak sambil cuap2 jangan ngomongin agama disini
> 
> sekarang gua

Bls: [budaya_tionghua] Re: Bentuk Kue Bulan (Was: Fwd: Sekali lagi mengenai Zho

2008-08-30 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Roni,


walau saya bukan orang yang pandai dan pintar, tapi saya suka membaca
literatur sejarah dan sepanjang yang saya tahu tidak ada dewi bulan
membunuh orang-orang Mongol.
Mungkin anda bisa mencerahkan saya dengan memberitahu dewi bulan yang
mana ?
Apakah Xi He ? Chang E ? 

Terimakasih.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, roni Wijaya <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> yang ku heran nih 1 sama ajaran agama buddha
> larangan buddha kan dilarang menbunuh
> mereka tahu tidak sih dewi bulan pada jaman dulu banyak menbunuh
orang2 mongol yang menyerang ke china
> 
> 
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Terkirim: Kamis, 28 Agustus, 2008 13:38:47
> Topik: [budaya_tionghua] Re: Bentuk Kue Bulan (Was: Fwd:  Sekali
lagi mengenai Zhong Qiu atau Tiong Chiu)
> 
> 
> Bung Ophoeng,
> 
> Hari gini masih main asli-aslian ? Murni tidak murni ? Dah gak jaman
> kali :)
> 
> Menurut saya sih semuanya asli :P
> 
> Ini namanya proses alamiah perubahan pernak pernik budaya. Wajar lah
> kalau kue bulan antar daerah bisa beda. Bakcang juga begitu kok. Jadi
> dinikmati sajalah tanpa perlu mempermasalahkan "paling asli".
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung Yongde dan teman-teman semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan TCP?
> > 
> > TCP itu ya tak lain adalah tiong-chiu phia, kue bulan atau moon
> cake, jeh!
> > Bisa anda pilih mau gaya Indonesia atau Semenanjung (Malaysia-Singapu-
> > ra) atau HK dan China. Bisa pilih isinya sesuai selera anda sajah.
> > 
>  - dipotong -- 
> > (2) Mana yang otentik: kue tiong-chiu versi Indonesia atau
Semenanjung?
> 
>  - dipotong ---
> 
> 
> 
> 
>  
___
> Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download
sekarang juga.
> http://id.toolbar.yahoo.com/
>




[budaya_tionghua] Re: ramadhan 1429 H

2008-08-30 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Munif dan rekan-rekan Muslim,

selamat berbulan puasa dan semoga anda bisa menunaikannya dengan baik.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Munif Prasojo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Assalamu'alikum ww.
> Â 
> Menyambut Ramadhan, ijinkanlah kami sekeluarga mohon maaf atas
segala kesalahan dan keteledoran yang pernah kami perbuat, kepada
semua handai tolan, senior dan karib kerabat semuanya.
> Â 
> Kepada saudara sesama muslim, selamat menunaikan ibadah puasa,
semoga kita dapat mengambil manfaat maksimal dari Ramadhan 1429 H yang
segera akan datang ini.
> Â 
> Wassalam,
> MUNIF PRASOJO
> 
> 
>  
___
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>




Re: Bls: Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Fwd: Perayaan kue bulan dan continuat

2008-08-30 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Roni,


perlu anda ketahui bahwa dalam Buddhisme Mahayana Tiongkok ada
Yueguang Pusa dan Riguang Pusa, dimana YueGuang Pusa adalah Bodhisatva
 Bulan dan Riguang Pusa adalah Bodhisatva Matahari. Keduanya merupakan
murid dari Yaoshi Fo.

Mereka penganut Buddhisme Mahayana Tiongkok melakukan upacara
penghormatan kepada Yueguang Pusa pada saat Zhong Qiu atau festival Bulan.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, roni Wijaya <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> eh mas sejak dulu juga 
> dewi bulan tidak ada hubungan sama buddha
> kalau dengan tau dan khong hu cu ada 
> 
> mas baca sejarah baik2
> 
> engga heran pantes aja orang2 di tiongkok engga mau masuk ajaran buddha 
> karena tidak tahu aturan asal usul
> 
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Terkirim: Kamis, 28 Agustus, 2008 13:32:42
> Topik: Re: Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Fwd:  Perayaan kue bulan
dan continuation day Dharmajala 13 September 2008:  Limited Seat !
> 
> 
> Mas,
> 
> Memangnya dewi bulan Chang Er itu dewi apa yah ? Dewi nya orang
> Tionghoa bukan sih ? Bukannya ini kepercayaan rakyat alias sinkretisme
> antara Tao, Khonghucu dan Buddhisme.
> 
> Lagipula memangnya festival bulan itu sembahyang dewi bulan saja ?
> Jadi yang tidak sembahyang dewa-dewi gak boleh ngerayain festival
bulan ?
> 
> Sudahlah, jangan terlalu mengada-ngada. Pandangan anda ini semakin
> memberikan kotak dan memecah belah kalangan Tionghoa. Nanti anda balik
> lagi ngulang hari raya imlek itu hanya monopoli kalangan tertentu.
> Wong Matakin sendiri saja tidak pernah demikian. 
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, roni Wijaya 
> wrote:
> >
> > mas kalau anda tanya apa hubungan dengan khong wu chu 
> > jelas ada hubungannya
> > kan tanggal tersebut umat khong wu chu sembayang
> > karena tanggal tersebut pas sembayang dewi bulan
> > sekarang saya tanya 
> > ada hubungan apa tuh hubungan dewi bulan dengan agama buddha
> > 
> > 
> > 
> 
>  
> Messages in this topic  (4)  Reply  (via web post)  | Start a new
topic  
> Messages 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
> 
> 
>  
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
> Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch
format to Traditional 
> Visit Your Group  | Yahoo! Groups Terms of Use  | Unsubscribe  
> Recent Activity
>   *  18
> New MembersVisit Your Group  
> Search Ads
> Get new customers.
> List your web site
> in Yahoo! Search.
> Y! Messenger
> Quick file sharing
> Send up to 1GB of
> files in an IM.
> Curves on Yahoo!
> A group for women
> to share & discuss
> food & weight loss.
> . 
> __,_.._,___
> 
> 
>  
___
> Cari tahu ramalan bintang kamu - Yahoo! Indonesia Search.
>
http://id.search.yahoo.com/search?p=%22ramalan+bintang%22&cs=bz&fr=fp-top
>




[budaya_tionghua] Re: perahu-tiang layar-patung Makco- pengungsi

2008-07-08 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


saya pribadi tidak setuju tiang di semua kelenteng Mazu dikaitkan
dengan tiang kapal atau berkaitan dengan fungsinya sebagai pelindung
para nelayan dan pelaut. Jikapun ada, semua berfungsi sebagai tiang
bendera, walau ada juga yang berfungsi sebagai tiang lentera petunjuk
arah.

Alasan saya sederhana :
1.tiang tidak bisa melambangkan bagian dari kapal, jika mau dikaitkan
dengan pelayaran, tentunya layar lebih tepat atau jangkar.
2.seingat saya di kelenteng Mazu di Quanzhou tidak ada tiang "kapal",
karena seingat saya yang di Quanzhou dibangun pada masa dinasti Song.
3. dalam pakem arsitektur kuil Taoist, salah satu ciri utamanya adalah
tiang bendera, karena tiang bendera merupakan salah satu alat untuk
ritual mereka.
4. jika tiang dikaitkan dengan pelayaran laut, apalagi dengan Mazu,
maka Xianren dong di gunung Lu adalah tempat penghormatan Ma Zu.
Karena tiang tersebut berbentuk lurus, seperti tiang kapal.
5.sepanjang yang saya ingat, di Baiyun guan Beijing, disayap kirinya
ada tiang bendera juga.
6.masih banyak lagi kelenteng yang ada tiang didepannya, seperti
misalnya di Baiyun shan, yang memiliki 2 tiang di aula Zhenwu. Dan
Zhen Wu ini bukanlah Mazu tapi Hiantian Siangtee.

Hanya ada beberapa kelenteng Mazu yang menggunakan tiang kapal asli,
sebagai tiang bendera. Salah satunya adalah kelenteng Mazu di Tianjin,
yang tingginya mencapai 26 meter. Dan tiang kapal itu juga
diperkirakan berasal dari jaman dinasti Ming dan Qing.

Bisa ada kemungkinan Hok An Kiong menggunakan tiang kapal, dan apakah
mungkin dahulu sudah ada galangan kapal di daerah sana ?
Jika ya, ada kemungkinan pemilik galangan kapal yang membuatnya. Atau
bisa juga perkumpulan sub etnis tertentu yang membuat tiang bendera
dengan menggunakan tiang kapal. Apakah ada catatan mengenai kapal
karam atau terdampar disana ?
Atau memiliki fungsi lain, yaitu penunjuk arah seperti di Tianjin ?






Hormat saya,



Xuan Tong


Daftar pustaka :
1.Zhongguo foshi daoguan
2.Zhongguo daojiao fengmao
3.zhonggu guzhen tujian
4.zhongguo hangye shen chongbai
5.zhonghua daoxue tongdian

 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibcindon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Steve,
> 
>  
> 
> Wah benar juga tuh logikanya untuk yang miskin. heheheh.  
> 
>  
> 
> Kalau musti potong tiang layar dan bawa turun patung dewi
pelindungnya kedarat tentunya dipimpin oleh kapten kapalnya.  Kalu
tidak didizinkan oleh kapten kapalm tentunya enga akan terjadi .
Mungkinkah  alasan politik , siapa tahu ? pemberontakan Taiping,
Serbuan  suku Manchu ke kota raja , musuh negara  mungkin , dst.
> 
> ( namanya juga berandai-andai  segala kemungkinan terbuka J)
> 
>  
> 
>  Kalau kapten kapal, kira â€"kira termasuk katagori klas ekonomi
yang mana tuh ??  Logikanya  tentunya yang mampu membangun kelenteng
perdana adalah yang berduit . Kalau yang miskin memikirkan makan
apapun hari-hari nya  agaknya sudah cukup pusing.
> 
>  
> 
> Saya pernah baca  suatu hasil penelitian, katanya para kapten kapal
Chinese  cukup dominan berperan bagi  pengendalian kapal-kapal 
perdagangan di Asia tengara selama masa VOC.
> 
> Lengkap dengan angka-angka  barang yang dibawa kapal dst. 
mengherankan sekali arsip demikian tahan bertue-ratus  tahun,
terpelihara dengan baik di negeri Belanda.  L(
> 
>  
> 
> Salam,
> 
>  
> 
> Sugiri.
> 
>  
> 
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Steve Haryono
> Sent: Tuesday, July 08, 2008 9:27 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] perahu-tiang layar-patung Makco.
> 
>  
> 
>  
> 
> Bung Sugiri,
> 
>  
> 
> Mereka yang memang berniat untuk imigrasi mencari kehidupan baru itu
biasanya miskin dan tidak punya kapal. Juga tidak punya saham di kapalnya.
> 
> Mereka itu jadi penumpang kapal dagang itu. Jadi ya kapal nya balik
lagi.
> 
> Jalan pemikiran kita sih, kalau orangnya sudah bisa punya kapal,
mungkin tidak punya pikiran untuk berimigrasi ke tempat lain dimana
kehidupan masa depan masih gelap.
> 
>  
> 
> Salam,
> 
> Steve Haryono
> 
>  
> 
> - Original Message - 
> 
> From: ibcindon   
> 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> 
> Sent: Tuesday, July 08, 2008 4:19 PM
> 
> Subject: [budaya_tionghua] perahu-tiang layar-patung Makco.
> 
>  
> 
> Hallo teman-teman,
> 
> Kalau saya diizinkan bersepekulasi, ( berandai â€" andai )  kayanya
mereka yang turun memindahkan patung Makco dan tiang kapal adalah para
penetap. Imigran. Tanpa maksud untuk kembali lagi ke kampung asalnya.  
> 
> Para penetap berpindah dengan alasan untuk mencari kehidupan baru,
alasan politik di Tiongkok, musibah di sana  misalnya
kekeringan/kelaparan dst. Jadi tidak aneh akalu mereka bersikap
kanibal pada perahunya. J)
> 
> Agaknya jangan dirancukan dengan  perahu yang bolak balik dalam
rangka perdagangan. Berlayar dengan menunggu angin muson, berupa angin
buritan. Setiap setengah tahun ??
> 
> Salam,
> 
> Sugiri.
> 
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAI

[budaya_tionghua] Re: Nama Marga Liang

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Mohon maaf kepada para member disini.

Sebenarnya saya ingin mengirimkan melalui jalur pribadi.

Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Liang laoqianbei,
> 
> 
> sebelumnya saya minta maaf, pada saat pertemuan pertama kita itu tidak
> pada saat yang tepat dan waktu yang luang. Mohon Liang qianbei
> memaafkan kesibukan wanbei.
> 
> Liang qianbei, buku marga yang anda susun itu begitu berharga dan saya
> pribadi mengatakan buku marga yang anda susun sebenarnya jauh lebih
> lengkap daripada buku marga Tionghoa yang diterbitkan dalam bahasa
> Indonesia.
> 
> Saya pernah menanyakan kepada sdr.King Hian kendala apa yang
> menghambat penerbit tidak mau menerbitkan ?
> Apakah hanya masalah editing ? 
> Jika masalah editing, saya minta ijin untuk membantu qianbei.
> 
> Terimakasih atas perhatiannya.
> 
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
> >
> > 梁
> >  
> > Pada zaman dinasti Zhou (Ciu), dinasti ketiga dalam sejarah
> Tiongkok, pendiri dinasti kaisar Zhou Wuwang (Ciu Bu Ong) menggunakan
> sistem seperti negara federal zaman sekarang. Dinasti dibagi dalam
> banyak negara bagian yang disebut negara zhuhou Orang-orangnya yang
> berjasa diangkat sebagai kepala negara yaitu hou atau zhuhou. Para
> penerjemah cerita kuno dan cerita silat di Indonesia menterjemahkannya
> sebagai raja muda. 
> >  
> > Dinasti Zhou berdiri abad 11 sebelum Masehi, tapi kemudian
> sedikit-sedikit melorot, sampailah suatu ketika pemerintah pusat
> menjadi sangat lemah dan diganggu terus oleh kaum minoritas di
> utara.dan barat. Kaisar Xuanwang (Ciu Suan Ong) hanya berhasil
> mengatasi kesulitan negara untuk sementara atas jasanya pejabat yang
> bernama Qin Zhong (Cin Tiong). Tapi waktu kaisar berikutnya, negara
> melemah lagi, sampai akhirnya kaisar Zhou Pingwang (Ciu Ping Ong)
> terpaksa memindahkan ibukota ke sebelah timur untuk mencegah gangguan
> dari sebelah barat. 
> >  
> > Kaisai Zhou Pingwang mengangkat cucu Qin Zhong yang bernama Kang
> (Khang) menjadi rajamuda di suatu tempat di propinsi Shaanxi yang
> bernama Liangshan (di kota Hancheng sekarang). Di sanalah didirikan
> negara Liang. Pada akhir zaman dinasti Zhou negara zhuhou ini sudah
> tidak tunduk pada pemerintah pusat yang lemah dan saling serbu
> memperluas wilayah masing-masing, zaman ini disebut zaman Chunqiu.
> Pada saat itulah negara Liang dihancurkan negara Qin (Tjin). Negara
> Qin ini akhirnya berhasil mengalahkan seluruh lawannya termasuk
> menghancurkan dinasti Zhou yang sudah lemah, dan mendirikan kekaisaran
> baru yaitu dinasti Qin (Tjin) dengan Qin Shihuang (Tjin Se Ong)
> sebagai kaisarnya.
> >  
> > Sebagaimana kebiasaan waktu itu, anak cucu keturunan raja Liang
> menggunakan Liang sebagai xing (sne, marga) nya. Jadi orang xing
> Liang, adalah keturunan Qin Zhong, sedang Qin Zhong adalah keturunan
> Bo Yi, Bo Yi adalah keturunan Huangdi (*Ui Te atau Kaisar Kuning) yang
> dianggap salah seorang leluhur orang Han. Orang Han selalu menganggap
> dirinya adalah keturuan Yan-Huang yaitu Yandi (Yan Te) dan Huangdi.
> (*Ui Te).
> >  
> > Sne Liang mempunyai tambahan dari suku non Han yang terasimilasi
> dengan orang Han dan mengganti xingnya dari Balielan menjadi Liang juga.
> >  
> > Karena Liang adalah xing yang besar (yang jumlah penduduknya banyak)
> maka pusat leluhurnya juga ada beberapa tempat. Pusat leluhur atau
> junwang adalah tempat di mana xing itu berkembang menjadi xing yang
> besar dan didirikan sebuah kelenteng leluhur yang biasanya digunakan
> untuk penghormatan leluhur dan menyimpan semua silsilah orang xing tsb
> di tempat tsb beserta keturunannya. Karena orang xing Liang ini
> akhirnya menyebar ke seluruh Tiongkok, tentu tak praktis kalau semua
> harus datang bersembahyang ke junwang asli yang ribuan km jauhnya,
> padahal lalu lintas zaman dulu sulit, karena itu bila di tempat  yang
> baru mereka berkembang, maka didirikan junwang cabang. 
> >  
> > Hampir semua orang Tionghoa di Indonesia berasal dari Tiongkok
> selatan, terbanyak dari propinsi Fujian (orang Hokkian, Hokchnia,
> Hinhua, Hakka), propinsi Guangdong (orang Konghu, orang Tiociu, orang
> Hakka), Hainan (orang Hainan yang keturunan orang Hokkian juga) dan
> sedikit Hakka, Guangxi (orang Konghu, orang Hakka) dll. 
> >  
> > Pencarian leluhur pertama biasanya mencari junwang cabang di daerah
> yang disebut di atas, zaman sekarang orang tak cukup mencari di sana,
> setelah ketemu dicari lagi leluhurnya dari mana, orang Han di Tiongkok
> selatan semua berasal 

[budaya_tionghua] Re: Nama Marga Liang

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Liang laoqianbei,


sebelumnya saya minta maaf, pada saat pertemuan pertama kita itu tidak
pada saat yang tepat dan waktu yang luang. Mohon Liang qianbei
memaafkan kesibukan wanbei.

Liang qianbei, buku marga yang anda susun itu begitu berharga dan saya
pribadi mengatakan buku marga yang anda susun sebenarnya jauh lebih
lengkap daripada buku marga Tionghoa yang diterbitkan dalam bahasa
Indonesia.

Saya pernah menanyakan kepada sdr.King Hian kendala apa yang
menghambat penerbit tidak mau menerbitkan ?
Apakah hanya masalah editing ? 
Jika masalah editing, saya minta ijin untuk membantu qianbei.

Terimakasih atas perhatiannya.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 梁
>  
> Pada zaman dinasti Zhou (Ciu), dinasti ketiga dalam sejarah
Tiongkok, pendiri dinasti kaisar Zhou Wuwang (Ciu Bu Ong) menggunakan
sistem seperti negara federal zaman sekarang. Dinasti dibagi dalam
banyak negara bagian yang disebut negara zhuhou Orang-orangnya yang
berjasa diangkat sebagai kepala negara yaitu hou atau zhuhou. Para
penerjemah cerita kuno dan cerita silat di Indonesia menterjemahkannya
sebagai raja muda. 
>  
> Dinasti Zhou berdiri abad 11 sebelum Masehi, tapi kemudian
sedikit-sedikit melorot, sampailah suatu ketika pemerintah pusat
menjadi sangat lemah dan diganggu terus oleh kaum minoritas di
utara.dan barat. Kaisar Xuanwang (Ciu Suan Ong) hanya berhasil
mengatasi kesulitan negara untuk sementara atas jasanya pejabat yang
bernama Qin Zhong (Cin Tiong). Tapi waktu kaisar berikutnya, negara
melemah lagi, sampai akhirnya kaisar Zhou Pingwang (Ciu Ping Ong)
terpaksa memindahkan ibukota ke sebelah timur untuk mencegah gangguan
dari sebelah barat. 
>  
> Kaisai Zhou Pingwang mengangkat cucu Qin Zhong yang bernama Kang
(Khang) menjadi rajamuda di suatu tempat di propinsi Shaanxi yang
bernama Liangshan (di kota Hancheng sekarang). Di sanalah didirikan
negara Liang. Pada akhir zaman dinasti Zhou negara zhuhou ini sudah
tidak tunduk pada pemerintah pusat yang lemah dan saling serbu
memperluas wilayah masing-masing, zaman ini disebut zaman Chunqiu.
Pada saat itulah negara Liang dihancurkan negara Qin (Tjin). Negara
Qin ini akhirnya berhasil mengalahkan seluruh lawannya termasuk
menghancurkan dinasti Zhou yang sudah lemah, dan mendirikan kekaisaran
baru yaitu dinasti Qin (Tjin) dengan Qin Shihuang (Tjin Se Ong)
sebagai kaisarnya.
>  
> Sebagaimana kebiasaan waktu itu, anak cucu keturunan raja Liang
menggunakan Liang sebagai xing (sne, marga) nya. Jadi orang xing
Liang, adalah keturunan Qin Zhong, sedang Qin Zhong adalah keturunan
Bo Yi, Bo Yi adalah keturunan Huangdi (*Ui Te atau Kaisar Kuning) yang
dianggap salah seorang leluhur orang Han. Orang Han selalu menganggap
dirinya adalah keturuan Yan-Huang yaitu Yandi (Yan Te) dan Huangdi.
(*Ui Te).
>  
> Sne Liang mempunyai tambahan dari suku non Han yang terasimilasi
dengan orang Han dan mengganti xingnya dari Balielan menjadi Liang juga.
>  
> Karena Liang adalah xing yang besar (yang jumlah penduduknya banyak)
maka pusat leluhurnya juga ada beberapa tempat. Pusat leluhur atau
junwang adalah tempat di mana xing itu berkembang menjadi xing yang
besar dan didirikan sebuah kelenteng leluhur yang biasanya digunakan
untuk penghormatan leluhur dan menyimpan semua silsilah orang xing tsb
di tempat tsb beserta keturunannya. Karena orang xing Liang ini
akhirnya menyebar ke seluruh Tiongkok, tentu tak praktis kalau semua
harus datang bersembahyang ke junwang asli yang ribuan km jauhnya,
padahal lalu lintas zaman dulu sulit, karena itu bila di tempat  yang
baru mereka berkembang, maka didirikan junwang cabang. 
>  
> Hampir semua orang Tionghoa di Indonesia berasal dari Tiongkok
selatan, terbanyak dari propinsi Fujian (orang Hokkian, Hokchnia,
Hinhua, Hakka), propinsi Guangdong (orang Konghu, orang Tiociu, orang
Hakka), Hainan (orang Hainan yang keturunan orang Hokkian juga) dan
sedikit Hakka, Guangxi (orang Konghu, orang Hakka) dll. 
>  
> Pencarian leluhur pertama biasanya mencari junwang cabang di daerah
yang disebut di atas, zaman sekarang orang tak cukup mencari di sana,
setelah ketemu dicari lagi leluhurnya dari mana, orang Han di Tiongkok
selatan semua berasal dari Tiongkok utara, dicarilah junwang yang
asli. Misalnya orang xing Wang (Ong) berhasil menemukan junwang
pusatnya di Taiyuan, ibu kota propinsi Shanxi di Tiongkok utara sekarang.
>  
> Junwang cabang biasanya dapat dicari di kota kabupaten atau kota
prefektorat di propinsi ybs. Zaman dulu orang selalu melapor kepada
junwang pusat untuk dicatat silsilahnya, kebudayaan, buku dll yang
bersangkutan dengan xing yang bersangkutan.
>  
> Xing Liang adalah dalam Mandarin, dalam dialek Hokkian menjadi Nio,
Tiociu tetap Liang, dalam dialek Hakka menjadi Liong, sedang dalam
dialek Konghu adalah Leung.
>  
> Junwang atau pusat leluhur xing Liang yang terutama ada tiga tempat:
>  
> 1.  Anding,  terletak di perbatasan propinsi Gansu daerah
Pingliang dan Daerah Otonomi Hui N

[budaya_tionghua] Re: Berita duka cita : turut berduka cita

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.moderator Soetomo Kho, saya turut berduka cita atas meninggalnya
ayahnda anda.



Hormat saya,


Xuan Tong 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "zhonghua_wenhua"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Segenap moderator dan team budaya_tionghua turut berduka cita atas
> meninggalnya ayahanda Soetomo Kho pada pagi hari ini tanggal 1 Juli
2008.
> 
> Semoga segenap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.
>




[budaya_tionghua] Re: Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian Chinese and Fujian...

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Sugiri,


saya amat berterimakasih jika anda berkenan mengirimkan artikel
Claudine Salmon kepada saya.





Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibcindon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan millis,
> 
> Ada artikel dari Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian
Chinese
> and Fujian as reflected in 2 late 17th century epigraphs.
> 
> Apakah ada yang minat ?  tolong jawab via  milis ini ya , agar mudah
> menghitungnya. ( mohon ijin lewat dari Pak Moderator yah )
> 
>  Ketika file Chinese housing y.l.  jawaban dengan 2 alamat  agak repot
> menjawabnya.  Dijumlah ada sekitar 10 permintaan, udah dikirim
semua. :-))
> 
> Kalau cukup banyak yang memerlukannya nanti saya scan kan  . Sekitar 28
> halaman. 2007.
> 
> Salam,
> 
> Sugiri.
>




[budaya_tionghua] Re: foto kelenteng Hok An KIong (fan gan atau fan xuan )

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


saya bukanlah pakar seperti anda semua, tapi ijinkanlah saya memberi
komenter sedikit.

Fan gan 幡杆  atau fan xuan 幡轩, yang dalam bahasa 
Indonesia disebut
tiang bendera merupakan salah satu kompenen penting bagi bangunan
tempat ibadah yang memiliki ciri Taoism atau juga tempat ibadah yang
dimiliki oleh para Taoist. Terutama pada dinasti Ming dan Qing,
rata-rata tempat ibadah Tao memiliki tiang bendera.

Tapi ini juga tidak mutlak, karena seingat saya, vihara ZhenHai di
gunung Wu Tai juga memiliki tiang bendera ini. Dan banyak vihara jaman
dahulu menggunakan tiang bendera sebagai pertanda kegiatan di vihara
tersebut.

Jika kuil Tao menggunakan tiang bendera karena banyak upacara mereka
yang menggunakan macam-macam bendera sesuai dengan upacara ritual atau
zaijiao 斋醮 yang dilakukan.

Jika kita lihat upacara penyebrangan roh pada bulan tujuh Imlek,
rata-rata bendera yang dinaikkan adalah bendera pemanggil roh atau
yang disebut juga zhao hun fan 招魂幡. Dan ini digunakan baik 
oleh
Buddha Mahayana Tiongkok maupun Taoism.

Selain untuk itu, di Tian Hou gong Tianjin, pada jaman dahulu tiang
benderanya dipasang lentera sebagai penanda arah bagi para pelaut.

Sebenarnya jika kita ingat cerita Xiyou ji atau Sun Gokong, ada cerita
dimana Sun Gokong mengadu ilmu perubahan dengan Erlang Shen, dan
diantara cerita itu, Sun Gokong mengubah dirinya menjadi kelenteng dan
ekornya menjadi tiang bendera. Ada yang ingat ?

Jika di kelenteng Tian Hou untuk mengenang Lin Moniang ada tiang
bendera, hal ini bukanlah hal yang aneh, karena Lin Moniang atau Mazhu
diangkat menjadi salah satu dewa utama Taoism.

Sayangnya saya tidak mendapat photo yang didiskusikan oleh anda semua,
sehingga tidak berkomentar lebih jauh. Tapi menilik salah satu pakem
kuil Tao ada kemungkinan kelenteng yang di Surabaya memiliki tiang
bendera, ada kemungkinan bahan tiang bendera tersebut diambil dari
tiang kapal. 

Tapi tidak ada salahnya kita harus mengingat bahwa tiang bendera dan
bendera merupakan salah satu kompenen pula di banyak bangunan militer
dan kerajaan. Semacam kode isyarat atau lambang yang bisa dilihat
banyak orang.




Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddy witanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau tidak salah tiang2 ini ada di klenteng2 dimana ada Mak Co
(Mazu) di situ, baik yg sebagai tuan rumah utama ataupun pendamping.
Kalau memang iya, berarti ada keterkaitan antara Mak Co dg tiang2 itu.
> eddy
> 
> 
> 6a. Re: foto kelenteng Hok An KIong
> Posted by: "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED] 
> Date: Thu Jul 3, 2008 7:19 pm ((PDT))
> 
> BUng David,
> 
> Ini ada contoh kelenteng di Lasem dan Jakarta.Kalau melihat bentuknya  
> maka saya sepakat kalau itu tiang bendera.
> Bagaimana pendapat anda?
> 
> salam
> 
> loek's
> 
> 
> 6b. Re: foto kelenteng Hok An Kiong
> Posted by: "David Kwa" [EMAIL PROTECTED] david_kwa2003
> Date: Fri Jul 4, 2008 3:09 am ((PDT))
> 
> Pak Loek,
>  
> Tampaknya itu memang tiang bendera. Bentuk keduanya mirip,
perhatikan ada tauw (= gantang) di tengahnya, yang ditancapi
bendera-bendera segitiga kecil. Yang di Kim Tek Ie Jakarta saya lihat
masih ada, sedangkan yang di Tjoe An Kiong Lasem, seingat saya waktu
ke sana tahun 2005, sudah tidak ada. Sayang juga ya kalau hilang...
>  
> Kiongchiu,
> DK
>




[budaya_tionghua] Arsitektur kelenteng : Aula Tian Wang, untuk sdr.Irawan

2008-07-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Irawan,


saya teringat beberapa saat yang lalu anda menanyakan mengenai aula
Tian Wang 天王殿.

Karena saya sedang sibuk, jadi saya tidak bisa menjawab detail. Dan
saya berpikir alangkah baiknya jika pengenalan sepintas tentang aula
Tian Wang ini ditulis di milist.

Aula Tian Wang adalah aula penting di satu vihara, sebutan lainnya
adalah aula Mi Le atau Maitreya Buddha.
Dan rupang yang ada di aula tersebut adalah Maitreya dan dibalik
Maitreya adalah Wei Tuo dan di ke dua sisi ada rupang 4 raja langit.



Hormat saya,


Xuan Tong





[budaya_tionghua] Opera Taohuanv dan Zhou Gong mengadu ilmu ?

2008-06-22 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


beberapa saat yang lalu saya mendapatkan sms bahwa akan ada opera Tao
Huanv dan Zhou Gong mengadu ilmu yang dipertunjukkan di Semarang.

Dan saya mendapatkan kabar bahwa opera itu adalah pertunjukkan yang
dilakukan pada pesta perkawinan.

Sungguh sayang jika opera tersebut tidak dibuka untuk public.
Tapi memang suatu terobosan baru dalam pesta perkawinan.

Apakah benar hal itu ?





Hormat saya,



Xuan Tong



[budaya_tionghua] Re: Cina Di AfSel: Kuning -> Putih -> Hitam!

2008-06-22 Terurut Topik perfect_harmony2000
Akhmad xiong,


saya rasa tidak bermasalah jika hal seperti ini dimasukkan.

Tulisan ini mengingatkan ingatan saya bahwa saya memiliki saudara di 
Afrika Selatan yang dahulu pernah datang ke Indonesia beberapa kali.
Dan kira-kira tahun 80an akhir hubungan itu terputus .



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mohon maaf, posting ini sebetulnya tidak relevan dengan visi misi milis 
> budaya tionghoa kita ini.
> Sama tidak relevannya seperti posting-postingnya Han Hwie Song dan 
> Thangoubheng kemarin tentang RRT (untuk berbagai milis ketionghoaan
yang 
> lainnya, yang dikiriminya juga, mungkin relevan).
> 
> Tapi karena 'lucu', saya postingkan juga.
> 
> Wasalam.
> 
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> 
> .
>   Chinese South Africans now black
> 
> Chinese activists say they also fought against apartheid
>   The High Court in South Africa has ruled that Chinese South
Africans 
> are to be reclassified as black people.
> 
>   It made the order so that ethnic Chinese could benefit from 
> affirmative action policies, aimed at improving living standards for
black 
> people.
> 
>   The Chinese Association of South Africa took the government to
court, 
> saying its members had been discriminated against.
> 
>   An estimated 200,000 ethnic Chinese live in South Africa.
> 
>   The association said their members often failed to qualify for 
> business contracts and job promotions because they were regarded as
whites.
> 
>   The association said Chinese South Africans had faced widespread 
> discrimination during the years of apartheid when they had been
classified 
> as people of mixed race.
> 
>   The BBC's Mpho Lakaje in Johannesburg says the Broad-Based
Economic 
> Empowerment and the Employment Equity Acts were designed to
eradicate the 
> legacy of apartheid which left many black people impoverished.
> 
>   The laws give people classed as blacks, Indians and coloureds 
> (mixed-race) employment and other economic benefits over other racial 
> groups.
> 
>   The Black Economic Employment concept was initiated by the
governing 
> ANC to help previously disadvantaged individuals - to start their own 
> businesses or become part of existing companies - thus redressing the 
> country's historic inequalities.
> 
>   Our correspondent says the ruling provides clarity for
corporations in 
> South Africa on the rights of their Chinese staff - who were declared 
> "coloured" under apartheid but are generally regarded as white today.
> 
>   An example cited in court papers includes an oil company that 
> disqualified Chinese citizens from getting a slice of its biggest 
> empowerment transaction to date.
> 
>   The company says the group is not catered for in the Black
Economic 
> Empowerment codes.
> 
>   Another example includes a Chinese national who was refused an 
> opportunity to buy shares from the Johannesburg Stock Exchange two
years 
> ago.
> 
>   None of the three government departments cited as respondents
in the 
> court case opposed the application.
>




[budaya_tionghua] Asas 4 bentuk dalam arsitektur kelenteng

2008-06-22 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,

beberapa hari yang lalu saya ditelepon oleh seorang kawan, yang
intinya mengatakan bahwa ada seorang pemerhati budaya Tionghoa di Jawa
Tengah, yang ingin sekali berdiskusi dasar konsep arsitektur di
kelenteng. Sayangnya saya amat sibuk sehingga dalam jangka waktu
beberapa bulan ke depan tidak bisa mengunjungi bapak Soenarto dan
berdiskusi tentang hal ini.

Dan saya yakin beliau juga mengikuti milist ini, sehingga saya mencoba
menuangkan sedikit pemikiran saya. Jika kita ada kesempatan, kita bisa
berdiskusi panjang.

Konsepsi 5 hubungan atau yang disebut wuxing, dimana dalam konteksnya
5 hubungan itu memiliki keterkaitan erat dengan sixiang atau 4 bentuk,
yang sering juga digambarkan dengan 4 macam binatang, yaitu naga
hijau, harimau putih, kura-kura hitam, burung que merah. Dan
ditengahnya itulah tanah atau juga terkadang digambarkan sebagai
kaisar kuning.

Sadar maupun tidak sadar, konsep 4 bentuk ini memiliki keterkaitan
erat dengan beberapa bentuk arsitektur Tiongkok termasuk kelenteng.
Dan konsep ini juga melandasi banyak aliran fengshui untuk menata rumah. 

Semua bicara dewa pintu ketika berbicara kelenteng, tanpa menyadari
bahwa dewa pintu itu melambangkan naga hijau dan harimau putih.
Ketika melangkah masuk kelenteng, sebenarnya kita memasuki pintu kiri
yang melambangkan naga hijau dan keluar dari pintu kanan yang
melambangkan harimau putih.

Tentunya ada yang bertanya, dimanakah letak kura-kura hitam dan burung
que merah ?
Tembok tinggi dibelakang adalah melambangkan kura-kura hitam dan
halaman depan melambangkan burung que merah, dibeberapa bangunan
ditaruh yingbi atau tembok bayangan sebagai lambang zhuque.

Dan yang menjadi pusat atau tanah itulah yang sering kita sebut tian
jing atau sumur langit.

Bagi mereka yang mempelajari fengshui tentunya di banyak kasus center
bangunan tidak diganggu gugat.

Pola ini juga melandasi bentuk kuburan Tionghoa.



Hormat saya,



Xuan Tong







[budaya_tionghua] Arsitektur Sampotong

2008-06-22 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,

ketika saya melihat atap arsitektur kelenteng Sampotong yang baru
direnovasi, mengingatkan saya akan gaya arsitektur bangunan sihe yuan
utara.

Tentunya sah saja karena banguan atap gaya wudian sering digunakan
oleh para pejabat tinggi. 

Rumah bangunan dengan gaya sihe yuan utara sepanjang yang saya tahu
memiliki satu kesamaan yaitu posisi menghadap selatan dan memunggungi
utara, sayangnya saya tidak membawa kompas jadi tidak mengetahui arah
tepatnya. 

Apakah para miliser mengetahui bentuk atap Sampotong sebelum direnovasi¡H



Hormat saya,



Xuan Tong



[budaya_tionghua] Sebuah kritikan untuk TITD Jawa Tengah

2008-06-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua, 


6 bulan yang lalu saya menerima e-mail yang isinya mengenai kritikan
untuk TITD Jateng dan dibuat oleh moderator milist ini. Dan seingat
saya belum pernah diposting di milist ini.
Jika ada yang tersinggung, saya mohon maaf sebelumnya dan anggap ini
sebuah kritikan yang bersifat membangun.



Hormat saya,


Xuan Tong


Kami mengucapkan selamat atas terbitnya buku "Pengetahuan tentang
Tridharma".

Kami percaya bahwa terbitnya buku itu untuk kepentingan orang banyak
dan membagi pengetahuan.

Kami menyadari pengetahuan kami amat jauh dibandingkan para penulis,
tapi memberanikan diri memberikan masukan agar edisi selanjutnya lebih
baik lagi. Kami juga percaya bahwa pengetahuan budaya Tionghoa amat
luas, sehingga kami tidak atau bukanlah sumber-sumber yang termasuk layak.

Namun demi lengkapnya buku terbitan atau revisi selanjutnya,
perkenankanlah kami memberikan sumbang saran.
Buku itu bagus dari sudut pandang sejarah, tapi jika penulisan buku
itu adalah sebagai pengenalan tentang Tridharma dan ritual-ritual yang
ada dalam kelenteng, selayaknya dilakukan beberapa perubahan. Buku
sejarah atau penelitian ilmiah tentang agama tentunya berbeda dengan
buku pengenalan agama.
Hal ini yang perlu kita garisbawahi. Saya pribadi tidak pernah melihat
buku pengenalan agama diluar Tridharma membahas dari segi sejarah
secara mendetail dan membahas hal-hal yang diluar filsafat agamanya.

Ini serangkaian saran dari saya :

1.  halaman 10, daoyin bukanlah termasuk dalam acara pemujaan. Daoyin
merupakan rangkaian pelatihan diri. Intinya adalah memandu dan
memancing qi agar bisa bergerak ke seluruh meridian tubuh.

2.  halaman 11, urutan kronologis itu selayaknya ditulis urutan upacara
ketatanegaraan.

3.  halaman 8, kaisar jebul, maaf saya tidak mengerti arti kata jebul.
Mungkin tepatnya adalah kaisar merangkap kepala ritual atau shaman.

4.  halaman 8, arwah leluhur (di), mungkin bisa diperlengkap sebagai
sebutan shangdi atau kaisar pendahulu.

5.  halaman 10, melakukan upacara shamanisme, menurut saya lebih tepat
ditulis ritual purifikasi dan pengusiran hawa jahat. 

6.  hal.11 sepanjang yang saya tahu, Zhu Xi yang mengkompilasi kitab
Sishu Wujing, bukan menuliskan kata pengantarnya saja.

7.  hal.16, ajaran2 kuno yg lainnya (yg masa ini sudah
bangkrut),rasanya tidak tepat. Mozi dengan prinsip kasih yang tidak
membedakan atau kasih yg universal, prinsip management Fa jia yang
relevean pada jaman ini, prinsip Min yi shi wei tian dari Nongjia,
prinsip Yinyang dan lainnya masih relevan pada jaman sekarang.

8.  hal. 16 Lingkupan Daoisme (ajaran Dao) sebagai suatu isme ( aliran
flasafah ) dst, menurut saya tidak tepat membandingkan falsafah yang
memang scope atau cakupannya lebih luas dibandingkan agama. Tentunya
juga tidak tepat membandingkan pengertian kata jiao dengan zhongjiao
yang notabene pengaruh dari faham barat pada abad ke 18 dan 19.

9.  hal16, Para sejarahwan sepakat dst. Menurut saya, alangkah baiknya
pandangan itu dilihat dari sudut pandangan umat agama Tao itu sendiri. 

10. hal16 b. yg diangkat sebagai guru besar(leluhur agama) dstnya,
menurut keyakinan atau dogma umat Tao, leluhur agama atau shizhu
adalah Huangdi, kaizhu atau pembuka adalah Laozi dan jiaozhu atau
pemimpin agama adalah Zhang Daoling.

11. hal.17, Yixue itu juga mendasari filsafat Kong Zi dan banyak
faktor lainnya termasuk TCM.

12. hal.24, Xuanxue, bukan falsafah mistik tapi lebih cocok disebut
metaphysic. Tapi Taoisme sering menggunakan istilah Xuan sebagai kata
pengganti Tao.
mengenai pengenalan Taoism falsafahnya dan 3 pusaka, saya copy paste
dari naskah yg sedang disusun. Ciri khas agama Dao berdasarkan Daode
Jing yang kemudian mendasari semua filsafat agama Dao :
a.  ziran wuwei 
a.1 ziran 
secara harafiah diartikan adalah alam atau hal yang bersifat alami.
Laozi menggunakan istilah ziran untuk mendeskripsikan yang disebut Dao
dan De. Seperti yang kita ketahui bahwa Dao dan De merupakan dasar
dari keyakinan agama Dao. Sifat Dao adalah alamiah dan manusia
selayaknya mengikuti sifat alamiah, bukan bertindak hal-hal diluar
alamiah. Sebagai manusia, bersikap alamiah bukan berarti tiada aturan,
aturan yang ada seperti sikap menghormati, tata krama, aturan-aturan
moralitas juga sebenarnya alamiah untuk manusia. Karena aturan-aturan
itulah yang membedakan manusia dengan binatang. 
a.2 wuwei
pengertian wuwei sering menimbulkan kerancuan bahkan seringkali
diartikan non intervensi atau sikap yang pasif. Dalam beberapa hal
memang bisa diartikan demikian tapi dalam beberapa hal harus diartikan
sebagai sikap yang tidak egois, tidak mementingkan diri sendiri.
Kesalahan pengertian ini seringkali diartikan orang dan menimbulkan
pandangan bahwa para Taoist adalah orang yang egois dan tidak mau
berkembang maju.

b.  rouruo buzheng
b.1 rouruo
arti rouruo adalah lemah lembut, sifat lemah lembut ini mengalahkan
yang keras.
b.2 buzheng
buzheng adalah sikap yang bisa kita sebut tidak berebut atau
b

[budaya_tionghua] Re: [HKSIS] Kedekatan hubungan dengan Kedutaan Tiongkok ==> CANANG PENTING Benn

2008-06-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Henry,


dalam banyak kasus, seringkali kaum Totok disalahkan dan dikaitkan
dengan ajaran Confuciusm atau ajaran Ru. Selain hal itu tentunya juga
dikaitkan dengan kebudayaan yang mereka lakukan sehar-hari.

Pernahkah mendengar nama Yamazaki Ansai ? Beliau adalah salah satu
tokoh penganut aliran Ru di Jepang. Suatu ketika beliau ditanyakan
oleh muridnya seandainya Kong Zi dan Meng Zi menyerbu kepulauan
Jepang, apa yang akan dilakukan ? Beliau menjawab bahwa akan angkat
senjata dan menangkap Kong Zi dan Meng Zi bahkan beliau yakin Kong Zi
dan Meng Zi menyadari dan akan menghargi tindakan Yamazaki, tapi orang
seperti Kong Zi atau Meng Zi tidak akan mau menyerbu negara lain.

Ajaran Kong Zi selalu menganjurkan berbakti kepada negara dan negara
dimana yang memberikan kita kehidupan itulah yang harus berbakti. Dan
kitab bakti atau Xiao Jing merupakan kitab bakti yang mencakup bakti
kepada keluarga, lingkungan dan negara. Dan dikitab tersebut tidak
dituliskan tanah leluhur.

Menurut saya, kelompok yang anda sebut mereka menderita inferior
complex dan rasa tidak nyaman menanggung beban darah keturunan.

Tapi tidak saya pungkiri memang ada beberapa orang yang terlalu pro
PRC tanpa memikirkan sisi buruknya bahkan sering terbawa rasa
kebanggaan semu dengan kemajuan PRC.
Orang seperti itu juga menderita superior complex yang jelas-jelas
dirinya tidak ada kaitannya dengan negara yang bernama People's
Republic of China. Jika mau dikaitkan juga paling hanya sebatas
keturunan kaisar Yan dan kaisar Huang yang dianggap sebagai leluhur
kaum Hua atau huaren di dunia. Keterkaitannya juga sebatas wilayah
leluhur mereka berasal seperti misalnya Xia Men, Mei Xian dan
sebagainya. Tidak lebih dari itu.



Hormat saya,



Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Kwa laoxiong,
> 
> Ribut-ribut karena "mereka" itu merasa terancam dan perlu
> menyelamatkan diri. Dan dalam proses menyelamatkan diri itu "mereka"
> tidak segan-segan memberikan cap jelek kepada yang tidak termasuk
> kelompoknya. Tujuannya sudah pasti, ingin menunjukkan bahwa "mereka"
> sendiri itu beda. Seenaknya saja memberikan berbagai cap hanya demi
> menyelamatkan pantatnya sendiri.
> 
> Siapa "mereka" itu, saya pikir laoxiong sendiri sudah tahu.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa"
>  wrote:
> >
> > Encoding: Unicode (UTF-8)
> > 
> > Yongde-Xiongdi,
> > 
> > Saya yang Peranakan ngga begitu loh. Bagi saya, Peranakan, Totok, 
> > Non-Tionghoa atau Non-Indonesia semua saudara saya, tidak ada 
> > masalah. Sesuai dengan falsafah: Su hai zi lue, gai hing de ya/si 
> > hai zhi nei jie xiong di ye 四海之内,皆兄弟也, artinya “di 
> > lingkungan empat samudera, semua adalah saudara” atau, meminjam 
> > istilah Minahasa, “torang samua basudara.” Lalu, kenapa harus 
> > ribut?
> > 
> > Gongshou,
> > DK
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
> >  wrote:
> > >
> > > Bu Uly,
> > > 
> > > Sayang sekali ajakan anda untuk menyudahi totok peranakan rasanya
> > > tidak akan digubris. Karena yang merasa dirinya peranakan sejati
> > > selalu saja akan mencoba menunjukkan kelompoknya sebagai paling 
> > baik
> > > dengan menimpkan segala macam yang jelek-jelek kepada yang mereka
> > > sebut "totok".
> > > 
> > > Siapa yang peranakan, siapa yang totok tidak pernah mereka 
> > definisikan
> > > secara jelas. Yang jelas kalau teman dan sejalan dianggap 
> > peranakan,
> > > kalau dirasakan tidak sejalan langsung dibilang totok. 
> > > 
> > > Sampai segala macam organisasi yang dianggap gak sesuai dengan pola
> > > pikir mereka dibilang organisasi aneh-aneh. Heran kalau perkumpulan
> > > marga juga dibilang organisasi aneh. Bukannya dalam acara satu
> > > organisasi besar di Mega Glodok Kemayoran sendiri pernah tersiar 
> > kabar
> > > tidak sedap soal foto bersama di mana pejabat RI yang ditempatkan 
> > di
> > > pinggiran dan pejabat RRC di tengah ? So, apakah organisasi itu 
> > yang
> > > katanya selalu berperan sebagai dermawan siaga juga pantas dianggap
> > > organisasi aneh-aneh ?
> > > 
> > > Hormat saya,
> > > 
> > > Yongde
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1)

2008-06-09 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Purnama,


seingat saya, saya pernah menuliskan singkat mengenai fengshui.
Dimana pada masyarakat purba Tiongkok memperhatikan posisi air dan
gunung sebagai cara mereka untuk selamat.

Kemudian kosmologi 5 arah atau yang sering menjadi kosmologi arah dan
warna 5 unsur merupakan pandangan masyarakat purba terhadap arah
matahari dan geograofis mereka.

Sebagai contoh, dibanyak kebudayaan, arah barat adalah arah kematian
karena berkaitan dengan terbenamnya matahari. Dan warna putih
merupakan simbol warna kematian atau duka cita bagi budaya Tiongkok,
jadi tidaklah aneh arah barat digambarkan dengan warna putih dan arah
terbitnya matahari digambarkan dengan warna hijau. Arah selatan
digambarkan merah karena geografis Tiongkok purba, ke arah selatan
adalah hangat atau panas dan arah utara adalah dingin. Tentunya hal
lainnya adalah 28 konstelasi bintang, konsep Jizi terhadap 5 unsur dan
lain sebagainya.

Ini baru gambaran sekilas, karena masih banyak penjelasan lainnya yang
berkaitan dengan kosmologi tersebut dan jika ditulis bisa menjadi satu
disertasi tersendiri.
Sama halnya yang dilakukan oleh orang Malaysia yang meneliti dan
mengkaji komentar Huxun terhadap Yijing saja sudah menjadi disertasi.
Saya sendiri baru mendapatkan copy disertasi dari Taiwan tentang
aliran fengshui Sanyuan.




Hormat saya,



Xuan Tong



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sudah cukup lama saya mendikusikan hal ini dengan seseorang Dosen dari
> Universitas Pelita Harapan,  Beliau sempat mengobrol sama saya
> mengenai feng shui dikaji dalam ilmu akademis yaitu arsitektur. Hal
> sangat menarik dari pembahasan beliau. yang sangat menarik adalah
> beliau sendiri mengadakan Riset bukan Skripsi (kalau skripsi ada
> tenggat waktunya) terhadap kaum babah atau dikenal Cina Benteng, dari
> segi pembahasan beliau terdapat pertanyaan kepada orang sekitar
> lingkungan Sewan Daerah tanggerang pemakaian feng shui dan ormanament
> Tiongkok. 
> 
> Pengaruh percampuran budaya Tionghoa dengan lokal pun dibahas dalam
> pembahasan bidang arsitektur ini. Saya pernah memberikan saran kepada
> beliau karena Sewan dalam kondisi sekarang untuk menemukan gaya
> arsitektur kaum babah sangatlah sulit, saya menyarankan beliau untuk
> langkah awalnya ke klenteng pasir putih ancol. Ternyata beliau belum
> mengetahui keberadaan klenteng ini (sungguh banyak generasi seperti
> saya dan umurnya dibawah saya tuh banyak ngak tau fungsi klenteng ini
> . kenapa Sebuah Klenteng jadi saksi sejarah percampuran budaya yang
> ada dan masih dilestarikan).
> 
> Topik ini sengaja saya tampilkan sebagai pembahasan yang sangat unik
> untuk dibahas dan ditelusuri dari sisi akademis, jujur saja saya bukan
> orang yang lulus dari jurusan Arsitektur ataupun desain interior.
> Kebetulan aja saya mengerti prisipil feng shui dan berusaha membahas
> feng shui secara logika dan rasional. Banyak hal yang di bahas dari
> segi Ornament Tiongkok sampai dengan prisip fengshui, kerja fengshui
> dsbnya.
> 
> Sebagai member lama dan juga temen2 lain dari member lama di BT ini
> sudah banyak pembahasan kajian Feng Shui sebagai mana kita ketahui.
> Seperti Bpk Perfect harmony, Bpk Skalaras, Bpk ABS, Saudara Rinto
> jiang, Saudara Ardian C, Ibu Gresia, Dsbnya. Tapi kajian ini Saya
> tampilkan adalah menarik Bisakah Feng Shui dijadikan salah satu mata
> kuliah di sebuah universitas. Dari segi feng shui dibalik
> kemistikannya ternyata ada perhitungan rasional. 
> 
> Ilmu Arsitektur Di dunia itu sudah ada sejak peradaban  manusia 
> . Semua Ras dan suku didunia memiliki ilmu Arsitektur yang berbeda.
> Tapi pembahasan yang satu ini lebih kearah pandangan akademis terhadap
> ilmu Fengshui yang berasal dari negeri Tionghoa.
> Ilmu Fengshui adalah salah satu cabang ilmu arsitektur tertua di dunia. 
> 
> Sebelum membahas Feng shui dahulu, mari membahas Prinsipil dari feng
> shui. Dulu saya suka sekali bertanya, dan diberi jawaban oleh bapak
> XT, agar saya belajar terlebih dahulu filosofi orang tionghoa.
> Ternyata itu berfungsi pada diri saya, Dan sangat bagus untuk dibaca
> untuk kalangan seperti saya dan umurnya dibawah saya.  Maka itu saya
> mulai Prinsip Fengshui adalah Keharmonisan. dimaksud keharmonisan
adalah :
> 
> 1. Keharmonisan terhadap Manusianya itu sendiri
> 2. Keharmonisan Manusia dengan Lingkungan alamnya
> 3. Keharmonisan Manusia dengan lingkungan sosialnya
> 
> sebelum mempelajari Feng shui kita harus mengerti filosofi masyarakat
> tionghoa sebelum memulai kajian berikutnya.
> 
> Setelah itu ilmu fengshui terdiri dari beberapa bagian yang semestinya
> juga dipelajari yang tidak saya bahas secara gamblang (kesimpulan
> kecil saja):
> 
> 1. Ba Dji
> 2. Yi Jing
> 3. Chi
> 4. Tong shu
>  
> Dan jg pertanyaan2 mengenai ornament tionghoa dan jg alat2 fengshui
> Alat Feng Shui adalah :
> 
> 1. Magnetic Compas Feng shui. Cukup relevan bila yang menemukan mata
> angin pertama adalah masyarakat tionghoa. Dan cara  kerja magnet
> 
> 2. 

[budaya_tionghua] Re: Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalamkajian akademis (1)

2008-06-09 Terurut Topik perfect_harmony2000
Zhou xiong,


untuk peneliti tentunya perlu sikap yang netral dan bukan berpraktek
seperti ahli fengshui.
Dunia akademis jangan dicemari oleh praktek-praktek seperti itu.

Fengshui yang kita lihat sekarang adalah komersialisasi fengshui dan
mereka melupakan akar pentingnya yaitu pemahaman filsafat yang
mendasari kelahiran fengshui sehingga nilai-nilai filsafat itu menjadi
luntur dan terjebak kepada masalah-masalah sekedar qi baik, bangunan
buruk, posisi baik, arah buruk, ukuran buruk dan lain sebagainya.




Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebenarnya saya kurang respek dng Pak Mauro, dia berpraktek sbg ahli
ramal 
> hongsui saat masih berkecimpung di dunia akademis. saat dia
berceramah ttg 
> Hongsui  juga tak menanggalkan sementara gelar master arsitekturnya.
dulu 
> dia memang pernah memberi kuliah ttg Hongsui di Unpar, tapi sekarang
sudah 
> dicabut, banyak memancing kontroversi.
> 
> Sebagai pakar yang mendalami Fengshui secara akademik dan sebagai
orang yang 
> berpraktek sbg konsultan Fengshui tentu beda bukan?
> 
> Salam,
> ZFy
> 
> - Original Message - 
> From: [EMAIL PROTECTED]
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ; Freddy H. Istanto
> Cc: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, May 26, 2008 8:08 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Arsitektur Dan Feng Shui dibahas 
> dalamkajian akademis (1)
> 
> 
> Quoting "Freddy H. Istanto" <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> > DR Mauro Raharjo pakar Fengshui, doktor-nya tentang Fengshui.
> > Beliau mendirikan FengShui School Indonesia. tinggal di SUrabaya.
> > Beliau segera bergabung juga di jajaran Univ.Ciputra Surabaya.
> 
> Fred,
> 
> Sedikit koreksi,setahu saya doktornya Mauro adalah bidang Sosiologi
> Arsitektur karena salah satu pembimbingnya adalah Paul OLiver.Setelah
> itu beliau belajar FEng Shui.Jadi PHd nya bukan doktor FEng Shui.Saat
> ini berpraktek sebagi pakar Feng Shui setelah keluar dari Unika
> Parahyangan Bandung.
> 
> loek's
> 
> 
> 
> 
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1466 - Release Date:
25/05/2008 
> 18:49
>




[budaya_tionghua] Re: (OOT) karma

2008-06-09 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Robby dan sdr.Danardono,


mungkin disini saya mau mencoba menjelaskan konsep "karma" menurut
Taoism mainstream.

Taoism mainstream menggunakan istilah daoguo, chengfu, chenfu untuk
menjelaskan beberapa kondisi karma yang terkait dengan diri kita.

1.Karma warisan. Karma warisan ini diwariskan melalui genetik dan
melalui warisan sifat.
Taoism percaya bahwa manusia mewarisi bibit karma turunan baik dalam
bentuk penyakit maupun perilaku. Karena itu Taoism juga menekankan
bahwa pelatihan diri mencakup 2 hal yaitu memperbaiki tubuh dan
memperbaiki perilaku yang mungkin saja memiliki sifat genetik buruk
dari leluhur kita.

2.Karma lingkungan, dimana kita terkait dengan lingkungan sekitar dan
kita merupakan bagian dari macrocosmos.
Taoism percaya dengan merusak lingkungan maka lingkungan akan berbalik
menerkam kita.
Atau lingkungan janin yang tumbuh dalam lingkungan buruk, maka bisa
mempengaruhi janin tersebut.

Dalam semboyan mereka yang terkenal adalah "Takdirku bukan berada di
tangan mahluk Adi Kodrati", bukan berarti mereka mencoba melawan
mahluk Adi Kodrati atau yang kita sebut Tuhan.
Mereka mempercayai bahwa aturan sudah ada sejak awal terbentuknya alam
semesta dan kalau saya gunakan istilah, "dao" kecil bukan DAO besar.
Dan semua memiliki tanda atau isyarat yang hanya bisa ditangkap oleh
mereka yang memperhatikan dao atau jalan. 




Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> > 
> > RM Danardono HADINOTO  wrote:
> >   
> > 
> > Pendapat, bahwa bencana ini itu adalah datang dari Tuhan, adalah 
> > sesuatu yang kerdil, ke-kanak-kanak-an, idiot. Sayangnya, tak jarang 
> > pendapat semacam ini ditiupkan dari mimbar khotbah. Disebuah rumah 
> > ibadah di AS misalnya, dikatakan, bahwa aids adalah kutukan Tuhan, 
> > dsb.
> 
> Dada : 
> Jangan terburu-buru anda katakan kerdil , idiot , dan kekanak2an ke
> suatu ranah yang sama sekali tidak bisa anda sentuh
> 
> Hukuman dan Anugrah adalah tergantung persepsi manusia dalam memandang 
> Contoh : letusan gunung berapi , itu hukuman atau anugrah?
> Hukuman jika di pandang beberapa korban jiwa , dan anugrah jika di
> pandang letusannya dapat menyuburkan tanah sekitar dan memberi makan
> (hidup) jauh lebih banyak orang lagi di masa depan.
> 
> AIDS kutukan TUhan ? belum tentu . Ada makna di balik sebuah wabah ,
> bencana , dll..
> 
> Tetapi yang pasti , tanpa bencana , manusia tidak akan berpikir untuk
> mengatasi permasalahan bencana , tanpa jatuh , anak kecil tidak bisa
> langsung berjalan , tanpa ujian manusia tidak akan tangguh 
> 
> BENCANA bisa menjadi HADIAH atau KUTUKAN , tergantung yang memandang
> ANAK KECIL atau DEWASA seutuhnya.
> 
> 
> 
> > 
> > Apalagi, menyeret konsep kharma, yang tak ada urusan samasekali 
> > dengan hukum menghukum, karena dalam konsep ini tak ada hukuman 
> > samasekali. Apalagi menyangkutkan konsep kharma dengan konsep Tuhan 
> > dari agama agama Ibrahim, sebab keduanya tak ada sangkut pautnya.
> > 
> 
> 
> Dada : 
> Anda katakan sama sekali tidak ada sangkut pautnya 
> tetapi yang tertulis : 
> 
> kharma mengajarkan, bahwa apa yang kau tuai adalah kelak yang 
> > kau panen
> 
> kutipan selesai , sekarang apa sih perbedaan utama antara hukum karma
> dengan tabur tuai yang ada di injil?
> 
> 
> > Mahabikkhu Padmasambawa, yang hidup pada abad ke VIII menerangkan 
> > simply, kharma mengajarkan, bahwa apa yang kau tuai adalah kelak yang 
> > kau panen..that's it! kalau saya panaskan air sampai 100 derajad, 
> > akan mendapatkan air, yang insya Allah tidak beku...
> 
> Dada: 
> Masalahnya tidak sesederhana itu 
> Anda Panaskan air di Austria  sampai 100 derajat , air itu menguap ke
> suatu tempat . Saya memanaskan air di jakarta , dan di hawai seekor
> kupu2 sedang mengibaskan sayap .lantas badai terjadi di
> karibia .ingat , hukum tabur tuai itu mudah dipahami , tapi tidak
> mudah dihitung hingga bagaimana anda (bagian dari 5 milyar manusia
> lebih) sedang memanaskan air , dan saya menebang kayu di kalimantan ,
> lantas badai terjadi di Amerika. Apa hubungannya? Tentu saja ada ,
> tetapi tidak sanggup kita hitung.karena keterbatasan kemampuan
> manusia tabur tuai anda juga berinteraksi dengan tabur tuai
> milyaran manusia lain , dapatkah mengungkap benang kusut tersebut?
> 
> Robby Wirdja
>




[budaya_tionghua] Re: Mohon Petunjuk

2008-06-09 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Purnama,

di milist ini sudah pernah dibahas asal usul dan metode ciam sie.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Soal Pok Pue itu asal usulnya sama seperti Ciam Si. Kehadiran Pok Pue
> itu sebenarnya untuk bertanya kepastian jawaban kepada para dewa. Pok
> pue itu ngak hanya untuk ciam si tapi juga misal mau bersihkan altar,
> mengangkat sajian, mengambil buah,  Dan juga bertanya secara simpel
> seperti Ciam si. Kegunaan pok pue sebenarnya hampir sama dengan Ciam
> si. Untuk mengetahui Ciam si anda bisa mencarinya di search engine.
> Bedanya pok pue simpel dan sederhana.
> 
> 
> Lambang atau simbol pokpue itu adalah :
> 
> Bagian terbuka dan bagian tertutup,  sama seperti koin memiliki 2
> bagian, sisi muka dan sisi belakang. (gambarnya disini sih ngak bisa
> ditampilin, maaf sebenarnya musti diterangin sama benda nya). yang
> terdiri dari 2 buah seperti pisang yang dibelah dua (bentuk barangnya,
>  seperti pisang dibelah dua sisi yang dipotong adalah sisi terbuka,
> sementara sisi lengkung itu tertutup).
> 
> cara / Tradisi menggunakan pok pue :
> 
> 1. Anda Diwajibkan Sembayang dahulu kepada Thian Atau Tuhan Yang
Maha Esa.
> 
> 2. Dilanjutkan sembayang kepada para dewa.
> 
> 3. Setelah selesai sembayang baru anda bisa menggunakan pok pue.
> 
> 4. untuk mengetahui pokpue saya beri keterangan dengan singkatan
> SB = sisi terbuka, ST = Sisi Tertutup.
> 
> 5. Anda bertanya dahulu pertanyaan yang anda tunjukan, Dalam tradisi
> Ciamsi pok pue adalah alat digunaka terlebih dahulu sebelum bertanya
> lebih lanjut seperti Ciam si (Ciam si memberi keterangan rinci, pok
> pue tidak sifatnya sederhana).
> 
> Cth  Pertanyaan simpel misal "boleh ngak minta nasehat dari Ciamsi ?"
> 
> 6. jawabanya anda bisa lihat dari pok pue (dalam artian):
> 
> SB Dan SB berarti Sang Dewa tidak mengerti pertanyaan anda minta
> diperjelas.
> 
> ST dan ST Berarti Sang dewa menolak.
> 
> SB Dan ST adalah Sang dewa menerima.
> 
> Sekian dari penjelasan singkat dari saya.
> Bagi yang tidak percaya saya harap tidak memberikan pernyataan negatif
> berupa kepercayaan dari Agama tertentu dengan maksud timbul perdebatan
> agama.
> 
> Terima kasih .
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ao420mj"
>  wrote:
> >
> > Kepada rekan2 sekalian saya ingin bertanya tentang asal usul "Pok
Pue" 
> > <--- Maaf kalau tulisan saya salah, Untuk lebih memperjelas adalah
alat 
> > yang biasa nya ada di kelenteng2 dan digunakan untuk bertanya pada 
> > dewa. Yang biasa nya di lembar kan lalu jatuh ke tanah dan melambang 
> > kan suatu simbol. Terimakasih sebelumnya.
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Mohon Petunjuk, pwa pue

2008-06-09 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Untung,


pertama saya jelaskan bahwa saya bukan pakar atau anthropolog dan juga
bukan budayawan yang sering menjadi nara sumber. Saya hanya orang
biasa saja juga bukan orang terkenal tapi perkenankanlah saya
memberikan penjelasan sedikit mengenai pertanyaan anda yang sederhana
tapi amat mendalam.

Kita perlu ketahui dahulu apa yang dimaksud pwa pwe.
Dan hal ini bukan hanya ada pada budaya orang Tionghoa saja, orang
Yahudi jaman dahulu sudah menggunakan cara yang sama tapi dengan alat
yang berbeda.
Seingat saya orang Yahudi menggunakan 2 bilah batu dan digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Pwee atau piala juga memiliki fungsi sama yaitu sarana berkomunikasi
dengan alam lain. 

Sejarah penggunaan pwee dengan prinsip Yin Yang dan Sheng sudah ada
tercatat sejak jaman Musim Semi dan Gugur, yaitu kira-kira 600an B.C.E.
Tentunya dengan metode dan konsep yang berbeda, yaitu mereka
menggunakan batang-batang bambu untuk menyusun garis Yang dan garis
Yin dan konsepnya adalah mencari tahu atau memprediksi keadaan atau
situasi dengan membaca gejala atau sinyal dari alam. Metode ini
berkaitan dengan Yijing.

Pwa pwee dalam ilmu metaphysic Tiongkok, termasuk bagian dari bu. Dan
bukan merupakan alat atau sarana berkomunikasi dengan mahluk lain tapi
lebih kearah membaca tanda alam yang berkaitan dengan permasalahan
atau pertanyaan kita. Misalnya metode Tudi.

Tapi dibanyak kegiatan ritual dan upacara penghormatan, pwee ini
merupakan alat atau sarana berkomunikasi dengan alam lain.
Kegiatan seperti ini sudah ada sejak jaman dinasti Xia.

Semoga penjelasan singkat ini memuaskan anda.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, untung c <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ok terima kasih atas penjelasannya. Tapi masih ada hal yang belum
saya mengerti, Yaitu tentang asal usul pwa pue tersebut. Bagaimana org
china dahulu bisa menemukan alat itu dan digunakan hingga sekarang.
Bagi saudara2 sekalian yang mengetahui dapat meng info kan kepada
rekan2 sekalian. Terimakasih.
> 
> 
> - Original Message 
> From: Purnama Sucipto Gunawan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Saturday, June 7, 2008 9:12:13 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Petunjuk
> 
> 
> Soal Pok Pue itu asal usulnya sama seperti Ciam Si. Kehadiran Pok Pue
> itu sebenarnya untuk bertanya kepastian jawaban kepada para dewa. Pok
> pue itu ngak hanya untuk ciam si tapi juga misal mau bersihkan altar,
> mengangkat sajian, mengambil buah, Dan juga bertanya secara simpel
> seperti Ciam si. Kegunaan pok pue sebenarnya hampir sama dengan Ciam
> si. Untuk mengetahui Ciam si anda bisa mencarinya di search engine.
> Bedanya pok pue simpel dan sederhana.
> 
> Lambang atau simbol pokpue itu adalah :
> 
> Bagian terbuka dan bagian tertutup, sama seperti koin memiliki 2
> bagian, sisi muka dan sisi belakang. (gambarnya disini sih ngak bisa
> ditampilin, maaf sebenarnya musti diterangin sama benda nya). yang
> terdiri dari 2 buah seperti pisang yang dibelah dua (bentuk barangnya,
> seperti pisang dibelah dua sisi yang dipotong adalah sisi terbuka,
> sementara sisi lengkung itu tertutup).
> 
> cara / Tradisi menggunakan pok pue :
> 
> 1. Anda Diwajibkan Sembayang dahulu kepada Thian Atau Tuhan Yang
Maha Esa.
> 
> 2. Dilanjutkan sembayang kepada para dewa.
> 
> 3. Setelah selesai sembayang baru anda bisa menggunakan pok pue.
> 
> 4. untuk mengetahui pokpue saya beri keterangan dengan singkatan
> SB = sisi terbuka, ST = Sisi Tertutup.
> 
> 5. Anda bertanya dahulu pertanyaan yang anda tunjukan, Dalam tradisi
> Ciamsi pok pue adalah alat digunaka terlebih dahulu sebelum bertanya
> lebih lanjut seperti Ciam si (Ciam si memberi keterangan rinci, pok
> pue tidak sifatnya sederhana).
> 
> Cth Pertanyaan simpel misal "boleh ngak minta nasehat dari Ciamsi ?"
> 
> 6. jawabanya anda bisa lihat dari pok pue (dalam artian):
> 
> SB Dan SB berarti Sang Dewa tidak mengerti pertanyaan anda minta
> diperjelas.
> 
> ST dan ST Berarti Sang dewa menolak.
> 
> SB Dan ST adalah Sang dewa menerima.
> 
> Sekian dari penjelasan singkat dari saya.
> Bagi yang tidak percaya saya harap tidak memberikan pernyataan negatif
> berupa kepercayaan dari Agama tertentu dengan maksud timbul perdebatan
> agama.
> 
> Terima kasih .
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ao420mj"
>  wrote:
> >
> > Kepada rekan2 sekalian saya ingin bertanya tentang asal usul "Pok
Pue" 
> > <--- Maaf kalau tulisan saya salah, Untuk lebih memperjelas adalah
alat 
> > yang biasa nya ada di kelenteng2 dan digunakan untuk bertanya pada 
> > dewa. Yang biasa nya di lembar kan lalu jatuh ke tanah dan melambang 
> > kan suatu simbol. Terimakasih sebelumnya.
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Sejarah Singkat Feng Shui

2008-06-03 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Lim,


sebenarnya dengan mengkotakkan menjadi beberapa tokoh seperti ini,
menurut saya amat tidak tepat.

Karena dalam pandangan saya, begitu banyak yang berjasa meletakkan
dasar ilmu fengshui. Sebagai contoh adalah Ji Zi yang meletakkan dasar
 5 unsur sebagaimana yang tertulis dalam kitab Shangshu bab Hongfan,
Kong Zi yang mengkompilasi kitab Yijing, Chen Tuan, Chen Xiyi, Zhu Xi,
Lao Zi, Bu Shang, Xun Zi, Gui Guzi dan lainnya.



Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lim_russ" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Dear All,
> 
> Berikut ini adalah perjalanan feng shui dari masa ke masa, yang mana
> data-data nya saya kumpulkan dari berbagai sumber selama ini. Silahkan
> dikembangkan atau dikoreksi jika perlu. Dengan demikian dapat membantu 
> dan bermanfaat bagi kita semua yang berminat dengan feng shui.
> 
> 1.Kaisan Fu Xi ( 2852 - 2737 BC): penyusunan dasar-dasar pa kua.
> Dikemudian hari Raja Wen pada dinasti Chou (1122-207 BC) menyempurnakan
> susunan pa kua.
> 
> 2.Dinasti Qin (221 - 207 BC): munculnya konsep mengenai "di mai" 
> (asteri / nadi bumi) dikalangan para ahli geografi. Pada masa ini ada
> kebiasaan untuk mengubur orang meninggal dengan posisi menghadap ke arah
> Barat.
> 
> 3.Dinasti Han Barat (206BC - 24 AD): Timbul istilah "kan yu" atau
> "pelajaran mengenai langit dan bumi. Kan yu ini merupakan kombinasi dari
> ilmu geografi dan astrologi.  Pada era ini juga dimulainya pemakaian
> istilah "urat naga" atau "dragon vein."
> 
> 4.Dinasti Han Timur (25 - 220 AD): kan yu  mulai berkembang.
> 
> 5. Dinasti Utara & Selatan ( 420 - 581 AD): Guo Po (276b - 324 AD) dalam
> bukunya berjudul "Zang Shu / Chuang Shu / Book of Burial" menulis
> mengenai qi berpencar terbawa angin dan akan berakumulasi saat
> bersentuhan dengan air. Selanjutnya istilah feng shui mulai dikenal dan
> dipakai lebih luas.
> 
> 6.Dinasti Jin Timur & Barat ( 265 - 420 AD): feng shui mulai
> diaplikasikan oleh masyarakat biasa, bukan hanya oleh kalangan elite.
> 
> 7.Dinasti Tang (618 - 906 AD), Dinasti Song Utara & Selatan ( 960 -
> 1279) : Jaman keemasan feng shui.
> 
> 8.Lima Dinasti ( 907 - 960 AD): dimulainya pemisahan antara yin feng
> shui dan yang feng shui.
> 
> 9.Dinasti Ming (1368 - 1644 AD): feng shui popular dikalangan
> terpelajar. Munculnya istilah "Pakar Yin Yang" sebagai sebutan praktisi
> feng shui. Zhu Yung Hang, pendiri dinasti Ming, memakai jasa pakar feng
> shui untuk mendirikan ibukota di Beijing.
> 
> selanjutnya feng shui terus berkembang dan sempat mengalami kemuduran
> pada saat Mao melakukan Revolusi Kebudayaan. Meski demikian, manfaat dan
> keberuntungan yang didapat ialah banyak pakar feng shui yang keluar
> mainland China dan pindah ke seantero dunia dan menyebar luaskan ilmu
> feng shui.
> 
> Kind regards,
> 
> Suhana Lim
>




[budaya_tionghua] Re: moderator ( sejarah karakter mandarin )

2008-06-02 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Hendri,


sejarah karakter mandarin pernah dibahas di milist ini dan seingat
saya, karakter mandarin telah ada kira-kira 7.000 tahun yang lalu dan
dibuktikan dengan penemuan situs Da Wen Kou.




Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Bung Ali,
> 
> Tidak ada yang salah. Saya cuma menambahkan sedikit data. Karena pada
> umumnya banyak yang tahunya tulisan dimulai sejak jaman Shang. Itu
> pengetahuan yang boleh dibilang sudah kadaluarsa, tentu saja bagi yang
> mengikuti perkembangan penelitian sejarah dan arkeologi. Kalau di
> buku-buku sejarah pelajaran saya yakin pasti masih ditulis tulisan itu
> adanya baru sejak jaman Shang.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ALIANTONY ALI
>  wrote:
> >
> > ada yang salah?
> >
> >   Hendri Irawan  wrote:
> >   Saudari Lim,
> > 
> > Sebagai tambahan, menurut hasil penggalian dan penelitian arkeologi
> > sebelum jaman Shang juga sudah ada tulisan. Ada yang bahkan berasal
> > dari 7000 tahun sebelum penanggalan umum. Walaupun itu cuma
> > bentuk-bentuk gambar / aksara sederhana. 
> > 
> > Kalau di buku itu dituliskan mengenai Shang mengawali masa sejarah
> > adalah karena sebelum paruh abad kemarin, inilah kesimpulan para
> > arkeolog barat. Sejak saat itu sudah semakin banyak
> > penggalian-penggalian yang memberikan bukti adanya tulisan yang
> lebih tua.
> > 
> > Waktu buku itu ditulis Samuel Chow, fakta ini tidak dimasukkan karena
> > buku itu memang hanyalah rangkuman. Di buku terbaru saudara Ivan
> > Taniputera berjudul History of China mungkin fakta ini sudah
dimasukkan.
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Sejarah Singkat Feng Shui

2008-06-02 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Lim,


sekedar tambahan, bahwa buku Huangdi zhaijing atau kitab rumah kaisar
kuning yang diperkirakan dibuat pada jaman Tang adalah kitab yang
menjadi pedoman penataan fengshui rumah atau yang disebut juga Yang Zhai.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "lim_russ" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Dear All,
> 
> Berikut ini adalah perjalanan feng shui dari masa ke masa, yang mana
> data-data nya saya kumpulkan dari berbagai sumber selama ini. Silahkan
> dikembangkan atau dikoreksi jika perlu. Dengan demikian dapat membantu 
> dan bermanfaat bagi kita semua yang berminat dengan feng shui.
> 
> 1.Kaisan Fu Xi ( 2852 - 2737 BC): penyusunan dasar-dasar pa kua.
> Dikemudian hari Raja Wen pada dinasti Chou (1122-207 BC) menyempurnakan
> susunan pa kua.
> 
> 2.Dinasti Qin (221 - 207 BC): munculnya konsep mengenai "di mai" 
> (asteri / nadi bumi) dikalangan para ahli geografi. Pada masa ini ada
> kebiasaan untuk mengubur orang meninggal dengan posisi menghadap ke arah
> Barat.
> 
> 3.Dinasti Han Barat (206BC - 24 AD): Timbul istilah "kan yu" atau
> "pelajaran mengenai langit dan bumi. Kan yu ini merupakan kombinasi dari
> ilmu geografi dan astrologi.  Pada era ini juga dimulainya pemakaian
> istilah "urat naga" atau "dragon vein."
> 
> 4.Dinasti Han Timur (25 - 220 AD): kan yu  mulai berkembang.
> 
> 5. Dinasti Utara & Selatan ( 420 - 581 AD): Guo Po (276b - 324 AD) dalam
> bukunya berjudul "Zang Shu / Chuang Shu / Book of Burial" menulis
> mengenai qi berpencar terbawa angin dan akan berakumulasi saat
> bersentuhan dengan air. Selanjutnya istilah feng shui mulai dikenal dan
> dipakai lebih luas.
> 
> 6.Dinasti Jin Timur & Barat ( 265 - 420 AD): feng shui mulai
> diaplikasikan oleh masyarakat biasa, bukan hanya oleh kalangan elite.
> 
> 7.Dinasti Tang (618 - 906 AD), Dinasti Song Utara & Selatan ( 960 -
> 1279) : Jaman keemasan feng shui.
> 
> 8.Lima Dinasti ( 907 - 960 AD): dimulainya pemisahan antara yin feng
> shui dan yang feng shui.
> 
> 9.Dinasti Ming (1368 - 1644 AD): feng shui popular dikalangan
> terpelajar. Munculnya istilah "Pakar Yin Yang" sebagai sebutan praktisi
> feng shui. Zhu Yung Hang, pendiri dinasti Ming, memakai jasa pakar feng
> shui untuk mendirikan ibukota di Beijing.
> 
> selanjutnya feng shui terus berkembang dan sempat mengalami kemuduran
> pada saat Mao melakukan Revolusi Kebudayaan. Meski demikian, manfaat dan
> keberuntungan yang didapat ialah banyak pakar feng shui yang keluar
> mainland China dan pindah ke seantero dunia dan menyebar luaskan ilmu
> feng shui.
> 
> Kind regards,
> 
> Suhana Lim
>




[budaya_tionghua] Re: Sembahyang Pai Tou di Tegal(Juni 08)

2008-06-02 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Budiarto,

berbicara baidou atau lidou, memang hal yang menarik sekali. Misalnya
dalam perkawinan, sering kali ada upacara baidou.

Sayangnya hal ini tidak dijelaskan dengan terinci.
Disini saya masukkan tulisan mengenai baidou yang saya dapatkan dari
seorang kawan.

Beidou atau bintang utara merupakan poros atau pusat pergerakan,
bahkan kaisar sering digambarkan sebagai poros bintang utara dan
bintang-bintang lainnya mengitari. Dalam ilmu peramalan, bintang utara
juga memiliki peran penting.



RITUAL PENGHORMATAN BINTANG UTARA
LI DOU KE YI
礼斗科仪


1.Apa yang dimaksud ritual Lidou ?

Ritual Lidou merupakan ritual agama Tao yang umum dan merupakan ritual
utama untuk memohonkan berkah dan menolak bencana atau yang kita kenal
dengan sebutan ciswak atau po un.
Di Indonesia amat jarang ada ritual seperti ini, tapi Mahayana
Tiongkok di Asia Tenggara sering mengadakan ritual seperti ini, dengan
ciri khas agama Taoisme yang diserap oleh agama Buddha Mahayana Tiongkok.
Hal ini merupakan hal yang lumrah saja dan tidak perlu diperdebatkan.
Yang terpenting adalah tujuan dari ritual itu adalah membantu mereka
yang menderita atau tertimpa malapetaka agar bisa selamat.
Tujuan lain dan yang menjadi doa utama pada saat memanjatkan
permohonan berkah adalah mendoakan agar negara sejahtera dan
kemakmuran berlimpah serta terbebas dari bencana. 


2.Kenapa harus melakukan penghormatan kepada rasi bintang utara ?

Agama Tao percaya bahwa manusia hanya bagian dari alam semesta, dan
alam semesta ini memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan tidak
dapat dipisahkan.
Agama Tao mempercayai bahwa setiap benda yang ada di alam semesta
memiliki fungsi yang sesuai dengan kaidah TAO.
Dan dipercaya bahwa Beidou menguasai nasib manusia.
Alam semesta ini begitu luas, secara sederhana kita bisa berpikir
bahwa kita yang hidup di bumi saja sebenarnya memiliki keterkaitan
dengan bulan.
Upacara ini bisa dikatakan adalah mengembalikan keseimbangan alam atau
sering disebut ciswak.




3. Siapakah Doumu Yuanjun 斗姆元君 ?

Doumu Yuanjun adalah dewi penguasa atau bunda bintang utara, dimana
Beliau juga merupakan bunda atau pemimpin dari 60 Taisui. Jika kita
melihat aula Doumu atau 斗姆殿, maka terlihat jelas Beliau 
dikelilingi
oleh 60 Taisui.
Beliau pemimpin 12 ranting bumi dizhi 地支 yang dikontrol oleh 7 
bintang.


 
Aula Doumu dan 60 Taisui di Fengying Xiangong Hongkong.
Yang ada ditengah itu adalah Doumu Yuanjun


4.Apakah ada kitab-kitab yang mendukung bahwa agama Tao mengenal atau
membahas upacara Lidou ?

Banyak sekali, misalnya kitab TaiShang Beidou Zhenjing 
太上北斗真经,
JiuTian YingYuan LeiSheng PuHua TianZun shuo Yushu Baojing 
九天应元雷
声普化天尊说玉枢宝经,
 Yunji Qijian 云笈七签.



5.Kitab apa yang digunakan untuk upacara Lidou ?

Kita menggunakan kitab Taishang Beidou zhen jing, atau lengkapnya
adalah Taishang XuanLing Beidou Benming YanSheng zhen jing 
太上玄灵北
斗本命延生真经。


6.Apa isi kitab itu ?

Isinya menceritakan bahwa pada tahun pemerintahan pertama YongShou 永
寿 ( 155 masehi ), kondisi dinasti Han sudah berantakan, moralitas
merosot, kejahatan merajalela,  rakyat menderita, pejabat korup,
sehingga menimbulkan bencana dimana-mana.
Taishang Laojun melihat manusia menderita sehingga Ia menurunkan cara
agar bisa luput dari marabahaya kepada Zhang DaoLing Tianshi. Cara ini
diturunkan sebelum Zhang Tianshi yuhua 羽化 atau 
meninggalkan raga
menjadi Xian 仙.
Ditulis dalam kitab itu bahwa manusia harus memberikan penghormatan
kepada salah satu 7 bintang berdasarkan ranting bumi ( di zhi 地支 )
tahun kelahirannya.
Bintang TanLang untuk tahun zi atau shio tikus
Bintang Jumen untuk tahun chou, hai atau shio kerbau, shio babi
Bintang Luchun untuk tahun Yin, shu atau shio macan dan anjing
Bintang Wen Qi untuk tahun mao you atau shio kelinci dan ayam
Bintang Lianzhen untuk tahun zhen dan shen atau shio naga dan shio monyet
Bintang Wuqi untuk tahun shi dan wei atau shio ular dan shio kambing
Bintang Pojun untuk tahun wu atau shio kuda.
Dengan melakukan ritual Lidou, kita sudah berusaha untuk mendapatkan
perlindungan dari bintang kelahiran kita, sehingga bencana dapat
dihindari dan bisa memperoleh rejeki melimpah.
Dan para pelaku ritual Li Dou sudah melaksanakan kebajikan yaitu
dengan mendoakan orang yang dalam kesulitan.


7.Apa ada syarat tertentu untuk ritual Li Dou ?

Bagi mereka yang mengikuti ritual Li Dou dan membaca kitab BeiDou
Jing, artinya mereka sudah melakukan ritual tolak bala untuk orang
lain dan dirinya sendiri. Suatu bentuk karma atau amal yang baik dan
besar jika kita mendoakan orang lain yang dalam kesulitan.
Jadi disini tidak ada syarat apapun, hanya saja mereka harus
bersungguh-sungguh melakukan upacara Li Dou.
Jikapun mau dipaksakan sebagai syarat, kesungguhan hati, keyakinan dan
keinginan mendoakan negara, keluarga dan orang lain itu bisa disebut
sebagai syarat terutama.
Upacara Lidou juga bertujuan agar para pelaku ritual itu mengembangkan
cinta kasih dan memperhatikan orang lain.


8.Apakah Li Dou itu hanya untuk umat Tao ?

Upacara Li Dou dipimpin ole

[budaya_tionghua] Re: Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa

2008-03-13 Terurut Topik perfect_harmony2000
Indarto xiong,


saya ingin berkomentar sedikit.

HAM dalam sistem Tiongkok jaman dahulu tentunya tidak bisa dikatakan
sama seperti HAM jaman sekarang.

Tapi kita ingat juga bahwa Kong Zi mendobrak hak asasi manusia untuk
mendapatkan pelajaran tanpa perbedaan status.
Kong Zi juga yang memulai sistem pendidikan terbuka untuk semua
lapisan masyrakat dan akhirnya dalam sejarah kebudayaan Tionghoa
menanamkan hal yang benar-benar mendasari perilaku mayoritas keluarga
Tionghoa.
Yaitu dengan menekankan pentingnya pendidikan bagi anak cucu mereka.
Bahkan mungkin sisa-sisa budaya yang indah ini masih terasa disebagian
kalangan Tionghoa.
Hal ini hanya bisa diimbangi oleh Socrates ( CMIIW), tapi apakah hal
ini menjadi suatu landasan budaya keluarga pihak barat ? Rasanya
tidak, karena masa dark ages, di barat pendidikan adalah milik kaum elit.
Jika kita lihat denah kota Tiongkok jaman dahulu, rata-rata memiliki
shuyuan 书°| atau sekolah.

Ini suatu terobosan di bidang HAM pendidikan.
Dan terobosan yang luar biasa juga terjadi dalam sistem kemiliteran,
walau dalam banyak sejarah Tiongkok, keturunan jendral bisa menjadi
jendral. Tapi sistim wajib militer Tiongkok bisa membuat seorang biasa
menjadi jendral melalui jenjang karir militer.
Contoh yang terkenal adalah Xie Rengui Á§¤¯贵. 
Pada masa dinasti Han, dilakukan sistem ujian negara yang bisa diikuti
oleh siapapun yang lulus ujian untuk menjadi pejabat negara.

Satu prinsip yang menurut saya mendasari penghormatan HAM adalah ujar
Kong Zi yang terkenal,"Jangan lakukan apa yang tidak ingin menimpa
dirimu kepada orang lain." Mohon Indarto xiong memperbaiki jika ada
kata-kata yang tidak sesuai. 

Dan hukum atau UU jaman dahulu, kita ambil contoh saja hukum Hammurabi
yang terkenal itu adalah bertujuan melindungi asasi manusia yang
dilanggar.

Kalau konsep liberal atau pembebasan diri dari kekangan, sebenarnya
Dao jia mengenal hal itu, tapi dalam perkembangannya kemudian hal
tersebut harus dilakukan bertahap. Ini tentunya juga karena pola hidup
liberal pada akhirnya harus memperhatikan norma masyarakat pula. Jika
tidak, bisa saja mereka yang karena hanya ingin "liberal" dari
peraturan yang menata suatu masyrakat akhirnya akan merusak tatanan
masyarakat dan terjadinya disorder society. 
Kita tidak dapat berpikir bahwa saya orang yang liberal jadi seenaknya
telanjang bulat di jalan. Konsep xiao yao ³p遥 itu mengacu kepada
konsep pembebasan pikiran dari jeratan pikiran itu sendiri.
Jadi dalam hal ini, konsep xiaoyao juga akhirnya berubah dengan
mematuhi norma kehidupan tanpa beban pikiran yang menjeratnya
seolah-olah norma kehidupan adalah jeratan hidup.

Dalam konsep pemerintahan yang diutarakan Meng Zi dengan konsep yang
disebut ming ben, sebenarnya juga berasal dari pemikiran terdahulu dan
kitab-kitab seperti zhuozhuan ¥ª传, guoyu 国语.
Kitab-kitab diatas menempatkan rakyat diposisi Langit atau Tian,
seperti misalnya Langit mendengar seperti rakyat mendengar, Langit
melihat seperti rakyat melihat.
Konsep ini menyebabkan paham Tian Ming ¤Ñ©R atau mandat Langit menjadi
satu konsep yaitu raja atau Tian Zi ¤Ñ¤l harus mematuhi mandat Langit
dan mandat 
Langit itu berada di tangan rakyat.
Jika raja tidak bisa mematuhi mandat langit, maka rakyat bisa
melakukan ge ming ­²©R atau pencabutan mandat.

Meng Zi ©s¤l dalam konsep min ben ¥Á¥» berpendapat bahwa tanpa adanya
rakyat, maka raja dan negara juga tidak ada, raja bisa berganti tapi
rakyat tetap.
Xun Zi ¯û¤l walau dalam beberapa prinsip bertentangan dengan Meng Zi,
tapi disini Beliau setuju dengan pandangan Meng Zi bahkan mengatakan
bahwa untuk mendapatkan hati rakyat, maka harus bijak dan
memperhatikan rakyat, jika semua hal itu diabaikan maka kekuasaannya
akan lenyap ditelan oleh rakyat itu sendiri.

Selain hal itu, perlu dipikir jelas konsep shan rang 禅让 atau
melepaskan kekuasaan kepada orang lain yang berhak, dan Kong Zi amat
menganjurkan sistem seperti ini bahkan selalu memuji kaisar purba Yao
尧, Shun µÏ dan Yu ¬ê melakukan hal itu.

Permasalahannya, apakah yang disebut mandat Langit itu ? Disini dalam
Shangshu ©|书 (cmiiw¡^, bahwa Langit itu adalah kebajikan, jadi mandat
Langit adalah menjalankan kebajikan bagi rakyat.

Konsep Tian Zi, Tian Ming dan ge ming mirip  walau tidak sama 100 %
dengan konsep demokrasi ala Athena, hal ini kita bisa bandingkan
dengan konsep konsep Langit mendengar seperti rakyat mendengar, Langit
melihat seperti rakyat melihat.
Dalam konsep demos kratos, rakyat memberikan haknya melalui pemberian
suara, dalam konsep Tiongkok, rakyat yang mencabutnya. Sayangnya
karena tidak ada penegasan secara detail bagaimana cara mencabutnya,
sehingga terjadilah qiyi °_义 atau bangkit menuntut keadilan dan
seringnya kita sebut pemberontakan. 

Jaman dinasti Han, dibuat suatu sistem dengan pandangan bahwa
orang-orang Ru atau kaum terpelajar kerajaan yang menjadi pejabat yang
dianggap mematuhi Tian Dao atau jalan Langit dan memiliki hak untuk
mengajukan petisi atau jian 谏. Selain pejabat kerajaan, juga
bangsawan atau raja mu

[budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen

2008-03-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Jonathan,


saya sudah menduga akan mendapat jawaban seperti ini.

Mengenai komik tersebut, sebenarnya memang telah beredar, bahkan saya
baru tahu komik tersebut juga ada di Indonesia.

Yang perlu kita kecam adalah perilaku mereka yang menyimpang atau
menimbulkan gesekan, bukan berlindung dengan kata-kata,"Yang jelas
bukan aliranku tapi aliran lain."

Ingat hal ini adalah membicarakan masalah agama, bukan kejahatan biasa.
Dan seandainya terjadi pergesekan, tentunya yang menderita adalah
semuanya.
Tapi satu hal yang aneh, apakah www.persecution.org yang anda kutip
itu memilih-milih aliran Kristen yang dianiaya ?
Apakah www.persecution.org itu tidak menuliskan kejadian buruk yang
menimpa suatu kelompok karena perilakunya mereka yang melanggar atau
tidak ?
Jawabnya adalah tidak.

Yang diminta adalah keberanian mengkritik perilaku buruk tersebut,
bukan malah berlindung dari balik banyaknya aliran.

Menganalogikan kasus Acun dengan kejadian persekusi aliran Kristen
terhadap aliran lain dan beranggapan bahwa kita tidak bisa bertindak
seperti itu.

Baiklah saya analogikan seperti kasus Tionghoa yang melanggar hukum,
apakah kita tidak berhak mengecam Tionghoa tersebut ?
Dan kita bisa beranggapan bahwa itu adalah kelakuan pribadi ?
Kita berkewajiban menyadarkan seluruh masyarakat akan
tindakan-tindakan yang melawan norma masyarakat.

Dan oknum-oknum agama yang berperilaku menginjak kepercayaan orang
lain tidak bertindak sendirian tapi melibatkan suatu lembaga yang
menaunginya dan orang-orang di level atas yang mempengaruhi
oknum-oknum itu dan merusak pikiran mereka.
Berbeda dengan kasus Acun.

Sdr.Jonathan, dengan tindakan anda yang meyakini terjadinya penindasan
Kristen di PRC itu sama saja dengan membuat anda sebagai bagian tidak
langsung dari jaringan atau lembaga Kristen yang menginjak-injak HAM
kepercayaan orang lain.
Dari diskusi ini terlihat memang anda tidak mau perduli akan
terjadinya penginjakan HAM umat lain.

Biarlah para pembaca yang menilainya sikap anda dan saya itu.
Jika saya terang-terangan mengecam tindakan seperti itu, karena
memalukan Yesus. 




Hormat saya,




Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Xuan Tong,
> 
> Terima kasih banyak atas saran anda untuk merenung. Merenung sudah 
> tentu adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan
> 
> Saya tahu adanya komik2 seperti yg anda ceritakan itu, beritanya di 
> internet banyak sekali menyebar ke-mana2. Tetapi terus terang saja, 
> melihat dan membaca komik2 itu saya belum pernah.
> 
> Didalam masyarakat beragama Kristen, ada banyak sekali pandangan dan 
> aliran. Ada mereka yg konservative, ada yg moderate, dan ada yg 
> liberal. Bahkan ada juga yg ultra sekali, baik yg ultra konservative 
> ataupun ultra liberal.
> 
> Lembaga keagamaan Kristen didunia ini ada banyak sekali, mungkin 
> ribuan atau bahkan mungkin juga jutaan, terus terang berapa jumlah 
> pastinya saya tidak tahu.
> 
> Anda meminta saya merenung seakan saya ikut bertanggung jawab atas 
> munculnya berbagai komik itu, padahal saya tidak ada hubungan sama 
> sekali dengan lembaga keagamaan kristen yg dimaksud itu, kenal juga 
> tidak. Anda bersikap seakan semua orang kristen harus menanggung dosa 
> secara tanggung renteng.
> 
> Hal ini mengingatkan saya pada kasus Acun di Garut, yg komunitas 
> Tionghoa ditempat itu diminta muspida setempat secara tanggung 
> renteng menanggung utang si Acun, tanggung jawab kolektiflah tepatnya.
> 
> 
> JG
> 
>  
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
>  wrote:
> >
> > Sdr. Jonathan,
> > 
> > 
> > anda renungkan saja baik-baik.
> > 
> > Dan ingat betapa banyak bukti kelakuan yang menghina agama lain yang
> > dilewati oleh anda.
> > Dan tampaknya tidak ada penyesalan atau juga kehendak mau menegur
> > perilaku yang buruk.
> > 
> > Sekarang saya tanya, apakah pantas suatu lembaga keagamaan Kristen
> > membuat komik bergambar dalam berbagai macam bahasa yang isinya
> > menceritakan Vishnu, Buddha Gautama, nabi Muhammad berada di 
> neraka ?
> > Dan ingat komik itu juga ada dalam bahasa mandarin dan sempat 
> disebar
> > di Taiwan, Hongkong, PRC, Thailand.
> > 
> > Dan masih banyak kebohongan lain yang merusakkan dan mereka merasa
> > memuliakan nama Tuhan. Apakah benar seperti itu ?
> > Anda renungkan sekali lagi.
> > 
> > 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > 
> > Xuan Tong
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
> >  wrote:
> > >
> > > Sdr. Xuan Tong,
> > > 
> > >  
> > > > Satu hal lagi, sebelum anda melebarkan masalahnya, coba anda 
> ja

[budaya_tionghua] Re: China ==> Usaha Promosi

2008-03-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Indarto xiong,
  
>   Posting berjudul "China Aid laporkan Penindasan yg dialami
penganut Kristen " sebetulnya hanya ingin menyampaikan pesan seperti ini :
>   "China adalah negara pelanggar HAM yang tidak menjamin  kebebasan
beragama! "
>Pesan yang terselubung adalah :
>   "China adalah negara pelanggar HAM yang tidak layak
menyelenggarakan pesta Olimpiade 2008 !"
>

Sebenarnya mereka yang memprotes juga harus menghargai keputusain IOC
 yang berdasarkan hasil voting memilih Beijing sebagai kota
penyelenggaraan Olimpiade.
Karena ajang Olimpiade ini adalah ajang persahabatan seluruh bangsa
yang ada di dunia.
Juga bisa menjadi ajang negara peyelenggara unjuk prestise mereka.

>   ahkir-ahkir ini, suara-suara sumbang terhadap Olimpiade yang
diselenggarakan oleh China bermunculan. Sumbernya jelas dari dunia
Barat, terutama Amerika !
>

USA memang negara penuh standar ganda, ingat ketika Hamas menang
pemilu atau juga Partai Islam di Aljazair ?
Dengan seenaknya USA mengatakan tidak mendukung. Jelas-jelas mereka
menang dengan cara demokrasi.
Atau contoh Hongkong dengan orang yang bernama Martin Li. Aneh sekali
mereka tidak protes atas penunjukkan gubernur jendral langsung oleh
kerajaan Inggris untuk wilayah Hongkong tapi berteriak meminta
demokrasi pasca 1997. Apakah Chris Pattern dipilih oleh rakyat
Hongkong atau diangkat oleh ratu Elizabeth ?

Satu kesalahan PRC yang menurut saya agak fatal adalah berusaha
menyembunyikan kotoran tapi tidak berusaha mau bersikap jujur dalam
kondisi sebenarnya.
Sehingga kondisi itu bisa dimanipulasi oleh mereka yang melakukan
black propaganda.

Ketatnya sensor berita di PRC mengingatkan saya akan jaman ORBA,
dimana yang kita baca adalah berita baik-baik saja.
Akibatnya rakyat terlena.



>   Mengapa bisa muncul "Koor basar anti China" ? 
>
>   Sebab China bangkit dengan potensi Hard-power maupun soft-powernya
yang sangat mengejutkan dalam sekala maupun kecepatannya ! Kebangkitan
ini, sebisa mungkin harus direm !
>

Sebenarnya sekarang ini yang bangkit tidak hanya PRC saja tapi juga  
  India.
Tapi perkembangan India lebih kearah software industry.
Kebangkitan naga dan singa ini tidak dapat dihindari, hanya waktu saja.
Tapi juga kebangkitan dari ekonomi akan memakan banyak korban dan
menghasilkan juga banyak permasalahan.

Sebenarnya industri atau pabrik yang ada di PRC merupakan anak cabang
atau juga pemasok untuk merek-merek luar seperti Nokia, VW, Sony, RCA
dan banyak lainnya.

Merek lokal seperti Huawei, Haier masih menggeliat dan berusaha
menembus pasar luar negri.

Dan ingat perkembangan properti yang membooming bisa mengakibatkan
krisis ekonomi, karena mayoritas dibiayai oleh perbankan.
Walau ada ketentuan dari PRC untuk para pengembang harus membangun
hingga selesai baru boleh dipasarkan, tapi mayoritas uang yang dipakai
adalah pinjaman bank.
  
>   Kekuatan ekonomi dengan cadanagan devisa 1,4 trilyun $ itu,
berkemampuan menstabilkan berbagai guncangan ekonomi skala dunia. 
Lagi pula, pertumbuhan ekonomi 8~9 pertahun itu rupanya akan berjalan
terus dalam jangka panjang.
>   

Cadangan devisa sebesar itu bisa menstabilkan juga bisa mengguncangkan.
Keuntungannya PRC adalah bermain cantik di fix rate yang bisa
menghindari dari terkaman spekulan dunia yang pernah melanda mayoritas
negara-negara Asia di tahun 97-98.
Dan PRC tidak akan mau mengambangkan nilai yuan seperti yang dialami
Jepang pada tahun 80an karena tekanan USA.

Pertumbuhan ekonomi harus dipertahankan dengan cara apapun minimal
sebesar 8 % untuk menampung angkatan kerja baru setiap tahunnya.
Seandainya jumlah pengangguran mencapai 5% artinya sudah 120 juta
manusia menganggur dan merupakan beban besar bagi negara dan masyrakat.
 
>   Dengan kemampuan menembak satelit, diam-diam Tiongkok telah siap
untuk "star war". 
>   Kapal selam nuklir tipe 09X yang mampu meyelam sedalam 600 meter
dibawah permukaan laut dan membawa 12 buah rudal nuklir itu, menjamin
keberhasilan "second attack" oleh Tiongkok bila Amerika melakukan
"first attack" nuklir terhadap Tiongkok. Kapal selam jenis itu, sampai
sekarang, sulit dideteksi dari arah manapun.(Kapal selam konvensional
hanya mampu menyelam sedalam 300~350 meter dibawah laut.)
> 

Kemampuan ASAT sebenarnya teknologi yang cukup usang, sekitar tahun
70an USA sudah bisa melakukan hal itu.
Ingat bahwa keberhasilan menerbangkan taikonaut sebenarnya adalah
hasil beli teknologi dari Russia dan USA.
Jadi belum murni hasil pengembangan para ilmuwan PRC.
Keberhasilan itu terlalu dilebihkan dan melupakan faktor pendukungnya
yaitu beli teknologi kapsul Soyuz yang sebenarnya sudah ketinggalan
jaman dan juga seingat saya ada bantuan teknologi dari perusahaan USA.

Untuk bisa melawan kekuatan otot militer USA masih jauh sekali.

Bicara ICBM saja, PRC baru sekitar 200 unit dibanding dengan USA yang
berjumlah ribuan.

Karena kesalahan Mao sehingga riset tidak berkembang dan sekarang ini
baru dimulai dengan pembangunan litbang dimana-mana.
   
>   Sistem politik single partai 

[budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen

2008-03-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr. Jonathan,


anda renungkan saja baik-baik.

Dan ingat betapa banyak bukti kelakuan yang menghina agama lain yang
dilewati oleh anda.
Dan tampaknya tidak ada penyesalan atau juga kehendak mau menegur
perilaku yang buruk.

Sekarang saya tanya, apakah pantas suatu lembaga keagamaan Kristen
membuat komik bergambar dalam berbagai macam bahasa yang isinya
menceritakan Vishnu, Buddha Gautama, nabi Muhammad berada di neraka ?
Dan ingat komik itu juga ada dalam bahasa mandarin dan sempat disebar
di Taiwan, Hongkong, PRC, Thailand.

Dan masih banyak kebohongan lain yang merusakkan dan mereka merasa
memuliakan nama Tuhan. Apakah benar seperti itu ?
Anda renungkan sekali lagi.



Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Xuan Tong,
> 
>  
> > Satu hal lagi, sebelum anda melebarkan masalahnya, coba anda jawab
> > pertanyaan saya yang kelihatannya terlewatkan.
> > 
> > 
> > "tempat menyebarkan dan mengajarkan sudah disediakan yaitu ditempat
> > ibadat masing-masing.
> > Atau anda ingin kegiatan itu dilakukan di ruang public seperti
> > taman, jalan, subway ? Seperti banyak yang dilakukan oleh mereka di
> > PRC dan akhirnya ditangkap karena dianggap mengganggu ketertiban
> > umum."
> > 
> > "Sungguh saya tidak habis berpikir, jika agama lain mau menuruti
> > aturan yang diberlakukan dan juga demi ketertiban dan ketentraman
> > bersama, kenapa ada segelintir orang merasa dianiaya ?"
> > 
> > Dan saya tambahkan sebuah ayat untuk anda renungkan baik-baik.
> > "Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi
> > kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang 
> berdosa?
> > " (Roma 3:7)
> 
> Anda mengutip sepotong ayat yg justru mengaburkan arti sebenarnya 
> surat Paulus pada Roma 3 ini, apa maksudnya? Apakah anda bermaksud 
> mengatakan Kristen mengajarkan berdusta begitu?
> 
> Saya tidak bermaksud mendiskusikan ajaran Kristen dimilis ini, jadi 
> saya merasa tidak perlu memberikan keterangan panjang lebar. Hanya 
> surat Roma 3 itu perlu dipahami dengan membacanya secara keseluruhan. 
> Silahkan saja baca disini
> http://sabdaweb.sabda.org/passages/?p=roma+3
> 
> JG
>




[budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen

2008-03-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Jonathan,


setiap kita akan melangkah kedalam satu bidang, selayaknya memahami UU
yang berlaku.

Sebagai contoh, seorang yang berinvestasi harus belajar memahami UU.
Jika dirasakan UU tersebut memberatkan, gunakan jalur yang sewajarnya
dan selayaknya.

Konstitusi PRC pasal 36 menyatakan bahwa seluruh lembaga pemerintahan,
organasasi masyarakat, perseorang tidak boleh memaksakan suatu agama
kepada orang lain atau juga memaksakan tidak beragama kepada siapapun.
Tidak boleh merendahkan orang yang beragama apapun maupun yang tidak
beragama.
Negara menjamin kebebasan beragama yang wajar dan siapapun tidak boleh
menggunakan agama untuk merusak tatanan suatu masyarakat, ketertiban
masyarakat, merusak kesehatan masyarakat, menghambat program kegiatan
pendidikan pemerintah.
Tidak mendapatkan pengaruh dari luar negri.

UU Otonomi daerah pasal 53
Negara menjamin kebebasan budaya suku-suku minoratis dan daerah
otonomi Menjunjung prinsip saling menghargai budaya-budaya dan
kepercayaan suku minoritas.

UU Pidana pasal 251
Pejabat negara yang sengaja melanggar UU dengan merusak kebebasan
beragama, mengintervensi tradisi suku-suku minoritas, dihukum 2 tahun
penjara atau ditangkap untuk menjadi pekerja sosial.

Peraturan kepabean dan pos nomor 8 ayat 5 
Wisatawan boleh membawa simbol keagamaan dan buku-buku keagamaan dalam
jumlah yang terbatas dan digunakan untuk diri sendiri, jika membawa
diluar batas kewajaran dan digunakan untuk disebar, maka barang
tersebut dilarang masuk.

UU Pendidikan pasal 82 
Sekolah yang bersifat keagamaan harus mendapatkan ijin dari pemerintah
dan mentaati peraturan negara.

UU Periklanan pasal 9 ayat 7
Iklan yang mengandung pelecehan gender, agama, suku dan etnis dilarang

Peraturan percetakan nomor 36
Semua percetakan yang berkaitan dengan agama, harus sesuai dengan
peraturan dan diatur instansi agama pemerintah


Lihat secara jelas UU dan peraturan disana tidak ada pelarangan
tentang kegiatan agama, tapi harus sesuai UU dan peraturan yang ada.
UU dan peraturan itu antara lain melarang menghina agama lain, budaya
rakyat setempat, melapor dan mendaftarkan diri kepada instansi yang
terkait.

Jika di Indonesia jelas-jelas keluar Keppres dan juga SE Dirjen
Grafiti dan Pers. Coba anda sebutkan satu UU atau Peraturan di PRC
yang bunyinya melarang kegiatan agama Kristen ?

Bicara Maitreya, jelas anda tidak tahu, tapi ada ciri-cirinya. Antara
lain adalah Dhamma dilupakan selama 5000 tahun.
Sekarang saja belum mencapai 5000 tahun dan juga ada 32 ciri-ciri
fisik Buddha.

Masalah FBI dan yang lain, tentunya juga berkaitan dengan UU di USA.
Apakah prinsip UU di USA harus dipaksakan di negara lain ?
Tapi tetap saja ada pembatasan terhadap kegiatan agama yang dianggap
meresahkan.
Dan PRC memiliki prinsip bahwa semua kegiatan agama yang bersifat
menghina agama lain, budaya bangsa Tionghoa harus dilarang.
Dan saya sudah memberikan contoh-contoh yang dianggap menghina agama
lain. Tapi seolah-olah anda membutakan diri terhadap hal itu atau
dianggap wajar saja ? 

Jika anda menganggap wajar, berarti anda tidak memiliki TOLERANSI
terhadap agama lain dan membenarkan terjadinya penghinaan terhadap
agama, kepercayaan dan kebudayaan lain.
Jika demikian halnya, maka sewajarnya pemerintah negara manapun akan
melarang kegiatan seperti itu karena akan merusak keharmonisan dalam
berbangsa dan bernegara.



Hormat saya,



Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Xuan Tong,
> 
> 
> > > 
> > > Dari keterangan yg anda berikan diatas terlihat betapa ketat atau 
> > > betapa besar campur tangan pemerintah Tiongkok didalam kehidupan 
> > > beragama rakyatnya.
> > > 
> > 
> > Masalah besar atau tidaknya, seharusnya anda belajar UU di PRC
> > termasuk UU Pendidikan, UU Periklanan, Konstitusi, UU Kepabeanan dan
> > UU Daerah Otonomi.
> 
> Kalau disuruh belajar berbagai hukum di Tiongkok memangnya anda 
> menyarankan menjadi pengacara atau ahli hukum disana. Kalau semua 
> diskusi tentang Tiongkok harus belajar dulu berbagai UU disana, apa 
> yg anda maksud hanya ahli hukum Tiongkok yg boleh berkomentar. Apa 
> anda sendiri menguasai semua produk hukum itu?
>  
> > Kenapa tidak mau mencoba cara baik-baik, yaitu dengan mendaftarkan
> > diri serta mengikuti aturan yang ada ? Jika aturan itu diikuti, 
> tidak
> > akan menjadi beban bagi anda semua.
> > Kenapa harus selalu mau melanggar UU ?
> 
> Anda rupanya terlalu menitik beratkan pada UU/peraturan yg ada, apa 
> anda telah lupa terkadang UU/peraturan yg ada itu tidak tepat dan 
> justru menjadi dasar penindasan HAM. Apa anda telah melupakan bahwa 
> pelarangan budaya, adat istadat, ataupun agama Tionghoa di Indonesia 
> itu juga ada produk hukumnya. Penutupan sekolah Tionghoa dan 
> pelarangan sekolah menerima murid eks sekolah Tionghoa itu juga ada 
> produk hukumnya. Peng-kotak2an masyarakat di catatan sipil 
> berdasarkan etnis yg menjadi sumber diskriminasi itu juga ada dasar 
> hukumnya. Dan berbagai macam lain

[budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen

2008-03-06 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Jonathan,


masalah pelarangan kegiatan ilegal misionaris di PRC sudah sering
dibahas disini.

Konstitusi PRC selain menjamin kebebasan rakyat untuk memeluk agama
juga menjamin kebebasan rakyat untuk tidak beragama.

Konflik-konflik missionaris ilegal maupun legal sering terjadi dan
lebih disebabkan mereka terkadang lupa atau pura-pura lupa isi
undang-undang negara setempat.
Jangan berpikir bahwa PRC anti agama Kristen, karena pelarangan dan
penangkapan terjadi dimana-mana.
Dalam skala kecil, pelarangan terhadap kegiatan agama lain juga ada.

Gereja yang dibuldoser itu adalah gereja ilegal yang tidak mau
mendaftarkan diri. Hal itu juga berlaku untuk beberapa miao yang
dibangun rakyat pedesaan, karena tidak mau mendaftarkan.

Saya membaca Asia weeks versi mandarin, menuliskan kegiatan bhiksu
Xingyun yang pada awalnya mendapat pelarangan tapi akhirnya bisa
diterima karena bisa meyakinkan pemerintah PRC bahwa kegiatannya tidak
bersifat politis dan tidak akan mau melanggar UU PRC. Akhirnya bhiksu
Xingyun diperkenankan melakukan aktifitas keagamaan disana.

Adalah wajar semua tempat ibadah harus didaftarkan, dan adalah wajar
jika pemerintah PRC mengeluarkan UU tentang pelarangan penghinaan
terhadap agama lain dan perlindungan terhadap budaya lokal.
Sehingga tidak aneh jika ada missionaris asing yang ditangkap di
daerah suku Miao dan dideportasi.
Juga wajar ketika PRC mewajibkan semua aktifitas dilaporkan, dan
berlaku untuk semua agama di PRC, seperti agama Tao, Buddha, Islam. 
Anehnya agama-agama lain tidak ada yang mengeluh seperti itu.

Jangan selalu kita berlindung dibalik dalih kebebasan beragama, sejak
kapan kebebasan beragama itu didengungkan oleh pihak barat ?
Sedangkan di Tiongkok kebebasan beragama sudah berlangsung ribuan
tahun dan kegiatan pelarangan terhadap agama-agama tertentu seperti
pada masa dinasti Qing karena tidak maunya agama-agama tertentu
menghormati budaya setempat. 
Bahkan PRC menghormati umat Muslim sebagai minoritas dengan menghimbau
menghindari penggunaan gambar babi pada tahun babi.

Sebagai satu contoh adalah Bill Murray dengan "Islamic Invasions" yang
jelas dilarang di PRC, karena berpotensi menimbulkan ketegangan
beragama. Dan Bill Murray tidak bertindak sendirian bukan ? Ada
lembaga keagamaan yang menaunginya dan saya yakin pemerintah PRC tahu
lembaga itu.
Salah satu yang terkena pelarangan dan bukan agama Kristian adalah Yi
Guandao.

Cobalah kita semua berpikir jernih terlebih dahulu sebelum melihatnya.
Apalagi pemerintah PRC masih jelas ingat bahwa 9 dari 10 perjanjian
tidak adil memasukkan unsur agama, hanya Jepang yang tidak memasukkan
unsur agama. Pelarangan terhadap agama Kristiani dimasa dinasti Qing
ternyata tidak berlaku untuk Katolik Orthodox.

Jangan berpikir bahwa yang menentang kejadian dibawah itu adalah umat
non Kristiani. Liang U qianbei adalah umat Kristiani yang bisa
berpandangan jernih dan melihat perkaranya secara jelas.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Liang U, ini salah satu contoh enforcement pelarangan beribadah 
> tsb., penghancuran gedung gereja Tu Du Sha dikota Hangzhou
> http://www.persecution.com/china/media/PlayAll.mov
> 
> menurut konstitusi "citizens of the People's Republic of China enjoy 
> freedom of religious belief." dan video diatas adalah salah satu 
> contoh dilaksanakannya amanat konstitusi tsb.
> 
> JG
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
> >
> > Saya awam masalah ini, tapi saya tahu sedikit,
> > mudah-mudahan bisa partisipasi pendapat.
> > 
> > Di manapun di tiap negara ada undang-undang dan
> > peraturan pemerintah. Di manapun di tiap negara akan
> > ditangkap kalau melanggar undang-undang pemerintah. 
> > 
> > Coba di Amerika Serikat yang dianggap paling
> > demokrasipun anda mengadakan organisasi terlarang
> > seperti organisasi yang mendukung Al Qaeda, coba
> > rasakan akibatnya, masuk Guantanomo, meskipun anda
> > tidak melakukan apa-apa. Apa ini penindasan?
> > 
> > Di China ada undang-undang melarang orang asing
> > menyebarkan agama tanpa izin dan ada undang-undang,
> > khotbah dan pengajaran agama hanya boleh diadakan di
> > tempat ibadah. Nah kalau dilarang dan anda maksa jelas
> > kena undang-undang, yang benar aja dong.
> > 
> > Perlu dilihat apa sebabnya mereka demikian alergi
> > terhadap Kristen tapi tidak terhadap Islam? Dari
> > sejarah jelas karena penyiaran agama Kristen dan
> > Katolik di Tiongkok ditunggangi politik. Dari dulu
> > sering terbukti ada pendeta yang sebetulnya agen
> > rahasia bahkan perwira militer yang melakukan kegiatan
> > mata-mata atau memang membantu penyerbuan ke Tiongkok.
> > Ini dari zaman dinasti Qing loh, sampai Kuomintang!
> > Karena itu bisa dimengerti kalau kaum komunispun
> > setelah merebut seluruh Tiongkok mereka sangat alergi
> > terhadap Kristen/Katolik. 
> > Baru-baru ini Direktur Jenderal Urusan Agama Tiongkok
> > menandatangani kerja sama pengajaran agama denga

[budaya_tionghua] SHENGRI KUAILE RINTO

2008-02-23 Terurut Topik perfect_harmony2000
met ultah buat Rinto , biar enteng jodo, cepet2 nikah en dapet gaji 
gede bang !!



[budaya_tionghua] Re: Yuanxiao atau capgome

2008-02-17 Terurut Topik perfect_harmony2000
Maaf, ada tambahan dari saya.

Tangyuan atau onde adalah makanan yang melambangkan keharmonisan,
keakraban dan keutuhan keluarga.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sdr.semua,
> 
> 
> saya mendapatkan e-mail yang bertanya mengenai Yuanxiao serta
> kaitannya dengan Dongfang Shuo 东方朔 ( 154 B.C-
93 B.C ) yang
> merupakan pejabat kesayangan Han Wudi 汉武帝 ( 157
B.C-87 .B.C ).
> Juga ada permintaan dari penanya yang sama untuk mengkaji nilai-nilai
> luhurnya.
> 
> Yuanxiao secara umum dianggap pesta lentera rakyat dan pesta lentera
> ini sebenarnya berasal dari dinasti Han.
> Arti kata Yuanxiao sebenarnya adalah bulan purnama di bulan pertama,
> Dan arti kata Yuanxiao adalah perayaan menyambut bulan purnama dibulan
> pertama.
> 
> Jika dikaitkan dengan Dongfang Shuo, sebenarnya itu adalah legenda
rakyat.
> Pada saat musim dingin, Dongfang Shuo ke kebun istana untuk memetik
> bunga Mei. Ia melihat satu gadis pelayan istana hendak melompat ke
> dalam sumur. Dong terkejut dan menarik gadis itu, kemudia ia bertanya
> nama gadis itu dan mengapa mau bunuh diri. Gadis memberi tahu bahwa
> namanya adalah Yuan Xiao  元宵 itu merasa sejak masuk
istana, ia
> setiap bulan 12 menjelang perayaan Imlek tidak bisa pulang rumah untuk
> berkumpul dengan orangtuanya dan menunjukkan sikap bakti.
> Dong berjanji akan menolong gadis itu.
> 
> Ketika Dong memikirkan cara menolong gadis itu, tiba-tiba ia
mendapat ide.
> Iapun bergegas ke jalan utama ibukota Chang An, kemudian memasang meja
>  untuk meramal dengan cara buzhan dan menggunakan qian( cat:
> perlemparan bambu dan berisi tulisan hasil ramalan, yang disini
> terkenal dengan sebutan ciamsi ). Tentunya seorang tokoh terkenal
> seperti Dong membuka praktek meramal membuat orang berbondong-bondong
> datang meminta ramalannya.
> Anehnya setiap ramalan yang diambil oleh semua orang isinya adalah
> "Tanggal 16 bulan 1, tubuh terbakar".
> 
> Rakyat Chang An menjadi geger dan bertanya bagaimana cara mengatasinya
> kepada Dong.
> Dong berkata," Pada tanggal 13 malam, Dewa Api akan mengirimkan dewi
> berbaju merah sebagai utusannya untuk melakukan penyelidikan akan
> perilaku manusia yang buruk. Dewi itu yang bertugas membakar kota
> Chang An atas perilaku kamu-kamu yang buruk dengan mengekang bawahan."
> Dong kemudian berkata lagi,"Saya akan menyerahkan apa yang telah saya
> catat atas perkataan Mereka kepada kalian, kalian harus menyerahkan
> kepada kaisar dan kaisar harus berpikir bagaimana caranya mengatasi
> bencana ini."
> Setelah itu Dong langsung  melemparkan selembar kertas merah dan
> rakyat mengambilnya. 
> 
> Rakyat kota Chang An berbondong-bondong menyerahkan tulisan itu kepada
> kaisar Han Wudi. Kaisar menerima kertas itu dan ia terkejut membaca
> tulisan yang berisi," Kota Chang An dalam bencana, api membakar
> istana, api tanggal 15, menyala membara di malam Xiao."
> 
> Kaisar kemudian mencari Dong yang terkenal banyak akal dan
> berpengetahuan luas untuk mencari jalan keluar dari bencana yang akan
> menimpanya.
> 
> Dong menjawab," Dewa api amat suka dengan tang yuan
汤圆( cat:onde
> atau ronde dan kemudian disebut Yuan Xiao ), bukankah di istana ada
> gadis bernama Yuanxiao sering membuat onde untuk baginda ? Tanggal 14
> malam baginda bisa memerintahkan Yuanxiao untuk membuat onde kemudian
> baginda melakukan penghormatan kepada dewa Api dengan onde sebagai
> bentuk penghormatan itu, dan baginda memerintahkan seluruh keluarga di
> ibukota untuk membuat onde dan bersama-sama melakukan penghormatan
> kepada dewa Api. Kemudian pada tanggal 15 malam, baginda memerintahkan
> seluruh rakyat ibukota agar memasang lampion, menyalakan petasan,
> kembang api, sehingga ibukota terlihat bagaikan terbakar dan hal ini
> bisa mengelabui kaisar Pualam ( cat: kaisar Pualam adalah kaisar
> Dewata memerintah di alam langit, dimana banyak orang yang salah
> kaprah dengan beranggapan bahwa kaisar Pualam adalah Tuhan ).Selain
> itu kaisar memerintahkan agar seluruh rakyat yang berada di luar
> gerbang kota untuk masuk ke dalam kota dan menyaksikan
> lampion-lampion, bergabung dalam kerumunan masyarakat banyak sehingga
> bisa mengatasi bencana".
> 
> Kaisar kemudian memerintahkan semua hal yang dianjurkan oleh Dong.
> Pada tanggal 15 malam, keluarga Yuanxiao datang ke ibukota dan mereka
> terkejut melihat ada lentera yang bertuliskan Yuanxiao, mereka
> berteriak memanggil Yuan Xiao, akhirnya satu keluarga bisa berkumpul.
> 
> Tentu saja bencana yang diramalkan oleh Dong tidak terjadi, karena
> murni rekayasa Dong, kota Chang An tidak terjadi bencana dan rakyat
> amat senang melihat keramai

[budaya_tionghua] Yuanxiao atau capgome

2008-02-17 Terurut Topik perfect_harmony2000
sdr.semua,


saya mendapatkan e-mail yang bertanya mengenai Yuanxiao serta
kaitannya dengan Dongfang Shuo 东方朔 ( 154 B.C- 93 B.C ) yang
merupakan pejabat kesayangan Han Wudi 汉武帝 ( 157 B.C-87 
.B.C ).
Juga ada permintaan dari penanya yang sama untuk mengkaji nilai-nilai
luhurnya.

Yuanxiao secara umum dianggap pesta lentera rakyat dan pesta lentera
ini sebenarnya berasal dari dinasti Han.
Arti kata Yuanxiao sebenarnya adalah bulan purnama di bulan pertama,
Dan arti kata Yuanxiao adalah perayaan menyambut bulan purnama dibulan
pertama.

Jika dikaitkan dengan Dongfang Shuo, sebenarnya itu adalah legenda rakyat.
Pada saat musim dingin, Dongfang Shuo ke kebun istana untuk memetik
bunga Mei. Ia melihat satu gadis pelayan istana hendak melompat ke
dalam sumur. Dong terkejut dan menarik gadis itu, kemudia ia bertanya
nama gadis itu dan mengapa mau bunuh diri. Gadis memberi tahu bahwa
namanya adalah Yuan Xiao  元宵 itu merasa sejak masuk istana, ia
setiap bulan 12 menjelang perayaan Imlek tidak bisa pulang rumah untuk
berkumpul dengan orangtuanya dan menunjukkan sikap bakti.
Dong berjanji akan menolong gadis itu.

Ketika Dong memikirkan cara menolong gadis itu, tiba-tiba ia mendapat ide.
Iapun bergegas ke jalan utama ibukota Chang An, kemudian memasang meja
 untuk meramal dengan cara buzhan dan menggunakan qian( cat:
perlemparan bambu dan berisi tulisan hasil ramalan, yang disini
terkenal dengan sebutan ciamsi ). Tentunya seorang tokoh terkenal
seperti Dong membuka praktek meramal membuat orang berbondong-bondong
datang meminta ramalannya.
Anehnya setiap ramalan yang diambil oleh semua orang isinya adalah
"Tanggal 16 bulan 1, tubuh terbakar".

Rakyat Chang An menjadi geger dan bertanya bagaimana cara mengatasinya
kepada Dong.
Dong berkata," Pada tanggal 13 malam, Dewa Api akan mengirimkan dewi
berbaju merah sebagai utusannya untuk melakukan penyelidikan akan
perilaku manusia yang buruk. Dewi itu yang bertugas membakar kota
Chang An atas perilaku kamu-kamu yang buruk dengan mengekang bawahan."
Dong kemudian berkata lagi,"Saya akan menyerahkan apa yang telah saya
catat atas perkataan Mereka kepada kalian, kalian harus menyerahkan
kepada kaisar dan kaisar harus berpikir bagaimana caranya mengatasi
bencana ini."
Setelah itu Dong langsung  melemparkan selembar kertas merah dan
rakyat mengambilnya. 

Rakyat kota Chang An berbondong-bondong menyerahkan tulisan itu kepada
kaisar Han Wudi. Kaisar menerima kertas itu dan ia terkejut membaca
tulisan yang berisi," Kota Chang An dalam bencana, api membakar
istana, api tanggal 15, menyala membara di malam Xiao."

Kaisar kemudian mencari Dong yang terkenal banyak akal dan
berpengetahuan luas untuk mencari jalan keluar dari bencana yang akan
menimpanya.

Dong menjawab," Dewa api amat suka dengan tang yuan 汤圆( cat:onde
atau ronde dan kemudian disebut Yuan Xiao ), bukankah di istana ada
gadis bernama Yuanxiao sering membuat onde untuk baginda ? Tanggal 14
malam baginda bisa memerintahkan Yuanxiao untuk membuat onde kemudian
baginda melakukan penghormatan kepada dewa Api dengan onde sebagai
bentuk penghormatan itu, dan baginda memerintahkan seluruh keluarga di
ibukota untuk membuat onde dan bersama-sama melakukan penghormatan
kepada dewa Api. Kemudian pada tanggal 15 malam, baginda memerintahkan
seluruh rakyat ibukota agar memasang lampion, menyalakan petasan,
kembang api, sehingga ibukota terlihat bagaikan terbakar dan hal ini
bisa mengelabui kaisar Pualam ( cat: kaisar Pualam adalah kaisar
Dewata memerintah di alam langit, dimana banyak orang yang salah
kaprah dengan beranggapan bahwa kaisar Pualam adalah Tuhan ).Selain
itu kaisar memerintahkan agar seluruh rakyat yang berada di luar
gerbang kota untuk masuk ke dalam kota dan menyaksikan
lampion-lampion, bergabung dalam kerumunan masyarakat banyak sehingga
bisa mengatasi bencana".

Kaisar kemudian memerintahkan semua hal yang dianjurkan oleh Dong.
Pada tanggal 15 malam, keluarga Yuanxiao datang ke ibukota dan mereka
terkejut melihat ada lentera yang bertuliskan Yuanxiao, mereka
berteriak memanggil Yuan Xiao, akhirnya satu keluarga bisa berkumpul.

Tentu saja bencana yang diramalkan oleh Dong tidak terjadi, karena
murni rekayasa Dong, kota Chang An tidak terjadi bencana dan rakyat
amat senang melihat keramaian pada malam itu, sehingga memerintahkan
setiap tanggal 15 bulan 1 perayaan tersebut dilaksanakan.

Secara jelas hal ini bukan kejadian sesungguhnya pada masa dinasti Han
tapi cerita ini bisa dikatakan timbul pada jaman dinasti Song atau
setelah dinasti Song. Kaitan perayaan dengan Dong Fangshuo sebenarnya
terlalu mengada-ada karena pada masa kaisar Han Wendi ( 202 B.C -
157.B.C ) sudah diadakan. Legenda asal usul pesta lampion ada
beberapa, antara lain dikaitkan dengan kaisar Han Mingdi (28 AD-75AD )
dengan agama Buddha. 

Juga dikaitkan dengan kemarahan kaisar Langit akibat burung kaisar
Langit yang terjatuh dan terluka kemudian dibunuh oleh pemburu yang
tidak memiliki belas kasihan dan kaisar langit memerintahkan para
tentara la

[budaya_tionghua] Re: menjadi kristen-katulik bukan tionghua lagi

2008-02-17 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Ma Yongzhen,


ini jika anda benar-benar Ma Yongzhen, berarti anda dengan saya satu
kampung, yaitu Shandong.

Tapi saya ragu apakah anda Ma Yongzhen yang asli, jangan sampai saya
test pengetahuan anda akan ilmu beladiri Taihang quan yang hanya
diwariskan kepada orang Shandong saja.
Ma Yongzhen yang asli tidak bisa saya test lagi karena sudah berada
diliang kubur, kecuali ia bangkit dari kubur.




Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "mayungcen" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> apa mungkin mempertemukan bulan dan matahari terbit bareng...
> silakan pilih aja jadi penerus/pewaris budaya tionghua ato 
> menjadi antek antek CIA/Vatikan ato superior kulit putih.
> ini perang budaya,bung!
> sodara-sodara ingat sebab terjadinya gerakan anti kristen/katulik di 
> tiongkok(dalam istilah barat=perang boxer).
> untuk pengkhianat, orang orang serigala berbulu musang ini cuma satu 
> kata: potong leher.Mati!
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
>  wrote:
> >
> > Xuan Tong xiong,
> > Ban-ban kamsia, pantas jadi bahan perenungan kita semua, seorang 
> rekan
> > dalam milis mengajak saya untuk membuat kelompok Tionghua-Kristen
> > untuk memperluas pengertian Ke-Kristen-an dan Ke-Tionghua-an karena
> > prihatin  melihat Tionghua Kristen model Harun Jusuf, Teodorus
> > Tabaraka, Samuel Lee, JS Kwek dll yang menipu orang dengan 
> menjelekkan
> > orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan fulus.  Saya sedang
> > merenungi apakah saya bisa melaksanakannya (cukup pengetahuan, 
> cukup
> > energi dan cukup waktu).  Banyaknya aliran dalam Kristen yang ada 
> di
> > dunia dan juga di Indonesia cukup menyulitkan, namun demikian bukan
> > tidak mungkin.  Gereja Kristen Jawa menggunakan gamelan dalam
> > kebaktian tertentu dan mensinkronkan antara "bersih desa" 
> dan "Harvest
> > Festival". Dan  mereka juga menyesuaikan kebaktian penghiburan 
> (untuk
> > menghibur keluarga yang kematian salah satu anggotanya) dengan 
> jadual
> > selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari dst.  Tetapi tetap mengharamkan
> > sesajen dan "memelihara keris".  Dan saya tidak melihat adanya
> > "ketegangan" antara Jawa Tradisi dan Jawa Kristen. Yang sangat 
> berat
> > adalah karena beda-beda tipisnya antara sinkretisme, pluralisme dan
> > toleransi.
> > Banyak tabik, Tan Loo Kay
> >
>




[budaya_tionghua] Fwd: Re: [curhatgame] True Story : Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia.....

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
--- In [EMAIL PROTECTED], "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sdr.Liquid,


--- In [EMAIL PROTECTED], "Liquid Yahoo"
 wrote:
>
> Waktu Orde Lama, agama Kong Hu Cu diakui oleh Soekarno, sejak
jaman orde baru, kelenteng2 di berangus, minimal harus mengganti nama
menjadi "Vihara" (Katanya sih, saya sendiri tidak merasakan jaman itu).
> 
>  Umat Taoism & Kong Hu Cu menjadi seperti "Anak kehilangan
Induk", situasi itu dimanfaatkan karena menjadi "Ladang" bagi agama lain.
> 
> 
> Cerita ini dapat saya katakan sebagai HOAX karena:
> 
> 1. Pek Jie / Ba Zi / Pa Che adalah "Ilmu Metafisika" yang dapat
dipelajari oleh semua orang tanpa harus menyembah / sembahyang, bahkan
jaman sekarang orang2 bule dari eropa & amerika mempelajari & bisa
dibilang mereka menjadi ahlinya. Hal ini tidak ada hubungannya dengan
Kwa Mia, tidak ada orang KwaMia mengerti metafisika ini karena sudah
beda aliran. Sama halnya dengan tusuk jarum / cen ciu / accupunture,
dulu di-hina2 oleh orang bule sebagai bagian mistic, tapi kemudian
mereka mempelajari diam2, sekarang mereka merubah nama menjadi
accupunkture bukan cen ciu & memasukan ilmu tusuk itu kedalam bisnis
kedokteran mereka.
> 


Jaman dahulu mereka yang menjadi praktisi bazhi biasanya sembahyang
atau melakukan penghormatan kepada Guigu Zi atau juga zhushi atau guru
besar aliran mereka.
Jadi sembahyang itu adalah hal yang wajib bagi mereka untuk ingat
garis silsilahnya.
Demikian juga para sinshe yang sering mengunjungi Yaowang miao atau
juga menaruh altar Hua Tuo misalnya.

> 2. Kwa Mia adalah mistic, sama seperti agama lain, KwaMia menjual
PHU / HU, seperti agama lain menjual Minyak Suci, Air berkah, Jimat,
Susuk, dll.
> 

Kwamia beasal dari bahasa Hokian yang artinya melihat nasib.
Jadi kwamia adalah sebutan dari orang Hokian.
Bukan juga berkaitan dengan mistik.

> 3. Simbol Binatang dalam shio hanya "Simbol", tidak ada hubungan
bahwa orang itu mempunyai sifat2 seperti binatang, terbukti banyak
orang baik di dunia ini. Manusia terlahir dengan kecocokan unsur yang
dibagi 5, lalu dibagi lagi 2 sehingga menjadi 10 yang dikatakan dalam
metafisika TiongHoa dikataknN "10 batang langit", hasil research jaman
dulu, dari kesepuluh unsur itu dibagi lagi menjadi "12 cabang bumi"
yang kemudian untuk mudah dimengerti memakai simbol binatang, padahal
aslinya adalah unsur kecocokan manusia.
> 

10 ranting langit dan 12 ranting bumi bukan hasi pembagian.

Dan sebenarnya 12 ranting bumi itu adalah satuan waktu jaman dahulu.





Hormat saya,


Xuan Tong


>  Didalam simbol2 itu adalah unsur2 yang cocok dengan manusia,
dibawah ini adalah daftarnya:
> 
> A. Air Yang = simbol Tikus.
> B. Tanah Yin = simbol Kerbau.
> C. Kayu Yang = simbol Macan.
> D. Kayu Yin = simbol Kelinci.
> E. Tanah Yang = simbol Naga.
> F. Api Yin = simbol Ular.
> G. Api Yang = simbol Kuda.
> H. Tanah Yin = simbol Kambing.
> I. Logam Yang = simbol Monyet.
> J. Logam Yin = simbol Ayam.
> K. Tanah Yang = simbol Anjing.
> L. Air Yin = simbol Babi.
> 
> Dari situ juga tiap tahun ditambah unsur lagi sehingga semakin
banyak variasi. Intinya simbol2 binatang itu hanya untuk memudahkan
mengingatkan unsur2 itu saja, seperti rumus.
> 
> So, janganlah men-jelek2an kepercayaan orang lain demi
keuntungan agama sendiri, jadinya seperti "Pasar Malam Agama, menjual
Tuhan dalam bentuk agama"
> 
> 
>

--- End forwarded message ---




Si pithoe lagi (Re: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Tantono xiong,


mengenai pemelintiran yang dilakukan oleh beberapa orang, memang
membuat saya mengelus dada.

Ada orang yang membuka kursus tapi mencoba membodohi para siswanya
dengan pemelintiran kata-kata.
Salah satu keponakan saya menjadi korbannya.

Hal seperti ini yang perlu dilawan oleh kita semua, saya pribadi tidak
ingin ajaran Yesus tercoreng karena ulah mereka yang mencoba melakukan
pembodohan.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Xuan Tong xiong,
> Ban-ban kamsia, pantas jadi bahan perenungan kita semua, seorang rekan
> dalam milis mengajak saya untuk membuat kelompok Tionghua-Kristen
> untuk memperluas pengertian Ke-Kristen-an dan Ke-Tionghua-an karena
> prihatin  melihat Tionghua Kristen model Harun Jusuf, Teodorus
> Tabaraka, Samuel Lee, JS Kwek dll yang menipu orang dengan menjelekkan
> orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan fulus.  Saya sedang
> merenungi apakah saya bisa melaksanakannya (cukup pengetahuan, cukup
> energi dan cukup waktu).  Banyaknya aliran dalam Kristen yang ada di
> dunia dan juga di Indonesia cukup menyulitkan, namun demikian bukan
> tidak mungkin.  Gereja Kristen Jawa menggunakan gamelan dalam
> kebaktian tertentu dan mensinkronkan antara "bersih desa" dan "Harvest
> Festival". Dan  mereka juga menyesuaikan kebaktian penghiburan (untuk
> menghibur keluarga yang kematian salah satu anggotanya) dengan jadual
> selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari dst.  Tetapi tetap mengharamkan
> sesajen dan "memelihara keris".  Dan saya tidak melihat adanya
> "ketegangan" antara Jawa Tradisi dan Jawa Kristen. Yang sangat berat
> adalah karena beda-beda tipisnya antara sinkretisme, pluralisme dan
> toleransi.
> Banyak tabik, Tan Loo Kay
>




[budaya_tionghua] Re: Kristen Jawa main gamelan, Kristen Tionghoa larang imlek

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Kenken,


bicara orang Benteng, jika anda prihatin dengan budaya Tionghoa,
mungkin sudah saatnya anda waspada terhadap kegiatan yang terlihat
baik tapi sebenarnya sudah mulai menjelek-jelekkan budaya Tionghoa.
Mungkin anda tahu siapa mereka ?

Di Singapore pasal penghinaan agama diterapkan dengan ketat, sehingga
tidak mungkin buku semodel Islamic Invansion karangan Robert Murray,
kesaksian hoax beredar disana kecuali secara diam-diam.
Begitu juga di Hongkong dan di PRC.
Dan orang semacam Theodore Tabareka tidak akan bisa berdamai, pasti
sudah masuk penjara. Apalagi disertai pengaduan ke MABES POLRI oleh
beberapa tokoh muda agama Buddha.

Salah satu penyebab Li Hongzhi diberangus di PRC adalah ia melanggar
pasal penghinaan agama.



Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "extrim_bluesky"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menarik skali keterangan dari Tantono
> Subagyo tentang aktivitas Kelompok Kristen
> Jawa yg masih menghormati ekspresi budaya
> warisan leluhur Jawa spt Gamelan. 
> 
> Juga, pihak Gereja Kristen tidak keberatan
> dgn ritual spiritual tradisional Jawa spt
> selametan 3,7,40 hari. Ini sarat dgn spirit
> kejawen. Sudah selayaknya pihak gereja kristen
> menghargai warisan leluhur Jawa ini. 
> 
> Di sisi lain, etnis Tionghoa kristen memberitahu
> kawan tionghoa benteng saya bahwa kertas Hu
> di pintu rumah itu adalah "lambang iblis".
> Setiap kebaktian di gereja, orang-orang ini
> tidak pernah lagi menggunakan alat-alat
> musik tradisional Tionghoa spt Erhu, Gu Zeng dsb. 
> MUNGKIN Takut dibilang "kecina-cinaan" dan tidak 
> mengindonesia.
> 
> Tionghoa kristen tidak masalah, yg menjadi masalah
> adalah Tionghoa Indonesia Kristen. Di singapura
> dan Hongkong banyak kelompok Tionghoa beragama
> kristen. Pasca reform, perkembangan sangat baik
> terjadi. Mereka sudah mulai "misa imlek" dan
> protestan sudah mau kebaktikan imlek. Mari kita
> dorong lagi saudara-saudara ini agar kembali menjadi
> Tionghoa.
> 
> Harry Tjan Silalahi saja sudah berani bilang
> "Lik-No" yaitu "kembali jadi cino" setelah
> bertahun-tahun "kir-no" alias Mangkir Cino. 
> 
> 
> 
> 
>  
> 




[budaya_tionghua] Re: Jelas kita mengecam koruptor Tionghoa...!!!

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Robby dan sdr.Kenken,


sebelumnya saya minta maaf jika ada perkataan saya yang salah.

Sepanjang yang saya tangkap, mungkin maksud sdr.Kenken adalah meminta
kejujuran dari rekan-rekan Kristiani dan pada khususnya dari umat
Katolik bahwa ada yang salah dalam cara memandang budaya Tionghoa
apalagi jika disertai pemberangusan budaya.

Sedangkan sdr.Robby, mungkin lebih menekankan pada permasalahan oknum.

Sebenarnya jika kita mau teliti, ternyata terkadang politik
mendompleng agama. Ingat saja kejadian Polandia dengan Lech Walesa.
Juga kejadian yang menimpa Eugenio Pacelli atau yang dikenal sebagai
Paus Pius XII.
Dan saya rasa sdr.Robby mengerti apa yang dimaksud infalibitas Paus.

Saya pribadi juga tidak suka akan Sindhunata dan beberapa rekannya,
tapi saya lebih setuju jika kita gali apa latar belakangnya sehingga
timbul keputusan seperti itu.
Apakah latar belakangnya bersifat politis ?

Sdr.Kenken juga harap mengerti bahwa upaya penghapusan budaya Tionghoa
juga dilakukan oleh beberapa gelintir pemuka agama Buddha sekte Theravada.
Tapi apakah mereka yang keras seperti Sanjiva Putta adalah karena
ajaran Buddha Gautama atau karena adanya oknum yang salah mengerti
akan ajaran Buddha Gautama ?
Atau ada politik dibalik itu ?
Dan sebagai pengingat memory untuk anda, sebelum ORBA, Theravada tidak
pernah bersikap keras terhadap budaya Tionghoa bahkan akomodatif
terhadap budaya Tionghoa. Kenapa setelah ORBA bisa terjadi seperti itu
? Siapa yang berada dibalik itu ?

Jika kita mau benar-benar mempelajari sejarah Kristiani purba dan
perkembangannya, semoga kita bisa melihat dengan lebih jelas dan paham
bahwa akidah yang didengung-dengungkan oleh beberapa orang, sebenarnya
juga memiliki kepentingan budaya.

Dari sini marilah kita belajar berbicara secara jujur dan netral.
Jangan karena merasa satu golongan, agama, ras dan suku, membuat kita
menjadi lupa apa yang disebut kejujuran.

Kardinal de Lai dari ordo Dominican pernah mengatakan bahwa banyak
kejadian ( cat: maksudnya yang buruk dan mencoreng gereja ) harus
diendapkan.
Sikap itu ditentang habis oleh Ludwig Pastor. Dan saya yakin masih
banyak lagi orang-orang seperti Ludwig.




Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Anda tidak menangkap point saya.
> 1. Yang saya maksud , bagaimana kalau di surat kabar disebutkan
sebagai wn 
> keturunan melakukan tindak kriminal, korupsi dan tindakan lain yang 
> memalukan. Apa WN keturunannya harus tercantum ?
> Betul bahwa tambahan label "wn keturunan" memang mengungkap fakta ,
tapi 
> tidak secara etika dan moral...Bukankah pemberitaan tersebut bisa 
> memancing sentimen etnis...
> 2. Ada banyak tionghoa kristen dan katolik yang berprestasi mendunia
dan 
> mengharumkan nama bangsa . Pernahkah anda menyebut atlet, tokoh2 ,
pelajar2 
> keturunan tionghoa + agama kristen atau katoliknya. Atau perlukah 
> mencantumkan label agamanya disini? Atau sistem tebang pilih ? Yang
saya 
> lihat , pembahasan orang seperti Sindhunata saja yang selalu dikaitkan 
> dengan agamanya. Dan tidak untuk kasus seperti atlet2 dan pelajar yang 
> berprestasi itu.
> 3. Perilaku seperti inilah yang saya permasalahkan. Sama seperti
prilaku 
> bbrp media massa , giliran ada cina busuk , lantas dicantumkan
identitas 
> etnisnya dalam pemberitaan , giliran tionghoa berprestasi disebut
sebagai 
> warga negara indonesia yang baiktanpa embel2 etnisnya
> 4. Turun lagi ke derajat yg lebih rendah. Ada juga perilaku tionghoa yg 
> persis kek media massa , giliran ada cina busuk , lantas dicantumkan 
> identitas agamanya dalam tulisan , tapi giliran tionghoa berprestasi 
> ,disebut sebagai tionghoa DOANK 
> 
> Robby Wirdja
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: extrim_bluesky
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Friday, February 15, 2008 1:32 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Jelas kita mengecam koruptor Tionghoa...!!!
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada"  wrote:
> >
> > 4 , gabungan frasa "personal" + "agama" (Sindhunata + Katolik) ,
> merupaka
> > agenda terselubung dalam melimpahkan beban sejarah masa lampau
> pada
> > tionghoa-tionghoa katolikk , dan hendak dibenturkan pada tionghoa
> KHC. Kita
> > tentu tidak menerima , kalau segelintir konglomerat busuk +
> ditambah label
> > tionghoa dibelakangnya , bahkan disebut sebagai tokoh
> tionghoa ...atau
> > pelaku kriminal diberitakan dalam surat kabar ditambah label
> tionghoa
> > 
> >
> > Robby Wirdja
> >
> >
> 
> Kenken:
> Nak Robby, contoh kasus spt Kwik Kian Gie (budhis)
> yg selalu mengecam para koruptor yg kebetulan
> beretnis Tionghoa jelas merupakan contoh pembeda
> antara 'tudingan' bahwa Tionghoa itu korup.
> dan ini pula yg membedakan antara perilaku
> Tionghoa vs Katolik.
> 
> 
> Pernakah ada satu orang katolik yg mengecam
> perilaku saudara seiman mereka spt Kristoforus
> Sindhunata cs atas peran mereka terhadap
> pemberangusan identitas dan budaya Tiongho

[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr. Siao Ling,


buah yang boleh digunakan adalah buah lokal tapi hindari buah yang
berduri.

Mengenai kue, maaf saya tidak tahu artinya.

Sembahyang dimulai pada jam 11 pm - 1 am. Maknanya adalah pergantian
qi Yin menuju Yang dan juga jam tersebut adalah jam Zi, dimana Zi
dianggap permulaan dari pergerakan waktu.



Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Han Siao Ling"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear semuanya,
> 
> terima kasih infonya tentang tebu.
> Saya mau nanya lagi nih, apakah buah yg dipakai buah lokal?
> atau memang sdh ditentukan buah apa yg boleh.
> Mohon pencerahannya.
> 
> Satu lagi, tentang kue ku (yg warnanya merah dan dalamnya kacang
ijo), apa
> maknanya.
> JUga bakcang (tanpa isi) dan ketan yg dimasak dng gula jawa.
> 
> Oh ya, kenapa acara sembahyangnya kok tengah malam? bukannya pagi2?
> terima kasih.
> 
> 
> salam,
> 
> ling
> 
> 
> 2008/2/15 Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> >   Saudari Rahadi,
> >
> > Untuk kue bulan, ini berkaitan dengan festival Tiongciu / Zhongqiu.
> > Sebuah festival yang berasal dari kebudayaan petani yaitu festival
> > masa panen. Hal ini bisa disearch di arsip milis, banyak yang membahas
> > mengenai festival ini dan kue bulan.
> >
> > Sebagai contohnya saya kutipkan pesan dari bung Jiang di bawah.
> >
> > Hormat saya,
> >
> > Yongde
> >
> > http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/20839
> >
> > *Legenda Kue Bulan*
> >
> > Sumber : ftjenet.or.id
> >
> > Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur
> > terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik
rasa dan
> > penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang
> > menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai
> > filsafat yang tinggi.
> >
> > Versi Raja Ho Le
> >
> > Raja Ho Le adalah seorang raja yang tamak dan senang memperkaya diri
> > sendiri. Rakyatnya sangat menderita, apalagi saat sang raja
> > memerintahkan tabib istana agar membuatkan dia obat untuk
memperpanjang
> > umur. Ratu Jango sang permaisuri tidak setuju dengan permintaan sang
> > suami, maka dicurilah ramuan obat tersebut kemudian diminumnya.
Beberapa
> > saat setelah meminum ramuan tersebut, ratu Jango menghilang dan muncul
> > dalam mimpi seorang suhu. Lewat mimpi tersebut sang ratu mengatakan
> > bahwa dirinya sekarang telah bersemayam di bulan dan menyebut dirinya
> > Dewi Bulan. Sejak saat itu setiap tahun menurut kalendar Cina,
> > masyarakat Cina selalu memperingati perjuangan ratu Jango dalam
> > menyelamatkan masyarakat dari ketamakan Raja Ho Le.
> >
> > Versi perjuangan prajurit Cina
> >
> > Kue bulan bermula ketika cina dibawah penjajahan Mongolia. Pada akhir
> > rejim mereka, pemerintahan sangatlah buruk. Raja hidup berhura-hura,
> > padahal rakyat mereka penuh penderitaan. Saat keadaan ekonomi negara
> > kacau, ada beberapa aktivis menyerukan revolusi. Sebuah revolusi
> > direncanakan. Namum, karena pengawasan yang ketat dari pemerintahan
> > mongolia, pesan dan surat dari para pemberontak tidak mungkin
> > disebarkan. Akhirnya seorang aktivis bernama Chu Yuen-chang, dan
deputi
> > seniornya, Liu Po-wen memperkenalkan sejenis makanan yang disebut "kue
> > bulan". Ia mengatakan dengan memakan kue bulan saat festival terang
> > bulan (Chung Chiu festival) akan menjaga mereka dari penyakit dan
segera
> > terbebas dari krisis. Liu berpakaian sebagai pendeta Tao membawa dan
> > membagikan kue bulan penduduk-penduduk kota.
> > Saat Chung Chiu festival tiba, rakyat membuka kue bulan dan mereka
> > menemukan secarik kertas dalam kue, "habisi orang-orang tartar tanggal
> > 15 pada bulan ke delapan". Sebagai hasilnya semua rakyat bangkit
> > berevolusi melawan pemerintahan Mongolia dan mereka berhasil !!!.
Sejak
> > saat itu kue bulan menjadi salah satu makanan tradisional saat terang
> > bulan.
> >
> > Versi Hou Yi dan Chang-E
> >
> > Jaman dahulu kala, dilangit terdapat 10 matahari menghangatkan langit.
> > Selama musim panas, Kesepuluh matahari bersinar sangat terik, yang
> > mengakibatkan kekeringan dimana-mana. Pohon-pohon pada mati. Kehidupan
> > menjadi sangat sulit untuk kaisar dan rakyatnya
> >
> > Sang Kaisar kemudian memanggil pemanah terkenal yang dapat memanah
> > sangat jauh dengan ketepatan tinggi. Kaisar memerintahkan Hou Yi untuk
> > memanah sembilan dari sepuluh matahari dari langit. Dengan menggunakan
> > kesembilan panah saktinya, pemanah ini berhasil memanah kesembilan
> > matahari dan musim panas menjadi normal kembali. Rakyat menjadi
> > sejahtera kembali.
> >
> > Kaisar menghadiahkan Hou Yi dengan uang dan perhiasan yang banyak. Hou
> > Yi menggambil uang tersebut untuk menikahi wanita yang sangat ia
cintai
> > Chang Oh. Pernikahan ini sangat meriah dan keluarga dari Hou Yi dan
> > Chang Oh sangat bahagia. Kemudian Kaisar memanggil kembali Hou Yi
untuk
> > membangun sebuah istana baru. Hou Yi bukan saja seorang pemanah
> > terhebat, ia juga arsitek terbaik kaisar. Istana yang paling inda

Re: [budaya_tionghua]: Untuk Extrim-Bluesky

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Aji,


saya tidak tinggal bertahun-tahun di luarnegri seperti anda, tapi apa
yang saya tahu adalah Xun Zi mengkritik Meng Zi dan Xun Zi menganggap
dirinya lebih memahami ajaran Kong Zi dibanding Meng Zi.




Hormat saya,


Xuan Tong



> Ketika: Saya sudah 8 tahun di luar negri, dan sudah 7
> tahun di Taiwan, paling tidak saya juga tahu soal
> taoism, budhism, counfucius. Jadi, kalau anda mau
> debat ilmiah, tentu saya senang sekali. Salam
> akademica dari Plato buat,anda atau salam dari Xun
> zhi, si tukang keritik confucius soal humanism yang in
> se adalah bonum.
>   Saya tungguh idea-idea briliant anda diforum ini,
> mungkin juga anda bisa mengajar saya untuk berdebat
> dalam bahasa Inggris, jangan cemas, saya anak kecil
> dan mau belajar banyak hal dari anda. 
> See you 
> 
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>




[budaya_tionghua] Re: eee kelenteng lagi => mohon petunjuk

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Greysia,


sepanjang yang saya tahu, anda pernah melakukan penelitian tentang
kelenteng di pantura Jawa, mohon maaf jika saya salah.

Ada satu hal yang kadang terlupakan, kelenteng atau bio bisa menjadi
semacam tempat untuk musyarawah dan tempat mencari solusi dari suatu
masalah ( cat: terutama di pedalaman ) dan terkadang di kelenteng itu
segala persengketaan diselesaikan.

Salah satu jejaknya ada di Jinde Yuan.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya sependapat dengan pak Xuan Tong tentang klenteng sebagai
community center, terutama klenteng marga yang juga mewadahi
perkumpulan sosial untuk marga tertentu (tapi ada juga yang memperluas
kegiatan untuk sesama suku - terutama bagi pendatang baru yang ingin
kerja di kota yang bersangkutan - jaman belanda)
> makanya kenapa klenteng selalu mempunyai lapangan untuk kegiatan
kegiatan ini, yang dulunya di tiongkok pun bisa berubah untuk pasar
kaget, tontonan hiburan macam wayang potehi, ritual performance dll. 
> saya tidak mempercayai bahwa klenteng melulu tentang sesuatu yang
sacred dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang. patungnya memang
iya, altarnya pun tidak boleh sembarangan, tapi lapangan, function
rooms di sekitarnya selalu diperuntukkan bagi kegiatan bersama dan
bisa berubah ubah tergantung situasi.
> setiap tempat ibadah, apapun agamanya pasti punya pembagian zoning
wilayah antara very private (ato sacred) yang bisa berupa altar, goa
Maria, dll, kemudian yang private seperti tempat pengakuan dosa di
Katolik, tempat pendeta atau rahib bersiap sebelum upacara dll,
kemudian ruang semi publik tempat para umat sembahyang (baik
individual maupun collective) termasuk alur sirkulasi sembahyang
berputar di Hindu dan Buddha (atau Tridharma).. ruang publik yaitu
lapangan di luar atau anteroom sebelum masuk ke ruang sembahyang, bisa
digunakan dalam upacara yang besar dan spesial, bisa digunakan untuk
pameran buku buku ibadah, anything. terakhir adalah ruang fungsional,
terdiri dari ruang sanitasi (toilet), dapur atau pantry, kantor, ruang
rapat, mungkin juga tempat menginap masal.
> 
> mengenai ribut ribut soal miao dll, ada buku mengenai
klenteng-klenteng singapur yang ditulis oleh Evelyn Lip, menguraikan
bahwa di singapur sendiri terdapat kurang lebih 15 sebutan untuk
klenteng dalam bahasa mandarin, diantaranya kiong, miao, bio, dll
(saya ga inget semua) dan yang mana yang asalnya Buddha, yang mana
Confusius serta Tao dijelaskan disana. (dulu saya inget, sekarang udah
uzur... lupse)
> jadi bisa merefer dari sana untuk melihat perbandingannya. 
> 
> sekian dulu, nti sambung lagi..
> (weleh weleh, baru saya tinggal seminggu... udah pada ribut soal
agama lage neh)
> 
> greysia
> 
> - Original Message 
> From: perfect_harmony2000 <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, February 14, 2008 11:10:39 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: eee kelenteng lagi => mohon petunjuk
> 
>   
> 
> Bagi saya pribadi, kelenteng adalah community center dan merupakan
> suatu tempat ibadah penghormatan kepada para pahlawan atau orang yang
> berguna bagi masyarakat maupun negara. Dan pendapat saya ini terus
> terang mendapat banyak tentangan dari berbagai pihak, yang bisa saya
> lakukan hanya penyebaran pandangan ini kepada beberapa orang.
> Yang menentang intelek ada yang menggunakan kitab Liji sebagai pedoman
> dan yang kacau adalah menggunakan kata-kata "dewa". Jika pedoman dari
> kitab Liji, maka semua miao yang ada itu tidak sesuai kaidah lagi.
> Kalau berdebat dengan "dewa", ini sulit karena saya bukan dewa.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  

> Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
> http://www.yahoo.com/r/hs
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: Jelas kita mengecam koruptor Tionghoa...!!!

2008-02-15 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Kenken,


> Pernakah ada satu orang katolik yg mengecam
> perilaku saudara seiman mereka spt Kristoforus
> Sindhunata cs atas peran mereka terhadap
> pemberangusan identitas dan budaya Tionghoa?
> 

ada satu orang, yaitu father Zhang.

Saya tidak tahu agama apa yang dianut oleh sdr.Benny G Soetiono,
mungkin ada rekan-rekan yang tahu agama yang dianut ?

Anda pernah dengar nama father Willian Chang ?

> Ada berapa banyak orang katolik yg berperilaku
> spt Suma Mihardja dalam mempertanyakan perilaku
> korup dan pengedar sabu-sabu yg kebetulan beretnis
> Tionghoa? 
> 

Statement anda tidak ada kaitannya dengan diskusi ini.

> Tionghoa tidak pernah melindungi kriminil atas
> dasar kesamaan latar-belakang etnisnya. Tetapi
> pernah tidak ada Katolik yg menolak 
> keputusan Vatican ketika mengangkat para penjahat
> dan penghianat Tiongkok sbg Santo (orang suci)?
> 

Ada satu orang yaitu Yuan Cishan dari Hongkong. Beliau yang menentang
keras pengangkatan martir dan santo oleh Vatican di tahun 2000.
Beliau sendiri mengatakan secara jelas bahwa Vatican mencoba menutupi
sejarah kejadian jiao an atau kasus agama.

Bahkan para tokoh gereja Patriot Katolik di Tiongkok juga tidak setuju
akan keputusan Vatican.

Anda begitu yakin akan pernyataan anda  "Tionghoa tidak pernah
melindungi kriminil atas dasar kesamaan latar-belakang etnisnya"
Pernah dengar pepatah guanguan xiangwei yang artinya pejabat saling
melindungi ?

Atau anda bisa mencek perilaku para pejabat PKC yang hingga hari ini
mencoba melindungi kesalahan Mao dalam membangun negara, juga
keputusannya yang menggerakkan pemuda-pemuda polos menjadi radikal dan
fanatik luar biasa. Mereka disebut Hongwei bing atau pengawal merah.
Kejadian revolusi kebudayaan lebih disebabkan Mao tidak mau dikritik
oleh Liu Shaoqi dan Lin Biao.

Bukankah kejahatan kriminal yang dilakukan oleh Mao begitu menyakitkan
banyak orang ?

> Frans Seda pernah memaksa-maksa tionghoa untuk
> berasimilasi yg berarti "pemberangusan" menurut
> I.Wibowo. Adakah generasi muda Katolik meminta
> maaf dan membetulkan kekeliruan dari sesama
> Katolik itu? NEVER HEARD BEFORE
> 

Yang harus anda cari tahu lebih detail adalah siapa father Joop Beek ?

> So, jelas ada bedanya antara perilaku Tionghoa
> dan perilaku Katolik
>

Maaf, saya bingung bedanya dimana ?



Hormat saya,


Xuan Tong



Si pithoe lagi (Re: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Tantono xiong.


pada saat awal saya diundang menjadi moderator dan ketika saya lihat
milist ini bisa berkembang dengan baik, saya mengundurkan diri dari
jabatan moderator.

Teringat para moderator senior yang sekarang ini sibuk mencari uang
sudah memegang prinsip.
Adapun prinsip ini saya tulis ulang :
1."Di empat samudra dan lima danau, semua manusia bersaudara" Kong Zi
2."Para pemeluk jalan suci dilarang saling menghina" Kong Zi

Tentunya saya harapkan moderator-moderator baru bisa memegang teguh
ajaran Kong Zi, dan saya rasa kita bisa memaklumi mereka semua.
Biarkanlah mereka berusaha terus sehingga milist ini menjadi lebih
baik lagi.

Tentunya Tantono xiong sebagai member lama juga melihat betapa
kewalahannya para moderator dahulu.

Bicara mengenai Tionghoa, tentunya harus mau dan mengakui kata-kata
Kong Zi sebagai guru besar orang Tionghoa. Jika dua pernyataan Beliau
saja tidak bisa dituruti, apakah ia adalah orang Tionghoa ?

Teringat puluhan tahun yang lampau, ketika saya mengambil Daoism
sebagai bahan study saya. Sering terjadi diskusi dan salah satu
diskusi yang saya ingat adalah,"Yang disebut Taoist adalah 6 milyard
manusia". "Dan yang disebut Taoist master adalah mereka yang
menghargai alam dan selalu menjaga keselarasan alam".

Dari pandangan Kong Zi serta Laozi, kita bisa melihat bahwa
sesungguhnya orang Tionghoa mencabut sekat-sekat pemisah yang
memisahkan manusia dan membuat manusia terjerembab dalam keributan
yang menjengkelkan. Keributan karena masalah akidah, iman sebenarnya
bukan santapan orang Tionghoa, mereka jauh lebih arif dalam menyikapi
perbedaan akidah dan iman. Sayangnya banyak diantara kita ini yang
sering terjebak dalam akidah, iman maupun ideologi dan isme. 

Dan kita sering terjebak dalam menilai budaya Tionghoa itu sendiri.
Alangkah indahnya jika umat Kristiani bisa membentuk agama Kristen
dengan khas Tionghoa seperti yang dilakukan oleh agama Buddha Mahayana
atau juga dengan Nestorian yang bisa menggunakan dupa untuk sembahyang
Tuhan dan juga menghargai leluhur orang Tionghoa yang terkadang rancu
di bahasa Indonesia. Leluhur itu sering disebut dewa dan juga pahlawan
seperti Guan Gong juga disebut dewa. Hal ini terkadang menggelikan bukan ?
Sehingga karena salah arti dan salah menilai sehingga kita sering
terjebak dalam pandangan yang menurut saya agak salah.

Jika ditanya, siapakah yang pantas disebut Tionghoa, menurut saya
adalah mereka yang menjalankan ujar Kong Zi maupun Lao Zi.
Mereka bisa bernama si Polan, Alfred, Tan A Beng, Akhmad, Nguyen
Chunvap, Deng Xiaolan dan sebagainya.
Apakah harus orang Ru dan Dao saja ? Tidak juga. Bisa juga beragama
Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Bahai, Mani, Zoroaster, Katolik,
kapitalist, komunist, sosialist atau agama, isme, ideologi lainnya.

Justru kita semua harus belajar kearifan para leluhur kita yang
jelas-jelas sudah jauh lebih luas pandangannya dibandingkan kita yang
merasa menjadi manusia modern.
Dan menurut saya, inilah latar belakang yang mendasari berdirinya
milist ini.

Sekali lagi, coba renungkan ujar-ujar Lao Zi, Kong Zi, siapakah yang
pantas disebut Tionghoa ?

Jika saya ambil ajaran Kristiani dan Islam, bukankah kita semua
merupakan cucu Adam dan Hawa ?
Bukankah Yesus sendiri mengatakan tidak semua orang yang berseru
kepadaKu akan selamat ?

Juga bukankah ada ajaran dalam Al Quran, agamaku agamaku, agamamu
agamamu ?
Dan ingat dalam Al Quran dikatakan bahwa Kami ( cat: Allah SWT )
menciptakan banyak bangsa agar saling mengenal.
Juga perlu diingat bahwa nabi Muhammad sendiri menawarkan kepada para
ahli kitab ( cat: orang Kristen dan Yahudi ) untuk menggunakan mesjid
sebagai tempat mereka beribadat ?

Jadi sebenarnya semua agama sudah mengajarkan toleransi dan
menghargai, tapi kita sendiri yang menjebakkan diri kita pada kata
akidah dan iman.
Ini yang disebut Zhuang Zi adalah membaca kitab suci secara mati bukan
hidup. Esensi tidak dicerna, hanya mencerna kata demi kata saja.


Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Xuan Tong xiong,
> Jadi siapakah yang dapat menyebut dirinya Tionghua dan siapakah yang
> dapat menentukan si A adalah Tionghua si B adalah bukan Tionghua ?.
> Dari pepatah bahwa semua orang di empat penjuru adalah saudara dan
> dari sejarah saya belajar bahwa Ke-Tonghua-an bukan ditentukan oleh
> agama, sebab kalau agama faktor yang menentukan maka Laksamana Cheng
> Ho bukanlah seorang Tionghua, karena ybs memeluk agama Islam. Mungkin
> hal-hal inilah yang harus kita pikirkan bersama daripada berhantam
> tidak puguh lagu berebut tulang tanpa isi.
> ABS heng atawa Lok In Thaysoe yth,
> Lookay hanya seorang trada berarti, pengemis gelandangan di dunia
> sungai telaga yang sekarang mencoba mengganti lian-hoa-lok dengan
> nyanyian, berdakwah dikalangan sendiri, meningkatkan karakter orang
> yang sudah percaya, tapi Lookay sungguh sedih kalau ada generasi muda
> yang beringas, menclak sana,menclak sini, asal berkelahi dan bikin
> gerah.  Ter

[budaya_tionghua] Re: eee kelenteng lagi => mohon petunjuk

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Tambahan dari saya, banyak orang yang beranggapan bahwa dinasti Qing
anti agama Kristen, sebenarnya tidak.

Karena kaisar Qian Long memberi ijin kepada gereja Orthodox untuk
menyebarkan ajarannya bahkan oleh kaisar QianLong, satu kelenteng Wu
Miao dirubah menjadi gereja Orthodox untuk umat gereja Orthodox beribadat.

Yang menjadi permasalahan adalah sikap beberapa oknum Kristiani yang
tidak mau menghormati budaya orang Tionghoa terutama cara orang
Tionghoa menghormati leluhurnya, Tuhan dan para tokoh yang berjasa.
Juga cara penyebutan Tuhan yang dianggap melecehkan para kaisar
dinasti Qing, selain itu perlu diingat sejak ribuan tahun yang lalu di
Tiongkok, agama tidak pernah berada diatas kerajaan seperti halnya di
Eropa. Dan orang Tiongkok tidak akan mau mengakui satu lembaga
keagamaan yang berada diatas negara.

Kita perlu ingat masing-masing bangsa memiliki caranya masing-masing. 
Akidah agama apapun, tidak akan terlepas dari budaya di agama tersebut
berkembang, bahkan tradisi agama yang melekat juga tidak akan luput
dari budaya suatu negara yang mempengaruhi agama tersebut.

Sebagai contoh adalah perayaan Natal, Valentine itu jelas-jelas
pengaruh dari budaya Romawi.
Contoh diatas yang saya tulis tidaklah bertujuan memicu perang agama
di milist ini tapi lebih bertujuan agar kita bisa saling memahami.

Jangan memakai kacamata kuda dalam menilai suatu budaya, terutama
budaya yang dimiliki oleh orang Tionghoa itu sendiri.

Jika orang barat mengatakan "Say it with flowers" maka orang Tionghoa
akan mengatakan "Say it with foods".
Karena itu dalam acara pemakaman, ada yang menggunakan bunga dan ada
yang mengunakan makanan.

Orang Eropa terpengaruh kata-kata Shakespeare,"Apa arti sebuah nama,
mawar tetap harum." Orang Tionghoa yang dalam perkembangan sejarahnya
dipengaruhi filsafat Penamaan atau Mingjia menekankan pentingnya nama
sebagai suatu identitas diri juga untuk pengelompokkan jenis-jenis
binatang, tumbuhan dan sebagainya.



Hormat saya,



Xuan Tong

> Karena itu tidak heran ada satu Wu Miao atau Kelenteng Kwan Kong bisa
> diganti bentuknya oleh kerajaan Qing menjadi gereja Orthodox. Karena
> kerajaan Qing itulah yang membangun Wu Miao.
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> 
> 
> Xuan Tong
> 




[budaya_tionghua] Re: Hari yang terlupakan

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Jimmy,

memang latar belakang geografis bisa membuat legenda penciptaan
berbeda satu dengan yang lain. Seperti legenda penciptaan Sumeria dan
Babylonia , yang nantinya melandasi legenda penciptaan bangsa-bangsa
sekitarnya dan yang dipengaruhi oleh 2 bangsa tersebut.

Dalam hal Tiongkok, bukti-bukti arkeologis sudah menunjukkan 7000 ribu
hingga 8000 tahun yang lampau ke 6 jenis binatang ini sudah berhasil
diternakkan dan bisa saya katakan menjadi teman manusia dan
dimanfaatkan manusia.

Yang menarik dari legenda Nv Wa, proses penciptaan ayam hari pertama
adalah karena faktor error, yaitu ayam atau burung berkembang biak
dengan cara bertelur sehingga dianggap kurang sempurna dan kemudian
binatang ciptaan lainnya berkembang biak dengan melahirkan.

Tentunya menarik, karena binatang jaman prasejarah masa jurrasic itu
berkembang biak dengan cara bertelur.
Sama menariknya dengan melihat bagaimana 3 sesepuh purba yaitu Nv Wa,
Shennong dan Fuxi digambarkan manusia yang menggunakan pakaian daun
dan Pan Gu digambarkan manusia berbulu sehingga lebih mirip manusia
gua dibanding manusia modern. Dan kaisar Kuning sudah digambarkan
lengkap berpakaian, sehingga bisa dikatakan sudah berbudaya. Oleh
karena itu kaisar Kuning dianggap Sesepuh pemula dari peradaban
Tiongkok dan menjadi bapak bangsa orang Tionghoa.

Selain alasan diatas, ayam dianggap penanda waktu terbitnya matahari
dan berakhirnya malam, anjing dianggap binatang setia, babi dianggap
binatang serbaguna.

Tulisan yang saya buat ini sebenarnya berdasarkan ingatan saya, jadi
saya belum sempat mencari lagi secara detail di perpustakaan pribadi
saya. Maklum tidak semua bisa saya ingat.

Yang menarik dan harus kita kagumi sebenarnya kearifan dari
legenda-legenda tersebut.

Bisa kita bayangkan bahwa Nv Wa menciptakan beribu-ribu pasang,
sehingga sebenarnya orang Tionghoa adalah monogami. Dan pada masa
dinasti Xia dan Shang, rakyat Tionghoa itu harus monogami.

Kecuali memang ada beberapa kasus, seperti tidak bisa memberikan
keturunan. baru suami boleh mencari istri tapi yang memilih adalah
istri tua.
Dan istri sah tetap istri yang pertama dan perkawinan dalam tradisi
Tionghoa hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Istri selanjutnya
tidak disebut qi atau istri resmi tapi qian atau istri muda.



Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Tanaya"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Xuan Tong,
> 
> Apakah urutan kisah penciptaan 'a la Nv Wa' tersebut memiliki arti
> tersendiri? Maksudnya, kenapa ayam duluan, kenapa manusia hari ke-7,
> dll. Ini menarik :). (dan) menarik juga bahwa ikan tidak sepenting 6 
> jenis hewan tersebut. Apakah karena tiongkok adalah negara agraris (6
> jenis hewan tersebut dekat dengan fungsi pertanian en perternakan)?
> 
> Kalau misalnya sudah pernah dibahas, tolong saya cukup diberikan
> petunjuk kemana harus menggali arsip lama hehehehe.
> 
> Many thanks in anticipation.
> 
> 
> salam,
> jimmy
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
>  wrote:
> >
> > Sdr.semua,
> > 
> > Menurut legenda, Nv Wa menciptakan manusia beribu-ribu pasang di hari
> > ke tujuh dan 6 hari sebelumnya adalah hari dimana Nv Wa menciptakan 6
> > macam binatang yang dianggap berguna bagi manusia. 
> > Ayam diciptakan pada hari pertama, anjing hari kedua, babi hari
> > ketiga, kambing hari ke empat, kuda hari kelima, dan sapi dihari
> > keenam dan manusia di hari ke tujuh.
>




[budaya_tionghua] Hari yang terlupakan

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.semua,


milist ini mulai kembali kepada fungsinya.

Karena itu saya ingin ingatkan bahwa banyak orang Tionghoa yang
melupakan hari penting dalam rangkaian perayaan Imlek ini.

Menurut legenda, Nv Wa menciptakan manusia beribu-ribu pasang di hari
ke tujuh dan 6 hari sebelumnya adalah hari dimana Nv Wa menciptakan 6
macam binatang yang dianggap berguna bagi manusia. 
Ayam diciptakan pada hari pertama, anjing hari kedua, babi hari
ketiga, kambing hari ke empat, kuda hari kelima, dan sapi dihari
keenam dan manusia di hari ke tujuh.

Dihari ketujuh itulah disebut hari manusia atau renri. Adapun proses
penciptaannya terkait dengan konsep Yinyang yaitu Tian ( cat:langit ),
di ( bumi ). Dimana fisik manusia dibuat dari unsur Yin dan nyawa dan
rohnya dari unsur Yang.

Di hari ke tujuh etnis Tionghoa tidak memakan daging tapi memakan
tujuh macam sayuran yang dimasak dijadikan sop.
Tujuannya adalah mengingat budi leluhur, budi orangtua dan juga
jasa-jasa para binatang dan seluruh alam semesta yang membuat kita
bisa hidup.

Dari tradisi ini, kita ternyata disuruh ingat akan alam semesta pula.

Selamat hari Renri.



Hormat saya,



Xuan Tong



Si pithoe lagi (Re: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Akhmad xiong,


memang terkadang lucu, mungkin anda lebih Tionghoa daripada orang yang
berteriak mengaku dirinya Tionghoa.




Hormat saya,


Xuan Tong

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ha ha ha... emang koq Tan Lookay, kalau belum bisa menclak ke sana,
menclik 
> ke sini, menclok ke sono, seperti si pianhoa pithoe itu, buat dia belum 
> berasa Tionghoa.
> 
> Wasalam.
> 
> ---
> 
> - Original Message - 
> From: Tantono Subagyo
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, February 14, 2008 4:28 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah yang 
> berhak menentukannya ?
> 
> > Saya jadi heran, apakah yang menentukan seseorang itu
> > Tionghua atau bukan.
> > Atau lebih tepatnya apakah Sdr Kenken berhak menentukan
> > bahwa si A itu Tionghua dan si B itu bukan Tionghua.
> > Ucapan itu sungguh-sungguh chauvinist 
> > EGP kalau ada yang bilang aku bukan Tionghua.
> 
> > Best regards, Tantono Subagyo
> 
> - - - - - - - -
> 
> > > Orang yg mengaku Tionghoa tetapi berkultur Barat
> > > dan ber-life style Eropa karena menganut agama Kristen
> > > sudah jelas bukan Tionghoa.
> > >
> > > best regards
> > > Kenken
>




[budaya_tionghua] Re: Taishangganyingpian - Suatu Panduan Moralitas Daois

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Ivan,


kitab Taoshang Ganying bian merupakan kitab awal yang harus dibawa
oleh Taoist dan juga kitab itu juga dipakai oleh bhikshu Jin Kong
untuk pendidikan moral umatnya.

Saya sempat mendapatkan kiriman draft tulisan anda mengenai Taoism dan
sudah saya revisi beberapa bagian.
Bagaimana perkembangannya ?




Hormat saya,


Xuan Tong 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dh4rm4duta" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Taishangganyingpian (`¾ ã Š´ œä •Ñ ) - Suatu Panduan Moralitas Daois
> 
> (Ivan Taniputera, 29 Januari 2008)
> 
> Taishangganyinpian adalah kitab yang menjadi pedoman mengenai 
> moralitas dalam Daoisme. Secara harafiah arti judul kitab itu 
> adalah "Ajaran Mengenai Hukum Sebab Akibat yang Berasal dari Laozi" 
> (secara etimologis: `¾ ã = gelar Laozi; Š´ œä = pembalasan, sebab 
> akitab; •Ñ = sepotong tulisan atau artikel). Kitab yang terdiri dari 
> sepuluh bab ini dibuka dengan ajaran yang berbunyi sebagai berikut: 
> 
> Taishang (Laozi) berkata: "Malapetaka dan keberuntungan tiada 
> memiliki pintu. Hanya manusialah yang mencarinya sendiri. Pembalasan 
> baik ataupun buruk adalah laksana bayangan yang mengikuti tubuh."
> 
> Dengan demikian, menurut Daoisme keberuntungan atau kemalangan yang 
> dialami umat manusia sesungguhnya berasal dari umat manusia itu 
> sendiri. Bila umat manusia berbuat jahat, maka kemalangan akan 
> menimpanya; sebaliknya bila melakukan kebajikan, maka ia juga akan 
> menuai keberuntungan. Selanjutnya disebutkan:
> 
> Karenanya, Langit dan Bumi menetapkan para dewa (_ Shen = dewa) untuk 
> menangani kesalahan-kesalahan yang dilakukan umat manusia. 
> Berdasarkan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan, barulah 
> ditetapkan perhitungannya. Jika timbangan [kebajikannya] dikurangi, 
> maka ia akan menjadi miskin, pemboros, banyak diliputi kesedihan, 
> dibenci banyak orang, malapetaka akan mengikuti di belakangannya, dan 
> keberuntungan menjauhinya. Bintang-bintang kemalangan (œ¦¯ exing; 
> secara harafiah berarti "bintang jahat") hingga habis takaran 
> [usianya] dan orang itu menjumpai ajalnya.
> 
> Selanjutnya disebutkan apa saja yang seharusnya dan tidak seharusnya 
> oleh umat manusia. Makna Shen di atas, menurut hemat saya hendaknya 
> tidak ditafsirkan sebagai dewa dalam artian suatu sosok makhluk 
> adikodrati, melainkan sebagai simbol kekuatan atau hukum alam. Jika 
> umat manusia melakukan kejahatan, maka seolah-olah alam yang akan 
> menjatuhkan "ganjarannya." Sebagai contoh adalah penebangan hutan 
> yang berlebihan dan dilandasi keserakahan. Konsekuensinya adalah 
> bencana banjir dan tanah longsor yang marak melanda tanah air kita 
> belakangan ini. Pada bab IV diajarkan bahwa umat manusia hendaknya 
> menjalani kebenaran dan menghindarkan diri dari kejahatan:
> 
> Jangan sekali-sekali menapaki jalan yang menyimpang
> .
> Kasihanilah mereka yang dilanda kesusahan
> Ikut bergembiralah bila orang lain berada dalam keadaan baik
> Ulurkan bantuan pada mereka yang memerlukannya
> 
> Jangan menyiarkan keburukan orang lain
> Jangan mengagungkan kebaikan yang telah dilakukan diri sendiri
> 
> Dalam memperoleh hinaan hendaknya tidak mengeluh
> 
> 
> Dengan demikian, intisari bagian ini mengajarkan umat manusia untuk 
> senantiasa mengembangkan cinta kasih pada semua makhluk, memiliki 
> empati terhadap sesama, dan mengembangkan kesabaran. Selain itu 
> diajarkan pula untuk menjaga hubungan yang baik dalam keluarga.
> Bab V mengajarkan bahwa agar dapat menjadi dewa yang bertingkat 
> tinggi, seseorang hendaknya melakukan 1.300 jenis pahala. Sedangkan 
> bila ingin menjadi dewa tingkat rendah, maka cukup baginya untuk 
> melakukan 300 jenis pahala.
> Bab VI mengajarkan mengenai berbagai jenis kejahatan yang hendaknya 
> tidak dilakukan umat manusia:
> 
> Tidak segan melakukan segala kekejaman
> Dengan cara licik menyusahkan orang baik
> 
> Berkeras kepala dan dengan sewenang-wenang melakukan tindakan yang 
> bertentangan dengan peri kemanusiaan
> 
> Memanahi burung-burung yang sedang berterbangan serta menghalau 
> binatang yang sedang berlari.
> 
> Menyumbat lubang jalannya binatang-binatang dan meruntuhkan sarang 
> mereka.
> 
> Membahayakan orang lain demi kepentingan sendiri.
> Menukar yang buruk dengan yang baik.
> .
> Menyebarkan rahasia orang lain.
> 
> Dengan sesuka hati membuang-buang hasil palawija
> 
> 
> Demikianlah beberapa contoh kejahatan yang hendaknya tidak dilakukan 
> umat manusia. Intisarinya adalah kejujuran dan perikemanusiaan. 
> Bahkan cinta kasih itu tidak hanya berlaku bagi umat manusia saja 
> melainkan semua makhluk. Oleh karena itu, Daoisme telah mengajarkan 
> pelestarian lingkungan hidup, karena punahnya suatu spesies makhluk 
> hidup akan mengganggu keseimbangan ekosistem secara makro. Mengingat 
> pentingnya kitab ini, umat Daois hendaknya senantiasa membaca dan 
> merenungkannya. Bahkan ajarannya yang universal tidak hanya 
> bermanfaat bagi umat Daois saja, melainkan seluruh um

[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Ullysee,


sebenarnya yang dimaksud adalah Tian Gong dan dalam bahasa Hokian Tian
dibaca menjadi thi ( cat: bukan ti ).

Yang saya tahu 12 macam itu melambangkan siklus waktu yaitu dizhi.



Hormat saya,


Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hari ini hari sembayang Ti Kong nih. 
> Ti Kong itu dewa bumi khan yah? Jadi kira kira sembahyang syukuran
> kepada dewa bumi begetoh.
> Tanggalan imlek tanggal berape sih sekarang ? tanggal 8 bulan satu Imlek
> ya??? 
>  
> Kemaren udah dipesenin untuk beli 12 macem buah-buahan hasil bumi, 
> untuk keperluan sembayang, 
> ada dua buah nanas, 
> ada tiga buah delima, 
> ada tiga buah srikaya, 
> ada anggur
> ada duku
> ada sepasang jeruk bali/pomelo 
> ada jeruk 
> ada apel 
> ada tiga buah li kuning 
> ada tiga buah li hijau 
> ada sesisir pisang raja 
> satu macem lagi apa ya lupa.. hihihi
>  
> Masing masing mustinya ada artinya, tapi gue nggak tahu apa aja. Apa ada
> yang bisa kasih pencerahan?? 
>  
>  
>  
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
> 2/13/2008 8:00 PM
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri. Siao Ling,


hanya orang Hokian yang menggunakan tebu, sub etnis lain tidak ada
yang menggunakan tebu.

Penggunaan srikaya dan pepaya biasanya digunakan oleh kaum peranakan,
kaum totok amat jarang menggunakan buah itu.

Hal ini dikarenakan adanya arti bunyi dalam bahasa Melayu atau
Indonesia seperti srikaya menjadi kaya dan pepaya artinya menjadi
payah. Di Tiongkok sendiri tidak ada hal seperti itu.

Inilah salah satu ciri khas budaya Tionghoa Indonesia.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Han Siao Ling"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hallo semuanya
> 
> Salam kenal dulu ya. Namaku Siao Ling.
> Baru bergabung di milis ini.
> 
> Kalo di keluargaku ada juga 2 buah tebu yg tdk dipotong alias masih utuh
> berikut daunnya.
> Juga buah belimbing, mentimun, sirsat, skarang ketambahan buah naga.
> Duh, apa juga ada maksudnya?
> 
> Dulu pake ayam rebus, kepala babi, ikan, sayur, bakcang tanpa isi
(duh apa
> ya namanya) dll.
> Tapi sekarang cuma buah2an dan kue aja.
> Ada kue mangkok, kue tok, telur rebus, wajik juga bakcang tanpa isi.
> 
> kalo tentang buah yg aku tahu, buah srikaya utk melambangkan spy kaya
> (CMIIW)
> 
> beberapa pantangan yaitu: pepaya (konon spy tdk payah)
> 
> 
> salam,
> ling
> 
> On 2/14/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Ada juga yang sebut Hok Tek Tjeng Sin / Fu De Zheng Shen
> >
> > iye deng TOUW TE KONG . mustinya, tapi gue suka singkat TE KONG
> > hihihi... nggak boleh ya maen singkat singkat nama dewa???
> >
> >
> >
> > -Original Message-
> > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com

> >
[mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com]
> > On Behalf Of Hendri Irawan
> > Sent: Thursday, February 14, 2008 4:47 PM
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com

> > Subject: [budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG
> >
> > Bu Uly,
> >
> > Ti Kong (lafal minnan) atawa Tian Gong itu yang di langit. Yang di
> > bumi itu Tu Di Gong atau lafal minnan Te Cu Kong, gak tahu lafalnya
> > standar apa tidak.
> >
> > Hormat saya,
> >
> > Yongde
> >
> > --- In HYPERLINK
> >
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
> > com, "Ulysee"  wrote:
> > >
> > > Hari ini hari sembayang Ti Kong nih.
> > > Ti Kong itu dewa bumi khan yah? Jadi kira kira sembahyang syukuran
> > > kepada dewa bumi begetoh.
> > > Tanggalan imlek tanggal berape sih sekarang ? tanggal 8 bulan satu
> > Imlek
> > > ya???
> > >
> > > Kemaren udah dipesenin untuk beli 12 macem buah-buahan hasil bumi,
> > > untuk keperluan sembayang,
> > > ada dua buah nanas,
> > > ada tiga buah delima,
> > > ada tiga buah srikaya,
> > > ada anggur
> > > ada duku
> > > ada sepasang jeruk bali/pomelo
> > > ada jeruk
> > > ada apel
> > > ada tiga buah li kuning
> > > ada tiga buah li hijau
> > > ada sesisir pisang raja
> > > satu macem lagi apa ya lupa.. hihihi
> > >
> > > Masing masing mustinya ada artinya, tapi gue nggak tahu apa aja. Apa
> > ada
> > > yang bisa kasih pencerahan??
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > No virus found in this outgoing message.
> > > Checked by AVG Free Edition.
> > > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
> > > 2/13/2008 8:00 PM
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
> > 2/13/2008 8:00 PM
> >
> > No virus found in this outgoing message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
> > 2/13/2008 8:00 PM
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> > 
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: MITOS TARIAN NAGA

2008-02-14 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdri.Ullysee,


yang dimaksud adalah chan atau katak.






Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bu!  Bu! Emangnya aku ibumu!!! 
> wakakakakakkaa.
>  
> Oh, itu maksudnya gaya bebek toh, bukan binatangnya bebek. Wah ketauan
> nggak nyimak, mau malu deh. hehehehhe
> Ga apa deh yang penting promosi promosii.. Siapa tahu
> gathering berikut yang dibahas tarian naga.
>  
> Jadi si Barongsay itu masih golongan Singa ya? 
>  
> Kalu killin khan yang ada tanduknya, 
> kalau yang nggak bertanduk dan nggak berbulu bulu, 
> badannya dari kain yang digambari seperti sisik naga itu, binatang apa
> sih?
>  
> 
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
> Sent: Thursday, February 14, 2008 5:08 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: MITOS TARIAN NAGA
> 
> 
> 
> Bu Uly,
> 
> Maksudnya si Hendry (pelatih dari negeri jiran) itu bukannya
> binatangnya bebek gitu loh. Tapi barongsai itu ada stylenya per daerah
> asal. Misalnya dari daerah Foshan itu style nya begini, dari daerah
> Fujian stylenya beda lagi. Nah kebetulan ada satu style barong yang
> moncongnya agak nyolot, jadinya di Indonesia dikenal dengan julukan
> "bebek" :) Persisnya asal dari daerah mana si "bebek" itu saya juga
> sudah lupa.
> 
> Mengenai tai guofen, yah begitulah euphoria yang terjadi. Makan malam
> sebelum tahun baru juga banyak yang rayain secara mewah di hotel-hotel
> dan restoran. Padahal seharusnya makan malam bersama itu sesuatu yang
> sakral dan harusnya dilakukan di rumah keluarga yang sudah sepuh. Apa
> daya jaman sudah serba modern, jadinya yah kebablasan. Atau memang
> saya yang terlalu kuno dan iri/sirik karena tidak mampu merayakannya
> secara mewah ?
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
> com, "Ulysee"  wrote:
> >
> > Sebuah email japri dari seorang miliser bikin gue teringat mau
> berkisah
> > soal tahun baruan Imlek kemarin.
> > 
> > Ceritanya nhhh, mentang-mentang di Bandung jaman gue kecil dulu
> > nggak pernah liat barongsai, kemaren gue jadi semangat mau lihat
> > barongsai di kelenteng... mumpung ada, hehehehhehe. 
> > 
> > Pas malam tahunbaruan itu, barongsainya banyak, ada yang gede, ada
> yang
> > kecil, 
> > anak-anak kecil kesempatan unjuk kebolehan main barongsai, yaaa
> lumayan
> > khan kalau ada yang kasih angpau. 
> > Yang gede juga dooonk, unjuk gaya gitu lhhh. Ada yang putih,
> ada
> > yang hijau.
> > Cuman ya, berhubung gathering milis Budaya Tionghoa tahun lalu kita
> > dikasih petunjuk soal tarian barongsai, jadi agak ngerti
> > sedikiiittt-t-.. 
> > gue malah jadi agak agak kecewa, sebab barongsai2 yang gue lihat
> > dikelenteng terkesan asal goyang. Nggak menjiwai peranan dia jadi
> mahluk
> > lucu itu. Yang kata guru barongsai kita kemarin, itu sebetulnya adalah
> > bebek, huahahaha, blasteran bebek sama dogi kali yah
> > gue masih bingung, barongsai itu binatang apa sebetulnya. 
> > 
> > (sekalian promosi, makanya kalau ada gathering milis tuh datng
> gitu
> > lhoh! wakakaka)
> > 
> > Terus selain barongsai juga khan ada tarian naga tuh, yang naganya
> > terdiri dari 12 tulang yang dipegang orang itu. Yailah kelenteng
> sekecil
> > itu, naganya keluar sampai 4 lhoh. 
> > Gue sih senang senang aja. tepuk tepuk tangan ikut meriah meriahin. 
> > 
> > Besokannya, habis sembayangan di kelenteng, ngobrol2lah sam tetua
> tetua
> > disitu. Kongkow kongkow setelah berkionghi-kionghi ria. Hehehe, seru
> > juga obrolannya kemana mana, 
> > ada ngomong tentang PP 10 juga, itu yang tua tua pada berbagi cerita.
> > Ada satu yang berkisah, waktu jaman sebelum PP 10 itu juga kayak
> > sekarang, kalau imlek meriah, barongsai dimana mana. Malah biasa
> > berkunjung ke rumah rumah. Biasanya hari2 sebelum imlek keluar
> barongsai
> > item, terus masuk ke rumah katanya barongsai item itu untuk usir
> segala
> > hawa jahat di rumah. Dan pada hari tahun baru yang berkunjung biasa
> > barongsai merah, maksudnya merah merah untuk mengundang dewa
> kebahagiaan
> > dan dewa rejeki yang senang sama warna merah. Tarus ada yang nyahut
> > juga, ya, jaman itu orang cina agak-agak tai kuo fen, yang membuat
> > beberapa orang langsung naik alis, hihihi dia menjelaskan,
> perayaan2
> > masa itu agak terlalu berlebihan, terlalu menonjolkan diri. 
> > Malahan sampai ada istilah chung ing hao le, maksudnya cungkuo ren dan
> > ingni ren punya hubungan baik, negara RRT dan negara Indonesia
> berkawan,
> > lalu Sukarno bikin acara GANEFO besar besaran sehubungan dengan hal
> itu.
> > Terlalu berlebihan, sehingga banyak pihak yang cemburu tidak senang
> mau
> > merusak hubungan, membikin cerai, itilah Apek itu, dan terjadilah
> > sesudahnya malah jadi musuhan.
> > 
> > Gue melongo, sebab seingat gue GANEFO tuh urusannya lain, bukan urusan
> 

  1   2   3   4   5   6   >